JUDUL
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Good Corporate Governance
Disusun Oleh :
1. Devky Adelita Claudia (E2B018318)
2. Azimatun Nikmah (E2B018322)
3. Anis Ernawati (E2B018324)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul Sistem Pengendalian Internal
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas mata kuliah Good
Corporate Governance atas bimbingan bapak dosen maka disusunlah makalah ini.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dalam proses
perkuliahan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL........................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
2.1 Pengendalian Internal.......................................................................................................3
2.2 Coso Framework-Integrated Approach............................................................................3
2.2.1 Lingkungan Pengendalian..................................................................................5
2.2.2 Penilaian Risiko................................................................................................. 9
2.2.3 Aktivitas Pengendalian.......................................................................................9
2.2.4 Informasi dan Komunikasi...............................................................................10
2.2.5 Pemantauan (Monitoring)................................................................................ 12
2.3 Keterbatasan Pengendalian Internal.........................................................................13
2.4 Kegagalan Implementasi Pengendalian Internal......................................................14
2.5 Sistem Pengendalian Internal...................................................................................14
2.5.1 Sistem pengendalian Internal di BUMN.......................................................... 14
2.5.2 Sistem Pengendalian Internal Di Perusahaan Publik....................................... 16
BAB III PENUTUP................................................................................................................. 17
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 17
3.2 Saran.........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Berdasarkan penjelasan diatas, makalah ini mengambil judul “Sistem
Pengendalian Internal”
1.3Tujuan
Adapun tujuan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari pengendalian internal?
2. Untuk memahami konsep dan tujuan dari Coso Framework-integated
approach ?
3. Untuk mengetahui keterbatasan pengendalian internal?
4. Untuk mengetahui yang menyebabkan kegagalan implementasi pengendalian
internal?
5. Untuk memahami sistem pengendalian internal?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Berdasarkan COSO versi terbaru (2013), terdapat 5 komponen pengendalian internal
yang terdiri atas 17 prinsip, yang terangkum pada table berikut :
Komponen Prinsip
Lingkungan 1 Menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai
Pengendalian etis
Mengadakan pertanggungjawaban kesalahan
2
Menetapkan struktur, wewenang, dan tanggung jawab
3
4 Menunjukkan komitmen terhadap kompetensi
5 Menyelenggarakan akuntabilitas
Penilaian 6 Spesifikasi sasaran yang sesuai
Risiko 7 Identifikasi dan analisis risiko
8 Menaksir penyelewengan risiko
9 Mengidentifikasi dan menganalisa perubahan yang
signifikan
Aktivitas 10 Memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian
Pengendalian Memilih dan mengembangkan pengendalian
11 umum terhadap teknologi
12 Menyebarkan kebijakan dan prosedur
Informasi dan Menggunakan informasi yang relevan
Komunikasi 13
14 Komunikasi internal
15 Komunikasi eksternal
Pemantauan 16 Mengadakan evaluasi secara berkesinambungan dan/atau
(Monitoring) berkala
17 Evaluasi dan defisiensi komunikasi
4
Berikut penjelasan mengenai 5 (lima) komponen pengendalian internal menurut
kerangka COSO versi 2013.
Manajemen harus menyampaikan pesan bahwa integritas dan nilai etika tidak
dapat dikomprorikan, dan karyawan harus menerima dan memahami pesan tersebut.
Manajemen secara berkesinambungan menjelaskan dan mempraktikan melalui lisan
dan tindakan suatu komitmen terhadap standar etika yang tinggi.
5
Hal yang perlu diperhatikan dalam hal integritas dan nilai etika adalah:
2.2.1.2 Tanggung Jawab Oversight (Komisaris, Dewan Direksi, dan Komite Audit)
6
3. Menentukan dan menetapkan waktu dan frekuensi rapat dengan CEO, auditor
internal, dan auditor eksternal.
4. Melakukan pengawasan atas kompensasi yang diterima manajemen puncak
(top management) dan kepala audit internal, serta penunjukan dan
pemberhentian individu tersebut
5. Berperan daiam menetapkan kelayakan "pimpinan puncak (tone at the top)"
6. Memberikan respons yang baik kepada komisaris dan direksi, serta komite
dalam mengambil tindakan yang diperlukar terhadap temuan, termasuk
melakukan investigasi khusus apabila diperlukan.
7
4. Memiliki hubungan pelaporan yang memadai
5. Melakukan dan menilai modifikasi struktur organisasi apabila kondisi berubah
6. Menetapkan tanggung jawab dan delegasi wewenang (anthority) berkaitan
dengan tujuan dan sasaran organisasi, fungsi operasi dan peraturan, termasuk
tanggung jawab untuk system informasi dan otorisasi perubahan
7. Memiliki kelayakan standard an prosedur pengendalian yang saling berkaitan
termasuk uraian jabatan (job description)
8. Memiliki pendelegasian wewenang (otorisasi) yang memadai sehubungan
dengan pemberi tanggung jawab.
1. Menerapkan uraian jabatan secara formal atau informal, atau cara lain yang
perlu diterapkan dalam menjalankan tugas untuk pekerjaan tertentu
2. Melakukan analisis pengetahuan (knowledge) dan keahlian (skill) yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaan secara profesional.
8
1. Mengevaluasi dan menilai kebijakan dan prosedur terkait pengendalian
internal
2. Menilai seberapa jauh karyawan secara individu menyadari tanggung jawab
yang diembannya dan harapan manajemen kepadanya:
3. Menentukan tindakan perbaikan yang diambil untuk menindaklanjuti
penyimpangan dari kebijakan dan prosedur vang ada.
