Anda di halaman 1dari 26

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk kepada publik untuk

menjalankan roda pemerintah. Pertanggungjawaban tersebut tidak cukup

dengan laporan lisan saja, namun perlu dengan didukung dengan laporan

pertanggungjawaban secara tertulis.Penyajian laporan keuangan merupakan

salah satu bentuk pertanggungjawaban tertulis atas kinerja keuangan yang

dicapai.Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pemerintahan

daerah di atur dalam undang undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

pemerintah daerah upaya konkrit dalam mewujudkan transparasi dana,

akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah, baik pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah dengan menyampaikan laporan pertanggung

jawaban yang berupa laporan keuangan. Gubernur/Bupati/Walikota wajib

menyampaikan laporan keuangan kepada DPRD dan masyarakat umum

setelah diaudit oleh badan pemeriksaan keuangan (BPK). Terdapat beberapa

kriteria kualitas informasi spesifik keputusan, diantaranya adalah (suwardjono

164 – 177) :

1. Relevan

Kemampuan informasi dalam membentuk pemakai untuk mencapai

tujuannya, untuk dipahami maknanya, dan tepat waktu dalam

ketersediaannya untuk fasilitas proses pengambilan keputusan atau

kebijakan .

7
2. Andal

Kemempuan informasi untuk memberikan keyakinandan keterujian bahwa

informasi tersebut benar atau vadil, termasuk ketetapan penyimbolan

(kecocokan pengukur dan finomena yang di ukur)

3. Dapat dibandingkan

Kemampuan informasi untuk membantu para memakai dan

mengedintifikasi persamaan dan perbedaan antara perangkat fenomena

ekonomik..

4. Dapat dipahami

Ketidakpihakan dantidak bertindak sesuai keinginan pihak tertentu atau

menguntungkan/merugikan pihak tertentu atau menghindari akibat

konsekuensi.

Menurut Kiesi dkk.2002;3 menjelaskan bahwa laporan keuangan

merupakan sarana pengomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak

pihak diluar korparasi.Laporan keuangan disusun untuk menyedian

infoermasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan transaksi yang

dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan.Laporan

keungan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan,

belanja,trasfer,biaya dengan anggaran yang telah ditetapkan, nilai kondisi

keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efesiaensi suatu entitas pelapor,dan

membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang undangan.

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses laporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca laporan laba rugi,

8
laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara

misalnya laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain

sertamateri penjelasan yang merupakan bagian intelgal dari laporan

keuangan. Terkait dengan tugas untuk menegakkan akuntanbilitas keuangan,

khususnya didaerah, pemerintah daerah bertanggungjawab untuk

mempublikasikan laporan keuangan kepada pihak pihak yang

berkepentingan. Menurut Mahmudi (2007:2) terdapat dua alasan mengapa

pemerintah daerah perlu mempublikasikan laporan keuangan.

1. Dari sisi internal

Laporan keuangan merupakan alat pengendalain dan evaluasi kinerja bagi

pemerintah daerah secara keseluruhan maupun unit unit kerja didalamnya

satuan kerja perangkat daerah. Laporan keuangan merupakan bentuk

pertanggungjawaban internal yaitu pertanggungjawaban kepala satuan

kerja perangkat daerah, kepala daerah kepada pegawai pemda dan DPRD.

2. Dari sisi pemakai internal

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah merupakan bentuk

pertanggungjawaban eksternal yaitu tanggungjawab kepala daerah kepada

masyarakat, investor, lembaga donor, pers, serta pihak pihak yang

berkepentingan dengan laporan tersebut sebagai dasar untuk mengambil

keputusan ekonomi sosial dan politik. Karena laporan keuang keuangan

digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, maka laporan

pemerintah daerah harus disajikan secara tepat waktu dan dapat

diandalkan. Selain itu laporan keungan ditersebut juga perluh dilengkapi

9
dengan ungkapan yang memadai mengenai informasi - informasi yang

dapat mempengaruhi keputusan.

Dengan demikian dapat disimpulkan untuk mewujudkan perinsip

good governance maka pemerintah harus menyediakan laporan keuangan

sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada public (baik

internal maupun eksternal) sebagai dasar pengambilan keputusan dan

sebagai alat pengendalian seta evaluasi kinerja bagi pemerintah daerah.

Dalam peraturan pemerintah Nomor 23 tahun 2014 Laporan Keuangan

adalah laporan yang menyediakan informasi yang relevan mengenai

posisi keuangan pemerintah daerah dan seluruh transaksi yang dilakukan

oleh entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Mardiasmo(2001:1)

definisi akuntansi dan laporan keuangan adalah suatu proses

pengumpulan, pengelolaan, pengkomunikasian informasi yang

bermamfaat untuk menilai kinerja pemerintah. Menurut Mahmudin

(2007:11 )Laporan Keuangan adalah informasi yang di sajikan untuk

membawah stakeholders dalam sebuah keputusan sosial, politik dan

ekonomi sehingga keputusan yang diambil bisa berkualitas.Menurut

Baridwan (1992:17) Laporan Keuangan adalah ringkasan dari proses

pencatatan ringkasan dari transaksi transksi keuangan yang terjadi selama

tahun buku yang bersangkutan. Menurut Harahap (2007:201)

mengemukakan bahwa laporan keunagan merupakan output dan hasil

daerah dari proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para

10
pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan

keputusan .

Dari berbagai pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai posisi

keuangan daerah dan transaksi yang dilakukan serta bermamfaat bagi

penggunan laporan Keuangan dan pemgambilan keputusan .

2.1.1 Tujuan Laporan Keuangan pemerintah daerah

Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan

mengenai posisi Keuangan dan seluruh transaksi yang lakukan oleh suatu

entitas pelaporan selama satu periode pelaporan.Laporan keungan terutama

digunakan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang di

mamfaatkan untuk melaksanakan kegiatan operasional pemerintah, penilai

kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi suatu entitas

pelapor, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan

perundang undangan ( Tanjung, 2004:11)Laporan keuangan suatu entitas di

buat bukan tampa satu tujuan tertentu. Sesuai dengan PSAP No.1 (2010)

secara spesifik tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk

menyajikan informasi yang berguna untuk mengambilan keputusan untuk

menunjukan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang di

percayakan kepadanya.

Menurut Mardiasmo(2002 :162). Tujuan umum laporan keuangan bagi

organisasi pemerintah adalah

11
1. Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan

keputusan ekonomi, social dan politik serta sebagai bukti

pertanggungjawaban accountanbilitydan pengelolaan stewardship.

2. Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja

manajerian dan organisasional.

Dalam peraturan pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintah,tujuan laporan kauangan adalah;

1. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan

untuk membiayai seluruh pengeluaran.

2. Menyediakan informasi mengenaik kesekuaian cara memperoleh sumber

daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan

peraturan perundang undangan.

3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang

digunakan dalam kegiatan entitsa pelaporan serta hasil yang dicapai.

4. Menyediakan informasi menegenai berbagai entitas pelaporan menandai

selurh kegiatannya dan mencakup kebutuhan kasnya.

5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuanghan entitas laporan yang

berkaitan dengan sumber sumber penerimaanya, baik jangka pendek

maupunjangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan

pinjaman. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan

entitas pelapor apakah mengalami kenikan atau penurunan, sebagai akibat

kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

12
Tujuan laporan keuangan menurut Sawir(2005 ;2) adalah sebagi berikut;

Menyediakan informasi yang menyakut posisi keuangan kinerja serta

perubahan posisi keuangan suatu peusahaan yang bermamfaat bagi sejumlah

besar pemakaian dalam pengambilan keputusan ekonomi.

1. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama

sebagian besar pemakaianya,yang secara umum menggambarkan

pengaruh keunagan dari kejadian masalalu.

2. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang dilakukan manajemen atas

sumber daya yang di percayakan kepadanya.

2.1.1 Manfaat Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Manfaat laporan keuangan pemerintah daerah diantaranya adalah

kebutuhan atas laporan keuangan, laporan keuangan untuk transparansi,

laporan keuangan untuk akuntabilitas, memberikan informasi dan

mengevaluasikan kinerja manajerial dan organisasi. Dengan demikian dapat

dirumuskan bahwa laporan dan pengambilan keputusan yang berkaitan

dengan perencanan keuangan, menilai kinerja manajemen suatu entitas

pelaporan, dan juga menjadi salah satu bukti pertanggungjawaban

pengelolaan keuangan suatu entitas pelaporan.

Menurut Mahmudi( 2010 :6) Mamfaat Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah adalah:

1. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi

kondisi kesehatan keungan pemerintah terkait dengan likuidasi dan

solvabilitas.

