Anda di halaman 1dari 10

EKONOMI (X)

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang berkaitan dengan segala kegiatan manusia dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Berikut beberapa definisi ilmu ekonomi dari berbagai sumber, baik secara umum maupun menurut
para ahli.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu yang tertuju
pada asas-asas produksi, distribusi, pemakaian barang atau kekayaan.
Kekayaan yang di maksud adalah termasuk uang, perdagangan atau segala perindustrian. Juga hal-hal
yang berkaitan dengan pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya.
Selain itu, menurut KBBI ilmu ekonomi juga berkaitan dengan perekonomian negara. Maksud dari
perekonomian disini yaitu segala aturan atau tata cara dalam berekonomi (perindustrian dan
perdagangan).
Ilmu ekonomi juga berurusan dengan keuangan rumah tangga yang berarti organisasi atau negara.
Definisi ilmu ekonomi menurut Wikipedia Ensiklopedia Indonesia adalah ilmu yang mempelajari
berbagai aktivitas perilaku manusia (sosial) yaitu berupa kegiatan produksi, distribusi, serta konsumsi
terhadap barang dan jasa.
Istilah ekonomi berasal dari kata “oikos” yang berarti rumah tangga atau keluarga. Dan “Nomos”
yang berarti aturan, peraturan dan hukum. Jadi, secara garis besar dapat di artikan segala aturan atau
managemen dalam rumah tangga.
Ilmu ekonomi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang usaha manusia dalam
mencapai kemakmuran.
Untuk mencapai kemakmuran, manusia akan melakukan aktivitas ekonomi seperti konsumsi,
produksi, dan distribusi.
Hal ini dapat memunculkan masalah ekonomi yaitu tidak seimbangnya kebutuhan manusia yang tak
terbatas dengan jumlah barang atau produksi yang makin terbatas.

Menurut Para Ahli

Selain pengertian secara umum, terdapat pula definisi ilmu ekonomi menurut sejumlah pakar atau
para ahli, baik yang berasal dari luar negeri maupun negara Indonesia.
Dibawah ini beberapa definisi ilmu ekonomi menurut para ahli:
1. Aristoteles
Aristoteles berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah suatu cabang yang bisa digunakan melalui dua
jalan yaitu adanya kemungkinan untuk dipakai dan kemungkinan untuk ditukarkan dengan barang.
(Nilai pemakaian dan nilai pertukaran).
2. Menurut Adam Smith
Ilmu ekonomi menurut Adam Smith, merupakan ilmu sistematis yang mempelajari tingkah laku
manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan
tertentu.
3. Menurut M. Manullang
Menurut M. Manullang ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana memenuhi
keinginan manusia atau masyarakat demi tercapainya kemakmuran. Kemakmuran adalah kondisi
dimana manusia bisa memenuhi kebutuhannya, baik berupa barang atau jasa.
4. Menurut Von Neumann dan Mogenstern
Ilmu ekonomi adalah disiplin ilmu yang sangat disayangkan apabila digunakan secara tidak ilmiah.
Sebab para tokoh terkemuka nya sibuk mengurusi solusi untuk masalah yang terjadi pada zaman itu.
5. Menurut Richard G. Lipsey
Richard G. Lipsey mengutarakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan
sumber daya yang langka guna media yang tidak terbatas.
6. Menurut Khursid Ahmad
Ilmu ekonomi adalah sebuah usaha sistematis untuk memahami permasalahan ekonomi dan perilaku
manusia dalam hubungan dengan permasalahan tersebut dari sudut pandang Islam.
7. Menurut Abraham Maslow
Abraham Maslow berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang berguna untuk menyelesaikan
berbagai permasalahan hidup manusia.
Permasalahan disini tentunya berupa masalah tentang perekonomian sesuai prinsip dan teori yang
efektif serta efisien.
8. Menurut John Stuart Mill
John Stuart Mill, seorang filsuf empiris yang terkenal di Inggris berpendapat bahwa ilmu ekonomi
merupakan cabang ilmu praktis atau sains praktikal yang mempelajari tentang seluk beluk penagihan
dan pengeluaran. Juga tentang kegiatan produksi dan distribusi kekayaan.
9. Menurut Amwal
Menurut amwal, ilmu ekonomi adalah ilmu untuk menentukan sebuah keputusan yang efektif.
Keputusan ini diambil guna mengelola sumber daya yang ada. Kegiatan ini dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan individu atau masyarakat.
10. Menurut Suherman Rosyidi
Filsuf asal indonesia Suherman Rosyidi mengatakan, pengertian ilmu ekonomi adalah cabang ilmu
pengetahuan yang sungguh-sungguh memberikan pengetahuan.
Pengetahuan disini maksudnya segala yang berkaitan dengan gejala-gejala yang timbul di lingkungan
masyarakat. Gejala-gejala tersebut timbul akibat sejumlah perbuatan manusia itu sendiri.
Perbuatan manusia ini adalah upaya-upaya mereka dalam rangka memenuhi kebutuhan. Dengan kata
lain usaha untuk mencapai kemakmuran hidup manusia.
11. Menurut Louis Cantori
Terdapat kemiripan pendapat antara louis Cantori dengan Khursid Ahmad yang menilai ilmu ekonomi
dari sudut pandang Islam. Louis Cantori berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang didasari
atas segi Islam. Yaitu mengenai masalah yang menjamin berputarnya harta yang dimiliki oleh
manusia.
Sampai mencapai suatu titik dimana manusia tersebut akan memaksimalkan seluruh fungsi hidupnya
hanya sebagai hamba Allah sang pencipta. Yang mana untuk mencapai kesejahteraan di dunia
maupun di akhirat nanti.
12. Menurut Hermawan Kertajaya
Pengertian ilmu ekonomi menurut Hermawan adalah sebuah wadah yang didalamnya terdapat sektor-
sektor industri yang sudah melekat.
13. Menurut Gregori Mankiw
Ilmu ekonomi menurutnya, adalah sebuah cabang ilmu yang di dalamnya memperlajari tentang
bagaimana cara masyarakat dalam mengelola sumber daya yang langka.
14. Menurut Penson
Ilmu ekonomi yaitu sebuah ilmu yang mempelajari mengenai sebuah kesejahteraan material pada
setiap diri manusia. Kesejahteraan material ini dapat berupa barang atau jasa.
15. J. B. Say
Ilmu ekonomi adalah sebuah kajian ilmu yang di dalamnya terdapat berupa peraturan yang bisa saja
mengatur kekayaan seseorang.

