Dibuat
O
L
E
H
PUTRI LAU HARI
2033111056
Lampiran 1 tentang standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual, lampiran ini berisi
Saat ini istilah Debit ( Debit ) menenjukan sisi kiri, dan Kredit ( Credit )
menenjukan sisi kanan. Keduanya umum disingkat dengan Dr. Untuk debit dan Cr.
Untuk kredit. Istilah-istilah ini berasal dari bahasa latin yang asli berart “Drebere” dan
“Credere”. Kini hal terasebut dilanjutkan dengan tanda ; disisi sebelah mana angka
akan dicatat dalam akun. Memasukan jumlah disisi kiri disebut dengan mendebit (
debiting ) akun; memasukan jumlah disisih kanan disebut dengan mengkredit (
crediting ) akun.
Aturan ini berlaku untuk semua akun. Ketika kedua total sisi dibandingkan,
suatu akan mimiliki saldo debit jika total jumlah debit melebihi jumlah kredit. Suatu
akun akan memiliki saldo kredit jika jumlah kredit melebih jumlah debit.
Debit berarti sisi kiri dan yang berada pada sisi kiri persamaan akutansi adalah
kelompok Aset. Dengan demikian, akun yang masuk dalam kelompok Aset akan dicatat
di sisi debit dengan syarat nilaimya positif.
Dengan demikian, akun yang masuk kedalam kelompok Kewajiban dan Ekuitas
akan dicatat disisi kredit dengan syarat nilainya positif. Apabilan nilai dari kelompok
Kejiwaan dan Ekuitas tersebut negatif, maka akan dicatat pada sisi lawannya, yaitu
debit. Untuk mengetahui mana yang dicatat di debit dan mana yang dicatat di kredit,
kita harus mengetahui saldo normal dari tiap akun melalui persamaan akutansi yang
sudah dijelaskan sebelumnya. Saldo normak akun adalah SISI, dimana kenaikan akun
tersebut dicatat. Sondo normal berhubungan dengan posisi akun dalam persamaan
akutansi. Akun yang berada di pososi kiri bersaldo normal debit. Akun yang berada di
posisi kanan bersaldo normal kredit. Jadi akun aset normalnya akan menunjukan saldo
debit, dan akun kewajiban dan ekuitansi akan menunjukan saldo kredit.
a. Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan kepada pemerintah daerah dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan secara periodik
b. Manajemen
Membantu pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan pemerintah daerah dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi
perancanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset dan ekuitas dana
pemerintah daerah untuk kepentingan masyarakat.
c. Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat
berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara
terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah daerah dalam
pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada
peraturan perundang-undangan
d. Keseimbangan Antargenerasi (intergenerational equity)
Membantu para pengguna laporan untuk mengetahui apakah penerimaan
pemerintah daerah pada periode laporan cukup untuk membiayai seluruh
pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan
akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.
1.5 Tujuan Pelaporan Keuangan
a. Relevan (Relevance)
b. Andal (Reliable)
c. Dapat dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan pemerintah daera akan lebih
berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya
atau laporan keuangan pemerintah daerah lain pada umumnya.
d. Dapat dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus dapat dipahami oleh
pengguna laporan keuangan dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang
disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna laporan.
a. Basis Akuntansi
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan serta kas yang dibayar atau sebesar
nilai wajar dari imbalan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar
jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban dimasa yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah.
c. Prinsip Realisasi
e. Prinsip Periodosotas
f. Prinsip Konsestensi
Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari
periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi internal). Metode
akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa metode yang baru
diterapkan mampu memberikan informasi yang lebih baik
Laporan finansial terdiri dari neraca, laporan operasional, laporan perubahan ekuitas,
dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang merinci
atau menjelaskan lebih lanjut atas pos-pos laporan pelaksanaan anggaran maupun
laporan finansial dan merupakan leporan yang tidak memisahkan.
