Oleh :
Kelompok 3
3. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Setiap entitas pelaporan mengklasifikasikan
asetnya dalam aset lancar dan nonlancar serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi
kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca. Setiap entitas pelaporan
mengungkapkan setiap pos aset dan kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang
diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan dan jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu
lebih dari 12 (dua belas) bulan.
Informasi tentang tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan bermanfaat
untuk menilai likuiditas dan solvabilitas suatu entitas pelaporan. Informasi tentang tanggal
penyelesaian aset nonkeuangan dan kewajiban seperti persediaan dan cadangan juga
bermanfaat untuk mengetahui apakah aset diklasifikasikan sebagai aset lancar dan
nonlancar dan kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek dan jangka
panjang.
4. Laporan Operasional
Tujuan pelaporan operasi adalah memberikan informasi tentang kegiatan
operasional keuangan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan
surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan. Laporan Operasional
menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas
pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan, beban, dan surplus/defisit operasional
dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.
Pengguna laporan membutuhkan Laporan Operasional dalam mengevaluasi
pendapatan-LO dan beban untuk menjalankan suatu unit atau seluruh entitas
pemerintahan, sehingga Laporan Operasional menyediakan informasi:
• mengenai besarnya beban yang harus ditanggung oleh pemerintah untuk menjalankan
pelayanan
• mengenai operasi keuangan secara menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi
kinerja pemerintah dalam hal efisiensi, efektivitas, dan kehematan perolehan dan
penggunaan sumber daya ekonomi
• yang berguna dalam memprediksi pendapatan-LO yang akan diterima untuk mendanai
kegiatan pemerintah pusat dan dalam periode mendatang dengan cara menyajikan
laporan secara komparatif
• mengenai penurunan ekuitas (bila defisit operasional), dan peningkatan ekuitas (bila
surplus operasional).
2. Pemangku Kepentingan:
• Laporan Keuangan Sektor Publik: Dana yang digunakan berasal dari pajak,
pinjaman publik, dan pendapatan lain yang diperoleh oleh pemerintah.
• Laporan Keuangan Swasta: Dana yang digunakan biasanya berasal dari modal
pemegang saham, pinjaman dari bank atau pasar modal, dan pendapatan
operasional.
4. Prinsip Akuntansi:
5. Pengukuran Kinerja:
• Laporan Keuangan Sektor Publik: Fokus pada pencapaian tujuan dan pengukuran
efisiensi penggunaan dana publik.
6. Penyusunan Anggaran:
• Laporan Keuangan Swasta: Lebih berkaitan dengan analisis kinerja operasional dan
strategi bisnis untuk mencapai tujuan keuangan perusahaan.
7. Kepemilikan dan Kontrol:
• Laporan Keuangan Sektor Publik: Kepemilikan dan kontrol entitas publik biasanya
oleh pemerintah atau badan pemerintah yang memiliki tanggung jawab terhadap
penggunaan dana publik.
8. Pengungkapan Informasi:
• Laporan Keuangan Swasta: Lebih fokus pada informasi yang relevan bagi investor
dan kreditur, tanpa harus memberikan informasi yang sangat rinci seperti pada
laporan sektor publik.
• Laporan Keuangan Sektor Publik: Dana yang dikelola biasanya digunakan untuk
penyediaan layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan
layanan sosial.
• Laporan Keuangan Sektor Publik: Biasanya tunduk pada tingkat regulasi yang lebih
tinggi dan ketat karena melibatkan penggunaan dana publik.
• Laporan Keuangan Swasta: Regulasi biasanya lebih fleksibel dan lebih tergantung
pada kebijakan internal perusahaan serta aturan yang ditetapkan oleh badan regulasi
yang relevan
Tabel Perbedaan antara laporan keuangan sektor public dengan laporan keuangan swasta.
Poin Laporan Keuangan Sektor Publik Laporan Keuangan Swasta
Dana dari pajak, pinjaman publik, Dana dari modal pemegang saham, pinjaman
Sifat Dana pendapatan lain pemerintah. bank, pendapatan operasional.
Pengukuran Fokus pada pencapaian tujuan dan Fokus pada profitabilitas dan pertumbuhan
Kinerja efisiensi penggunaan dana publik. perusahaan.
Kepemilikan dan Kepemilikan dan kontrol oleh Kepemilikan dan kontrol oleh pemegang
Kontrol pemerintah atau badan pemerintah. saham, manajemen.
Pengungkapan Detail untuk memberikan transparansi Fokus pada informasi relevan bagi investor dan
Informasi kepada masyarakat. kreditur.
Tujuan
Penggunaan Untuk layanan publik seperti Untuk mencapai tujuan bisnis seperti
Dana pendidikan, kesehatan, infrastruktur. pengembangan produk, ekspansi bisnis.
Tunduk pada regulasi yang ketat karena Regulasi lebih fleksibel dan tergantung pada
Tingkat Regulasi melibatkan dana publik. kebijakan internal perusahaan.
DAFTAR ISI
Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. 2022. Standar Akuntansi Pemerintahan.