Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH EKOMOMI MAKRO

KEDUDUKAN ILMU EKONOMI, FENOMENA, DAN

PERMASALAHANNYA

Helda Puspa 1961201176

Rina Anjelina 1961201100

Sandi 1961201111

UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA

TAHUN AJARAN 2020/2021


A. Pengertian Ekonomi Makro dan Ilmu Ekonomi

1. Ekonomi makro 

Ekonomi makro adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan.

Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi

banyak masyarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat

digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi target-

target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga

kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

Teori ekonomi makro timbul dengan diawali adanya kemerosotan

perekonomian Amerika Serikat yang disebut depresi (the Great

Depression) pada tahun 1929 dan puncaknya terjadi pada tahun 1932.

Pada puncak kemerosotan ekonomi ini, seperempat dari tenaga kerja di

Amerika Serikat menganggur dan pendapatan nasionalnya mengalami

kemerosotan yang sangat tajam. Terjadilah kemunduran ekonomi yang

meluas ke seluruh negara industri dan negara-negara miskin.

Ekonomi makro bertujuan untuk menganalisa peristiwa ekonomi

dan memperbaiki kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas

harga, tenaga kerja, dan pencapaian keseimbangan neraca yang

berkesinambungan.

2. Ilmu Ekonomi

Bermacam cara untuk memberikan pengertian ilmu ekonomi, ada

yang mengambil pengertian dari Ekonomia yaitu dari bahasa latin dari asal

kata OIKOS yang berarti rumah tangga dan NOMOS yang berarti aturan.
Sehingga secara sederhana Ekonomi diartikan sebagai aturan-aturan dalam

rumah tangga dalam upaya memenuhi kebutuhan.

Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan

ilmu ekonomi, aturan-aturan dalam rumah tangga mengalami penyesuaian

serta pengembangan sebagai berikut:

a. “Ilmu ekonomi secara sistematis mempelajari tingkah laku

manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber –

sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu”

(ADAM SMITH).

b. “Ilmu ekonomi adalah ilmu atau studi yang mempelajari

kehidupan manusia sehari – hari” (ALFRED MARSHALL).

c. “Ilmu ekonomi adalah ilmu pilihan, ilmu ini mempelajari

bagaimana orang memilih menggunakan sumber produksi yang

langka atau terbatas untuk memproduksi berbagai komoditi dan

menyalurkannya keberbagai anggota masyarakat untuk segera

dikonsumsi” (PAUL A SAMUELSON).

d. “ilmu ekonomi adalah disiplin ilmu yang sayang sekali bila

tidak diperlukan secara ilmiah karena para tokoh

terkemukanya sibuk mengurusi solusi – solusi untuk

menghadapi masalah – masalah mendesak zaman itu” (VON

NEUMANN dan MORGENSTERN).

e. “Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari

masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran


(kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi

kebutuhannya, baik barang – barang maupun jasa)” (M.

MANULANG)

f. “Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber

daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang

tidak terbatas” (LIPSEY)

g. “Ilmu ekonomi dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu ilmu ekonomi

deskriptif, teori ekonomi, dan ilmu ekonomi terapan” (ALFRED

W)

h. “Ilmu ekonomi adalah sebuah studi yang menganalisis

kerugian dan keuntungan meningkatkan pola – pola tertentu

dalam pemakaian sumber daya” (SAMUEKON)

i. “Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkah

laku menusia dalam dunia perdaganggan”(HIKCS)

j. “Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan tentang produksi dan

distribusi dari kekayaan” (John Stuart Mill)

Inti dari pengertian yang disampaikan dari para ahli tersebut, ilmu

ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih

dan menciptakan kemakmuran. Ilmu ekonomi berperan aktif untuk

menyejahterakan manusia baik secara perseorangan atau kelompok.


B. P embagian ilmu ekonomi

Ilmu ekonomi dapat dikelompokkan dalam

a. Ilmu ekonomi deskriptif

Ilmu ekonomi deskriptif adalah cabang ilmu ekonomi yang bertugas

mengumpulkan keterangan-keterangan nyata dan relevan dengan masalah

ekonomi. Data tersebut dapat berupa angka-angka dan data statistik.

b. Teori ekonomi

Adalah cabang ekonomi yag bertugas menyusun model analisis

ekonomi untuk menerangkan perilaku sistem perekonomian secara garis

besar. Manfaat teori ekonomi terasa sekali bagi seseorang yang

akanmenetapkan suatu kebijaksanaan ekonomi ataubagi seorang pengamat

ekonomi. Ruang lingkupnya meliputi;

1) Ekonomi makro : bagian dari teori ekonomi yang

mempelajari perilaku perekonomian secara agregat atau

keseluruhan. Misalnya permintaan masyarakat, produksi

nasional, pendapatan nasional.dll

2) Ekonomi mikro : bagian dari teori ekonomi yang

mempelajari perilaku perekonomian secara individual.

Misalnya perilaku rumah tangga produsen dan konsumen

c. Ekonomi terapan
Ekonomi terapan adalah cabang ilmu ekonomi yang bertugas

menggunakan hasil-hasil pemukiran teori ekonomi, untuk menerangkan

keterangan-keterangan nyata yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif.

C. Kedudukan ilmu ekonomi dalam ilmu sosial

Ilmu ekonomi adalah bagian dari ilmu sosial. Ilmu sosial adalah

suatu ilmu pengetahuan yang menyangkut manusia. Baik tentang tingkah

laku, proses kehidupan, hubungan manusia, baik hubungan manusia

dengan masyarakat sekitrarnya ataupun dengan lingkungan .

Karena ilmu ekonomi berasal dari rumpun ekonomi sosial maka

pembahasan persoalan mengenai segala hal yang menyangkut dengan

manusia tidak dapat diselesaikan, jika hanya dilihat dari satu pendekatan

saja. Masalah harus diselesaikan dengan aspek-aspek lain yang

menyangkut tingkah laku manusia, misalnya permasalahan ekonomi tidak

akan terpecahkan jika hanya dilihat dari bagaimana memenuhi kebutuhan,

tapi harus ditunjau juga dari aspek politik, kultural dan sosiologis.

Pentingnya pembangunan ekonomi dapat dilihat dari pembangunan

nasional Indonesia yang menitikberatkan pada pembangunan ekonomi.

Untuk perncanaan pembangunan dibutuhkan penguasaan ilmu ekonomi.

Dan dalam perencanaan pembangunan ilmu ekonomi merupakan titik

sentral, ilmu-ilmu yang lain sebagai pendukung. Sehingga seorang ahli

ekonomi juga harus mempelajari ilmu hukum, ilmu sejarah dan ilmu sosial

lainnya.
D. Motif dan Prinsip Ekonomi

1. Motif Ekonomi

Pengertian Motif Ekonomi

Manusia sebagai makhluk ekonomi selalu bertindak ekonomi

untuk memperoleh kebutuhan hidup yang dibatasi oleh kemampuan.

Manusia bertindak ekonomi didorong oleh motivasi-motivasi tertentu.

adanya dorongan terhadap keinginan atau alasan pada diri manusia untuk

melakukan tindakan atau perbuatan yang berkaitan dengan benda maupun

jasa untuk memperoleh kepuasan. dorongan yang menyebabkan manusia

melakukan tindakan ekonomi disebut motif ekonomi. Adapun motif

ekonomi dapat dikelompokkan ke dalam lima macam, yaitu berikut ini.

·   Motif untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

·   Motif untuk memperoleh keuntungan.

·   Motif untuk memperoleh penghargaan.

·   Motif untuk mendapatkan kekuasaan.

·   Motif sosial atau menolong sesama manusia.

Motif ekonomi adalah dorongan untuk melakukan tindakan

ekonomi dalam rangka mencapai kemakmuran. Dengan motif ekonomi

orang melakukan kegiatan ekonomi, misalnya memproduksi suatu barang

atau menjalankan sebuah perusahaan. Akan tetapi yang jelas motif


ekonomi mula – mula adalah dorongan untuk kesejahteraan diri sendiri

dan keluarga. Setelah hasrat diri terpenuhi barulah muncul kehendak

mensejahterakan pihak lain, atupun tetap ada hubungannya dengan yang

termotivasi.

Motif ekonomi adalah alasan atupun tujuan seseorang sehingga

seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam

2 aspek:

1. Motif intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan

tindakan ekonomi atas kemauan sendiri.

2. Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan

tindakan ekonomi atas dorongan orang lain.

Berbagai Motif Ekonomi

1. Motif Ekonomi Individu/ perorangan

Adalah dorongan untuk kesejahteraan diri sendiri dan keluarga.

Macam motif ekonomi individu antara lain:

a. Motif mencapai kemakmuran (meningkatkan taraf hidup)

Manusia berusaha memenuhi kebituhan hidupnya baik jasmani

maupun rohani dengan tujuan mencapai kemakmuran (keseimbangan

antara kebutuhan dengan alat pemenuhan kebutuhan). Dalam kedaan

makmur manusia dapat memenuhi kebutuhan makanan yang bergizi,

tempat tinggal yang layak, pendidikan yang tinggi dsb.

b. Motif memperoleh penghargaan (aktualisasi diri/ harga diri)


Motif menunjukan gengsi atau prestis dan harga diri manusia

melalui dorongan ekonomi guna memperoleh penghargaan. Misalnya:

orng yang kaya selalu berkendaraan mobil mewah agar terlihat terpandang

oleh orang-orang di sekitarnya.

c. Motif mencapai kekuasaan ekonomi 

Seorang pelaku bisnis yang sudah bersekala besar ingin lebih

menguasai pasar secara nasional dengan mendirikan cabang-cabang di

setiap kota. Motif pelaku bisnis tersebut didasari dorongan untuk mencapai

kekuasaan. 

d. Motif sosial / membantu sesama

Tidak semua manusia dalam bertindak ekonomi di dorong untuk

kepentingan diri sendiri, tetapi ada pula yang berorientasi

kepadakepentingan sosial guna membantu sesama, misalya memberi

sumbangn pada panti asuhan, yayasan tuna netra dll.

2. Motif ekonomi perusahaan

Perusahaan mempunyai tiga motif ekonomi, yaitu:

a. Motif memproduksi barang dengan harga murah

Dalam rangka menang dalam persaingan, perusahaan memiliki

motif untuk memproduksi barang dengan harga murah tetapi mempunyai

mutu tinggi.

b. Motif mencari keuntungan 

Setiap perusahaan termotivasi melakukan kegiatan adalah dalam

rangkamencari keuntungan. Dengan kata lain, perusahaan selalu


berorientasi pada keuntungan. Keuntungan inilah yang menjadi motor

penggerak dalam menjalankan usaha.

c. Motif menjaga kontinuitas perusahaan 

Perusahaan didirikan dalam waktu yang tidak terbatas, tetapi

perusahaan tetap ada jika kesinambungannya dijaga yaitu tetap memiliki

laba. Dengan demikian, pihak-pihak yang ada diperusahaan tetap dapat

melakukan aktivitasnya.

2. Prinsip Ekonomi

Pengertian Prinsip Ekonomi

Tindakan ekonomi merupakan dasar perilaku manusia dalam

kegiatan ekonomi yang berpedoman pada prinsip ekonomi. Pengertian

prinsip ekonomi di dalam ilmu ekonomi adalah usaha dengan pengorbanan

yang sekecil-kecilnya (minimal) untuk mendapatkan hasil yang sebesar-

besarnya (maksimal). Prinsip ekonomi merupakan tindakan manusia untuk

mengatasi permasalahan-permasalahan ekonomi yang dilakukan tiga

pelaku ekonomi yang saling berkaitan, yaitu konsumen, produsen, dan

pedagang/distributor yang menyalurkan barang, mereka selalu

berpedoman pada prinsip ekonomi. Siapakah konsumen, produsen dan

distributor itu?.

Manusia dihadapkan pada pilihan atau alternatif. Dalm

menghadapi pilihan tersebut kita harus memilih mana yang paling

menguntungkan. Misalnya ketika kita akan berangkat sekolah dihadapkan


pada pilian naik bis kota atau taksi. Naik bis kota tarifnya murah, tetapi

kurang nyaman dan membutuhkan waktu lebih lama, sedangkan bila naik

taksi sebaliknya. Untuk itu perlu ada pedoman dalam memilih alternatif

tersebut. Dalam ekonomi, pedoman bertindak eknomi adalah prinsip

ekonomi. 

Prinsip ekonomi dapat diartikan dengan tindakan untuk

mendapatkan hasil yang maksimum dengan pemanfaatan biaya tertentu.

Atau dengan faktor produksi tertentu berusaha untuk mendapatkan hasil

produksi yang maksimal. Prinsip ekonomi harus diberlakukan sesuai

denan faktor kelangkaan yang telah kita bicarakan sebelumnya. Didorong

engan faktor kelangkaan, maka faktor faktor produksi yang ada harus

digunakan semaksimal mungkin dalam rangka menghasilkan barang dan

jasa.

Ciri- ciri prinsip ekonomi

1. Selalu bersikap hemat

2. Selalau menentukan skala prioritas (kebutuhan yang mendesak

atau penting didahulukan dan diurutkan sampai kebutuhan yang

tidak penting dan tidak mendesak)

3. Selalu bertindak dengan rasional dan ekonomis (melalui

perencanaan yang matang)

4. Selalu bertindak dengan prinsip cost and benefit (pengeluaran

biaya diikuti dengan hasil yang ingin diperoleh) 


Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan ekonomi

Konsumen adalah pengguna barang dan jasa, produsen adalah

penghasil barang dan jasa sedangkan pedagang/distributor adalah orang

yang menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen melalui

kegiatan jual beli barang.

a.  Prinsip ekonomi bagi konsumen artinya dengan barang yang ada dapat

memenuhi kebutuhan sebesar-besarnya. Contoh perilaku konsumen

berdasarkan prinsip ekonomi:

1. menyesuaikan pengeluaran dengan pendapatan,

2. memilih kualitas barang,

3. menawar barang serendah mungkin,

4. memilih barang/jasa secara tepat guna.

b. Prinsip ekonomi bagi produsen artinya dengan modal tertentu dapat

memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Contoh perilaku produsen

berdasarkan prinsip ekonomi:

1. mengikuti selera masyarakat,

2. menentukan biaya produksi sekecil mungkin,

3. menghasilkan barang dengan kualitas tinggi,

4. dengan modal yang ada dapat memperoleh keuntungan yang

sebesar-besarnya.

c. Perilaku pedagang/distributor berdasarkan prinsip ekonomi:

1. menghindari menjual barang berisiko tinggi,

2. mengikuti selera konsumen (usia, tempat, waktu),


3. barang dikemas dengan bentuk menarik,

4. dengan modal yang ada dapat memperoleh keuntungan yang

sebesar-besarnya.

E. Fenomena Ekonomi

Fenomena ekonomi adalah gejala bagaimana cara orang atau

masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya atas barang dan jasa. Cara

yang dimaksud adalah semua aktivitas orang atau masyarakat yang

berkaitan dengan produksi, distribusi, pertukaran, konsumsi jasa, dan

barang yang langka.

Secara rinci, Swedbwerg menuliskan fenomena-fenomena ekonomi

tersebut terdiri dari konsumsi dan produksi, produktivitas dan inovasi

teknologi, pasar, kontrak, uang, tabungan, organisasi ekonomi (bank,

koperasi) kehidupan dalam tempat kerja, pembagian kerja dan segregasi

pekerjaaan, kelas ekonomi, ekonomi internasional, ekonomi dan

masyarakat luas, dampak faktor gender dan etnik terhadap ekonomi,

kekuatan ekonomi, dan ideologi ekonomi.

F. Permasalahan Ekonomi

Permasalahan ekonomi yang terjadi diberbagai negara sejauh ini

memang sangat rumit, meskipun dalam ruang lingkup kebijakan ekonomi

moneter harus diterapkan kedalam kebijakan pemerintah.

Hal yang harus Anda ketahui dalam permasalahan ekonomi pada

dunia bisnis juga sangat perlu diperhatikan, karena akan berdampak pada

permasalahan ekonomi bisnis Anda ketika terjadinya pertumbuhan


perkonomian menghambat dan berdampak pada permasalahan ekonomi

bisnis yang Anda bangun.

Pada permasalahan ekonomi pada dunia bisnis juga bermacam,

permasalahan tersebut muncul ketika adanya kebutuhan masyarakat yang

tidak terbatas. Sehingga kebutuhan yang tidak terpenuhi dapat

menyebabkan suatu masalah dan memicu keterbatasan sumber dayanya.

Permasahan ekonomi pada dunia bisnis semakin tahun juga akan

semakin terus berkembang itulah sebabnya masalah yang timbul akan

menjadi masalah ekonomi yang bermodern.

Dalam meminimalisir permasalahan ekonomi suatu bisnis Anda

dapat memahami juga tentang prinsip ekonomi.

Permasalahan Ekonomi Pada Bisnis

Untuk Anda yang ingin mengetahui lebih jelas dan detail mengenai

permasalahan ekonomi dalam dunia bisnis. Maka artikel ini akan

menjelaskan 10 permasalahan ekonomi yang umumnya terjadi dalam suatu

bisnis:

1. Kelemahan Daya Saing Pada Pembeli

Melaksanakan ekonomi dalam bisnis sering kali Anda akan

menemukan permasalahan ekonomi yang sering terjadi pada setiap

pemilik usaha, perusahaan yang tidak mampu bersaing dengan

perusahaan lain akan berdampak kekalahan dalam persaingan bisnis,

sehingga daya tarik pembeli menjadi mengakibatkan suatu produk

dalam sebuah bisnis menjadi menurun.


Hal ini terutama juga bagi pesaing perusahaan yang berada diluar

negri, dengan adanya kesamaan produk akan membuat pembeli akan

membandingkan keunggulan suatu produk maka pembeli akan lebih

dominan membeli produk diluar negri.

2. Daya Beli Rendah Pada Inflasi

Kenaikan harga pada suatu inflasi dalam daya beli suatu produk

menjadi tidak berkembang, justru hal ini membuat penurunan daya beli

pada masyarakat lebih besar dan berakibatkan biaya produksi semakin

besar, jumlah produk semakin menumpuk dan membuat pebisnis

mengalami kerugian.

Pada inflasi pertumbuhan perekonomian suatu negara juga tidak

dapat berkembang, inflasi dilakukan supaya sistem pertumbuhan

ekonomi akan semakin berkembang ketika harga naik dan perputaran

uang akan semakin besar.

3. Kualitas Pada Pertumbuhan Ekonomi Tidak Stabil

Permasalahan ekonomi yang sering terjadi dan berdampak pada

suatu negara khususnya negara Indonesia, sangat sulit untuk

mempertahankan kualitas pertumbuhan ekonomi dikarenakan tingkat

kemiskinan terbilang tinggi, pengangguran masih diatas rata-rata

bahkan ketimpangan sosial yang sangat jauh dari yang diharapkan dan

masalah lainnya.

Untuk hal tersebut dalam permasalahan ekonomi pada bisnis salah

satu yang menjadi penyebab kualitas pertumbuhan ekonomi suatu


negara khususnya Indonesia, kurangnya daya beli dan kualitas produk

pada suatu bisnis yang sangat dibutuhkan masyarakat dengan harga

yang tidak terjangkau dari penghasilan akan membuat pertumbuhan

ekonominya dari menengah ke arah lanjutan tidak dapat terselesaikan

dan tidak berjalan dengan baik.

4. Pengangguran, dan Kemiskinan Pada Posisi Tertinggi

Permasalahan ekonomi pada tahap ke empat yang terjadi

diberbagai negara khususnya Indonesia adalah kemiskinan dan

pengangguran yang cukup tinggi dalam mempengaruhi peningkatan

hasil suatu bisnis, penyebabnya karena kemiskinan dan pengangguran

akan menjadi suatu kendala produk yang tidak dapat terbeli akhirnya

penghasilan suatu bisnis dalam memutarkan uang penghasilannya jadi

tidak dapat berputar dalam memproduksi produknya.

Tingkat kemiskinan dan pengangguran sudah menjadi penentu

daya beli masyarakat dipasaran sangat rendah, sehingga penghasilan

suatu bisnis menjadi rendah dan perekonomian suatu negara tidak

meningkat. Akibatnya perusahaan yang berkembang akan menjadi

bangkrut dan menyebabkan suatu negara menjadi krisis moneter.

5. Permasalahan Ekonomi Ekspor dan Impor

Permasalahan ekonomi suatu bisnis pada bidang impor

diperusahaan industri dapat dikatakan sistem ekonomi tradisional yang

mempengaruhi suatu usaha dibidang sektor perternakan dan pertanian


di Indonesia, suatu import terbilang sangat tinggi dalam mengimpor

kebutuhan bahan baku masyarakat.

Akibatnya pertumbuhan ekonomi menurun dan import lebih

meningkat, sayangnya ketersediaan produk dalam memenuhi kebutuhan

masyarakat tidak tercukupi sehingga masyarakat lebih memilih untuk

mengimpor kebutuhannya.

Bahkan keterbatasan ekspor pada suatu disebuah negara khususnya

Indonesia tidak dapat menjangkau pertumbuhan ekonomi, sehingga

produk dalam negri yang tidak sesuai standar kualitas bahan baku tidak

dapat memenuhi kebutuhan masyarakat walaupun bahan baku tersebut

tidak bisa sampai didistribusikan ke luar negri yang berujung pada

pertumbuhan ekonomi yang tidak dapat dirasakan oleh suatu negara.

6. Inflasi Terjadi Secara Berturut-turut

Permasalahan ekonomi yang terjadi pada inflasi harus segera

diselesaikan dan dicari solusinya, karena hal ini akan berdampak lebih

besar pada pertumbuhan ekonomi bahkan bisa saja dalam suatu negara

akan mengalami kejadian inflasi. Inflasi yang seharusnya

menguntungkan suatu negara justru sebaliknya merugikan masyarakat

karena kenaikan harga pada suatu produk dalam bisnis.

Dalam hal ini saat inflasi mempengaruhi semua harga akan

mengakibatkan harga tersebut naik bahkan semua produk kebutuhan

masyarakat juga ikut naik, namun pada kejadian ini pendapatan


masyarakat tidak didukung dengan pendapatan yang tinggi dan produk

tidak terbeli bahkan menumpuk pada perusahaan digudang.

ika inflasi secara berturut-turut terjadi dan tidak ada perubahan,

maka akan mengakibatkan kebutuhan pasar menjadi lemah, dan

perekonomian menjadi turun. Kecuali sebaliknya jika inflasi terjadi

namun pendapatan masyrakat naik bisa saja terjadi daya beli

masyarakat bertambah.

7. Kemampuan Pajak Rendah dan Peningkatan Rasio Utang

Permasalahan ekonomi yang terjadi pada suatu masyarakat adalah

pajak, pajak merupakan pemungutan kepada masyarakat dan suatu

perusahaan dalam mendirikan usahanya. Namun ketika masyrakat

maupun pemilik bisnis tidak teratur dalam memenuhi kewajiban suatu

negara terutama pajak, maka pendapatan suatu negara melalui pajak

akan rendah dikarenakan suatu negara khususnya Indonesia berada

dalam tahap infrastruktur pembangunan.

Ketika infrastruktur pembangunan terus berlanjut, pengeluaran

biaya mengenai infrastruktur juga terus meningkat. Sehingga,

pemerintah memilih salah satu cara untuk meminjam kepada luar negri

dalam memenuhi pembangunan suatu negara. Justru hal ini menambah

rasio utang disuatu negara dan pendapatan dari pemungutan pajak

menjadi tidak terpenuhi dalam menutupi hutang negara.

8. Kredit Macet Dalam Perbankan


Permasalahan ekonomi modern pada bisnis yaitu sering terjadi

pada era sekarang bahwa teknologi sudah semakin canggih, transaksi

yang sering terjadi secara tunai maupun tunai dapat dilakukan oleh

seluruh masyarakat. Kebutuhan finansial dikalangan masyarakat juga

terus meningkat, hal ini justru sangat dibutuhkan dalam pemilik bisnis

untuk memenuhi segala keperluan bisnisnya maupun investasi pada

perusahaan lain dalam memperluas bisnisnya.

Namun bagaimana jika permintaan kredit meningkat hal tersebut

mengakibatkan munculnya masalah baru dalam pihak bank karena

kreditur tidak mampu membayar sesuai dengan tanggal ketentuan

pembayaran, pemasukan pada bank terhenti dan pihak bank menjadi

sulit dalam memproses pengajuan kreditur masyarakat.

9. Memberikan Lapangan Pekerjaan

Dengan adanya lapangan pekerjaan dan karyawan yang bertambah

disuatu perusahaan, maka terjadi peningkatan produksi yang bedampak

menambah penghasilan suatu negara. Dengan adanya kebijakan seperti

ini akan menguntungkan pemilik bisnis dalam mendapatkan investor

untuk menambah modal perusahaan.

10. Krisis Nilai Tukar

Nilai tukar adalah topik yang rumit, tetapi jelas harus diterapkan

pada mereka para pebisnis yang berurusan dengan ekspor atau impor.

Mengubah nilai tukar mungkin memengaruhi berapa banyak

perusahaan harus membayar kepada pemasok internasionalnya, yang


dapat memengaruhi margin laba, serta mengambil banyak sumber daya

dan berkurangnnya pendapatan yang di hasilkan oleh para pebisnis.

Permasalahan ekonomi ini memang sangat mempengaruhi

masyarakat terutama pebisnis ataupun pengusaha dalam melakukan hal

yang terbaik mencari keuntungan yang lebih adalah salah satu cara

pemilik bisnis untuk memiliki penghasilan yang besar, sehingga

pengeluaran yang dilakukan juga tidak terlalu dirasakan.

Jika penghasilan pebisnis meningkat dan konsumsi masyarakat

juga meningkat justru hal ini tentu akan membantu negara dalam

mengukur sejauh mana perekonomian disuatu negara dengan adanya

pengukuran pertumbuhan ekonomi negara.

Akan tetapi, bagaimana dengan kondisi ketika suatu negara dalam

kondisi inflasi atau sedang mengalami kesulitan dengan adanya kondisi

tertentu sehingga terjadi penurunan daya beli masyarakat sehingga tidak

berdasarkan waktu tertentu disuatu negara.

Untuk mengurangi masalah perekonomian dalam bisnis tidak perlu

khawatir, Anda bisa memulainya dengan pembukuan terencana secara

transparan dan bisa kapan saja mengetahui penghasilan yang didapat

beserta pendapatan maupun pengeluaran.

Bentuk Kebijakan Ekonomi Makro

Adapun bentuk-bentuk kebijakan dalam ekonomi makro meliputi:

1. Kebijakan fiskal:
Merupakan langkah yang dilakukan pemerintah untuk membuat

perubahan dalam pendapatan dan pengeluaran negara yang bertujuan

untuk mempengaruhi jalannya perekonomian.

2. Kebijakan moneter:

Adalah kebijakan pemerintah yang terkait dengan perilaku bank

sentral dalam penawaran dan pengaturan uang yang beredar yang

bertujuan untuk mempengaruhi agregat.

3. Kebijakan segi penawaran

Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mempertinggi efisiensi

kegiatan perusahaan, dimana perusahaan dapat menawarkan produknya

dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik.

Ruang Lingkup Ekonomi Makro

Teori ekonomi makro membahas beberapa hal seperti penentuan

kegiatan ekonomi, tingkat pengangguran, inflasi juga hal-hal yang

berkaitan dengan ekonomi secara keseluruhan. Berikut ini merupakan

ruang lingkup ekonomi yang dapat diketahui:

a. Penentuan Tingkat Aktivitas Ekonomi Negara

Poin ini akan menjelaskan seberapa jauh ekonomi dapat

menghasilkan sebuah produk dan layanan. Di mana perincian

pengeluaran dapat diberikan secara keseluruhan, termasuk

pengeluaran rumah tangga, pengeluaran pemerintah, pengeluaran

perusahaan serta ekspor dan impor.


b. Kebijakan Pemerintah

Pemerintah dalam suatu negara, dapat melakukan kebijakan

yang berupa kebijakan moneter ataupun kebijakan fiskal. Seperti

yang kita ketahui bahwa ekonomi suatu negara tidak akan terlepas

dari yang namanya masalah pengangguran dan terjadi inflasi. Maka

dari itu dibutuhkan adanya kebijakan dari pemerintah.

c. Pengeluaran Keseluruhan

Ketika terjadi pengeluaran keseluruhan yang tidak mencapai

tingkat ideal, maka akan terjadi masalah dalam perekonomian suatu

negara. Pengeluaran keseluruhan harus pada tingkat yang sesuai

atau yang dibutuhkan, yang di mana hal ini dapat mewujudkan

peluang kerja yang lebih baik lagi serta dapat mengendalikan laju

inflasi.

Tujuan Kebijakan Ekonomi

Dari beberapa kebijakan yang sudah dipaparkan pada poin Bentuk

Kebijakan Ekonomi Makro, dapat diketahui bahwa kebijakan ini

dilakukan oleh suatu negara yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang

timbul atau mungkin akan timbul dalam sebuah perekonomian. Dengan

adanya kebijakan ekonomi makro ini, maka diharapkan dapat tercapai

keadaan perekonomian seperti:

a) Tingkat kesempatan kerja yang tinggi


b) Kapasitas produksi nasional yang tinggi

c) Tingkat pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi

d) Keadaan perekonomian yang stabil

e) Neraca pembayaran luar negeri yang seimbang

f) Distribusi pendapatan yang dapat dilakukan secara merata

Maka, dengan ini kita ketahui bahwa ekonomi makro adalah studi

tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan

perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyarakat, perusahaan,

dan pasar. Teori ekonomi makro ini muncul dengan diawali adanya

kemerosotan perekonomian Amerika Serikat yang disebut depresi (the

Great Depression) pada tahun 1929 dan puncaknya terjadi pada tahun

1932.

Adanya ekonomi makro ini bertujuan untuk menganalisis peristiwa

ekonomi dan memperbaiki kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi,

stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang

berkesinambungan.
Daftar Pustaka

Sukirno, S. (2000), Makroekonomi Modern : Perkembangan pemikiran dari klasik

hingga keynesian baru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sukirno, S. (2004). Makroekonomi teori pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Perkasa.

https://segalaserbaserbi.blogspot.com/2019/06/pembagian-atau-cabang-ilmu-

ekonomi-dan.html

http://hedisasrawan.blogspot.com/2015/04/pengertian-fenomena-sosial-dan-

ekonomi.html

https://www.harmony.co.id/blog/10-permasalahan-ekonomi-yang-biasa-terjadi-

dalam-bisnis

https://zahiraccounting.com/id/blog/pengertian-ekonomi-makro-dan-

permasalahannya/

Anda mungkin juga menyukai