Anda di halaman 1dari 15

Kesinambungan Usaha

Kelompok 8

Vira Crisia (27216559)


Winda Faradilla Lestari (27216661)
Yani Aprianingsih (27216719)
Yohanes Putra Widjaya ( 27216783)
Zahran Al Aziz (27216903)
Pengertian Kesinambungan Usaha

Kesinambungan usaha
(going concern) adalah Setyawan (2006) menyatakan, going
concern sebagai asumsi bahwa
kelangsungan hidup suatu perusahaan dapat mempertahankan
perusahaan. hidupnya secara langsung akan
mempengaruhi laporan keuangan

The Power of PowerPoint | thepopp.com 2


Tujuan Auditor dalam Kesinambungan Usaha

1 2 3
Memperoleh bukti Menyimpulkan, berdasarkan Menentukan
audit yang cukup dan bukti audit yang diperoleh, implikasinya
tepat tentang apakah ada ketidakpastian
material mengenai peristiwa terhadap laporan
tepat/tidaknya auditor.
atau kondisi yang mungkin
penggunaan asumsi
menimbulkan keraguan
kesinambungan usaha mengenai kemampuan entitas
oleh manajemen untuk melanjutkan usahanya
dalam membuat sebagai usaha yang
laporan keuangan berkesinambungan.
Tahap dalam Proses Audit dalam
Kesinambungan
Tahap 1 Tahap 2
Risk assessment (menilai risiko) Risk response (menanggapi risiko)
1. Pertimbangkan dan tanya kepada manajemen 1. Jika peristiwa atau kondisi telah diidentifikasi:
apakah ada peristiwa atau kondisi yang mungkin - Tanya kepada manajemen, apa rencana tindakan mereka.
menimbulkan keraguan mengenai kemampuan - Evaluasi rencana tindakan manajemen tersebut.
entitas untuk melanjutkan usahanya sebagai usaha - Review keandalan data yang digunakan dan pendukung
yang berkesinambungan. asumsi perkiraan arus kas.
2. Review penilaian yang dilakukan manajemen 2. Tanya kepada manajemen tentang peristiwa atau kondisi
tentang kemungkinan adanya peristiwa atau di luar/sesudah periode penilaian yang dilakukan
kondisi tersebut di atas, dan tanggapan atau manajemen.
rencana manajemen menghadapi peristiwa atau 3. Pertimbangkan fakta atau informasi tambahan yang
kondisi tersebut. masuk secara bertahap; waspada selama
berlangsungnya audit.
3. Tetap waspada terhadap peristiwa atau kondisi
selama berlangsungnya audit. 4
Tahap dalam Proses Audit dalam
Kesinambungan
Tahap 3
Reporting (Pelaporan)
1. Tentukan apakah:
- Terjadi ketidakpastian yang material, berkenaan dengan
peristiwa atau kondisi yang diidentifikasi;
- Asumsi kesinambungan usaha, masih tepat.
2. Apakah laporan keuangan menjelaskan secara utuh
“kekhawatiran” akan peristiwa atau kondisi, dan
mengungkapkan setiap ketidakpastian yang material?
3. Peroleh representasi manajemen (management
representations).
5
Prosedur Penilaian Resiko

Prosedur penilaian risiko bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko


salah saji material dalam laporan keuangan. Tujuan ini dapat dicapai melalui
pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya, termasuk pemahaman
mengenai pengendalian intern dari entitas tersebut. Prosedur penilaian risiko
memberikan bukti audit untuk mendukung penilaian risiko pada tingkat
laporan keuangan dan pada tingkat asersi.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 6


ISA 31.5
Auditor wajib melakukan prosedur penilaian resiko untuk mengidentifikasi dan menilai risiko
salah saji yang material pada tingkat laporan keuangan dan pada tingkat laporan keuangan dan
pada tingkat asersi. Prosedur penilaian risiko itu sendiri tidak memberikan bukti bukti audit yang
cukup dan tepat sebagai dasar pemberian opini audit.

ISA 315.11
Auditor wajib memperoleh pemahaman mengenai berikut ini:
1. Industri terkait, ketentaun perundang-undangan dan faktor eksternal lainnya.
2. Sifat entitas, termasuk, operasinya, struktur kepemilikan dan governacenya.
3. Penilaian dan penerapan kebijakan akuntansi.
4. Tujuan dan strategi entitas dan risiko bisnis yang terkait.
5. Pengukuran dan review kinerja keuangan entitas.

ISA 315.12
Auditor wajib memperoleh pemahaman mengenai pengendalian internal yang relevan terhadap
auditnya. Meskipun kebanyakan pengendalian yang relevan dengan audit, sangat berhubungan
dengan pelaporan keuangan, namun tidak semua pengendalian yang berhubungan dengan audit
adalah relevan dengan audit.
ISA 316.6
Prosedur dan penilain risiko meliputi:
1. Prosedur menanyakan kepada manajemen dan pihak lain (inquiries of management and others)
Auditor wajib menanyakan kepada manajemen tentang:
a) Penilaian oleh manajemen tentang risiko salah saji material dalam laporan keuangan karena kecurangan, termasuk sifat, luas dan berapa
seringnya penilaian tersebut dilakukan.
b) Proses yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menanggapi risiko kecurangan dalam entitas itu.
c) Komunikasi manajemen dengan T:CD mengenai proses yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menanggapi risiko kecurangan
dalam entitas itu.
d) Komunikasi manajemen dengan karyawan tentang pandangan manajemen mengenai praktik praktik bisnis dan perilaku etis.
2. Pengamatan dan Inspeksi (observation and inspection)
Observasi atau pengamatan dan inspeksi (observation and inspection) mempunyai dua fungsi:
a) Mendukung prosedur inquiries (bertanya) kepada manajemen dan pihak-pihak lain.
b) Menyediakan informasi tambahan mengenai entitas dan lingkungannya.
3. Prosedur Analitical (analytical prosedure)
Prosedur analitikal sebagai prosedur penilaian risiko membantu mengidentifikasi hal-hal yang mempunyai implikasi terhadap laporan keuangan
dan audit. Disamping sebagai prosedur penilaian risiko, prosedur analitikal juga dapat digunakan sebagai prosedur audit selanjutnya dalam:
a) Memperoleh bukti mengenai asersi laporan keuangan.
b) Melakukan review menyeluruh atas laporan keuangan pada atau menjelang akhir audit.
Hasil prosedur analitikal dibandingkan dengan informasi yang dikumpulkan untuk:
a) Mengidentifikasi risiko salah saji yang material mengenai asersi yang terkandung dalam unsur5unsur laporan keuangan yang signifikan.
b) Membantu merancang sifat, waktu dan luasnya prosedur audit selanjutnya.
Evaluasi Penilaian Manajemen
Evaluasi merupakan fungsi penting yang menghubungkan masa lalu dengan
masa depan, untuk mengambil pelajaran dari pengalaman, yang berguna
untuk membuat perencanaan dan keputusan bagi tindakan di masa depan.

