OLEH
KELOMPOK 11
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas rahmat,
petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Sektor
Publik dengan Judul “VALUE FOR MONEY AUDIT ”. Makalah ini di buat sedemikian rupa
agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan memahami tentang Value For Money
Audit secara lebih lanjut.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan. Sekian dan terima kasih.
Kelompok 11
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................................................... 1
Daftar isi......................................................................................................................................... 2
BAB I Pendahuluan...................................................................................................................... 3
1 Latar Belakang............................................................................................................................ 4
2 Rumusan Masalah....................................................................................................................... 4
3 Tujuan penulisan......................................................................................................................... 4
BAB II Pembahasan..................................................................................................................... 5
Otonomi Daerah............................................................................................................. 11
di Indonesia...................................................................................................................... 11-12
1. Kesimpulan................................................................................................................................ 13
2. Saran........................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Secara lebih spesifik, The General Accounting Office Standard (1994) menegaskan bahwa
audit ekonomi dan efisiensi dilakukan dengan mempertimbangkan apakah entitas yang
diaudit telah :
Mengikuti ketentuan pelaksanaan pengadaan yang sehat
Melakukan pengadaan súmber daya (jenis, mutu, dan jumlah) sesuai dengan
kebutuhan pada biaya terendah.
Melindungi dan memelihara semua sumber daya yang ada secara memadai
Menghindari duplikasi pekerjaan atau kegiatan yang tanpa tujuan atau kurang
jelas tujuannya
Menghindari adanya pengangguran sumberdaya atau jumlah pegawai yang
berlebihan.
Menggunakan prosedur keja yang efisien
Menggunakan sumber daya (staf. peralatan dan fasilitas) yang minimum dalam
menghasilkan atau menyerahkan barabg jasa dengan kuantitas dan kualitas yang
tepat
Mematuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
perolehan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya negara
Melaporkan ukuran yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai
kehematan dan efisiensi
Prosedur untuk melakuakan audit ekononi dan efisienisi meliput
1. Perencanaan audit
2. Me review sistem akuntansi dan pengendalian interen.
3. Menguji sistem akuntansi dan pengendalian interen.
4. Melaksanakan audit.
5. Menyampaikan laporan.
2. Audit Efektivitas
Menurut Audit Commission (1986), efektivitas berarti menyediakan jasa-jasa yang benar
sehingga memungkinkan pihak yang berwenang untuk mengimplementasikan kebijakan dan
tujuannya.
6
Audit efektivitas (audit program) bertujuan untuk menentukan:
1. Tingkat pencapaian hasil atau manfaat yang diinginkan.
2. Kesesuaian hasil dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
3. Apakah entitas yang diaudit telah mempertimbangkan alternative lain yang memberikan
hasil yang sama dengan biaya yang paling rendah
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada evaluasi pelaksanaan program, yaitu sebagai
berikut?
Apakah program tersebut relevan atau realistik
Apakah ada pengaruh dari program tersebut
7
pengujian dan evaluasi tertentu atas aktivitas yang menjadi tanggung jawab auditee
oleh auditor untuk audit recipient
8
pengendalian mutu tersebut harus di-review oleh pihak lain yang kompeten
(pengendalian mutu ekstern).
3. Isi Laporan
Tujuan. Lingkup, dan Metodelogi Audit
Auditor harus melaporkan tujuan, lingkup, dan metodologi audit.
Hasil Audit
Auditor harus melaporkan temuan audit yang signifikan, dan jika mungkin melaporkan
kesimpulan auditor
Rekomendasi
9
Auditor harus menyampaikan rekomendasi untuk melakukan tindakan perbaikan atas
bidang vang bermasalah dan untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan entitas yang
diaudit
Pernyataan Standar Audit
4. Penyajian Laporan
laporan harus lengkap, akurat. obyektif, meyakinkan, serta jelas dan ringkas
5. Distribusi Laporan
b. Kepada pejabat yang berwenang dalam organisasi pihak yang meminta audit, termasuk
organisasi luar yang memberikan dana, kecuali jika peraturan perundang-undangan
melarangnya
10
c. Kepada pejabat lain yang mempunyai tanggungjawab atas pengawasan secara hukum atau
pihak yang bertanggungjawab untuk melakukan tindak lanjut berdasarkan temuan dan
rekomendasi audit
d. Kepada pihak lain yang diberi wevenang oleh entitas yang diaudit untuk menerima laporan
tersebut
Terdapat tiga aspek utama yang mendukung terciptanya kepemerintahan yang baik (good
governance) yaitu. pengawasan, pengendalian, dan pemeriksaan. Pengawasan mengacu pada
tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak di luar eksekutif (yaitu masyarakat dan
DPR/DPRD) untuk mengawasi kinerja pemerintahan.
