Kelompok 11
Lutfiannur Fachrizal Arjun (1961201088)
Trinando Setevanus Prasetyo (1961201006)
Syahnita Nur Fatimah (1961201070)
Manajemen 3-D
Universitas Widyagama Mahakam Samarinda
Pengertian
Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pihak pemerintah
guna mengelola dan mengarahkan kondisi perekonomian ke arah yang lebih baik
atau yang diinginkan dengan cara mengubah atau memperbarui penerimaan dan
pengeluaran pemerintah, salah satu hal yang ditonjolkan dari kebijakan fiskal ini
adalah pengendalian pengeluaran dan penerimaan pemerintah atau negara.
Pemerintah menggunakan fiskal sebagai bentuk pendapatan Negara yang
dikumpulkan dari masyarakat dan oleh pemerintah dianggap sebagai pendapatan
yang dapat digunakan sebagai pengeluaran. Pengeluaran tersebut diarahkan pada
program-program untuk menghasilkan pencapaian terhadap pendapatan nasional,
produksi dan perekonomian serta digunakan sebagai perangkat keseimbangan
dalam perekonomian. Dengan demikian, kebijakan ini merupakan salah satu faktor
yang membentuk arah ekonomi negara. Pemerintah menggunakan kebijakan ini
sebagai cara untuk mempengaruhi ekonomi dengan menyesuaikan tingkat
pendapatan dan pengeluaran.
APBN DAN KEBIJAKSANAAN FISKAL
1. Presiden
Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara
sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan. Kekuasaan tersebut meliputi kewenangan yang
bersifat umum dan kewenangan yang bersifat khusus.
2. Menteri keuangan
Untuk membantu Presiden dalam penyelenggaraan kekuasaan dimaksud, sebagian dari
kekuasaan tersebut dikuasakan kepada Menteri Keuangan selaku Pengelola Fiskal dan Wakil
Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan
3. Menteri/Pimpinan Lembaga
serta kepada Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang
kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya.
Prinsip ini perlu dilaksanakan secara konsisten agar terdapat kejelasan dalam pembagian
wewenang dan tanggung jawab, terlaksananya mekanisme checks and balances serta untuk
mendorong upaya peningkatan profesionalisme dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan.
C. Asas-asas Umum Pengelolaan Keuangan Negara
Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan negara,
pengelolaan keuangan negara perlu diselenggarakan secara profesional, terbuka, dan
bertanggung jawab sesuai dengan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam Undang-
Undang Dasar. Sesuai dengan Pasal 23C Undang-Undang Dasar 1945, Undang-undang
tentang Keuangan Negara perlu menjabarkan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam
Undang-Undang Dasar tersebut ke dalam asas-asas umum yang meliputi baik asas-asas
yang telah lama dikenal dalam pengelolaan keuangan negara, seperti asas tahunan, asas
universalitas, asas kesatuan, dan asas spesialitas maupun asas-asas baru sebagai
pencerminan penerapan kaidah-kaidah yang baik dalam pengelolaan keuangan negara,
antara lain :
• akuntabilitas berorientasi pada hasil
• profesionalitas
• proporsionalitas
• keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara;
• pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
A. Pengertian
Membahas pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) perlu
dimulai dari pengertian anggaran negara. Anggaran adalah suatu rencana keuangan
yang merupakan perkiraan tentang apa yang akan dilakukan dimasa yang akan
datang, sedangkan anggaran negara berarti rencana keuangan yang disusun dan
dilaksanakan oleh pemerintah. Anggaran negara menjadi sangat penting, karena
rencana tersebut merupakan keputusan politik antara pemerintah dan badan
legsilatif, yakni Dewan Perwakilan Rakyat, sehingga apa yang tercantum dalam
anggaran pendapatan, anggaran belanja dan anggaran pembiayaan merupakan
hasil perhitungan yang kemudian merupakan kebijakan politik yang menyangkut
keuangan negara.
B. Siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara