Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

VALUE FOR MONEY AUDIT

OLEH

KELOMPOK 11

SKOLASTIKA F.M RUA 1910010063

GORDON WILIAM ANGRILON RIHI 1910010049

WULAN ELISABETH HENUK 1910010059

NATALIA FITRIANI DANDUR 1910010009

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas rahmat,
petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Sektor
Publik dengan Judul “VALUE FOR MONEY AUDIT ”. Makalah ini di buat sedemikian rupa
agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan memahami  tentang Value For Money
Audit secara lebih lanjut.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan. Sekian dan terima kasih.

Kupang, 8 Febuari 2021

Kelompok 11

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar............................................................................................................................... 1

Daftar isi......................................................................................................................................... 2

BAB I Pendahuluan...................................................................................................................... 3

1 Latar Belakang............................................................................................................................ 4

2 Rumusan Masalah....................................................................................................................... 4

3 Tujuan penulisan......................................................................................................................... 4

BAB II Pembahasan..................................................................................................................... 5

1. Pengertian Value For Money Audit............................................................................................ 5

2. Karakteristik Value For Money Audit........................................................................................ 5

A. Audit Ekonomi dan Efisiensi.......................................................................................... 5

B . Audit Efektivitas............................................................................................................ 6-7

3. Proses Audit Kinerja.................................................................................................................. 8

A. Standar Audit Pemerintahan (SAP)................................................................................. 8-10

B. Audit Kinerja Pemerintah Daerah dalam Konteks

Otonomi Daerah............................................................................................................. 11

C. Permasalahan Audit Kinerja Lembaga Pemerintahan

di Indonesia...................................................................................................................... 11-12

BAB III Penutup........................................................................................................................... 13

1. Kesimpulan................................................................................................................................ 13

2. Saran........................................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Untuk menjamin dilakukannya pertanggungjawaban publik oleh lembaga- lembaga pemerintah


maka diperlukan perluasan sistem pemeriksaan, tidak sekedar conventional audit, namun perlu
juga dilakukan value for moner audit (VFM Audit). Dalam pemeriksaan yang konvensional,
lingkup pemeriksaan hanya sebatas audit terhadap keuangan dan kepatuhan (financial and
compliance audit), sedangkan dalam pendekatan baru ini selain audit keuangan dan kepatuhan
juga perlu dilakukan audit kinerja (performance audit). Performance audit meliputi audit
ekonomi, efisiensi. dan efektivitas, audit ekonomi dan efisiensi disebut management audit atau
operational audit. Sedangkan audit efektivitas disebut program audit. Istilah lain untuk
performance audit tersebut adalah VPM audit atau disingkat 3E's audit (economy efficiency and
effecitveness audit) .Dalam Value For Money Audit/Audit Kinerja terdapat juga proses Audit
Kinerja.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalahnya sebagai berikut;

1. Apa pengertian dari Value For Money Audit?


2. Apa saja karakteristik dari Value For Money Audit?
3. Bagaimana Proses Audit Kinerja?
3. Tujuan Penulisan
1. untuk mengetahui pengertian dari Value For Money Audit
2. untuk mempelajari karakteristik dari Value For Money Audit
3. untuk mengetahui Proses Audit Kinerja

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Value For Money Audit


Value For Money Audit atau Audit Kinerja pada dasarnya merupakan perluasan dari audit
keuangan dalam hal tujuan dan prosedurnya. Pengertian audit dalam audit keuangan adalah suatu
proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai
asersi atau tindakan dan kejadian ekonomi,kesesuaiannya dengan criteria/standar yang telah
ditetapkan dan kemudian mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna laporan
tersebut.
Definisi audit kinerja adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara obyektif, agar dapat melakukan penilaian secara independen atas ekonomi dan efisiensi
operasi, efektivitas dalam pencapaian hasil yang diinginkan, dan kepatuhan terhadap kebijakan,
peraturan dan hokum yang berlaku, menentukan kesesuaian antara kinerja yang telah dicapai
dengan criteria yang telah ditetapkan sebelumnya,serta mengkomunikasikan hasilnya kepada
pihak-pihak pengguna laporan tersebut
2. Karakteristik Value For Money Audit
Audit kinerja yang meliputi audit ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Audit kinerja
memfokuskan pemeriksaan pada tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi yang
menggambarkan kinerja entitas atau fungsi audit.
Berikut Karakteristik Value For Money Audit :
1. Audit Ekonomi Dan Efisiensi
Audit ekonomi dan efisiensi bertujuan untuk menentukan ;
 Apakah suatu entitas telah memperoleh, melindungi, dan menggunakan sumber
dayanya (seperti karyawan, gedung, ruang dan peralatan kantor) secara ekonomis
dan efisiensi .
 Penyebab terjadinya praktik-praktik yang tidak ekonomis atau tidak efisiensi
termasuk ketidakmampuan organisasi dalam mengelola sistem informasi prosedur
administrasi,dan struktur organisasi.

