Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Auditing yang diampu oleh
Disusun oleh :
Kelompok 5
Akuntansi Syariah 5D
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya serta kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Auditing
yang berjudul Pengendalian Intern (Internal Control) ini tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Adapun tujuan kami dalam penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dalam mata
kuliah Auditing yang diampu oleh Bapak Fahri Ali Ahzar, SE, M.Si. Selain itu, makalah ini
kami buat bertujuan untuk menambah pengetahuan kami mengenai auditing khususnya di
dalam bab Pengertian Auditing. Serta menambah wawasan tentang audit bagi para pembaca
dan kami untuk lebih mendalami bab ini dalam perkuliahan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fahri Ali Ahzar, SE, M.Si yang telah
memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami dapat lebih mendalami materi tentang
Pengertian Auditing. Kami juga tidak lupa meminta maaf jika dalam penulisan malakah kami
masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah yang kami susun.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................4
C. TUJUAN MASALAH.......................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN.........................................................6
B. HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP
(SCOPE) PEMERIKSAAN........................................................................................9
C. BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN EVALUASI ATAS
PENGENDALIAN INTERN.....................................................................................9
D. KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN ENTITAS.............................11
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
KESIMPULAN.......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam usaha di Indonesia saat ini sudah maju, bisa dilihat dari semakin banyaknya
berdiri usaha – usaha baru yang didirikan oleh masyarakat. Salah satu aspek penting pada
suatu perusahaan adalah sistem pengendalian intern. Karena suatu perusahaan tidak
dapat berjalan dengan baik tanpa adanya sistem pengendalian internal yang baik. Sistem
pengendalian intern merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari
penyalahgunaan. Sistem pengendalian intern dapat digunakan lebih efektif untuk
mencegah penggelapan atau penyimpangan. Pada suatu perusahaan, pengendalian
internal sangat dibutuhkan mengingat adanya faktor – faktor yang meliputi luas dan
entitas perusahaan yang sangat kompleks. Hal ini mengakibatkan manajemen harus
percaya pada laporan – laporan serta analisis untuk operasi pengendalian internal yang
efektif.
Dalam sistem pengendalian internal juga terdapat komponen – komponen yang
penting dan harus ditanamkan dalam suatu perusahaan yaitu lingkungan pengendalian,
penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan.
Dalam perancang sistem sekarang tidak hanya memahami prosedur sistem yang baik,
tetapi harus mengetahui berbagai sifat sistem yang baru. Unruk mengurangi ancaman dan
resiko terhadap sistem informasi akuntansi, diperlukan suatu sistem pengendalian intern
yang dirancang dan dijalankan dengan baik
B. RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Jika pengendalian intern suatu satuan usaha lemah, maka kemungkinan terjadinya
kesalahan, ketidakakuratan ataupun kecurangan dala perusahaan sangat besar. Bagi
akuntan publik, hal tersebut menimbulkan risiko yang besar, dalam arti risiko untuk
memberikan opini tidak sesuai kenyataan, jika auditor kurang hati-hati dalam melakukan
pemeriksaan dan tidak cukup banyak mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung
pendapat yang diberikannya. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, jika dari hasil
pemhaman dan evaluasi atas pengendalian intern perusahaan, auditor menyimpulkan
bahwa pengedalian intern tidak berjalan efektif, maka auditor harus memperluas scope
pemeriksaannya pada waktu melakukan substative test.
Misalnya :
a. Pada waktu mengirim konfirmasi piutang, jumlah konfirmasi yang dikirimkan harus
lebih banyak.
b. Pada waktu melakukan observasi dan stock opname, tes atas perhitungan fisik
persediaan harus lebih banyak.
Sebaliknya jika auditor menyimpulkan bahwa pengendalian intern berjalan efektif, maka
scope pemeriksaan pada waktu melakukan substantive test bisa dipersempit.