Pembagian Ilmu Ekonomi Beserta Prinsip-Prinsipnya

Pembagian ilmu ekonomi dan prinsipnya menjadi salah satu pelajaran dasar dalam ilmu ekonomi.
Pembagian ini membuat studi menjadi lebih spesifik dan tidak melebar dalam suatu pembahasan
tertentu.
Pembagian ilmu ekonomi dalam dilakukan lantaran ruang lingkup pembahasan ekonomi begitu luas
dan beragam. Untuk itu, ilmu ini dipecah agar pengkajiannya menjadi lebih spesifik dan tidak
melebar. Namun, sebelum menuju ke pembahasan utama terkait pembagian ekonomi, ada baiknya
untuk menyegarkan kembali ingatan dengan pengertian ekonomi. 
Pembagian Ilmu Ekonomi Beserta Contohnya Berdasarkan buku Ekonomi oleh Alam S, ilmu
ekonomi dibedakan menjadi tiga kelompok dasar, yaitu ekonomi deskriptif, teori ekonomi, dan
ekonomi terapan.

 Ekonomi Deskriptif
Ekonomi deskriptif mengumpulkan informasi faktual terkait masalah ekonomi. Kelompok ekonomi
ini menggambarkan keadaan perekonomian yang sebenarnya terjadi di masyarakat. Ekonomi
deskriptif memberikan keterangan terkait pengidentifikasian, pendefinisian, kompilasi informasi,
pengukuran fenomena, dan pengumpulan data. Kegiatan ini memungkinkan seseorang memperoleh
sejumlah pengetahuan terkait fakta atau data empiris, seperti jumlah angkatan kerja atau struktur
serikat buruh.
Teori Ekonomi
Teori ekonomi berusaha menggeneralisasi data-data ekonomi dan memberikan interpretasi atas data
tersebut. Studi ini merupakan kumpulan asas atau hukum ekonomi yang digunakan sebagai dasar
untuk melaksanakan kebijakan ekonomi. Kelompok ilmu ekonomi ini bertugas menerangkan
hubungan antara peristiwa ekonomi yang satu dengan lainnya, serta merumuskannya dalam suatu
hukum atau teori ekonomi. Teori ini merupakan kerangka konsep yang berasal dari data-data konkret
bersifat umum.
Teori ekonomi terbagi menjadi dua, yakni ekonomi makro dan ekonomi mikro.
Ekonomi makro khusus membahas mekanisme kerja perekonomian secara keseluruhan. Teori ini
meneliti fenomena ekonomi yang luas, seperti tingkat pengangguran, inflasi, hingga resesi yang
melanda suatu negara. Tujuannya, untuk memahami berbagai peristiwa ekonomi, merumuskan, dan
memperbaiki kebijakan yang berlaku. Sebaliknya, ekonomi mikro merupakan ilmu yang mempelajari
perilaku individu dan rumah tangga produksi, atau perusahaan dalam membuat keputusan untuk
mengalokasikan sumber daya yang terbatas.
Sebaliknya, ekonomi mikro merupakan ilmu yang mempelajari perilaku individu dan rumah tangga
produksi, atau perusahaan dalam membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang
terbatas.  
2. Ekonomi Terapan
Ekonomi terapan merupakan cabang ilmu ekonomi yang menggunakan hasil kajian ekonomi untuk
menjelaskan fakta-fakta yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif. Kelompok ekonomi ini
dipandang sebagai sarana untuk solusi bagi masalah-masalah praktis. Selain pengelompokan di atas,
ilmu ekonomi juga dapat dibagi menjadi delapan cabang, yakni:
Ilmu ekonomi moneter
Cabang ini membahas tentang uang, perbankan, dan lembaga keuangan lainnya. Ada juga aspek-
aspek yang berkaitan secara langsung maupun tidak langung, dengan hal-hal tersebut seperti tingkat
suku bunga, jumlah uang beredar, hingga inflasi.
Ilmu ekonomi publik
Ilmu ekonomi publik merupakan cabang ilmu yang membahas tentang kebijakan pemerintah dalam
perekonomian, seperti APBN, APBD, pajak, atau utang pemerintah.
Ilmu ekonomi industri
Cabang ini fokus membahas interaksi berbagai perusahaan dalam suatu industri, baik berupa
persaingan usaha atau kinerja
Ilmu ekonomi internasional
Sesuai namanya, cabang ini membahas kegiatan perekonomian antaranegara, baik ekspor impor
atau aliran investasi antarbangsa.
Ilmu ekonomi regional
Cabang ini membahas tentang interaksi ekonomi antarwilayah serta proses perkembangan suatu
wilayah.
Ilmu ekonomi sumber daya alam (SDA)
Cabang ilmu ekonomi SDA mencakup pembahasan terkait masalah dan alokasi sumber daya alam
secara optimal menurut ekonomi.
Ilmu ekonomi sumber daya manusia (SDM)
Ilmu ekonomi SDM berhubungan dengan faktor produksi tenaga kerja, seperti masalah
pengangguran, upah minimum, dan sebagainya.
Ilmu ekonomi syariah
Cabang ilmu ekonomi syariah bertujuan menerapkan ekonomi Islam. Pokok pembahasannya, antara
lain penghapusan riba dalam perekonomian, prinsip bagi hasil, hingga zakat.

Prinsip Ekonomi                                                    
Kebutuhan manusia yang beragam dan sumber daya alam yang terbatas, mendorong manusia
berpikir rasional untuk bisa memenuhi kebutuhannya. Manusia berusaha menggunakan sumber
daya terbatas dengan pengorbanan sekecil mungkin. Hal ini tidak lepas dari prinsip ekonomi.
Prinsip ekonomi merupakan dasar berpikir yang digunakan manusia dalam memaksimalkan suatu
tujuan melalui pengorbanan tertentu, atau untuk mencapai tujuan tertentu dengan pengorbanan
sekecil mungkin. Mengutip laman Kementerian Keuangan, prinsip ekonomi berarti panduan dalam
kegiatan ekonomi untuk mencapai perbandingan rasional antara pengorbanan yang dilakukan dan
hasil yang diperoleh. Adapun prinsip ekonomi, yaitu: Pengorbanan biaya yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sesuatu. Pasar adalah tempat terbaik untuk melakukan aktivitas ekonomi. Berpikir
rasional. Pemerintah mempunyai wewenang untuk meningkatkan faktor produksi. Keputusan yang
melibatkan pengorbanan (trade off) dan biaya yang harus dikorbankan untuk memperoleh sesuatu
(opportunity cost). Standar hidup negara bergantung pada kemampuannya memproduksi barang
dan jasa. Perdagangan menguntungan semua pihak. Masyarakat menghadapi trade off jangka
pendek antara inflasi dan pengangguran.
Harga meningkat apabila pemerintah mencetak uang dalam jumlah banyak. Respon masyarakat
terhadap insentif. Prinsip ekonomi di atas menjadi pedoman bagi setiap pelaku ekonomi dalam
melakukan kegiatan ekonomi. Pada dasarnya, kegiatan tersebut dapat dikelompokkan atas tiga
tindakan besar, yakni produksi, distribusi, dan konsumsi.
1. Produksi
Kegiatan produksi merupakan kegiatan yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa agar dapat
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dari hasil produksi tersebut akan melahirkan produk.
Produk inilah yang nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau konsumen.
Ada banyak tujuan produksi, seperti memenuhi kebutuhan konsumen, memperoleh keuntungan
sebesar-besarnya, menghasilkan barang setengah jadi untuk keperluan produksi selanjutnya,
meningkatkan kemakmuran rakyat, mengurangi tingkat pengangguran, dan meningkatkan
sumber devisa negara dengan produksi barang ekspor. Beberapa faktor yang mempengaruhi
produksi, di antaranya SDA, SDM dan Sumber Daya Modal.
2. Distribusi
Distribusi dapat disimpukan sebagai kegiatan menyebarkan produk, baik berupa barang maupun
jasa ke seluruh pasar. Proses distribusi mempertemukan produk maupun jasa hasil produksi
kepada konsumen.
3. Konsumsi
Konsumsi merupakan kegiatan menggunakan barang dan jasa. Bagi para pegiat ekonomi, prinsip
konsumen sering kali dijadikan sebagai indikator dari perekonomian secara menyeluruh. Prinsip
ini juga disebut sebagai tujuan akhir dari kegiatan ekonomi.

KEBUTUHAN
Kebutuhan manusia sangat beragam. Mulai dari yang besar hingga hal-hal kecil seperti alat
tulis.
Pemenuhan kebutuhan akan berkaitan dengan pendapatan. Dibutuhkan banyak
pertimbangan agar finansial atau ekonomi terjaga. Itulah alasan ilmu ekonomi perlu
dipelajari.
Manusia memilikikebutuhan dan juga keinginan. Keduanya adalah hal yang berbeda.
Kebutuhan dan keinginan manusia menentukan perilaku konsumsi dalam bidang ekonomi.
Kebutuhan bersifat objektif sedangkan keinginan bersifat subjektif Kebutuhan adalah apa
yang dibutuhkan manusia untuk hidup. Menurut Kasiati dan Ni Wayan Dwi Rosmalawati
dalam buku Kebutuhan Dasar Manusia I (2016), setiap manusia pada dasarnya memiliki
kebutuhan yang sama. Semua manusia memiliki kebutuhan dasar yang sama. Seperti
membutuhkan makan, minum, keamanan, pakaian, dan juga tempat berlindung. Sehingga,
kebutuhan bersifat objektif. Menurut Forbes, keinginan adalah tentang bagaimana
seseorang memilih untuk hidup. Pilihan manusia berbeda-beda, bergantung pada faktor
sosial dan budaya. Sehingga, keinginan bersifat subjektif karena berbeda dari satu manusia
ke manusia lainnya.
Kebutuhan bersifat mengikat sedangkan keinginan tidak bersifat mengikat Perbedaan
selanjutnya dari kebutuhan dan keinginan adalah keterikatannya pada manusia. Kebutuhan,
terutama kebutuhan dasar memiliki sifat yang mengikat. Artinya, kebutuhan tersebut wajib
atau harus dipenuhi demi keberlangsungan hidup. Sedangkan, keinginan tidak bersifat
mengikat. Karena, jika suatu keinginan tidak dipenuhi, keberlangsungan hidup tidak
terganggu selama kebutuhan tetap terpenuhi. Misalnya, kelangsungan hidup manusia akan
terancam jika tidak makan. Namun, manusia tetap bisa hidup walau tidak bisa makan
makanan yang ia inginkan dan hanya mengonsumsi makanan yang ada. 
Keinginan datang dari kebutuhan Misalnya, seseorang merasakan lapar sehingga makan
menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Orang tersebut kemudian mencari makanan apa
saja yang tersedia. Terdapat banyak pilihan untuk makan, baik tempat makan, jenis
makanan, hingga harga. Dari situlah timbul keinganan seseorang untuk mengkonsumsi
suatu makanan.
Pada dasarnya, kebutuhan manusia hanya makan. Makan apa sajapun dapat memenuhi
kebutuhan manusia dan mendapat manfaat berupa gizi dan rasa kenyang. Namun, dalam
memenuhi kebutuhan untuk makan tersebut manusia mengembangkan keinginan. Jika
keinginan akan makanan tersebut terpenuhi, yang didapat tidak hanya gizi juga rasa
kenyang melainkan juga kepuasan.
Kebutuhan mengutamakan fungsi sedangkan keinginan mengutamakan kepuasan Suatu
kebutuhan akan barang cukup dipenuhi oleh barang dengan fungsi yang sesuai. Misalnya,
manusia memerlukan pakaian. Kebutuhan akan pakaian cukup dipenuhi dengan
menggunakan pakaian apa saja. Sehingga, manusia tidak merasa malu dan merasa
tubuhnya terlindungi dari lingkungan. Namun, dalam pemenuhan kebutuhan akan pakaian
terdapat keinginan manusia yang bertolak ukur pada selera dan kepuasan. Seseorang
memenuhi keingan akan pakaian dengan cara menggunakan pakaian yang sesuai dengan
seleranya, sehingga ia merasa puas. Dilansir dari The Balance, keinginan pada dasarnya
bergantung pada perspektif dan bagaimana seseorang mengelola dana yang dimilikinya.
Misalkan dua orang memiliki jumlah uang yang sama. Keduanya adalah manusia yang
secara objektif membutuhkan pakaian. Namun, pakaian yang dibeli keduanya berbeda baik
modelnya maupun harganya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN MANUSIA
Pendapatan  Setiap orang bekerja untuk memperoleh pendapatan. Di mana pendapatan
tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Pendapatan setiap orang tidaklah
sama. Besarnya pendapatan seseorang akan berpengaruh terhadap kebutuhannya.
Semakin besar pendapatan seseorang, maka kebutuhannya juga semakin besar.
Sebaliknya, seseorang dengan pendapatan rendah akan memiliki kebutuhan yang
cenderung lebih sedikit. Contohnya orang berpendapatan rendah hanya bisa membeli
sembako. Sedangkan orang berpendapatan tinggi bisa membeli sembako hingga peralatan
elektronik.
Selera
Masing-masing individu tentu memiliki selera yang berbeda-beda. Hal tersebut juga
memengaruhi kebutuhan masing-masing. Misalnya, Anto dan Budi sama-sama
membutuhkan makan. Namun selera mereka berbeda. Anto yang terbiasa dengan nasi
tentu membeli nasi, sedagkan Budi yang terbiasa dengan gandum akan membeli roti
sebagai kebutuhan makannya. Sehingga selera menjadi faktor yang memengaruhi
kebutuhan masing-masing individu. 
Adat istiadat Setiap daerah memiliki adat istiadat yang berbeda dengan daerah lain dan
memengaruhi kebutuhan masyarakatnya. Sebagai contoh, adat pernikahan daerah Jawa
akan berbeda dengan pernikahan adat Sumatera. Perbedaan prosesi acara pernikahan
tersebut memengaruhi perbedaan kebutuhan dari masing-masing adat. 
Kondisi alam  Keadaan alam Keadaan alam juga berpengaruh pada perbedaan kebutuhan
setiap individunya. Sehingga mereka akan memilah atau menyeleksi mana kebutuhan yang
dikira sesuai dengan kondisi geografis atau keadaan alam tempat tinggalnya. Contohnya
orang yang tinggal di daerah pesisir, udara atau hawanya cenderung panas sehingga lebih
sering megenakan pakaian tipis. Sedangkan orang di daerah pegunungan cenderung
mengenakan pakaian tebal karena hawanya yang dingin.
Tingkat pendidikan Perbedaan tingkat pendidikan antarindividu akan memengaruhi
kebutuhan. Siswa SD, SMP, dan SMA membutuhkan buku dan alat tulis untuk belajar dan
mengerjakan tugas. Sedangkan mahasiswa lebih membutuhkan laptop untuk mengerjakan
tugas-tugas. 
Profesi atau pekerjaan
Perbedaan profesi juga berarti adanya perbedaan kebutuhan hidup dan akan pekerjaannya.
Misalnya kebutuhan dokter dengan arsitek berbeda. Dokter membutuhkan stetoskop,
sedangkan arsitektur membutuhkan alat teknis untuk merancang bangunan. Profesi juga
berkaitan erat dengan keadaan alam atau letak geografisnya. Contohnya nelayan menjadi
profesi utama masyarakat pesisir. Sedangkan petani menjadi profesi utama masyarakat
pegunungan. Tentunya kebutuhan mereka juga berbeda. Nelayan membutuhkan jaring dan
kapal, petani membutuhkan lahan dan bibit tanaman.
Usia
Usia sangatlah berpengaruh pada jenis kebutuhan tiap individu atau kelompoknya. Seiring
bertambahnya usia, bisa jadi kebutuhan individu akan semakin bertambah. Contohnya
kebutuhan anak sekolah akan berbeda dan mengalami peningkatan ketika ia bekerja.  Usia
juga dapat dikatakan menjadi tolok ukur kebutuhan seseorang. Walau tidak dapat
dimungkiri, beberapa kebutuhan bisa digunakan di semua kalangan usia. Contohnya
penggunaan gadget pada anak usia dini untuk aktivitas pembelajaran atau bermain.
MACAM-MACAM KEBUTUHAN MANUSIA
Ada macam-macam kebutuhan manusia yang mesti dipenuhi. Hal itu dapat dibagi dalam 4
kategori, yakni intensitas, waktu pemenuhan, sifat, dan subjek.
1. Kebutuhan ekonomi menurut intensitas
Kebutuhan primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan paling penting atau utama agar manusia dapat
melangsungkan kehidupan.Menurut International Labour Organization (ILO), kebutuhan
primer terkait dengan kebutuhan pokok seperti pangan dan gizi, misalnya makanan dan
minuman. Contoh lainnya seperti rumah atau tempat tinggal dan pakaian.
Kebutuhan sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang  boleh didapatkan usai kebutuhan primer
terpenuhi. Sifatnya untuk melengkapi dan meningkatkan kenyamanan. Contohnya kipas
angin, kulkas, dan sebagainya.
Kebutuhan tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang biasanya berkaitan dengan peningkatan status
sosial. Karena itu, umumnya kebutuhan ini terpenuhi oleh orang-orang berpenghasilan
tinggi. Contohnya yakni perhiasan, mobil, vila, dan sebagainya.
2. Kebutuhan berdasarkan waktu
Kebutuhan berdasarkan waktu berkaitan dengan waktu pemenuhannya, bisa sangat
mendesak atau tidak.
Kebutuhan sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak dapat ditunda lagi.
Misalnya, ketika haus atau lapar, maka Anda harus minum atau makan untuk mengatasinya.
Kebutuhan akan datang
Kebutuhan ini tidak bersifat segera, melainkan membantu seseorang untuk menjaga atau
memberi ancang-ancang demi kelangsungan hidupnya kelak. Contoh kebutuhan yang akan
datang adalah tabungan.
Kebutuhan tidak terduga
Kebutuhan ini harus segera dipenuhi ketika ada sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba atau di
luar rencana. Contohnya, ketika ada keluarga yang sakit, dia harus segera diperiksa dan
diberikan penanganan khusus, misalnya dirawat dan diberi obat
Kebutuhan sepanjang waktu
Pemenuhan kebutuhan ini tidak terbatas. Artinya bisa terus dipenuhi hingga batas tertentu.
Contohnya belajar ilmu baru.
3. Kebutuhan menurut sifat
Kebutuhan menurut sifat didasarkan sebagai alat untuk memenuhi kepuasan. Kebutuhan ini
dibagi menjadi dua, yaitu:
Kebutuhan jasmani
Kebutuhan jasmani berkaitan dengan fisik manusia. Contohnya olahraga agar tubuh segar
dan tidak mudah sakit.
Kebutuhan rohani
Kebutuhan ini tidak tampak secara nyata karena dirasakan secara batiniah sehingga
memunculkan rasa bahagia, gembira, lega, dan sebagainya. Contohnya ibadah, siraman
rohani, atau kasih sayang dari orang tua maupun pasangan.
4. Kebutuhan menurut subjek
Kebutuhan menurut subjek dibagi menjadi dua, yakni:
Kebutuhan individu
Kebutuhan ini bersifat pribadi sehingga item yang diperlukan pun berbeda. Misalnya, pelajar
membutuhkan seragam, alat tulis, dan buku. Sementara itu, atlet maraton akan
membutuhkan sepatu lari dan pakaian untuk latihan.
Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang memiliki manfaat bagi banyak orang sehingga
kelompok tersebut merasa lebih sejahtera, tertib, dan aman. Contohnya adalah rumah
ibadah dan rumah sakit.

KELANGKAAN
Secara sederhana, pengertian kelangkaan dapat diartikan sebagai, terbatasnya sumber daya,
sehingga mengakibatkan kebutuhan manusia tidak tercukupi. Saat kita memerlukan sesuatu, kita
tidak bisa mendapati apa yang kita perlukan, hal ini juga disebut sebagai kelangkaan. Secara luas,
kelangkaan ekonomi dapat diartikan sebagai, salah satu masalah ekonomi paling mendasar yang
kita hadapi setiap hari, banyak digunakan dalam bisnis untuk menunjukkan kesenjangan antara
penawaran dan permintaan.
Ciri-ciri kelangkaan ekonomi:
1. Sumber daya jarang bisa didapat, bisa juga tidak mencukupi, dengan kata lain, alat
pemuas berupa barang dan jasa, terbatas.
2. Keinginan atau kebutuhan manusia yang tinggi, dapat dikatakan, kebutuhan manusia,
tidak terbatas.
3. Jumlah alat yang memenuhi kebutuhan manusia sangat terbatas, karena tidak diproduksi
lagi, sehingga mengakibatkan sulit didapat.
4. Harga permintaan melambung tinggi dibanding dengan harga biasa, karena jumlahnya
terbatas, sedangkan permintaan dari konsumen, tinggi.
5. Konsumen harus berkorban demi mendapat alat pemuas yang berupa barang atau jasa,
bahkan sampai mengorbankan kebutuhan banyak orang untuk memenuhi kebutuhan
yang lebih penting.
Jenis-jenis kelangkaan
1. Kelangkaan SDM (Sumber Daya Manusia)
Manusia dilahirkan memiliki daya cipta, rasa, dan karsa. Dalam kegiatan ekonomi,
manusia memiliki banyak sekali peran. Selain sebagai sumber daya itu sendiri, manusia
juga berperan sebagai konsumen, atau yang turut memanfaatkan hasil dari suatu kegiatan
ekonomi. Sebagai contoh, terjadinya kekurangan tenaga kerja pada sebuah perusahaan,
kekurangan ini dapat berarti kuantitas atau yang menunjukkan jumlah fisik, namun dapat
juga kurangnya kualitas, seperti kemampuan berpikir atau keterampilan.
Dari kondisi ini, seseorang diharapkan mampu meningkatkan kualitas diri baik dari sisi
kemampuan berpikir, maupun menjadi manusia terampil. Hal ini dapat dilakukan dengan
meningkatkan kualitas pendidikan, menggali sumber pengetahuan, mengikuti
perkembangan teknologi, agar menjadi pribadi-pribadi yang terampil dan berkualitas,
bahkan mampu bersaing dengan tenaga kerja asing.
Dalam buku Indonesia Menuju 2045 SDM Unggul Dan Teknologi Adalah Kunci juga
dibahas mengenai bagaimana untuk menjadi negara maju kita perlu untuk mempelajari
berbagai solusi, terobosan, dan lompatan yang negara maju lainnya sudah lakukan.
2. Kelangkaan Sumber Daya Alam
Makhluk hidup tidak dapat lepas atau jauh dari alam. Alam memberi banyak sekali manfaat bagi
makhluk hidup di sekitarnya. Semua yang tersedia di alam, disebut sebagai sumber daya alam,
sumber daya alam ini terdiri dari dua jenis, yaitu sumber daya biotik, berupa hewan dan
tumbuhan, serta sumber daya abiotik, yang berupa udara, air, tanah, iklim, dan bahan tambang.
Sebelum dipergunakan, sumber daya alam tersebut harus dieksplorasi terlebih dahulu, agar dapat
dimanfaatkan.Sumber daya jika dimanfaatkan terus menerus, pasti persediaannya akan semakin
menipis, termasuk juga sumber daya alam. Menipisnya ketersediaan sumber daya alam inilah
yang disebut sebagai kelangkaan, terutama sumber daya alam yang tidak terbarukan, seperti hasil
tambang. Untuk mencegah hal tersebut, muncul Hukum Sumber Daya Alam di Indonesia yang
digunakan untuk mengatur kewenangan pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber daya alam
yang ada
3. Kelangkaan Sumber Daya Entrepreneurship (Kewirausahaan)
kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris, sebelum
dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris, kata entrepreneurship sendiri berasal dari kata
berbahasa Perancis, yaitu entreprende yang memiliki arti petualang, pencipta, dan pengelola
usaha, maka kewirausahaan secara umum, dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk
menentukan, mengembangkan, kemudian menggabungkan inovasi, kesempatan, dan cara yang
lebih baik agar memiliki nilai yang lebih dalam kehidupan. Jadi, sumber daya entrepreneurship
(kewirausahaan) sendiri merupakan sebuah upaya yang melibatkan sumber daya lainnya seperti
sumber daya alam, modal dan teknologi, sehingga dapat menciptakan kekayaan dan
kemakmuran melalui penciptaan lapangan kerja, penghasilan dan produk yang diperlukan
masyarakat.
4. Kelangkaan Sumber Daya Modal
Untuk mendukung suatu produksi, dibutuhkan sumber daya berupa modal. Sumber daya modal
merupakan pondasi utama untuk menghasilkan barang atau jasa, yang merupakan produk yang
memiliki nilai manfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya modal dapat berupa,
dana segar, modal fisik. Yakni berupa bahan baku, peralatan, gedung, mesin, keterampilan,
bahkan kemauan, serta semangat juga boleh disebut sebagai sumber daya modal. Keinginan yang
kuat, menjadi fondasi membangun permodalan. Keinginan kuat dengan diiringi usaha dan kerja
keras akan memunculkan peluang tersendiri untuk menjalankan suatu produksi.

Faktor-faktor penyebab kelangkaan


1. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian. Pertumbuhan penduduk yang
semakin cepat, tanpa disertai proses produksi suatu alat pemuas kebutuhan yang memadai, akan
menyebabkan terhambatnya proses pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Angka pertumbuhan
penduduk yang tinggi akan mengakibatkan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, semakin tidak
terkendali.
2. Kemampuan Produksi
Kemampuan produksi ditentukan oleh faktor produksi yang berupa tenaga kerja, modal, sumber daya
alam, dan kewirausahaan.Faktor-faktor pendukung tersebut jumlahnya terbatas, sehingga otomatis
akan berdampak pada terjadi atau tidaknya kelangkaan.
3. Perbedaan Letak Geografis
Kondisi alam di setiap belahan bumi ini tidaklah sama, setiap wilayah memiliki karakteristik masing-
masing. Dari karakteristik ini akan melahirkan keberagaman sumber daya, sesuai dengan potensi
masing-masing wilayah. Persebaran kondisi geografis inilah yang menjadi penyebab dari kelangkaan
sumber daya.
4. Bencana Alam
Bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, serta bencana alam yang
lain merupakan salah satu faktor penyebab kelangkaan yang tidak dapat diprediksi oleh manusia.
Bencana alam selalu menyisakan kerusakan bangunan, infrastruktur, sumber daya alam yang lain
rusak, bahkan menimbulkan korban jiwa.
5. Pandemi
Pandemi yang terjadi selama satu tahun di belahan bumi ini menjadi penyebab kelangkaan yang tidak
dapat diprediksi pula. Pembatasan sosial berskala besar mengakibatkan terhentinya proses produksi
barang, penggunaan jasa juga terbatas, sumber daya manusia juga sangat terbatas, karena banyak
orang meninggal akibat pandemi ini. Jadi dapat dibayangkan, pandemi menyebabkan kelangkaan
besar-besaran di banyak sektor ekonomi.

Dampak dan akibat kelangkaan ekonomi


1. Kenaikan harga
Jika permintaan lebih besar dari ketersediaan sumber daya, maka harga akan melambung. Hal ini
wajar terjadi, karena siapa cepat, dia dapat, dan siapa berani bayar lebih tinggi, dia juga yang dapat.
Sebagai contoh, sebelum pandemi datang, masker medis di pasaran hanya seharga 30 ribu perak satu
box dengan isi 100 lembar masker, di masa pandemi, masyarakat wajib memakai masker ketika
keluar ruangan, karena setiap orang butuh masker, maka harga masker menjadi melambung sampai 10
kali lipat, bahkan sempat hilang dari peredaran.
2. Pengangguran meningkat
Kelangkaan alat pemuas kebutuhan, menyebabkan perputaran roda ekonomi tidak berjalan dengan
lancar, sehingga banyak hal yang tidak dapat terpenuhi, termasuk pula ketersediaan sumber
pembiayaan untuk menggaji tenaga kerja. Bagaimana dapat menggaji seorang tenaga kerja, jika
sumber daya finansialnya tidak ada. Dengan kelangkaan jenis ini, sumber daya manusia produktif
tidak memiliki pekerjaan.
3. Kriminalitas meningkat
Untuk memuaskan kebutuhan, seseorang harus memiliki alat tukar yang seimbang. Untuk
memperoleh alat tukar, diperlukan suatu usaha dan pengorbanan. Usaha yang dilakukan, jika tidak
sebanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan, maka usaha ini tidak akan menghasilkan nilai
tukar. Ketika seseorang tidak dapat memuaskan kebutuhannya karena tidak memiliki nilai tukar,
lama-lama mereka akan melakukan segala cara untuk memenuhi kebutuhannya. Pada kondisi ini,
berdampak pada potensi terjadinya kriminalitas.
4. Angka Kemiskinan Bertambah
Minimnya sumber daya yang mampu menghadirkan daya beli, berdampak pada ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan. Tidak terbelinya alat pemuas kebutuhan pokok, dapat diindikasikan
sebagai munculnya kemiskinan. Angka kemiskinan yang muncul akibat kelangkaan, berdampak pada
sulit majunya sebuah negara berkembang.
Cara Mengatasi Kelangkaan
Keterbatasan sumber daya, mendorong manusia agar berdaya upaya untuk memenuhi segala
kebutuhannya. Upaya tersebut akan disertai dengan pengorbanan berupa sumber daya finansial,
tenaga, dan juga pikiran yang tidak terbatas, hal ini dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan
hidup.
1. Menyusun skala prioritas
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia perlu membuat perencanaan. Perencanaan ini disusun
berdasar prioritas dari mulai yang penting, hingga yang tidak penting. Penyusunan skala perencanaan
ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kelangkaan, karena menggunakan alat pemuas
kebutuhan berdasar sifat mendesak atau tidaknya alat pemuas ini harus dipenuhi.
2. Menghemat penggunaan sumber daya alam.
Meski hasil alam ini berlimpah, namun jika pemanfaatannya tidak dibatasi, maka lambat laun akan
menipis dan kemudian habis. Manusia diharapkan bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam ini,
bukan mengeksploitasi secara berlebih. Kita perlu mengingat, bahwa bumi dan seluruh kekayaan alam
di dalamnya, bukan warisan dari leluhur, melainkan merupakan pinjaman dari anak, cucu, dan cicit
kita.
3. Memelihara kelestarian alam
Setiap hari, ribuan pohon ditebang, untuk memenuhi kebutuhan produksi kertas. Bukan hanya itu saja,
kayu-kayu keras juga banyak ditebang, kemudian diekspor sebagai barang mentah, penebangan hutan
secara besar-besaran akan membuat yang menjadi habitat hidup pohon ini akan menjadi gundul dan
gersang, dampak yang terjadi dari kondisi ini adalah, bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan
kurangnya kandungan air dalam tanah. Maka diperlukan kesadaran manusia untuk melestarikan
kekayaan sumber daya alam ini dengan menanami atau meremajakan hutan kembali.
4. Memanfaatkan sumber daya pengganti
Ada dua jenis sumber daya alam di bumi ini, yaitu sumber daya alam yang dapat terbarukan, dan
sumber daya alam tidak terbarukan. Sumber daya alam tidak terbarukan, persediaannya terbatas,
sementara kebutuhan manusia tidak terbatas, maka diperlukan sumber daya alternatif sebagai
pengganti sumber daya ini. Sebagai contoh, minyak bumi berasal dari pelapukan fosil binatang purba
yang terkubur berjuta-juta tahun lalu.
Setelah bertahun-tahun dimanfaatkan, persediaannya akan menipis. Demi memenuhi kebutuhan
masyarakat atas ketersediaan minyak bumi sebagai sumber energi, maka dibuatlah sumber energi
alternatif seperti biogas, biodiesel, dan lain sebagai pengganti minyak bumi. Sebagai contoh yang lain,
melambungnya harga masker dan langkanya masker di pasaran, membuat banyak orang menjadi
kreatif dalam membuat masker sendiri yang dapat dipakai dan dicuci berulang kali.
5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Kelangkaan sumber daya manusia yang berkualitas menyebabkan minimnya serapan bagi sumber
daya manusia produktif. Hal ini berdampak pada meningkatnya angka pengangguran. Untuk
merespon kondisi ini, perlu diselenggarakan pelatihan tenaga kerja, agar kemampuan yang dimiliki
oleh seseorang menjadi maksimal, sehingga dapat meningkatkan kualitas diri.
6. Mengelola sumber daya modal dengan tepat guna
Mengelola sumber daya modal, berhubungan dengan kemampuan seseorang mengatur skala prioritas
dalam pemenuhan kebutuhan. Ketika pengelolaan sumber daya modal berjalan beriringan dengan
pengaturan skala prioritas, maka hal ini sangat membantu seseorang mengatur pengeluarannya dengan
baik dan benar. Bagi seorang wirausahawan, hal ini dapat mengefisienkan biaya operasional,
harapannya dengan modal yang seminimal mungkin, bisa memperoleh keuntungan yang maksimal.
Inilah yang disebut dengan mengelola sumber daya modal dengan tepat guna.

Anda mungkin juga menyukai