OLEH :
KELOMPOK 1
1. ALI HIDAYAT
3. MIMIN MUALIMAH
4. SITI MUNAWAROH
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
makalah tentang “Hubungan Kantor Cabang dan Kantor Pusat ” ini dapat terselesaikan .
Makalah ini di ajukan guna memenuhi tugas Mata Kuliah “ Akuntansi Perbankan Syariah ”
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan kita semua.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
3.1.KESIMPULAN ......................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
b. Sistem Desentralisasi
Jika menggunakan sistem desentralisasi maka setiap cabang dan kantor pusat
menyelenggarakan pembukuan atas transaksi yang terjadi pada cabang dan pusat
bersangkutan secara lengkap. Pada cara ini, setiap cabang membuat pembukuan atas
transaksi-transaksi yang terjadi pada kantor cabang secara lengkap yang meliputi
jurnal, buku besar dan buku-buku pembantu. Laporan keuangan disiapkan secara
tahunan oleh kantor cabang dan dikirimkan ke kantor pusat. Prinsip-prinsip akuntansi,
sistem pengendalian internal, format dan isi laporan keuangan ditentukan oleh kantor
pusat. Laporan keuangan yang terpisah antara kantor cabang dan kantor pusat
digabungkan menjadi laporan keuangan tunggal untuk tujuan pelaporan eksternal.
3
a. Rekening “Kantor Cabang” dan Rekening “Kantor Pusat”
Dengan sistem desentralisasi hubungan pusat dan cabang adalah hubungan
antara investor dan investee. Hubungan ini dicatat di buku kantor pusat dalam
rekening kantor cabang dan di buku kantor cabang dalam rekening kantor pusat.
Hubungan dan aturan pencatatan di kedua rekening tersebut adalah :
4
Pengiriman barang ke cabang pengiriman barang dari pusat
Di buku besar kantor pusat di buku besar kantor cabang
Rekening laba-rugi yang disajikan sebagai
Rekening laba-rugi sebagai pengurang biaya penambah
perolehan barang yang tersedia dijual di
kantor biaya perolehan barang yang tersedia dijual
Pusat di kantor cabang
5
c. Apabila terjadi selisih ongkos angkut antar cabang pengirim ke cabang penerima
dengan ongkos angkut dengan kantor pusat langsung ka cabang penerima, maka
selisih ongkos angkut tersebut dibebankan ke kantor pusat dan di catat kedalam
rekening “ selisih Ongkos Angkut Barang Antar Cabang”.
6
Selisih antara biaya perolehan dan harga transfer barang dagangan dicatat di
rekening kantor pusat yaitu laba belum direalisasi atau cadangan kelebihan harga.
Dengan sistem phisik hubungan timbal balik terjadi pada rekening (Pengiriman
Barang ke Cabang + Laba Belum Direalisasi) dengan pengiriman barang dari pusat.
Aturan pencatatan dan penyajian rekening ini adalah sebagai berikut :
Saldo normal di sisi kredit sebesar selisih harga transfer barang dagangan yang masih
ada di cabang
7
2. Perusahaan Afiliasi (affiliate company), yaitu suatu perusahaan yang (melalui
kepemilikan saham) berada di bawah kontrol perusahaan lain, namun pada umumnya
persentase kepemilikan saham induk perusahaan adalah tidak melebihi 50 % dari
saham anak perusahaan.
Holding company dalam manajemen perusahaan dibedakan antara operating
holding dan invesment holding. Operating holding adalah induk yang hidup dari
usahanya sendiri serta deviden anak perusahaan. Berbeda dengan investment
holding yang tidak memiliki usaha sendiri, sehingga induk perusahaan hanya
menikmati keuntungan dari deviden anak perusahaan.
Perusahaan induk (Parent Company) : Memiliki sebagaian besar atau seluruh modal
yang beredar dari perusahaan lain, sehingga berhak untuk mengendalikan operasi dan
manajemen perusahaan lain.
8
Holding Company : Suatu perusahaan dibentuk dengan tujuan khusus untuk memiliki
saham- saham dan mengeluarkan operasi.
Subsidiary Company : Perusahaan yang manajemen dan operasinya dikendalikan baik
oleh perusahaan Induk maupun Holding Company.
Perusahaan yang memiliki sebagian besar dari seluruh mdal saham perusahaan anak
disebut dengan Contrlling Interest, dan pemilik (Pemegang) saham selebihnya disebut
dengan Minority Interest.
Pendirian satu PT ini dilakukan karena hukum memperoleh akitva dan pasiva dari PT
yang telah meleburkan diri. Sementara itu status badan hukum PT yang meleburkan
diripun berakhir karena hukum.
Adapun konsolidasi atau bisa juga disebut dengan peleburan menurut Pasal 1 angka PP
Nomor 27 Tahun 1998 adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua PT atau lebih
untuk meleburkan diri.
Konsolidasi ini dilakukan dengan cara membentuk satu PT baru dan masing-masing
PT yang meleburkan diri menjadi bubar.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Suatu cabang beroperasi sebagai unit usaha terpisah, dan di bawah pengendalian
kantor pusat. Modal kerja (berupa uang tunai, barang-barang dagangan, aktiva lainnya)
diberi oleh kantor pusat. Barang dagangan dapat dibeli dari pihak ketiga, untuk jenis
barang yang tersedia dari kantor pusat. Aktivitas penjualan yang dilaksanakan, dimulai
untuk mendapatkan pembeli, mengirimkan barang/jasa, membuat faktur penjualan,
menagih piutang dan menyimpan dalam rekening banknya sendiri. Pembatasan
keleluasaan cabang operasi dapat dilakukan kantor pusat, seperti penerimaan kas dari hasil
penjualan, pengumpulan piutang, setiap harinya harus disetorkan atas nama rekening
kantor pusat dalam jumlah yang utuh. Pembentukan dana kas kecil untuk pengeluaran kas
di cabang. Penerapan kegiatan akuntansi pada sebuah kantor cabang tergantung pada
kebijaksanaan perusahaan.
Perusahaan kelompok merupakan susunan induk dan anak-anak perusahaan yang
berbadan hukum mandiri yang saling terkait erat, sehingga induk perusahaan memiliki
kewenangan untuk menjadi pimpinan sentral yang mengendalikan dan
mengkoordinasikan anak-anak perusahaan bagi tercapainya tujuan kolektif perusahaan
kelompok sebagai kesatuan ekonomi.
10
DAFTAR PUSAKA
https://repository.unikom.ac.id/pdf
https://www.academia.edu/makalah_akuntansi_cabang_dan_anak_perusahaan_docx_
11