Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

“Value for Money Audit“

Disusun oleh:

Ulin Nuha Fitria 40011121060038


Diva Alifia 40011121060052
Iva Rahayu 40011121060064
Dyah Afifah Palupi 40011121060072
Dedi maulana akbar 40011121060074
Rachmania Tantri 40011121060088

PROGRAM STUDI D3 ADMINITSRASI PAJAK K. BATANG


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO

TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen yang
kemudian dilanjutkan dengan penyusunan makalah dengan judul “Analisis Investasi Publik.”

Tak ada gading yang tak retak karenanya sebagai tim penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari sisi materi maupun penulisannya.
Kami dengan rendah hati menerima berbagai masukan maupun saran yang bersifat membangun
yang diharapkan berguna bagi seluruh pembaca.

Batang, 15 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
1.1 Karakteristik Value for Money Audit……………………..……………………………..5
1.2 Audit Ekonomi dan Efisiensi.........................................................................................7
1.3 Audit Efektivitas.............................................................................................................8
BAB II...........................................................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................................................13
2.1 Kesimpulan....................................................................................................................13
2.2 Saran..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14

3
BAB I
PEMBAHASAN

1.1 Karakteristik Value for Money Audit


Audit kinerja yang meliputi audit ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, pada dasarnya
merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan dan prosedurnya. Pada audit
keuangan dan audit kinerja, tidak terdapat perbedaan definisi yang tajam karena definisi audit
kinerja sebagai suatu proses dapat diturunkan dari definisi audit keuangan. Pengertian audit
dalam audit keuangan adalah suatu proses yang sistematis untuk memeroleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi atas tindakan dan kejadian ekonomi,
kesesuaiannya dengan kriteria/standar yang telah ditetapkan dan kemudian
mengomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna laporan tersebut. Audit kinerja
memfokuskan pemeriksaan pada tindakan-tindakan dan kejadian- kejadian ekonomi yang
menggambarkan kinerja entitas atau fungsi yang diaudit. Definisi audit kinerja adalah suatu
proses sistematis untuk memeroleh dan mengevaluasi bukti secara objektif, agar dapat
melakukan penilaian secara independen atas keekonomisan dan efisiensi operasi, efektivitas
dalam pencapaian hasil yang diinginkan dan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan, dan
hukum yang berlaku, menentukan kesesuaian antara kinerja yang telah dicapai dengan
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, serta mengomunikasikan hasilnya kepada pihak-
pihak pengguna laporan tersebut.
Kinerja suatu organisasi dinilai baik jika organisasi yang bersangkutan mampu
melaksanakan tugas-tugas dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada standar
yang tinggi dengan biaya yang rendah. Secara teknis kinerja yang baik bagi suatu organisasi
dicapai ketika administrasi dan penyediaan jasa oleh organisasi yang bersangkutan dilakukan
pada tingkat yang ekonomis, efisien, dan efektif. Konsep ekonomi efisiensi, dan efektivitas
saling berhubungan satu sama lain dan tidak dapat diartikan/dimaknai secara terpisah.
Konsep ekonomi memastikan bahwa biaya input yang digunakan dalam operasional
organisasi dapat diminimalisasi, konsep efisien memastikan bahwa output yang maksimal
dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia, konsep efektif berarti bahwa jasa yang

4
disediakan/dihasilkan organisasi dapat melayani kebutuhan pengguna jasa dengan tepat.
Salah satu hal yang membedakan VFM audit dengan conventional audit adalah dalam hal
laporan audit. Dalam audit konvensional, hasil audit berupa opini auditor secara independen
dan objektif tentang kewajaran laporan keuangan sesuai kriteria standar tanpa pemberian
rekomendasi perbaikan. Sedangkan, dalam VFM audit tidak sekedar menyampaikan
kesempatan berdasarkan tahapan audit yang telah dikaksanakan, tetapi juga memberikan
rekomendasi perbaikan.

5
1.2 Audit Ekonomi dan Efisiensi
Ekonomi mempunyai arti biaya terendah, sedangkan efisiensi mengacu pada resiko terbaik
antara output dengan biaya input. Audit ekonomi dan efisiensi bertujuan untuk menentukan:
1. Apakah suatu entitas telah memeroleh, melindungi dan menggunakan sumber dayanya
seperti karyawan, gedung, ruang dan peralatan kantor) secara ekonomis dan efisien
2. Penyebab terjadinya praktik-praktik yang tidak ekonomis atau tidak efisien, termasuk
ketidakmampuan organisasi dalam mengelola sistem informasi, prosedur administrasi dan
struktur organisasi. The General Accounting Office Standards (1994) menegaskan bahwa
audit ekonomi dan efisiensi dilakukan dengan mempertimbangkan apakah audit entitas
yang diaudit telah:
 Mengikuti ketentuan pelaksanaan pengadaan yang sehat

 Pengadaan sumber daya (jenis, mutu, dan jumlah) sesuai dengan kebutuhan pada
biaya terendah
 Melindungi dan memelihara semua sumber daya yang ada secara memadai

 Menghindaru duplikasi pekerjaan tau kegiatan tanpa tujuan atau kurang jelas
tujuannya
 Menghindari adanya pengangguran sumber daya atau jumlah pegawai yang
berlebihan
 Menggunakan prosedur kerja yang efisien

 Menggunakan sumber daya (staf, perlatan dan fasilitas) yang minimum dalam
menghasilkan atau menyerahkan barang/jasa dengan kuantitas dan kualitas yang
tepat
 Mematuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
perolehan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya negara
 Melaporkan ukuran yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai
kehematan dan efisiensi.
Untuk dapat mengetahui apakah organisasi telah menghasilkan output yang telah
optimal dengan sumber daya yang dimilikinya, auditor dapat membandingkan
output yang telah dicapai pada periode yang bersangkutan dengan:

6
1. Standar yang telah ditetapkan sebelumnya
2. Kinerja tahun-tahun sebelumnya
3. Unit lain pada organisasi yang sama atau pada organisasi yang berbeda
Berkaitan dengan standar yang telah ditentukan, harus diakui bahwa aktivitas
ektor public tidak dapat sepenuhnya dipertanggungjawabkan dengan sistem
biaya standar. Hal ini disebabkan karena output yang dihasilkan oleh
organisasi sektor publik sering kali tidak dapat dihubungkan secara langsung
dengan biaya. Prosedur untuk melakukan audit ekonomi dan efisiensi sama
dengan jenis audit yang lainnya. Secara umum tahapan-tahapan audit yang
dilakukan meliputi:
A. Perencanaan audit
B. Me-review sistem akuntansi dan pengendalian intern
C. Menguji sistem akuntansi dan pengendalian intern
D. Melaksanakan audit
E. Menyampaikan laporan
1.3 Audit Efektivitas
Efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan. Menurut Audit Commission ( 1986).
Efektivitas berarti menyediakan jasa – jasa yang benar sehingga memungkinkan pihak yang
berwenang untuk mengimplementasikan kebijakan dan tujuannya. Audit efektivitas (audit
program) bertujuan untuk menentukan :
1. Tingkat pencapaian hasil atau manfaat yang diinginkan
2. Kesesuaian hasil dengan tujuan nyang ditetapkan sebelumnya
3. Apakah entitas yang diaudit telah mempertimbangkan alternatif lain yang memberikan
hasil yang sama dengan biaya yang paling rendah.
Secara lebih rinci, tujuan pelaksanaan audit efektivitas atau audit program adalah untuk :

 Menilai tujuan program, baik yang batu maupun yang sudah berjalan , apakah
sudah memadai dan tepat;
 Menentukan tingkat pencapaian hasil suatu program yang di inginkan;

7
 Menilai efektivitas program dan/atau unsur – unsur program secara terpisah/
sendiri;
 Mengidentifikasi factor yang menghambat pelaksanaan kinerja yang baik dan
memuaskan;
 Menentukan apakah manajemen telah mempertimbangkan alternatif untuk
melaksanakan program yang mungkin dapat memberikan hasil yang lebih baik
dan dengan biaya yang lebih rendah;
 Menentukan apakah program tersebut saling melenglkapi, tumpeng – tindih atau
bertentangan dengan program lain yang terkait;
 Mengidentifikasi cara untuk dapat melaksanakan program tersebut dengan lebih
baik;
 Menilai ketaatan terhadap peraturan perundang – undangan yang berlaku untuk
program tersebut;
 Menilai apakah sistem pengendalian manajemen sudah cukup memadai untuk
mengukur, melaporkan , dan memantau tingkat efektivitas program;
 Menentukan apakah manajemen telah melaporkan ukuran yang sah dan dapat
dipertanggungjawabkan mengenai efektivitas program.
Efektivitas berkenaan dengan dampak suatu output bagi para pengguna jasa
(konsumen). Untuk mengukur efektivitas suatu kegiatan harus didasarkan pada
kriteria yang telah ditetapkan (disetujui) sebelumnya. Meskipun efektivitas suatu
program tidak dapat diukur secara langsung, ada beberapa alternatif yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi pelaksanaan suatu program, yaitu :
1. Proksi untuk mengukur dampak/pengaruh
2. Evaluasi oleh konsumen, dan
3. Evaluasi yang menitikberatkan pada proses bukan pada hasil. Evaluasi
terhadap pelaksanaan suatu program hendaknya senantiasa
mempertimbangkan hal – hal berikut :
1. Apakah program tersebut relevan atau realistis
2. Apakah ada pengaruh dari program tersebut
3. Apakah program telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan

8
4. Apakah ada cara – cara yang lebib baik dalam mencapai hasil. Audit
kinerja pada dasarnya merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal
tujuan dan prosedurnya. Pada audit kinerja, kegiatan pemeriksaan terhadap
pengelolaan organisasi sektor public terutama didasarkan pada tiga elemen
utama, yaitu : ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Tiga katagori kegiatan
Value For Money Audit :
1. ‘By Product’VFM Work
Pekerjaan value for money audit yang merupakan tujuan sekunder di
samping pekerjaan-pekerjaana utama yang lebih penting, pekerjaan ini
biasanya kurang terstruktur dibandingkan dengan kegiatan/tugas yang
lainnya. Tipe pekerjaan ini biasanya berupaya untuk mencari
penghematan-penghematan dengan jalan melakukan sedikit perubahan
dalam praktik kerja. Perubahan yang dilakukan mungkin hanya
sebagian kecil tapi sering kali memiliki manfaat yang substansial.
2. An’Arrangement review’
Pekerjaan value for money audit yang dilakukan untuk
menjamin/memastikan bahwa klien telah melakukan tugas
administrasi yang diperlukan untuk mencapai value for money. Dalam
organisasi yang memberikan jasa yang kompleks,operasi yang
ekonomis,efisien,dan efektif hanya dapat dilakukan jika terdapat
serangkaian peraturan formal untuk mengontrol penggunaan sumber
daya. Auditor dapat mengecek dan menilai kebutuhan peraturan formal
semacam ini. Arrangment review akan memberikan gambaran bagi
auditor untuk me-review kinerja dan me-review jasa-jasa
tertentu/khusus.
3. Performance Review
Pekerjaan yang dilakukan untuk menilai secara objektif value for
monay yang telah dicapai oleh klien dan membandingkannya dengan
kriteria (pembending) yang valid. Penilaian terhadap kinerja klien
dapat dilakukan dengan membandingkan hasil yang telah dicapai
dengan kinerja masa lalu, terjet yang telah ditetapkan sebelumnya atau

9
kinerja organisasi sejenis lainya. Untuk melaksanakan proses audit
kinerja pada organisasi sektor publik (pemerintahan) diperlukan
beberapa persyaratan. Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi
dalam audit kinerja, yaitu:
 Auditor (orang/lembaga yang melakukan audit), auditee ( pihak
yang diaudit), recipient (pihak yang menerima hasil audit).
 Hubungan akuntabilitas antara auditee (suboerdinate) atau
audit recipient (otoritas yang lebih tinggi).
 Independensi antara auditor dan auditee.
 Pengujian dan evaluasi tertentu atas aktivitas yang menjadi
tanggung jawab auditee oleh auditor untuk audit recipient.

Auditor sering disebut sebagai pihak pertama, dan memegang peran utama dalam
pelaksanaan audit kinerja karena auditor dapat mengakses informasi keuangan dan
informasi manajemen dari organisasi yang diaudit, memiliki kemampuan profesional dan
bersifat independen. Walaupun pada kenyataanya prinsip independen ini sulit untuk
benar-benar dilaksanakan secara mutlak,antara auditor dan auditee harus berusaha untuk
menjaga independensi tersebut sehingga tujuan audit dapat tercapai. Pihak auditee
biasanya terdiri dari manajemen atau pekerja suatu organisasi yang bertanggungjawab
kepada recipient dan bisa disebut sebagai pihak kedua. Recipient merupakan pihak-pihak
yang menerima laporan dan bisa disebut pihak ketiga yang terdiri dari beberapa
kelompok antara lain: tingkatan yang lebih tinggi dalam organisasi yang sama,dewan
komisaris, stokholder, masyarakat, dan investor baik secara individual maupun
kelompok.

 Seorang auditor harus telah diakui kompetensinya untuk melakukan pemeriksaan


(audit);
1. Mempunyai pemahaman tentang akun-akun yang ada, sesuai dengan
peraturan yang berlaku serta menaati undang-undang yang ada.
2. Auditor telah diakui kemampuannya dalam melakukan praktik audit.
3. Auditor harus dapat memahami apakah klien telah memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki secara ekonomis, efisien, dan efektif.

10
Seorang auditor harus mematuhi kode etik yang berlaku. Secara umum, ada dua
prosedur utama untuk melaksanakan praktik auditing terhadap
kineja organisasi secara komprehensif.
 Management and Technical Review
1. Rencana yang matang telah dikembangkan untuk
mencapai hasil yang diinginkan
2. Terdapat struktur yang memadai tentagg wewenang
dan tanggung jawab manajemen
3. Manajemen telah secara jelas mengomunikasi-
kan ekspektasinya kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas
operasi
4. Pelaksanaan diawasi dan dievaluasi secara reguler dengan menggunakan
kriteria yang memadai sehingga varian dari rencana dapat dideteksi.
 Special Studies
Telaah yang diarahkan untuk mencapai kesesuaian terhadap spesifikasi
tertentu sesuai dengan permintaan. Sebagai contoh, special studies
mungkin dilaksanakan
1. Penelitian mengenai dugaan terjadinya kesalahan atau kecurangan
2. Menilai kecukupan pengendalian internal dalam sistem informasi
manajemen sistem akuntansi yang diterapkan
3. Konsultasi dengan manajemen berkaitan
dengan masalah keuangan khusus atau berkaitan dengan masalah
kinerja.

11
BAB II

PENUTUP

2.1 Kesimpulan
Audit keuangan adalah perluasan dari hal tujuan dan prosedurnya. Definisi audit
kinerja adalah suatu proses sistematis untuk memeroleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif. Definisi audit kinerja memfokuskan pemeriksaan pada tindakan-
tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi yang menggambarkan kinerja entitas atau
fungsi yang diaudit. Konsep ekonomi efisiensi dan efektif saling berhubungan sama
lain dan tidak dapat diartikan/dimaknai secara terpisah. Konsep ekonomi efisiensi dan
efektif saling ber Audit Ekonomi dan Efisiensi mempunyai arti biaya terendah,
sedangkan efisiensi mengacu pada resiko terbaik antara output dengan biaya input.
2.2 Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki baik dari tulisan
maupun materi yang kami sajikan. Oleh karena itu, kami sangat menerima saran agar
kami bisa membuat makalah dengan lebih baik lagi dan kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan menjadi wawasan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik Edisi Terbaru. Yogyakarta : Andi

13

Anda mungkin juga menyukai