13
2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi

kondisi ekonomi suatu pemerintahan dan perubahan perubahan yang telah

dan akan terjadi.

3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitir kinerja sesuai dengan

peraturan perundang undangan, kontak yang telah disepakati dalam

ketentuan lain yang diisyaratkan.

4. Memberikan informasi keuangan untuk perencanaan dan penganggaran.

5. Memberikan informasi keuangan untuk mengevaluasi kinerja manajerial

dan organisasional.

2.1.3 Asumsi Dasar Laporan Keuangan

Asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan dilingkngan

pemerintah adalah anggapan yang diterima sebagai suatu kebenaran tampa

perluh dibuktikan agar standar akuntansi dapat di terapkan yang terdiri dari

(Tanjung , 2014 :2013) :

a. Kemandirian Entitas

Asuransi kemandiraian entitas, berarti bahwa setia unit organisasi

dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban yang

menyajikan laporan keuangan sehinnga terjadi kekacauan antar unit

instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan. Salah satu indikasi

terpenuhnya asumsi ini adalah adanya wewenang entitas untuk menyusun

anggaran dengan pelaksanaanya dengan tanggunjawab penuh entitas

bertanggungjawab atas pengelolaan aset dan sumber daya diluar neraca

untuk kepentingan yurisdiksi tugas pokoknya, termaksuk atas kehilangan

14
atau kerusakan aset dan sumber daya yang dimaksud,utang piutang yang

terjadi akibat keputusan entitas, serta terlaksana tindaknya program

anggaran telah ditetapkan.

b. Kesinambungan entitas

Laporan keuangan disusun dengan asumsi bawah entitas pelaporan akan

berlanjud keberasaanya. Dengan demikian pemerintah diasumsikan tidak

bermaksud melakukan likuiditas atas entikas pelaporan dalam jangka

pendek.

c. Keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement)

Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan

yang diasumsikan yang dapat dinilai dengan satuan uang. Hal yang

diperlukan agar memungkinkan dilakukannya analisisdan pengukuran

dalam akuntansi.

2.1.4 Komponen- Komponen Laporan Keuangan

Dalam pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual(

PSAP BA) 02 dalam paragraph 14 dijelaskan bahwa komponen komponen

yeng terdapat dalam satu laporan keuangan terdiri dari laporan pelaksanaan

angaran dan laporan finansial sehingga seluru komponen menjadi sebagai

berikut (Tanjung, 2004:48):

a. Laporan realisasi anggaran

Walaupun peraturan pemerintah No 71 tahun 2007 tentang Standar

Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual telah menetapkan basis pencatatan

yang digunakan adalah akrual.Namum dalam penyusuan laporan realisasi

15
anggaran tetap disesuaikan dengan menggunakan basis kas (PSAP BA 02

paragraf 03 dan 04 ). Struktur laporan realisasi anggaran yang menyajikan

informasi realisasi a) pendapatan-LRA, b) belanja, c) transfer, d)

surplus/sefisit-LRA e) pembiayaan dan f) sisa lebih/kurang pembiayaan

anggaran (siLPA/SiKPA). Masing- masing dari struktur laporan realisasi

anggaran tersebut di definisikan dalam PSAO BA 02 paragraf 07 sebagai

berikut,(Tanjung ,2014:49-50):

1. Pendapatan LRA

Menerapkan semuapenerimaan rekening kas umum daerah/Negara yang

menambah saldo anggaran lebih dalamperiode tahun anggaran yang

bersangkutan yang menjadi hak pemerintah,tidak perluh bayar kembali

ke pemerintah.

2. Belanja

Merupakan semua pengeluaran dari rekening kas umum Negara/ daerah

yang mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode tahun angggaran

yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah tidak perluh bayar

kembali ke pemerintah.

3. Transfer

Merupakan penerimaan atau pengeluaran dari satuan entitas pelapor

dari/kepada entitas pelaporan lainya .Termasuk dana perimbangan dan

dana bagi hasil.

4. Surplus/ deficit –LRA

16
Merupakan selisilebih kurang antara pendapatan LRA dan belanja

selama satu periode.

5. Pembiayaan

Merupakan setiap penerimaan yang perluh di bayar kembali dan/ atau

pengelaran yang akan di terima kembali,baik pada tahun anggaran yang

besangkutan maupun tahun – tahun anggaran berikutnya, yang dalam

penggangaran pemerinta terutama di maksudkan untuk menutup defisit

atau mememfaatkan surplus anggaran.

6. (siLPA/SiKPA)

Merupakan selisi kurang /lebih antaran realisasi pendapatan LRA dan

belanja serta penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam

APBN/APBD selama satu periode pelaporan.

b. Laporan perubahan saldo anggran lebih

Dalam PSAPBA 01 paragraf 14 dijelaskan bahwa pelaporan perubahan

saldo anggaran lebih menyajikan secara komparatif dengan periode

sebelumnya pos- pos berikut (tanjung 2014:52): saldo anggaran lebih

awal; pengguna saldo anggaran lebih,sisa lebih/kurang pembiayaan

anggaran tahun belanja,koreksi kesalahan pembukuan tahun

sebelumnya, lain ain dan saldo anggaran lebih akhir.

c. Neraca

Necara merupaka komponen laporan keuangan yang mengambarkan

posisis keuangan entitas pelapor mengenai aset,kewajibandanekuitas

pada tanggal tertentu (Tanjung 2014:53-55).

17
1. Aset

PSAP BA 01 paragraf 8, mengedentifikasikan aset sebagai sumber daya

ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat

dari peristiwa masalalu dan dari mana manfaat dan/atau sosial dimasa

depan diharapkan di peroleh, baik pemerintah maupun masyarakat, serta

dapat diukur dalam satuan uang, termaksud sumber daya nonkeuangan

yang diperlukan untuk menyediakan jasa bagi masyarakat umum dan

sumber sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarahdan budaya.

i. Aset lancar

Aset diklasifikasikan menjadi aset lancer dan Aset nonlancar,dalam

PSAB BA 01 paragraf 54 di nyatakan bahwa suata aset diklasifikasikan

sebagai aset lancer jika diharapkan untuk segera direalisasikan, dipakai

atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12(dua belas ) bulan sejak

tanggalpelaporan atau berupa kas dan setara kas. Semua aset yang tidak

termasuk dalam pengertian diatas diklasifikasikan sebagai aset non lanca.

i. Aset non lancer

Sementara itu PSAB BA 01 paragraf 56 dijelaskan bahwa aset non lancar

mencakup aset yang bersifat jangka panjang atau aset tak berwujud yang

digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan

pemerintah atau yang digunakan oleh masyarkat.Selanjudnya dalam

paragraf 57 menyatakan bahwa aset non lancer diklasifikasikan sebagai

investasi jangka panjang, aset tetap dana cadangan dan Aset lainnya.

1) Investasi jangka panjang

18
Investasi jangka panjang merupakan investasi yang dimaksud untuk

dimiliki selam 12 (dua belas) bulan. Investasi janka panjang terdiri

dariinvestasi permanen dan non permanen. Yang dimaksud dengan

investasi permanen adalah investasi jangka panjang yang di

maksudkan untuk dimiliki pemerintah secara berkelanjutan, yang

terdiri dari penyertaan modal pemerintah pada perusahaan Negara

/daerah, lembaga keuangan Negara dan badan hukum milik Negara,

badan hukum lainnya bukan milik Negara serta investasi permanen

lainnya(PSAP BA 01).

2) Aset tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai mamfaat lebih dari

12 (dua belas) bulan untk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau

digunakan dalam kegiatan, masyarakat umum. Aset tetap terdiridari:

stanah,peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,jaringan jalan dan

irigasi aset tetap lainnya. Dalam kontribusi dalam pengerjaan (PSAP

BA 01 paragraf 63 dan 64).

3) Dana cadangan

Dana cadangan merupakan dana yang disisikan untk menampung

kebutuhan yang memerlukan dan relative besar dan tidak dapat

dipenuhi dalam satu tahun anggaran.Dan cadangan tersebut harus

dirinci menurut tujuan pembentuknya (PSAP BA 01 paragraf 65).

19
4) Aset lainnya

Aset non lancar lainnya selain infestasi jangka panjang, aset tetap

dana cadangan diklasifikasikan sebagai aset lainnya yang dimaksud

dengan aset lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan

angsuran jatuh tempo dari 12 bulan,aset kerja sama pihak ketiga

(kemitraan ) dan kas dibatasi penggunaannya PSAP BA 01 paragraf

66).

2. Kewajiban

Kewajiban dikalsifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek dan

kewajiban jangka panjang,penjelasan masing masing kewajiban tersebut

adalah sebagai berikut (Tanjung 2014:55).

i. Kewajiban jangka pendek

Suatu kewajiban dikalasifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek

jika diharapkan dibayar dalam waktu 12 bulan setelah tanggal

pelaporan (PSAP BA01 paragraf 57. Beberapa hal termasuk dalam

kewajiban jangka pendek adalah utang transfer pemerintah,utang

kepada pegawai,bunga pinjaman, utang jangka panjang dari pihak

ketiga,utang peritungan fisik ketiga (PFK), dan bagian lancar utang

jangka panjang.

ii. Kewajiban jangka panjang

Jika kewajiban dibayar diharapkan lebih dari 12 bulan setelah tanggal

pelaporan diklasifikasikan sebagai jangka panjang adalah utang, utang

dalam negeri, utang obligasi, utang jangka panjang lainnya.

20
3. Ekuitas

Ekitas adalah kekayaan bersi pemerintah yang merupakan selisi antara

aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal pelapor. Saldo ekuitas

dineraca berasal dari saldo ekuitas pada laporan perbahan ekuitas.

d. Laporan operasional

Laporan yang merupakan salah satu laporan yang harus di susun oleh

pemerintah daerah setelah di keluarkan Peraturan Pemerintah No. 17

Tahun 2010 Tentang Standar Akntansi Pemerintah Berbasis Akrual.

Mamfaat di susunnya laporan operasional ini yaitu tersedianyainformasi

mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan,dan

dan penyajiannya dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sebelum

digambarkan format laporan operasional, sebelumnya akan dijelaskan

terlebi dahulu definisi atau pengertian dari masing masing pos dalam

laporan operasional yaitu:

1. Pendapatn LO

2. Merupakan hak pemerintah Pusat/Daerah yang diakui sebagai

penambah ekuitas dalam periode tahun anggaranyang bersangkutan

dan tidak perluhdibayar kembali.

3. Beban

Merupakan penurunan mamfaat ekonomi dan potensi jasa dalam

periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa

pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

21
4. Surplus deficit/deficit dari kegiatan operasional

merupakan selisih lebih/kurang antara pendapatan operasional dan

beban selama satu periode pelaporan .

5. Kegiatan non opersional

Merupakan pendapatan atau beban yang sifatnya tidak rutin perluh

kelompokan tersendri dalam kegiatan non opresional

6. Surplus /deficit sebelum pos luar biasa

Merupakan penjumlahan atau pengurangan Surplus/defisit dari

kegiatan operasional dan kegiatan non operasional.

7. Pos luar biasa

8. Merupakan pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang

terjadi karaena suatu kejadian atau transaksi yang bukan

merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi,

dan berada diluar kendali atau penggaruh entitas bersangkutan.

9. Surplus /deficit LO

Merupakan selisi antara pendapatan LO dan beban selama satu

periode pelaporan,setelah di perhitungkan Surplus/deficit dari

kegiatan non operasional dan pos luar biasa.

e. Laporan Arus Kas

Laporan keuangan berikutnya harus disusun oleh pemerintah daerah

berdasarka Peraturan Pemerintah Nomor17 Tahun2010 tentangStandar

Akuntansi Berbasis Akrual adalah laporan arus kas. Berikut ini akan lebih

22
lanjut dari pengertian pengertian dari aktifitas yang di maksud dalam

definisi diatas:

1. Aktivitas opersional

Yaitu aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditunjukan

untuk kegiatan opersional pemerintah selama dalam periode

akuntansi.

2. Aktivitas investasi

Yaitu aktifitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan

untuk perolehan dan pelepasan aset tetap terhadap investasi

lainnya yang tidak termasuk dalam setara kas.

3. Aktivitas pendanaan

Aktifitas penerimaandanpengeluaran kas yang perlu dibayar

kembali dan/atau pengeluaran kas yang akan diterima kembali

yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi

utang dan piutang jangka panjang.

4. Aktivitas transitoris

aktifitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak termasuk

dalam aktifitas opersional, investasi dan pendanaan.

f. Laporan perubahan ekuitas

Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keunagan yang di susun

oleh pemerintah daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual.

23
g. Catatan atas laporan keuangan

h. Catatan atas laporan keuangan mencakup informasi tentang kebijakan

akuntansi yang dipergunakan. Catatan atas laporan keuangan

menggungkapkan atau menyajikan hal hal sebagai berikut:

1. Mengungkapkan informasi umum tentang entitas pelapor dan

entitas akuntansi.

2. Menyediakan informasi tentang kebijakan fiskal/Keuangan dan

ekonomi akuntansi.

3. Menyediakan ikthisar pencapaian target keangan selama tahun

pelaporan berikut kendala yang di hadapi dalam pencapaian target.

4. Menyediakan informasi tentang dasar penyusnan laporan

Keuangan dan kebijakan kebijakan akuntansi yang dipilih untuk di

terapkan atas transaksi transaksi dankejadian kejadian penting

lainnya.

5. Menyajikan rincian dan penjelasan masing masing pos yang di

sajikan pada lembar muka laporan keuangan

6. Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh PSAP yang

belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan .

7. Menyediakan informasi lainya yang diperlukan untuk penyajian

wajar,yang tidak di sajikan dalam muka laporan keuangan.

2.1.5 Penggunaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Dalam Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2005 terdapat kelompok

utama penggunaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yaitu;

24
1. Rakyat, yang dimaksutadalah kelompok masyarakat yang menaruh

perhatian kepada aktivitas pemerintah khususnya yang menerima

pelayanan pemerintah daetah atau yang menerma produk dan jasa dari

pemerintah daerah.

2. Para wakil rakyat, lembaga pengawasan danlembaga pemeriksa dewan

perwakilan rakyat adalah pihak yang memberika otorisasi kepada

pemerintah daerah untuk mengelola keuangan daerah. Sedangkan lembaga

pengawasan dan lembaga pemeriksaan adalah badan yeng pelakukan

pengawasan atas pengelolaan keungan daerah oleh pemerintah daerah.

3. Pihak yang memberikan atau berperan dalm proses donasi,investasi dan

pinjaman adalah badan atau organisasi baik pemerintah, lembaga

keuangan maupun lainya, baik dalam negeri maupun luar negeri yang

menyediakan sumber keuangan bagi pemerintah daerah.

4. Pemerintah pusat, laporan keuangan ini diperlukan oleh pemerintah pusat

untuk menilai kinerja Gubernur dan Bupati/Walikota sebagai wakil

pemerintah.

2.2 Keterlambatan Dalam Penyampaian Laporan Keuangan Daerah

Menurut Chamber dan Penman (1984) dalam Hilmi dan Ali (2008)

ketepatan waktu dapat didefinisikan dalam dua cara yaitu: (1) ketepatan

waktu didefinisikan sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari tanggal

laporan keuangan sampaitanggal melaporkan, (2) ketepatan watu ditentukan

dengan ketepatan waktu pelaporan relatif atas tanggal pelaporan yang

diharapkan. Ketepatan waktu adalah batasan penting pada publikasi laporan

25
keuangan (Fachrurozi, 2014).Ketepatan waktu adalah rentang waktu

penerbitan laporan hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah

yang telah diaudit kepada publik sejak tahun anggaran berakhir.

2.3 Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola keuangan

Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola keuangan yaitu keterbatasan

sumber daya manusia yang berkualitas, keterbatasan sumber daya manusia

akan mempengaruhi keterlambatan dalam penyusunan laporan keuangan,

sumber daya manusia harus singkron dengan tujuan organisasi secara

keseluruhan agar efisien dalam menyajikan laporan keuangan, Pelatihan

terkait dengan penyusunan laporan keuangan jarang diselenggarakan.

Desiana wati (2014) juga berpendapat sama Sumber daya manusia (SDM)

adalah faktor penting demi terciptanya laporan keuangan yang berkualitas.

Desiana wati juga menjelaskan bahwa keberhasilan suatu entitas bukan hanya

dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang dimilikinya melainkan

kompetensi sumber daya manusia yang dimilikinya. Kompetensi merupakan

dasar seseorang untuk mencapai kinerja tinggi dalam menyelesaikan

kinerjanya.Sumber daya manusia yang memiliki kompetensi baik akan dapat

menyelesaikan pekerjaanya secara efisien, efektif, dan ekonomis. Dalam hal

ini pekerjaan yang dihasilkan akan dapat mencegah terjadinya pemborosan

waktu serta tenaga, Dengan adanya kompetensi sumber daya manusia maka

waktu pembuatan laporan keuangan akan dapat dihemat. Hal ini dapat terjadi

jika SDM yang dimanfaatkan telah didukung dengan latar belakang

pendidikan akuntansi yang diakui, sering mengikuti pendidikan dan

26
pelatihan, dan mempunyai pengalaman di bidang keuangan. Sehingga untuk

menerapkan sistem akuntansi, sumber daya manusia (SDM) tersebut akan

mampu memahami logika akuntansi dengan baik. Kegagalan sumber daya

manusia Pemerintah Daerah dalam memahami dan menerapkan logika

akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan keuangan yang dibuat

dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang telah ditetapkan

pemerintah. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Aulia

Rahman (2012) menjelaskan bahwa kompetensi, pelatihan dan pendidikan

secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan pertanggung jawaban

laporan keuangan satuan Dekosentrasisatuan kerja Pemerintah Aceh.

2.4 Manajemen waktu

Manajemen waktu juga berpengaruh dalam penyusunan laporan

keuangan pemerintah kabupaten Timor Tengah Selatan dimana waktu yang

di tetapkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan

Negara, Pasal 31 ayat (1): Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan

rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD

kepada DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan

Pemeriksa Keuangan, selambat lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun

anggaran berakhir.Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang

Perbendaharaan Negara, Pasal 56 ayat (3): Laporan Keuangan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) disampaikan gubernur/bupati/walikota kepada Badan

Pemeriksa Keuangan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran

berakhir.

27
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Pasal 17 ayat (1):

Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah daerah

disampaikan oleh BPK kepada DPRD selambat-lambatnya 2 (dua) bulan

setelah menerima laporan keuangan dari pemerintah daerah.namun dengan

adanya peraturan tersebut masih terdapat SKPD yang terlambat dalam

penyampaikan laporan keuangan yang tidak tepat waktu.

2.5 Teknologi

Menurut Jogiyanto (1995) teknologi merupakan alat yang digunakan

individual dalam penyelesaian tugas mereka, dalam konteks sistem informasi,

teknologi terkait dengan sistem komputer (perangkat keras, perangkat lunak,

data) dan penggunaan jasa pendukung (training) yang memberikan panduan

penggunaan dalam menyelesaikan tugas. Dukungan penggunaan teknologi

informasi ini juga membantu mempercepat proses penyampaian dan

pemahaman informasi, khususnya dalam mengantisipasi intensitas

perubahan-perubahan peraturan pemerintah tentang pengelolaan keuangan

pemerintah daerah yang sering terjadi. Meskipun adanya perubahan laporan

keuangan yang sebelumnya Cash Basis menjadi akrual basis.Pemerintah

seharusnya menjadikan ini sebagaitantangan agar dapat meningkatkan

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah itu sendiri. Kewajiban

pemanfaatan teknologi informasi oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah

telah diatur dalam PeraturanPemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem

Informasi Keuangan Daerah tentang Informasi Keuangan Daerah yang

28
menggantikan PP No.11 tahun 2001tentang informasi keuangan

daerah.Sedangkan menurut Widjajanto (2001)secara umum manfaat yang

ditawarkan oleh suatu teknologi informasi antara lain kecepatan pemrosesan

data-data transaksi yang dari tahun ke tahun semakin besarserta kualitas data

yang kian semakin kompleks dan rumit dikarenakan semakinmeningkatnya

total volume APBN/D daritahun ke tahun. Dari sisi akuntansi haltersebut

menunjukan bahwa volume transaksi keuangan pemerintah juga menunjukan

kuantitas yang semakin besar,semakin kompleks dan rumit.Komputer telah

menggantikan teknologi manual dengan melakukan pemrosesan atas data

yang jumlahnyasangat besar, ataupun menjalankan pekerjaan yang sangat

kompleks.Komputer juga dapat bekerja sangat konsisten sertareliable (dapat

dipercaya) dalam waktuyang lebih cepat bila dibandingkan dengan

kemampuan manusia.Hal terakhir yang mungkin mempengaruhi kualitas

laporan keuangan adalah pengendalian intern pemerintah itusendiri. Dalam

PP No 8 Tahun 2006,Pengendalian Intern adalah suatu prosesyang

dipengaruhi oleh manajemen yangdiciptakan untuk memberikan keyakinan

yang memadai dalam pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan yangberlaku, dan keandalan penyajian

laporan keuangan pemerintah.Pada Tahun 2008, Pemerintah mengeluarkan

Peraturan PemerintahNomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

intern Pemerintah (SPIP).Dalam PP tersebut menyebutkan bahwa tujuan

SPIP yaitu untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya

beberapa hal berikut (1) Efektivitas danefisiensi pencapaian tujuan

29
penyelenggaraan pemerintahan Negara, (2)Keandalan dalam Laporan

Keuangan. (3)Pengamanan aset Negara, dan (4) Ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan.Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk

mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi,serta

berperan pentingdalam pencegahan dan pendeteksian adanya kesalahan dan

penyalah gunaan.

2.6 Peneliti Terdahulu

No Nama Judul Variabel Hasil Perbedaan


Peneliti penelitian
1 Yuliati Menyimak Variabel Temuan yang Tidak ada
made penyebab bebas : didapat variabel,
sudarma keterlambatan sumber daya mengidikasikan penerapan
ari penyelesaian manusia dan bahwa penyebab SPA,
kamayanti laporan mamfaat keterlambatan implementasi
keuangan teknologi penyelesaian SPI,
( studi kasus informasi laporan keuangan Komitmen
pada BKM Variabel adalah maslah organisasi,
Bunul Rejo terkait: internal maupun dan opini
Kota Malang) Keterlambata eksternal yang WTP
n laporan ada di BKM
keuangan
2 Astrid faktor faktor Variabel Mennjukkan
fatricia yang bebas : bahwa sumber
amiani mempengaruh sumber daya daya manusia dan
i ketepatan manusia dan teknologi yang
waktu laporan teknologi belum memadai
keuangan informasi
pemerintah Variabel
psat pada terkait:
KPPN Ketepatan
Palangkaraya waktu dan
laporan
keuangan
3 Aidil Faktor fakor Variabel Penelitian Persamaan
(2010) yang bebas: menunjukkan dengan
mempengaruh variabel bahwa secara peneliti ini
i kemampuan perangkat variabel parsial yaitu terdapat
penyususnan pendukung. variabel pada
laporan Variabel perangkat var4iabel
keuangan terikat: pendukung independen
pemerintah peraturan berpengaruh dan

30
daerah (studi latar terhadap dependen.
empiris pada belankang kemampuan Sebaliknya
pemerintah pendidikan penyusuna perbedaan
kota tebing pelatihan dan laporan keuanab dengan
tinggi) komitmen pemerintah penelitian ini
tidak daerah kota adalah pada
berpengaruh. tebing tinggi lokasi
sedangkan penelitian
variabel dan waktu
peraturan , latar penelitian
belankang
pendidikan
pelatihan dan
komitmen tidak
berpengaruh.

2.7 Kerangka Pemikiran.

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi

yang disajikan oleh pemerintah dalam membuat keputusan sosial, politik dan

ekonomi sehingga keputusan yang diambil lebih berkualitas. Ketepatan dalam

penyampaian laporan keuangan sangat penting karena nilai dan mamfaat suatu

informasi akan berkurang jika terlambat disampaikan pemerintah daerah

Kabupaten Timor Tengah Selatan terlambat menyampaikan laporan

keuangan.

Keterlambatan dalam penyampaian laporan keuangan pemerintah

daerah disebabkan oleh keterlambatan dalam penyusunan laporan keuangan

sehingga terjadinya keterlambatan dalam penyampain laporan keuangan yang

merupakan rekapitulasi dari semua SKPD yang ada pada Kabupaten Timor

Tengah Selatan faktor faktor yang mempengaruhi dalam penyusunan laporan

keuangan pemerintah daerah Timor Tengah Selatan yaitu sumber daya

manusia pengelolaan keuangan SKPD, manajemen waktu penyusunan laporan

31
keuangan pemerintah daerah, Teknologi mamfaat teknologi yang kurang

memadai atau minim dalam penyusunan laporan keuangan.

Untuk penjelasan dapat dijelaskan dalam kerangka pemikiran sebagai

berikut;

Gambar 1
Skema Kerangka Pemikiran

Badan Pengelolaan Keuangan Dan


Aset Daerah Kabupaten Timor
Tengah Selatan

Laporan Keuangan Pemerintah


Daerah

Keterlambatan penyampaian
Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah

faktor yang mempengaruhi


ketelambatan dalam penyampainan
laporan keuangan pemerintah daerah
Kabupaten Timor Tengah Selatan

Sumber Daya manusia Manajemen waktu Teknologi


pengelolaan keuangan

32

Anda mungkin juga menyukai