Anda di halaman 1dari 23

RINGKASAN

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIC

Dibuat
O
L
E
H
PUTRI LAU HARI
2033111056

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG
2022
BAB 1
PENGANTAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

1.1 Dasar Hukum


Peraturan pemerintah yang berpayung hukum dengan UU yang telah diamandemen
tentu harus menyesuaikan dan atau mengalami perubahan atau revisi. PP nomor 105 tahun
2000, misalnya diganti dengan PP nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan
daerah. Begitu juga dengan peraturan yang lebih teknis, seperti kepmendagri nomor 29
tahun 2002, diganti dengan permendagri nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman
pengelolaan keuangan Daerah. Kemudian dikeluarkan oleh permendaagri nomor 59 tahun
2007 tentang perubahan atas peraturan mentri dalam negeri nomor 13 tahun 2006 tentang
pedoman pengelolaan keuangan daerah, sebagai perubahan pertama.

Sesuai amanat UU nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara, yang


mengatur penggunaan basis akrual dalam sistem akuntansi keuangan pemerintah, maka
saat ini dikeluarkan PP nomor 71 tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintahan
(SAP) sebagai pengganti PP nomor 24 tahun 2005 tentang standar akuntansi pemerintahan
yang menggunakan basis kas menuju basis akrual (cash toward accrual).

1.2 Standar Akuntansi Pemerintahan

PP nomor 71 tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintahan (SAP) menyatakan


bahwa SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan
menyajikan laporan kuangan pemerintah. Dalam PP 71 tahun 2010 terdapat 3 lampiran
yaitu:

Lampiran 1 tentang standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual, lampiran ini berisi

1. Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan


2. PSAP 01 Penyajian laporan keuangan
3. PSAP 02 Laporan realisasi anggaran berbasis kas
4. PSAP 03 Laporan arus kas
5. PSAP 04 Catatan atas laporan keuangan
6. PSAP 05 Akuntansi persedian
7. PSAP 06 Akutansi Investasi
8. PSAP 07 Akutansi Aset Tetap
9. PSAP 08 Akutansi Kontruksi Dalam Pengerjaan
10. PSAP 09 Akutansi Kewajiban
11. PSAP 10 Koreksi Kesalahan, perubahan Kebijakan Akutansi, perubahan Estimasi
Akutansi, dan Operasi yang tidak dilanjutkan.
12. PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasian
13. PSAP 12 Laporan Operasional

Lampiran 2 tentang akuntansi pemerintahan berbasis kas menuju akrual dan

Lampiran 3 tentang proses penyusunan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual

Kerangka Konseptual Akutansi Pemerintahan adalah konsep dasar penyusunan dan


pengembangan SAP. SAP merupakan acuan bagi KSAP, penyusun laporan keuangan,
pemeriksa, dan pengguna laporan keuangan dalam mencari pemecahan atas sesuatu masalah
yang belum diatur dalam pernyataan Standar Akutansi Pemerintahan. Interpretasi pernyataan
Standar Akutansi Pemerintahan, yang selanjutnya disingkat IPSAP, adalah penjelasan,
klarifikasi, dan uraian lebih lanjut atas PSAP.

1.3 KONSEP DASAR AKUTANSI PEMERINTAHAN

1.3.1. Pengertian Akutansi Pemerintahan

Akutansin Pemerintahan adalah sebuah kegiatan jasa dalam rangka


menyediakan informasi kuantitatif terutama bersifat keuangan dari entitas pemerintah
guna pengambilan keputusan ekonomi yang nalar dari pihak-pihak berkepentingan atas
berbagai alternastif tindakan ( Halim, 2007 ).

3.1.2. Konsep Debit – Kredit dan Saldo Normal

Saat ini istilah Debit ( Debit ) menenjukan sisi kiri, dan Kredit ( Credit )
menenjukan sisi kanan. Keduanya umum disingkat dengan Dr. Untuk debit dan Cr.
Untuk kredit. Istilah-istilah ini berasal dari bahasa latin yang asli berart “Drebere” dan
“Credere”. Kini hal terasebut dilanjutkan dengan tanda ; disisi sebelah mana angka
akan dicatat dalam akun. Memasukan jumlah disisi kiri disebut dengan mendebit (
debiting ) akun; memasukan jumlah disisih kanan disebut dengan mengkredit (
crediting ) akun.
Aturan ini berlaku untuk semua akun. Ketika kedua total sisi dibandingkan,
suatu akan mimiliki saldo debit jika total jumlah debit melebihi jumlah kredit. Suatu
akun akan memiliki saldo kredit jika jumlah kredit melebih jumlah debit.

Debit berarti sisi kiri dan yang berada pada sisi kiri persamaan akutansi adalah
kelompok Aset. Dengan demikian, akun yang masuk dalam kelompok Aset akan dicatat
di sisi debit dengan syarat nilaimya positif.

Dengan demikian, akun yang masuk kedalam kelompok Kewajiban dan Ekuitas
akan dicatat disisi kredit dengan syarat nilainya positif. Apabilan nilai dari kelompok
Kejiwaan dan Ekuitas tersebut negatif, maka akan dicatat pada sisi lawannya, yaitu
debit. Untuk mengetahui mana yang dicatat di debit dan mana yang dicatat di kredit,
kita harus mengetahui saldo normal dari tiap akun melalui persamaan akutansi yang
sudah dijelaskan sebelumnya. Saldo normak akun adalah SISI, dimana kenaikan akun
tersebut dicatat. Sondo normal berhubungan dengan posisi akun dalam persamaan
akutansi. Akun yang berada di pososi kiri bersaldo normal debit. Akun yang berada di
posisi kanan bersaldo normal kredit. Jadi akun aset normalnya akan menunjukan saldo
debit, dan akun kewajiban dan ekuitansi akan menunjukan saldo kredit.

3.1.3 Lingkungan Akuntansi Pemerintahan

Lingkungan operasional organisasi pemerintah berpengaruh terhadap karakteristik


tujuan akuntansi dan laporan keuangannya. Ciri-ciri penting lingkungan pemerintah
yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan tujuan akuntansi dan pelaporan
keuangan adalah sebagai berikut :

a) Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan;


1) Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan
2) Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintah
3) Pengaruh proses politik
4) Hubungan antara pembayaran pajak dengan pelayanan pemerintahan
b) Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian
1) Anggaran sebagai pernyataan kebijakan public, target fiskal, dan sebagai alat
pengendalian
2) Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan
3) Kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk pengendalian
4) Penyusutan nilai aset sebagai sumber daya ekonomi karena digunakan dalam
operasional pemerintah

1.4 Peranan Laporan Keuangan

Laporan keuangan pemerintah daerah disusun untuk menyediakan informasi yang


relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh pemerintah
daerah selama satu periode pelaporan. Pemerintahan daerah mempunyai kewajiban untuk
melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan
untuk kepentingan:

a. Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan kepada pemerintah daerah dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan secara periodik
b. Manajemen
Membantu pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan pemerintah daerah dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi
perancanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset dan ekuitas dana
pemerintah daerah untuk kepentingan masyarakat.
c. Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat
berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara
terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah daerah dalam
pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada
peraturan perundang-undangan
d. Keseimbangan Antargenerasi (intergenerational equity)
Membantu para pengguna laporan untuk mengetahui apakah penerimaan
pemerintah daerah pada periode laporan cukup untuk membiayai seluruh
pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan
akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.
1.5 Tujuan Pelaporan Keuangan

1. Menyediakan informasi mengenai apakah penerimaan periode berjalan cukup untuk


membiayai seluruh pengeluaran
2. Menyediakan informasi mengenai apakah cara memperoleh sumber daya ekonomi
dan alokasinya telah sesuai dengan anggran yang ditetapkan dan peraturan perundang-
undangan
3. Menyediakan informasi mengenai sumber daya ekonomi yang digunakan dalam
kegiatan pemerintah daerah serat hasil-hasil yang telah dicapai
4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana pemerintah daerah mendanai seluruh
kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya
5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi pemerintah daerah
berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek amupun jangka
panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman
6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan pemerintah daerah,
apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan
selama periode pelaporan.

1.6 Entitas Akuntansi Dan Pelaporan

 Entitas akuntansi merupakan unit pada pemerintahan yang mengelola anggaran,


kekayaan, dan kewajiban
 Entitas pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyajikan laporan pertanggungjawaban
1) Pemerintah Pusat
2) Pemerintah Daerah
3) Masing-masing kementrian negara atau lembaga di lingkungan pemerintah pusat
4) Satuan organisasi dilingkungan pemerintah pusat/daerah atau organisasi lainnya
 Dalam penetapan entitas pelaporan, perlu dipertimbangkan syarat pengelolaan,
pengendalian, dan penguasaan suatu entitas pelaporan terhadap aset. Yurisdiksi, tugas
dan misi tertentu, dengan bentuk pertanggungjawaban dan wewenang yang terpisah
dari entitas pelaporan lainnya.
1.7 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif laporan kekuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu


diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.

a. Relevan (Relevance)

Laporan keuangan pemerintah daerah dikatakan relevan apabila informasi yang


termuat didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna laporan keuangan.

