Dimensi Kognitif
No Indikator
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Membedakan konsep sistem ekonomi yang diterapkan
1
secara global (Kapitalis, Sosialis, dan Islam)
2. Memahami konsep dasar akuntansi syariah 2
3. Menerapkan akuntansi dalam salah satu akad yang
3
diterapkan Perbankan Syariah
4. Mengkategorikan perbandingan antara prinsip bagi
hasil dalam Perbankan Syariah dengan sistem bunga 4
pada Perbankan Konvensional
5. Menelaah kekurangan dalam penerapan akuntansi
konvensional (Barat) dan keunggulan dari akuntansi 5
syariah
6. Menghasilkan solusi pemecahan masalah yang
berhubungan dengan penerapan akuntansi syariah 6
terkini
Contoh soal:
Jawablah pertanyaan ini dengan jelas dan tepat!
1. Negara-negara di dunia mengenal tiga bentuk sistem ekonomi yang terdiri dari sistem
Ekonomi Kapitalis (mayoritas dianut oleh Negara-negara Barat), sistem Ekonomi Sosialis
(dianut oleh Negara-negara berhaluan komunis), dan sistem Ekonomi Islam (yang dianut
oleh Negara-negara muslim). Sebagai salah satu penduduk dunia ysng berwawasan global,
kita harus tahu mengenai sistem ekonomi tersebut.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem Ekonomi Kapitalis, sistem Ekonomi Sosialis,
dan sistem Ekonomi Islam?
2. Indonesia telah mengadopsi standar akuntansi syariah semenjak terbitnya buku standar
akuntansi keuangan per 1 September 2007, yang di dalamnya sudah ditambahkan mengenai
KDPPLK (Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan) Syariah, 6
PSAK baru, dan 5 PSAK revisi. Dalam struktur organisasi profesi (IAI) Ikatan Akuntan
Indonesia terdapat fungsi DSAK Syariah (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) yang
berwenang menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Syariah (PSAK-Syariah). Penting
tentunya mengenal konsep dasar akuntansi syariah.
3. Pada tanggal 15 April 2014 Bank Syariah mengadakan akad salam dengan Bapak Sumanto
dengan kesepakatan Bank Syariah membangunkan ruko seluas 100 m2 diatas tanah Bapak
Sumanto dengan nilai pengadaan Rp 500.000.000 jangka waktu selama 180 hari (6 bulan).
Untuk memenuhi pesanan ruko tersebut maka pada tanggal 30 April 2014 Bank Syariah
mengadakan akad salam dengan PT. Pembangunan (Pengembang) untuk membangun ruko
itu dengan nilai kontrak Rp 400.000.000 dengan jangka waktu 150 hari (5 bulan). Tanggal
30 September 2014 PT. Pembangunan menyerahkan ruko kepada Bank sesuai dengan
kontrak dan pada tanggal 10 Oktober 2014 Bank menyerahkan kepada Bapak Sumarto.
Buatlah jurnal yang diperlukan untuk pencatatan akuntansi Bank Syariah sesuai dengan
akad salam yang benar dan tepat!
4. Bank syariah memiliki fungsi yang sama dengan bank konvensional yaitu sebagai lembaga
intermediary yang menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki dana dan menyalurkan
dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Cara operasi Bank Syariah pada
hakikatnya sama saja dengan Bank Konvensional, yang membedakan hanya dalam masalah
bunga dan praktik lainnya yang menurut syariat Islam tidak dibenarkan. Bank syariah tidak
menggunakan konsep bunga seperti bank konvensional.
Bagaimanakah perbedaan prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dengan sistem bunga
yang diterapkan perbankan konvensional?
5. Akuntansi Barat cenderung bebas nilai dan mengarah pada tujuan kepentingan
neoliberalisme ekonomi yakni digunakan untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya.
Liberalisasi ekonomi saat ini terbukti gagal dalam menciptakan peningkatan kemakmuran
kehidupan masyarakat. Krisis global bertubi-tubi melanda dunia tidak terkecuali Indonesia
yang mengalami krisis tahun 1998, 2008, dan ancaman krisis tahun 2015.
Mengapa praktik akuntansi di Indonesia masih menggunakan konsep Akuntansi Barat
meskipun ada konsep Akuntansi Syariah yang terbukti lebih baik? Jawaban boleh disertai
dengan data-data ilmiah pendukung!
6. Di Indonesia juga ada Bank Syariah mulai tahun 1992. Bank Syariah pertama di Indonesia
adalah BMI (Bank Muamalat Indonesia) yang mulai beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992.
Bank Syariah ada karena adanya keinginan umat muslim untuk kaffah yaitu menjalankan
aktivitas perbankan sesuai dengan syariah yang diyakini, terutama masalah larangan riba,
serta hal-hal yang berkaitan dengan norma ekonomi dalam Islam seperti larangan maisyir
(judi dan spekulatif), gharar (unsur ketidakjelasan), jahala dan keharusan memperhatikan
kehalalan cara dan objek investasi. Berdiri dan berkembangnya industri perbankan syariah
disertai dengan instrumen-instrumen keuangan syariah maupun standar pelaporan keuangan
syariah, menjadikan produk-produk syariah semakin diarahkan untuk dapat memenuhi
setiap kebutuhan masyarakat di berbagai bidang kehidupan.
4. Jawaban Nomor 4:
Perbedaan Sistem Bunga dengan Sistem Bagi Hasil:
5. Jawaban Nomor 5:
(1)Banyaknya jumlah ahli ekonomi di Indonesia merupakan penganut paradigma “Barat”
sehingga masih menganggap akuntansi cenderung pada ilmu yang bebas nilai.
Minimnya para ahli ekonomi syariah di Indonesia.
(2)Banyaknya lembaga-lembaga konvensional yang bukan syariah seperti Bank Sentral
Indonesia yang mengadopsi praktik perbankan konvensional (BI), Bank-bank
Konvensional, Koperasi berbasis bunga, Asuransi Konvensional, dsb. Hal tersebut
menjadi hambatan berkembangnya praktik-praktik akuntansi syariah.
(3)Banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang multinasional (dimiliki oleh Barat) di
Indonesia menyebabkan praktik akuntansi dan standar pelaporan keuangan Indonesia
lebih banyak pada acuan aturan pelaporan keuangan internasional yang cenderung
bebas nilai dan profit oriented/keuntungan yang sebesar-besarnya perusahaan.
(4)Peran besar pasar modal sebagai salah satu indikator penting perekonomian suatu
negara dan pintu masuk arus modal yang besar dari investor baik dalam maupun luar
negeri. Sehingga memunculkan banyak produk pasar modal seperti saham, obligasi,
right, warrant yang dalam prinsip Islam bertolak belakang bahkan dalam pasar modal
masih diperdebatkan kesesuaian dengan prinsip-prinsip Islam karena begitu banyak
transaksi yang gharar (tidak jelas mekanismenya serta cenderung judi). Produk-
produk tersebut mempengaruhi perkembangan penerapan praktik akuntansi Barat
yang bebas nilai.
6. Jawaban Nomor 6:
(1) Mendorong upaya maksimal dalam sosialisasi mengenai pemahaman akuntansi
syariah sebagai ilmu akuntansi yang berbasis nilai dan etika pada setiap lapisan
masyarakat Indonesia.
(2) Pembentukan Islamic Bank (IB) sebagai bank sentral dari perbankan-perbankan
syariah karena selama masih berada di bawah Bank Indonesia maka praktik-praktik
akuntansi perbankan syariah masih tidak bisa terlepas dari pengaruh akuntansi
konvensional maupun sistem bunga yang ada dalam akuntansi konvensional.
(3) Peningkatan pembentukan usaha-usaha maupun lembaga-lembaga keuangan yang
berbasis syariah seperti BMT (Baitulmal Wal Tanwil), Asuransi Syariah, Perbankan
Syariah, Reksadana Syariah, perusahaan-perusahaan bersertifikasi syariah yang
mendorong perkembangan Ekonomi Syariah maupun praktik akuntansi syariah.
(4) Standarisasi sistem akuntansi dan audit syariah, yang bertujuan untuk menciptakan
transparansi keuangan sekaligus memperbaiki kualitas pelayanan keuangan kepada
masyarakat. Dalam PSAK Syariah masih belum menjangkau lebih dalam dan luas
mengenai pelaksanaan sistem akuntansi syariah dan audit syariah yang standard.
(5) Standarisasi dan pengembangan pelaporan akuntansi maupun produk-produk
instrumen keuangan syariah pada pasar modal syariah (Indonesia Sharia Stock Index
(ISSI). Semakin memperbanyak perusahaan-perusahaan yang tersertifikasi sesuai
syariah untuk berpartisipasi dalam ISSI. Mendorong masyarakat berpartisipasi pula
dalam ISSI sebagai investor yang terhimpun dalam Reksadana Syariah.
Pedoman Penskoran
skor perolehan
× 100(skala100)
skor maksimal