5
Secara lebih spesifik, The General Accounting Office Standard (1994) menegaskan bahwa
audit ekonomi dan efisiensi dilakukan dengan mempertimbangkan apakah entitas yang
diaudit telah :
 Mengikuti ketentuan pelaksanaan pengadaan yang sehat
 Melakukan pengadaan súmber daya (jenis, mutu, dan jumlah) sesuai dengan
kebutuhan pada biaya terendah.
 Melindungi dan memelihara semua sumber daya yang ada secara memadai
 Menghindari duplikasi pekerjaan atau kegiatan yang tanpa tujuan atau kurang
jelas tujuannya
 Menghindari adanya pengangguran sumberdaya atau jumlah pegawai yang
berlebihan.
 Menggunakan prosedur keja yang efisien

 Menggunakan sumber daya (staf. peralatan dan fasilitas) yang minimum dalam
menghasilkan atau menyerahkan barabg jasa dengan kuantitas dan kualitas yang
tepat
 Mematuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
perolehan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya negara
 Melaporkan ukuran yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai
kehematan dan efisiensi
Prosedur untuk melakuakan audit ekononi dan efisienisi meliput
1. Perencanaan audit
2. Me review sistem akuntansi dan pengendalian interen.
3. Menguji sistem akuntansi dan pengendalian interen.
4. Melaksanakan audit.
5. Menyampaikan laporan.

2. Audit Efektivitas
Menurut Audit Commission (1986), efektivitas berarti menyediakan jasa-jasa yang benar
sehingga memungkinkan pihak yang berwenang untuk mengimplementasikan kebijakan dan
tujuannya.

6
Audit efektivitas (audit program) bertujuan untuk menentukan:
1. Tingkat pencapaian hasil atau manfaat yang diinginkan.
2. Kesesuaian hasil dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
3. Apakah entitas yang diaudit telah mempertimbangkan alternative lain yang memberikan
hasil yang sama dengan biaya yang paling rendah
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada evaluasi pelaksanaan program, yaitu sebagai
berikut?
 Apakah program tersebut relevan atau realistik
 Apakah ada pengaruh dari program tersebut

 Apakah program telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan


 Apakah ada cara-cara yang lebih baik dalam mencapai hasil
Bagan karakteristik audit kinerja :

Tiga kategori kegiatan Value For Money Audit yaitu:


1) B-production' VFM work
2) An 'arrangement Review
3) Performance review.
Prasyarat-prasyarat yang harus dipenuhi dalam audit kinerja yaitu
 Auditor (orang/lembaga yang melakukan audit), auditee (pihak yang diaudit).
recipient (pihak yang menerima hasil audit).
 Hubungan akuntabilitas antara auditee (subordinate) dan recipient (otoritas yang
lebih tinggi).
 Independensi antara auditor dan audiee.

7
 pengujian dan evaluasi tertentu atas aktivitas yang menjadi tanggung jawab auditee
oleh auditor untuk audit recipient

3. Proses Audit Kinerja


A. Standar Audit Pemerintahan (SAP)
Standar-standar yang menjadi pedoman dalam audit kinerja terhadap lembaga pemerintah
menurut Standar Audit Pemerintah adalah:
1. Standar Umum
 Staf yang ditugasi untuk melaksanakan audit harus secara kolektif memiliki
kecakapan professional yang memadai untuk tugas yang disyaratkan.
 Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan audit, organisasi/lembaga
audit dan auditor. baik pemerintah maupun akuntan public, harus independen
(secara organisasi maupun secara pribadi), bebas dari gangguan independensi
yang bersifat pribadi dan yang di luar pribadinya(ekstern), yang dapat
mempengaruhi independensinya, serta harus dapat mempertahankan sikap dan
penampilan yang independen.
 Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya. auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama.

 Setiap organisasi/lembaga yang melaksanakan audit yang berdasarkan SAP ini


harus memliki sistem pengendalian intern yang memadai dan system

8
pengendalian mutu tersebut harus di-review oleh pihak lain yang kompeten
(pengendalian mutu ekstern).

2. Standar Pekerjaan Lapangan Audit Kinerja


 Perencanaan
Pekerjaan harus direncanakan secara memadai
 b. Supervisi
Staf harus diawasi (supervisi) dengan baik.
 c. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan.
Apabila hukum, peraturan perundang-undangan, dan persyaratan kepatuhan lainnya
merupakan hal yang signifikan bagi tujuan audit, auditor harus merancang audit
tersebut untuk memberiakan keyakinan yang memadai mengehai kepatuhan tersebut
 d. Pengendalian Manajemen
Auditor harus benar-benar memahami pemgendalian manajemen yang relevan dengan
audit
3. Standar Pelaporan Audit Kinerja
1. Bentuk
Auditor harus membuat laporan audit secara tertulis untuk dapat mengkomunikasikan
hasil setiap audit.
2. Ketepatan Waktu
Auditor harus dengan semestinya menerbitkan laporan untuk menyediakan informasi yang
dapat digunakan secara tepat waktu oleh manajemen dan pihak lain yang berkepentingan

3. Isi Laporan
 Tujuan. Lingkup, dan Metodelogi Audit
Auditor harus melaporkan tujuan, lingkup, dan metodologi audit.
 Hasil Audit
Auditor harus melaporkan temuan audit yang signifikan, dan jika mungkin melaporkan
kesimpulan auditor
 Rekomendasi

9
Auditor harus menyampaikan rekomendasi untuk melakukan tindakan perbaikan atas
bidang vang bermasalah dan untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan entitas yang
diaudit
 Pernyataan Standar Audit

Auditor harus melaporkan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan Standar Audit


Pemerintah

 Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan


 Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan penyalahgunaan
wewenang
 Pelaporan secara langsung tentang unsur perbuatan melanggar/melawan hukum
 Pengendalian manajemen
 Tanggapan pejabat yang bertanggungjawab
 Hasil/prestasi kerja yang patut dihargai
 Hal yang memerlukan penelaahan lebih lanjut
 Informasi istimewa dan rahasia

4. Penyajian Laporan

laporan harus lengkap, akurat. obyektif, meyakinkan, serta jelas dan ringkas

sepanjang hal ini dimungkinkan.

5. Distribusi Laporan

Laporan tertulis diserahkan oleh organisasi/lembaga audit kepada

a. Pejabat yang berwenang dalam organisasi pihak yang diaudit

b. Kepada pejabat yang berwenang dalam organisasi pihak yang meminta audit, termasuk
organisasi luar yang memberikan dana, kecuali jika peraturan perundang-undangan
melarangnya

10
c. Kepada pejabat lain yang mempunyai tanggungjawab atas pengawasan secara hukum atau
pihak yang bertanggungjawab untuk melakukan tindak lanjut berdasarkan temuan dan
rekomendasi audit

d. Kepada pihak lain yang diberi wevenang oleh entitas yang diaudit untuk menerima laporan
tersebut

B. Audit Kinerja Pemerintah Daerah dalam Konteks Otonomi Daerah

Terdapat tiga aspek utama yang mendukung terciptanya kepemerintahan yang baik (good
governance) yaitu. pengawasan, pengendalian, dan pemeriksaan. Pengawasan mengacu pada
tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak di luar eksekutif (yaitu masyarakat dan
DPR/DPRD) untuk mengawasi kinerja pemerintahan.

Pengendalian (control) adalah mekanisme yang dilakukan oleh eksekutif (pemerintah) untuk
menjamin dilaksanakannya sistem dan kebijakan manajemen sehingga tujuan organisasi
tercapai. Pemeriksaan (audit) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang memiliki
independensi dan memiliki kompetensi professional untuk memeriksa apakah hasil kinerja
pemerintah telah sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan.

