Disusun Oleh:
20AK003
2021/2022
Trend Akuntansi
Kualitas relevan sudah menjadi ciri akuntansi, namun sampai saat ini
kualitas ini belum dapat dinilai tercapai.
Kalau dahulu kita mengenal single entry, double entry maka sekarang kita
mengenal triple entry. Dalam system ini transaksi dicatat dalam tiga dimensi.
Model ini bukan saja transaksi yang memengaruhi pos-pos pada sisi aktiva dan
pasiva yang dilaporkan, tetapi juga force atau power yang menyebabkan sehingga
laporan neraca misalnya menyajikan Wealth = Capital = Force. Triple entry
memiliki force account yang mencatat beberapa factor antara lain perubahan
harga, perubahan jumlah, atau perubahan volume terhadap arus hasil dan biaya.
Misalnya jika harga suatu barang naik maka akan dibuat perkiraan force. Demikian
juga kalau terjadi perubahan volume dan jumlah. Informasi yang dilaporkan
melalui model ini disebut force statement.
Employee Reporting
Akuntansi Perilaku
Dalam akuntansi perilaku ini yang menjadi sorotan adalah dampak dari
informasi akuntansi terhadap perilaku orang yang membaca atau menyiapkannya.
Juga melihat bagaimana reaksi manusia terhadap informasi yang akuntansi yang
diberikan. Dampak perilaku dari system budget terhadap prilaku, dampak system
responsibility accounting terhadap oerilaku, dampak system desentralisasi
ataupun sentralisasi pengambilan keputusan terhadap perilaku, dimensi perilaku
dalam system pengawasan internal, beberapa pola perilaku auditor, aspek perilaku
dalam proses pengambulan keputusan, factor perilaku dalam kebutuhan
pengungkapan, aspek perilaku dalam akuntansi sumber daya manusia, dan
sebagainya. Lebih simple Siegel, Ramanauskas, dan Marconi (1989) membaginya
atas tiga bagian besar berikut ini.
Multidiscipline Paradigm
Mulanya ilmu yang dikenal manusia adalah ilmu filsafat. Menurut Al-Farabi,
ilmu filsafat adalah ilmu pengdetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan
menyelidiki hakikat yang sebenarnya (Anshari, 1991). H.Endang Saifuddin Anshari
(1991) mengubgkapkan ilmu itu kemudian berkembang menjadi tiga bidang :