Anda di halaman 1dari 12

Makalah AUDITING 1

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

DI SUSUN OLEH

Nama : Fatmah Doe


NIM : D03419003

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Hidayah, Taufik, dan
Inayah-Nya kepada kita semua. Sehingga kami bias menjalani kehidupan ini sesuai dengan
Ridho-Nya. Syukur alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan
rencana. Makalah ini berjudul “SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL”.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Karena beliau adalah salah satu figure umat yang mampu memberikan
syafa’at kelak di hari kiamat. Selanjutnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
dosen pengampuh mata kuliah Teori Akuntansi, yang telah membimbing kami dan semua
pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini hingga selesai.
Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan di dalamnya. Kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi tercapainya kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis umumnya dan khususnya bagi pembaca.

Gorontalo, 23 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Masalah……………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal (SPI) …………………………….. 4
2.2 Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Internal………………………………… 5
2.3 Lngkungan Pengendalian Internal…………………………………………... 7
2.4 Pihak Yang Bertanggung Jawab Atas Pengendalian Internal……………..... 8
2.5 Keterbatasan Sistem Pengendalian Internal………………………………… 9
2.6 Jenis-Jenis Sistem Pengendalian Internal………………………………….... 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………. 10
3.2 Saran………………………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi
yangterdapat dalam perusahaan memerlukan pengawasan dan pengendalian
dalammelaksanakan semua kegiatan perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan
agar pelaksanaan kegiatan dari perusahaan tersebut bisa mencapai tujuan yang
diinginkan perusahaan, dan bisa terhindar dari kecurangan/penyelewengan yang
dilakukan pihak- pihak tertentu.
Dengan adanya struktur pengendalian intern yang dapat menjaga
kekayaan perusahaan maupun kekayaan investor dan kreditur yang ditanamkan dalam 
perusahaan. Suatu kegiatan perusahaan menghasilkan informasi yang akanmemberika
n manfaat kepada para pemakainya apabila kegiatan tersebut dilaksanakansesuai
dengan prosedur yang ditentukan. Pengendalian Intern Kas akan menghasilkan
informasi yang berguna bagi para pemakainya apabila pengendalian intern tersebut
sudah efektif.Untuk menjaga aktiva, memastikan akurasi, kejujuran dan
efisiensi penanganan sumber-sumber daya dan pencatatan transaksi-transaksinya setia
p perusahaan harus mempunyai sistem pengendalian intern. Pengendalian intern tidak
menghilangkan kekeliruan, kesalahan dan kecurangan-kecurangan yang terjadi
pada perusahaan, tapi pengendalian intern dimaksudkan untuk dapat
mengetahui kasalahan dengan cepat dan segera menanganinya, menekan serendah
mungkin masalah-masalah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa pengertian dari pengendalian intern ?
2) Apa saja unsur-unsur pengendalian intern ?
3) Apakah manfaat dari pengendalian intern ?
4) Apa tujuan dari pengendalian intern ?

1.3 Tujuan Masalah


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk

1) Menjelaskan pengertian pengendalian intern


2) Mengetahui fungsi dan tujuan pengendalian intern
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL (SPI)
Suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode danalat-
alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuanuntuk
menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenarandata
akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinyakebijakan
manajemen yang telah ditetapkan.Sistem Pengendalian Internal yang handal dan efektif
dapat memberikan informasiyang tepat bagi manajer maupun dewan direksi yang bagus
untuk mengambilkeputusan maupun kebijakan yang tepat untuk pencapaian tujuan
perusahaan yanglebih efektif pula.Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian
intern dapat dibagi menjadi dua yaitu :

 Pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls) dan


 PengendalianIntern Administratif (Feedback Controls).

Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi


yangtujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan
dataakuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab
antar unitorganisasi.Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya
efisiensi danmendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen (dikerjakan setelah
adanya pengendalian akuntansi) Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari
penyimpanganyang ada, untuk kemudian diambil Tindakan.

2.2 UNSUR-UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL


a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung
jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Dalam perusahaan manufaktur
misalnya,kegiatan pokoknya adalah memproduksi dan menjual produk. Untuk
melaksanakan kegiatan pokok tersebut dibentuk departemen produksi, departemen
pemasaran, dandepartemen keuangan dan umum. Departemen-departemen ini
kemudian terbagi- bagi lebih lanjut menjadi unit-
unit organisasi yang lebih kecil untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan.
Pembagian tanggung jawab fungsional dalamorganisasi ini didasarkan pada prinsip-
prinsip berikut ini :

 Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsiakuntansi.


Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untukmelaksanakan suatu
kegiatan misalnya pembelian. Fungsi penyimpananadalah fungsi yang memiliki
wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan.Fungsi akuntansi adalah fungsi
yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan.
 Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh semua tahap suatu
transaksi.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
yangcukup terhadap Aktiva, Utang, pendapatan dan biaya
Dalam organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat
yangmemiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena
itudalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang
untukotorisasi atas terlaksananya setiap transaksi dalam organisasi. Oleh karena
itu penggunaan formulir harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan
otorisasi. Di pihak lain, formulir merupakan dokumen yang dipakai sebagai
dasaruntuk pencatatan transaksi dalam catatan akuntansi. Prosedur pencatatan yang
baikakan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat dalam catatan
akuntansidengan ketelitian dan keandalan (realibility) yang tinggi. Dengan demikian
sistemotorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat
dipercaya,sehingga akan menjadi masukan yang dapat dipercaya bagi proses
akuntansi.Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi
yang telitidan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya
suatu organisasi.

c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam
menciptakan praktik yang sehat adalah :

 Pemeriksaan mendadak (surprised audit ). Pemeriksaan mendadak dilaksanakan


tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang akandiperiksa, dengan
jadwal yang tidak teratur.
 Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang
atau satu unit organisasi.
 Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan secararutin
akan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya,sehingga
persekongkolan diantara mereka dapat dihindari.
 Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatan.
Untukmenjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan
catatan akuntansinya.
 Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas untur-
unsur sistem pengndalian yang lain.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya berbagai
cara berikut ini dapat ditempuh :
 Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang
dituntut oleh pekerjaannya. Untuk memperoleh karyawan yang mempunyai keca
kapan sesuai dengan tuntutan tanggung jawab yang akan dipikulnya,
manajemenharus mengadakan analisis jabatan yang ada dalam perusahaan dan
menentukan syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon karyawan yang menduduki
jabatan tersebut.
 Pengembangan Pendidikan karyawan selama menjadi
karyawan perusahaan,sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
2.3 LNGKUNGAN PENGENDALIAN INTERNAL
Lingkungan Pengendalian dari suatu organisasi menekankan pada berbagai
macamfaktor yang secara bersamaan mempengaruhi kebijakan dan prosedur
pengendalian.
1) Filosofi dan Gaya Operasional Manajemen
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi
perusahaandan karyawannya (menggambarkan apa yang seharusnya dikerjakan dan
yang tidakdikerjakan). Gaya Operasional mencerminkan ide manajer tentang
bagaimana kegiatan operasi suatu perusahaan harus dikerjakan (Filosofi perusahaan di
komunikasikan melalui gaya operasi manajemen).
2) Struktur Organisasi
Salah satu elemen kunci dalam lingkungan pengendalian adalah struktur
organisasi.Struktur Organisasi menunjukkan pola wewenang dan tanggung jawab
yang ada dalam suatu perusahaan (desentralisasi maupun sentralisasi).
3) Dewan Komisaris dan Audit Komite
Dewan komisaris merupakan penghubung antara pemegang saham dengan
pihakmanajemen perusahaan. Pemegang saham mempercayakan pengendalian atas
manajemen melalui dewan komisaris (jadi semuanya tergantung dari dewan
komisaris). Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris untuk melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian operasional perusahaan.
4) Metode Pendelegasian Wewenang Dan Tanggung Jawab
Metode pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mempunyai pengaruh
yang penting dalam lingkungan pengendalian.
Biasanya metode ini tercermin dalam suatu bagian organisasi.
5) Metode Pengendalian Manajemen
Lingkungan pengendalian juga dipengaruhi oleh metode pengendalian
manajemen. Metode ini meliputi pengawasan yang efektif (melalui peranggaran),
laporan pertanggung jawaban dan audit internal.
6) Kebijakkan dan Praktik Kepegawaian
Kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan,
evaluasi, penggajian dan promosi pegawai, mempunyai pengaruh yang penting dalam
mencapai tujuan perusahaan sebagaimana juga dilakukan dalam meminimumkan
resiko.
7) Pengaruh Ekstern
Organisasi harus mematuhi aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah
maupun pihak yang mempunyai juridiksi atas organisasi. Hal tersebut sangat berpeng
aruh pada pengendalian intern perusahaan.
2.4 PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS PENGENDALIAN INTERNAL
Tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengoperasikan pengendalian intern
akuntansi yang baik dalam perusahaan adalah terletak ditangan
manajemen puncak, karena dipundak merekalah tanggungjawab atas pengelolaan dana
yang dipercayakan oleh pemilik perusahaan terletak. Konsep salah yg seringkali
dilakukan oleh manajemen puncak adalah :

1) Sistem pengendalian intern dikira merupakan tanggung jawab direktur keuangan saja.
2) Adanya persepsi bahwa sistem pengendalian intern dapat menggantikan kekurang-
ahliannya dalam mengelola perusahaan.
3) Sistem pengendalian intern seringkali disamakan dgn unit organisasi yg disebut
dgnsatuan pengawas intern dalam perusahaan.
4) Adanya pendapat bahwa perancangan dan penerapan sistem pengendalian
internmerupakan tanggung jawab satuan pengawas intern.
2.5 KETERBATASAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
1) Kesalahan dalam pertimbangan.
2) Pengendalian tak mengarah pada seluruh transaksi.
2.6 JENIS-JENIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
1) Pengendalian Akuntansi
Pengendalian akuntansi (accounting control) adalah suatu pengendalian
yangtermasuk dalam unsur pengendalian internal poin 1 dan 2 yang meliputi
rencana, prosedur dan pencatatan untuk mencegah terjadinya inefisiensi. Pengendalia
n inimenjamin bahwa semua transaksi dilaksanakan sesuai otorisasi manajemen.
Transaksidicatat sesuai dengan Standar Akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi
dan tanggung jawab antar unit organisasi. Pengendalian akuntansi mencakup semua
aspek dari transaksi-transaksi keuangan seperti misalnya pembayaran kas, penerimaan
kas, arus dana, investasi yang bijaksanadan pengamanan dana dari penggunaan yang
tidak sah. Tujuan utama dari pengendalian akuntansi adalah :

 Menjaga keamanan harta kekayaan milik perusahaan. 
 Memeriksa ketepatan dan kebenaran data akuntansi.
2) Pengendalian Administrasi
Pengendalian administrasi (administrative control) dibuat untuk mendorong
dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen
(dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi). Pengendalian administrative
mendukung pengendalian akuntansi yang berorientasi pada manajemen.Contoh :
pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil
tindakan.Yang termasuk dalam pengendalian administratif, yaitu :

1) Pengendalian perencanaan, yang terdiri dari anggaran penjualan


(sales budget), perencanaan induk (master plan), perennaan jaga-
jaga (contingency plan), peramalanarus kas (cash flow forecast) dan pengendalian
perediaan (inventory control
2) Pengendalian personil, yang terdiri dari recruitment, pelatihan, evaluasi pekerjaan,
administrasi gaji, promosi dan transferc. Pengendalian standar operasi, yang
terdiri dari standar yang harus dikerjakan dansystem untuk melaporkan
penyimpanganPengendalian administratif memiliki tujuan utama :
 Meningkatkan efisiensi operasi kegiatan.
 Mendorong ditaatinya kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pengendalian internal sangat diperlukan dalam menjalankan proses bisnis
di perusahaan untuk mencegah maupun memilimalisir permasalahan yang dapat terjad
iserta memberikan pelaporan yang handal, kepatuhan terhadap peraturan yang
berlaku,dan dapat menjalankan operasional yang efektif dan efisien.
Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi
yang tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan
dataakuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab
antar unitorganisasi.Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong
dilakukannya efisiensi danmendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen (dikerjakan
setelah adanya pengendalian akuntansi) Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari
penyimpanganyang ada, untuk kemudian diambil tindakan.

3.2 SARAN
Bagi pembaca setelah membaca makalah ini diharapkan lebih memahami
tentang materi Sistem Pengendalian Internal.
DAFTAR PUSTAKA
http://indahjewel.blogspot.com/2012/09/sistem-pengendalian-internal-spi.html

https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/14/pemahaman-spi-sistem-pengendalian-

intern/

https://www.academia.edu/33142256/SIPI_Yenny_Farlina_Yoris_Hapzi_Ali_Sistem _

Informasi_dan_Pengendalian_Internal_UMB_2017

http://ebook.repo.mercubuana-yogya.ac.id/FTI/tugas_doc_2015/2014/14121041-SIF40_P_14

-14121041-SIF40_P_14-Tugas%20elearning_Administrasi%20Bisnis_21_51_irwandi

_14121041.pdf

Anda mungkin juga menyukai