C. Permasalahan Audit Kinerja Lembaga Pemerintahan Di Indonesia

Permasalahan otonomi dan desentralisasi yang luas, nyata, dan bertangung jawab kepada
daerah kabupaten/ kota akan membawa konsekuensi perubahan pada pola dan sitem
pengawasan dan pemeriksaan. Perubahan-perubahan tersebut juga memberikan dampak pada
unit-unit kerja daerah, seperti tunutan kepada pegawai/ aparatu pemerintah daerah untuk lebih
terbuka, transparan, dan bertangungjawab atas keputusan yang dibuat. Pemberian kepercayaan
kepada auditor dengan memberikan peran yang lebih besar untuk memeriksa lembaga-
lembaga pemerintah, telah menjadi bagian penting dalam proses terciptanya akuntanbilitas
public. Bagi auditor. dengan diberinya peran yang lebil besar tersebut, maka auditor dituntut
menjaga dan meningkatkan profesionalisme, kompetensi. dan indenpendensi dan dapat
menghilangkan pratek korupsi. kolusi, nepotisme (KKN) yang ada.

11
Harus disadari bahwa saat ini masih terdapat beberapa kelemahan dalam melakukan audit
pemerintahan di Indonesia. Pertama adalah tidak tersedianya indikator kinerja yang memadai
sebagai dasar untuk mengukur kinerja pemerintah daerah, hal tersebut umum dialami organisasi
sektor publik adalah berupa pelayanan publik yang tidak mudah diukur. Kedua terkait dengan
masalah struktur lembaga pemeriksa pemerintah pusat dan daerah di Indonesia. Permasalahan
yang ada adalah banyaknya lembaga pemeriksa fungsional yang overlapping satu dengan vang
lainnya vang menyebabkan pelaksanaan pengauditan tidak efisien dan tidak efektif. Saat ini
pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat pemeriksa fungsional terdapat pembiayaan
desentralisasi oleh BPK,BPK, dan inspektorat dalam negeri.

12
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Tujuan value for money audit adalah untuk meningkatkan akuntabilitas lembaga sektor
publik dan untuk perbaikan kinerja pemerintah.Audit kinerja yang meliputi audit ekonomi,
efisiensi dan efektivitas,pada dasarnya merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal
tujuan dan prosedurnya. Salah satu hal yang membedakan VFM audit dengan conventional
audit adalah dalam hal laporan audit. Dalam audit yang konvensional, hasil audit adalah berupa
pendapat (opini) auditor secara independen dan obyektif tentang kewajaran laporan keuangan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, tanpa pemberian rekomendasi perbaikan.
Sedangkan dalam VFM audit tidak sekedar menyampaikan kesimpulan berdasarkan tahapan
audit yang telah dilaksanakan, akan tetapi juga dilengkapi dengan rekomendasi untuk
perbaikan di masa mendatang.

Audit ekonomi dan efisiensi terutama bertujuan untuk menentukan apakah suatu entitas telah
memperoleh, melindungi, dan menggunakan sumber dayanya (seperti karyawan gedung, ruang,
dan peralatan kantor) secara ekonomis dan efisien serta untuk menemukan penyebab tejadinya
praktik-praktik yang tidak efisien dan ekonomis, termasuk ketidakmampuan organisasi dalam
mengelola sistem informasi,prosedur administrasi dan struktur organisasi. Audit efektivitas
(audit program) bertujuan untuk menentukan; tingkat pencapaian hasil atau manfaat yang
diinginkan, kesesuaian hasil dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya, apakah entitas yang
diaudit telah mempertimbangkan alternative lain yang memberikan hasil yang sama dengan
biaya yang paling rendah.

VFM audit juga penting untuk mendukung pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi
fiscal karena dalam era otonomi daera DPR/DPRD dan lembaga-lembaga pemerintah baik di
pusat maupun di daerahharus memberikan pertanggung jawaban public kepada masyarakat.

13
2. Saran

Terkait dengan masalah struktur lembaga pemeriksa pemerintah pusat dan daerah di
Indonesia karena banyaknya lembaga pemeriksa fungsional yang overlapping satu dengan
vang lainnya vang menyebabkan pelaksanaan pengauditan tidak efisien dan tidak efektif. Oleh
sebab itu perlu reposisi lembaga pemeriksa dengan adanya auditor internal dan eksternal untuk
membedakan peran masing-masing reposisi akan efektif jika masing-masing menjalankan
tugas dan fungsinya dengan baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

 Buku Akuntansi Sektor Publik Prof.Dr.Mardiasmo,MBA,Ak(2002)


 http://www.academia.edu/12304598/value_for_money_audit_ASP
 http://www.kajianpustaka.com/2020/05/value-for-money.html

15

Anda mungkin juga menyukai