Anda di halaman 1dari 53

EKONOMI BISNIS

BAMBANG WIWOHO

DELTA SARI INDAH F 441 WARU SIDOARJO

HP 08123503731
Pokok Bahasan Ekonomi Bisnis

PENDAHULUAN
Pengertian ilmu ekonomi bisnis
Ilmu Ekonomi
Bisnis
Pengertian Ekonomi, Ilmu dan Teorinya Menurut Ahli
Prinsip Ekonomi
Masalah Pokok Ekonomi
Kebutuhan Manusia
PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN
BENTUK BENTUK BADAN USAHA
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PEMASARAN
MANAJEMEN PRODUKSI
KONSEP NILAI WAKTU DARI RUANG
MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN
BUKU ACUAN

Dr. Francis Tantri,2011. Pengantar Bisnis.


Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
EKONOMI BISNIS

Pengertian ilmu ekonomi bisnis

Ilmu ekonomi bisnis adalah suatu bidang dalam ilmu ekonomi terapan yang mana
menggunakan teori ekonomi dan metode kuantitatif untuk menganalisa usaha bisnis
dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap keanekaragaman struktur organisasional
dan hubungan dari perusahaan dengan pasar tenaga kerja, modal dan produk.
Fokus profesional dari jurnal Business Economics telah diekspresikan sebagai
menyediakan “informasi praktikal untuk orang-orang yang mengaplikasikan ilmu
ekonomi dalam pekerjaan mereka.”
Ilmu ekonomi bisnis adalah berhubungan dengan masalah dan isu ekonomi yang
berkaitan dengan organisasi bisnis, manajemen, dan strategi.
Masalah dan isu termasuk: sebuah penjelasan kenapa korporasi muncul dan eksis;
kenapa mereka melakukan ekspansi: secara horizontal, vertikal dan spasial; peran dari
wirausaha dan kewirausahaan; signifikansi dari struktur organisasi; hubungan antara
perusahaan dengan karyawan, penyedia modal, pelanggan, pemerintah; interaksi antara
perusahaan dan lingkungan bisnis.
Istilah “ilmu ekonomi bisnis” digunakan dalam cara bervariasi.
Kadang-kadang ia digunakan secara sinonim dengan ilmu ekonomi
industri atau organisasi industri, ilmu ekonomi manajerial, dan ilmu
ekonomi untuk bisnis.
Tapi, masih ada perbedaan substansial dalam penggunaan “ilmu
ekonomi untuk bisnis” dan “ilmu ekonomi manajerial” dengan istilah
yang terakhir digunakan secara lebih sempit.
Satu pandangan dari pemisahan antara hal ini adalah bahwa ilmu
ekonomi bisnis adalah lebih luas dalam cakupannya daripada ilmu
ekonomi industri. Ilmu ekonomi untuk bisnis melihat kepada prinsip-
prinsip mayor dari ilmu ekonomi tapi berfokus pada mengaplikasikan
prinsip-prinsip ilmu ekonomi ini terhadap bisnis di dunia nyata.
Ilmu ekonomi manajerial adalah aplikasi dari metode ekonomi dalam
proses pengambilan keputusan manajerial.
Pengertian ekonomi
Pengertian ekonomi menurut pakar ekonomi :
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhannya yang tidak terbatas, dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran.
Inti permasalahan ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan manusia yang jumlahnya terbatas.

Pengertian perusahaan
Pengertian Perusahaan menurut Webster’s Dictionary, perusahaan adalah bussiness
establishment of commercial house, yaitu lembaga bisnis atau badan komersial. Sementara
itu, banyak pakar ekonomi, baik dari luar negeri maupun dari Indonesia sendiri yang
mengajukan pendapat mengenai pengertian perusahaan. Berikut ini adalah beberapa
pengertian perusahaan menurut para ahli.
Pengertian perusahaan menurut J.C. Rietveldt, perusahaan atau badan usaha adalah suatu
organisasi perusahaan yang ditujukan untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan.
Definisi perusahaan menurut Basu Swastha D.H.
dan Ibu Sukotjo W, perusahaan adalah suatu organisasi
produksi yang menggunakan dan mengkoordinasikan
sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan
dengan cara yang menguntungkan.
Menurut Murti Sumarni dan John Soeprihanto,
perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang
mengolah sumber-sumber ekonomi untuk
menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan
tujuan untuk meperoleh keuntungan dan agar dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Apabila antara ilmu ekonomi dan perusahaan dihubungkan, maka ilmu
ekonomi perusahaan mempunyai pengertian sebagai berikut :
Ilmu ekonomi perusahaan adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala ekonomi di dalam
perusahaan atau bagian dari ilmu ekonomi mikro yang mempelajari gejala-gejala
perusahaan.

Pengertian bisnis
Pengertian bisnis menurut Skinner (1992), bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau
uang yang saling menguntungkan atau memberi manfaat. Pada dasarnya, bisnis memiliki
makna sebagai “ the buying and selling of goods and service”. Sedangkan perusahaan
bisnis adalah suatu organisasi yang terlibat dalam pertukaran barang, jasa, atau uang
untuk menghasilkan keuntungan.

Definisi bisnis menurut Raymond E. Glos et al (1976), bisnis adalah jumlah keseluruhan
kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
perniagaan dan industri, menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan
mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.
Secara sederhana, bisnis adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang atau lebih yang terorganisasi dalam mencari laba melalui
penyediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Kegiatan bisnis meliputi semua aspek kegiatan untuk menyalurkan
barang dan jasa melalui saluran produktif, dari membeli bahan baku
(bahan mentah) sampai dengan penjualan barang jadi.
Pada pokoknya, kegiatan bisnis memiliki cakupan yaitu perdagangan,
pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan, dan pemberian informasi.

Sumber :
Dr. Francis Tantri,2011. Pengantar Bisnis. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
 
Pengertian Ekonomi, Ilmu dan Teorinya
Menurut Ahli
Pada dasarnya ekonomi merujuk pada sebuah ilmu yang
kita pakai dalam kehidupan sehari-hari. Secara tidak
langsung banyak tindakan ekonomi yang kita lakukan..
Pengertian Ekonomi
Kata ekonomi pada awalnya berasal dari bahasa Yunani,
“oikos” berarti rumah tangga dan “nomos” aturan. 
Pengertian ekonomi tidak jauh dari bagaimana upaya
seseorang dalam menjalani kegiatan yang bertujuan
terhadap kemakmuran.
Berikut ini beberapa pendapat para ahli tentang definisi-definisi
ekonomi :
Menurut Abraham Maslow, “Ekonomi adalah salah satu
bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah
keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan
segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta
teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif
dan efisien”
Menurut Paul A Samuelson, “Ekonomi merupakan cara-cara
yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk
memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh
berbagai komoditi dan mendistribusikan nya untuk dikonsumsi
oleh masyarakat.”
 Secara otomatis ketika membicarakan ekonomi, kemudian akan
membuat kita mempelajari tentang ilmu ekonomi, berikut ini beberapa
definisi tentang  pengertian ilmu ekonomi :
 Menurt Paul A Samuelson, “Ilmu ekonomi merupakan ilmu
pilihan, ilmu ini mempelajari bagaimana orang memilih menggunakan
sumber produksi yang langka atau terbatas untuk memproduksi
berbagai komoditi dan menyalurkan nya ke berbagai anggota
mayarakat untuk segera di konum.”
 Menurut Adam smith, “Ilmu ekonomi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk
mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai
tujuan tertentu.”
 Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku individu dan
masyarakat membuat pilihan (dengan atau tanpa uang) menggunakan
sumbersumber yang terbatas, dengan cara atau alternatif terbaik untuk
menghasilkan barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhan manusia
yang (relatif) tidak terbatas. Barang dan jasa yang dihasilkan kemudian
didistribusikan untuk kebutuhan konsumsi sekarang dan di masa yang
Jadi, dapat kita tarik kesimpulan yaitu, ilmu ekonomi
adalah suatu bidang dalam ilmu pengetahuan yang
sangat luas cakupannya. Ilmu ekonomi adalah hal-hal
yang digunakan untuk memecahkan berbagai masalah
kehidupan terutama pada masalah yang berkaitan
dengan ekonomi.
 Ilmu ekonomi juga berkaitan erat dengan manajemen
di perusahaan dan kehidupan sehari hari. Fungsi
manajemen yang cukup besar membuat ekonomi
merupakan salah satu jurusan kuliah favorit dan tidak
pernah sepi mahasiswanya.
Pengertian Ekonomi Makro dan Mikro

Berdasarkan analisis di atas, terbagi menjadi 2 teori ekonomi yaitu :


Teori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang
mempelajari mengenai perilaku unit-unit ekonomi yang terbentuk secara
individual (skala kecil), seperti perilaku konsumen, produsen, pasar,
penerimaan, biaya, keuntungan perusahaan dan sebagainya.
Teori ekonomi makro
Sedangkan teori ekonomi makro memiliki cakupan yang lebih luas, yaitu
bagian ilmu ekonomi yang mempelajari unit-unit yang ada pada ekonomi
secara agregat (keseluruhan), sampai kepada pendapat nasional, inflasi,
pengangguran, dan kebijakan pemerintah.
Pembagian ilmu ekonomi makro dan mikro secara detil penting untuk
dipelajari terutama bagi anda yang fokus pada ekonomi sektor
global/nasional dan perusahaan.
Jenis-Jenis Ekonomi
A. Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan yang menghasilkan output dalam bentuk
barang maupun jasa. Contoh : pabrik baterai yang memproduksi batu
baterai, tukang mie ayam yang membuat mie ayam, tukang pijet yang
memberikan pelayanan jasa pijat dan urut kepada para pelanggannya,
dan lain sebagainya.

B. Distribusi
Distribusi adalah kegiatan menyalurkan atau menyebarkan produk
barang atau jasa dari produsen kepada konsumen pemakai. Perusahaan
atau perseorangan yang menyalurkan barang disebut distributor. Contoh
distribusi seperti penyalur sembako, penyalur barang elektronik,
penyalur pembantu, biro iklan, dan lain-lain.
C. Konsumsi
Konsumsi adalah suatu aktifitas memakai atau
menggunakan suatu produk barang atau jasa yang
dihasilkan oleh para produsen. Perusahaan atau
perseorangan yang melakukan kegiatan konsumsi
disebut konsumen.
 Contoh konsumsi dalam kehidupan kita sehari-hari
seperti membeli jamu tolak angin di toko jamu, pergi
ke dokter hewan ketika iguana kita sakit keras,
makan di Mc D, main dingdong, dan sebagainya.
Prinsip Ekonomi
Pengertian dari prinsip ekonomi adalah sebuah sistem
pengorbanan yang dilakukan oleh suatu pihak yang cenderung
diminimalisir sebisa mungkin namun dengan tujuan untuk
mendapatkan hasil yang lebih besar dari pengorbanan itu.
Umumnya sistem ekonomi yang ada di dunia saat ini memang
menganut prinsip seperti ini, meskipun ada beberapa
pandangan yang menyatakan bahwa prinsip seperti ini
sebenarnya sudah kurang sesuai dengan kondisi sekarang.
Dalam realitas hidup banyak pilihan dan antara berbagai
alternatif yang bisa dipilih maka individu harus membuat
keputusan.
Adapun prinsip – prinsip ekonomi dibagi dalam 10 prinsip
ekonomi, yaitu :
1.  Setiap orang melakukan TradeOff
Pelajaran pertama mengenai pengambilan keputusan dapat dirangkum
dalam pribahasa “tidak sesuatu yang gratis di dunia ini” artinya saat hendak
mendapatkan sesuatu maka kita harus mengorbankan sesuatu yang lainnya.
Sebagai contoh, saat seseorang memilih belajar, maka orang tersebut telah
kehilangan kesempatan untuk mengerjakan hal lainnya seperti bermain
futsal, sepeda atau jalan-jalan. Kegiatan lain yang tidak bisa dilakukan saat
seseorang tersebut belajar di sebut sebagai biaya.
Tradeoff yang dihadapi masyarakat adalah effisiensi artinya masyarakat
mendapatkan hasil optimal  dari sumberdaya langka yang ada. Dan
pemerataan yaitu pembagian hasil yang merata dari sumberdaya langka
tersebut terhadap masyarakat
2. Pengorbanan biaya untuk mendapatkan sesuatu.
Seperti yang telah dijelaskan pada prinsip pertama, pengertian biaya
adalah apa yang kita korbankan untuk mendapatkan sesuatu. Hal
tersebut dalam ilmu ekonomi biasa disebut sebagai opportunity cost

3. Orang berpikir secara rasional


Artinya saat seseorang menentukan keputusan atau pilihan, orang
tersebut bekerja pada pikiran rasional. Saat menghadapi pilihan untuk
melanjutkan sekolah (S2) atau mecari kerja. Yang ia pikirkan adalah
apa keuntungan dari melanjutkan sekolah yaitu pengetahuan,
pekerjaan yang lebih baik dan penghasilan lebih bersar. Atau memilih
mencari kerja dengan keuntungan yaitu lebih cepat memiliki
penghasilan sendiri. Dan kerugiannya, yaitu kehilangan hal-hal dari
pilihan yang ia tinggalkan.
4.  Orang tanggap terhadap insentif
Seseorang biasanya akan lebih “aktif” saat seseorang tersebut mendapatkan
keuntungan tambahan dari apa yang ia kerjakan. Contohnya seseorang akan
bekerja sesuai porsi saat penghasilannya tetap, tetapi saat ada insentif maka
ia akan bekerja secara ekstra dari sebelumnya. Contoh lainnya  adalah seperti
motto Pak Ogah, yang  hanya akan bekerja apabila ada “cepe”.

5. Perdagangan Menguntungkan Semua Pihak


Pada prinsip ini yang paling ditonjolkan adalah spesialisasi, contohnya yaitu
suatu Negara akan memproduksi sesuai kemampuan yang paling optimal
( biaya produksi rendah, kemampuan produksi tinggi, kualitas bagus) yang
dimiliki lalu menjualnya ke Negara lain yang tidak optimal produksinya dari
barang tersebut dan barang produksi yang tidak bisa dihasilkan secara
optimal maka Negara tersebutpun akan membeli dari Negara lain yang
produksinya lebih optimal.
6. Pasar secara umum adalah sarana terbaik untuk mengkoordinasikan kegiatan
ekonomi.

Dengan menggunakan jenis perekonomian pasar, keputusan-keputusan dari suatu


perencanaan yang terpusat, digantikan oleh keputusan-keputusan dari jutaan perusahaan
dan rumah tangga. Perusahaan memutuskan siapa yang akan dipekerjakan dan barang apa
yang akan diproduksi, kemudian rumah tangga memutuskan akan bekerja di perusahaan
mana dan akan membeli barang apa dari penghasilan mereka. Perusahaan dan rumah
tangga saling berinteraksi di pasar, dimana harga dan kepentingan-kepentingan pribadi
mempengruhi dan memandu keputusan-keputusan yang mereka buat

7.  Pemerintah Kadang Mampu Meningkatkan faktor produksi.


Seperti dalam kasus krisis perekonomian seperti sekarang diamana banyak perisahaan yang
bangkrut dan terjadi kegagalan pasar, pemerintah dapat turun tangan dan menyelamatkan
perusahaan tersebut dari kebangkrutan, dan menjaga kemampuan produksi sekaligus
meminimalisir angka pengangguran dengan cara melakukan buyout, atau
pembelian/pengambil alihan sebuah perusahaan oleh pemerintah. Walau begitu pemerintah
tidak selalu harus melakukan hal tesebut
8.  Standar hidup negara bergantung pada kemampuan dalam
memproduksi barang dan jasa
Apa yang bisa menjelaskan perbedaan-perbedaan yang sangat besar antara satu
standar hidup dengan standar hidup lainnya diberbagai Negara di dunia?. Jawabannya
cukup sederhana, yaitu kemampuan factor produksi dari suatu Negara. Dinegara
dimana para pekerjanya dapat menghasilakan barang dan jasa dalam jumlah besar per
satu satuan waktu, sebagian besar masyarakatnya hidup dalam standar hidup yang
tinggi. Begitu pula sebaliknya. Hubungannya yaitu tingkat pertumbuhan produktivitas
suatu Negara menetukan tingkat pertumbuhan pendapatan rata-ratanya.

9.Harga-harga akan meningkat jika pemerintah mencetak uang dalam


jumlah banyak
Tingginya tingkat peredaran uang akibat dari tingginya produksi uang itu sendiri,
menyebabkan nilai dari uang tersebut menjadi semakin kurang berharga yang
berdampak pada terjadinya inflasi. Sehingga harga barang naik karena niali dari uang
tersebut menurun
10. Masyarakat menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi
dan pengangguran
Tradeoff antara inflasi dan pengangguran sifatnya hanyalah sementara,
namun dapat berlangsung menahun. Dinegara tertentu meningkatnya
inflasi akan mengurangi  pengangguran. Namun hal tersebut tampaknya
tidak terjadi di Indonesia

Jika disimpulkan maka 10 prinsip ekonomi yaitu kita harus selalu


menghadapi tradeoff , biaya adalah apa yang anda korbankan untuk
mendapatkan atau untuk memperoleh sesuatu , orang rasional berfikir pada
suatu margin, kita bereaksi kepada insentif, perdagangan dapat
menguntungkan semua pihak , pasar sebagai wahana yang baik untuk
kegiatan ekonomi , pemerintah adakalanya memperbaiki mekanisme pasar
Masalah Pokok Ekonomi

Teori-teori mulai muncul untuk mencoba


mengidentifikasi maslah ekonomi apakah yang
sebenarnya yang dihadapi manusia di muka bumi
ini.
Secara umum ada dua buah teori umum yang
mencoba untuk menjelaskan permasalahan yang ada
dalam ekonomi, yaitu pokok masalah ekonomi
secara klasik dan modern
1.         Pokok Masalah Ekonomi Klasik
Pokok masalah ekonomi klaskik merupakan bahasan teori ekonomi klasik.
Teori ini berdasarkan pemikiran Adam smith, David Ricardo, dan Jhon
Stuart Mill yang mendominasi pemikiran ekonomi sampai tahun 1870-an.
Teori ekonomi klasik melihat pentingnya  masalah ekonomi sebagai
kesatuan dari proses produksi, distribusi, dan konsumsi untuk
kesejahteraan (kemakmuran), dalam hal ini amat menekankan kekuatan
pasar sehingga menolak campur tangan pemerintah dalam kegiatan
ekonomi.
Maslah ekonomi klasik adalah ekonomi yang dilihat dari sudut pandang
sederhana. Pada dasarrnya pemikiran ini bertujuan pada satu hal, yaitu
kemakmuran. Pemecahan masalah ini adalah dengan melakukan apapun
yang dianggap perlu agar kemakmuran dpat dicapai. Yang disebut sebagai
kemakmuran adalah situasi dimana semua barang dan jasa yang
dibutuhkan manusia telah tersedia.
Apabila dirincikan masalah ekonomi klasik dilihat dari segi produksi, distibusi,
dan konsumsi
a.       Masalah Produksi
Permasalahan produksi adalah permasalahan bagaimana memproduksi semua
benda (barang dan jasa) yang dibutuhkan masyarakat banyak.
b.      Masalah distribusi
Masalah distribusi terletak pada bagamana supaya benda-benda pemuas
kebutuhan bisa sampai ke tangan konsusmen yang membutuhkannya. Seperti
yang telah diketahui , barang dan jasa yang tidak sampai ke tangan konsumen
yang tepat, tidak ada nilai gunanya, dan tidak dpaat memuasakan kebutuhan.
c.       Masalah Konsumsi
Masalah konsumsi menyangkut  masalah apakah benda pemuas kebutuahn
yang diproduksi memang benda  yang dapat dimiliki oleh konsumen. Barang 
yang diproduksi haruslah barang yang tepat, yaitu barang yang memang
dibutuhkan, diinginkan, dan mampu dibeli oleh konsumen.
2.         Pokok Masalah Ekonomi Modern
Pokok permaslaaan ekonomi modern terangkum
dalam dua kata kunci, kelangkaan dan pilihan. Yang
pertama menjadi penyebab yang kedua sehingga
muncul empat pertanyaan mendasar tentang what,
how, who, dan for whom tersebut.
Walaupun setiap masyarakat menghadapi
pertanyaan yang sama, namun cara mengatasinya
berbeda. Perbedaan cara ini lah yang melahirkan
sejumlah sistem ekonomi
Kita dapat mendefinisikan empat maslaah fundamental perekonomian yang dihadapi
setiap masyarakat di era modern.
a.       Apa (What)
Barang dan jasa apa saja yang akan  diproduksi dan dalam jumlah bera, harus
ditentukan. Dari sekian banyak barang dan jasa, manakah yang harus dipilih untuk
diproduksi!. Keputusan produksi tidak lagi hanya bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan, namun juga untuk menghasilkan keuntungan maksimum.
b.      Bagaimana (How)
Dengan cara bagamana proses produksi akan dilakukan? Apakah akan
mendatangkan keuntungan yang besar? Apabila terdapat barang modal berupa
bangunan apakah akan dijadikan kantor atau gudang? Bila  terdapat sebidang
tanah apakah akan digunakan? Ditanami padi, jagung, atau tebu?.
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu harus dijawab dengan bijaksana. Salah
melakukan produksi akan berakibat pada kerugiaa, Kelebihan atau kekurangan
produksi juga dapat menimbulkan kerugian, karena aktivitas produksi
membutuhkan biaya.
Dengan cara bagaimana (who) proses produksi akan dilakukan?
Maksudnya adalah siapa yang akan melaksanakan, menggunakan
sumber daya  apa saaja, dengan teknologi apa barang-barang tersebut
dihasilkan, dan seberapa besar skala produksinya. Hai ini dibutuhkan
dalam  rangka penyesuaian perkembangan zaman.

Beberapa faktor yang terlibat dalam pengambilan keputusan ini yaitu:


-          Pilihan kombinasi sumber daya yang digunakan
-          Perencanaan proses produksi untuk mendapatkan keuntungan
-          Penentuan teknologi yang digunakan
-          Pertimbangan faktor eksternal: harga, perekonomian, suku
bunga, biaya produksi, inflasi, valuta asing dan lain-lain.
c.       Siapa pelalu Produksi (Who)
Di zaman modern,  banyak pihak yang bisa melakukan
produksi seperti, pemerintah, swasta, atau koperasi. Inilah
salah satu modernisasi, yaitu spesialisasi. Spesialisasi berarti
setiap pihak memiliki keterampilan dan keahlian khusus 
yang tidak dimiliki pihak lain.
Pertimbangan mengenai pelaku produksi merupakan hal yang
penting  karena setiap pihak memiliki kelebihan untuk
memproduksi lebih baik.
d.      Untuk siapa (For Whom)
Untuk siapa (for whom) barang di produksi apakah untuk
segmen pasar tertentu, atau  masyarakat umum.
A.Kebutuhan Manusia

1.Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan
kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan manusia tidak terbatas pada
kebutuhan yang bersifat konkret (nyata) tetapi juga bersifat abstrak (tidak nyata). Misalnya
rasa aman, ingin dihargai, atau dihormati,maka
kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas. Beberapa factor yang menyebabkan kebutuhan
manusia itu tidak terbatas antara lain sebagai berikut :
Makin bertambahnya jumlah penduduk.
Makin maju ilmu pengetahuan dan teknologi.
Makin meluaskan lingkungan perguruan.
Meningkatkan tingkat kebudayaan manusia.

Dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a.Berusaha secara individu atau kelompok dalam masyarakat atau lingkungannya.
b.Pemenuhan kebutuhan tidak sekaligus, tetapi harus menerapkan skala prioritas yaitu
mengutamakan kebutuhanmana yang harus didahulukan.
2. Macam-macam Kebutuhan
a. Kebutuhan menurut itngkat intensitasnya
1) Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar
manusia dapat mempertahankan hidupnya. Supaya dapat hidup
manusia harus makan, minum, dan berpakaian. Selain itu manusia juga
memerlukan tempat tinggal atau rumah. Kebutuhan primer juga
disebut sebagai kebutuhan alamiah.
2) Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang terjadi setelah
kebutuhan primer terpenuhi.
3) Kebutuhan tersier atau kebutuhan kemewahan adalah kebutuhan
yang terjadi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Ia
masih memerlukan hal-hal lain yang tingkatannya lebih tinggi. Namun
kebutuhan sekunder cenderung ke arah barang prestise di
dalammasyarakat, missal : berlian, mobil mewah, dan rumah megah.
b. Kebutuhan menurut sifatnya
1) Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan
jasmani. Misal : makanan, minuman, pakaian, dan olahraga.
2) Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya manusia
untuk memenuhi kepuasan jiwa atau rohani seseorang. Misal : rekreasi,
mendengarkan musik, dan ibadah.

c. Kebutuhan menurut subjeknya


1) Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang
dan pemenuhannya dapat dilakukan secara individu. Misalnya petani
membutuhkan cangkul, siswa membutuhkan buku tulis dan pensil.
2) Kebutuhan kelompok atau kolektif adalah kebutuhan yang diraskan oleh
kelompok orang secara bersamaan dan pemenuhannya dapat dilakukan
secara bersama-sama, misal : jalan, rumah sakit, dan tempat rekreasi.
d. Kebutuhan menurut waktu
1) Kebutuhan sekarang adalha kebutuhan mendesak
yang harus dipenuhi saat ini dan tidak boleh ditunda-
tunda, misalnya obat bagi orang sakit, makan bagi
orang lapar.
2) Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang
sifatnya tidak terdesak dan dapat ditunda sampai
dengan waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini
berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk
waktu yang akan datang. Misalnya orang tua menabung
untuk persiapan sekolah anaknya dan asuransi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan

Ada beberapa hal yang menyebabkan kebutuhan manusia antara satu dengan yang lain
berbeda-beda, di antaranya sebagia berikut :
a. Peradaban
Peradaban adalah satu faktor yang membuat kubutuhan tiap zaman berbeda. Kebutuhan manusia pada zaman
dahulu hanya tertuju pada kebutuhan primer, misal nenek moyang berpakaian memakai kulit kayu dan daun-
daunan, makan pun cukup ubi-ubian. Seiring perkembangan peradaban semakin berkembang pula jenis
kebutuhan, manusia membutuhkan makanan lain yang bervariasi dan pakaian terbuat dari bahan yang bagus.
b. Lingkungan
Lingkungan termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia. Kebutuhan masyarakat yang
mendiami sebuah pesisir berbeda dengan masyarakat yang mendiami pegunungan, penduduk pesisir
membutuhkan jarring, perahu, dan pancing agar dapat menangkap ikan di laut. Sedangkan penduduk
pegunungan lebih membutuhkan cangkul, benih tanaman, dan pupuk untuk bercocok tanam.
c. Adat Istiadat
Adat istiadat juga mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu/kelompok. Pria Jawa memiliki tradisi
untuk menggunakan blangkon, sedangkan pria di daerah lain tidak.
d. Agama
Agama termasuk salah satu faktor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda, misalnya penganut
agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging babi, sedang penganut
agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaan dan dilarang mengonsumsi daging sapi.
B. Kelangkaan Sumber Daya Alam dan
Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas
Manusia dihadapkan kepada inti masalah ekonomi, yaitu
keinginan yang tidak terbatas dengan sumber daya atau barang
dan jasa yang terbatas. Maka manusia harus mampu
menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan
barang atau jasa agar dapat mengimbangi keinginan yang tidak
terbatas.
Kelangkaan adalah suatu kondisi di mana kita tidak mempunyai
cukup sumber daya untuk memuaskan kebutuhan kita atau alat
pemuas kebutuhan yang tidak sebanding untuk memperolehnya
diperlukan pengorbanan yang lebih besar. Barang adalah alat
pemuas kebutuhan yang berwujud dan memiliki bentuk serta
dapat diraba. Sedangkan jasa yaitu alat pemuas kebutuhan yang
tidak berwujud dan tak bisa diraba.
Macam-macam barang sebagai alat pemuas
kebutuhan
1. Barang Menurut Cara Memperolehnya
a. Barang ekonomi adalah barang yang memiliki kegunaan sebagai
alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas dan untuk
mendapatkannya diperlukan pengorbanan.
b. Barang bebas/nonekonomi adalah alat pemuas kebutuhan yang
jumlahnya tidak terbatas sehingga manusia untuk mendapatkannya
tidak perlu mengeluarkan pengorbanan. Misal sinar matahari, udara,
air di laut/pantai. Suatu barang adakalanya sebagai barang bebas
namun pada saat yang lain sebagai barang ekonomi. Hal tersebut
dipengaruhi oleh situasi dan kondisi tertentu, misalnya air bagi
masyarakat pedesaan merupakan barang bebas dan dapat langsung
diambil dari alam. Namun bagi masyarakat kota air bersih merupakan
barang ekonomi karena untuk mendapatkannya harus membeli.
2. Barang Menurut Kegunaannya

a. Barang Konsumsi


Barang konsumsi adalah barang yang secara langsung dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Barang konsumsi sering disebut barang jadi atau
barang siap pakai. Ada dua jenis barang konsumsi antara lain sebagai berikut.
1) Barang konsumsi yang habis dalam satu kali pemakaian, misalnya makanan dan
minuman.
2) Barang konsumsi yang bisa dipakai berulang-ulang, misalnya pakaian, perabot
rumah tangga.
b. Barang Produksi
Barang produksi disebut juga barang modal adalah barang yang digunakan dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang baru. Barang produksi dibedakan menjadi
dua.
1) Barang produksi yang habis dalam satu kali proses produksi, misalnya tepung terigu
untuk membuat roti.
2) Barang produksi yang tidak akan habis dalam satu kali proses produksi, misalnya
mesin-mesin dan peralatan pabrik yang dapat digunakan secara berulang-ulang dalam
proses produksi.
3. Barang Menurut Hubungan dengan Barang
Lain
a. Barang subtitusi, yaitu barang sebagai alat pemuas
kebutuhan yang pemakaiannya dapat menggantikan
barang lain. Misalnya beras diganti dengan jagung,
minyak tanah diganti dengan kayu bakar/arang. Namun
secara umum barang subtitusi harganya lebih murah.
b. Barang komplementer, yaitu barang sebagai alat
pemuas kebutuhan yang akan berguna jika digunakan
secara bersama-sama dengan barang lain, misalnya
bensin akan berfungsi jika digunakan bersama-sama
dengan kendaraan, listrik akan lebih berfungsi apabila
digunakan dengan lampu atau peralatan rumah tangga.
4. Barang Menurut Proses Pembuatannya

a. Barang mentah, yaitu barang yang belum diolah/belum


mengalami proses produksi. Barang mentah ada yang langsung
dapat dikonsumsi, misalnya buah apel, papaya, dan barang
mentah yang harus diproses terlebih dahulu untuk dapat
dikonsumsi, misalnya kapas, kayu, dan padi.
b. Barang setengah jadi, yaitu barang yang sudah mengalami
produksi, misalnya barang harus diproses menjadi kain dan baju.
c. Barang jadi, yaitu barang hasil proses produksi dan sudah siap
untuk dikonsumsi /digunakan. Barang jadi merupakan barang
akhir yang dihasilkan dari proses produksi, misalnya pakaian
merupakan hasil pemrosesan dari kapas, benang menjadi
pakaian.
5. Barang dari Segi Jaminannya
a. Barang bergerak, yaitu barang yang bisa
dipindahkan dan digunakan sebagai jaminan untuk
memperoleh pinjaman atau kredit usaha jangka
pendek.
b. Barang tidak bergerak, yaitu barang yang tidak
bisa dipindahkan dan digunakan sebagai agunan
atau jaminan untuk memperoleh pinjaman jangka
pendek, misalnya tanah dan gedung.
Benda pemuas kebutuhan diciptakan manusia untuk tujuan tertentu,
sehingga mempunyai nilai guna atau manfaat tertentu. Kegunaan benda
pemuas kebutuhan dapat digolongkan sebagai berikut.
1. Kegunaan Dasar (elemeny utility)
Kegunaan dasar adalah kegunaan mendasar dari benda sebelum
mengalami perubahan, misal pasir sebelum jadi beton.
2. Kegunaan bentuk (farm utility)
Kegunaan bentuk adalah kegunaan dari suatu benda karena perubahan
bentuknya, misal kayu dijadikan meja dan kursi.
3. Kegunaan tempat (place utility)
Kegunaan tempat adalah peningkatan kegunaan dari suatu benda karena
perubahan tempat atau dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, misal
pasir di sungai bermanfaat untuk bangunan.
4
4. Kegunaan waktu (time utility)
Kegunaan waktu adalah peningkatan kegunaan karena benda
dipakai pada waktu tertentu. Misalnya paying dipakai waktu hujan.
5. Kegunaan pelayanan (service utility)
Kegunaan pelayanan adalah peningkatan kegunaan barang atau
jasa karena adanya pelayanan dari pihak tertentu. Misalnya rumah
sakit berguna bila ada dokter, perawat, dan pasien.
6. Kegunaan kepemilikan (ownership utility)
Kegunaan kepemilikan adalah peningkatan kegunaan karena benda
tersebut dimiliki orang yang tepat dalam memenuhi kebutuhannya.
Misal cangkul lebih berguna untuk petani, buku untuk anak
sekolah (pelajar)
Pengertian Biaya Peluang atau Biaya Ekonomi
(Opportunity Cost)

Pengertian Biaya Peluang


Biaya peluang muncul ketika seseorang dihadapkan pada
beberapa pilihan dan dia harus memilih salah satunya. Oleh
karena itu, biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang
dikorbankan karena memilih alternative kegiatan
Konsep biaya peluang adalah sebuah peringatan bahwa
jumlah rupiah yang dikeluarkan tidak selalu merupakan
biaya yang sesungguhnya. Misalnya, jika pemerintah
memutuskan untuk membangun jalan raya melalui taman
kota, biaya tanah yang diperlukan untuk membangun jalan
raya mungkin akan terlihat murah dalam hal anggaran atau
biaya yang dikeluarkan.
Akan tetapi, biaya peluang membuat jalan di atastaman sebenarnya akan dibayar
ketika masyarakat semakin sulit untuk menikmati indahnya taman atau melepas
lelah di taman tersebut.
Contoh lain adalah biaya kuliah di perguruan tinggi. Jika kamu telah lulus SMA
atau MA dan memutuskan untuk kuliah di perguruan tinggi, kamu mungkin
menghitung biaya kuliah (antara lain uang semester, uang kos, buku pelajaran,
uang praktikum, dan uang pembangunan) berjumlah total Rp. 1o.000.000,00
setahun. Apakah jumlah tersebut adalah biaya peluang untuk kuliah di perguruan
tinggi selama setahun? Bukan! Kamu juga harus menghitung biaya peluang
waktu yang dihabiskan karena kuliah. Jika setelah lulus SMA atau MA kamu
tidak memilih kuliah, melainkan bekerja di sebuah pabrik, selama setahun kamu
bisa mendapatkan gaji total Rp. 13.000.000,00. Dengan demikian, jika kita
menambahkan biaya yang benar-benar dikeluarkan untuk kuliah dan pendapatan
yang terpaksa kita korbankan karena tidak bekerja, kita akan mendapatkan biaya
peluang kuliah sebesar Rp. 23.000.000,00 (sama dengan Rp. 10.000.000,00 +
Rp. 13.000.000,00).
Biaya yang benar-benar dikeluarkan disebut dengan biaya eksplisit. Adapun
biaya peluang merupakan biaya implisit. Baik biaya eksplisit maupun biaya
implisit harus diperhitungkan dalam melakukan keputusan-keputusan
ekonomi. Kedua biaya ini disebut dengan biaya sesungguhnya (genuine
cost).
Konsep biaya peluang ini adalah bahasan sentral dalam ilmu ekonomi. Ilmu
ekonomi selalu mempertimbangkan biaya peluang dari setiap keputusan
dalam memenuhi kebutuhan atau melakukan kegiatan ekonomi.
Dalam memilih bidang kegiatan produksi, kita harus melakukan
perhitungan dengan cermat Misalkan saja dalam meningkatkan pendapatan
nasional pemerintah meninggalkan sektor pertanian dan beralih ke sektor
industri. Akibatnya adalah hilangnya kesempatan kerja bagi puluhan juta
orang di sektor pertanian karena harus menunggu untuk memperoleh
pekerjaan baru di sektor lain. Selain itu, sarana pertanian yang dimiliki
menjadi terbengkalai.
Perbedaan Biaya Sehari-hari dengan Biaya Peluang

Biaya adalah pengorbanan untuk mendapatkan suatu tujuan. Di suatu


perusahaan, biaya merupakan pengorbanan untuk memproduksi suatu
barang, memasarkan suatu barang, atau kegiatan lainnya. Jika
pengorbanan itu untuk memproduksi suatu barang, maka biaya atau
pengorbanan tersebut dinamakan biaya produksi. Jika biaya tersebut
untuk memasarkan suatu barang, maka biaya tersebut dinamakan biaya
pemasaran.

Di atas kita telah menyinggung biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya
eksplisit perusahaan adalah pembayaran tunai untuk membayar sumber
daya yang dibeli di “pasar sumber daya”. Didalam perusahaan, sumber
daya adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk aktivitas perusahaan.
Biaya sumber daya dapat berupa upah, sewa, bunga, asuransi, pajak, dan
sejenisnya. Dengan kata lain, biaya eksplisit adalah biaya peluang sumber
daya perusahaan dalam bentuk pembayaran tunai.
Di samping pengeluaran tunai atau biaya eksplisit, perusahaan juga menghadapi
biaya implisit yang merupakan biaya peluang (opportunity cost) dari penggunaan
sumber daya milik perusahaan atau pemilik perusahaan. Untuk memperjelas hal
ini, ikutilah ilustrasi berikut.
Hon Juan bekerja sebagai manajer marketing di suatu perusahaan otomotif
terkenal di Jakarta. Hon Juan mendapat gaji per bulan sebesar Rp.
12.0o0.000,00. Karena ingin mengembangkan diri, ia berhenti bekerja sebagai
manajer marketing dan membuka usaha sendiri bernama Bengkel Mujur.
Bengkelnya menempati rumahnya yang dahulu disewakannya sebesar Rp.
5.00o.o0o,00 per bulan. Untuk modal kerja ia mengambil depositonya sebesar
Rp. 5oo.o0o.000,0o yang berbunga Rp. 3.0oo.000,o0 per bulan. Pada Peraga
dibawah ini disajikan laporan pengelolaan Bengkel Mujur.
Laba akuntansi adalah pendapatan atau penerimaan dikurangi biaya eksplisit.
Laba ekonomi adalah pendapatan dikurangi biaya eksplisit dan implisit.
Perusahaan baru dikatakan memperoleh laba secara ekonomi jika laba tersebut
lebih besar daripada biaya peluang atau opportunity cost.
Jika kita cermati penjelasan di atas, dapat disimpulkan perbedaan biaya
sehari-hari dengan biaya peluang. Biaya sehari-hari adalah pengorbanan
yang harus dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan (kegiatan
ekonomi), tanpa memperhitungkan kerugian karena dikorbankannya
kegiatan lain. Di lain pihak, biaya peluang adalah biaya yang muncul
secara implisit karena melakukan suatu kegiatan dan mengorbankan
kegiatan yang lain.
Biaya sehari-hari muncul dari kegiatan apa yang dilakukan. Biaya peluang
muncul dari kegiatan lain yang tidak bisa dilakukan. Pada contoh
perhitungan laba usaha Bengkel Mujur, gaji Hon Juan Rp12.000.000,00,
bunga tabungan Rp3.0oo.000,00, juga sewa rumah Rp. 5.000.000,0o
merupakan biaya peluang. Mengapa jumlah-jumlah itu disebut biaya
peluang ? Sebab, jika Hon Juan tidak membuka usaha bengkel, maka
jumlah uang tersebut akan tetap diterima. Pikirkan kembali masalah ini
dengan definisi biaya peluang!
Bagaimana hubungan biaya peluang dengan laba? Mari kita lihat
kembali laba akuntansi Bengkel Mujur milik Hon Juan. Apakah
Bengkel Mujur dapat dikatakan beruntung jika Hon Juan
memperoleh laba akuntansi sebesar Rp. 18.000.000,00?
Jawabannya belum tentu! Untuk pembuktiannya mari kita tinjau
ulang Laporan Perhitungan Laba-rugi Bengkel Mujur dengan
mengandaikan penerimaan total Rp. 141.0o0.000,0o yang
mengakibatkan laba akuntansi berjumlah Rp. 18.000.000,00.
Jika laba akuntansi lebih kecil daripada biaya peluang, maka
perusahaan sebenarnya merugi. Jadi, jika penerimaan Bengkel
Mujur hanya Rp. 141.0oo.000, lebih baik Hon Juan kembali
bekerja di perusahaan otomotif.
EKONOMI : Jilid 1 Oleh Alam S.
Artikel Biaya Peluang atau Biaya Ekonomi (Opportunity Cost) yang lainnya :
Biaya peluang atau biaya ekonomi adalah suatu ukuran dari biaya ekonomi yang harus dikeluarkan
dalam rangka memproduksi suatu barang atau jasa tertentu dalam kaitannya dengan alternatif lain
yang harus dikorbankan. Misalnya jika kita memilih menggunakan uang kita untuk membeli
makanan, maka kita kehilangan biaya peluang untuk membeli pakaian dari uang tadi. Singkatnya,
biaya peluang merupakan biaya yang dikorbankan untk memperoleh sesuatu yang lain.

Menghitung Biaya Peluang


Berikut ini akan diuraikan cara menghitung biaya peluang. Agar lebih jelas perhatikan contoh
berikut:

Setelah lulus SMA, Farida mendapat 2 tawaran pekerjaan. Tawaran pertama sebagai pelayan toko di
dekat rumah dengan gaji Rp400.000,- per bulan. Tawaran kedua sebagai pramusaji di sebuah rumah
makan di kotanya dengan gaji Rp900.000,- per bulan.
Dengan beberapa pertimbangan, di antaranya ingin dekat keluarga, akhirnya Farida memutuskan
bekerja sebagai pelayan toko. Keputusan Farida memilih bekerja sebagai pelayan toko telah
menghilangkan peluang untuk bekerja sebagai pramusaji yang sebenarnya bisa memberikan
pendapatan Rp900.000,- per bulan. Dengan demikian, biaya peluang yang ditanggung Farida dengan
memilih bekerja sebagai pelayan toko adalah sebesar Rp900.000,- per bulan
SKALA PRIORITAS

Sumber daya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan jumlahnya


terbatas, sehingga terkadang uang yang digunakan untuk memenuhi satu
kebutuhan tidak dapat sekaligus digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang
lain. Uang yang sudah digunakan untuk membeli bakso tidak sekaligus bisa
digunakan untuk membeli mie ayam karena jumlahnya terbatas. Apabila
kalian menjatuhkan pilihan pada salah satu, maka otomatis kalian harus
melepaskan kemungkinan yang lain.

Di sinilah ilmu ekonomi memegang perananannya, yaitu membantu kita


melakukan pilihan terbaik.

 Dalam menentukan pilihan, kebutuhan mana yang akan dipenuhi, kita harus
membuat skala prioritas untuk mengurutkan kebutuhan dari yang terpenting
sampai kurang penting. Kebutuhan yang bagi kita paling penting harus
dipenuhi terlebih dahulu.
Dalam menentukan pilihan, sikap rasional perlu dilakukan. Artinya,
kalian harus selalu menggunakan akal sehat. Pertimbangkan sebaik-
baiknya antara pengorbanan yang diberikan dengan manfaat yang
diperoleh.
Kebalikan dari sikap rasional adalah irasional atau tidak rasional.
Contoh sikap tidak rasional dalam memilih adalah seorang konsumen
yang berpenghasilan terbatas, namun selalu membeli barang-barang
bermerek hanya untuk mengikuti mode.
Rasional atau tidaknya suatu pilihan tergantung pada alasan atau motif
dalam melakukan pilihan dan apakah tindakannya selaras dengan prinsip
ekonomi. Bagaimanakah tindakan yang sesuai prinsip ekonomi tersebut?
Prinsip ekonomi merupakan pedoman agar pelaku ekonomi berusaha
dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil maksimal atau
dengan pengorbanan tertentu diusahakan kerugian minimal.

Anda mungkin juga menyukai