Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

“Siklus Pengeluaran Bagian II : Prosedur Pemrosesan Penggajian


dan Aktiva Tetap”

OLEH :

PRISCA MILLENIA DIANTRY C1C017154


NADIYA ANGGI SAFITRI C1C017089
FITRI SURYANI C1C017

UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
S1 AKUNTANSI
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bengkulu, September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..............................................2


Daftar Isi ..............................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................4
B. Rumusan Masalah ..............................................4
C. Tujuan Penelitian ..............................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Sistem Penggajian ..............................................5
B. Pengendalian Penggajian .............................................6
C. Fisik Sistem Penggajian ..............................................8
D. Sistem Penggajian Berbasis Komputer ..............................................9
E. Konsep Sistem Aktiva Tetap ............................................11
F. Fisik Sistem Aktiva Tetap ............................................12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................14
Daftar Pustaka ............................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Siklus kegiatan manufaktur tidak hanya terbatas pada pembelian danpemrosesan bahan
baku serta penjualan produk yang telah dihasilkan.Penilaian harga produk itu sendiri
pun ditentukan oleh banyak faktor,s a l a h s a t u n y a b i a y a t e n a g a k e r j a y a n g
t e r a k u m u l a s i d i d a l a m n y a . Pemrosesan penentuan tenaga kerja sendiri melalui
proses akuntansitersendiri, yaitu sistem penggajian. Sistem penggajian menjadi
faktorpenting karena jika tidak dilakukan secara teliti dan cermat, kecurangand a p a t
mudah terjadi dengan manipulasi data.
Oleh karenanya diperlukannyalah suatu sistem pengendali penggajian yang akurat dantepat.
Selain pengendalian penggajian diperlukan pula pengendalianterhadap aktiva perusahaan.
Penilaian aktiva pun harus dilakukan secarasistematis. Karena jika terjadi kesalahan penilaian
atas aktiva perusahaan,akan sangat menentukan nilai kekayaan perusahaan. Dalam makalah
inidibahas mengenai “Prosedur Pemrosesan Penggajian dan Aktiva Tetap”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah gambaran umum aktivitas penggajian?
2. Bagaimanakah sistem penggajian manual?
3. Perlukah pengendalian penggajian dalam perusahaan?
4. Bagaimanakah sistem penggajian berbasis computer?
5. Bagaimanakah sistem aktiva tetap?
6. Bagaimana logika aktiva tetap itu?
7. Bagaimana sistem aktiva berbasis komputer?
8. Bagaimanakah mengendalikan sistem aktiva tetap?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pentingnya pengendalian penggajian dan aktivatetap
serta bagaimana pemrosesan pengendalian penggajian dan aktivatetap.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Sistem Penggajian


1. Departemen Personalia
Depatemen Personalia mempersiapkan dan menyerahkan Formulir Kegiatan Persediaan
ke bagian fungsi Penggajian. Dokumen tersebut mengidentifikasi para karyawan yang
diotorisasi untuk menerima cek pembayaran dan digunakan untuk menunjukkan
perubahan dalam tingkat gaji per jam, pemotongan, dan klasifikasi pekerjaan.
2. Departemen Produksi
Karyawan produksi menyiapkan dua jenis kartu catatan waktu kerja: kartu pekerjaan
dan kartu kerja. Kartu Pekerjaan berisi total jumlah waktu yang dihabiskan oleh setiap
pekerjaan produksi. Kartu Waktu berisi total waktu kerja karyawan di tempat kerja.
3. Perbarui Akun WIP
Menggunakan kartu kerja untuk mengalokasikan biaya tenaga kerja ke akun WIP.
Pembebanan ini dirangkum dalam rangkuman distribusi tenaga kerja dan diteruskan ke
departemen G/L
4. Persiapkan Gaji
Departemen Penggajian menerima tarif pembayaran dan data pemotongan gaji dari
departemen personalia dan data jam kerja dari departemen produksi. Staf di departemen
ini melakukan pekerjaan berikut: menyiapkan daftar gaji, memasukkan informasi diatas
ke catatan penggajian karyawan. Menyiapkan cek gaji, mengirim cek gaji ke
pengeluaran kas dan salinan daftar gaj ke utang, menyiapkan kartu waktu formulir
kegiatan personalia, dan salinan daftar gaji.
5. Mengeluarkan cek gaji.
Menyiapkan berbagai cek gaji, kemudian mengirimnya ke distribusi kas, dan salinan
dari daftar gaji ke utang gaji.
6. Menyiapkan Akun Utang
Menyiapkan voucher pengeluaran kas untuk total jumlah dari daftar gaji. Salinannya di
kirim ke departemen distribusi kas dan G/L
7. Menyiapkan Distribusi Kas
Sejak menerima paket voucher, departemen penerimaan kas meninjau dan
menandatangani berbagai cek gaji dan mengirimnye ke pusat pembayaran untuk
distribusikan ke para karyawan. Staf juga membuat satu cek untuk daftar cek dan
menyepositkannya ke akun dana gaji (payment imprest account)
8. Memperbarui G/L
Dari Rangkuman Distribusi Tenaga Kerja :
Barang dalam Proses ( Tenaga Kerja Langsung) xxx
Overhead Pabrik (Tenaga Kerja Tidak Langsung) xxx
Utang Gaji xxx

Dari Tanda Terima Pengeluaran Kas :


Utang Gaji xxx
Kas xxx
Pajak Penghasilan Federal xxx
Pajak Penghasilan Negara Bagian xxx
Pajak Penghasilan FICA xxx
Premi Asuransi Kelompok xxx
Dana Pensiun xxx
Biaya Serikat Pekerja xxx
B. Pengendalian Penggajian
1. Otorisasi Transaksi
Bentuk penipuan yang umu dilakukan adalah menyerahkan kartu waktu karyawan yang
tidak lagi bekerja di perusahaan. Untuk mencegah hal ini, formulir kegiatan personalia
memberikan pengendalian otorisasi yang penting dalam sistem penggajian. Dokumen
menggambarkan penambahan, penghapusan dan perubahan lain ke file karyawan dan
bertindak sebagai pengendali otorisasi yang penting untuk memastikan bahwa hanya
kartu waktu saat ini dan karyawan yang sesuai yang diproses.
2. Pembagian Tugas
Fungsi Penjagaan waktu harus dipisahkan dari fungsi personalia. Departemen personalia
memberikan informasi tarif pembayarank ebagian penggajian untuk karyawan yang
dibayar per jam. Kisaran tarif pembayaran dapat didasarkan pada pengalaman,
klasifikasi pekerjaan, senioritas, dan kelebihan lainnya. Jika informasi ini disediakan
langsung oleh departemen produksi, karyawan dapat mengubah informasi dan
melakukan penipuan.
3. Supervisi
Kadang-kadang karyawan memasukkan kartu untuk karyawan lain yang terlambat atau
tidak hadir (absent). Supervisor harus mengamati proses ini dan merekonsiliasikan kartu
waktu dengan kehadiran aktual.
4. Catatan Akuntansi
Jejak audit untuk penggajian meliputi dokumen-dokumen berikut:
 Kartu waktu, kartu pekerjaan, dan bukti kas keluar
 Informasi jurnal, yang berasal dari rangkuman distribusi tenaga kerja dan daftar gaji.
 Akun buku besar pembantu, yang berisi catatan karyawan dan berbagai akun
pengeluaran
 Akun buku besar umum: pengendali penggajian, kas, dan akun dana gaji.
5. Pengendali Akses
Akses yang berkaitan dengan sistem penggajian adalah tenaga kerja dan kas. Keduanya
dapat disalahgunakan melalui akses yang tidak benar ke catatan akuntansi. Individu yang
tidak jujur dapat memalsukan jumlah jam kerja pada kartu waktu sehingga dapat
menggelapkan uang kas. Sama halnya, pengendalian akses untuk semua jurnal, buku
besar, dan dokumen sumber dalam sistem penggajian merupakan hal penting, seperti
halnya dalam semua siklus pengeluaran.
6. Verifikasi Independent
 Verifikasi jam kerja. Sebelum mengirim kartu waktu ke bagian penggajian,
supervisor harus memverifikasi keakuratannya dan menandatanganinya.
 Pengurusan Pembayaran ( paymaster). Penggunaan pengurus pembayaran yang
independen untuk mendistribusikan cek membantu menverifikasi eksistensi para
karyawan. Supervisor dapat terlibat dalam penipuan penggajian dengan berpura-pura
mendistribusikan cek pembayaran ke karyawan yang sebenarnya tidak ada.
 Utang usaha. Staf AP menverifikasi keakuratan daftragaji sebelum membuat bukti
kas keluar yang mentransfer dana ke akun dana gaji.
 Buku besar umum. Departemen buku besar umum memverifikasi seluruh proses
dengan merekonsiliasi rangkuman distribusi tenaga kerja dan bukti penggajian.
C. Fisik Sistem Penggajian

D. Sistem Penggajian Berbasis Komputer


1. Otomatisasi Sistem Penggajian Menggunakan Sistem Batch.

a. Implikasi Pengendali
Kekuatan dan kelemahan dari sistem ini sama dengan kekuatan dan kelemahan
dalam sistem batch untuk sistem pengeluaran umum yang dibahas sembelumnya.
Sistem ini mengendapkan keakuratan akuntansi dan mengurangi kesalahan dalam
menulis cek. Selain itu, sistem ini tidak secara signifikan meningkatkan efisiensi
operasional, namun, untuk banyak jenis organisasi, tegnologi ini cukup memadai.
2. Merekayasa Ullang Sistem Penggajian
Penggajian dapat direkayasa ulang sebagai bagian dari sistem manajemen sumber daya
manusia (human resource management-HRM). Sistem HRM menangkap dan memproses
sejumlah besar data yang berkaitan dengan personalia, termasuk tunjangan karyawan,
perencanaan tanaga kerja, relasi tenaga kerja, keterampilan tenaga kerja, kegiatan
personalia ( tarif pembayaran, pemotongan, dll) , juga gaji. Fitur-fitur operasional utama
dari sistem ini adalah sebagai berikut:
a. Personalia.
Departemen personalia melakukan perubahan dalam file karyawan secara real-time
b. Akuntansi Biaya
Departemen akuntansi biaya memasukkan data biaya kerja secara harian atau real
time untuk menciptakan File pemanfaatan tenaga kerja.
c. Penjagaan Waktu
Ketika menerima kartu waktu yang sudah disetujui dari supervisor pata hari minggu,
departemen penjagaan waktu membuat file kehadiran saat ini.
d. Pemrosesan Data
Pada akhir periode kerja, tugas-tugas berikut ini dilakukan secara batch:
 Biaya tenaga kerja didistribusikan ke berbagai WIP, overhead, dan akun biaya
 Filerangkuman distribusi tenaga kerja online diciptakan. Salinan dari file ini
dikirim ke departemen akuntansi biaya dan buku besar umum.
 Daftar gaji online diciptakan dari file kehadiran dan fie karyawan. Salinan dari
file ini dikirim kedepartemen utang dan pengeluaran kas.
 File catatan karyawan diperbarui.
 Cek penggajian disiapkan dan ditandatangani keudian dikirim ke bendahara
untuk diperiksa dan direkonsiliasikan dengan daftar gaji. Cek pembayaran ini
kemudian didistribusikan ke para karyawan.
 File bukti pengeluaran diperbarui dan satu cek disiapkan untuk dana yang akan
ditransfer ke akun dana gaji. Cek dan salinan bukti pengeluaran dikirim ke
departemen pengeluaran kas. Satu salinan bukti tersebut dikirim ke departemen
buku besar umum, dan salinan terakhir dikirim ke departemen utang.
 Pada akhir pemrosesan, sistem tersebut menerima file rangkuman distribusi
tenaga kerja dan file bukti pengeluaran dan memperbarui file buku besar umum.

E. Konsep Sistem Aktiva Tetap


Aktiva tetap adalah properti, pabrik, dan peralatan yang digunakan dalam operassi bisnis.
Sistem aktiva tetap perusahaan memproses transaksi yang berkaitan dengan akuisisi,
pemeliharaan, dan penghapusan aktiva tetap.
1. Logika Sistem Aktiva Tetap
a. Akuisisi Aktiva
Akuisisi aktiva biasanya dimulai dari manager departemen (pengguna) yang melihat
kebutuhan untuk mendapatkan aktiva tetap yang baru. Prosedur otorisasi dabn
persetujuan yang terlibat dalam transaksi ini akan bergantung pada biaya aktiva
tersebut. Dalam keputusan ini, manajer departemen sering kali memiliki otoritas
umum untuk menyetujui pembelian aktiva tetap yang tidak mahal. Namun demikian,
untuk pengeluaran modal diatas batas materialitas yang ditetapkan, manajer tersebut
harus meminta persetujuan eksplisit. Setelah permintaan disetujui dan pemasok
dipilih, pekerjaan akuisisi aktiva tetap mirip dengan proses siklus pengeluaran yang
dijelaskan di bab 5, namun terdapat dua perbedaan. (1) departemen pengiriman
mengirim aktiva tersebut ke pengguna/manajer yang bersangkutan, bukan ke toko
pusat atau gudang. (2) departemen aktiva tetap, bukan pengendali persediaan,
melakukan fungsi pembukuannya.
b. Pemeliharaan Aktiva
Pemeliharaan aktiva melibatkan penyesuaian saldo akun buku besar pembantu aktiva
ketika aktiva tersebut (tidak termasuk tanah) menyusut sepanjang waktu pemakaian.
Perhitungan depresiasi merupakan transaksi internal yang harus diproses oleh sistem
aktiva tetap tanpa manfaat eksplisit dari peristiwa ekonomi atau dokumen seumber
yang menggerakkan transaksi ini. Pemeliharaan aktiva juga melibatkan penyesuaian
akun aktiva untuk merefleksikan biaya perbaikan fisik yang menaikkan nilai aktiva
tersebut atau memperpanjang umur ekonominya.
c. Penghapusan Aktiva
Ketika aktiva mencapai titik akhir dari umur ekonominya atau ketika manajemen
memutuskan untuk menghapusnya, aktiva tersebut harus dihapus dari buku besar
pembantu aktiva tetap.
F. Fisik Sistem Aktiva Tetap
1. Sistem Aset Tetap Berbasis Komputer
a. Prosedur Akuisisi
Proses dimulai ketika staf akuntansi aset tetap menerima lapiran penerimaan dan
bukti kas keluar. Staf itu menggunakan terminal komputer untuk membuat catatan
aktuva tersebut dalam buku besar pembantu aktiva tetap. Selain informasi biaya
historis, staf juga memasukkan data spesifiktentang umur ekonomis aktiva, nilai
sisanya, metode depresiasi yang digunakan, dan lokasi aktiva dalam perusahaan.
b. Pemeliharaan Aktiva
Tugas khusus ini mencakup: (1) penghitung depresiasi saat ini, (2) pembaruan
akumulasi depresiasi dan field nilai buku dalam catatan buku besar pembantu, (3)
pembukuan total depresiasi ke akun buku besar umum yang dipengaruhi (biaya
depresiasi dan akumulasi depresiasi), dann (4) pencatatan transaksi depresiasi dengan
menambahkan catatan ke file voucher jurnal.
c. Prosedur Penghapusan
Ketika staf menghapus catatan dari buku besar pembantu aktiva tetap, sistem secara
otomatis (1) membukukan dan membuat jurnal penyesuaian ke akun pengendali
aktiva tetap tersebut dalam buku besar umum, (2) mencatat setiap laba atau rugi yang
berkaitan dengan transaksi penghapusan, (3) menyiapkan catatan voucher jurnal.
2. Pengendalian Sistem Aset Tetap
a. Pengendalian Otorisasi
Akuisisi aktiva tetap harus formal dan secara eksplisit diotorisasi. Setiap transaksi
harus dimulai dengan permintaan tertulis dari pengguna atau departemen. Dalam hal
barang-barang yang bernilai tinggi, harus ada proses persetujuan independen yang
mengevaluasi keuntungan permintaan tersebut berdasarkan biaya dan manfaatnya.
b. Pengendalian supervisi
Karena aktiva modal secara luas didistribusikan keseluruh perusahaan, aktiva ini
rentan terhadap pencurian dan penyalagunaan, dibandingkan dengan persediaan yang
aman disimpan dalam gudang. Para supervisor harus memastikan bahwa aktiva tetap
yang digunakan sesuai dengan kebijakan perusahaan dan praktik bisnis.
c. Pengendalian Verifikasi Independen
Secara berkala, auditor internal harus memeriksa akuisisi aktiva dan prosedur
persetujuan untuk menentukan kelayakan faktor yang digunakan dalam analisis. Hal
ini termasuk umur ekonomi aktiva, biaya keuangan, penghematan biaya yang
ditawarkan karena membeli aktiva tersebut, tarif diskon yang digunakan, dan metode
penganggaran modal yang digunakan dalam analisis. Auditor internal harus
menverifikasi lokasi, kondisi, dan nilai pasar dari aktiva tetap perusahaan
dibandingkan dengan catatan aktiva tetap dalam buku besar pembantu. Selain itu,
pembebanan biaya depresiasi otomatis yang dihitung oleh sistem aktiva tetap harus
diperiksa dan diverifikasi keakuratan dan kelengkapannya.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari bab ini ialah diperlukan suatu sistem pengendali penggajian yang
akurat dantepat. Selain pengendalian penggajian diperlukan pula pengendalianterhadap
aktiva perusahaan. Penilaian aktiva pun harus dilakukan secarasistematis. Karena jika
terjadi kesalahan penilaian atas aktiva perusahaan,akan sangat menentukan nilai
kekayaan perusahaan. Dalam makalah inidibahas mengenai “Prosedur Pemrosesan
Penggajian dan Aktiva Tetap
DAFTAR PUSTAKA

Hall, James,A. Sistem Informasi Akuntansi, Buku 2, Edisi ke- 1, Penerjemah Amir Abadi
Jusuf, Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Anda mungkin juga menyukai