Cara ini sering digunakan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) karena dianggap lebih
sederhana dan sangat praktis. Biasanya KAP memiliki satu aset ICQ yang bersifat standar
yang biasanya digunakan untuk dapat memahami dan mengevaluasi pengendalian intern di
berbagai perusahaan. ICQ dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Umum
Pertanyaanya biasanya menyangkut sistem dan prosedur yang terdapat dalam sebuah
perusahaan dalam siklus penjualan, utang, dan pengeluaran kas.
Pertanyaannya biasanya menyangkut sistem dan prosedur yang terdapat dalam sebuah
perusanaan dalam siklus pembelian, utang, dan pengeluaran kas.
Persediaan
Surat Berharga
Aset Tetap
Flow Chart menggambarkan tentang suatu arus dokumen dalam sebuah sistem dan
prosedur di suatu unit usaha. Misalnya dalam flow chat untuk sebuah sistem dan prosedur
pembelian, utang, dan pengeluaran kas, digambarkan dengan arus dokumen yang dimulai dari
permintaan, order pembelian, sampai dengan pelunasan utang yang bisa berasal dari
pembelian tersebut.
Setelah flow chat dibuat, kemudian auditor harus bisa melakukan walk through, yaitu
dapat mengambil dua maupun tiga dokumen untuk mengetes apakah suatu prosedur yang
dapat dijalankan sesuai dengan apa yang telah digambarkan dalam flow chart. Misalnya
ambil satu set dokumen, lalu periksa apakah semua dokumen sudah diproses sesuai dengan
prosedur yang bisa digambarkan dalam flow chart pembelian, utang, dan pengeluaran kas.
3. Narrative
Dalam hal ini seorang auditor menceritakan dalam bentuk memo, sistem, dan
prosedur akuntansi yang digunakan perusahaan, misalnya pada prosedur pengeluaran kas.
Cara tersebut biasa digunakan untuk klien kecil yang pembukuannya bersifat sederhana.
Faktor yang dapat membatasi pengendalian sebuah intern yaitu suatu biaya
pengendalian intern entitas yang tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari sebuah
pengendalian tersebut. Walaupun berhubungan dengan manfaat biaya yang merupakan
sebuah kriteria utama yang harus bisa dipertimbangkan dalam mendesain pengendalian
intern, pengukuran yang dilakukan secara tepat dari biaya dan manfaat pada umumnya tidak
boleh dilakukan. Dengan demikian, manajemen harus melakukan estimasi kualitatif dan
kuantitatif, serta melakukan pertimbangan dalam menilai sebuah hubungan antara biaya dan
manfaat tersebut.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam akuntansi sistem pengendalian intern yang berlaku dalam perusahaan atau
entitas merupakan faktor yang menentukan keandalan laporan keuangan yang
dihasilkan perusahaan tersebut. Oleh karena itu dalam memberikan pendapat atas
kewajaran laporan yang di auditnya. Auditor meletakkan kepercayaan atas efekyivitas
pengendalian internal dalam mencegah terjadinya kesalahan yang material dalam
proses akuntansi. Pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh
dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk
memberikan keyakinan yang memadai terkait pencapaian tiga golongan tujuannya
yaitu keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi serta kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Arti pentingnya pengendalian intern bagi manajemen dan auditor independen
karena manajemen tidak dapat melakukan pengendalian secara langsung atau secara
pribadi terhadap jalannya perusahaan. Pengecekan dan review yang melekat dalam
sistem pengendalian intern yang baik dapat akan pula melindungi dari kelemahan
manusia dan mengurangi kekeliruan dan penyimpangan yang akan terjadi, tidak
praktis bagi auditor untuk melakukan pengauditan secara menyeluruh atau secara
detail untuk hampir semua transaksi perusahaan dalam waktu dan biaya terbatas.
Pemahaman auditor terkait struktur pengendalian intern yang mengenai suatu asersi
adalah untuk digunakan dalam kegiatan mungkin atau tidaknya audit dilaksanakan,
salah saji material yang potensial dapat terjadi, resiko deteksi, perancangan pengujian
substantif.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2019. AUDITING: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor
Akuntan Publik. Jakarta. Salemba Empat.
Setiadi. 2019. Pemeriksaan Akuntansi (Teori dan Praktek). Yogyakarta. Bening Pustaka