Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fakhri Muhamad Berry

No BP : 1810532059
Matakuliah: Akuntansi Pemerintahan

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAH

Kerangka Konseptual ini merumuskan konsep yang mendasari tujuan dari kerangka
kerja ini adalah untuk menjadi referensi untuk:
1) Penyusun standar akuntansi pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya;
2) Penyusun laporan keuangan dalam menangani masalah akuntansi yang belum diatur
dalam standar;
3) Auditor dalam memberikan pendapat apakah laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan standar akuntansi pemerintahan; dan
4) Pengguna laporan keuangan dalam menginterpretasikan informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Kerangka konseptual ini menjadi acuan apabila terjadi permasalahan akuntansi yang
belum diatur dalam Standar Akuntansi Pemerintahan.
Kerangka konseptual ini membahas tentang :
1) Tujuan kerangka konseptual;
2) Lingkungan akuntansi pemerintah;
3) Pengguna dan kebutuhan informasi pengguna;
4) Entitas akuntansi dan entitas pelapor;
5) Peran dan tujuan pelaporan keuangan, komponen pelaporan keuangan, serta
dasarhukumnya;
6) Asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan kegunaan informasi
dalamlaporan keuangan, prinsip, serta batasan informasi akuntansi;
7) Unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, pengakuan dan pengukuran.

LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAH


Sifat-sifat penting lingkungan pemerintahan yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan adalah:
sebagai berikut:
a) Fitur utama adalah struktur pemerintahan dan layanan yang disediakan:
bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan;
sistem otonomi pemerintah dan transfer pendapatan antara pemerintah;
pengaruh proses politik;
hubungan antara pembayaran pajak dengan pelayanan pemerintah.
b) Ciri-ciri keuangan pemerintah yang penting untuk dikendalikan:
Anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, sasaran fiskal, dan sebagai
sarana kontrol;
berinvestasi dalam aset yang tidak secara langsung menghasilkan pendapatan;
kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan pengendalian; dan
penyusutan nilai aset sebagai sumber daya ekonomi karena digunakan dalam
penyelenggaraan pemerintahan.

BENTUK UMUM PEMERINTAHAN DAN PEMISAHAN KEKUATAN


Di Negara Kesatuan Republik Indonesia kekuasaan ada di tangan rakyat, rakyat
mendelegasikan kekuasaan kepada pejabat publik melalui proses pemilu, bersamaan dengan
itu terjadi pemisahan pelimpahan wewenang antara eksekutif, legislatif, yudikatif, dan lain-
lain. penyelenggara negara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Sebagaimana berlaku di lingkungan keuangan, pemerintah
menyusun anggaran dan mengajukannya kepada DPR/DPRD untuk mendapatkan
persetujuan.Setelah mendapat persetujuan, pemerintah melaksanakan dalam batas-batas
peruntukan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
peruntukan.Pemerintah bertanggung jawab atas administrasi keuangan kepada DPRD/DPRD
untuk administrasi keuangan.

SISTEM OTONOMI DAN PENDAPATAN PEMERINTAH TRANSFER ANTARA


PEMERINTAH
Secara substansial, ada tiga bidang pemerintahan dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia: pemerintah pusat; pemerintah provinsi; dan pemerintah
kabupaten/kota.
HUBUNGAN ANTARA PEMBAYARAN PAJAK DAN LAYANAN PEMERINTAH
Meskipun dalam keadaan tertentu pemerintah memungut secara langsung untuk pelayanan
yang diberikan, pada dasarnya sebagian besar penerimaan pemerintah berasal dari perpajakan
dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat dikumpulkan tidak terkait langsung
dengan layanan yang diberikan oleh pemerintah kepada wajib pajak. Pajak yang dipungut dan
pelayanan yang diberikan oleh pemerintah mengandung: sifat-sifat tertentu yang harus
diperhatikan dalam penyusunan laporan keuangan, yang antara lain sebagai berikut:
a) Pembayaran pajak bukan merupakan sumber penghasilan yang bersifat sukarela.
b) Jumlah pajak yang terutang ditentukan oleh dasar pengenaan pajak sebagaimana
ditentukan oleh: hukum dan peraturan, seperti pendapatan yang diperoleh, aset yang
dimiliki, nilai tambah kegiatan ekonomi, atau nilai kenikmatan yang diperoleh.
c) Efisiensi pelayanan yang diberikan oleh pemerintah dibandingkan dengan biaya
yang digunakan untuk menyediakan layanan seringkali sulit diukur dengan
terbukanya kesempatan bagi pihak lain untuk menyelenggarakan pelayanan yang
biasa dilakukan oleh pemerintah, seperti pelayanan pendidikan dan kesehatan, maka
pengukuran efisiensi pelayanan pemerintah menjadi lebih mudah.
d) Pengukuran kualitas dan kuantitas berbagai pelayanan yang diberikan oleh
pemerintah relatif sulit relatif sulit

