ACEH TENGGARA
MODUL 3
SISTEM DAN PROSEDUR
AKUNTANSI
DAN PELAPORAN
KATA PENGANTAR
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
mewajibkan Pemerintah daerah dan satuan kerja perangkat daerah selaku
pengguna
anggaran
untuk
menyusun
laporan
keuangan
sebagai
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
"'
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI PFMFRINTAH KABUPATEN
ACEH TENGGRA
A. Kebijakan Umum
B. KebijakanAkuntansi Per Komponen Laporan keuangan
C. Kebijakan Akuntansi Neraca Awal
D. Prinsip - Prinsip Penyusunan Laporan Konsolidasian
E. Perubahan Kebijakan Akuntansi
F. Peristiwa Luar Biasa
BAB III BAGAN AKUN STANDAR DAN DESKRIPSI AKUN
BAB IV SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN
ACEH TENGGARA
A. Akuntansi SKPK
B. Akuntansi SKPK
BAB V SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Reformasi
keuangan
negara/daerah
ditandai
dengan
diterbitkannya
C. Manfaat
Modul ini bermanfaat bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tenggara
sebagai tuntunan untuk :
BAB II
KEBIJAKAN AKUNTANSI
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGGARA
Kebijakan akuntansi Kabupaten Aceh Tenggara meliputi kebijakan umum
maupun kebijakan akuntansi per komponen Laporan Keuangan. Kebijakan
umum mencakup kebijakan umum pelaporan keuangan berupa pertimbangan
dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan, peranan dan tujuan
pelaporan keuangan, jenis-jenis laporan keuangan, entitas pelaporan dan entitas
akuntansi dan pelaporan keuangan, asumsi dasar pelaporan keuangan
karakteritik kualitatif laporan keuangan, prinsip akuntansi dan pelaporan
keuangan, kendala informasi dan relevan dan andal, tanggung jawab atas
laporan keuangan, suplemen laporan keuangan, mata uang laporan keuangan,
dan bahasa laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi per komponen keuangan mencakup penjelasan atas
setiap akun komponen laporan keuangan yakni komponen Neraca, komponen
Laporan Realisasi Anggaran, dan Laporan Arus Kas.
A. Kebijakan Umum
1. Pertimbangan Penyusunan
a. Maksud
Maksud diberlakukannya Kebijakan akuntansi Kabupaten Aceh Tenggara
ini adalah untuk mengatur penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara agar sesuai dengan Standar akuntansi
Pemerintahan.
b. Tujuan
Tujuan diberlakukannya Kebijakan akuntansi Kabupaten Aceh Tenggara
ini adalah untuk menjamin adanya keseragaman pengakuan, pengukuran,
maupun pelaporan dalam setiap transaksi yang terjadi baik di SKPKD maupun di
masing - masing SKPK, yang selanjutnya dapat menciptakan transparasi
pengelolaan keuangan daerah dan terciptanya akuntabilitas laporan keuangan
daerah.
c. Ruang lingkup
Untuk mencapai tujuan tersebut, kebijakan akuntansi ini mengatur seluruh
pertimbangan dalam rangka penyusunan dan penyajian laporan keuangan
pemerintah daerah yang meliputi :
a.
informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang
dilakukan oleh pemerintah daerah selama satu periode pelaporan. Laporan
keuangan pemerintah daerah terutama digunakan untuk membandingkan
realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan,
menilai kondisi keuangan, menilai efesiensi dan efektifitas keuangan pemerintah
daerah, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundangundangan pemerintah daerah mempunyai kewajiban untuk melaporkan upayaupaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
peneelolaan keuanean daerah secara sistematis dan terstruktur Dada suatu
periode pelanoran untuk kepentingan :
a) Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan
pengelolaan
sumber
daya
serta
b) Manajemen
Membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan suatu pemerintah daerah dalam periode
pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan,
dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana
pemerintah daerah untuk kepentingan masyarakat.
c) Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada
masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki
hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas
pertanggungjawaban pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber
daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya terhadap
peraturan perundang - undangan.
b.
keuangan dan transaksi - transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi
keuangan, realisasi anggara, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas
pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan
e) menyediakan
informasi
mengenai
posisi
keuangan
dan
kondisi
keuangan pemerintah mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal
tertentu.
Laporan Arus Kas pemerintah daerah merupakan laporan yang menyajikan
informasi mengenai sumber, penggunaan, dan perubahan kas selama satu
periode akuntansi serta saldo kas pada tanggal pelaporan.
Catatan atas Laporan Keuangan pemerintah daerah menyajikan penjelasan
naratif, analisis atau daftar terinci atas nilai suatu pos yang disajikan dalam
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Lapran Arus Kas.
Selain laporan keuangan pokok tersebut, pemerintah daerah menyajikan
laporan pendukung yang terdiri dari : Laporan Kinerja Keuangan Daerah dan
Laporan Perubahan Ekuitas Dana.
Laporan keuangan memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi dan
kewajiban entitas pelaporan pada tanggal pelaporan dan arus sumber daya
ekonomi selama periode berjalan informasi ini diperlukan pengguna untuk
melakukan
penilaian
terhadap
kemampuan
entitas
pelaporan
dalam
a. Relevan
Laporan keuangan bisa dikatakan relavan apabila informasi yang termuat
di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu
mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan memprediksi masa
depan serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.
Dengan demikian informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan
dengan maksud penggunaannya.informasi yang relevan harus :
c) Tepat
waktu,
artinya
laporan
keuangan
pemerintah
daerah
b. Andal
Informasi
dalam
laporan
keuangan
bebas
dari
pengertian
yang
menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta
dapat
diverifikasi.
Informasi
mungkin
relevan,
tetapi
jika
hakikat
atau
potensial
dapat
menyesatkan
Informasi
yang
andal
memenuhi
karakteristik :
c. Dapat Dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika
dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan
keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan
secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila
suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.
Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila suatu identitas yang
diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas
pemerintah akan menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada
kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan
pada periode terjadinya perubahan.
d. Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam keuangan harus dapat dipahami oleh
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan
batas pemahaman para pengguna laporan. Untuk itu, pengguna laporan
diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan
operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari
informasi yang dimaksud.
8. Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan dimaksudkan sebagai ketentuan
yang harus dipahami dan ditaati oleh penyelenggara akuntansi dan pelaporan
keuangan pemerintah daerah dalam melakukan kegiatannya, serta oleh
pengguna laporan keuangan dalam memahami laporan keuangan yang
disajikan. Berikut ini adalah delapan prinsip yang digunakan dalam akuntansi dan
pelaporan keuangan.
a. Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah
adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan belanja dan pembiayaan
dalam laporan Realisasi Anggaran dan basis aktual untuk pengakuan aset,
kewajiban, dan ekuitas dalam neraca.
Basis kas untuk laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan
dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Kas daerah
atau oleh entitas pelaporan sedangkan belanja dan pengeluaran pembiayaan
diakui pada saat kas dikeluarkan dari Kas Daerah atau entitas pelaporan.
Basis aktual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas
dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian
atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
c. Realisasi (Realization)
Ketersediaan pendapatan daerah yang telah diotorisasikan melalui APBD
selama satu tahun anggaran akan digunakan untuk membiayai belanja daerah
dalam periode tahun anggaran yang dimaksud.
Prinsip layak temu biaya - pendapatan ( matching - cost against revenue
principle
dalam
akuntansi
pemerintah
tidak
mendapat
penekanan
atau
peristiwa
lain
tidak
konsisten/berbeda
dengan
aspek
e. Periodisitas (Periodicity)
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan perlu
dibagi menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat
diukur dan posisi sumber daya yang dimilikinyadapat ditentukan.
Periode utama yang digunakan adalah tahunan yaitu 1 Januari sampai 31
Desember. Dalam situasi tertentu, tanggal laporan suatu entitas berubah dan
laporan keuangan tahunan disajikan dengan suatu periode yang lebih panjang
atau lebih pendek dari satu tahun, entitas pelaporan mengungkapkan
informasi berikut :
f. Konsistensi (Consistency)
Perlakuan akuntansi yang sama harus diterapkan pada kejadian yang
serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan (prinsip
konsistensi internal). Hal ini tidak berlaku bahwa tidak boleh terjadi perubahan
dari suatu metode akuntansi ke metode akuntansi yang lain.
Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa
metode yang baru diterapkan mampu memberikan informasi yang lebih baik
dibanding metode lama. Pengaruh dan pertimbangan atas perubahan
penerapan metode ini diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
menghadapi
ketidakpastian
peristiwa
dan
keadaan
tertentu.
a. Materialitas
Walaupun idealnya memuat segala informasi, laporan keuangan
pemerintah hanya diharuskan memuat informasi yang memenuhi kriteria
materialitas. Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar
laporan keuangan.
yang
dihasilkan
informasi
seharusnya
melebihi
biaya
dipenuhi
oleh
laporan
keuangan
pemerintah
daerah.
dua
karakteristik
kualitatif
tersebut
merupakan
masalah
pertimbangan profesional.
10. Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan
1.
a)
Pendapatan
b)
Belanja
c)
Transfer
d)
e)
Pembiayaan
f)
a) Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan Kas Daerah yang menambah
ekuitas dana ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah perlu dibayar kembali oleh
pemerintah daerah.
Kebijakan akuntansi :
1) Pendapatan diakui pada saat diterima pada Kas Daerah atau oleh
entitas pelaporan.
tersebut, maka dapat dilakukan penaksiran atas nilai barang dan jasa
yang bersangkutan pada tanggal diterima. Penaksiran dapat mengacu
pada harga pasar atau standar biaya yang dikeluarkan Bupati.
Penetapan nilai barang dan jasa ditetapkan berdasarkan SK Kepala
SKPK.
yang
terjadi
pada
periode
berjalan,
baik
yang
b) Belanja
Belanja adalah semua pengeluarqan dari Kas Daerah yang mengurangi
ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Kebijakan akuntansi :
oleh
unit
yang
mempunyai
fungsi pendaharaan,
yaitu
5. Klasifikasi menurut fungsi adalah klasifikasi yang didasarkan pada fungsifungsi utama perintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Klasifikasi belanja menurut fungsi yang digunakan untuk
tujuan keselarasan dan keterpaduan pengelolaan keuangan negara terdiri
dari :
a) Pelayanan umum;
b) Ketertiban dan ketentraman
c) Ekonomi ;
d) Lingkungan hidup ;
e) Perumahan dan fasilitas umum ;
f) Kesehatan ;
g) Pariwisata dan fasilitas umum
h) Agama;
i) Pendidikan serta
j) Perlindungan sosial.
6. Klasifikasi menurut organisasi yaitu klasifikasi berdasarkan unit organisasi
pengguna anggaran disesuaikan dengan susunan organisasi pada
pemerintah
Daerah.
Klasifikasi
belanja
menurut
organisasi
di
10. Belanja operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari hari Pemerintah Daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja
operasi meliputi belanja pegawai, belanja barang, bunga, bunga, subsidi,
hibah, dan bantuan sosial.
11. Belanja Pegawai adalah belanja dalam bentuk uang maupun barang
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang - undang yang
diberikan kepada pejabat negara, pegawai, Negeri Sipil ( PNS ), dan
pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara
yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan
modal. Contoh Belanja Pegawai adalah gaji dan tunjangan, honorarium,
lembur, kontribusi sosial dan lain - lain yang berhubungan dengan
pegawai. Honor pegawai dalam rangaka perolehan aset tetap tidak
dikelompokkan dalam jenis belanja ini.
belanja perjalanan.
Belanja Barang terdiri atas:
Belania Barane dan Jasa. merupakan peneeluaran vane dilakukan
untuk :
Peningkatan
kapasitas
adalah
bertambahnya
kapasitas
atau
tanah ; gedung dan bangunan; peralatan dan mesin; jalan, irigasi dan
jaringan, aset tetap lainnya.
Komponen Belanja Modal untuk perolehan aset tetap tersebut meliputi :
Biaya - biaya lain yang dikeluarkan sampai aset tetap tersebut siap
untuk digunakan, seperti :
Belanja perjalanan dan jasa yang terkait dengan perolehan aset tetap
atau aset lainnya.
14. Belanja lain - lain / tak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk
kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti
penanggulanagan bencana alam, bencana sosial dan pengeluaran
terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan
kewenangan pemerintah daerah.
Laporan
Realisasi
Anggaran.
Klasifikasi
belanja
menurut
19. Pengeluaran belanja dalam bentuk barang dan jasa diakui pada saat
serah terima barang dan jasa dilakukan (BA serah terima barang dan
jasa) sebesar nilai yang tercantum dalam BA serah terima. Apabila dalam
BA serah terima tidak dicantumkan nilai barang dan jasa tersebut, maka
dapat
dilakukan
penaksiran
atas
nilai
barang
dan
jasa
yang
bersangkutan.
c) Transfer
Transfer adalah penerimaan/ pengeluaran uang dari suatu etentitas
pelaporan dari / kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana penimbangan aan
oagi nasii.
Transfer Masuk adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan lain,
misalnya penerimaan dana perimbangan dari pemerintah pusat dan dana bagi
hasil dari pemerintah provinsi.
Transfer Keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas
pelaporan lain, seperti pengeluaran dana perimbangan oleh pemerintah pusat
dan dana bagi hasil oleh pemerintah daerah.
Kebijakan Akuntansi
lain,
misalnya
penerimaan
dana
perimbangan
dari
e) Pembiayaan
dan
pengeluaran
pembiayaan
selama
satu
periode
pelaporan.
(1) Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang
rupiah dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut
kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi.
a) Aset Lancar
b) Investasi Jangka Panjang
c) Aset Tetap
d) Dana Cadangan
e) Aset Lainnya
f) Kewajiban Jangka Pendek
g) Kewajiban langka panjang
h) Ekuitas Dana lancar
i) Ekuitas Dana Investasi
j) Ekuitas Dana Cadangan
Penjelasan komponen utama Neraca
a) Aset Lancar
Suaru aset diklasifikasikan sebagai aset lancer jika :
suatu
investasi
disebut
setara
kas
kalau
investasi
dimaksud
mempunyai masa jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal
perolehannya.
Mutasi antar pos - pos kas dan setara kas tidak diinformasikan dalam
laporan keuangan karena kegiatan tersebut merupakan bagian dari
manajemen kas dan bukan merupakan bagian aktivitas operasi,
investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran.
Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek,
piutang, dan persediaan.
Pos - pos invstasi jangka pendek antara lain deposito berjangka 3 (tiga)
sampai 12 ( dua belas bulan, surat berharga yang mudah diperjual
belikan.
Pos-pos piutang antara lain piutang pajak, retribusi, denda, penjualan
angsuran, tuntutan ganti rugi, dan piutang lainnya yang diharapkan
diterima dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah pelaporan.
Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan
disimpan untuk digunakan, misalnya barang pakai habis seperti alat tulis
kantor, barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan
barang bekas pakai seperti komponen bekas.
Saldo rekening kas daerah, yaitu saldo rekening - rekening pada bank
yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung penerimaan dan
pengeluaran.
Setara kas, antara lain Surat Utang Negara ( SUN ) / obligasi dan
deposito kurang dari tiga bulan, yang dikelola Bendahara Umum Daerah.
Kebijakan Akuntansi
c) Nilai setara kas ditentukan sebesar nilai nominal deposito atau surat
utang Negara.
Beresiko rendah.
Kebijakan Akuntansi :
d) Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam bentuk
deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut.
rupiah dengan menggunakan nilai tukar ( kurs tengah bank sentral ) yang
berlaku pada tanggal transaksi.
f) Hasil investasi yang dioeroleh dari investasi jangka pendek antara lain
berupa bunga deposito bunga obligasi dan deviden tunai ( cash
devidend ) dicatat sebagai pendapatan lain - lain.
5) Piutang
Merupakan hak pemerintah untuk menerima pembayaran dari entitas lain
termasuk wajib pajak / wajib bayai atas kegiatan yang dilaksanakan pemerintah.
f. Piutang Lainnya
Perkiraan ini ini untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan
pengakuan diluar bagian yang lancar Taguhan Penjualan Angsuran,
Bagian lancar Pinjaman kepada BUMN/D, Bagian Lancar TP/TGR,
dan Piutang Pajak.
Kebijakan akuntansi;
(a)
(c)
Daerah
dari
pembukuan
pemerintah
daerah
tanpa
(e)
(f)
6) Persendian
Persendian adalah aset yang lancar dalam bentuk barang ataupun
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional
pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudakan untuk dijual dan /atau
diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persendian merupakan aset yang berwujud
Kebijakan Akuntansi :
inventarisasi fisik.
f. Biaya
perolehan
persediaan
meliputi
harga
pembelian,
biaya
a. Investasi dalam bentuk dana bergulir dinilai sejumlah nilai bersih yang
dapat direalisasikan ( net realkizable value ), yaitu sebesar nilai kas yang
dipegang ditambah saldo yang bisa ditagih.
Jika kepemilikan kurang dari 20% dan tidak memiliki kendali yang
signifikan dicatat sebesar nilai perolehan
AsetTetap
2. Untuk dapat diakui sebagal aset tetap, suatu aset harus berwujud
dan memenuhi kriteria :
3. Pengeluaran
setelah
perolehan
awal
suatu
aset
yang
dikapitalisasi
pada
nilai
tercatat
aset
yang
bersangkutan.
harus
menetapkan
batasan
jumlah
tersebut
dengan
metode
sehingga
dapat
menghasilkan
laporan
a) Tanah
Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang
diperoleh
dengan
maksud
untuk
dipakai
dalam
kegiatan
1. Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima
atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya
berpindah.
2. Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap
dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai
aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
4. Bila aset tetap diperoleh tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar
nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh.
5. Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau
kontruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat
didistribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi
yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk pengguna yang
dimaksudkan.
11. Apabila gedung dan bangunan dipeoleh melalui kontrak, maka biaya
perolehannya adalah nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan,
biaya perizinan, dan jasa konsultan.
12. Apabila gedung dan bangunan diperoleh dengan cara swakelola maka
biaya perolehannya mPliputi :
14. Peralatan dan Mesin diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh mesin dan alat - alat sampai dengan siap untuk
dipakai. Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya instalasi, dan biaya
langsung lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aset tersebut
sehingga dapat digunakan.
16. Apabila peralatan dan mesin diperoleh dengan cara swakelola maka
biava perolehannva meliputi :
17. Jika peralatan dan mesin diperoleh secara gabungan maka biaya
perolehan dari masing - masing peralatan dan mesin ditentukan dengan
menghasilkan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai
wajar masing - masing peralatan dan mesin yang bersangkutan.
serta
mempersiapkan
asettersebut
sehingga
dapat
digunakan.
21. Jika menyelesaikan pengerjaan suatu aset tetap memelbihi dan atau
melewati satu periode tahun anggaran, maka aset tetap yang belum
selesai tersebut digolongkan dan dilaporkan sebagai kontruksi dalam
pengerjaan ( KDP ) sampai dengan aset tersebut selesai dan siap
dipakai.
22. KDP yang telah selesai 100% dan siap dipergunakan, diklasifikasikan
kedalam kelompok aset tetap yang sesuai.
Asuransi
Biaya rancangan dan bantuan teknis yang secara langsung
berhubungan dengan kontruksi tertentu
25. Nilai KDP yang dikerjakan oleh kontraktor melalui kontrak kontruksi
meliputi.
26. Jika KDP dibiayai dari pinjaman maka biaya pinjaman yang timbul selama
masa kontruksi dikapitalisasi dan menambah biaya KDP, sepanjang biaya
tersebut dan diidentifikasikan dan ditetapkan secara andal.
27. Suatu entitas harus mengungkapkan informasi mengenai KDP pada akhir
periode akuntansi :
Rincian
kontrak
kontruksi
dalam
pengerjaan
berikuttingkat
Retensi.
ketentuan
Menteri
Keuangan.
Jaminan
bank
untuk
29. Biaya perolehan dari masing - masing aset tetap yang diperoleh secara
gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut
berdasarkan perbandingan nilai wajar masing - masing aset yang
bersangkutan.
Rp. 9.000.000,
x Rp.10.500.000,
Rp. 9.000.000, Rp. 3.000.000,
Rp. 3.000.000,
Pr int er :
x Rp.10.500.000,
Rp. 9.00.000, Rp. 3.000.000,
PC Unit :
Rp. 7.875.000,
Rp. 2.625.000,
30. Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atau pertukaran
sebagian aset tetap yang tidak serupa atau aset lainnya. Biaya dari pos
semacam itu diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh yaitu
ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah disesuaikan dengan
jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer / diserahkan.
31. Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas suatu aset yang
serupa yang memiliki manfaat yang serupa dan memiliki nilai wajar yang
serupa. Suatu aset tetap juga dapat dilepas dalam pertukaran dengan
kepemilikan aset yang serupa. Dalam keadaan tersebut tidak ada
keuntungan dan kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya aset
yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat ( carrying amount) atas
aset yang dilepas.
32. Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan ( donasi ) harus dicatat
sebesar nilai wajar pada saat perolehan.
c. Biaya / belanja untuk per satuan aset tetap alat angkutan darat tidak
bermotor dan alat angkutan air tidak bermotor yang sama dengan
d. Biaya / belanja untuk per satuan aset tetap peralatan dan mesin
selain alat - alat berat, alat - alat angkutan darat bermotor, alat - alat
angkutan di air bermotor, alat - alat angkutan udara, alat angkutan
darat tidak bermotor, dan alat angkutan air tidak bermotor yang sama
dengan atau lebih dari Rp. 300.000,00 ;
g. Biaya / belanja untuk per satuan aset tetap penerangan jalan, taman
dan hutan kota dan instalasi listrik dan telepon yang sama dengan
atau lebih dari Rp. 300.000,00;
tanaman
sepanjang
bukan
dalam
rangka
untuk
34. Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut
dikurangi akumulasi penyusutan.
Penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan
kapasitas dan manfaat dari suatu aset. Kapasitas atau manfaat suatu
aset tetap semakin lama senakin menurun karena digunakan dalam
kegiatan operasi perintah dan sejalan dengan itu maka nilai aset tetap
tersebut juga semakin menurun.
Untuk menerapkan penyusutan perlu dipenuhi beberapa prasyarat, yakni:
Masa manfaat aset tetap secara teknis akan bergantung dari karakteristik
fisik atau teknologi dan cara pemanfaatannya. Oleh karena sifat fisik dan
kerentanannya terhadap perubahan teknologi, misalnya perangkat
komputer akan dianggap memiliki masa yang lebih pendek daripada
Gedung dan bangunan.
35. Penyusutan aset tetap selain tanah dan kontruksi dalam pengerjaan
menggunakan metode garis lurus ( straight line methode ) dihitung dari
nilai yang dapat disusutkan. Nilai yang dapat disusutkan (depreciable
cost) adalah nilai perolehan ditambah dengan belanja / pengeluaran yang
dikapitalisasi.
Penyusutan
dihitung
menggunakan
pendekatan
Tahunan
yakni
Gudang,
Bangunan
Bersejarah,
Monumen,
dan
Tugu
b.
Kelompok
Jalan,
Jembatan,
Jaringan,
dan
Instalasi
Pertanian
Kantor,
dan
Peternakan,
Komputer,
Meubelair,
Peralatan
Peralatan
Kantor,
Dapur,
dan sebagainya.
Jenis - jenis aset ' Peralatan dan Mesin ' yang termasuk dalam
kelompok masing - masing secara detail dapat dilihat dalam Lampiran
II Bab II.
36. Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada umunya tidak
diperkenankan karena SAP menganut penilaian aset berdasarkan biaya
perolehan atau harga perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan
dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan biaya perolehan
didalam penyajian aset tetap serta pengaruh penyimpanan tersebut
terhadap gambaran keuangan suatu entitas. Selisih antara nilai revaluasi
dengan nilai tercatat aset tetap dibukukan dalam ekuitas dana pada akun
diinventasikan.
37. Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika diPepaskan atau bila aset
secara permanen dihentikan penggunaannya dan ticlak ada manfaat
ekonomik pada masa yang akan datang.
38. Aset tetap secara permanen dihentikan atau dilepas harus dihapuskan
dari neraca dan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Mekanisme penghentian, pelepasan dan penghapusan aset tetap
mengacu kepada peraturan perundangan yang berlaku.
39. Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak
memenuhi defenisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya
yang sesuai dengan nilai tercatatnya.
40. Aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok tanah,
Gedung dan Bangunan, Peralatan dan Mesin, Jalan, Jembatan, Jaringan,
dan Instansi namun diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan
operasional
Pemerintah
daerah
dan
dalam
kondisi
siap
pakai
d. Dana Cadangan
Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung
kebutuhan dana yang relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam
satu tahun anggaran.
Kebijakan Akuntansi
4. Pengelola Dana Cadangan adalah Sekretariat Daerah atau unit lain yang
ditunjuk.
e. Aset Lainnya
Aset lainnya terdiri dari :
a) Aset tak berwujud dinilai sebesar nialai peroiehan dikurangi dengan biaya
- biaya yang tidak dapat dikapitalisasi.
e) Tuntutan Ganti Rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Keterangan
Tanggung Jawab Mutlak ( SUM ) dikurangi dengan setoran yang telah
dilakukan oleh pengawal yang bersangkutan ke Kas negara / kas daerah.
f) Setiap akhir periode akuntansi, TP - TGR yang akan jatuh tempo 12 ( dua
belas ) bulan ke depan, direklasifikasik menjadi akun bagian lancar TP TGR ( aset lancar ).
g) BKS dicatat sebesar nilai aset yang diserahkan oleh pemerintah kepada
pihak ketiga untuk membangun aset BKS tersebut.
i) Aset yang berada dalam BKS disajikan terpisah dari aset tetap.
j) BSK dicatat sebesar nilai perolehan aset yang dibangun yaitu sebesar
nilai aset yang diserahkan pemerintah ditambah dengan jumlah aset yang
dikeluarkan pihak ketiga untuk membangun aset tersebut.
(6) Kewajiban
Defenisi kewajiban :
Utang Bunga
Utang bunga timbul karena pemerintah daerah mempunyai
kewajiban untuk membayar beban bunga atas utang.
Kebijakan akuntansi
a. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat
kewajiban timbul.
d. Utang bunga atas utang pemerintah harus dicatat sebesar biaya bunga
yang telah terjadi dan belum dibayar.
e. Bunga dimaksud dapat berasal dari utang pemerintah baik dari dalam
maupun luar negeri. Utang bunga atas utang pemerintah yang belum
dibayar harus diakui pada setiap akhir periode pelaporan sebagai bagian
dari kewajiban yang berkaitan.
Kebijakan akuntansi
b) KewajibanJangka Panjang
Kewajiban Jangka Panjang merupakan kewajiban yang diharapkan
akan dibayar kembali atau akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari
12 bulan setelah tanggal neraca.
KewajibanJangka Panjang meliputi :
c. Cadangan
Piutang,
merupakan
akun
lawan
yang
lawan
untuk
d. Cadang
Persediaan,
menampung persediaan
merupakan
akun
a. Diinvestasikan
dalam
Investasi
Jangka
Panjang,
berdasarkan
aktivitas
operasi,
investasi
aset
a) Aktivitas Operasi
Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan
kemampuan operasi pernerintah dalam menghasilkan kas yang cukup
untuk membiayai aktivitas operasionalnya dimasa yang akan datang
dari ;
Penerimaan Pinjaaman;
Penerimaan Hasil Penjualan Surat Utang Negara;
Penerimaan Dari Diventasi;
Penerimaan Kembali Pinjaman;
Pencarian Dana Cadangan.
Arus keluar kas dari aktivitas pembiayaan antara lain :
4. Arus kas yang timbul dari transaksi mata uang asing harus dibukukan
dengan menggunakan mata uang rupiah dengan rnenjabarkan mata uang
asingtersebut ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal
transaksi.
5. Arus kas yang timbul dari aktivitas entitas pelaporan di luar negeri harus
dijabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal
transaksi.
untuk
pembayaran
bunga
pinjaman
serta
penerimaan
perolehannya.
10. Aset dan utang selain kas dan setara kas dari perusahaan negara /
daerah dan operasi lainnya yang diperoleh atau dilepaskan perlu
diungkapkan hanya jika transaksi tersebut telah diakui sebelumnya
sebagai aset atau utang perusahaan negara / daerah dan unit operasi
lainnya.
12. Entitas pelaporan mengungkapkan komponen kas dan setara kas dalam
Laporan Arus Kas yang jumlahnya sama dengan pos terkait di Neraca.
13. Entitas pelaporan mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang
signifikan yang tidak boleh digunakan oleh entitas. Hal ini dijelaskan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
4.
manajemen entitas.
Kabupaten
Aceh
Tenggara
untuk
dapat
(1)
penyaian
laporan
keuangan
dan
kebijakan
akuntansi
keuangan
(2)
dasar
atau
konsep
dasar
akuntansi
harus
(3)
Pengungkapan
kebijakan
mengidentifikasikan
dan
akuntansi
menjelaskan
harus
prinsip-prinsip
yang
penerapannya
secara
materil
yang
meliputi
pertimbangan-perimbangan
penting
yang
(4)
Entitas pelaporan
Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan
keuangan.
Pernyataan
Standar
Akuntansi
Pemerintah
(5)
kali oleh pemerintah daerah. Neraca awal menunjukkan jumlah aset, kewajiban,
dan ekuitas dana pada tanggal neraca awal. Pendekatan yang digunakan dalam
penyusunan Neraca awal adalah inventarisasi atas pos-pos neraca. Inventarisasi
tersebut dapat dilakukan dengan inventarisasi fisik, catatan, laporan atau
dokumen sumber lalinnya.
1. Aset Lancar
a)
1) Piutang pajak dan piutang restribusi, yaitu Surat Penetapan Pajak dan
Surat Ketetapan Restribusi yang pembayarannya belum diterima, dan
dicatat sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai rupiah pajak dan
restribusi yang belum dilunasi.
4) Piutang pinjaman kepada BUMN / BUMD yang jatuh tempo dalam tahun
berikutnyan direklasifikasi sebagai Bagian lancar pinjaman kepada BUMN
/ BUMD dan dicatat sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai rupiah
yangjatuh tempo tahun berikutnya.
6) Piutang lainya dicatat sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai rupiah
yang belum di lunasi.
f)
Persediaan
(1)
(2)
sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value) yaitu
sebesar nilai kas yang dipegang ditambah saldo yang bisa ditagih.
d) Investasi dalam
Penyertaan
Modal
pada
proyek
Pembangunan
ekuitas
yang
tercantum
dalam
laporan
keuangan
Modal
Pemerintah
diklasifikasikan
sebagai
Investasi
Aset Tetap
a) Tanah
1) Nilai tanah dicatat dalam neraca awal sebesar nilai wajar pada tanggal
neraca awal
Harga perolehan jika tanah tersebut dibeli setahun atau kurang dari
tanggal neraca awal.
Jika tanah diperoleh lebih dari tahun sebelum tanggal neraca awal,
nilai wajar tanah ditentukan dengan menggunakan dengan
menggunakan rata - rata harga jual - beli antar pihak - pihak
independen disekitar tanggal neraca untuk jenis tanah yang sama
diwilayah yang sama.
Apabila tidak terdapat nilai pasar, dapat digunakan Nilai Jual Objek
Pajak ( NJOP ) terakhir.
Harga pasar peralatan dan mesin sejenis dan dalam kondisi yang
sama
3. Dana Cadangan
b. Hasil- hasil pengelolaan yang diperoleh dari dari dana cadangan periode
sebelum Neraca awal menambah nilai dan cadangan.
4. Aset Lainya
a) AsetTakBerwujud
Aset Tak Berrvujud dinilai sebesar jumlah Akumulasi Surat Perintah
Membayar (SPM ) untuk belanja Modal Non Fisik setelah dikurangi
Idengan biaya - biaya lain yang tidak dapat dikapitalisir
'
(2) Bangun Serah Kelola ( BKS ) dicatat dalam neraca awal sebesar nilai
perolehan yaitu nilai aset yang diserahkan pemerintah ditambah
dengan jumlah aset yang dikeluarkan oleh pihak ketiga / Investor
untuk membangun aset tersebut.
c. Kewajiban yang diharapkan akan dibayar kembali atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal neraca dikelompokkan sebagai
kewajiban jangka pendek.
Kebijakan Akuntansi
3. Dalam proses konsolidasi selalu diikuti dengan mengelimanasi akun akun timbal balik ( recipprocal accounts ). Namun demikian, apabila
eliminasi dimaksud belum dimungkinkan, maka hal tersebut diungkapkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Contoh akun timbal balik (
recipprocal accouts ) antara lain akun uang yang harus dipertanggung
jawaban yang belum dipertanggung jawabkan yang belum oleh
Bendaharawan pembayar akri periode sampai dengan akhir peeiode
akuntansi.
BAB IV
SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH
KABUPATEN ACEH TENGGARA
Dalam struktur Pemerintahan Daerah, Satuan Kerja merupakan entitas
akuntansi yang mempunyai kewajiban melakukan pencatatan atas transaksi
transaksi yang terjadi di Iingkungan satuan kerja. Dalam kontruksi keuangan
daerah, terdapat dua jenis satuan kerja, yaitu :
akuntansi
pada
satuan
kerja
meliputi
pencatatan
atas
pendapatan, belanja, aset dan selain kas. Proses tersebut dilaksanakan oleh
Pejabat Penatausahaan Keuangan / Keuangan / PPK-SKPK berdasarkan
dokumen-dokumen sumber yang diserahkan oleh bendahara. PPK-SKPK
melakukan pencatatan transaksi pendapatan pada jurnal khusus pendapatan,
transaksi belanja pada jurnal khusus belanja serta transaksi aset dan lain kas
pada jurnal umum.
Secara berkala, PPK-SKPK melakukan posting pada buku besar dan
Mempostingdaerah
pendapatan
dan
belanja
selain
kas
xxx
xxx
Karena jurnal yang sama akan dipakai terus dalam mencatat transaksi
pendapatan ( penerimaan kas ), maka dibuatlah buku jurnal khusus yang dikenal
dengan nama Buku jurnal penerimaan kas.
c. Pendapatan yang diterima kemudian disetor kepada kas daerah PPKSKPK kemudian mencatat transaksi penyetoran tersebut dengan
menjurnal " RK (M) BUD " di Debit dan "Kas di bendahara
penerimaan"di kredit dan menjurnal balik pendapatan ditangguhkan
menjadi pendapatan (realisasi definitif pendapatan).
RK (M) BUD
RK Kas di Bendahar Penerima
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
RK (M) BUD
xxx
Tanggal
:
:
:
:
:
Uraian ref
Jumlah
Halaman : .
Uraian
Jumlah
Debet
Kredit
..tanggal
.
Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening Kas
Umum Nagara/Daerah
PPK-SKPK
Lengkap
yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali olehNama
pemerintah,
sedangkan
NIP
menurut peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelola
keuangan
Negara,
Belanja
Negara
didefenisikan
sebagai
belanja
yang
disusun
untuk
memenuhi
kebutuhan
dilakukan oleh PPK-SKPK. Akuntansi belanja pada satuan kerja ini meliputi
akuntansi belanja. UP (uang persediaan ) GU ( ganti uang )/ TU (tambah uang ),
dan akuntansi belanja LS ( Langsung ).
Tahap-tahap akuntansi Pengeluaran Belanja Daerah dapat dijelaskan
sebagai berikut ;
xxx
xxx
sedangakan saat menerima SP2D untuk Belanja LS, karena dalam belanja LS
dana SP2D dari BUD langsung diterima oleh pihak ketiga/pihak lain yang !lain
telah ditetapkan (misal Belanja LS ganjil & Tunjangan dan LS Barang LS & lasa )
maka PPK-SKPK mencatat transaksi belanja dengan menjurnal " belanja sesuai
dengan jenisnya " didebit dan " RK PPKD di kredit.
Belanja
RK (M) BUD
xxx
xxx
xxx
xxx
Karena jurnal yang sama akan dipakai terus dalam mencatat belanja, maka
dibuatlah Buku Jurnal Khusus Belanja UP/GU/TU yang dikenal dengan Buku
Jurnal Pengeluaran Kas.
c. Dalam hal PPTK meminta uang muka kerja ( uang panjar kegiatan maka
atas dasar Nota Pencarian Dana ( NPD) disetujui oleh kepala SKPK
xxx
Kas di bendahara pengeluaran
xxx
e. Dalam kasus LS Barang dan Jasa, sering kali terdapat potongan pajak
sehingga dana yang diterima oleh pihak ketiga adalah jumlah netto
( setelah dikurangi potongan pajak ), namun PPK-SKPK tetap mencatat
belanja tersebut dalam jumlah bruto PPK-SKPK kemudian mencatat
potongan tersebut sebagai Hutang di jurnal Umum Ketika bukti Surat
setoran Pajak (SPP) telah diterima, dilakukan penghapusan hutane daiak
tersebut denEan iurnal sebagai berikut
R/k(k) BUD
Hutang Pajak
xxx
xxx
f. Khusus untuk Transaksi be lanja yang menghasilakan aset tetap, PPKSKPK juga mengakui penambahan aset dengan membuat jurnal korolari
yaitu " Aset sesuai jenisnya " di debit dan "diinventasikan dalam aset
tetap" di kredit.
xxx
xxx
b. Dalam kasus penguruangan asset tetap, berdasarkan bukti memoril, PPKSKPK mengakui pengurungan asset dengan menjurnal Diinvestasikan
dalam asset tetap Aset sesuai dengan jenisnya di kredit.
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
xxx
Aset Tetap
Xx
x
c. Secara periodik, buku jurnal atas transaksi aset tetap tersebut diposting
kedalam buku besar rekening berkenaan.
d. Setiap akhir periode semua buku ditutup sebagai dasar penyusunan laporan
keuangan SKPK.
Ilustrasi lurnal
Pencatatan aset tetap dalam buku jurnal merupakan proses lanjutan dari
pencatatan belanja daerah yang menghasilkan aset tetap. Oleh karena itu, jurnal
untuk mencatat saat perolehan aset tetap sering disebut sebagai jurnal korolari.
Pencatatan aset tetap sering disebut sebagai jurnal korolari. Pencatatan aset
tetap tergantung pada siapa yang melakukan belanja atas aset tersebut. Berikut
adalah beberapa contoh jurnal terkait dengan aset tetap. Dinas PU akan di
gunakan sebagai ilustrasi SKPK.
Melalui Pembelian
Dinas PU membeli papan tulis untuk ruang meeting dengan dengan
harga jual 4 juta rupiah. Agar papan tulis elektronik ini siap digunakan,
ada
biaya-biaya
tambahan
yang
harus
dibayar
meliputi
biaya
4.500.000
1.1.1.03.01
1.3.2.09.09
4.500.000
4.500.000
3.2.2.01.01
4.500.000
Melalui hibah/donasi
Pemda memperoleh donasi dari Bank dunia lima buah mobil kijang. Mobil
dengan tipe dan kriteria yang sama tersebut mempunyai nilai wajar
masingmasing sebesar 120 juta rupiah. Aset tersebut kemudian
diserahkan kepada SKPK maka jurnal yang harus dibuat diakuntansi
SKPDK adalah :
1.3.2.02.03
3.2.2.01.01
6.000.000
6.000.000
b. Penyusutan
Selain tanah dan kontruksi dalam pengerjaan, seluruh aset terdapat
disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut. Jurnal
penyustuan aset tetap ini dibuat diakahir tahun yang dikenal sebagai jurnal
penyesuaian diakhir tahun sebagai berikut :
3.2.2.01.01
1.3.7.01.01
900.000
900.000
3.2.2.01.01
100.000.000
100.000.000
Pada 31 Mei 200, kantor ini telah diselesai dibangun. Maka Dinas PU menjurnal
sebagai berikut :
3.2.2.01.01
100.000.000
1.3.6.01.01
Kontruksi dalam pengerjaan
Jurnal balik atas pencacatan terdahulu yang telah dicatat
1.3.3.01.01
Gedung
3.2.2.01.01
Diinvestasikan pada aset tetap bersangkutan
Mencatat pada pos tetap yang bersangkutan
100.000.000
400.000.000
400.000.000
Ilustrasi jurnal
Pada bagian ini akan diberikan beberapa contoh transaksi non kas. Dinas PU
akan digunakan sebagai ilustrasi SKPK.
15
februari
2006
dilakukan
koreksi
atas
kesalahan
pencatatan
dihibahkan
kembali
ke
DPKAD
sebagai
kendaraan
Tgl
26 Jan
Kode rek
Uraian
5.2.2.01.01 Belanja ATK
5.2.201.02
15 Feb
Debet
Kredit
1.000.0001.000.000
Belanja Dokumen
50.000.00050.000.000
120.000.000120.000.000
1.3.2.02.03 Kendaraan
05 Jul
500.000500.000.000
Akuntansi
Aset
Akuntansi
Selain kas
SPJ
Uraian
Pengeluaan
SP2 D
Bukti Transasksi
Bukti Transasksi
Bukti memorial
Bukti memorial
PPK SKPK
BA pemusnahan Barang
BA serah terima barang
BA penilaian
Jurnal-jurnal tersebut oleh PPK-SKPK dipostng keregister buku besar SKPK
Berdasarkan buku besar SKPK PPK SKPK memuat Neraca saldo SKPKK
B.
yang
dilakukan
oleh
SKPKD
pada
level
BAB VI
SISTEM DAN PROSEDUR PENGAWASAN
PENGELOLAAN KEUANGAN KABUPATEN ACEH TENGGARA
a. Urusan wajib;
b. Urusan pilihan;
c. Dana Dekonsentrasi;
d. Tugas pembantuan; dan
e. Kebijakan Pinjaman Hibah Luar Negeri.
1. Baris "SKPK" diisi dengan nama SKPK yang akan menerima dana.
2. Baris "Bendahara Pengeluaran/ Pihak ketiga" diisi dengan nama bendahara
pengeluaran SKPK yang akan menerima dana (khusus untuk SPM UP, GU,
TU). Sementara untuk SPM LS, diisi dengan nama pihak ketiga (pegawai
SKPK untuk LS gaji; nama pihak ketiga yang memberikan jasa atau menjual
barang kepada SKPK untuk LS barang dan jasa) karena SPM LS akan
diberikan langsung kepada pihak ketiga tanpa melewati bendahara
pengeluaran.
3. Nomor rekening bank diisi dengan nomor rekening bank SKPK/pihak ketiga.
4. NPWP diisi dengan nomor NPWP pihak ketiga.
5. Dasar Pembayaran diisi dengan nomor dan tanggai SPD yang menjadi dasar
pengajuan SPP yang di SPM-kan.
8. Jumlah SPP yang diminta diisi dengan jumlah uang SPP yang dimintakan
berdasarkan SPP yang diajukan.
9. Jumlah SPD diisi dengan jumlah dana SPD yang menjadi dasar pengajuan
SPP bersangkutan.
11. Potongan berupa PPN, PPh dan/atau pajak lainnya diisi sesuai dengan
ketentuan perundangan yang berlaku. Kolom ini hanya diisi untuk pfmgajuan
SPM-LS. (Kuasa BUD bertindak selaku Wajib Pungut, untuk SPM-UP/GUJTU
pernungutan pajak dilakukan oleh bendahara pengeluaran).
Apabila ternyata PPK SKPK menyatakan bahwa dokurnen SPPUP/GUJTUILS belum lengkap, Maka SKPK akan menerbitkan surat penolakan
SPM, yang jucla dibuat dalam dua rangkap. Satu dokumen akan diarsipkan
dalam register Surat penolakan SPM, sementara dokumen lainnya dikirimkan
bersama SPP-UP/GUJTU/LS yang ditolak tadi kepada pengguna anggarananggaran untuk diotorisasi dan dilengkapi oleh bendahara pengeluaran. Surat
penolakan ini diterbitkan paling Ilambat 1 hari keria seiak SPP-UP/GU/TU/LS
diterima.
Format register SPM maupun format register penolakan SPM adalah
sama. Yang membedakan hanya Register SPM dipergunakan untuk mencatat
SPM yang telah dinyatakan 1(engkap oleh PPK SKPK, sementara Register
penolakan SPM dipergunakan untuk mencatat SPM yang ditolak oleh PPK
SKPK.
: ..
Prihal
: Pengembalian SPP
Bersama
ini
terlampir
Surat
Perrnintaan
Pembayaran
Jang
P/GU/TU/irS)
dikembalikan
karena
Saudara
tidak
Nomortanggal
memenuhi
syarat
untuk
1. ......................................................................................................................
2. ......................................................................................................................
3. ......................................................................................................................
Demikian disampaikan, atas ker;asamanya diucapkan terima kasih.
Mengetahui,
Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP.
Cara pengisian Register/ Register penotakan SPM-UP/GU/TU/LS
No.
Urut
Tanggal
Nomor
SPM
Uraian
UP
Jumlah
.., tanggal
Mengetahui,
Pengguna Anggaran / Kuasa
PPK-SKPK
Pengguna Anggaran
(Tanda tangan)
(Tanda tangan)
(Nama lengkap)
(Nama Lengkap)
Nip.
Nip
GU
Tanggal
Nomor
SPM
Uraian
UP
GU
Jumlah
.., tanggal
Mengetahui,
Pengguna Anggaran / Kuasa
PPK-SKPK
Pengguna Anggaran
(Tanda tangan)
(Tanda tangan)
(Nama lengkap)
(Nama Lengkap)
Nip.
Nip
Kolom 2
Kolom 3
Kolom 4
Kolom 5
Bendahara
pengeluaran
nnencatat
SP2D
ke
dalam
dokumen
Buku Pengeluaran.
Kolom 2
Kalom 3
Kolom 4
Kolom 5
Kolom 6
Kolom 7
: .
Lampiran
: .
Perihal
: Pengembalian SPP
Bersama
ini
terlampir
Surat
Permintaan
Pembayaran
Uang
Saudara
Nomor
..Tanggal
1. ................................................................................................................
.......................
2. ................................................................................................................
.......................
3. ................................................................................................................
.......................
Demikian disampaikan, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih
Kuasa Bendahara Umum Daerah
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP .
Nomor
Lamp
: 1 bendel
Hal
: Permohonan Penerbitan
SP2D-UPIGU/TU/LS
Kepada Yth.
Bupati Aceh Tenggara
Cq. Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah
: Rp
(.)
2. Keperluan untuk
4. Alamat
6. Nomor NPWP
8. Nomor Rekening
( nama lengkap)
NIP .
Kop DINAS
NAMA SKPK
dengan
(SP2D)UP/GUlTU/LS).
pengajuan
dengan
Surat
Perintah
SPM
Pencairan
ana
No.:
1. Uang yang diminta tidak dipergunakan untuk keper(uan ain, dan akan
dipergunakan untuk membiayai kegiatan khusus sesuai saat pengajuan
SP2D kepada Kuasa BUD serta sesuai dengan DPA-SKPK.
Aceh Tenggara, ..
Pengguna Anggaran / Kuasa PA
Cap. Tanda Tangan
( nama lengkap)
NIP .
Dengan
..sebesar
SPM
No
Tanggal.
Rp()
Tahun
kami
1. Dokumen dan bukti-bukti pengeluaran yang kami lampirkan adalah benar dan
sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Aceh Tenggara, ..
Pengguna Anggaran / Kuasa PA
Cap. Tanda Tangan
( nama lengkap)
NIP .
Keterangan: