“Pelaksanaan Audit”
OLEH KELOMPOK 7:
HARDIANSYAH (B1C119104)
MUH. APRI ANUGRAH (B1C119131)
SITI NABILA ISAMU (B1C119164)
YUSRIL ABDUL RAHMAN (B1C119175)
DEBY WAHYUNI BUBURANDA (B1C119193)
ELSA APRILIA A. WALUKOU (B1C119198)
ERSA MAYORA PUTRI AMALIA (B1C119199)
JURUSAN AKUNTANSI
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Pelaksanaan
Dalam kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan Terima Kasih kepada Dosen
pembimbing serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah,
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang terkait.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga dapat berguna dan bermanfaat
sebagaimana mestinya dan berharap pula bisa menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................
C. Tujuan..................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................
A. Pengertian Audit..................................................................................................................
B. Jenis-Jenis Audit..................................................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Audit adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dengan adanya audit diharapkan dapat
meningkatkan dan membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut.
Audit dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten. (Indra Bastian, 2007).
Audit memiliki banyak manfaat bagi perusahaan. Manfaat audit secara ekonomis, antara
lain: (1) Akses ke pasar modal, (2) Biaya modal menjadi lebih rendah, (3) Pencegah
terjadinya ketidakefisienan dan kecurangan, dan (4) Perbaikan dalam pengendalian dan
operasional. (Jusup, 2001) Kinerja yaitu suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang
bentuk dan perwujudannya ditentukan oleh kinerjanya. (Setyawan, 1988) Audit Kinerja
bertujuan untuk menilai kinerja suatu organisasi, program, atau kegiatan yang meliputi
audit atas aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Audit kinerja (Performance audit)
merupakan perluasan dari audit laporan keuangan dalam hal prosedur dan tujuan. ( I
C. Tujuan
A. Pengertian Audit
informasi guna menentukan dan membuat laporan terkait tingkat kesesuaian antara informasi dan
kriteria yang ditetapkan. Laporan yang baik dan bagus adalah laporan yang telah diaudit. Audit
dilakukan dengan standar audit yang ada. Proses audit harus dikerjakan oleh orang yang
kompeten dan juga harus independen. Orang yang melakukan audit disebut sebagai auditor.
B. Jenis-Jenis Audit
Menurut Alvin A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasley yang dialih bahasakan oleh
Amir Abadi Jusuf (2015:16) Jenis-jenis audit dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
efektivitas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi organisasi. Pada akhir
dipasang. Mengevaluasi secara objektif apakah efisiensi dan efektifitas operasi sudah
memenuhi kriteria yang ditetapkan jauh lebih sulit dari pada audit ketaatan dan audit
keuangan. Selain itu, penetapan kriteria untuk mengevaluasi informasi dalan audit
apakah pihak yang diaudit mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang
ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi. Hasil dari audit ketaatan biasanya
prosedur dan peraturan yang digariskan. Oleh karena itu, sebagian besar pekerjaan
jenis ini sering kali dilakukan oleh auditor yang bekerja pada unit organisasi itu.
3. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit) Audit atas laporan keuangan
diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu. Biasanya, kriteria yang
auditor mungkin saja melakukan audit atas laporan keuangan yang disusun dengan
menggunakan akuntansi dasar kas atau beberapa dasar lainnya yang cocok untuk
secara wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum, auditor
Menurut Agung Darono dan Febrian (2018:7) menyatakan bahwa : “Bukti audit adalah
segala bentuk informasi yang mendukung laporan atau situasi organisasi yang sedang
menjadi objek audit. Bukti audit dapat berupa data akuntansi, dokumentasi, bukti fisik, hasil
Sedangkan menurut Hery (2015:51) menyatakan bukti audit adalah informasi yang akan
digunakan oleh seorang auditor untuk menentukan kesesuaian antara yang diaudit dengan
Adapun menurut Rida Perwita (2019:100) bukti audit merupakan informasi yang
dikumpulkan dan digunakan untuk mendukung temuan audit baik berupa bukti fisik, bukti
Berdasarkan ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bukti audit adalah
informasi yang diperlukan oleh seorang auditor guna mendukung proses pengauditannya baik
sehari-hari. Sebagai contoh, seseorang akan membeli sebuah pesawat televisi baru di
sebuah toko. Ada dua jenis data yang dibutuhkan yaitu, harga pesawat televisi dan jumlah
uang yang tersedia. Bahkan jika orang tersebut hati-hati tentu akan mengumpulkan data
lain seperti, harga pesawat sejenis di toko lain bahkan mungkin harga barang lain yang
diperlukan yang mungkin lebih penting manfaatnya dari pesawat TV. Jadi, orang tersebut
Tujuan pengumpulan data dalam audit kinerja adalah untuk memperoleh bukti
Dalam proses pengumpulan dan pengolahan data pada audit kinerja dibedakan
antara: bukti audit, bukti, informasi dan data. Istilah-istilah tersebut memiliki pengertian
sebagai berikut:
- Data adalah kumpulan bahan keterangan yang dapat berwujud angka dan tidak
berwujud angka.