Pengendalian (control) adalah mekanisme yang dilakukan oleh eksekutif (pemerintah) untuk
menjamin dilaksanakannya sistem dan kebijakan manajemen sehingga tujuan organisasi
tercapai. Pemeriksaan (audit) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang memiliki
independensi dan memiliki kompetensi professional untuk memeriksa apakah hasil kinerja
pemerintah telah sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan.
Permasalahan otonomi dan desentralisasi yang luas, nyata, dan bertangung jawab kepada
daerah kabupaten/ kota akan membawa konsekuensi perubahan pada pola dan sitem
pengawasan dan pemeriksaan. Perubahan-perubahan tersebut juga memberikan dampak pada
unit-unit kerja daerah, seperti tunutan kepada pegawai/ aparatu pemerintah daerah untuk lebih
terbuka, transparan, dan bertangungjawab atas keputusan yang dibuat. Pemberian kepercayaan
kepada auditor dengan memberikan peran yang lebih besar untuk memeriksa lembaga-
lembaga pemerintah, telah menjadi bagian penting dalam proses terciptanya akuntanbilitas
public. Bagi auditor. dengan diberinya peran yang lebil besar tersebut, maka auditor dituntut
menjaga dan meningkatkan profesionalisme, kompetensi. dan indenpendensi dan dapat
menghilangkan pratek korupsi. kolusi, nepotisme (KKN) yang ada.
11
Harus disadari bahwa saat ini masih terdapat beberapa kelemahan dalam melakukan audit
pemerintahan di Indonesia. Pertama adalah tidak tersedianya indikator kinerja yang memadai
sebagai dasar untuk mengukur kinerja pemerintah daerah, hal tersebut umum dialami organisasi
sektor publik adalah berupa pelayanan publik yang tidak mudah diukur. Kedua terkait dengan
masalah struktur lembaga pemeriksa pemerintah pusat dan daerah di Indonesia. Permasalahan
yang ada adalah banyaknya lembaga pemeriksa fungsional yang overlapping satu dengan vang
lainnya vang menyebabkan pelaksanaan pengauditan tidak efisien dan tidak efektif. Saat ini
pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat pemeriksa fungsional terdapat pembiayaan
desentralisasi oleh BPK,BPK, dan inspektorat dalam negeri.
12
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tujuan value for money audit adalah untuk meningkatkan akuntabilitas lembaga sektor
publik dan untuk perbaikan kinerja pemerintah.Audit kinerja yang meliputi audit ekonomi,
efisiensi dan efektivitas,pada dasarnya merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal
tujuan dan prosedurnya. Salah satu hal yang membedakan VFM audit dengan conventional
audit adalah dalam hal laporan audit. Dalam audit yang konvensional, hasil audit adalah berupa
pendapat (opini) auditor secara independen dan obyektif tentang kewajaran laporan keuangan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, tanpa pemberian rekomendasi perbaikan.
Sedangkan dalam VFM audit tidak sekedar menyampaikan kesimpulan berdasarkan tahapan
audit yang telah dilaksanakan, akan tetapi juga dilengkapi dengan rekomendasi untuk
perbaikan di masa mendatang.
Audit ekonomi dan efisiensi terutama bertujuan untuk menentukan apakah suatu entitas telah
memperoleh, melindungi, dan menggunakan sumber dayanya (seperti karyawan gedung, ruang,
dan peralatan kantor) secara ekonomis dan efisien serta untuk menemukan penyebab tejadinya
praktik-praktik yang tidak efisien dan ekonomis, termasuk ketidakmampuan organisasi dalam
mengelola sistem informasi,prosedur administrasi dan struktur organisasi. Audit efektivitas
(audit program) bertujuan untuk menentukan; tingkat pencapaian hasil atau manfaat yang
diinginkan, kesesuaian hasil dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya, apakah entitas yang
diaudit telah mempertimbangkan alternative lain yang memberikan hasil yang sama dengan
biaya yang paling rendah.
VFM audit juga penting untuk mendukung pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi
fiscal karena dalam era otonomi daera DPR/DPRD dan lembaga-lembaga pemerintah baik di
pusat maupun di daerahharus memberikan pertanggung jawaban public kepada masyarakat.
13
2. Saran
Terkait dengan masalah struktur lembaga pemeriksa pemerintah pusat dan daerah di
Indonesia karena banyaknya lembaga pemeriksa fungsional yang overlapping satu dengan
vang lainnya vang menyebabkan pelaksanaan pengauditan tidak efisien dan tidak efektif. Oleh
sebab itu perlu reposisi lembaga pemeriksa dengan adanya auditor internal dan eksternal untuk
membedakan peran masing-masing reposisi akan efektif jika masing-masing menjalankan
tugas dan fungsinya dengan baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
15