Anda di halaman 1dari 7

Kompetensi Profesional 1

Karakteristik Peserta Didik – LK 4.1

LEMBAR KERJA 4.1. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

A. Memahami Karakteristik Peserta Didik


 Bagaimana pendapat Saudara tentang keterkaitan 6 (enam) aspek dalam karakteristik peserta
didik dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.
 Tuliskan jawaban Saudara dengan menggunakan kata-kata Saudara sendiri dan dalam kalimat
yang benar dalam Bahasa Indonesia.
 Silakan Saudara menyelesaikan bagian A secara luring.
 Selamat Bekerja.

No Aspek Uraian
1. aspek fisik Perkembangan fisik pada jenjang SMK termasuk pada fase
remaja, yang ditandai dengan perubahan eksternal dan internal.
Perubahan eksternal meliputi tinggi badan, berat badan, proporsi
tubuh, organ seks, ciri-ciri seks primer dan sekunder. Sedangkan
perubahan internal meliputi sistem pencernaan, peredaran darah,
pernapasan, sistem endokrin/puber, jaringan tubuh. Perubahan
pertumbuhan fisik remaja dalam implikasinya terhadap pendidikan
terutama dalam proses pembelajaran dapat diselenggrakan
sedemikian rupa sehingga dapat membantu percepatan
pertumbuhan subjek didik. Dalam proses pembelajaran ini dapat
diupayakan dengan arahan pentingnya menjaga kesehatan badan
dan perlunya makanan yang baik dan bergizi.
Permasalahan dalam pertumbuhan fisik disebabkan karena
perasaan dan pikiran mengenai fisiknya. Untuk itu perlu peran
guru maupun orang tua membantu remaja agar memahami
keadaan fisik dan perubahan-perubahan yang dialami remaja,
seperti memberikan pengarahan kepada mereka berkaitan
dengan pertumbuhan yang dialami pada masa puber yang
dialami. Dalam masa remaja perubahan yang terjadi sangat
mencolok dan jelas sehingga dapat mengganggu keseimbangan
yang sebelumnya terbentuk. Perilaku mereka mendadak sulit
diduga dan seringkali agak melawan norma sosial yang berlaku.
Maka perubahan fisik hampir selalu dibarengi perubahan perilaku
dan sikap. Implikasi bagi pendidikan adalah pelunya
memperhatikan faktor penyediaan sarana dan prasarana, waktu
istirahat yang cukup, diadakan jam olahraga dan kegiatan
ekstrakulikuler.
2. intelektual Sejalan dengan perkembangan fisik yang cepat,
berkembang pula intelektual berpikirnya. Pada masa SMK
perkembangan intelektual digambarkan sebagai berikut :
1. Remaja mulai dapat berpikir logis tentang gagasan abstrak
Kompetensi Profesional 2
Karakteristik Peserta Didik – LK 4.1

2. Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat


rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan serta
pemecahan masalah
3. Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi,
membedakan yang konkrit dengan yang abstrak
4. Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji
hipotesis
5. Memikirkan masa depan, perncanaan dan mengeksplorasi
alterrnatif untuk mencapai psikologi remajanya
6. Mulai menyadari proses berpikir dan belajar berintrospeksi
Dari karakter perkembangan intelektual tersebut guru dapat
membantu mereka dengan mengggunakanpendekatan
keterampilan proses yaitu dengan memberi penekanan pada
pengusaan konsep-konsep abstrak. Karena siswa pada usia
remaja masih dalam proses penyempurnaan penalaran, Guru
hendaknya tidak menganggap bahwa mereka berpikr dengan cara
yang sama dengan guru. Untuk itu guru perlu memberikan
kesempatan kepada siswa mengadakan diskusi secara baik.
3. sosio-emosional Perkembangan fisik dan intelektual sejalan pula dengan
tingkat karakteristik emosional yang semakin drastis kecepatanya.
Gejala emosional remaja seperti perasaan sayang, marah, takut,
bangga dan rasa malu, cinta dan benci, harapan-harapan dan
putus asa, perlu dicermati dengan baik. Pada perkembangan
emosi ini individu pada tahap yang tidak jelas dalam rangakain
proses perkembangan karena mereka berada pada periode
transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Meskipun sifat kanak-
kanak sulit dilepaskan pada diri remaja karena pengaruh
pendidikan orang tua.
Perasaan takut, marah, malu, tegang dan agresif dapat
menyebabkan seseorang mengalami gangguan emosi. Karena
reaksi kita berbeda-beda terhadap setiap orang yang kita jumpai
maka akan timbul emosi tertentu. Seorang siswa bisa saja tidak
senang pada gurunya bukan karena pribadi guru tetapi karena
sesuatu yang terjadi pada situasi belajar di kelas. Sehubungan
dengan hal tersebut guru hendaknya memperlakukan siswa
seperti orang dewasa yang penuh dengan rasa tanggungjawab
moral dan mendorong mereka untuk bersaing dengan diri sendiri.
Guru juga dapat tampil berfungsi dan bersikap seperti pendengar
yang bersimpatik.
4. moral Karakteristik yang menonjol dalam perkembangan moral
remaja adalah bahwa sesuai dengan tingkat perkembangan
intelektual/kognitif yang mulai mencapai tahapan berfikir
operasional formal.perkembangan pemikirn moral remaja di
cirikan dengan mulai tumbuh kesadaran akan kewajiban
Kompetensi Profesional 3
Karakteristik Peserta Didik – LK 4.1

