Anda di halaman 1dari 5

NAMA:MA’SHUM AS’ARI

NIM:19612205

KELAS: MANAJEMEN MALAM 1

RESUME SEMINAR EKONOMI “PENTINGNYA LAPORAN KEUANGAN BAGI SEKTOR PUBLIK


DAN NON PUBLIK”

1.) KONSEP DASAR AKUNTANSI PEMERINTAH

Akuntansi pemerintahan adalah sebuah kegiatan jasa dalam rangka menyediakan


informasi kuantitatif terutama bersifat keuangan dari entitas pemerintah guna pengambilan
keputusan ekonomi yang nalar dari pihak-pihak berkepentingan atas berbagai alternatif
tindakan (Halim, 2007).

Menurut PP 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Sistem


Akuntansi Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik
dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi
akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan
organisasi Pemerintahan Daerah.

2.) LINGKUNGAN OPERASIONAL PEMERINTAH

Lingkungan operasional organisasi pemerintah berpengaruh terhadap karakteristik


tujuan akuntansi dan pelaporan keuangannya. Ciri-ciri penting lingkungan pemerintah yang
perlu dipertimbangkan dalam menetapkan tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan
adalah sebagai berikut:

a) Ciri Utama Struktur Pemerintahan dan Pelayanan yang diberikan;

1) Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan

2) Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintah;

3) Pengaruh proses politik

4) Hubungan antara pembayaran pajak dengan pelayanan pemerintah.

b) Ciri Keuangan Pemerintah yang penting bagi pengendalian;

1) Anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, target fiskal, dan sebagai alat
pengendalian;

2) Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan;


3) Kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk pengendalian;

4) Penyusutan nilai aset sebagai sumber daya ekonomi karena digunakan dalam operasional
pemerintah.

3.) PERANAN LAPORAN KEUANGAN

1. Akuntabilitas : Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta


pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada Pemerintah Daerah dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.

2. Manajemen : Membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi


pelaksanaan kegiatan Pemerintah Daerah dalam periode pelaporan sehingga
memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset
dan ekuitas dana Pemerintah Daerah untuk kepentingan masyarakat.

3. Transparansi : Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada


masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk
mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban Pemerintah
Daerah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan
ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.

4. Keseimbangan Antargenerasi (Intergenerational equity) : Membantu para pengguna


laporan untuk mengetahui apakah penerimaan Pemerintah Daerah pada periode
laporan cukup untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah
generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran
tersebut.

4.) TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang bermanfaat


bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan
baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan menyediakan informasi
mengenai:
 Kecukupan penerimaan selama periode berjalan untuk membiayai seluruh
pengeluaran,
 Kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan
anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundangan,
 Jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas
pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai,
5.) PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN

 Masyarakat;
 Para wakil rakyat;
 Lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa;
 Pemberi atau yang berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman
 Manajeman pemerintah

6.) ENTITAS AKUNTANSI DAN PELAPORAN

1. Entitas Akuntansi merupakan unit pada pemerintahan yang mengelola anggaran,


kekayaan, dan kewajiban yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan
keuangan atas dasar akuntansi yang diselenggarakan.
2. Entitas Pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyajikan laporan pertanggungjawaban, berupa laporan keuangan yang
bertujuan umum, yang terdiri dari;
a. Pemerintah Pusat;
b. Pemerintah Daerah;
c. Masing-masing kementerian negara atau lembaga di lingkungan pemerintah pusat;
d. Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah atau organisasi lainnya,
jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud diwajib
menyajikan laporan keuangan.
3. Dalam penetapan entitas pelaporan, perlu dipertimbangkan syarat pengelolaan,
pengendalian, dan penguasaan suatu entitas pelaporan terhadap aset,
yurisdiksi, tugas dan misi tertentu, dengan bentuk pertanggungjawaban dan
wewenang yang terpisah dari entitas pelaporan lainnya.

7.) DEFINISI LAPORAN KEUANGAN


Secara umum laporan keuangan adalah berkas yang berisi
pencatatan uang. Maksudnya adalah laporan yang berisi segala macam
transaksi yang melibatkan uang, baik transaksi pembelian maupun
penjualan dan kredit.
8.) KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN

Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang


perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.
Keempat karakteristik ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar
laporan keuangan Pemerintah Daerah dapat memenuhi kualitas yang
dikehendaki:

1. Relevan (Relevance)
2. Andal (Reliable)
3. Dapat Dibandingkan (Comparable)
4. Dapat Dipahami (Understandable)
9.) PRINSIP AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

Menurut PP 71 tahun 2010, Prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan


dimaksudkan sebagai ketentuan yang dipahami dan ditaati oleh pembuat standar
dalam Menyusun standar, penyelenggara akuntansi dan pelaporan
keuangan dalam melakukan kegiatannya, serta pengguna laporan keuangan
dalam memahami laporan keuangan yang disajikan.
Delapan prinsip yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan
pemerintah yaitu:
1. Basis akuntansi
2. Prinsip Nilai Historis
3. Prinsip Realisasi
4. Prinsip Substansi Mengungguli Bentuk Formal (Substance Over Form)
5. Prinsip Periodisitas
6. Prinsip Konsistensi
7. Prinsip Pengungkapan Lengkap
8. Prinsip Penyajian Wajar

10.) SEKTOR NON PUBLIK

UU No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah


(1) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah).
(2) Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau

b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

(3) Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha.

b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah).

11.) PENTINGNYA LAPORAN KEUANGAN BAGI SEKTOR NON PUBLIK

a.informasi kinerja perusahaan

b.informasi perhitungan pajak

c.informasi posisi dana perusahaan

d.informasi perubahan dana pemilik

e.informasi penerimaan peng.kas

f.informasi perencanaan kegiatan

g.informasi besaran biaya

Anda mungkin juga menyukai