Anda di halaman 1dari 9

YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA JAWA TIMUR


CABANG KABUPATEN TUBAN
SMK PGRI 2 TUBAN
JL. AKBP SUROKO No. 21 TELP. / FAX : 0356-326657 TUBAN
website: email: @gmail.com

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK PGRI 2 TUBAN


Mata Pelajaran : Ekonomi Bisnis
Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Kelas/Semester : X AK 1 / 1
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi Waktu : 40 Menit (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
 KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan
Keuangan Lembagapada tingkat teknis, spesifik detil, dan kompleks berkenaan dengan ilmu
pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
 KI-4 (Ketrampilan) : Menujukan ketrampilan menalar, mengolah dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. Menunjukan ketrampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dan ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menerapkan langkah-langkah perhitungan 3.5.1 Menjelaskan biaya produksi (biaya tetap, biaya
biaya produksi dan keuntungan (teori biaya) tidak tetap, taksiran harga jual, penentuan harga
jual dalam cost type contract, penentuan harga
jual pesanan khusus)
3.5.2 Menjelaskan analisis kelayakan usaha
(pengertian dan manfaat titik impas BEP,
komponen perhitungan titik impas BEP, dan
menghitung BEP)

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat :
1) Siswa dapat menjelaskan biaya produksi (biaya tetap, biaya tidak tetap, taksiran harga jual,
penentuan harga jual dalam cost type contract, penentuan harga jual pesanan khusus)
2) Siswa dapat menjelaskan analisis kelayakan usaha (pengertian dan manfaat titik impas BEP,
komponen perhitungan titik impas BEP, dan menghitung BEP)
D. Materi Pembelajaran
1. Biaya produksi
2. Analisis kelayakan usaha
E. Pendekatan, Model, Metode pembelajaran
1. Pendekatan : Kontekstual
2. Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
3. Model : Cooperative Learning

F. Kegiatan Pembelajaran
Ujian 2 :

Tahap
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 10
berdo’a untuk memulai pembelajaran. Menit G. Alat/Ba
 Guru menyampaikan kompetensi serta tujuan han
pembelajaran yang harus dikuasai siswa, langkah- dan
langkah kegiatan pembelajaran, apersepsi dan Media
mengarahkan perhatian siswa.

Kegiatan inti  Guru menyampaikan materi kepada siswa dengan bahan 25


bacaan.
 Siswa mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi Menit
yang penting dan menanyakan materi yang belum
mereka pahami tentang mengelola surat atau dokumen
 Siswa memahami materi yang diberikan oleh guru.
 Guru sesekali menunjuk siswa secara acak dan
memberikan pertanyaan terkait dengan materi tentang
mengelola surat atau dokumen
 Guru membentuk kelompok di kelas menjadi beberapa
kelompok.
 Masing-masing kelompok mendapat satu soal.
 Tiap kelompok mendiskusikan tugas yang telah diterima.
 Siswa menyampaikan/mengemukakan pendapat hasil
diskusi.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk
menanggapi hasil diskusi kelompok.

Penutup  Siswa diberikan tugas individu (PR).


 Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
yang sudah dibahas. 5 menit
 Mengakhiri proses belajar dengan Salam.

Pembelajaran
Media :
 PPT
Alat/Bahan:
 Spidol, papan tulis, penghapus, kertas hvs, kertas kartun

H. Sumber Belajar
 Buku paket Administrasi Umum SMK/MAK Kelas X

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian
a. Tes Tulis
2. Intrumen Penilaian
a. Soal Uraian
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Pembelajaran Remedial
Di laksanakan jika siswa memperoleh nilai di bawah KKM (7,50)

Tuban, 27 Oktober 2020

Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa PPL

Farida. A, S.E, S.Pd. Umi Mahfudhotin Maulidiyah

BIAYA PRODUKSI
A. Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang.
Unsur biaya produksi ada 3 yaitu :
1. Biaya tetap (fixed cost)

Biaya tetap adalah biaya yang sifatnya tidak berubah dalam ukuran tertentu. Biaya tetap akan muncul meskipun
kita tidak melakukan aktivitas, atau melakukan aktivitas yang sangat banyak sekalipun
Contoh biaya tetap yaitu biaya sewa gedung, premi asuransi, pembayaran pinjaman, dll.
2. Biaya tidak tetap (biaya variabel/variable cost)

Biaya tidak tetap adalah jenis biaya yang sifatnya berubah-ubah. Biaya tidak tetap mengikuti banyaknya jumlah
unit yang diproduksi ataupun banyaknya aktivitas yang dilakukan. Pada biaya, output per unit justru berjumlah
tetap, sedangkan untuk biaya secara total jumlahnya akan mrnyesuaikan dengan banyaknya jumlah unit yang
diproduksi ataupun jumlah aktivitas yang dilakukan.
Contohnya : jika perusahaan membuat sebuah lemari, maka kayu merupakan biaya tidak tetap karena
berdasarkan jumlah kayu yang dibutuhkan dengan ukuran lemari yang akan diproduksi.
3. Taksiran harga jual

Taksiran harga jual produk dapat ditentukan dengan beberapa metode, yaitu :
a. Penentuan harga jual normal, terdapat dua unsur yang diperhitungkan, yaitu taksiran biaya penuh dan
laba yang diharapkan. Untuk menentukan besarnya harga jual normal, ditentukan dengan menambah
biaya penuh masa yang akan datang dengan presentase tambahan diatas jumlah biaya (mark up)

Rumus yang digunakan untuk menghitung harga jual normal.

Harga jual = taksiran biaya penuh + laba yang


diharapkan
b. Penentuan harga jual dalam cost type contract

Penentuan harga jual dalam cost type contract dilakukan dengan menghitung harga jual berdasarkan kontrak
pembuatan produk. Dalam hal ini, pembeli menyetujui harga yang didasarkan pada total biaya yang
sesungguhnya dikeluarkan produsen yang ditambah dan laba yang dihitung sebesar presentase tertentu dari
seluruh biaya tersebut.
c. Penentuan harga jual pesanan khusus

Pesanan khusus adalah pesanan yang diterima perusahaan diluar pesanan regular perusahaan. Pemesan
biasanya memesan dalam jumlah besar, sehingga harga yang diminta berada dibawah harga jual normal, yaitu
dibawah biaya penuh yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi. Dalam keadaan ini perusahaan
mendapatkan laba kontribusi sebab seluruh biaya tetap akan dibebankan pada perhitungan pesanan regular
perusahaan.
B. Analisis kelayakan usaha

Analisis kelayakan usaha dapat dilakukan salah satunya dengan menghitung break event point. Perhitungan
break event point ini sangat penting untuk mengetahui apakah usaha itu mengalami keuntungan atau kerugian.
1. Pengertian dan manfaat titik impas (break event point)

Break event point (BEP) adalah suatu tingkat penjualan yang dapat menutup biaya tetap dan biaya variabel atau
biaya-biaya yang bersifat tetap atau variabel. Dengan kata lain, BEP akan tercapai pada tingkat earning before
interest and takes = 0
Manfaat menghitung BEP :
a. Perhitungan untuk merencanakan laba yang akan dihasilkan.

b. Sebagai bentuk gambaran tingkat volume penjualan


c. Melakukan evaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.

2. Komponen perhitungan titik impas (break event point)

Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dikelompokkan dalam biaya variabel dan biaya tetap. Biaya
tetap adalah biaya yang dikeluarkan bersifat tetap. Hal ini berarti bahwa biaya variabel per unitnya adalah tetap.
Biaya tetap meliputi biaya listrik, air, penyusutan alat/gedung dan sebagainya.
Adapun biaya variabel merupakan biaya yang secara total berubah-ubah secara proporsional dengan volume
produksi atau penjualan. Biaya tetap meliputi bahan baku, tenaga kerja, dan overhead. Adapun besarnya biaya
tetap secara total tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi atau penjualan. Hal ini berarti biaya
tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume kegiatan.
3. Menghitung BEP

Dalam menentukan BEP, digunakan persamaan sebagai berikut :


a. BEP dalam unit

BEP = FC
P- VC
Ket :
BEP = Break Event Point VC = Variable Cost
FC = Fixed Cost P = Price per unit

b. BEP dalam rupiah

BEP = FC
1 – VC
S
Ket :
BEP = Break Event Point FC = Fixed Cost
VC = Variable Cost S = sales volume

Contoh soal :
Diketahui PT. Tiga Serangkai memiliki usaha di bidang furniture dengan data sebagai berikut.
1. Kapasitas produksi yang mampu dipakai 200.000 unit mesin furniture

2. Harga jual diperkirakan Rp 7.000,00 per unit

3. Total biaya tetap produksi sebesar Rp 150.000.000,00 dan total biaya variabel produksi sebesar Rp
350.000.000,00

Perincian masing-masing biaya adalah sebagai berikut :


a. Biaya tetap (Fixed Cost)

Overhead Pabrik : Rp 75.000.000,00


Biaya distribusi : Rp 50.000.000,00
Biaya administrasi : Rp 25.000.000,00
Total biaya tetap (FC) Rp 150.000.000,00

b. Biaya variabel (Variable Cost)

Biaya bahan : Rp 80.000.000,00


Biaya tenaga kerja : Rp 95.000.000,00
Overhead pabrik : Rp 30.000.000,00
Biaya distribusi : Rp 85.000.000,00
Biaya administrasi : Rp 60.000.000,00
Total biaya variabel (VC) Rp 350.000.000,00
Berdasarkan data diatas, hitunglah besarnya BEP dalam unit dan BEP dalam rupiah dari produk furniture
tersebut !
Jawab :
Total penjualan (S) = kapasitas produksi × harga jual per unit
= 200.000 unit × Rp 7.000,00
= Rp 1.400.000.000,00
Biaya tetap unit = Rp 150.000.000,00
200.000 unit
= Rp 750,00 / unit
Biaya variabel unit = Rp 350.000.000,00
200.000 unit
= Rp 1.750 / unit
a. BEP dalam unit adalah sebagai berikut

BEP = FC
P - VC
= Rp 150.000.000,00
Rp 7.000/unit - Rp 1.750,00/unit
= Rp 150.000.000,00
Rp 5.250,00/unit
= 28.571 unit
Jadi perusahaan harus melakukan penjualan sebanyak 28.571 unit agar terjadinya BEP
b. BEP dalam rupiah adalah sebagai berikut

BEP = FC
1 – VC
S
= Rp 150.000.000,00
1 - Rp 350.000.000,00
Rp 1.400.000.000,00
= Rp 150.000.000,00
1- 0.25

= Rp 150.000.000,00
0.75
= Rp 200.000.000,00
Jadi perusahaan harus mendapatkan omzet sebesar Rp 200.000.000,00 agar terjadinya BEP.

Latihan soal
A.
1. Biaya yang dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang dinamakan .......
a. Biaya total c. Biaya tetap

b. Biaya produksi d. Biaya variabel

2. Apabila dalam produksi kita tidak melakukan aktivitas namun tetap mengeluarkan biaya, maka aktivitas
tersebut dinamakan .....

a. Total c. Tetap

b. Produksi d. Overhead

3. Pada biaya, output per unit berjumlah tetap, sedangkan untuk biaya secara total jumlahnya akan
menyesuaikan dengan banyaknya jumlah unit yang diproduksi ataupun jumlah aktivitas yang dilakukan.
Hal tersebut merupakan karakteristik dari biaya ....

a. Total c. Tetap

b. Produksi d. Variabel

4. Penentuan harga jual dalam cost type contract dilakukan dengan cara ....

a. Menghitung harga jual berdasarkan kontrak pembuatan produk

b. Menambah biaya variabel masa yang akan datang dengan presentase tambahan diatas jumlah biaya
(mark up)

c. Mengurangi biaya penuh masa yang akan datang dengan presentase tambahan diatas jumlah biaya
(mark up)

d. Membagi biaya penuh masa yang akan datang dengan presentase tambahan diatas jumlah biaya
(mark up)

5. BEP akan tercapai pada tingkat earning before interest and takes yaitu

a. 0 c. 0,5

b. 1 d. 1,5

6. Teori yang berisi mengenai analisis terhadap biaya dinamakan ....

a. Teori biaya produksi c. Teori gossen

b. Teori absolute d. Teori mutlak

7. Dalam penentuan harga jual normal, terdapat dua unsur yang diperhitungkan, yaitu ....

a. Biaya variabel dan biaya overhead

b. Biaya variabel dan biaya tetap

c. Biaya tetap dan biaya overhead

d. Taksiran biaya penuh dan laba yang diharapkan

8. Pembeli menyetujui harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan produsen
yang ditambah dan laba yang dihitung sebesar presentase tertentu dari seluruh biaya tersebut. Hal
tersebut merupakan karakteristik dari ....
a. Cost type contract c. Overhead

b. Harga jual normal d. Variabel

9. Perhatikan ciri-ciri berikut !

1) Biaya yang sifatnya berubah-ubah

2) Biaya ini mengikuti banyaknya jumlah unit yang diproduksi ataupun banyaknya aktivitas yang
dilakukan.

Biaya yang berdasarkan ciri tersebut yaitu ...


a. Biaya total c. Biaya tetap

b. Biaya produksi d. Biaya variabel

10. Biaya yang bersifat berubah dinamakan ....

a. Penentuan harga normal c. Tetap

b. Produksi d. Variabel

B.
1. Jelaskan pengertian BEP yang telah kalian pelajari !
2. Tuliskan Rumus untuk menghitung BEP !
3. Apa saja manfaat menghitung BEP ?
4. Diketahui biaya tetap produk kerajinan dari limbah jagung sebesar Rp 5.000.000,00. Harga jual per unit
produk kerajinannya yaitu Rp 1.000,00 dan harga unit per variabel yaitu sebesar Rp 500,00. Total
penjualan dari produk kerajinan tersebut mencapai Rp 1.500.000,00. Berapakah BEP dalam unit yang
akan dicapai perusahaan dalam meningkatkan penjualan?

Kunci jawaban
A.
1) A 6. A
2) C 7. D
3) D 8. A
4) A 9. D
5) A 10. D

1) Break event point (BEP) adalah suatu tingkat penjualan yang dapat menutup biaya tetap dan biaya
variabel atau biaya-biaya yang bersifat tetap atau variabel.
2) BEP dalam unit
BEP = FC
P – VC
BEP dalam rupiah
BEP = FC
1 – VC
S
3) 1. Perhitungan untuk merencanakan laba yang akan dihasilkan.

2. Sebagai bentuk gambaran tingkat volume penjualan

3. Melakukan evaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.


4) Diket : FC = Rp 5000.000,-
P = Rp 1.000,-
VC = Rp 500,-
S = Rp 1.500.000,-
Dit : BEP (unit) ?
Jawab : BEP = FC
P-VC
= Rp 5.000.000,-
Rp 1.000,- - Rp 500,-
= Rp 5.000.000,-
Rp 500,-
= Rp 10.000,-
Jadi perusahaan harus melakukan penjualan sebanyak 10.000,- unit agar terjadinya BEP.

Anda mungkin juga menyukai