9
Faktor aktivitas pengendalian antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut.
10
Komunikasi yang efektif juga harus terjadi dalam pengertian yang lebih luas,
mengalir ke bawah, melintas, dan naik ke atas daiam organisasi. Seluruh sumber daya
manusia (SDM) yang ada di organisasi harus menerima pesan yang jelas dari
manajemen puncak yang mengendalikan pelaksanaan tanggung jawab secara serius.
SDM harus memahami peranannya dalam sistem pengendalian internal, sebaik
pemahaman atas keterkaitan antara aktivitas individu dengan pekerjaan lainnya. SDM
juga harus mempunyai sarana untuk mengomunikasikan informasi penting ke dalam
(internal) organisasi, serta diperlukan adanya komunikasi yang efektif dengan pihak
luar (eksternal) organisasi, misalnya pelanggan, pemasok, pembuat peraturan, dan
pemegang saham.
Hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan hal tersebut antara lain:
11
2.2.5 Pemantauan (Monitoring)
12
6. Mengefektikan aktivitas audit internal (satuan pengawasan internal).Evaluasi
terpisah ini merupakan evaluasi yang dilakukan secara langsung terhadap efektivitas
pengendalian internal, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pemantuan
berjalan masih efektif. Hal yang harus diperhatikan, antara lain:
13
2.4 Kegagalan Implementasi Pengendalian Internal
Implementasi pengendalian internal sering kali mengalami kegagalan, antara lain
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
1) Adanya pengendalian internal tidak dihiraukan
2) Terdapat kejenuhan atau kebosanan
3) Pengendalian internal yang dijalankan terlalu kompleks atau rumit
4) Terdapat komunikasi internal yang buruk
5) Terlalu banyak /sering diubah atau dimodifikasi
6) Terdapat penolakan secara frontal.
2.5 Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal merupakan salah satu perwujudan dari GCG, yang
seharusnya dapat diimplementasikan secara konsisten di perusahaan. Tidak
berjalannya fungsi dan proses pengendalian internal dalam suatu perusahaan
merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai macam tindak kecurangan di
lingkungan perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, system pengendalian internal memegang peranan yang cukup
penting dalam menjaga keamanan asset (asset) perusahaan dari tindak pencurian
(theif), penyalahgunaan wewenang, maupun korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
14
a. Lingkungan pengendalian internal dalam perusahaan yang
dilaksanakan dengan disiplin dan terstruktur, yang terdiri dari :
1) Integritas, nilai etika, dan kompetensi karyawan
2) Filosofi dan gaya manajemen
3) Cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan
kewenangan dan tanggung jawabnya
4) Pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia
dan
5) Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh direksi
b. Pengkajian terhadap pengelolaan risiko usaha (risk assessment), yaitu
suatu proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menilai
pengelolaan risiko yang relevan.
c. Aktivitas pengendalian, yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam
suatu proses pengendalian terhadap kegiatan perusahaan pada setiap
tingkat dan unit dalam struktur organisasi BUMN, antara lain
mengenai kewenangan, otorisasi,verifikasi,rekonsiliasi, penilaian asset
perusahaan.
d. System informasi dan komunikasi, yaitu suatu proses penyajian
laporan mengenai kegiatan oprasional, financial, serta ketaatan dan
kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan oleh
BUMN.
e. Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas system
pengendalian intern, termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat
dan unit dalam struktur organisasi BUMN, sehingga dapat
dilaksanakan secara optimal.
3. Pasal 27 menyatakan bahwa direksi menyusun ketentuan yang mengatur
mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan pada BUMN yang
bersangkutan.
15
2.5.2 Sistem Pengendalian Internal Di Perusahaan Publik
Praktik bisnis yang terbaik (best business practice) di dunia internasional
mengharuskan perusahaan yang yo public atau terdaftar di pasar modal untuk
menerapkan kerangka sistem pengendalian internal (internal control system
framework) chin mengevaluasi serta melaporkan pengendalian internal secara
tersendiri. Semua hal tersebut dilakukan oleh chief executive officer (CEO) dari
perusahaan yang bersangkutan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan
efektivitas pengendalian "internal dan transparansi, serta akuntabilitas perusahaan
kepada publik. Namun. sayangnya, saat ini, perusahaan-perusahaan yang telah go
public di Indonesia belum banyak yang menyadari pentingnya arti sistem
pengendalian internal bagi peningkatan kinerja perusahaan. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya kelemahan dalam sistem pengendalian internal, terutama di sektor
perbankar, sehingga pada krisis ekonomi tahun 1997-1998 yang lalu banyak bank
yang terpaksa dilikuidasi atau dibekukan usahanya.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sistem pengendalian internal merupakan salah satu perwujudan dari GCG, yang
harus diimplementasikan secara konsisten di perusahaan. Karena jika tidak berjalan
dengan baik maka fungsi dan proses pengendalian internal dalam suatu perusahaan
akan menjadi salah satu penyebab timbulnya berbagai macam tindak kecurangan di
lingkungan perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, system pengendalian internal memegang peranan yang cukup
penting dalam menjaga keamanan asset (asset) perusahaan dari tindak pencurian
(theif), penyalahgunaan wewenang, maupun korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
17
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Arief. 2020. The Power of Good Corporate Govermance Edisi 2. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
18