2.2.1 Pengertian
Saldo anggaran lebih atau sering disingkat menajdi SAL sendiri, menurut
paragraf 8 PSAP nomor 01 tentang penyajian laporan keuangan adalah gunggungan
saldo yang berasal dari akumulasi SILPA/SIKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya
dan tahun-tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan.
Laporan perubahan saldo anggaran lebih menyajikan informasi atau penurunan saldo
anggaran lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
2.3.2 Manfaat
2.4.1. Pengertian
1. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh pemerintah
daerah, sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan
atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah daerah
maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya
non keuangan
2. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesainnya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah
3. Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara aset
dan kewajiban pemerintah daerah.
2.5.1. Pengertian
2.5.2. Manfaat LO
1) Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan
bersih
2) Beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan
bersih
3) Transfer adalah hak penerimaan atau kewajiban pengeluaran uang dari/oleh suatu
entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain
4) Pos luar biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi karena
kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa
2.6.1. Pengertian
3. Ekuitas akhir
2.7.1.Pengertian
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan
informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris. Laporan arus kas
menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi, aktivitas investasi,
aktivitas pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal, penerimaan,
pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah daerah selama periode tertentu. Tujuan
untuk memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara
kas selama suatu periode akuntansu serta saldo kas dan setara pada tanggal pelaporan.
Sebagai indikator jumlah arus kas dimasa yang akan datang, serta berguna untuk
menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya
Alat pertanggung jawaban arus kas masuk dan arus keluar selama periode pelaporan
Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan
informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi
perubahan kekayaan bersih/ekuitas suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan
pemerintah.
Aktivitas operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tujukan untuk
kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi
Arus masuk kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari:
1. Penerimaan perpajakan
2. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP)
3. Penerimaan hibah
4. Penerimaan bagian laba perusahaan negara/daerah dan investasi lainnya
5. Penerimaan lain-lain/penerimaan dari pendapata luar biasa dan
6. Penerimaan transfer
Arus keluar kas untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk
1. Pembayaran pegawai
2. Pembayaran barang
3. Pembayaran bunga
4. Pembayaran subsidi
5. Pembayaran hibah
6. Pembayaran bantuan sosial
7. Pembayaran lain-lain/pembayaran luar biasa dan
8. Pembayaran transfer
Aktivitas investasi
Aktivitas investasi adalah penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk
perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk dalam
setara kas
Aktivitas pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
berhubungan dengan pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang
jangka panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi piutang
jangka panjang dan utang jangka panjang.
Aktivitas transitoris
Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak
termasuk dalam aktivitas operasi, invetasi, dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas
pendanaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak
mempengaruhi pendapatan, beban, dan pendanaan pemerintah.
2.8.1. Pengertian
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
laporan keuangan dan oleh karenanya setiap entitas pelaporan diharuskan untuk
menyajikan catatan atas laporan keuangan. Catatan laporan keuangan meliputi
penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam
laporan realisasi anggaran, laporan perubahan saldo anggarana lebih, neraca, laporan
operasional, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.
Laporan keuangan yang disusun pemerintahan daerah memiliki keterkaitan antara laporan
yang satu dengan laporan yang lainnya
BAB III
Bentuk akun yang paling sederhana dan paling banyak digunakan adalah
bentuk huruf T (T-account). (1) nama akun dari masing-masing unsur aset, kewajiban
dan ekuitas, diletakan diatas garis horizontal pada huruf T (2) sisi kiri, (3) sisi kanan
huruf T.
3.2.3. Bagan Akun
Akun Neraca
i. Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
peemerintah daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
skonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah daerah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyedian jasa bagi
masyarakat umum dan sumber daya yang dipelihara kerena alasan sejarah dna
budaya.
ii. Kewajiban
Kewajiban adalah kewajiban yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah
daerah
iii. Ekuitas
Ekuitas merupakan kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih
antara aset dan kewajiban pemerintah daerah pada tanggal laporan
Akun Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
1. Akun pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan rekening kas umum daerah yang
menambah saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh
pemerintah daerah.
