Anda di halaman 1dari 10

Nama : Marsya Rezqi Marita

Kelas : X IPA 1
– EKONOMI –

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi – Sejak ditulis dan diterbitkannya buku berjudul “The Wealth
of Nation” pada tahun 1776 oleh Smith, Ilmu ekonomi mengalami perkembangan yang pesat.
Tahun 1776 itu sering dianggap sebagai tahun kelahiran ilmu ekonomi. Smith pun disebut
sebagai bapak ilmu ekonomi.
Ilmu ekonomi semakin berkembang dan gagasan Smith menjadi dasar bagi ahli ekonomi
lainnya, yaitu Malthus, Ricardo, dan John Stuart Mill. Para ahli ekonomi yang disebut
belakangan ini dikelompokkan sebagai ahli ekonomi klasik.
Ahli ekonomi klasik ini kemudian dikembangkan oleh Mazhab Austria lalu dilanjutkan oleh
Leon Walras, Alfred Marshall, dan lain-lain pada tahun 1890-an, kemudian melahirkan
perkembangan bagian teori ekonomi yang dikenal sebagai teori ekonomi mikro.
Keadaan ekonomi yang terjadi pada tahun 1930-an memunculkan ahli ekonomi baru. Pada
tahun 1936, lahir sebuah buku “The General Theory of Employment, Interest and Money”
yang diterbitkan oleh John Maynard Keynes seorang ekonom besar berhasil melahirkan karya
lain di bidang ekonomi.
Karya tersebut meyakinkan para ahli ekonomi maupun para stakeholder dalam mengatasi
krisis-krisis ekonomi yang dialami pada masa itu. Kedua karya besar tersebut dalam dunia
ilmu pengetahuan khususnya ilmu ekonomi terus berkembang baik di negara maju maupun
negara berkembang.
1. Pengertian Ilmu Ekonomi
Kata ekonomi berasal dari bahasa bahasa Yunani yaitu “oikonomia”, yang berarti manajemen
rumah tangga. Asal kata “oikos” yang berarti keluarga atau rumah tangga, dan “nomos” yang
berarti peraturan, aturan, atau hukum. “Oikonomia” diartikan sebagai aturan masyarakat
sebagai hukum kodrat yang menetapkan rumah tangga yang baik.
Sedangkan ilmu, dalam Kamus Besar Indonesia adalah suatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu
di bidang pengetahuan itu.
Jadi, ilmu ekonomi seperti dikemukakan oleh Bapak ilmu ekonomi, Smith mendefinisikan
ilmu ekonomi secara sistematis mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk
mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan.
Sadono Sukirno (2016) dalam bukunya Mikroekonomi mendefinisikan ilmu ekonomi untuk
menganalisis biaya dan keuntungan serta memperbaiki corak penggunaan sumber daya baik
sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Dalam buku yang berjudul “Economic” karya Paul Samuelson disebutkan bahwa ilmu
ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih
menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki alternatif-alternatif penggunaan dalam
rangka memproduksi berbagai komoditas untuk dilanjutkan menyalurkannya baik saat ini
maupun di masa mendatang kepada berbagai individu maupun kelompok yang ada pada suatu
masyarakat.
Menurut Bangun (2007), ilmu ekonomi berawal dari adanya kesenjangan “gap” antara
sumber daya “resources” yang tersedia dengan keinginan manusia. Seperti yang telah
diketahui bahwa sumber daya dengan keinginan manusia memiliki sifat yang berbeda.
Sumber daya memiliki sifat terbatas sedangkan keinginan manusia tidak terbatas. Maka
timbullah kesenjangan di antara keduanya yang mengakibatkan problem yang berkaitan
dengan penggunaan sumber daya.
Robert B Ekelund Jr dan Robert D Tollison menerangkan, economics is that the study of how
individual and societies, experiencing virtually limitless wants, prefer to allocate scarce
resources to best satisfy their wants.
Yang berarti ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara seseorang dan masyarakat
yang mempunyai keinginan tidak terbatas memilih untuk mengalokasikan sumber daya yang
terbatas demi memenuhi keinginan mereka.
Berdasarkan beberapa pengertian mengenai ilmu ekonomi yang dikemukakan oleh para
pakar, jelas bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia dalam
memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas.
2. Penggolongan Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi digolongkan menjadi tiga kelompok dasar yaitu kelompok ekonomi deskriptif,
kelompok teori ekonomi, dan kelompok ekonomi terapan.
a. Ekonomi Deskriptif (Descriptive Economics)
Kelompok ekonomi deskriptif bekerja dengan mengumpulkan informasi-informasi atau
keterangan faktual mengenai masalah ekonomi serta menggambarkan keadaan perekonomian
yang sebenarnya terjadi di masyarakat.
Ekonomi deskriptif memberikan penjelasan yang melibatkan penentuan awal (identifikasi),
memberikan pengertian, kompilasi informasi, pengukuran keadaan, serta pengumpulan data.
Dengan aktivitas ini, diperoleh sejumlah pengetahuan tentang fakta-fakta atau data empiris
yang ada, seperti contoh: jumlah Angkatan kerja, asal usul lembaga ekonomi, struktur serikat
buruh, dan lain-lain.
b. Teori Ekonomi (Economic Theory)
Teori ekonomi (economic theory) merupakan ilmu yang mempelajari secara teoritis dan
konsep dasar perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan alokasi atas sumber daya
yang langka dalam upaya memenuhi dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Ini berarti analisis ekonomi yang menjelaskan, mencari pengertian, hubungan sebab akibat,
dan cara kerja sistem ekonomi. Teori ekonomi ini merupakan kerangka konsep yang berasal
dari beberapa data nyata yang disusun, diolah, serta diuji coba sehingga membentuk asumsi
yang bersifat umum. Teori ekonomi ini dibagi menjadi dua yaitu ekonomi makro dan
ekonomi mikro.
1) Ekonomi makro
Bagian dari ilmu ekonomi yang khusus mempelajari mekanisme kerja perekonomian secara
keseluruhan. Ekonomi makro meliputi fenomena ekonomi yang luas seperti tingkat
pengangguran, tingkat pertumbuhan ekonomi, inflasi, pendapatan nasional, dan tingkat harga.
Tujuan ekonomi makro ini adalah untuk memahami berbagai peristiwa ekonomi dan
merumuskan serta memperbaiki kebijakan ekonomi.
2) Ekonomi mikro
Ekonomi mikro merupakan bagian ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku individu serta
rumah tangga produksi atau perusahaan dalam membuat keputusan untuk mengalokasikan
sumber daya yang terbatas. Contohnya adalah perilaku konsumen atau produsen, permintaan,
penawaran, biaya produksi, dan lain-lain.
c. Ekonomi Terapan (Applied Economics)
Ekonomi terapan (applied economics) artinya ilmu ekonomi yang mengkaji ekonomi teori
untuk diterapkan dalam kehidupan nyata di mana bersifat praktis dan dapat diterapkan di
berbagai bidang.
Ekonomi terapan ini merupakan analisis ekonomi teori untuk merumuskan kebijakan dan
pedoman yang tepat untuk menangani masalah ekonomi pada masalah tertentu seperti
ekonomi di perusahaan, ekonomi perbankan, dan lain-lain.
3. Cabang Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi dibagi menjadi delapan cabang, antara lain:
a. Ilmu ekonomi moneter
Ilmu ekonomi moneter adalah cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang uang,
perbankan, dan Lembaga keuangan lainnya seperti inflasi, tingkat suku bunga, jumlah uang
yang beredar, dan lain sebagainya.
b. Ilmu ekonomi publik
Ilmu ekonomi publik adalah cabang ilmu ekonomi yang membicarakan tentang kebijakan
pemerintah dalam perekonomian. Hal-hal yang dibahas pada ilmu ekonomi publik ini antara
lain APBN, APBD, utang pemerintah, pajak, retribusi, dan lain-lain.
c. Ilmu ekonomi industri
Ilmu ekonomi industri merupakan cabang ilmu ekonomi yang memfokuskan pembahasan
pada interaksi perusahaan-perusahaan dalam suatu industri. Interaksi tersebut dapat berupa
kinerja perusahaan maupun persaingan pada usaha. Pembahasan pada cabang ilmu ekonomi
industri ini termasuk dalam lingkup ekonomi mikro.
d. Ilmu ekonomi internasional
Ilmu ekonomi internasional diartikan sebagai cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang
aktivitas perekonomian antar negara. Kegiatan perekonomian ini dapat berupa transaksi
perdagangan antar negara, aliran investasi negara, dan neraca pembayaran.
e. Ilmu ekonomi regional
Ilmu ekonomi regional merupakan cabang ilmu ekonomi yang antara lain membahas tentang
interaksi ekonomi antar wilayah dan proses perkembangan suatu wilayah.
f. Ilmu ekonomi sumber daya alam
Ilmu ekonomi Sumber Daya Alam (SDA) merupakan cabang ilmu ekonomi yang di
dalamnya membahas problematika dan alokasi sumber daya alam secara optimal dilihat dari
segi ekonomi. Pokok bahasan pada ilmu ekonomi sumber daya alam meliputi eksternalitas
positif dan negatif.
g. Ilmu ekonomi sumber daya manusia
Ilmu ekonomi Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan cabang ilmu ekonomi yang
membahas faktor produksi tenaga kerja pada. Pembahasan pada cabang ini di antaranya:
masalah pengangguran, upah minimum, dan tingkat pendidikan calon tenaga kerja.
h. Ilmu ekonomi syariah
Ilmu ekonomi syariah adalah ilmu ekonomi yang bertujuan menerapkan ekonomi islam.
Pokok pembahasannya antara lain prinsip bagi hasil, penghapusan riba, zakat, dan lain-lain.
4. Masalah Ekonomi
Pada umumnya masyarakat pasti punya kebutuhan yang beraneka ragam mulai dari
kebutuhan pribadi sampai kebutuhan masyarakat, baik kebutuhan primer, kebutuhan
sekunder, dan tersier. Kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan
sangat terbatas, inilah pokok permasalahan dalam ekonomi, di mana kesenjangan antara
harapan dan kenyataan, ada kesenjangan antara kebutuhan dengan alat pemuas kebutuhan.
Pokok masalah ekonomi:
a. Menurut aliran klasik
Pokok masalah ekonomi menurut aliran klasik ialah produksi (kegiatan manusia untuk
menghasilkan barang atau jasa), distribusi (kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari
produsen ke konsumen), dan konsumsi (kegiatan manusia mengurangi nilai guna suatu
produk yaitu barang atau jasa).
b. Menurut aliran modern
Pokok masalah ekonomi menurut aliran modern adalah what (apa), how (bagaimana), dan for
whom ( untuk siapa). What (apa) berarti barang dan jasa apa yang akan diproduksi dan dalam
jumlah berapa.
Untuk menentukan produksi maka harus mengerti barang yang dibutuhkan masyarakat, maka
diperlukan memperhitungkan sumber daya alam dan sumber daya manusia. How
(bagaimana) berarti membahas proses barang tersebut dibuat dan bagaimana
mengkombinasikan faktor-faktor produksi atau sumber daya alam yang ada dalam produksi.
Dengan keterbatasan sumber daya ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu
menggabungkan.
For whom (untuk siapa barang diproduksi) berarti barang yang akan diproduksi itu untuk
siapa atau lapisan masyarakat yang mana yang akan menikmati barang dan jasa yang
diberikan dan bagaimana agar barang dan jasa itu sampai ke tangan konsumen.
5. Metodologi Ilmu Ekonomi
Pada umumnya, metode ilmu ekonomi dalam menganalisis masalah perekonomian dimulai
dari observasi objek permasalahan, menentukan hubungan permasalahan dengan teori
ekonomi yang terkait, menentukan hipotesis, mengidentifikasi permasalahan melalui
pertanyaan, menentukan variabel yang akan dikaji, serta menentukan asumsi-asumsi dan
model yang digunakan untuk mendapatkan solusi.
a. Melakukan observasi dan memilih teori
Observasi dan teori juga memiliki hubungan dalam bidang ekonomi. Contoh: seorang
ekonom yang tinggal di negara lain di luar Indonesia mengalami kenaikan harga barang
dengan cepat tergerak untuk mengadakan observasi terhadap fenomena tersebut. Ekonom
tersebut bisa menggunakan teori inflasi.
Teori ini bisa saja menyimpulkan bahwa inflasi yang tinggi ini terjadi karena pemerintah
mencetak uang terlalu banyak. Untuk memastikan teori ini maka ekonom tersebut
mengumpulkan data kenaikan harga dan jumlah uang yang beredar dari beberapa negara
berbeda.
Apabila jumlah uang yang dicetak tidak berpengaruh terhadap kenaikan harga maka ekonom
tersebut akan meragukan kesesuain teori inflasi untuk menjelaskan keadaan yang ditelitinya.
Apabila fakta tersebut memiliki korelasi yang kuat terhadap kenaikan harga, ekonom tersebut
akan semakin yakin terhadap kebenaran teori inflasi.
b. Mengidentifikasi permasalahan serta menentukan variabel dan hipotesis
Metodologi selanjutnya adalah mengidentifikasi masalah dalam bentuk pertanyaan.
Pertanyaan yang akan ditanyakan kepada pihak-pihak yang terkait dengan objek yang akan
dianalisis harus tepat sehingga permasalahan dapat teridentifikasi dengan jelas.
Lalu variabel yang sesuai dapat ditetapkan dalam menentukan hipotesis atau jawaban
sementara atas permasalahan yang terjadi, ilmu ekonomi menggunakan asumsi ceteris
paribus. Istilah asumsi ceteris paribus sering kali digunakan dalam menyederhanakan
beragam formulasi dan deskripsi dari berbagai asumsi ekonomi.
Menurut pengertian ceteris paribus, fokus perhatiannya hanya pada variabel tertentu.
Sedangkan variabel lain itu tidak mempengaruhi analisis yang sedang dilaksanakan. Setelah
hipotesis didapatkan, kemudian dilakukan uji hipotesis dengan berfokus pada variabel yang
diteliti. Pada saat yang sama, faktor lain adalah yang diasumsikan juga diperhatikan dalam uji
coba tersebut.
c. Menggunakan asumsi dan model
Keterbatasan yang biasa dihadapi oleh ilmu ekonomi antara lain:
1) Objek penyelidikan ilmu ekonomi tidak dapat dilokalisasi.
2) Dalam ilmu ekonomi, manusia adalah subjek dan objek penyelidikan. Oleh sebab itu
kesimpulan dan generalisasi yang dihasilkan tidak dapat bersifat mutlak.
3) Ilmu ekonomi tidak mempunyai laboratorium untuk melakukan eksperimen ekonomi.
Beberapa ekonom memikirkan teori, menghimpun data, kemudian menganalisis data untuk
membuktikan teori tersebut. Untuk mengambil suatu kesimpulan, biasanya para ekonom
menggunakan metode asumsi model.
Para Ekonom membuat asumsi untuk menyederhanakan suatu problem yang rumit agar lebih
mudah. Untuk mengkaji pengaruh perdagangan internasional, contohnya dapat
mengasumsikan hanya terdapat dua negara yang memproduksi dua jenis barang di dunia.
Padahal dunia sebenarnya terdiri atas ratusan negara, setiap negara menghasilkan berbagai
jenis barang berbeda. Dengan memahami perdagangan internasional dalam asumsi dua
negara dan dua jenis barang, maka akan lebih mudah memahami perdagangan internasional.
6. Manfaat Ilmu Ekonomi
Setiap orang perlu menguasai atau mempelajari ilmu ekonomi karena setiap orang bisa saja
menghadapi kelangkaan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Beberapa manfaat
mempelajari ilmu ekonomi di antaranya:
a. Mengajarkan cara berpikir yang dapat digunakan setiap hari ketika perlu
mengambil keputusan
Cara berpikir yang dimaksud adalah tiga konsep fundamental dalam ilmu ekonomi yaitu
biaya oportunitas, marginalitas, dan pasar efisien. Biaya oportunitas adalah alternatif terbaik
yang dikorbankan atau dihentikan ketika mengambil suatu keputusan.
Marginalitas adalah proses menganalisis biaya atau manfaat tambahan yang timbul dari suatu
keputusan. Dan pasar efisien adalah suatu pasar di mana kesempatan memperoleh laba
terhapus hamper dengan seketika karena sebagian orang mencari peluang laba yang sama
sehingga hanya sedikit peluang tersisa.
b. Untuk memahami masyarakat dengan lebih baik
Dengan belajar ilmu ekonomi maka dapat mencari jawaban atas beberapa pertanyaan seperti
mengapa orang memutuskan untuk belanja, membangun gedung, membeli transportasi atau
membuatnya, membangun pabrik, dan lain-lain.
c. Untuk memahami persoalan-persoalan global
Pemahaman yang baik mengenai ilmu ekonomi sangat penting dalam membantu seseorang
memahami masalah-masalah di dunia. Contoh saja peperangan di negara lain. Perang di Irak
dan serangan Venezuela pada tahun 2003 membuat pasar minyak dunia mengalami gejolak
yang berdampak pada naiknya biaya energi di seluruh dunia.

- KELANGKAAN -

Kelangkaan kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk
memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah
kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Kelangkaan bukan
berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan alat
yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan
kebutuhan yang harus dipenuhi. Kelangkaan mengandung dua pengertian:

 Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.


 Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang lain.

Masalah kelangkaan selalu dihadapi merupakan masalah bagaimana seseorang dapat


memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan alat pemuas yang terbatas.
Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting karena massal
ekonomi yang sebenarnya adalah bagaimana kita mampu menyeimbangkan antara keinginan
yang tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Apabila suatu sumber daya
dapat digunakan untuk menghasilkan suatu alat pemuas kebutuhan dalam jumlah tidak
terbatas, maka sumber daya tersebut dikatakan tidak mengalami kelangkaan.

- Faktor penyebab kelangkaan -

 Keterbatasan sumber daya

Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun, tetap saja
jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara sembarangan. Walaupun
sumber daya tersebut dapat diperbaharui atau tersedia secara bebas, tetap saja akan berkurang
dan lama-kelamaan akan habis.

 Perbedaan letak geografis

Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata disetiap daerah. Ada daerah yang sangat
subur, ada pula daerah yang kaya akan bahan tambang. Namun, ada pula daerah yang gersang
dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan sumber daya menjadi langka dan
terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai sumber daya yang melimpah.

 Pertambahan jumlah penduduk


Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan
produksi barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh seorang ekonom, Thomas Robert
Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, dan
seterusnya). Sementara jumlah produksi hanya tumbuh mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5,
dan seterusnya).

 Keterbatasan kemampuan produksi

Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang digunakan. Misalnya


kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih bisa sakit, lelah, atau bosan. Mesin
produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan produksi juga ditentukan karena
perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju, perkembangan teknologi
berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara berkembang perkembangan kebutuhan
barang dan jasa masih lebih cepat daripada perkembangan teknologinya. Keterbatasan
produksi menyebabkan penawaran tetap sedangkan permintaan barang tersebut tinggi
sehingga selain menyebabkan kelangkaan juga dapat menyebabkan inflasi permintaan.

 Bencana alam

Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan kemampuan
manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah manusia sendiri. Banjir,
gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain telah membawa dampak kerugian
yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat usaha, sumber daya alam, dan bahkan korban
jiwa yang menjadi korban bencana alam tersebut.

 Tidak ada pengganti (substitusi) yang efektif

Tidak adanya pengganti akan suatu barang atau jasa merupakan salah satu penyebab
terjadinya kelangkaan.

- BIAYA PELUANG -

Pengertian Biaya Peluang


Biaya peluang dalam bahasa Inggris disebut juga opportunity cost atau bahasa lainnya ialah
biaya kesempatan. Biaya peluang ini ialah biaya yang dikeluarkan ketika kamu memilih suatu
kegiatan. Biaya peluang muncul dari kegiatan yang tidak kita lakukan.
Berikut ini pengertian biaya peluang menurut beberapa ahli:

 Gregoru Mankiw

Biaya peluang adalah segala hal yang dikorbankan untuk memperoleh hal lainnya.

 Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus

Biaya peluang ialah nilai suatu produk, baik barang atau jasa yang hilang dan paling bernilai.
Kondisi biaya peluang muncul ketika memutuskan untuk menetapkan satu hal yang
kemudian harus mebghilangkan sesuatu yang lain.

 Robert B. Ekelund, Jr dan Robert D. Tollison


Biaya peluang adalah penggunaan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk suatu hal dan
dihitung sesuai dengan standar keuntungan, tetapi tidak bisa didapatkan karena tidak memilih
pilihan tersebut.
Jadi, kalau disederhanakan lagi, mengapa bisa terjadi biaya peluang? Karena kamu memilih
melakukan suatu kegiatan dibandingkan kegiatan lain. Kegiatan yang tidak kamu lakukan
inilah yang jadi biaya peluang.
Contoh Biaya Peluang

 Contoh Biaya Peluang dalam Kehidupan Sehari-hari

Bayangkan kamu punya uang sebesar Rp20.000.000. Dengan jumlah uang sebesar itu, kamu
punya kesempatan untuk jalan-jalan ke Eropa atau membeli sepeda motor.Apabila kamu
memilih untuk membeli motor, maka kamu akan kehilangan kesempatan untuk jalan-jalan ke
Eropa. Begitu pula sebaliknya, apabila kamu memilih untuk jalan-jalan ke Eropa, maka kamu
kehilangan kesempatan untuk punya motor.
Nah, “kesempatan yang hilang” itulah yang kita sebut sebagai biaya peluang, Quipperian.

 Contoh Biaya Peluang yang Terjadi di Masyarakat

Setelah lulus kuliah, Aji mendapatkan dua buah tawaran pekerjaan, yakni untuk bekerja
sebagai staff manajemen di PT XYZ dan bekerja sebagai marketing properti di PT OPQ. Jika
Aji memutuskan untuk jadi staff manajemen di PT XYZ, maka kesempatan bekerja jadi
marketing properti pun hilang. Berdasarkan contoh ini, biaya peluang yang harus ditanggung
Aji adalah bekerja sebagai marketing properti di PT OPQ, sebab Aji memutuskan untuk
bekerja jadi staff manajemen dan kehilangan kesempatan jadi marketing.

 Contoh Biaya Peluang yang Terjadi di Perusahaan

Perusahaan PT Widyatama memiliki sebuah sumber daya berupa ruko sebagai aset
perusahaan. Pilihannya, PT Widyatama bisa menyewakan ruko tersebut atau menggunakan
ruko tersebut sebagai warehouse. Apabila disewakan, ruko tersebut bisa memberikan
keuntungan bagi perusahaan Rp250.000.000 per tahun. Tetapi, apabila jadi disewakan, maka
perusahaan harus menanggung biaya peluang untuk menggunakan ruko tersebut menjadi
warehouse.
Ciri-ciri Biaya Peluang
Berikut ini ciri-ciri biaya peluang yang harus di ketahui :

 Perhitungan biaya peluang tidak melulu berkaitan dengan uang. Biaya peluang bisa
juga dikaitkan dengan waktu, kesenangan, atau keuntungan yang diperoleh di masa
depan, dan hal lainnya.
 Punya banyak kemungkinan penggunaan terkait dengan manfaatnya.
 Pengambilan keputusan akan biaya peluang tergantung dari tujuan dan kondisi
masing-masing individu atau perusahaan.
 Umunya biaya peluang merupakan kebutuhan sekunder atau tersier.
Manfaat Biaya Peluang
Nah, ternyata dalam dunia bisnis, biaya peluang punya segudang manfaat. Apa saja manfaat
biaya peluang?

 Membuka kesempatan usaha dan meminimalkan risiko.


 Membantu menghitung modal.
 Memudahkan untuk menentukan prioritas.
 Menghemat pengeluaran usaha.

Cara Menghitung Biaya Peluang


Untuk menghitung biaya peluang ini, caranya mudah. Coba kamu lihat contoh di atas. Untuk
menghitung biaya peluang, dibutuhkan 2 pilihan atau lebih. Nah, dari pilihan-pilihan tersebut
akan ada pilihan yang dikorbankan atau ditinggalkan.
Jika ada 2 pilihan, maka yang dianggap sebagai biaya peluang adalah pilihan yang
ditinggalkan. Tetapi, apabila terdiri dari beberapa pilihan, maka yang dianggap biaya peluang
adalah kesempatan terbaik yang dikorbankan.

Anda mungkin juga menyukai