1. memiliki manfaat umpan balik, artinya bahwa laporan keuangan pemerintah


daerah harus memuat informasi yang memungkinkan pengguna laporan untuk
menegaskan atau mengoreksi ekspetasinya dimasa lalu
2. Memiliki manfaat prediktif, artinya bahwa laporan keuangan harus memuat
informasi yang dapat membantu pangguna laporan
3. Tepat waktu, artinya bahwa laporan keuangan pemerintah daerah harus disajikan
tepat waktu
4. Lengkap, artinya bahwa laporan keuangan pemerintah daerah harus memuat
informasi yang selengkap mungkin

b. Andal (Reliable)

informasi andal harus memenuhi kerakteristik

1. Jujur (Representation faithfullness)


2. Dapat diverifikasi (verifiability)
3. Netralitas (neutral)

c. Dapat dibandingkan

Informasi yang termuat dalam laporan keuangan pemerintah daera akan lebih
berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya
atau laporan keuangan pemerintah daerah lain pada umumnya.
d. Dapat dipahami

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus dapat dipahami oleh
pengguna laporan keuangan dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang
disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna laporan.

1.8 Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Menurut PP 71 tahun 2010, prinsip akuntansi dan laporan keuangan dimaksud


sebagai ketentuan yang dipahami dan ditaati oleh pembuat standar dalam
menyusunstandar, penyelenggara akuntansu dan pelaporan keuangan dalam melakukan
kegiatannya, serta pengguna laporan keuangan dalam memahami laporan keuangan yang
disajikan

a. Basis Akuntansi

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah


basis akrual untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset,kewajiban, dan ekuitas.
Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis kas, maka LRA
disusun berdasar basis kas, berarti pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui
pada saat kas diterima direkening kas umu negara/daerah atau oleh entitas pelaporan;
serta belanja transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan
dari rekening kas umum negara/daerah.

b. Prinsip Nilai Historis

Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan serta kas yang dibayar atau sebesar
nilai wajar dari imbalan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar
jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban dimasa yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah.

c. Prinsip Realisasi

Bagi pemerintah, pendapatan basis kas yang telah diotoritaskan melalui


anggaran pemerintah suatu periode akuntansi akan digunakan untuk membayar utang
dan belanja dalam periode tersebut. Prinsip penandingan biaya-pendapatan (matching-
cost with revenue principle) dalam akuntansi pemerintah tidak mendapat penekanan
sebagaimana dipraktekkan dalam akuntansi komersial

d. Prinsip Subtansi Mengungguli Bentuk Formal (subtance over-form)

Informasi dimaksudkan untuk emnyajikan dengan wajar transaksi serta


peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka transaksi atau peristiwa lain tersebut
perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan subtansi dan realitas ekonomi, dan bukan
hanya aspek formalitas.

e. Prinsip Periodosotas

Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan perlu dibagi


menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi
sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan.

f. Prinsip Konsestensi

Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari
periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi internal). Metode
akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa metode yang baru
diterapkan mampu memberikan informasi yang lebih baik

g. Prinsip Pengungkapan Lengkap

Laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh


pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan dapat
ditempatkan pada lembar muka (on the face) laporan keuangan atau catatan atas
laporan keuangan.
BAB II

JENIS DAN BENTUK LAPORAN KEUANGAN

2.1 Unsur Laporan Keuangan

Laporan finansial terdiri dari neraca, laporan operasional, laporan perubahan ekuitas,
dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang merinci
atau menjelaskan lebih lanjut atas pos-pos laporan pelaksanaan anggaran maupun
laporan finansial dan merupakan leporan yang tidak memisahkan.

Paragraf 16 kerangka konseptual SAP menjelaskan bahwa laporan realisasi anggaran


menyajikan ikhtisar sumber/daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran
dan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Berikut adalah tabel penjelasan unsur
laporan keuangan berdasarkan kategorinya.

KATEGORI LAPORAN KEUANGAN


Laporan pelaksanaan anggaran (butgetary Laporan realisasi anggaran (LRA)
reports)
Laporan perubahan SAL (LPSAL)
Laporan finansial Laporan Operasional (LO)
Neraca
Laporan arus kas (LAK)
Laporan perubahan ekuitas (LPE)
Catatan atas laporan keuangan Catatan atas laporan keuangan (CaLK)

2.2 Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

2.2.1 Pengertian

Laporan Realisasi Anggaran merupakan salah satu komponen laporan


keuangan pemerintah yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber
daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang menggambarkan
perbandingan antara anggaran dan realisasi dalam suatu periode tertentu.

2.2.2 Manfaat Laporan

5. Menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer,


surplus/defisit-LRA, dan pembiayan dari suatu entitas pelaporan yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggrannya.
6. Menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi sumber daya ekonomi yang
akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam periode
mendatang dengan cara menyajikan laporan secara komparatif.
a. telah direncanakan secara efisien, efektif, dan hemat
b. telah dilaksanakan sesuai dengan anggarannya
c. telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dijelaskan lebih rinci masing-masing dari unsur-unsur laporan keuangan tersebut
maka berikut ini akan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Pendapatan-LRA adalah penerimaan oleh bendahara umum negara/bendahara
umum daerah atau oleh entitas pemerintah lainnya yang menambah saldo
anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi
hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah
2) Belanja adalah semua pengeluaran bendahara umum negara/bendahara umum
daerah yang mengurangi saldo anggran lebih dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah.
3) Transfer pengeluaran adalah pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan
kepada entitas pelaporan lainnya misalnya bagi hasil pajak ke provinsi ke
kabupaten/kota dan sebaliknya
4) Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan atau pengeluaran yang tidak
berpengaruh pada kekayaan bersih entitas yang perlu dibayar kembali dan atau
akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-
tahun anggaran berikutnya.

2.3 Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)


2.3.1. Pengertian

Saldo anggaran lebih atau sering disingkat menajdi SAL sendiri, menurut
paragraf 8 PSAP nomor 01 tentang penyajian laporan keuangan adalah gunggungan
saldo yang berasal dari akumulasi SILPA/SIKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya
dan tahun-tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan.

Struktur laporan perubahan saldo anggaran lebih dijelaskan pada paragraf 41


PSAP nomor 01 tentang penyajian laporan keuangan dimana laporan ini menyajikan
secara komparatif dengan periode sebelumnya pada pos-pos berikut:

 Saldo anggaran lebih awal


 Pengguna saldo anggaran lebih
 Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran tahun berjalan
 Koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya
 Lain-lain;dan
 Saldo anggaran lebih akhir

Laporan perubahan saldo anggaran lebih menyajikan informasi atau penurunan saldo
anggaran lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

2.3.2 Manfaat

Menyajikan informasi kenaikan atau penurunan SAL tahun pelaporan


dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

2.3.3 Struktur dan isi

Laporan perubahan saldo anggarana lebih menyajikan secara kompratif


dengan periode sebelumnya pos-pos berikut:

 Saldo anggaran lebih awal


 Penggunaan saldo anggaran lebih
 Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran tahun berjalan
 Koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya;dan
 Lain-lain
 Saldo anggaran lebih akhir

2.3.4 Format LPSAL


2.4 Neraca

2.4.1. Pengertian

Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan


suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.

2.4.2. Struktur dan isi

1. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh pemerintah
daerah, sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan
atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah daerah
maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya
non keuangan
2. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesainnya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah
3. Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara aset
dan kewajiban pemerintah daerah.

2.5 Laporan Operasional

2.5.1. Pengertian

Laporan operasional merupakan laporan baru untuk pemerintahan, namun


sebenarnya sudah diperkenalkan diperaturan pemerintah nomor 71 tahun 2010. Laporan
ini menurut paragraf 78 kerangka konseprual SAP adalah laporan yang menyajikan
ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang
dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintah
dalam satu periode pelaporan.

2.5.2. Manfaat LO

Menyediakan informasi mengenai sekuruh kegiatan operasional keuangan


entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapat-LO, beban, dan suplus/defisit
operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan
periode sebelumnya.

2.5.3 Struktur dan isi LO


Masing-masing unsur dijelaskan dalam paragfar 79 kerangka konseptual SAP
sebagai berikut:

1) Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan
bersih
2) Beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan
bersih
3) Transfer adalah hak penerimaan atau kewajiban pengeluaran uang dari/oleh suatu
entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain
4) Pos luar biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi karena
kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa

2.6 Laporan Perubahan Equitas (LPE)

2.6.1. Pengertian

Laporan perubahan ekuitas (LPE) menyajikan informasi kenaikan atau


penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kerangka
konseptual SAP menjelaskan bahwa laporan perubahan ekuitas menyajikan informasi
kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.

2.6.2 Manfaat LPE

Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas


pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat yang dilakukan
selama periode pelaporan.

2.6.3 Struktur dan isi

Laporan perubahan ekuitas menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos:

1. Ekuitas awal surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan

2. Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, yang antara lain


berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi
dan koreksi kesalahan mendasar, misalnya:

i. Koreksi kesalahan mendasar dari persedian yang terjadi pada periode-periode


sebelumnya
ii. Perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap

3. Ekuitas akhir

2.7 Laporan Arus Kas

2.7.1.Pengertian

Laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan
informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris. Laporan arus kas
menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi, aktivitas investasi,
aktivitas pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal, penerimaan,
pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah daerah selama periode tertentu. Tujuan
untuk memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara
kas selama suatu periode akuntansu serta saldo kas dan setara pada tanggal pelaporan.

2.7.2. Manfaat laporan arus kas

 Sebagai indikator jumlah arus kas dimasa yang akan datang, serta berguna untuk
menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya
 Alat pertanggung jawaban arus kas masuk dan arus keluar selama periode pelaporan
 Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan
informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi
perubahan kekayaan bersih/ekuitas suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan
pemerintah.

2.7.3. Struktur dan isi laporan arus kas

 Aktivitas operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tujukan untuk
kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi
 Arus masuk kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari:
1. Penerimaan perpajakan
2. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP)
3. Penerimaan hibah
4. Penerimaan bagian laba perusahaan negara/daerah dan investasi lainnya
5. Penerimaan lain-lain/penerimaan dari pendapata luar biasa dan
6. Penerimaan transfer
 Arus keluar kas untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk
1. Pembayaran pegawai
2. Pembayaran barang
3. Pembayaran bunga
4. Pembayaran subsidi
5. Pembayaran hibah
6. Pembayaran bantuan sosial
7. Pembayaran lain-lain/pembayaran luar biasa dan
8. Pembayaran transfer
 Aktivitas investasi
Aktivitas investasi adalah penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk
perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk dalam
setara kas
 Aktivitas pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
berhubungan dengan pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang
jangka panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi piutang
jangka panjang dan utang jangka panjang.
 Aktivitas transitoris
Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak
termasuk dalam aktivitas operasi, invetasi, dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas
pendanaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak
mempengaruhi pendapatan, beban, dan pendanaan pemerintah.

2.8 Catatan Atas Laporan Keuangan

2.8.1. Pengertian
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
laporan keuangan dan oleh karenanya setiap entitas pelaporan diharuskan untuk
menyajikan catatan atas laporan keuangan. Catatan laporan keuangan meliputi
penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam
laporan realisasi anggaran, laporan perubahan saldo anggarana lebih, neraca, laporan
operasional, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.

Kerangka konseptual SAP menjelaskan bahwa catatan atas laporan keuangan


meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan realisasi
anggaran, laporan perubahan SAL, laporan operasioanl, laporan perubahan ekuitas,
neraca, dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan
mengungkapkan/menyajikan/menyediakan hal-hal sebagai berikut

1) Mengungkapkan informasi umum tentang entitas pelaporan dan entitas akuntansi


2) Menyajikan informasi tentang kebijkan fisikal/keuangan dan ekonomi makro
3) Menyajikan ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan
4) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-
kebijakan akuntansi
5) Menyajikan rincian dan menjelaskan masing-masing pos yang disajikan pada lembar
muka laporan keuangan

2.8.2. Manfaat catatan atas laporan keuangan

Meningkatkan transparansi laporan keuangan dan penyediaan pemahaman


yang lebih baik atas informasi keuangan pemerintah, memudahkan pengguna dalam
memahami laporan keuangan

2.8.3. Struktur dan isi

Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:

1) Informasi umum tentang entitas pelaporan dan entitas akuntansi


2) Informasi tetntang kebijakan fisikal/keuangan dan ekonomi makro
3) Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan
hambatan yang dihadapi
4) Informasi tentang dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan
akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian
penting
5) Rincian dan penjelasan masing-masing pos
6) Informasi yang diharuskan oelh pernyataan standar akuntansi pemerintahan yang
belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan
7) Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar

2.9 Keterkaitan Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang disusun pemerintahan daerah memiliki keterkaitan antara laporan
yang satu dengan laporan yang lainnya

BAB III

AKUN DAN KODIFIKASI DALAM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

3.1. Persamaan Akuntansi

Persamaan Akuntansi merupakan gambaran dari posisi keuangan entitas


(Neraca) dimana kiri menggambarkan harta yang dimiliki oleh entitas, sedangkan sisi
kanan menggambarkan hak atau klaim atas harta tersebut. Dua unsur kategori dasar
adalah apa yang dimiliki dan apa yang menjadi kewajibannya. Aset adalah sumber daya
yang dimiliki suatu entitas. Kewajiban dan entitas adalah hak atau klaim terhadap
sumber daya tersebut.

3.2 Pencatatan Dengan Akun

3.2.1. Akun dan Kegunaannya

Media atau formulir utama yang dipakai untuk tujuan pengikhtisaran


tranksaksi adalah akun (account). Media ini berguna untuk mencatat secara lengkap
perubahan-perubahan yang terjadi dalam aset, kewajiban atau ekuitas tertentu selama
suatu periode.

3.2.2. Bentuk Akun

Bentuk akun yang paling sederhana dan paling banyak digunakan adalah
bentuk huruf T (T-account). (1) nama akun dari masing-masing unsur aset, kewajiban
dan ekuitas, diletakan diatas garis horizontal pada huruf T (2) sisi kiri, (3) sisi kanan
huruf T.
3.2.3. Bagan Akun

Buku besar (ledger) merupakan kumpulan dari akun-akun suatu organisasi


yang saling berhubungan, berdasarkan permendagri 64 tahun 2013 tentang penerapan
standar akuntansi pemerintah berbasis akrual pada pemerintah daerah, akun
dikelompokan kedalam tiga kelompok sebagai berikut:

 Akun Neraca
i. Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
peemerintah daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
skonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah daerah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyedian jasa bagi
masyarakat umum dan sumber daya yang dipelihara kerena alasan sejarah dna
budaya.
ii. Kewajiban
Kewajiban adalah kewajiban yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah
daerah
iii. Ekuitas
Ekuitas merupakan kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih
antara aset dan kewajiban pemerintah daerah pada tanggal laporan
 Akun Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
1. Akun pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan rekening kas umum daerah yang
menambah saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh
pemerintah daerah.
2. Akun Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang
mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayaran kembali oleh pemerintah daerah.
3. Akun Transfer
4. Akun Pembiayaan
Pembiyaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya
 Akun Laporan Operasional
1. Akun pendapata LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
kembali.
2. Akun beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode laporan
yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupah pengeluaran atau konsumsi aset atau
timbulnya kewajiban.
3. Akun beban transfer-LO
Beban transfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk
mengeluarkan uang dari entitas pelaporan kepada suatu entitas pelaporan lain yang
diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.
4. Akun beban non operasional
Beban non operasional merupakan beban yang sifatnya tidak rutin.
5. Akun beban luar biasa
Beban luar biasa adalah beban yang terjadi dari kejadian luar biasa
BAB IV

SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

4.1 Definisi

Akuntansi adalah suatu sistem. Sistem adalah suatu kesatuan yang tediri atas
subsistem-subsistem atau kesatuan yang lebih kecil, yang berhubungan satu sama lain
dan memiliki tujuan tertentu. Suatu sistem mengolah masukan (input) menjadi keluaran
(output). Input sistem akuntansi adalah bukti-bukti transaksi dalam bentuk documen atau
formulir. Outputnya adalah laporan keuangan.

Catatan-catatan tersebut adalah jurnal, buku besar, dan buku pembantu. Siklus
akuntansi dimulai dengan tahap pertama menganalisis transaksi. Tahapan kedua adalah
menjurnal transaksi. Jadi jurnal disebut dengan buku pencatatan awal. Biasanya jurnal
memiliki kolom jumlah debit dan kredit. Tahap ketiga transaksi yang telah dicatat dalam
jurnal kemudian diklasifikasikan ke dalam buku besarper akun atau kode rekening.
Tahap keempat menyusun neraca saldo pada tanggal tertentu.

4.2. Penjelasan Tahapan Siklus Akuntansi

4.2.1. Analisis transaksi

Yang dimaksud transaksi adalah peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu


entitas yang tercatat. Tujuan dari analisis transaksi adalah pertama untuk
mengidentifikasi jenis-jenis akun yang terkait, dan kemudian untuk menentukan apakah
dibutuhkan debit atau kredit pada akun tersebut. Untuk peristiwa didalam proses
pencatatan dimulai dengan transaksi. Bukti transaksi adalah berupa dokumen-dokumen
sumber, misalnya surat ketetapan pajak/retribusi daerah (SKPD/SKRD), tanda bukti
penerimaan,dll.

4.2.2. Jurnal

Jurnal merupakan catatan kronologis dan sistematis atas seluruh transaksi atas
seluruh transaksi keuangan sebuah entitas. Dalam melakukan pencatatan transaksi ke
dalam jurnal digunakan metode double-entry dimana setiap transaksi akan dicatat disisi
debit dan sisi kredit.

1) Jurnal dicatat secara kronolis berdasarkan tanggal terjadinya kejadian/transaksi


keuangan
2) Akun yang berada disisi debit secara terlebih dahulu dari pada akun yang berada
disisi kredit
3) Akun yang berada disisi kredit dicatat menjorok ke kanan
4) Pencatatan dilakukan pada saat terjadinya kejadian/transaksi keuangan

Ada dua jenis jurnal untuk melakukan pencatatan atas transaksi-transaksi dalam sistem
akuntansi pemerintah daerah. Pertama adalah jurnal yang akan mencatat transaksi-
transaksi secara khususnya transaksi terkait jenis ini akan disebut jurnal LO dan
neraca. Kedua adalah jurnal yang akan mencatat transaksi-transaksi yang merupakan
realisasi anggaran berdasarkan basis kas. Jurnal ini melengkapi jurnal LO ketika suatu
transaksi yang dicatat merupakan transaksi realisasi anggaran (LRA) dan terdapat
aliran kas masuk (pendapatan dan penerimaan pembiayaan) dan aliran kas keluar
(belanja, transfer, dan pengeluaran pembiayaan).

Belanja ini akan dijelaskan lebih lanjut menganai pencatatan transaksi jurnal LO dan
neraca serta jurnal LRA :

1) Jurnal LO dan neraca


Jurnal LO dan neraca digunakan untuk mencatat kejadian/transaksi keuangan
terkait aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan-LO, dan beban. Jurnal LO dan
neraca ini akan menghasilkan laporan operasional (LO) dan neraca
2) Junal Anggaran
Jurnal anggaran adalah langkah operasional. Pemda bisa menetapkan kebijakan
akuntansi untuk mencatat transaksi penetapan anggaran atau tidak
melakukannya.
3) Jurnal LRA
Jurnal LRA merupakan jurnal berbasis kas. Jurnal LRA digunakan untuk
mengakui adanya realisasi anggaran atas pendapatan-LRA, penerimaan
pembiayaan, belanja, transfer dan pengeluaran biaya. Selama periode berjalan,
sebuah transaksi akan dicatat menggunakan jurnal LRA jika transaksi tersebut
memenuhi dua syarat berikut:
 Terdapat arus kas masuk atau arus kas keluar
 Merupakan realisasi anggaran bagi entitas bersangkutan

c. buku besar

buku besar adalah kumpulan catatan transaksi perakun, setiap akun memiliki satu
buku besarnya masing-masing sehingga jumlah buku besar yang dimiliki sebuah entitas
sama banyaknya dengan jumlah akun yang dimilikinya.

d. neraca saldo

neraca saldo merupakan sebuah daftar yang memuat nama setiap buku besar (kode
rekening) dan saldonya pada tanggal tertentu.

e. jurnal penyesuaian

jurnal penyesuaian dibuat diakhir periode akuntansi agar pendapatan dapat dicatat
pada saat dihasilkan, dan beban diakui pada saat terjadinya. Jurnal penyesuaian
dibutuhkan untuk memastikan diterapkannya prinsip pengakuan pendapatan dan prinsip
penandingan. Jurnal penyesuaian memungkinkan pelaporan aset, kewajiban, dan ekuitas
yang dapat di neraca, serta jumlah surplus/defisit yang dapat dilaporan operasional untuk
periode berjalan.

Anda mungkin juga menyukai