- Bukti adalah segala informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan
apakah informasi terukur yang diauditnya memang sesuai dengan kriteria (tolok
- Bukti audit adalah bukti-bukti yang dikumpulkan auditor selama audit berlangsung
Simpulan audit dan rekomendasi audit sangat tergantung kepada bukti-bukti audit
yang didapat. Bukti-bukti tersebut hams memenuhi sifat, kualitas dan jumlah yang
Bukti yang cukup, kompeten, dan relevan harus diperoleh untuk rnenjadi dasar
yang memadai bagi temuan dan simpulan auditor. Suatu catatan mengenai pekerjaan
auditor harus dibuat dalam bentuk kertas kerja audit. Kertas kerja audit harus memuat
informasi yang cukup untuk memungkinkan auditor memastikan bahwa dari kertas kerja
audit tersebut diperoleh bukti yang mendukung simpulan dan penilaian audit. Hal
dalamnya perlu dipahami secara baik. Setiap pengumpulan bukti haruslah direncanakan
dihindarkan adanya tumpang tindih dan saling terkaitnya diantara tahap-tahap kegiatan.
Adanya saling ketergantungan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya, menuntut
melaksanakan setiap aspek pekerjaan, "KAPAN" kegiatan dilakukan, dan "DI MANA"
akan dilakukan.
d. Memutuskan apakah masih perlu untuk mengumpulkan bukti-bukti lebih banyak lagi,
apakah bukti-bukti telah cukup dan memadai untuk mengukur kinerja (KAPAN DAN
DIMANA).
Dalam audit kinerja yang meliputi beberapa tahap mulai dari tahap memahami
Di semua tahap itu diperlukan data-data pendukung yang perlu dikumpulkan dari
berbagai sumber untuk dianalisa. Untuk mempermudah pengumpulan data auditor perlu
a. Sumber Data
penentuan metode pengumpulan data. Sumber data pada dasarnya terdiri dari Data
Data Primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber
aslinya (tidak melalui perantara). Data primer dapat berupa opini/persepsi orang
secara individual dan kelompok serta hasil observasi terhadap suatu benda atau
kegiatan.
Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data primer, yaitu:
2) metode observasi.
Data Sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara (dicatat oleh orang lain). Data sekunder umumnya berupa
bukti, catatan yang disimpan (data dokumenter) yang dipublikasikan dan tidak
dipublikasikan.
Data sekunder bisa berupa data internal maupun eksternal perusahaan. Data
yang bersumber dari internal dapat berupa ketentuan, kebijakan, data yang dihasilkan
Data dari hasil sistem informasi adalah data yang telah tersedia dalam bentuk
direksi dan Iain-Iain. Data dari sumber eksternal berupa dokumen yang diterbitkan
oleh pihak eksternal dan hasil kuesioner/wawancara yang diajukan oleh auditor
b. Jenis data
Dari jenisnya, data yang menjadi bukti audit dapat dibedakan menjadi bukti fisik,
1) Bukti fisik adalah bukti yang berasal dari data yang berupa objek atau benda-benda
fisik, yaitu:
- Bukti-bukti audit yang berupa foto yang dibuat oleh auditor dianggap sebagai
bukti audit yang lebih meyakinkan daripada penjelasan tertulis.
dua orang auditor, dan apabila mungkin didampingi oleh wakil dari auditan.
2) Bukti dokumen adalah bukti yang berasal dari data yang memuat apa, kapan, serta
elektronik yang dibuat oleh auditan adalah bentuk bukti-bukti audit yang
paling umum. Bukti-bukti audit, dapat berasal dari dalam atau luar auditan.
- Bukti audit berupa dokumen yang berasal dari luar, bisa berupa surat atau
pihak ketiga.
- Bukti-bukti audit berupa dokumen yang berasal dari dalam, dapat berupa
3) Bukti Subjek atau Testimonial adalah bukti yang datanya berupa opini, sikap,
bisa berasal dari pegawai auditan, para ahli, konsultan dan pihak-pihak lain yang
- menilai bukti audit yang sama oleh sumber-sumber atau orang-orang yang
berbeda.
1) Reviu Dokumen
Metode ini banyak digunakan dalam tahap-tahap Audit Kinerja. Hasil reviu
dokumen diharapkan dapat memberikan gambaran sejauh mana suatu kondisi atau
fakta dalam perusahaan memenuhi kriteria yang ada. Beberapa kriteria dapat
langsung terpenuhi dari ada atau tidaknya suatu dokumen, namun ada beberapa
pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Metode
survai merupakan metode yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis, Metode
mengetahui dengan tepat variabel atau data penting apa yang ingin di peroleh dan
telah disusun dengan sangat hati-hati, jelas dan tidak bias, kurangnya pengetahuan
merupakan hal yang kritis dalam perolehan informasi, diharapkan kesalahan dalam
metodologi evaluasi kinerja yang dipakai mulai dari penilaian SPM (berupa check
list) sampai penilaian capaian kinerja. Adapun informasi yang ingin diperoleh
observasi;
- Pendalaman dan/atau validasi, serta uji silang dari informasi lain yang sudah
diperoleh sebelumnya.
Mempertimbangkan manfaat, kelebihan, dan kekurangan dari kuesioner,
mungkin.
3) Wawancara
dapat membaca dan menulis, atau pertanyaan yang memerlukan pernjelasan dari
Teknik wawancara dapat dilakukan dengan cara tatap muka atau melalui
telepon.
pertanyaan secara lisan dengan responden yang menjawab pertanyaan secara lisan.
Pertanyaan peneliti dan jawabanjawaban dapat pula melalui telepon. Teknik ini
murah dan diperoleh dengan waktu yang relatif lebih cepat. Jumlah tenaga
pengumpul data relatif lebih sedikit dibandingkan dengan tenaga yang diperlukan
dalam wawancara tatap muka. Namun kelemahan yang paling utama dari metode
ini adalah masalah validitas bukti apabila responden berbohong. (untuk rincian
4) Observasi
Metode pengumpulan data lainnya adalah observasi, yaitu proses pencatatan pola
perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematis tanpa adanya
Kelebihan metode ini dibandingkan dengan metode survai bahwa data yang
dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat, dan menghasilkan data lebih
seperti halnya terjadinya bias karena pengaruh peran wawancara dalam metode
survai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Audit adalah sebuah proses menjalankan auditing atau evaluasi terhadap kinerja
keuangan sebuah perusahaan. Proses audit akan terkait dengan laporan keuangan sebuah
perusahaan. Untuk mendapatkan sebuah hasil audit yang memuaskan dan layak, sebuah
perusahaan harus mempertimbangkan proses pencatatan dan penyajian laporan keuangan
yang baik dan sesuai dengan penggunaan akuntansi yang di terima secara umum.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ndaru.net/wp-content/uploads/audit-kinerja-sektor-publik-pengumpulan-dan-
pengolahan-data.pdf
https://kamus.tokopedia.com/b/bukti-audit/
https://maksi.binus.ac.id/2018/10/05/bukti-audit-audit-evidence-dalam-era-big-data/
#:~:text=Menurut%20audit%20standard%2C%20bukti%20audit,akuntansi%20yang%20berlaku
%5B1%5D.
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/3699/8/UNIKOM_NURUL%20NADHIRA_13.BAB
%20II%20KAJIAN%20PUSTAKA,%20KERANGKA%20PEMIKIRAN%20DAN
%20HIPOTESIS.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Audit