mempertahankan kekuasaan karena dianggap sebagai suatu


yang bernilai walaupun belum mampu
mempertanggungjawabkanya secara pribadi.
Para remaja sering bersikap kritis, menentang nilai-nilai dan
dasar hidup orang tua dan orang dewasa lainnya.akan tetapi
mereka tetap menginginkan suatu sistem nilai yang akan menjadi
pegangan dan petunjuk bagi perilaku mereka. Moral merupakan
suatu kebutuhan untuk menumbuhkan identitas dirinya menuju
kepribadian yang matang dan menghindarkan diri dari konflik yang
sering terjadi. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam
mengembangkan nilai,moral dan sikap remaja adalah
menciptakan komunikasi dan menciptakan iklim lingkungan yang
serasi.
5. spiritual Perkembangan berpikir remaja mempengaruhi
perkembangan pemikiran dan keyakinan agama. Pada masa
remaja sudah berkembang lebih jauh, didasari pemikiran-
pemikiran rasional menyangkut hal-hal yang bersifat abstrak atau
gaib dan meliputi hal-hal yang lebih luas. Remaja mendapatkan
atau menemukan kepercayaan-kepercayaan khusus yang lebih
mendalam membentuk keyakinannya dan menjadi pegangan
dalam merespon terhadap masalah-masalah dalam
kehidupannya. Keyakinan yang lebih luas dan yang mendalam ini,
bukan hanya diyakini atas dasar pemikiran tetapi juga atas ke
imanan. Pada masa remaja diwarnai oleh gambaran sifat-sifat
tuhan yang sesungguhnya, untuk itu guru juga harus mempunyai
pengetahuan tentang agama dan perilaku yang baik sebagai
aplikasi perwujudan pengetahuan agama.
6. latar belakang Karakteristik perkembangan fisik, kognitif, moral, emosi,
sosial budaya
spiritual akan berpengaruh pada perkembangan latar belakang
sosial budaya. Pada masa remaja berkembang social cognition
yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja
memahami orang lain sebagai individu yang unik baik menyangkut
sifat pribadi, minat, nilai-nilai maupun persaannya. Pada masa ini
juga berkembang sikap conformity yaitu kecenderungan untuk
menyerah atau mengikuti opini, nilai, kebiasaan, kegemaran atau
keinginan orang lain. Apabila kelompok teman sebaya yang di ikuti
menampilkan sikap dan perilaku yang secara moral dan agama
dapat di pertanggungjawabkan maka kemungkinan besar reamaja
tersebut berperilaku baik. Sedangkan apabila kelompoknya itu
menampilkan perilaku melecehkan nilai-nilai moral maka sangat di
mungkinkan remaja akan melakukan perilaku seperti kelompoknya
tersebut. Untuk itu diperlukan adanya upaya pengembangan
Kompetensi Profesional 4
Karakteristik Peserta Didik – LK 4.1

hubungan sosial remaja yang diawali dari lingkungan keluarga,


sekolah, dan linkungan masyarakat. Dalam lingkungan sekolah
guru harus berupaya agar pelajaran yang diberikan selalu cukup
menarik minat, sehingga hubungan sosial remaja akan dapat
berkembang secara maksimal.

B. Mengidentifikasi Kemampuan Awal Peserta Didik


 Tuliskan jawaban Saudara dengan menggunakan kata-kata Saudara sendiri dan dalam kalimat
yang benar dalam Bahasa Indonesia.
 Silakan Saudara menyelesaikan bagian B secara luring.
 Selamat Bekerja.

Jawablah pertanyaan di bawah ini.


1. Berapa jumlah siswa Saudara dalam 1 kelas?
25 Siswa
Kompetensi Profesional 5
Karakteristik Peserta Didik – LK 4.1

2. Apakah Saudara mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik Saudara?


Ya, Mengidentifikasi
3. Apa tujuan Saudara mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik Saudara?
a. Memperoleh informasi yang lengkap dan akurat berkenaan dengan kemampuan serta
karakteristik awal siswa sebeleum mengikuti proses belajar mengajar
b. Mengetahui minat, bakat, kemampuan, serta kecendrungan peserta didik berkaitan
dengan pemilihan progaram-program pembelajaran yang akan diikuti
c. Menentukan desain program pembelajaran atau pelatiahan tertentu yang perlu
dikembangkan sesuai dengan kemampuan awal peserta didik
4. Bagaimana Saudara mengindentifikasi kemampuan awal peserta didik Saudara?
a. Dengan menggunakan peta consep yaitu dengan cara menuliskan kata kunci utama
tentang topik yang akan dipelajari di papan tulis. Siswa diminta menyebutkan hal-hal
yang berhubungan dengan kata kunci utama. Seberapa pengetahuan awal yang dimiliki
siswa dapat terlihat sewaktu bersama-sama membuat peta konsep di papan tulis.
b. Asismen kemampuan awal siswa berbasis kinerja yaitu dapat berupa kuis, tugas atau
bentuk lain yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan diberikan. Dalam
pengerjaan tugas akan memerlukan penggunaan pengetahuan awal yang telah dimiliki.
5. Bagaimana Saudara menerapkan Teori Gardner dalam mengidentifikasi kemampuan awal
peserta didik Saudara di awal tahun pembelajaran?
Mengadakan Pre test untuk mengetahui kemampuan awal dengan acuan penilaian yang
digunakan tidak berorientasi input tetapi berorientasi pada progres atau kemajuan untuk
dilanjutkan melalui tugas portofolio. Test awal sifatnya hanya pemetaan untuk mengetahui
kemampuan awal yang dimiliki peserta didik berdasarkan teori Gardner meliputi :
1. Kecerdasan verbal
2. Kecerdasan logika
3. Kecerdasan visual
4. Kecerdasan tubuh
5. Kecerdasan musikal
6. Kecerdasan interpersonal
7. Kecerdasan intrapersonal
8. Kecerdasan naturalis

C. Mengidentifikasi Kesulitan Belajar Peserta Didik


 Tuliskan jawaban Saudara dengan menggunakan kata-kata Saudara sendiri dan dalam kalimat
yang benar dalam Bahasa Indonesia.
 Silakan Saudara menyelesaikan bagian C secara luring.
 Selamat Bekerja.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan yang Saudara alami dan refleksikan dengan
apa yang telah Saudara pelajari dalam Bahan Bacaan 4.3. Mengidentifikasi Kesulitan Belajar
Peserta Didik.

1. Menurut Saudara faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesulitan belajar peserta didik
Saudara?
a. Faktor internal :
1. Kebiasaan belajar yang kurang baik
2. Aktivitas belajar yang kurang
3. Emosional yang kadang kurang stabil
4. Ketahanan belajar
b. Faktor ekstern
Kompetensi Profesional 6
Karakteristik Peserta Didik – LK 4.1

1. Perhatian keluarga yang tidak memadai


2. Ekonomi keluarga menegah ke bawah
3. Kedudukan anak dalam keluarga yang menyedihkan
4. Kebiasaan keluarga yang tidak menunjang
5. Lingkungan sosial dalam bergaul

Apakah Saudara melakukan diagnosa kesulitan belajar peserta didik Saudara? Bagaimana Saudara
melakukannya?
Ya, mendiagnosa untuk mencari learning disorder, disabilties, disfunction, ander achiever slow
learning. dengan cara sebagai berikut :
a. Test prasarat diagnosa kesulitan belajar
Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang
dapat disampaikan dengan penyederhanaan materi, variasi cara penyajian dan
penyederhanaan pertanyaan. Hal ini dilakukan apbila prasarat ketentuan kompetensi tidak
terpenuhi.
b. Tes diagnosis
Digunakan untuk mengetahui kesulitan peserta didik dalam kompetensi tertentu. Dilakuakan
dengan cara pemberian tugas-tugas latiahan secara khusus
c. Wawancara
Mengadakan interaksi lisan dengan peserta didik dengan menggali lebih dalam mengenai
kesulitan belajar yang dijumpai peserta didik. Melakukan pendekatan langsung dengan
memposisikan diri sebagai sahabat.
d. Observasi
Melihat dengan cermat periku pesrta didik ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.
Apakah Saudara pernah memiliki atau mengajar peserta didik yang mengalami kegagalan dalam
belajar? Ceritakan kesulitan yang dialami peserta didik tersebut.
Pernah, Salah seorang siswi dari awal proses pembelajaran sampai akhir pembelajaran akhir
dengan seksama mengikuti, memperhatikan, mendengarkan. Secara obsevasi kelas tidak nampak
kesulitan belajarnya. Setelah diadakan evaluasi lisan dan tertulis hasil yang diperoleh sangat tak
terduga siswi tersebut tidak tau sama sekali apa yang telah disampaikan dan dipelajari. Dari hal
yang paling dasar, mudah dan bagi teman yang ketika proses pembelajaran kurang
memperhatikan bisa menjawabnya, siswa tersebut tidak bisa sama sekali. Hal tersebut
berlangsung berkali-kali langkah diagnosa evaluasi lisan tertulis bahkan remidi, tugas khususpun
tidak berjalan mestinya. Setelah langkah tersebut dilakukan saya menggunakan metode interview
dengan memposisikan diri sebagai sahabat di luar kelas, siswi tersebut menceritakan kehidupan
keluarga yang dialami. Orang tua siswi tersebut telah berpisah keluarga tidak tau apa
penyebabnya sehingga ia merasa harus melakukan apa, bersama siapa ia akan berlindung.
Sehingga ia merasa putus asa dan malas belajar, ia menganggap sekolah sebagai tempat untuk
mengisi waktu dari pada dirumah dengan masalah yang membebaninya.

Kesulitan-kesulitan belajar seperti apa yang dihadapi oleh peserta didik Saudara?
a. Menunjukan hasil hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata yang dicapai kelompoknya
b. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan
c. Lambat melakukan tugas-tugaskegiatan belajarnya teringgal dengan kawan kawan yang lain
d. Menunjukan sikap-sikap yang tidak wajar
e. Menunjukan gejala emosional yang kurang wajar
Kompetensi Profesional 7
Karakteristik Peserta Didik – LK 4.1

Bagaimana cara Saudara mengidentifikasi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar?
a. Dengan Test prasarat diagnosa kesulitan belajar Yaitu Pemberian pembelajaran ulang dengan
metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan
penyederhanaan materi, variasi cara penyajian dan penyederhanaan pertanyaan. Hal ini
dilakukan apbila prasarat ketentuan kompetensi tidak terpenuhi.
b. Dengan Tes diagnosis Yaitu untuk mengetahui kesulitan peserta didik dalam kompetensi
tertentu. Dilakukan dengan cara pemberian tugas-tugas latihan secara khusus
c. Dengan Wawancara Yaitu interaksi lisan dengan peserta didik dengan menggali lebih dalam
mengenai kesulitan belajar yang dijumpai peserta didik. Melakukan pendekatan langsung
dengan memposisikan diri sebagai sahabat.

Apa saja yang menjadi penyebab kesulitan belajar peserta didik Saudara?
a. Keterbatasan intelegensi
b. Kurang motivasi atau dorongan untuk belajar
c. Situasi pribadi terutama emosional yang dihadapi murid-murid tertentu
d. Situasi keluarga yang kurang mendukung situasi belajar
e. Situasi sosial dan keadaan ekonomi keluarga yang menggangu
Bagaimana Saudara membantu atau menolong peserta didik Saudara yang mengalami kesulitan
belajar?
pemberian tugas-tugas latihan secara khusus
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda
b. Mengadakan interaksi lisan dengan peserta didik dengan menggali lebih dalam mengenai
kesulitan belajar yang dijumpai peserta didik.
c. Melakukan pendekatan langsung dengan memposisikan diri sebagai sahabat.

Apabila kesulitan belajar tersebut bersumber dari kesulitan peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran atau metode Saudara dalam mengajar, apa yang akan Saudara lakukan?
Semua Metode dan pendekatan pembelajaran digunakan sesuai dengan kebutuhan, persoalan
yang terjadi. Penanganan Kesulitan belajar perlu menggunakan metode yang bervariasi demikan
pula dalam mengajar diperlukan strategi yang variatif pula. Tidak terpaku pada satu metode
bahkan dalam satu kali tatap muka menggunakan metode pembelajaran kombinasi dari metode-
metode mengajar yang sudah ada.

Anda mungkin juga menyukai