Tujuan dari evaluasi penilaian manajemen adalah untuk membuat keputusan


yang lebih baik dan mengalokasikan sumber daya dengan menyediakan data
yang reliable mengenai kebijakan dan program. Oleh sebab itu, evaluasi yang
berkualitas harus didukung, dinilai, dan digunakan secara bertanggungjawab
untuk mengelola anggaran dan proses pembuatan kebijakan.

9
Prosedur Evaluasi Yang Dilakukan Auditor
Pembahasan dengan Menguatkan informasi mengenai
manajemen tentang niat manajemen dengan
pembelanjaan entitas dalam
jangka menengah dan 1 2 pemahaman auditor mengenai
entitas dan bukti-bukti
dokumentasi.
panjang.
Menanyakan apakah manajemen tahu
Melihat apakah kewajiban tentang peristiwa atau kondisi periode
manajemen untuk yang diliput oleh penilaian manajemen,
memperpanjang periode
penilaian sekurang-kurangnya
3 4 yang menimbulkan keraguan besar
mengenai kemampuan entitas
melanjutkan usahanya secara
12 bulan. berkesinambungan.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan keraguan besar mengenai kemampuan
entitas melanjutkan usahanya secara berkesinambungan, antara lain
keterbatasan dalam:

1. Kemampuan entitas menghadapi kondisi buruk, entitas kecil dapat bereaksi


cepat untuk menyerap peluang baru, tetapi seringkali mempunyai sumber
daya terbatas untuk melanjutkan usaha.
2. Tersedianya sumber-sumber pembelanjaan, bank dan kreditur lain
menghentikan pinjaman atau dukungan sama sekali, atau pemilik menarik
dukungan agunan/jaminan pribadi.
3. Menghadapi perubahan besar, seperti kehilangan pemasok utama,
pelanggan besar, pegawai penting, lisensi untuik beroperasi, franchise, atau
perikatan hukum lainnya.

11
Rangkuman ISA Lainnya
ISA 250 (Pertimbangan Hukum dalam Audit)
Membahas pertimbangan hukum dan ketentuan perundang-undangan
dalam suatu audit laporan keuangan.

ISA 402 (Organisasi Pemberi Jasa)


Memberi petunjuk-petunjuk mengenai pertimbangan audit berkenaan
dengan entitas yang menggunakan organisasi pemberi jasa.

ISA 501 (Bukti Audit-pertimbangan Tertentu Untuk Topik Pilihan)


ISA 501 membahas pertimbangan-pertimbangan tertentu mengenai bukti
audit yang cukup dan tepat, untuk tiga item topik pilihan, yakni
persediaan, litigasi dan tuntutan hukum, serta informasi segmen.
Rangkuman ISA Lainnya
ISA 510 (Penugasan Audit Pertama – Saldo Pembukuan)
Rangkuman ISA 510 alinea 5-13:
Pertanyaan auditor Petunjuk ISA 510
Apakah saldo pembukaan mengandung salah  Baca laporan keuangan terakhir dan laporan auditor
saji yang bisa berdampak terhadap periode ini? terdahulu.
 Review kertas kerja auditor terdahulu.
Apa dampak salah saji yang diidentifikasi  Laksanakan prosedur audit tambahanyang diperlukan.
terhadap periode ini?  Evaluasi setiap modifikasi terhadap opini audit
terdahulu.

Apa dampaknya terhadap pendapat audit? Jika modifikasi opini auditor terdahulu masih relvan, atau
saldo pembukaan mengandung salah saji material yang
berdampak terhadap laporan keuangan dari periode ini,
maka auditor harus memberikan opini WDP atau TW.
Rangkuman Isa Lainnya
ISA 610 (Menggunakan Pekerjaan Auditor Internal)
Untuk menentukan apakah auditor eksternal akan menggunakan pekerjaanauditor internal dan
seberapa luas penggunaan pekerjaan auditor internal

ISA 620 (Menggunakan Pekerjaan Tenaga Ahli Auditor)


Tenaga ahli auditor (auditor’s expert) adalah seseorang atau suatu organisasi yang memiliki keahlian
dalam suatu bidang diluar accounting atau auditing, yang pekerjaannya dalam bidang tersebut
digunakan auditor / KAP untuk membantunya memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat.

ISA 720 (Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang berisi Laporan Keuangan
Auditan)
ISA 720 mengharuskan auditor untuk melakukan pengaturan yang tepat dengan manajemen atau pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola untuk memperoleh informasi lain setelah sebelum tanggal
pada laporan auditor.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai