d. Akuntansi Perilaku
Dalam akuntansi perilaku ini yang menjadi sorotan adalah dampak dari informasi akuntansi
terhadap perilaku orang yang membaca atau menyiapkannya. Dampak perilaku dari sistem
pengawasan, dampak sistem budget terhaap perilaku, dampak sistem resbonsibility
accounting terhadap perilaku, dampak sistem desentralisasi ataupun sentralisasi pengambilan
keputusan terhadap perilaku, dimensi perilaku dalam sistem pengawasan internal, beberapa pola
perilaku auditor, aspek perilaku dalam proses pengambialn keputusan, faktor perilaku
dalam capital budgeting, aspek perilaku dalam kebutuhan pengungkapan, aspek perilaku dalam
akuntansi sumber daya manusia, dan sebagainya. Lebih simpel Siegel, Ramanauskas, dan
Marconi (1989), membaginya atas tiga bagian besar berikut ini:
1. Pengaruh perilaku manusia terhadap desain, konstruksi, dan pengungkapan sistem akuntansi.
Disini akuntansi perilaku membahas sikap dan filosofi manajemen yang dapat memengaruhi sifat
pengawasan akuntansi dan fungsi organisasi.
2. Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia.
3. Metode untuk meramalkan dan strategi untuk mengubah perilaku manusia.
e. Multidicipline Paradigm
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan semakin munculnya
paradigma baru yang pada akhirnya menimbulkan ketergantungan dan keterkaitan yang semakin
erat antara satu disiplin ilmu dengan disiplin ilmu lainnya. Fenomena ini juga melandasi
akuntansi.
Mulanya ilmu yang dikenal manusia adalah ilmu filsafat. Menurut Al-farabi, ilmu filsafat
adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang
sebenarnya (Anshari, 1991). H.Endang Saifuddin Anshari (1991) mengungkapkan ilmu itu
kemudian berkembang menjadi tiga bidang:
1. Ilmu pengetahuan alam (natural science)
a. Biologi
b. Antropologi fisik
c. Kedokteran
d. Farmasi
e. Pertanian
f. Ilmu pasti
g. Ilmu alam
h. Teknik
i. Geologi, dan lain-lain
2. Ilmu sosial (sosial science)
a. Ilmu hukum
b. Ekonomi
c. Jiwa sosial
d. Bumi sosial
e. Sosiologi
f. Antropologi sosial budaya
g. Sejarah
h. Politik
i. Pendidikan
j. Publisistik dan jurnalistik
k. Dan lain-lain
3. Humaniora (humanities study)
a. Ilmu agama
b. Ilmu filsafat
c. Ilmu bahasa
d. Ilmu seni
e. Ilmu jiwa (psikologi)
Perkembangan ilmu dimasing-masing bidang ini selalu berkaitan erat dan saling mengisi
dengan disiplin ilmu lain. Akuntansi sebagai suatu sistem informasi membutuhkan
komputer, information science, dan decision science. Akhirnya muncullah ilmu baru
seperti desicion science yang sumber formula dan elemen-elemennya berasal dari berbagai
ilmu. Decision science ini merupakan disiplin ilmu baru di Amerika dan bahkan sudah menjadi
salah satu jurusan yang populer di College of Business, femomena inilah yang
disebut multidicipline paradigm.
Kesulitan Pengukuran
Kelemahan utama ari akuntansi bidang ini adalah ketidaksepakatan para ahli dalam
menentukan kriteria pengukuran. Mengukur nilai kerusakan lingkungan, nilai social
cost maupun social benefit-nya tidak semudah yang dibayangkan. Contohnya kasus Cernobyl,
kasus Union Carbides, dan lain sebagainya menunjukkan betapa sukarnya melakukan penetapan
nilai kerusakan dan perbaikan lingkungan yang sama-sama diterima dan sesuai pula dengan
prinsip akuntansi yang sudah baku.
Penyajian
Semua negara tampaknya mempunyai kemauan politik untuk ikut bertanggungjawab pada
keamanan bumi. Model ini sudah cukup menjadi pegangan dalam mengelola lingkungan. Untuk
mengelola lingkungan diperlukan informasi yang sebenarnya dapat di supply oleh enviromental
accounting yang masih terus dikembangkan oleh profesi akuntan. Indonesia juga yang
bertanggungjawab terhadap buminya sudah selayaknya memulai memolopori penyusunan
prinsip akuntansi lingkungan.
Dari ketiga bentuk ini maka bentuk semi strong-lah yang paling relevan dengan akuntansi
karena dasar informasinya adalah informasi yang tersedia bagi publik. Dalam EMH sering
digunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Yang dimaksud dengan model CAPM ini
adalah suatu model yang menkasir laba yang yang abnormal atau laba yang tidak diperkirakan
dari saham biasa suatu perusahaan pada saat diumumkannya laba perusahaan. Bentuk semi
strong juga dipakai dalam model ini.
Issue Dalam Pemberian Jasa Akuntan
Bagian ini menyajikan kebijakan mengenai pemberian jasa-jasa akuntan public kepada
London stock exchange group (LSEG).
London stock exchange adalah salah satu bursa tertua didunia , Dengan sejarah lebih dari 300
Tahun .LSEG adalah bursa surat berharga internasional yang berdiverifikasi .
Kebijakan LSEG ini umumnya ditujukan kepada big four yang melayani group ini . Peran
penting LSEG di pasar modal eropa membuat kebijakanya menjadi trend diantara para
emiten. Dalam pernyataan kebijakanya LSEG menegaskan bahwa, untuk memastikan jasa-
jasa non audit tidak mengganggu atau menghilangkan independensi dan objektifitas auditor
eksternak ,maka LSEG menglompokan jasa jasa sebagai berikut :
1. Yang sepenuhnya sejalan (wholly compatible) dengan jasa-jasa audit independen
2. Yang berpotensi tidak sejalan (potentially incompatible) dengan jasa-jasa audit independen
dan memerlukan pertimbangan kasus demi kasus
3 . Yang sepenuhnya tidak sejalan (wholly compatible) dengan jasa-jasa audit independen
Jasa-jasa yang sepenuhnya sejalan dengan jasa audit independen adalah sebagai berikut
1. Setiap peran pelaporan yang independen sehubungan dengan laporan keuangan/ laporan
statuter
2. Setiap jasa yang terkait dengan pelaporan keuangan sehubungan dengan kegiatan merger
dengan akuisisi (termasuk upaya takeover)
3. Konsultasi mengenai akuntansi keuangan atau pelaporan mengenai review pengendalian
4. Internal
5. Jasa-jasa yang di terapkan oleh ketentuan perundang-undangan boleh di kerjakan oleh
auditor eksternal
6. Setiap jasa asuransi yang independen
Jasa-jasa yang berpotensi tidak sejalan perlu pertimbagan kasus perkasus adalah sebagai
berikut :
1. Taxation service – termasuk uji kepatuhan , konsultasi perpajakan , dan perencanaan pajak
2. Jasa pension dan aktuari
3. Due diligence reviews
4. Pemberian nasehat dibidang perbendaharaan
5. Jasa hukum
6. Independent “expert work”
7. Jasa lain yang tidak termasuk jasa-jasa yang sepenuhnya sejalan atau sepenuhnya tidak
sejalan
Jasa-jasa yang berpotensi tidak sejalan dengan jasa audit independen adalah sebagai berikut :
1. Jasa accounting dan pembukuan
2. Pemberian jasa audit internal
3. Jasa perekrukatan dan remunerasi tenaga pimpinan
4. Jasa penilaian yang terdapat material terhadap laporan keuangan
5. Jasa penilaian aktuarial kecuali jika penilaian tersebut tidak berdampak material terhadap
laporan keuangan
6. Setiap peran dimana KAP atau partner/karyawan memberikan fungsi managerial atau fungsi
pengambilan keputusan
7. Jasa-jasa yang melibatkan KAP yang bertindak sebagai penasihat jasa-jasa bursa hasilnya
mempengaruhi audit judgement berkaitan dengan saldo yang material
8. Merancang, menyediakan, atau mengimplementasikan setiap sistem merupakan bagian yang
penting dari accounting sistem atau yang menghasilkan laporan keuangan
9. Melaksanakan jual beli , penjaminan atau promiosi saham
10. Setiap peran dengan kepentingan bersama, termasuk pengaturan bagi hasil yang tergantung
dari sukses usaha . Fee berdasarkan sukses “ satu kali “ di perkenakan jika peraturanya tidak
mengancam independensi dan objektifitas auditor eksternal.
Audit Pemasaran
Audit Pemasaran adalah suatu bentuk pengujian yang komprehensif, sistematis,
independen dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran baik itu dari segi
tujuan, strategi, dan aktifitas perusahaan atau unit bisnis untuk menentukan peluang dan
permasalahan yang terjadi, serta memberikan rekomendasi rencana tindakan untuk meningkatkan
kinerja pemasaran perusahaan.
Dalam penentuan tipe audit yang digunakan tergantung dari perusahaan itu sendiri akan
seberapa penting audit pemasaran dibutuhkan oleh perusahaan dan seberapa besar pula dana
yang sanggup dikeluarkan perusahaan tersebut untuk melakukan audit pemasaran, karena untuk
melakukan audit menyeluruh diperlukan dana yang cukup besar.
Berdasarkan dari definisi audit pemasran tersebut, dapat kita simpulkan tujuan
diadakannya audit pemasaran itu sendiri, yaitu bertujuan untuk mencari dan mengidentifikasikan
masalah-masalah atau ancaman-ancaman pemasaran yang mungkin akan atau sedang dihadapi
oleh perusahaan dan membuat sebuah perencanaan perbaikkan yang perlu dilakukan untuk
mengatasi dan menghilangi masalah-masalah tersebut, sehingga diharapkan aktifitas pemasaran
dapat menjadi lebih efektif dan efisien.
Sedangkan manfaat yang dapat kita peroleh dari diadakannya audit pemasaran ini adalah
hasil audit dapat memberikan sebuah gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran
perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang
masih memerlukan perbaikan. Jadi sebuah audit pemasaran merupakan salah satu hal penting
yang perlu dipertimbangkan untuk dioptimalisasi agar kinerja pemasaran perusahaan dapat
dioptimalisasi juga, sehingga tujuan dari perusahaan untuk kinerja yang efektif dan efisien dapat
tercapai.
Arti penting pelaksanaan audit pemasaran bagi suatu perusahaan akan semakin dirasakan
oleh suatu perusahaan ketika mereka memahami sejumlah manfaat yang akan dipetik dengan
melaksanakannya dengan baik. Karena dengan melaksanakan audit pemasaran dengan baik dan
benar maka akan memberikan banyak sekali manfaat, seperti :
1. memberikan suatu evaluasi yang independen dan tidak bias terhadap program-program
pemasaran, termasuk strategi, penawaran, dan kreatifitas suatu perusahaan.
2. dapat mengidentifikasi area-area yang dibutuhkan dalam menigkatkan dan menghasilkan
saran-saran dan ide-ide yang spesifik serta bagaimana memperbaikinya.
3. identifikasi tersebut termasuk beberapa cara (several ways) untuk memperbaiki respons
pemasaran.
4. memberikan sebuah perusahaan ide-ide baru yang segar, teknik-teknik dan new direction pada
masa mendatang.
5. membantu perusahaan secara periodik dalam menganalisis upaya pemasaran, mengcreate
serta merevisi pendekatan pemasaran untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Sumber-sumber Informasi
Informasi pemasaran dapat dikembangkan dari tiga sumber utama yaitu:
1. Catatan internal perusahaan, merupakan informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber di
dalam perusahaan untuk mengevaluasi kinerja dan mendeteksi maslah serta peluang pemasaran.
2. Intelijen pemasaran, merupakan Informasi harian tentang berbagai perkembangan yang terjadi
pada lingkungan pemasaran. Informasi ini akan sangat membantu manajer dalam mengambil
keputusan terutama jika keputusan tersebut berhubungan dengan berbagai individu dan organisasi
di luar perusahaan.
3. Riset pemasaran, merupakan fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan publik ke
pemasok melalui informasi-informasi yang digunakan untuk mengidetifikasi dan mendefinisikan
peluang dan masalah pemasaran.
Kebijakan Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian,
pembelian, pemakaian atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. tiga
tingkatan produk meliputi:
1. Produk inti (core product) adalah
produk inti (core product), menyangkut manfaat inti yang sesungguhnya dibeli konsumen
ketika mereka memperoleh produk. Misalnya, ketika mahasiswa membeli buku, bukan
sekedar membeli materi kuliah (literatur), tetapi lebih daripada itu mereka membeli ilmu
pengetahuan yang dijanjikan oleh buku tersebut.
Fungsi Distribusi
Fungsi penting yang dilaksanakan oleh saluran distribusi dalam arus pemasaran meliputi:
informasi, promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan, pengambilan risiko, pemilikan fisik,
pembayaran, da hak milik.
Keputusan Mengenai Bentuk Saluran Pemasaran
Keputusan mengenai bentuk saluran pemasaran melibatkan pertimbangan-pertimbangan
penting mengenai:
1. analisis kebutuhan pelanggan
2. penetapan tujuan saluran pemasaran
3. identifikasi alternatif saluran pemasaran utama
4. evaluasi alternatif saluran pemasaran utama.