2. Akun Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang
mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayaran kembali oleh pemerintah daerah.
3. Akun Transfer
4. Akun Pembiayaan
Pembiyaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya
Akun Laporan Operasional
1. Akun pendapata LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
kembali.
2. Akun beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode laporan
yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupah pengeluaran atau konsumsi aset atau
timbulnya kewajiban.
3. Akun beban transfer-LO
Beban transfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk
mengeluarkan uang dari entitas pelaporan kepada suatu entitas pelaporan lain yang
diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.
4. Akun beban non operasional
Beban non operasional merupakan beban yang sifatnya tidak rutin.
5. Akun beban luar biasa
Beban luar biasa adalah beban yang terjadi dari kejadian luar biasa
BAB IV
4.1 Definisi
Akuntansi adalah suatu sistem. Sistem adalah suatu kesatuan yang tediri atas
subsistem-subsistem atau kesatuan yang lebih kecil, yang berhubungan satu sama lain
dan memiliki tujuan tertentu. Suatu sistem mengolah masukan (input) menjadi keluaran
(output). Input sistem akuntansi adalah bukti-bukti transaksi dalam bentuk documen atau
formulir. Outputnya adalah laporan keuangan.
Catatan-catatan tersebut adalah jurnal, buku besar, dan buku pembantu. Siklus
akuntansi dimulai dengan tahap pertama menganalisis transaksi. Tahapan kedua adalah
menjurnal transaksi. Jadi jurnal disebut dengan buku pencatatan awal. Biasanya jurnal
memiliki kolom jumlah debit dan kredit. Tahap ketiga transaksi yang telah dicatat dalam
jurnal kemudian diklasifikasikan ke dalam buku besarper akun atau kode rekening.
Tahap keempat menyusun neraca saldo pada tanggal tertentu.
4.2.2. Jurnal
Jurnal merupakan catatan kronologis dan sistematis atas seluruh transaksi atas
seluruh transaksi keuangan sebuah entitas. Dalam melakukan pencatatan transaksi ke
dalam jurnal digunakan metode double-entry dimana setiap transaksi akan dicatat disisi
debit dan sisi kredit.
Ada dua jenis jurnal untuk melakukan pencatatan atas transaksi-transaksi dalam sistem
akuntansi pemerintah daerah. Pertama adalah jurnal yang akan mencatat transaksi-
transaksi secara khususnya transaksi terkait jenis ini akan disebut jurnal LO dan
neraca. Kedua adalah jurnal yang akan mencatat transaksi-transaksi yang merupakan
realisasi anggaran berdasarkan basis kas. Jurnal ini melengkapi jurnal LO ketika suatu
transaksi yang dicatat merupakan transaksi realisasi anggaran (LRA) dan terdapat
aliran kas masuk (pendapatan dan penerimaan pembiayaan) dan aliran kas keluar
(belanja, transfer, dan pengeluaran pembiayaan).
Belanja ini akan dijelaskan lebih lanjut menganai pencatatan transaksi jurnal LO dan
neraca serta jurnal LRA :
c. buku besar
buku besar adalah kumpulan catatan transaksi perakun, setiap akun memiliki satu
buku besarnya masing-masing sehingga jumlah buku besar yang dimiliki sebuah entitas
sama banyaknya dengan jumlah akun yang dimilikinya.
d. neraca saldo
neraca saldo merupakan sebuah daftar yang memuat nama setiap buku besar (kode
rekening) dan saldonya pada tanggal tertentu.
e. jurnal penyesuaian
jurnal penyesuaian dibuat diakhir periode akuntansi agar pendapatan dapat dicatat
pada saat dihasilkan, dan beban diakui pada saat terjadinya. Jurnal penyesuaian
dibutuhkan untuk memastikan diterapkannya prinsip pengakuan pendapatan dan prinsip
penandingan. Jurnal penyesuaian memungkinkan pelaporan aset, kewajiban, dan ekuitas
yang dapat di neraca, serta jumlah surplus/defisit yang dapat dilaporan operasional untuk
periode berjalan.