ANGGARAN SEBAGAI PERNYATAAN KEBIJAKAN PUBLIK, FISKAL TARGET


DAN PERANGKAT KONTROL
Anggaran pemerintah adalah dokumen perjanjian formal antara eksekutif dan
legislatif mengenai pengeluaran yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan pemerintah
dan pendapatan yang diharapkan dapat menutupinya kebutuhan pengeluaran, atau
pembiayaan yang diperlukan atau diharapkan terjadi dalam hal: defisit atau surplus.
Dengan demikian, fungsi anggaran pemerintah memiliki dampak yang signifikan
terhadap
akuntansi dan pelaporan keuangan, sebagian karena:
a. Anggaran adalah pernyataan kebijakan publik.
b. Anggaran adalah target fiskal yang menyatakan keseimbangan antara pengeluaran,
pendapatan, dan pembiayaan yang diinginkan.
c. Anggaran menjadi dasar pengendalian yang mempunyai akibat hukum.
d. Anggaran menjadi dasar evaluasi kinerja pemerintah.
e. Hasil pelaksanaan anggaran yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah laporan
keuangan merupakan wujud pertanggungjawaban pemerintah kepada publik.

INVESTASI DALAM ASET YANG TIDAK LANGSUNG MENGHASILKAN


PENDAPATAN
Pemerintah menginvestasikan dana yang cukup besar pada aset yang tidak secara
langsung menghasilkan pendapatan bagi pemerintah, seperti gedung perkantoran, jembatan,
jalan, taman, dan reservasi daerah. Sebagian besar aset yang bersangkutan telah lama berguna
kehidupan, sehingga program pemeliharaan dan rehabilitasi yang memadai diperlukan untuk
dengan demikian, fungsi aset.
KEMUNGKINAN PENGGUNAAN AKUNTANSI DANA UNTUK TUJUAN
PENGENDALIAN
Akuntansi dana adalah sistem akuntansi dan pelaporan keuangan umum diterapkan di
lingkungan pemerintahan yang membagi dana sesuai dengan tujuannya, sehingga masing-
masing merupakan entitas akuntansi yang mampu menunjukkan keseimbangan antara
pengeluaran dan penerimaan atau transfer yang diterima akuntansi dapat diterapkan untuk
tujuan pengendalian Setiap kelompok dana selain kelompok dana umum (general fund) harus
dipertimbangkan dalam perkembangan pelaporan keuangan pemerintah.

PENYUSUTAN ASET TETAP


Aset yang digunakan oleh pemerintah, kecuali untuk beberapa jenis tertentu aset
seperti tanah, memiliki masa manfaat dan kapasitas terbatas pengurangan kapasitas dan
manfaat, penyesuaian dilakukan pada nilai aset.

PENGGUNA DAN KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA

PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN


Ada beberapa kelompok besar pengguna keuangan pemerintah
pernyataan, termasuk, namun tidak terbatas pada:
A. Publik;
B. wakil rakyat, badan pengatur, dan pengawas badan;
C. pihak yang memberikan atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman,
dan;
D. pemerintah.

LAPORAN KEUANGAN KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA


Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bertujuan umum adalah untuk
memenuhi kebutuhan informasi semua kelompok pengguna. Dengan demikian, laporan
keuangan pemerintah tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap kelompok
pengguna. Namun, karena laporan keuangan pemerintah bertindak sebagai bentuk
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan publik, komponen laporan yang disajikan paling
sedikit meliputi jenis laporan dan unsur informasi yang dipersyaratkan oleh ketentuan
peraturan perundang-undangan (statutory report).Selain itu, karena pajak merupakan sumber
utama penerimaan negara, Penyediaan laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan
informasi wajib pajak perlu mendapat perhatian.

ENTITAS AKUNTANSI DAN PELAPORAN


Entitas akuntansi adalah unit pemerintah yang mengelola anggaran, aset dan
kewajiban serta melakukan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan berdasarkan
akuntansi yang dilakukan.
Entitas pelapor adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi dan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyajikan laporan
pertanggungjawaban, seperti laporan keuangan bertujuan umum, yang terdiri dari:
Pemerintah Pusat;
Pemerintah daerah;
Setiap kementerian negara atau lembaga di lingkungan pemerintah pusat;
Unit organisasi di lingkungan Pemerintah Pusat/Daerah atau organisasi lain
yang menurut peraturan perundang-undangan wajib menyajikan laporan keuangan.
Dalam pendirian entitas pelapor, pertimbangan diberikan pada persyaratan yang dikenakan
atas manajemen, pengendalian, dan tata kelola entitas pelapor atas aset, yurisdiksi, tugas dan
misi tertentu, dengan bentuk tanggung jawab dan wewenang yang terpisah dari pelaporan
lainnya. entitas.
PERAN DAN TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN PERAN PELAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan disiapkan untuk memberikan informasi yang relevan
Laporan keuangan terutama digunakan untuk menentukan nilai ekonomi dari sumber daya
yang digunakan untuk melaksanakan operasi.
Setiap entitas pelapor memiliki kewajiban untuk melaporkan upaya yang telah
dilakukan dan hasil yang dicapai atas pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur
dalam suatu periode pelaporan untuk tujuan sebagai berikut:
(a) Akuntabilitas
(b) Manajemen
(c) Transparansi
(d) Keadilan Antargenerasi
(e) Evaluasi kinerja

TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN


Pelaporan keuangan pemerintah harus memberikan informasi yang berguna bagi
pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan tidak hanya keputusan
ekonomi dan sosial tetapi keputusan politik dengan:
1. Memberikan informasi tentang sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya
keuangan;
2. Memberikan informasi tentang kecukupan penerimaan periode berjalan untuk
menutupi semua pengeluaran;
3. Memberikan informasi tentang jumlah sumber daya ekonomik yang digunakan
dalam aktivitas entitas pelapor dan hasil yang telah dicapai;
4. Memberikan informasi tentang bagaimana entitas pelapor mendanai aktivitasnya
dan memenuhi kebutuhan kasnya;
5. Memberikan informasi tentang posisi dan kondisi keuangan entitas pelapor yang
terkait dengan sumber pendapatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang,
termasuk yang berasal dari perpajakan dan pinjaman;
6. Memberikan informasi tentang perubahan posisi keuangan entitas pelapor, baik naik
maupun turun, sebagai akibat dari aktivitas yang dilakukan selama periode
pelaporan.

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan pokok terdiri atas:
(a) Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
(b) Laporan Perubahan Saldo Kelebihan Anggaran;
(c) Neraca;
(d) Pernyataan Operasi (LO);
(e) Laporan Arus Kas (LAK);
(f) Pernyataan Perubahan Ekuitas (LPE);
(g) Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

DASAR HUKUM PELAPORAN KEUANGAN


Pelaporan keuangan pemerintah dilakukan berdasarkan undang-undang dan
peraturan yang mengatur keuangan pemerintah yang meliputi antara lain:
 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya pasal
yang mengatur keuangan negara;
 Undang-undang di bidang keuangan negara;
 Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan peraturan
pemerintah daerah tentang peraturan daerah anggaran pemerintah;
 Peraturan perundang-undangan yang mengatur pemerintah daerah, khususnya
keuangan daerah;
 Peraturan perundang-undangan yang mengatur perimbangan keuangan antara pusat
dan daerah pemerintah;
 Peraturan Perundang-undangan tentang Penyelenggaraan Bugdet Negara/Daerah;
dan peraturan perundang-undangan lainnya yang mengatur keuangan pemerintah
pusat dan daerah.
ASUMSI DASAR
Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan pemerintah yang dianggap benar dan tidak
perlu dibuktikan
Untuk melaksanakan standar akuntansi terdiri dari:
(a) Asumsi independensi entitas;
(b) Asumsi kontinuitas entitas; dan
(c) Asumsi pengukuran moneter.

Anda mungkin juga menyukai