Anda di halaman 1dari 24

LK 2 .

ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Sekolah : SMAN 1 Durenan
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Kelas/Semester : X/Ganjil
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
A. Kompetensi Inti (KI)

3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan


rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.9 Memahami 3.9.1 Menjelaskan komponen biaya produksi dalam
perhitungan harga budidaya tanaman hias
pokok produksi
3.9.2 Menentukan cara menghitung laba rugi produksi usaha
usaha budidaya
budidaya tanaman hias
tanaman hias
3.9.3 Memilih cara menentukan harga jual produksi usaha
budidaya tanaman hias

4.9 Mengevaluasi hasil 4.9.1 Melakukan perhitungan harga pokok produksi usaha
perhitungan harga budidaya tanaman hias
pokok produksi
usaha budidaya 4.9.2 Melaporkan perhitungan harga pokok produksi usaha
tanaman hias budidaya tanaman hias

C. Tujuan Pembelajaran
Sikap:
1. Siswa dapat menunjukkan sikap khidmad dalam berdo’a
2. Siswa dapat menunjukkkan sikap bertoleransi agama
3. Siswa dapat menunjukkan rasa tanggung jawab dalam mengerjakan tugas kelompok
4. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam tes tulis
5. Siswa dapat menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran
6. Siswa dapat menunjukkan sikap santun dalam berinteraksi dengan orang lain
Pengetahuan:
1. Siswa dapat menjelaskan Menjelaskan komponen biaya produksi dalam
budidaya tanaman hias
2. Siswa dapat Menentukan cara menghitung laba rugi produksi usaha budidaya tanaman
hias
3. Siswa dapat Memilih cara menentukan harga jual produksi usaha budidaya tanaman
hias secara tepat melalui diskusi kelompok

Keterampilan:
1. Siswa dapat Melakukan perhitungan harga pokok produksi usaha budidaya
tanaman hias
2. Siswa dapat Melaporkan perhitungan harga pokok produksi usaha budidaya
tanaman hias
PENGETAHUAN
D. Materi Pembelajaran
FAKTUAL

 Menjelaskan komponen biaya produksi dalam budidaya tanaman hias

 Menentukan cara menghitung laba rugi produksi usaha budidaya tanaman hias

PENGETAHUAN KONSEPTUAL

 Memilih cara menentukan harga jual produksi usaha budidaya tanaman hias

PENGETAHUAN
PROSEDURAL

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

 Pendekatan : Saintifik
 Model Pembelajaran : Project Based Learning
 Metode : ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), diskusi kelompok, tanya jawab,
penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (2 JP)
a. Kegiatan Pendahuluan(15 menit)
 Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa
 Guru memperhatikan kondisi kebersihan kelas, jika kurang bersih guru meminta siswa
untuk membersihkannya terlebih dahulu
 Guru meminta siswa mempersiapkan buku dan alat tulis yang diperlukan dalam
pembelajaran
 Guru mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran
 Guru menghubungkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya.

Communication Skills > Mengeksplore siswa untuk kembali


mengingat materi pada pertemuan sebelumnya
 Guru memotivasi dengan menjelaskan bahwa salah satu penentu keberhasilan usaha
adalah mampu menghitung biaya produksi

 Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan “dari budidaya yang telah
kalian laksanakan, menurut kamu biaya apa saja yang termasuk dalam biaya
produksi?”
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu menjelaskan
manfaat perhitungan harga pokok produksi, komponen harga pokok produksi,
menjelaskan metode perhitungan harga pokok produksi
b. Kegiatan Inti (60menit)
Stimulation
 Guru menjelaskan peraturan dalam pembelajaran pada pertemuan kali ini yakni
meminta siswa membentuk kelompok belajar yang disebut sebagai kelompok asal,
kemudian membagi kelompok asal menjadi beberapa ahli yaitu 1 ahli pengertian
harga pokok produksi (HPP), 1 ahli tujuan perhitungan HPP, 2 ahli komponen HPP, dan
2 ahli metode perhitungan HPP. Tiap-tiap ahli dari kelompok asal akan membahas
masalah yang sama menjadi kelompok ahli. Kemudian setelah membahas
permasalahan, masing-masing kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk
menjelaskan apa yang dipelajari ke anggota kelompok yang lain
Literasi

 Guru meminta siswa sesuai tugas ahlinya membaca kajian literatur/media tentang
perhitungan harga pokok produksi
Problem Statemen
 Guru meminta siswa membuat pertanyaan mengenai hal yang belum dipahami tentang
bacaan terkait perhitungan harga pokok produksi
Data Coolection
 Ahli dari masing-masing tim asal membentuk tim ahli dan mencari informasi serta
berdiskusi tentang hal-hal yang belum dipahami
 Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk mencari informasi dari buku maupun
internet

Critical Thinking and Problem Solving Skill


dan Communication Skills

 Selama siswa berdiskusi dalam kelompok, guru membimbing siswa dalam


memecahkan masalah
 Setelah tim ahli selesai berdiskusi, maka masing-masing ahli kembali ke tim asalnya
Data Processing
 Setelah mendapatkan beberapa informasi, tim ahli kembali ke tim asal yang masing-
masing tim asal. Masing-masing ahli menyampaikan pada tim asal tentang hal-hal yang
telah dipelajari, kemudian tim asal mendiskusikan dan membuat simpulan sementara
tentang hal-hal yang belum dipahami

Creativity dan Innovation


 Siswa bekerjasama dalam kelompok membuat bahan presentasi berdasarkan hasil
diskusi kelompok dalam bentuk peta konsep
Verification
 Guru membawa hasil diskusi kelompok ke dalam diskusi kelas dengan meminta
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
 Selama presentasi, kelompok yang tidak presentasi bertindak sebagai uadien dan
dapat mengajukan pertanyaan, sanggahan, maupun tanggapan
 Guru memberikan umpan balik pada hasil presentasi untuk menyatukan persepsi
siswa dan memberikan penekanan-penekanan terhadap konsep-konsep yang harus
dikuasi siswa
 Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya jika ada yang kurang
dipahami
Generalization
 Guru bersama siswa menyimpulkan tentang harga pokok produksi
c. Kegiatan Penutup (15 menit)
 Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan mengulas kembali
hasil pembelajaran hari ini melalui tanya jawab
 Guru bersama siswa merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan
mengingatkan akan pentingnya kerjasama kelompok dalam menyelesaikan tugas

Penumbuhan Budi Pekerti


Collaboration

 Guru memberikan tugas pada siswa untuk mempelajari penetapan harga jual dan
perhitungan laba/ rugi.
Penumbuhan Budi Pekerti
2. Pertemuan kedua (2 JP)
a. Kegiatan pendahuluan (15 menit)
 Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa
 Guru memperhatikan kondisi kebersihan kelas, jika kurang bersih guru meminta siswa
untuk membersihkannya terlebih dahulu
 Guru meminta siswa mempersiapkan buku dan alat tulis yang diperlukan dalam
pembelajaran
 Guru mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran
 Guru menghubungkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya.

 Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan komponen biaya produksi


 Guru memotivasi dengan menjelaskan pentingnya untuk mengevaluasi hasil
perhitungan biaya produksi dalam menentukan harga jual
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu melakukan
perhitungan biaya produksi budidaya tanaman pangan, dan melaporkan perhitungan
harga pokok produk budidaya tanaman pangan
b. Kegiatan Inti (60 menit)

Creativity dan Innovation


Stimulation
 Guru meminta siswa membaca bacaan tentang penentuan harga jual dan perhitungan
laba/ rugi serta mengingatkan kembali tentang alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam budidaya tanaman hias yang telah dilakukan siswa pada pertemuan KD 3.9

Problem Statemen
 Guru meminta siswa untuk menuliskan pertanyaan terkait dengan bacaan tentang hal-
hal yang belum dipahami dalam mempelajari tentang penetapan harga jual,
perhitungan rugi/ laba serta berlatih menghitung harga pokok produksi, harga jual,
dan laba/ rugi sesuai petunjuk di LKS
Data Coolection
 Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk mencari informasi tentang tata cara
penentuan harga jual, perhitungan rugi/ laba dan berlatih menghitung harga pokok
produksi, harga jual, dan laba/ rugi
 Selama siswa berdiskusi dalam kelompok, guru membimbing siswa dalam
memecahkan masalah
Data Processing
 Setelah mendapatkan beberapa informasi, siswa mendiskusikan penentuan harga jual,
perhitungan rugi/ laba dan latihan melakukan perhitungan harga pokok produksi,
harga jual, dan laba/ rugi
 Siswa bekerjasama dalam kelompok membuat bahan presentasi berdasarkan hasil
diskusi kelompok
Verification
 Guru membawa hasil diskusi kelompok ke dalam diskusi kelas dengan meminta
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya

 Selama presentasi, kelompok yang tidak presentasi bertindak sebagai uadien dan
dapat mengajukan pertanyaan, sanggahan, maupun tanggapan

 Guru memberikan umpan balik pada hasil presentasi untuk menyatukan persepsi
siswa dan memberikan penekanan-penekanan terhadap konsep-konsep yang harus
dikuasi siswa
 Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya jika ada yang kurang
dipahami
Generalization
 Guru bersama siswa menyimpulkan penentuan harga jual, perhitungan rugi/ laba dan
perhitungan harga pokok produksi, harga jual, dan laba/ rugi
c. Kegiatan Penutup (15 menit)
 Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan mengulas kembali
hasil pembelajaran hari ini melalui tanya jawab
 Guru bersama siswa merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan
mengingatkan akan pentingnya kerjasama kelompok dalam menyelesaikan tugas
 Guru memberikan tugas proyek pada siswa untuk melakukan perhitungan harga
pokok produksi dari budidaya yang telah dilaksanakan dan melaporkannya dalam
laporan budidaya tanaman pangan
 Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi KD 3.9 karena pada pertemuan
berikutnya akan diadakan ulangan harian.

G. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/alat : LCD

2. Bahan :
 Video dan gambar tanaman hias dengan berbagai jenis
perkembangbiakan
 Desain kemasan tanaman hias
 Tahapan produksi tanaman hias

3. Sumber Belajar : Buku literature, Internet

H. Penilaian

1. Teknik Penilaian : Tes tulis dan Penilaian Proyek

2. Instrumen Soal : Uraian, Pilihan Ganda, dan laporan proyek

Teknik
Kompetensi Dasar IPK Materi Keterangan
Penilaian
Sikap: - Observasi Lampiran
1. Siswa dapat (Jurnal)
menunjukkan
sikap khidmad
dalam berdo’a
2. Siswa dapat
menunjukkkan
sikap bertoleransi
agama
3. Siswa dapat
menunjukkan rasa
tanggung jawab
Teknik
Kompetensi Dasar IPK Materi Keterangan
Penilaian
dalam
mengerjakan tugas
kelompok
4. Siswa dapat
menunjukkan
sikap jujur dalam
tes tulis
5. Siswa dapat
menunjukkan
sikap disiplin
dalam
pembelajaran
6. Siswa dapat
menunjukkan
sikap santun dalam
berinteraksi
dengan orang lain
3.9 Memahami Pengetahuan: Fakta: Tes tulis Lampiran
perhitungan 3.9.1 Menjelaskan  Biaya produksi
komponen budidaya
harga pokok biaya produksi tanaman hias
produksi dalam Konseptual:
usaha budidaya  Harga Pokok
budidaya tanaman hias Produksi
 Harga Jual
tanaman 3.9.2 Menentukan cara  Laba/ Rugi
hias menghitung laba Prosedural:
rugi produksi  Langkah-langkah
usaha menghitung
budidaya harga pokok
produksi, harga
tanaman hias
jual, dan laba/
3.9.3Memilih cara
rugi usaha
menentukan budidaya
harga jual tanaman hias
produksi
usaha
budidaya
tanaman hias

4.9 Mengevaluasi 4.9.1 Melakukan Penyusunan Proyek Lampiran


hasil perhitungan perhitungan laporan perhitungan
harga pokok harga pokok harga pokok produk
produksi budidaya tanaman
produksi usaha
usaha hias
budidaya tanaman budidaya
hias tanaman hias

4.9.2 Melaporkan
perhitungan
harga pokok
Teknik
Kompetensi Dasar IPK Materi Keterangan
Penilaian
produksi
usaha
budidaya
tanaman hias
tanaman pangan

Mengetahui, Durenan, April 2017


Kepala SMA Negeri 1 Durenan Guru Mata Pelajaran

Drs. BUDIYANTO, M.Pd, Dhimas Ageng Sandhimukti, S.Pd


NIP.196105101986031011 NIP -
LAMPIRAN 1: BAHAN AJAR

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI


BUDIDAYA TANAMAN HIAS

Kompetensi Dasar:
3.9 Memahami perhitungan harga pokok produksi usaha budidaya tanaman
hias
4.9 Mengevaluasi hasil perhitungan harga pokok produksi usaha budidaya
tanaman hias

Indikator Pencapaian Kompetensi:


Pengetahuan:
3.9.1 Menjelaskan komponen biaya produksi dalam
budidaya tanaman hias
3.9.2 Menentukan cara menghitung laba rugi produksi usaha budidaya tanaman hias
3.9.3Memilih cara menentukan harga jual produksi usaha budidaya tanaman hias

Keterampilan:
4.9.1 Melakukan perhitungan harga pokok produksi usaha budidaya tanaman hias
4.9.2 Melaporkan perhitungan harga pokok produksi usaha budidaya tanaman
hias tanaman pangan

Banyaknya perusahaan dan industri yang bergerak dalam bidang yang sama
membuat suhu persaingan meningkat tinggi. Bagi suatu perusahaan, memperoleh laba
merupakan tujuan utama untuk kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan. Untuk
memperoleh laba ada tiga faktor utama didalam perusahaan yang harus diperhatikan, yaitu
jumlah barang yang harus diproduksi, biaya perunit untuk memproduksi dan harga jual
perunit produk tersebut. Untuk mencapai laba yang optimal, salah satunya adalah
memperhatikan faktor biaya yaitu diantaranya harga pokok penjualan diupayakan dapat
ditekan seminimal mungkin. Harga pokok masih merupakan faktor yang penting dalam
pertimbangan untuk menetapkan harga jual yang nantinya diharapkan untuk memperoleh
laba. Perusahaan perlu mengkalkulasikan biaya produksi sebagai dasar perhitungan harga
pokok produksi.

PENGERTIAN HARGA POKOK PRODUKSI


Biaya produksi adalah merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi yang siap jual. Contoh : biaya depresiasi mesin dan ekuipmen, biaya
bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian,
baik yang langsung maupun yamg tidak langsung berhubungan dengan proses
produksi.sedangkan Pengertian Harga Pokok menurut beberapa ahli diantaranya adalah :
 Harga pokok adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. ( Mulyadi,
1993,10 ).
 Harga pokok adalah sebagai bagian dari harga perolehan suatu aktiva yang ditunda
pembebannya dimasa yang akan datang. ( Abdul Halim, 1995,4 ).
Jadi dapat disimpulkan Harga Pokok Produksi merupakan penjumlahan dari tiga unsur biaya
produksi yaitu : bahan baku, upah langsung, dan overhead. ( Mas’ud Machfoedz, 1995,6)
TUJUAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI
Dengan menentukan harga pokok produksi maka perusahaan dapat mengetahui
biaya produksi yang akan dikeluarkan, dan perusahaan dalam menentukan harga jual dari
suatu pesanan akan sesuai dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk
memproduksi pesanan tersebut. Dan laba yang diperoleh perusahaan dapat optimal karena
harga jual yang dibebankan kepada pemesan ditentukan oleh besarnya biaya produksi yang
dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan
perhitungan harga pokok produksi adalah :
1. Untuk menentukan harga penjualan, harga pokok penjualan tidak dapat
ditentukan sebelum harga pokoknya ditentukan terlebih dahulu.
2. Untuk menentukan laba atau rugi perusahaan. Laba dihitung dengan cara
penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan. Padahal harga pokok
penjualan baru dapat ditentukan setelah harga pokok ditentukan terlebih
dahulu.
3. Untuk memberi penilaian didalam laporan keuangan yang berupa neraca. Harta
dalam neraca yang berupa persediaan produk jadi harus dinilai, diberi harga.
Dengan pemberian harga tersebut dapat diketahui kekayaan perusahaan.
Penilaian atau pemberian harga tersebut informasinya dari harga pokok.
4. Untuk menentukan kebijakan perusahaan. Misalnya dalam kasus akan memberi
potongan harga pada saat menjual secara besar-besaran.Dalam pengambilan
kebijakan ini jangan sampai harga yang ditentukan berada di bawah harga
pokok.
5. Untuk menentukan efisiensi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan
membandingkan perkiraan penentuan harga pokok sebelum proses produksi
dikaksanakan dengan perhitungan harga pokok setelah proses produksi
dikerjakan.

KOMPONEN HARGA POKOK PRODUKSI


Komponen harga pokok juga sering disebut elemen harga pokok, yang terdiri
Biaya bahan baku , biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja dan biaya overhead
pabrik.
a) Biaya Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan yang melekat dan dapat diidentifikasi secara jelas pada
produk jadi. Misalnya kain untuk baju, kedelai untuk tempe. Dalam penentuan
Biaya Bahan baku, ada dua hal yang penting yakni penetapan kuantitas (jumlah)
yang digunakan dan penetapan harga bahan yang digunakan. Penetapan kuantitas
(jumlah) dapat dilakukan secara fisik dengan mencatat berapa yang masuk dalam
proses produksi dengan memperhatikan syrarat-syaratnya atau dengan
mempergunakan standart. Untuk produksi potongan dipergunakan dengan
mencatat apa yang masuk dalam proses produksi dengan mengingat kriteria harga
pokok. Sedang untuk produksi massa memakai cara standart atas dasar
pengalaman dengan mengeluarkan yang bersifat pemborosan dan atas dasar
teknis penelitian laboratorium.
b) Biaya Bahan Pembantu
Bahan pembantu adalah bahan yang membantu untuk proses produksi. Biaya
bahan pembantu atau Harga pengganti adalah harga yang terjadi di pasar
pembelian sesudah menjual produk. Harga rata-rata sederhana, tertimbang
,bergerak.
c) Biaya Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah tenaga kerja manusia, ini ada yang langsung berhubungan
dengan pengerjaan proses produksi ada yang tidak langsung berhubungan dengan
dengan pengerjaan proses produksi. Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang
dibayarkan oleh perusahaan kepada tenaga pekerja. Perhitungan upah dapat
dilakukan dengan dua cara : Upah berdasarkan waktu dan upah berdasarkan unit/
prestasi.Upah berdasarkan waktu dapat ditentukan per jam , per hari, per minggu,
per bulan.Upah berdasarkan prestasi merupakan upah atas dasar prestasi kerja
karyawan. Makin tinggi prestasinya makin besar upahnya. Masing-masing cara
pengupahan memiliki kelebihan dan kelemahan.
d) Biaya overhead
Biaya Overhead merupakan biaya umum selain bahan baku dan tenaga kerja
langsung. Contohnya biaya penyusutan, biaya-biaya listrik, air, telepon, asuransi,
perbaikan mesin,dan masi banyak contoh yang lain. Penetapan besarnya biaya
dapat dibebankan misalnya 80% dari biaya bahan baku , atau 50% dari biaya
tenaga kerja . Karena banyak cara membebankan biaya overhead pabrik.

METODE PERHITUNGAN HARGA POKOK


Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara menentukan unsur-unsur biaya
kedalam harga pokok produksi. Dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan dapat
menggunakan dua metode yaitu full costing dan variabel costing. Pada metode full costing
semua biaya-biaya produksi diperhitungkan baik yang bersifat variabel maupun yang
bersifat tetap. Biaya-biaya produksi tersebut yaitu terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik baik yang bersifat variabel maupun tetap
sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang
bersifat variabel saja.
1) Full Costing
Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan
semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku
variabel maupun tetap ditambah dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran dan biaya
administrasi dan umum). Dengan demikian harga pokok produksi menurut full costing terdiri
dari unsur biaya produksi seperti disajikan dalam tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1
Penentuan Harga Pokok Produksi
Dengan Pendekatan Full Costing
Biaya bahan baku xxx

Biaya tenaga kerja langsung xxx


Biaya overhead pabrik variabel xxx

Biaya overhead pabrik tetap xxx +

Harga pokok produksi xxx

Biaya administrasi dan umum xxx

Biaya pemasaran xxx +

Biaya komersil xxx +

Total harga pokok produk xxx


Sumber : Mulyadi, Akuntansi Biaya, 2009, hal. 18

2) Variabel Costing
Variabel Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel kedalam harga pokok produks
yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
variabel ditambah dengan biaya nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel dan biaya
administrasi dan umum variabel) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya
pemasaran tetap dan biaya administrasi dan umum tetap). Dengan demikian harga pokok
produksi menurut metode variabel costing terdiri dari unsur biaya produksi seperti disajikan
dalam tabel 2.2 berikut ini :

Tabel 2.2
Penentuan Harga Pokok Produksi
Dengan Pendekatan Variabel Costing
Biaya bahan baku xxx

Biaya tenaga kerja langsung xxx

Biaya overhead pabrik variabel xxx +

Harga pokok produksi variabel xxx

Biaya pemasaran variabel xxx

Biaya administrasi dan umum variabel xxx +

Biaya komersil xxx +

Total biaya variabel xxx

Biaya overhead pabrik tetap xxx


Biaya pemasaran tetap xxx

Biaya admistrasi dan umum tetap xxx +

Total biaya tetap xxx +

Total harga pokok produk xxx

Sumber : Mulyadi, Akuntansi Biaya, 2009, hal. 19

HARGA JUAL
Harga jual adalah besarnya harga yang akan dibebankan pada konsumen yang diperoleh
dari biaya produksi ditambah biaya nonproduksi dan laba yang diharapkan. Hal-hal yang
mempengaruhi harga jual diantaranya:
1. Biaya penuh untuk memproduksi produk/jasa, yang besarnya dapat diramalkan atau
diperhitungkan. Biaya penuh disini merupakan informasi batas bawah penentuan harga
jual, artinya biaya penuh tidak boleh lebih besar dari harga jual, supaya tidak
menghasilkan kerugian.
2. Aspek di luar biaya, yang sulit untuk diramalkan. Aspek diluar biaya itu diantaranya:
 Selera konsumen
 Demand dan suplai
 Jumlah pesaing yang memasuki pasar
 Harga jual produk pesaing
Metode penentuan harga jual:
1. Metode Penentuan Harga Biaya-Plus
Penentuan harga dengan menggunakan metode ini ialah dengan menambah modal atau
biaya produksi dengan keuntungan atau marjin yang dikehendaki. Rumusnya :
Modal (biaya produksi) + Laba = Harga Jual
Contoh Kasus :
Kamu memiliki usaha konveksi, lalu mendapat pesanan sekitar 10 baju muslim dengan
perkiraan menghabiskan biaya Rp 1.500.000 dengan rincian sebagai berikut :
Biaya bahan baku : Rp 500.000
Ongkos penjahit : Rp 600.000
Biaya lain-lain : Rp 400.000
Jika kamu menghendaki laba sebesar 30% dari biaya produksi maka perhitungannya sebagai
berikut :
Rp 1.500.000 + (30% x Rp Rp 1.500.000) = Rp 1.950.000 , jadi harga tiap baju muslim
adalah Rp 195.000
Perhitungan harga jual di atas umum dipakai oleh penjual yang memproduksi barangnya
sendiri, lalu bagaimana jika kita tidak memproduksi sendiri, maka rumusnya:
Harga jual = Harga beli + Mark Up
Mark up merupakan kelebihan harga jual produk di atas harga beli. Keuntungan diperoleh
dari sebagaian mark up. Selain itu pedagang juga harus mengeluarkan sejumlah biaya
eksploitasi yang diambilkan dari sebagian mark up.
Contoh kasus :
Kamu menjual mukena, tetapi kamu tidak memproduksinya sendiri alias kamu adalah
reseller mukena, kamu membeli mukena dari supplier Rp 90.000/mukena dengan kuntungan
sebesar Rp 30.000/mukena. Jadi;
Harga jual = harga beli + mark up
Harga jual = Rp 90.000 + Rp 30.000
Harga jual = Rp 120.000
2. Metode Pasar atau Pesaing
Metode ini disebut juga dengan competitive pricing, yakni dengan menyamakan harga
produk berdasarkan harga jual kompetitor. Tidak didasarkan unsur biaya. Saat memakai
metode ini, ada 3 alternatif untuk menentukan harga jual; pertama harga jual barang bisa
sama dengan harga jual kompetitor, kedua harga jual bisa lebih rendah, ketiga harga jual
bisa lebih tinggi dari harga jual kompetitor.
3. Price Skimming
Price skimming cocok diterapkan untuk usaha yang punya pesaing sedikit bahkan tidak
punya pesaing. Jadi metode ini menetapkan harga jual yang tinggi untuk setiap produk baru
lalu berangsur-angsur turun saat ada tipe lain yang diluncurkan. Metode ini biasanya
diterapkan untuk produk elektronik, seperti handphone, laptop, computer, dan lain-lain.
4. Multiple Unit Pricing
Metode multiple unit pricing, adalah metode yang memberikan harga khusus untuk
pembelian barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya, buy 3 get 1, bonus khusus saat
pembelian barang dalam jumlah banyak.
5. Bundling
Metode bundling adalah penjualan dua atau lebih produk dalam satu harga, biasanya harga
jual yang ditentukan dengan metode ini lebih rendah dari total penjumlahan masing-masing
harga produk. Biasanya metode ini diterapkan untuk penjualan di restoran cepat saji yang
menyediakan paket menu yang disisipi produk merk lain sampai penjualan smartphone yang
sudah sepaket

PERHITUNGAN LABA RUGI


Manfaat perhitungan laba rugi
1. Menilai rentabilitas perusahaan: kemampuan perush dlm menghasilkan keuntungan
2. Sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan.
3. Sebagai alat untuk menakar ketepatan strategi yang dijalankan perusahaan.
4. Sebagai dasar untuk memprediksi kinerja perusahaan
5. Membantu melakukan penilaian resiko pencapai anaruskas perusahaan dimasa
mendatang.
6. Mengetahui perkembangan perusahaan keperiode berikutnya.
7. Sebagai dasar untuk mengambil berbagai keputusan penting guna meningkatkan
pencapaian perusahaan.
Cara menghitung laba/ rugi
 Laba Bersih = Laba Kotor – Beban Usaha
 Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Produksi
 Penjualan Bersih = Penjualan – Retur Penjualan dan Pengurangan Harga – Potongan
Penjualan
Keterangan:
Beban adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil ekonomis. Beban
terdiri dari 2 macam yaitu Beban Usaha dan Beban diluar usaha (biaya untuk membiayai
kegiatan diluar usaha dan beban bunga). Beban usaha berupa 1) beban penjualan, yaitu
biaya yang digunakan untuk kegiatan penjualan seperti beban gaji, iklan, perlengkapan
toko, beban penyusutan gedung toko, dan biaya lain-lain yang berhubungan dengan
penjualan, 2) biaya umum dan administrasi, yaitu biaya yang tidak termasuk dalam
penjualan, seperti biaya gaji bagian umum, biaya sewa, biaya surat menyurat.
Retur penjualan adalah pengembalian barang dari customer karena hal tertentu, mungkin
karena rusak dalam perjalanan atau pengiriman barang yang tidak memenuhi spesifikasi
yang diinginkan customer.
Potongan penjualan (discount), yaitu potongan harga yang diberikan penjual kepada
pembeli.

CONTOH PERHITUNGAN
Untuk Memproduksi 6 unit produk dibutuhkan 5 kg bahan baku @ Rp 8000,00 ,
Biaya tenaga kerja 6 Jam kerja @ Rp 5000,00 per jam. Biaya overhead pabrik 50%
dari Biaya bahan baku.

Perhitungan:
Biaya Bahan Bak 5 x Rp 8000,00 = Rp 40.000.00
Biaya tenaga Kerja 6 x Rp 5000,00 = Rp30.000.00
Biaya Overhead Pabrik 50% x Rp 40.000 ,00 = Rp 20.000,00
Harga pokok = BBB + BTK + BOP = Rp 40.000,00 + Rp 30.000,00 + Rp
20.000,00
= Rp. 90.000,00
Harga pokok 1 unit produk = Rp 90.000.00 : 6 = Rp 15.000.00
Apabila produk tersebut dijual per unit Rp 20.000.00 maka :
Penjualan = 6x Rp 20.000.00 = Rp 120.000,00
Harga Pokok Penjualan = 6 x Rp 15.000,00 = Rp 90.000,00
Laba = Penjualan - Harga Pokok penjualan = Rp 120.000.00 – Rp 90.000,00= Rp
30.000,00
Dari contoh tersebut diatas dapat diketahui bahwa harga pokok dapat digunakan
untuk pedoman menetukan harga jual, dan dapat diketahui besarnya laba yakni :
( Rp 30.000,00 : Rp 120.000,00) x 100% = 25 %
Dengan keuntungan sebesar 25% tersebut maka dapat diketahui tujuan
perusahaan tercapai atau tidak . Juga efisien atau tidak. Bila mengingat besar
bunga Bank untuk waktu sekarang tidak ada 25% maka dapat disebut bahwa
efisien juga tercapai

LAMPIRAN 2: LEMBAR KEGIATAN SISWA

PERHITUNGAN HARGA
 Kompetensi Dasar:
POKOK PRODUKSI
3.9 Memahami perhitungan harga pokok produksi usaha budidaya tanaman hias
4.9 Mengevaluasi hasil perhitungan harga pokok produksi usaha budidaya
tanaman hias

 Tujuan Pembelajaran:
Sikap:
1. Siswa dapat menunjukkan sikap khidmad dalam berdo’a
2. Siswa dapat menunjukkkan sikap bertoleransi agama
3. Siswa dapat menunjukkan rasa tanggung jawab dalam mengerjakan tugas
kelompok
4. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam tes tulis
5. Siswa dapat menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran
6. Siswa dapat menunjukkan sikap santun dalam berinteraksi dengan orang lain

Pengetahuan:
1. Siswa dapat menjelaskan komponen biaya produksi dalam budidaya tanaman hias
secara tepat melalui diskusi kelompok
2. Siswa dapat menjelaskan cara menghitung laba rugi secara tepat melalui diskusi
kelompok
3. Siswa dapat menjelaskan cara menentukan harga jual secara tepat melalui diskusi
kelompok

Keterampilan:
1. Siswa dapat melakukan perhitungan biaya produksi budidaya tanaman hias
dengan tepat melalui kerja kelompok
2. Siswa dapat melaporkan perhitungan harga pokok produk budidaya tanaman
hias dengan tepat melalui kerja kelompok

Think !!!!!
Bagi suatu perusahaan, memperoleh laba merupakan tujuan utama untuk kelangsungan
hidup dan kemajuan perusahaan. Untuk memperoleh laba ada tiga faktor utama didalam
perusahaan yang harus diperhatikan, yaitu jumlah barang yang harus diproduksi, biaya
perunit untuk memproduksi dan harga jual perunit produk tersebut.Untuk mencapai laba
yang optimal, salah satunya adalah memperhatikan faktor biaya yaitu diantaranya harga
pokok penjualan diupayakan dapat ditekan seminimal mungkin. Harga pokok masih
merupakan faktor yang penting dalam pertimbangan untuk menetapkan harga jual yang
nantinya diharapkan untuk memperoleh laba. Perusahaan perlu mengkalkulasikan biaya
produksi sebagai dasar perhitungan harga pokok produksi.

Kegiatan Kelompok!
Kegiatan 1
Bentuklah kelompok belajar yang terdiri dari 4 – 6 anggota, kemudian lakukanlah kegiatan-
kegiatan berikut secara berkelompok!
1. Bacalah informasi di berbagai sumber baik buku maupun internet tentang penentuan
harga pokok produksi, harga jual, dan laba/rugi
2. Dari yang telah kalian baca, ajukanlah pertanyaan-pertanyaan untuk materi yang belum
kalian mengerti!
Pertanyaan:
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
....................................... .....................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
............................................................................... .............................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Carilah jawaban atas pertanyaan yang telah kalian rumuskan, jika masih kesulitan
tanyakan pada guru pembimbing!
Jawaban:
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
....................................... .....................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
............................................................................... .............................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.......................................................................................................................
4. Susunlah bahan presentasi dari yang telah kalian diskusikan dalam bentuk peta konsep,
dan presentasikan di depan kelas

Peta Konsep

LAMPIRAN 3: PENILAIAN SIKAP

JURNAL PENGAMATAN SIKAP HARIAN PESERTA DIDIK

MATA PELAJARAN : PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN


KELAS/ SEMESTER : X / GASAL (1)
Petunjuk:
 Catatlah kejadian-kejadian khusus yang menunjukkan perilaku siswa baik yang sikap positif maupun negatif
 Butir sikap diisi sesuai dengan ranah sikap yang diamati, yaitu:
1.1 berdoa
1.2 bertoleransi agama
1.3 jujur
1.4 disiplin
1.5 tanggung jawab

POSITIF
HARI/ KEJADIAN/ BUTIR /
NO. NAMA TINDAK LANJUT
TANGGAL PERILAKU SIKAP NEGATI
F

LAMPIRAN 4: PENILAIAN PENGETAHUAN

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN


KISI-KISI
Kompetensi Indikator soal Teknik Bentuk No.
IPK Materi
Dasar Penilaian instrumen soal
3.9 Menjelaskan Fakta:  Menjelaskan Tes tulis uraian 1
Memahami komponen  Biaya pengertian
perhitungan biaya produksi harga pokok
harga pokok produksi budidaya produksi
tanaman
produksi dalam
pangan
usaha budidaya Konseptual:
budidaya tanaman  Harga Pokok
tanaman hias Produksi
hias  Harga Jual
Menentukan  Laba/ Rugi  Menjelaskan 5 Tes tulis uraian 2
cara Prosedural: tujuan
menghitung  Langkah- perhitungan
laba rugi langkah harga pokok
menghitung produksi
produksi
usaha harga pokok
budidaya produksi,
tanaman harga jual,
dan laba/ rugi
hias
Kompetensi Indikator soal Teknik Bentuk No.
IPK Materi
Dasar Penilaian instrumen soal
Memilih cara usaha  Menjelaskan 4 Tes tulis uraian 3
menentuka budidaya komponen
n harga jual tanaman biaya
produksi pangan produksi
dalam
usaha
budidaya
budidaya tanaman
tanaman pangan
hias

INSTRUMEN SOAL
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Amatilah gambar tanaman hias berikut:

Gambar c Gambar d
Gambar A Gambar b

Manakah dari kedua contoh gambar diatas yang memiliki nilai jual lebih mahal!berikan
alasanya!

2. Amatilah gambar tanaman hias berikut:

Gambar A Gambar B Gambar C


Dari ketiga gambar diatas berilah keterangan mana tanaman yang mudah dijual dan
menguntungkan!

3. Amatilah gambar berikut:

Gambar 1.a Gambar 1.b Gambar 1.c Gambar 1.d

Gambar 2.a Gambar 2.b

Dari kedua contoh tanaman diatas coba ceritakan apa yang terjadi dalam produksi tanaman hias!

PEDOMAN PENSKORAN

No.
Jawaban Skor
Soal
1 Gambar A dan B, 10
Gambar A:karena bunganya sudah berbentuk dan memiliki 2 warna pada
bunganya.
Gambar B: karena bentuk dari cemara tersebut sudah ditata dan dibentuk
bonsai dengan sedemikian rupa sehingga akan memiliki nilai jual tinggi
2 Gambar c: karena pada gambar c bibit dari tanamanya mudah ditemukan 10
dan penanamanya juga muda, karena media tanamnya dibotol dan
bentuknya menarik akan menjadikan daya tarik lebih tinggi, sehingga
memiliki nilai jual yang tinggi.
No.
Jawaban Skor
Soal
3 Gambar 1. Adalah proses penanaman adenium dari bibit dan sampai tumbuh 10
besar akan tetapi tanamanya mengalami kerusakan sehingga tidak laku
dijual dan akan mengalami kerugian

Gambar 2. Tanaman yang mengalami layu atau mati sehingga tidak bias
dijual.
Total skor 30
NILAI = (skor diperoleh : 30) x 100
LAMPIRAN 5: PENILAIAN KETERAMPILAN

INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester :X/2
Tahun pelajaran : 2016 / 2017
Kompetensi Dasar : 4.9 Mengevaluasi hasil perhitungan harga pokok produksi usaha budidaya tanaman hias

Lembar Instrumen Penilaian

Bentuk Rubrik penilaian


Indikator Soal Rumusan Soal
Soal
Disajikan uraian 2. amatilah gambar berikut ini: 1.Gambar A
beberapa Karena memiliki bentuk
gambar tanaman yang menarik, bias untuk
menghias interior.
hias dan peserta
didik dapat
Mengevaluasi
hasil Skor: 10
perhitungan
harga pokok Gambar B
produksi usaha
budidaya Gambar A
tanaman hias Dari kedua contoh tanaman hias diatas manakah yang memiliki harga jual yang lebih
tinggi ?

Pilihan 3. Amatilah gambar berikut: 2.C


ganda

Skor:10

Gambar A

Adenium adalah tanaman hias yang memiliki bunga dengan warna cerah dan memiliki
akar atau batang besar.
Dari keterangan berikut apakah yang membuat tanaman hias ini memiliki nilai jual…..
a. Memiliki bau yang harum
b. Penghalang nyamuk
c. Memiliki nilai keindahan
d. Umbinya bias dimakan
e. Mudah ditanam
NILAI = Skore diperoleh x 100
Skore max ( 10+10)
= 20/20 * 100 = 100

Anda mungkin juga menyukai