Anda di halaman 1dari 20

Resume Teori Ilmu Ekonomi

Nama : Andi Batari Nasjwa Callista

NPM : 231110013443131

Dosen : Farizal Reza, S.E, S.T, M,Sc

Mata Kuliah :PENGANTAR TEORI EKONOMI

Kelas : Manajemen 03

a. Cakupan yang dipelajari oleh ilmu ekonomi

Ekonomi atau Perekonomian adalah serangkaian besar kegiatan produksi dan konsumsi
yang saling terkait yang membantu dalam menentukan bagaimana sumber daya yang langka
dialokasikan. Produksi dan konsumsi barang dan jasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan
mereka yang hidup dan beroperasi dalam perekonomian, yang juga disebut sebagai sistem
ekonomi Istilah "ekonomi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang artinya
"keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang artinya "peraturan, aturan, hukum". Secara
garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga".
Secara umum ekonomi ini memiliki pengertian sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana cara
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan menggunakan sumber daya yang
tersedia. Segala bentuk usaha dan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup tersebut
dalam rangka untuk mendapatkan kesejahteraan hidup. Ekonomi atau Urupan adalah ilmu sosial
yang mempelajari perilaku manusia dalam mengelola sumber daya yang terbatas dan
menyalurkannya ke dalam berbagai individu atau kelompok yang ada dalam suatu masyarakat.

Tindakan ekonomi dilakukan dengan memperhatikan kaidah yang disebut sebagai prinsip
ekonomi. Terdapat dua prinsip dasar dalam melakukan tindakan ekonomi. Pertama, ekonomi
dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan sebanyak mungkin dengan
memperhatikan pengeluaran sebagai bagian dari perhitungan keuntungan. Kedua, keuntungan
yang diperoleh sebisa mungkin hanya memerlukan pengeluaran sesedikit mungkin. Kedua
prinsip ini dijadikan sebagai pedoman umum untuk melakukan tindakan ekonomi. Hasil dari
penerapan prinsip ekonomi dapat diamati melalui tingkat efisiensi yang diukur melalui
perbandingan antara keuntungan yang diperoleh dan pengeluaran yang diperlukan selama
kegiatan ekonomi berlangsung. Suatu tindakan ekonomi dikatakan efisien bila suatu hasil dicapai
dengan pengorbanan yang paling sesuai dan diserta dengan penghematan biaya
Ekonomi banyak dibahas dalam sebuah ilmu khusus yang dikenal dengan nama ilmu
ekonomi, yang di dalamnya mencakup sosiologi. sejarah, antropologi, dan geografi. Beberapa
bagian ekonomi yang berupa ilmu terapan seperti produksi, distribusi, perdagangan, dan
konsumsi juga dibahas dalam ilmu lain seperti ilmu teknik, manajemen, administrasi bisnis, sains
terapan, dan keuangan. Ada banyak sektor dalam ekonomi, yang kemudian dikelompokkan
menjadi tiga sektor utama yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan sektor tersier. Secara umum
teori ekonomi terbagi menjadi dua macam yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro

Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan,
makroekonomi menejelaskan perubahan ekonomi yanh mempengaruhi banyak masyarakat,
perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk
memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga
kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-
target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian
keseimbangan neraca yang berkesinambungan. Dikatakan, ekonomi mikro adalah studi tentang
kecenderungan individu membuat pilihan dalam menanggapi perubahan insentif, harga, sumber
daya, dan metode produksi

Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam masyarakat dan memberikan dampak yang besar
bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, terdapat pembagian-pembagian dalam ilmu
ekonomi. Menurut Alfred W. Stonier dan Douglas C. Hague membagi ilmu ekonomi menjadi 3
kelompok yaitu:

1. Ilmu Ekonomi Deskripstif (Descriptive Economic)

Merupakan analisis ekonomi yang menggambarkan kondisi sebenarnya berdasarkan kondisi


fakta dalam perekonomian. Misalnya, gambaran kondisi krisis moneter di Indonesia yang terjadi
pada tahun 1998

2. Ilmu Ekonomi Teori (Economics Theory)

Adalah analisis ekonomi yang berusaha menjelaskan, mencari pengertian, hubungan sebab
akibat, dan cara kerja sistem ekonomi dalam Ilmu ekonomi teori dibagi lagi menjadi dua macam
yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.

3. Ilmu Ekonomi Terapan (Applied Economics)

Yaitu analisis ekonomi teori untuk merumuskan kebijakan-kebijakan dan pedoman yang tepat
untuk menangani masalah ekonomi tertentu. Jadi, ilmu ekonomi terapan lebih bersifat praktis
dengan menerapkan pengertian ekonomi pada bidang-bidang atau masalah-masalah tertentu.
Misalnya, ekonomi di perusahaan, ekonomi moneter, ekonomi perbankan dan sebagainya.
b. masalah pokok dalam ekonomi

Masalah pokok ekonomi muncul karena kesepakatan yang dicapai antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dan sumber daya yang terbatas. Kebutuhan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya beragam. Di sisi lain, ketersediaan sumber daya yang tersedia
belum tentu memenuhi persyaratan ini

1.Masalah pokok ekonomi klasik

masalah utama ilmu ekonomi klasik dibagi menjadi tiga bagian, yaitu produksi, distribusi dan
konsumsi.

 Masalah produksi.
Untuk memenuhi kebutuhan manusia, barang dan jasa harus disediakan. Untuk mencapai
tujuan tersebut, produsen harus mengetahui barang dan jasa apa yang dibutuhkan
masyarakat. Alhasil, untuk memenuhi permintaan yang begitu besar, produsen harus
mengetahui jenis barang dan jasa yang dibutuhkan konsumennya. Pada kenyataannya,
tidak semua kebutuhan dapat terpenuhi. Kebutuhan baru akan terpenuhi jika barang atau
jasa diproduksi. Dalam produksi, dibutuhkan berbagai macam sumber daya. Masalah
produksi ini akan dihadapi para pengusaha. Karena mereka dituntut untuk memproduksi
barang atau jasa dengan sumber daya yang ada, secara efisien dan semaksimal mungkin.
Kegiatan produksi dilakukan manusia dengan menempuh pengubahan bentuk maupun
tanpa mengubah bentuk. Perbuatan manusia untuk menambah nilai guna barang tanpa
mengubah bentuk disebut produksi jasa. Produksi jasa dibedakan menjadi dua yaitu
produksi jasa yang langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
produksi jasa yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna. Misalnya produksi jasa
yang langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia antara lain,
pendidikan, pengobatan, angkutan penumpang, dan kecantikan. Sedangkan produksi jasa
yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna misalnya asuransi dan jasa pergudangan.
Adapun perbuatan manusia untuk menambah nilai guna barang dengan mengubah bentuk
atau sifat bahan dasar yang disebut produksi barang. Produksi barang dibedakan menjadi
2(dua) yaitu produksi barang konsumsi dan produksi barang modal. Barang konsumsi
yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kaum klasik tidak
begitu memperhatikan perbedaan kebutuhan da selera masing-masing individu yang
berbeda.

 .Masalah distribusi. Umumnya bisnis distribusi memiliki sistem manajemen agar proses
bisnis menjadi optimal. Dengan skala perusahaan yang beragam, bisnis distribusi ada
yang sistem distribusi sederhana dan ada juga yang kompleks.
Kompleksnya bisnis distribusi membuat perusahaan rentan terhadap tantangan dan
permasalahan. Untuk dapat mengatasi permasalahan bisnis distribusi, perusahaan perlu
melakukan identifikasi permasalahan dengan akurat. Masalah lainnya adalah bagaimana
mendistribusikan produk dengan benar kepada konsumen. Distribusi adalah
pendistribusian barang atau jasa dari produsen ke konsumen, sehingga produk tersebut
tersebar luas. Intinya, tujuan distribusi adalah agar produk produsen tersebar lebih luas
dan menjangkau konsumen. Setelah produk dipasarkan, produk tersebut dapat
dikonsumsi. Apa pun cara yang dipilih, distributor (pelaku distribusi) dan produsen
(pelaku produksi) harus memperhatikan biaya dan kelancarannya, agar konsumen dapat
memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkannya. Berikut beberapa permasalahan bisnis
distribusi yang umum terjadi :

Tidak memiliki sistem nomor stok yang akurat:


Permasalahan yang sering ditemukan pada bisnis distribusi yaitu menjaga stok barang
agar jumlah data dengan barang akurat. Kesalahan input nomor stok barang menjadi
salah satu penyebab selisih jumlah stok barang.

Data keuangan tidak tersimpan dengan rapi:


Bisnis distribusi skala kecil maupun besar memiliki transaksi keuangan yang sedang
berlangsung dengan mitra dan klien. Tentunya riwayat data transaksi bisnis merupakan
hal penting bagi kelangsungan perusahaan dan perlu disimpan dengan rapi.

Informasi data belum real-time:


Agar bisnis distribusi dapat berjalan dengan lancar, pembaruan data secara real-time
sangat diperlukan. Informasi terkait jumlah stok, order stok barang, status stok barang
(apakah sudah diambil, dipacking, siap dikirim atau dalam perjalanan) dan waktu
distribusi stok barang.

Penjadwalan armada pengiriman yang tidak terorganisir:


Masalah umum lainnya pada bisnis distribusi muncul ketika kendaraan pengangkut
datang bersamaan dalam jumlah besar. Tentunya hal ini membuat kinerja staff gudang
menjadi tidak optimal dan rentan terjadi human error saat memuat stok barang.

Kesulitan dalam mengatur harga, skema bonus dan promo:


Dalam bisnis distribusi, memliki daftar harga yang beragam sesuai pelanggannya sudah
menjadi praktik umum. Tidak semua pelanggan mendapat potongan harga, dan
perusahaan perlu memiliki perhitungan matang saat memberikan harga spesial bagi
pelanggan tertentu. Selain itu, pencatatan data manual membuat jumlah stok barang tidak
akurat, sehingga perusahaan malah merugi setelah pemberian diskon. Untuk itu,
informasi data real-time sangat penting tidak hanya untuk evaluasi kinerja bisnis
distribusi, tetapi juga dapat berperan dalam penghitungan promo untuk pelanggan.

 Masalah konsumsi. Setelah barang dan jasa sampai ke konsumen, pertanyaan selanjutnya
adalah apakah akan mengkonsumsi atau membuang barang karena harga yang tidak
terjangkau. Ini adalah pertanyaan lain yang harus dijawab oleh pabrikan sebagai pabrikan
produk. Di sisi lain, sebagai konsumen kita harus bisa meningkatkan pendapatan untuk
mendapatkan produk yang kita inginkan. Suatu barang menjadi tidak berguna apabila
tidak sesuai dengan kebutuhan, selera, dan daya beli masyarakat. Kegiatan produksi dan
distribusi harus memperhatikan ketiga hal tersebut.

Contoh dari tiga masalah pokok ekonomi klasik ini adalah masalah yang harus dipertimbangkan
produsen saat memproduksi produk. Di sisi lain, konsumen juga dituntut untuk meningkatkan
daya beli agar dapat menyerap setiap produk yang dihasilkan produsen.

2. Masalah pokok ekonomi modern

Tiga masalah pokok ekonomi modern.

 What (Apa & Berapa)?

Pertanyaan apa dan berapa berkaitan dengan aspek pemenuhan kebutuhan, seperti
komoditas apa yang harus diproduksi dan berapa banyak komoditas tersebut diproduksi.
Masalah pokoknya adalah jenis dan jumlah produk yang harus dihasilkan. Misalnya,
barang apa yang harus diproduksi? apakah akan memproduksi makanan, obat-obatan,
buku, dan seterusnya. Tidak mungkin untuk memproduksi semua jenis benda pemuas
kebutuhan sesuai jumlah yang diinginkan masyarakat. Hal ini juga berkaitan dengan
alokasi sumberdaya yang dibutuhkan untuk memproduksi barang. Jika kita ingin
memproduksi banyak makanan, maka sumber daya untuk memproduksi obat-obatan akan
berkurang, dan sebaliknya. Selain itu, kita juga harus mempertimbangkan mengapa
pembangunan harus difokuskan ke sektor tertentu. Contohnya fokus untuk sektor
pertanian, mengapa bukan sektor industri dan seterusnya. Jika sudah diputuskan barang
apa yang diproduksi, maka langkah selanjutnya adalah berapa jumlah barang yang
diproduksi? Mengenai apa dan berapa barang yang diproduksi ini tergantung dengan
kondisi ekonomi dan sistem ekonomi negara yang bersangkutan

 How (Bagaimana)?
Hal ini berkaitan dengan bagaimana komoditas tersebut diproduksi. Dalam hal ini, harus
dipertimbangkan pelaku, faktor-faktor produksi, dan teknik apa yang digunakan.
Misalnya harus mempertimbangkan metode atau teknologi apa yang harus digunakan
untuk memproduksi suatu barang. Secara rinci permasalahan bagaiman terdiri dari:
- Siapa yang akan melaksanakan kegiatan produksi?
- Sumber daya apa yang akan digunakan?
- Teknologi apa yang sesuai untuk diterapkan ?
- Berapa besar skala kuantitas produksinya?

 For whom (Untuk siapa)?

Pertanyaan selanjutnya yang menjadi pertimbangan adalah untuk siapa suatu produk
dihasilkan. Dalam hal ini, masalah pendistribusian menjadi aspek penting yang harus
ditata sedemikian rupa, agar produk yang dihasilkan benar-benar tersalurkan dengan tepat
dan dapat memenuhi kebutuhan target. Permasalahan untuk siapa tidak hanya mengenai
siapa yang akan menikmati produk yang dihasilkan. Tetapi juga mencakup siapa-siapa
saja yang akan memperoleh manfaat dengan adanya produksi tersebut, termasuk pelaku
produksi

c. Sistem perekonomian
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur kondisi perekonomian suatu
negara sesuai dengan kondisi kenegaraan dari negara itu sendiri. Setiap negara memiliki
sistem perekonomian yang berbeda-beda. Hal itu disebabkan setiap negara memiliki
ideologi, kondisi masyarakat, kondisi perekonomian, serta kondisi SDA yang berbeda-
beda. Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Perbedaan mendasar antara
sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu
mengatur faktor produksinya. Secara normatif, sistem perekonomian Indonesia mengacu
kepada pancasila dan UUD 1945, dan secara terperinci karakteristiknya tertuang dalam
UUD 1945 pasal 33: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang. Negara tetap mengakui hak milik perorangan yang tidak bertentangan
dengan kepentingan publik. Masyarakat adalah bagian yang penting dalam sistem
ekonomi dengan kegiatan produksi yang dilakukan, dipimpin, dan diawasi oleh
masyarakat.

Tujuan system ekonomi dijalankan:


 Peningkatan pendapatan perkapita negara.
 Perencanaan pembangunan ekonomi dan laju pertumbuhan ekonomi.
 Meningkatkan taraf hidup penduduk serta menyetarakannya.
 Memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
 Mengurangi kesenjangan sosial.
 Meningkatkan kapasitas produksi
 Meningkatkan investasi.
 Menurunkan angka kemiskinan.
 Menciptakan keadilan dan kemakmuran masyarakat.
 Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk peningkatan kualitas hidup
masyarakat.

sistem ekonomi dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu sistem ekonomi
tradisional, komando, liberal/bebas, dan campuran.:

 Sistem ekonomi tradisional


Sistem ekonomi tradisional menitikberatkan pada kebiasaan dan adat istiadat contohnya
pasar barter Wulandoni dan labala di NTT. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional di
antaranya sistem barter, belum ada pembagian kerja, terikat adat istiadat, alat produksi
masih sederhana, teknik produksi dipelajari turun temurun, menggunakan kekayaan alam
dan jenis produksinya sesuai kebutuhan. Kelemahan sistem ekonomi tradisional adalah
hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini, teknologinya sederhana, kualitas hasil
produksi rendah Selain itu, tidak bertujuan mencari laba, bukan untuk meningkatkan taraf
hidup, masyarakatnya kurang berkembang dan alokasinya tidak efisien. Sementara itu,
kelebihannya adalah perekonomian masyarakat yang stabil, tidak ada persaingan,
mendorong hubungan kerja sama dan kerukunan dan kelestarian alam yang terjaga.
Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan
perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain
kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang
diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat. Pada umumnya, sistem perekonomian ini
berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan.
 Sistem ekonomi komando

Sistem ekonomi komando atau terpusat atau sosialis merupakan sistem yang
menitikberatkan pada kekuasaan pemerintah dalam mengatur dan menata perekonomian
negaranya.Negara yang menerapkan sistem ekonomi komando adalah Kuba, Korea Utara,
China, dan Vietnam. Ciri-cirinya adalah sumber daya ekonomi dikuasai dan dimiliki negara,
tingkat harga dan bunga ditentukan pemerintah, kebebasan masyarakat berekonomi terbatas,
regulasi ekonomi ditetapkan pemerintah dan pembagian kerja diatur pemerintah.
Kekuatannya adalah pasar dalam negeri berjalan lancar, serta mudah melakukan distribusi
pendapatan. Selain itu, pemerintah mudah mengendalikan inflasi, pengangguran, atau
keburukan ekonomi; program pemerintah cepat terwujud; dan pengendalian serta
pengawasan mudah dijalankan. Kelemahannya adalah tidak ada kebebasan untuk berusaha,
hak milik perorangan tidak diakui, masyarakat tidak berkembang secara potensi maupun
kreativitas, terciptanya praktik monopoli, bergantung pada pemerintah, dan masyarakat tidak
bebas memiliki alat dan sumber daya.

 Sistem ekonomi liberal


Sistem ekonomi liberal/pasar/bebas/kapitalis menitikberatkan kebebasan masyarakat
dan kegiatan ekonomi yang bergantung pada mekanisme pasar. Negara yang menerapkan
sistem ekonomi liberal adalah Swedia, Belanda, dan Perancis. Ciri-ciri sistem yang
berasal dari Adam Smith ini adalah sumber daya ekonomi dimiliki dan diatur swasta,
terdapat kelas pekerja dan pemilik modal. Kemudian persaingan usaha yang ketat, tidak
ada intervensi dari pemerintah, dan pemilik modal berhak memiliki sumber produksi.
Kekuatan sistem ekonomi liberal adalah individu bebas melakukan kegiatan ekonomi
sesuai keahlian dan keterampilan, masyarakat dapat berkembang secara inisiatif dan
kreativitas, dan mampu bersaing dalam kualitas usaha. Kelemahannya persaingan usaha
tidak sehat, modal terpusat sehingga ada monopoli yang merugikan, serta rentan terjadi
kesenjangan dan ketidakstabilan ekonomi

 Sistem ekonomi campuran


Sistem ekonomi campuran merupakan sistem ekonomi yang menitikberatkan
interaksi antara pemerintah dan swasta dalam berkegiatan. Ciri-cirinya adalah tatanan
ekonominya merupakan perpaduan antara sistem ekonomi pasar dan terpusat.Selain itu,
barang modal dan sumber daya vital dikuasai pemerintah, peran berimbang antara
pemerintah dan swasta dan campur tangan pemerintah melalui kebijakan ekonomi.
Kekuatannya adalah pertumbuhan ekonomi stabil, inisiatif dan kreativitas berkembang,
campur tangan pemerintah meminimalkan monopoli dan fokus pemerintah dalam usaha
mikro kecil dan menengah. Kelemahannya adalah campur tangan pemerintah yang lemah
memungkinkan berlakunya sistem ekonomi pasar, sedangkan terlalu kuat campur tangan
pemerintah akan berpeluang menimbulkan sistem ekonomi komando. Kemudian sulitnya
memenuhi berbagai macam kebutuhan masyarakat, dan mudah muncul KKN karena
kurang pengawasan dari pemerintah.

d. Ekonomi makro dan cakupannya


Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara
keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi
banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk
menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti
pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan
neraca yang berkesinambungan.
Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas, ada dua area
penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk mempelajari sebab dan
akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka pendek (siklus bisnis), dan kegiatan untuk
mempelajari faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka panjang (peningkatan
pendapatan nasional). Model makroekonomi yang ada dan prediksi-prediksi yang ada
jamak digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar untuk membantu pengembangan
dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi bisnis. sering kali dipakai sebagai instrumen
untuk melakukan analisa dan merancang serangkaian target kebijakan yang berkaitan
dengan inflasi, tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, dan keseimbangan neraca
pembayaran yang berkelanjutan. Selain itu, studi ekonomi makro adalah dapat digunakan
untuk melakukan analisa terhadap produsen secara menyeluruh. Ekonomi makro juga
menganalisa konsumen dalam konteks bagaimana mengalokasikan pendapatan untuk
membeli produk barang dan menggunakan jasa. Berbeda dengan ekonomi mikro,
cakupan pembahasan dalam ekonomi makro lebih luas. Ekonomi lebih umum dalam
mempelajari peristiwa dan kegiatan ekonomi yang terjadi. Ekonomi makro menganalisis
perubahan ekonomi rumah tangga, perusahaan, dan pasar secara luas. Hal ini berkaitan
dengan permasalahan permintaan dan penawaran agregat, seperti pendapatan nasional,
pengangguran, jumlah uang yang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan neraca
pembayaran internasional.

Tujuan ekonomi makro


Permasalahan yang muncul seperti pengangguran, kemiskinan, tingkat harga
mempunyai akibat yang buruk terhadap jalannya perekonomian dan mengganggu
kestabilan ekonomi suatu negara. Atas dasar itu, bentuk-bentuk kebijakan ekonomi yang
akan dilakukan oleh suatu negara tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Karena itu,
perlu dipahami terlebih dahulu tujuan dari kegiatan perekonomian suatu negara secara
makro. tujuan ekonomi makro ada beberapa macam dan berpengaruh terhadap
perekonomian suatu negara. Setiap tujuan tersebut ditujukan untuk memecahkan
persoalan yang muncul.
Berikut adalah tujuan ekonomi makro:

1. Peningkatan kesempatan kerja Kebijakan yang dihasilkan dalam ekonomi makro


adalah bertujuan untuk peningkatan lapangan kerja. Dengan demikian, negara mampu
meminimalisasi pengangguran.

2. Peningkatan kapasitas produksi nasional Kapasitas produksi nasional merupakan


kemampuan suatu negara dalam meningkatkan produksi nasional. Nantinya, peningkatan
produksi nasional ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi suatu negara.

3. Tingkat pendapatan nasional Tingkat pendapatan nasional yang tinggi mencerminkan


jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh perekonomian mengalami peningkatan,
yang akhirnya akan dapat meningkatkan kemakmuran dan pendapatan per kapita suatu
negara.

4. Neraca pembayaran luar negeri Pemerintah mengusahakan neraca pembayaran


internasional agar tidak mengalami defisit, dan berusaha meningkatkan kegiatan ekspor
sehingga dapat meningkatkan devisa negara.

5. Kestabilan keadaan perekonomian Kestabilan perekonomian yang dicapai dapat berupa


kestabilan tingkat pendapatan, kestabilan tingkat kesempatan kerja, dan kestabilan tingkat
harga barang yang berlaku di pasar.

6. Menciptakan pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara


otomatis meningkatkan pendapatan nasional suatu negara. Dengan demikian, kegiatan
perekonomian juga akan meningkat dalam jangka panjang.

7. Distribusi pendapatan Distribusi pendapatan yang lebih merata pada umumnya


dianggap sama dengan distribusi pendapatan yang adil. Pemerataan pendapatan
merupakan suatu hal yang sangat diinginkan oleh suatu negara, sehingga secara makro
kemakmuran masyarakat akan dapat tercapai.

8. Tingkat inflasi Kenaikan harga yang berlaku ditekan seminimal mungkin dimaksudkan
agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan ekonominya.
Tujuan mempelajari ekonomi makro:
Dengan adanya ekonomi makro kita bisa mengetahui dengan jelas pendapatan nasional
negara. Dari sini, dapat terukur dengan jelas apakah perekonomian negara kita stabil atau
tidak. Kebijakan ekonomi yang nantinya akan diambil pun bisa lebih efektif dan efisien
memahami berbagai peristiwa ekonomi, merumuskan dan memperbaiki suatu kebijakan
ekonomi.

Permasalahan Ekonomi Makro

Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam jangka waktu tertentu.
Inflasi yang tinggi bisa berdampak pada daya beli masyarakat yang menurun, sehingga
mereka sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penyebab inflasi di Indonesia antara lain
kenaikan harga bahan bakar minyak, kenaikan harga pangan, serta tingginya biaya
produksi.

Defisit Neraca Perdagangan


Defisit neraca perdagangan terjadi ketika nilai impor suatu negara lebih tinggi daripada
nilai ekspornya. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya produksi dalam negeri,
ketergantungan terhadap impor, serta kenaikan harga barang impor. Defisit neraca
perdagangan yang tinggi bisa berdampak pada melemahnya nilai tukar rupiah dan
merosotnya kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia

Tingginya Tingkat Pengangguran


Tingkat pengangguran yang tinggi bisa menjadi indikasi kurangnya lapangan kerja yang
tersedia di suatu negara. Hal ini bisa disebabkan oleh lambatnya pertumbuhan ekonomi,
rendahnya investasi, serta kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja.
Tingginya tingkat pengangguran bisa berdampak pada meningkatnya kemiskinan dan
ketimpangan sosial

Pertumbuhan Ekonomi yang Rendah


Pertumbuhan ekonomi yang rendah bisa menjadi indikasi bahwa perekonomian suatu
negara tidak berkembang dengan optimal. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor
seperti kurangnya investasi, rendahnya produktivitas, serta perlambatan pertumbuhan
ekonomi di negara-negara mitra dagang. Pertumbuhan ekonomi yang rendah bisa
berdampak pada turunnya lapangan kerja, naiknya tingkat kemiskinan, serta menurunnya
daya beli masyarakat.
Ketergantungan terhadap Sumber Daya Alam
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, seperti minyak bumi,
gas alam, dan batu bara. Namun, ketergantungan terhadap sumber daya alam ini bisa
menjadi masalah jika tidak diimbangi dengan diversifikasi ekonomi. Ketika harga
komoditas sumber daya alam menurun, perekonomian Indonesia bisa terdampak secara
signifikan.

Kesenjangan Sosial dan Ekonomi


Kesenjangan sosial dan ekonomi di Indonesia masih menjadi masalah yang belum
terselesaikan. Terdapat kesenjangan antara kaya dan miskin, antara wilayah urban dan
rural, serta antara kelompok etnis. Kesenjangan sosial dan ekonomi bisa berdampak pada
ketidakadilan dalam distribusi pendapatan dan kesempatan, serta meningkatkan risiko
konflik sosial.

Korupsi
Korupsi adalah salah satu permasalahan utama di Indonesia yang berdampak pada
ekonomi makro. Korupsi bisa mengakibatkan pemborosan anggaran, memperlambat
pembangunan, serta merusak kepercayaan investor. Korupsi juga bisa menjadi
penghambat bagi reformasi ekonomi dan perbaikan tata kelola pemerintahan.

Tingginya Tingkat Hutang Luar Negeri


Tingkat hutang luar negeri yang tinggi bisa menjadi beban yang cukup besar bagi
perekonomian Indonesia. Hal ini bisa berdampak pada peningkatan risiko krisis
keuangan, penurunan nilai tukar rupiah, serta pembatasan kebijakan fiskal dan moneter.
Tingkat hutang luar negeri yang tinggi juga bisa mengurangi kemampuan pemerintah
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

d. Ekonomi mikro dan cakupannya


Ekonomi mikro adalah suatu ilmu ekonomi yang menganalisis, melihat proses
kegiatan-kegiatan ekonomi. Bahasan lain dari ekonomi mikro adalah mempelajari
perilaku produsen dan konsumen beserta penentuan harga pasar, jasa, produk, dan
kuantitas faktor input yang diperjualbelikan dalam pasar. ekonomi mikro adalah ilmu
yang mempelajari keputusan individu dan perusahaan untuk mengalokasikan sumber
daya produksi, pertukaran, dan konsumsi. Dikatakan, ekonomi mikro adalah studi tentang
kecenderungan individu membuat pilihan dalam menanggapi perubahan insentif, harga,
sumber daya, dan metode produksi. Mengutip dari buku Principle of Microeconomics
(2008) karya N Gregory Mankiw, ekonomi mikro adalah ilmu yang membahas tentang
peran individu pelaku ekonomi. Yaitu bagaimana rumah tangga dan perusahaan membuat
keputusan serta berinteraksi di dalam pasar tertentu. Dengan demikian, pengertian
ekonomi mikro adalah memiliki tujuan utama bagi perusahaan, yakni menganalisis pasar
dan bagaimana mekanisme dalam membentuk harga yang relatif pada produk atau jasa.
Dalam teori ekonomi mikro juga mempelajari tentang kurva permintaan dan penawaran.
Sehingga membantu memahami hubungan antara perubahan upah, pola pekerjaan yang
tepat, dan memahami variabel biaya apa saja dalam suatu produksi barang dan jasa
tertentu. Teori ekonomi mikro yang juga disebut price theory, mempelajari tentang
pengambilan keputusan oleh unit-unit/ pelaku-pelaku ekonomi terkecil (konsumen,
produsen, pemilik sumber), di dalam suatu perekonomian yang bebas.

Tujuan ekonomi mikro


Mempelajari ekonomi mikro adalah sangat penting dalam memprediksi hingga
merancang strategi suatu perusahaan kedepannya. Ekonomi mikro akan mempermudah
suatu perusahaan dalam memahami perilaku, kemauan dan kebutuhan konsumen.
Namun, dalam praktiknya, ekonomi mikro memiliki tujuan utama dalam bidang ekonomi
seperti berikut ini: Dapat melakukan analisis pada mekanisme yang menjadi pembentuk
harga relatif pada produk, baik berupa barang maupun jasa dan aplikasinya dari sumber
yang terbatas di antara banyaknya penggunaan alternatif. Dapat melakukan analisis
kegagalan pasar, yakni saat pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien dan
menjelaskan berbagai situasi teoritis dan strategis yang dibutuhkan pasar dengan bentuk
persaingan yang sempurn.

Permasalahan ekonomi mikro


Masalah ekonomi mikro mengacu pada tiga masalah pokok, yaitu barang apa yang
diproduksi dan berapa jumlahnya, bagaimana cara memproduksinya, dan untuk siapa
barang tersebut diproduksi.

Apa dan berapa yang diproduksi


Masalah ini menyangkut jenis barang dan jumlah yang akan diproduksi. Pertanyaan ini
tentunya berkaitan dengan pengalokasian sumber daya yang langka di antara berbagai
alternatif penggunaannya. Karena sumber daya terbatas, masyarakat harus memilih dan
memutuskan barang apa yang akan diproduksi. Setelah barang ditentukan, masyarakat
harus memutuskan berapa jumlah barang yang harus diproduksi, sehingga dapat pastikan
pula berapa sumber daya yang harus dialokasikan.

Bagaimana memproduksinya

Salah satu masalah ekonomi mikro adalah teknologi atau metode produksi apa yang akan
digunakan untuk memproduksi suatu barang, berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin,
dan bahan mentah apa yang akan digunakan Masalah lain yang harus ditangani adalah
bagaimana mengombinasikan faktor-faktor produksi yang ada agar berhasil guna dan
berdaya guna. Hal yang berkaitan dengan masalah ini adalah bagaimana melakukan
proses produksi seefisien mungkin sehingga prosesnya berjalan lancar dan menghasilkan
keuntungan. Terkait masalah produksi, terdapat tiga pertanyaan penting, yakni bagaimana
memanfaatkan sumber daya dalam produksi barang dan jasa yang diinginkan oleh
masyarakat dan mencegah penggunaan sumber daya dalam memproduksi barang atau
jasa yang tidak diingingkan oleh masyarakat. Selanjutnya, bagaimana memastikan bahwa
perusahaan-perusahaan yang memperoduksi barang dan jasa tersebut memperoleh
sumber daya yang dibutuhkan. Terakhir, bagaimana memastikan metode tertentu sebagai
kombinasi yang paling efisien.

Untuk siapa diproduksi


Permasalahan ini berkaitan dengan siapa yang memerlukan barang tersebut dan siapa saja
yang menikmati hasilnya. Dengan kata lain, bagaimana pendistribusiannya. Apakah
barang tersebut akan dipasarkan dengan merujuk pada ukuran pendapatan, kekayaan,
atau kelompok tertentu dari masyarakat

-Ruang lingkup ekonomi mikro


mempelajari seputar hal-hal yang melingkupi perilaku konsumen dan pasar di sektor
individu atau perusahaan. Ruang lingkup ekonomi mikro adalah:

Interaksi di pasar barang


Perilaku penjual dan konsumen
Interaksi di pasar faktor produksi
Teori nilai guna
Teori struktur pasar
Elastisitas harga
Industri
Pasar input

Penjelasan:
Interaksi di pasar barang
Pasar merupakan tempat pertemuan antara permintaan dan penawaran. Pasar juga
menjadi tempat di mana penjual dan pembeli dapat bertemu untuk dapat melakukan
transaksi jual-beli.
Perilaku penjual dan konsumen
Keduanya memiliki sifat yang rasional, di mana penjual menginginkan keuntungan
maksimal, dan pembeli menginginkan kepuasan optimal dari segi Kualitas dan Harga
produk. Dalam menganalisis perilaku antara penjual dan pembeli, ada 3 asumsi yang
dapat diperhatikan yaitu aktivitas ekonomi antara penjual dan pembeli terjadi secara
terbuka dan rasional.

Interaksi di pasar faktor produksi


Dari sisi penjual memiliki produk yang memenuhi kebutuhan manusia juga
membutuhkan faktor produksi dengan cara membelinya. Sementara, konsumen
membutuhkan uang dalam pemenuhan kebutuhannya

Teori nilai guna


Mempelajari bagaimana suatu barang menghasilkan kegunaan atau kepuasan pada
konsumen yang membeli atau mempergunakan barang produksi tersebut.

Teori struktur pasar


Menjelaskan penggolongan pasar berdasarkan pada jumlah perusahaan, karakteristik
atau jenis produk serta kemudahan perusahaan atau produsen untuk masuk dan keluar
dari suatu pasar. Struktur pasar akan dinyatakan sebagai struktur pasar yang non-
kompetitif ketika terdapat perusahaan yang tidak memiliki kekuatan dan kemampuan
untuk memengaruhi jumlah barang dan harga di pasar tersebut. Sebaliknya, jika
perusahaan memiliki kekuatan atau kemampuan untuk memengaruhi jumlah barang yang
beredar atau harga barang yang ada di pasar, maka struktur pasar tersebut dikatakan
sebagai struktur pasar yang kompetitif.

Elastisitas harga
Mempelajari bagaimana harga-harga suatu barang maupun jasa terbentuk di pasar.
Harga ini dipengaruhi oleh seberapa banyaknya jumlah permintaan. Konsep Elastisitas
dalam Kegiatan Ekonomi Industri Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan
jasa dapat terbentuk, juga menganalisis barang produksi, produsen, konsumen, dan
distribusi dalam hal kemungkinan rasional dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Pasar input
Mempelajari bagaimana produsen dapat memperoleh bahan-bahan produksi dengan
biaya seminimal mungkin namun menghasilkan barang atau jasa yang memiliki nilai jual
tinggi.
f. Perekonomian tradisional dan perekonomian modern
1. Perekonomian tradisional

Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada praktik,
norma, dan nilai-nilai yang telah ada dalam suatu masyarakat selama berabad-
abad. Dengan kata lain, sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang berdasar
pada adat istiadat, sejarah, dan kepercayaan turun-temurun. Sistem ekonomi tradisional
adalah sistem ekonomi yang identik diterapkan di masyarakat pedesaan dengan hasil
ekonomi berupa pertanian. Setidaknya, terdapat dua elemen utama dalam sistem ekonomi
tradisional yaitu menghargai tradisi dan minimnya jumlah limbah yang dihasilkan. dalam
sistem ekonomi tradisional, pemerintah tidak berhubungan langsung dalam aktivitas
ekonomi, tetapi hanya berperan sebagai penjaga ketertiban. Tujuan utama sistem
ekonomi tradisional adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari masyarakatnya,
bukan untuk mencari keuntungan. Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi
dimana produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa didasarkan pada tradisi,
budaya, dan cara hidup yang telah berlangsung sangat lama. Sistem ekonomi tradisional
tidak didasarkan pada prinsip-prinsip pasar bebas atau perencanaan ekonomi sentral,
seperti yang terjadi dalam sistem ekonomi lainnya seperti kapitalisme atau
sosialisme. Sistem ekonomi tradisional sering ditemukan di masyarakat agraris atau
masyarakat yang hidup dalam kondisi terpencil. Umumnya, teknologi modern dan
perubahan ekonomi belum masuk pada masyarakat yang menganut sistem ekonomi ini.

Ciri perekonomian tradisional

1. Produksi untuk konsumsi sendiri Dalam sistem ekonomi tradisional, produksi utama
adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga atau komunitas setempat. Hasil
pertanian, kerajinan tangan, dan sumber daya lainnya diproduksi untuk memenuhi
kebutuhan dasar

2. Pembagian peran yang tergantung pada tradisi Peran dalam produksi dan distribusi
ditentukan oleh tradisi, dan sering kali diwariskan dari generasi ke generasi. Misalnya,
pekerjaan tertentu mungkin dianggap sebagai pekerjaan yang harus dilakukan oleh
keluarga tertentu atau kelompok tertentu
3. Sistem pertukaran barter Sistem ekonomi tradisional cenderung melibatkan pertukaran
barang-barang dan jasa dalam bentuk barter, bukan menggunakan mata uang atau uang
tunai.

4. Ketahanan terhadap perubahan eksternal Sistem ekonomi tradisional cenderung tahan


terhadap perubahan eksternal dan perubahan teknologi. Perubahan dalam produksi atau
konsumsi sering kali terjadi perlahan dan berdasarkan tradisi yang telah ada

5. Nilai-nilai sosial yang kuat Nilai-nilai sosial, budaya, dan agama sering kali
memainkan peran penting dalam mengatur sistem ekonomi tradisional. Produksi dan
konsumsi dapat terkait erat dengan upacara adat, ritual keagamaan, atau nilai-nilai
komunitas. Baca juga: Cara Prabowo Berantas Korupsi Bila Jadi Presiden: Naikan Gaji
PNS

6. Kehidupan komunitas yang kuat Sistem ekonomi tradisional cenderung didasarkan


pada kehidupan komunitas yang kuat. Anggota masyarakat saling mendukung dan
berkolaborasi dalam produksi dan distribusi barang dan jasa.

7. Ketidaksetaraan ekonomi yang terbatas Karena pembagian peran yang didasarkan


pada tradisi dan sumber daya yang terbatas, ketidaksetaraan ekonomi seringkali tidak
begitu besar dalam sistem ini dibandingkan dengan sistem ekonomi lainnya.

2. Perekonomian modern
Ekonomi modern memiliki fokus yang lebih luas. Selain produksi dan
pertumbuhan ekonomi, ekonomi modern juga menyoroti isu-isu seperti ketimpangan
pendapatan, ketidaksetaraan sosial, ketahanan lingkungan, perubahan iklim, dan
pengaruh teknologi terhadap pasar dan pekerjaan.

Ciri Perekonomian modern


1. Kehidupan yang berorientasi pada sektor industri
Alam tidak lagi menjadi hal yang amat vital dalam menunjang kehidupan mereka seperti
yang dialami masyarakat tradisional. Hal ini terjadi karena sebagian besar manusia pada
kehidupan modern lebih menggantungkan hidupnya pada dunia industri.
2. Terbuka dengan adanya teknologi baru
Alam dikendalikan dengan kemampuan pengetahuan dalam menunjang kehidupan yang
lebih baik. Kemampuan pengetahuan di sini yakni berupa pengetahuan yang rasional
dalam memafaatkan sumber daya yang ada dengan memanfaatkan teknologi-teknologi
modern dalam menunjang kegiatannya.

3. Masyarakat modern yang menerima adanya hal-hal baru


Pada umumnya, kehidupan modern mengalami gejala modernisasi dari sektor industri,
sektor perdagangan, kepariwisataan, dan jasa lainnya. Hal ini bisa menjadikan manusia
modern cenderung memiliki pengetahuan-pengetahuan baru, bahkan bisa pula
mondorong perilaku hidup yang konsumtif.

4. Sistem pelapisan sosial yang terbuka


Sistem mata pencaharian sektor industri mempengaruhi segi-segi sosial kehidupan
modern. Segi-segi sosial modern yakni meliputi pembentukan sistem pelapisan sosial,
organisasi sosial, pola-pola perilaku, nilai dan norma sosial, kekuasaan dan wewenang
dan lain-lain.

5. Lebih percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi


Mempunyai sarana komunikasi dan telekomunikasi yang lengkap. Pada kehidupan
modern, sistem komunikasinya sudah maju. Alat komunikasinya bermacam-macam dan
cukup canggih. Oleh karena itu, manusia modern dituntut untuk selalu mengikuti
perkembangan kemajuan teknologi sehingga dapat melakukan komunikasi dengan
mudah.

6. Melakukan tindakan secara rasional


Dalam melakukan suatu hal dilandasi dengan adanya fakta-fakta yang ada, salah satunya
adalah dengan menerima adanya teknologi yang rasional, yakni sebagai akibat dari
perubahan-perubahan masuknya pengaruh kebudayaan dari luar yang membawa
kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia modern akan selalu
berusaha agar mereka mempunyai pendidikan yang cukup tinggi dan berusaha agar
mereka selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di samping itu,
kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seimbang dengan kemajuan di
bidang lainnya seperti ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya.
7. Berpikir rasional

Berpikir objektif, yakni dengan menerima segala sesuatu secara objektif dengan
menggunakan fikiran yang rasional.

g. Tantangan perekonomian masa kini

1. Pemenuhan kebutuhan manusia


Manusia sebagai makhluk hidup, pasti akan memiliki berbagai kebutuhan sebagai
penunjang hidup. Hal tersebut sering kita kenal, yakni manusia memiliki kebutuhan
pangan, sandang, papan, serta kebutuhan-kebutuhan lain untuk memenuhi kepuasan
kebutuhan hidup dengan capaian suatu kemakmuran hidup. Pada dasarnya kehidupan
merujuk bagiamana upaya seseorang untuk memenuhi kebutuhannya agar bisa
bertahan hidup manusia memiliki keperluan dan kebutuhannya masing-masing.
Kebutuhan timbul karena adanya niat dalam diri manusia untuk memenuhi segala
sesuatu yang diperlukan dalam hidupnya.Tetapi kebutuhan atau ketersediaan sumber
daya alamnya bersifat terbatas karena ketersediaan sumber daya alam yang terbatas,
serta keterampilan dan keahlian manusia yang terbatas pula dalam pengolahan
sumber dayanya Hal ini ditambah dengan keinginan dan kebutuhan manusia yang
sangat banyak. Sehingga alat pemuas kebutuhan menjadi kian terbatas.
Oleh karena keterbatasan sumber daya alam serta faktor produksinya, manusia perlu
membuat serta menentukan pilihan yang bijak dalam memenuhi kebutuhannya.

2. Kelangkaan alat pemuas kebutuhan


terbatasnya sumber daya, sehingga mengakibatkan kebutuhan manusia tidak
tercukupi. Saat kita memerlukan sesuatu, kita tidak bisa mendapati apa yang kita
perlukan, hal ini juga disebut sebagai kelangkaan. Secara luas, kelangkaan ekonomi
dapat diartikan sebagai, salah satu masalah ekonomi paling mendasar yang kita
hadapi setiap hari, banyak digunakan dalam bisnis untuk menunjukkan kesenjangan
antara penawaran dan permintaan.

karena untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa diperlukan faktor-faktor
produksi, adapun faktor produksi yaitu:
-Sumber daya alam
Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup,
yakni tumbuhan, hewan, dan juga mikroba. Pemanfaatan sumber daya alam hayati
bagi manusia biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, yakni
sandang, pangan, dan papan.

-Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi berbentuk manusia yang secara langsung
maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Hasil produksi yang
dihasilkan oleh tenaga kerja bernilai ekonomis yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Kemampuan tenaga kerja diukur berdasarkan tingkat usia.
Tenaga kerja akan dihitung sebagai faktor produksi ketika manusia memiliki
kemampuan untuk bekerja. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai
faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik,
pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga
kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan
berdasarkan sifat kerjanya.

Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik,
tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja
terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki
keahlian di bidangnya, misalnya dokter, arsitek, akuntan, dan ahli hukum. Tenaga
kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau pelatihan di bidang-
bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik,
montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja tidak terdidik dan tidak
terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan pelatihan dalam
menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan
tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan
pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara. Sementara
itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam
kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir.

-Actualing
Berupa pengarahan ataupun bimbingan dan memberikan motivasi kepada para tenaga
kerja atau karyawan terhadap bagian pekerjaan masing-masing.

-Controlling
bertujuan untuk melakukan kontrol atau evaluasi terhadap kinerja organisasi. Poin ini
juga berguna untuk memastikan bahwa apa yang sudah direncanakan, disusun, dan
dijalankan dapat berjalan sesuai dengan aturan main atau prosedur yang telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai