Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I

1.1. LATAR BELAKANG............................................................................... 1

1.2. RUMUSAN MASALAH.......................................................................... 1

1.3. TUJUAN................................................................................................... 1

BAB II

2.1. Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik............................... 2

2.2. Tujuan Laporan Keuangan Menurut SFAC No. 4.................................... 4

2.3. Perbedaan Laporan Keuangan Sektor Publik dan Sektor Swasta............. 5

BAB III

3.1. Kesimpulan................................................................................................ 21

3.2. Saran.......................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 22

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Akuntansi sektor publik adalah sistem akuntansi yang dipakai oleh lembaga- lembaga
publik sebagai suatu alat pertanggungjawaban kepada publik. Lembaga publik mendapat
tuntutan yang berasal dari masyarakat agar dapat dikelola secara transparan dan
bertanggungjawab. Akuntansi sektor publik lebih menekankan pada pemeriksaaan serta
sistem akuntansi. Akuntansi sektor publik memiliki kewajiban menyediakan informasi
baik untuk memenuhi kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan pihak eksternal
sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.
Laporan keuangan sebagai sumber informasi financial memiliki pengaruh yang sangat
besar terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan. Laporan keuangan merupakan
tindakan pragmatis,oleh karena itu laporan keuangan pemerintah harus dievaluasi dalam
hal manfaat laporan tersebut terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan serta mudah
tidaknya laporan keuangan tersebut oleh pemakai
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik?
2. Apa Tujuan Laporan Keuangan Menurut SFAC No. 4?
3. Apa Perbedaan Laporan Keuangan Sektor Publik dan Sektor Swasta?

1.3. TUJUAN
1. Mengetahui Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik
2. Mengetahui Tujuan Laporan Keuangan Menurut SFAC No. 4
3. Mengetahui Perbedaan Laporan Keuangan Sektor Publik dan Sektor Swasta

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik


Secara umum, tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik adalah:
1. Kepatuhan dan Pengelolaan (compliance and stewardship)
Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna
laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya
telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan lain yang telah
ditetapkan.
2. Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif (accountability and retrospective
reporting).
Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik,
untuk memonitor kinerja dan mengevaluasi manajemen, memberikan dasar untuk
mengamati trend antar kurun waktu, pencapaian atas tujuan yang telah ditetapkan,
dan membandingkannya dengan kinerja organisasi lain yang sejenis jika ada, serta
memungkinkan pihak luar untuk memperoleh informasi biaya atas barang dan
jasa yang diterima dan untuk menilai efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber
daya organisasi.
3. Perencanaan dan Informasi Otorisasi (planning and authorization
information)
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan
aktivitas di masa yang akan datang dan untuk memberikan informasi pendukung
mengenai otorisasi penggunaan dana.
4. Kelangsungan Organisasi (viability)
Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam menentukan
apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang
dan jasa (pelayanan) di masa yang akan datang.

2
5. Hubungan Masyarakat (public relation)
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi,
untuk mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada pemilik
yang dipengaruhi karyawan dan masyarakat serta sebagai alat komunikasi dengan
publik dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
6. Sumber Fakta dan Gambaran (source of facts and figures)
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada kelompok
kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih mendalam.

Bagi organisasi pemerintahan, tujuan umum akuntansi dan laporan keuangan


adalah:
1. Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan
ekonomi, sosial, dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban
(accontability) dan pengelolaan (stewardship).
2. Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja
manajerial dan organisasional.

Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan


politik tersebut meliputi informasi yang digunakan untuk:
a. Membandingkan kinerja keuangan aktual dengan yang dianggarkan
b. Menilai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi
c. Membantu menentukan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang
terkait dengan masalah keuangan lainnya
d. Membantu dalam mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.

Laporan keuangan sebagai sumber informasi financial memiliki pengaruh yang sangat
besar terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan. Laporan keuangan merupakan
tindakan pragmatis,oleh karena itu laporan keuangan pemerintah harus dievaluasi dalam
hal manfaat laporan tersebut terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan serta mudah
tidaknya laporan keuangan tersebut oleh pemakai. Dalam konteks akuntansi sektor
publik, jenis informasi yang diberikan untuk pengambilan keputusan adalah terbatas pada

3
informasi yang bersifat financial saja, sedangkan informasi financial itu sendiri adalah
informasi yang diukur dengan satuan moneter.

Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah :
1. Memberikan informasi keuangan untuk menemukan dan memprediksi aliran kas,
saldo neraca, dan kebutuhan sumber daya financial jangka pendek unit
pemerintah.
2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi
ekonomi suatu unit pemerintahan dan perubahan-perubahan yang terjadi di
dalamnya.
3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuiannya dengan
peraturan perundang-undangan, kontrak yang telah di sepakati, dan ketentuan lain
yang disyaratkan.
4. Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk
memprediksi pengaruh akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap pencapaian
tujuan operasional.
5. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan operasional.

2.2. Tujuan Laporan Keuangan Menurut SFAC No 4


Sebagai bagian dari usaha untuk membuat kerangka konseptual, Financial Accounting
Standards Board (FASB, 1980) mengeluarkan Statement of Financial Accounting
Concepts No.4 (SFAC 4) mengenai tujuan laporan keuangan untuk organisasi
nonbisnis/nirlaba (objectives of financial reporting by nonbusiness organizations). Tujuan
laporan keuangan organisasi nirlaba dalam SFAC 4 tersebut adalah:
1. Laporan keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan informasi
yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai
dan calon pemakai lainnya dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai
alokasi sumber daya organisasi.
2. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon penyedia
sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai pelayanan

4
yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk melanjutkan
member pelayanan tersebut.
3. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia
sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja
manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta
aspek kinerja lainnya.
4. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan
bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi
yang mengubah sumber daya dan kepentingan sumber daya tersebut.
5. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode.
Pengukuran secara periodik atas perubahan jumlah dan keadaan/kondisi sumber
kekayaan bersih organisasi nonbisnis serta informasi mengenai usaha dan hasil
pelayanan organisasi secara bersama-sama yang dapat menunjukkan informasi
yang berguna untuk menilai kinerja.
6. Memberikan informasi mengenai bagaimana oganisasi memperoleh dan
membelanjakan kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran
kembali utang, dan mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
likuiditas organisasi.
7. Memberikan penjelasan dan interprestasi untuk membantu pemakai dalam
memahami informasi keuangan yang diberikan.

2.3. Perbedaan Laporan Keuangan Sektor Publik dengan Sektor Swasta

1. Laporan Keuangan Sektor Publik

Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi posisi keuangan dari


transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sektor publik. Laporan
keuangan sektor publik ini menjadi komponen penting untuk menciptakan
akuntabilitas sektor publik. Bentuk laporan keuangan sektor publik pada dasarnya
sama dengan laporan keuangan sektor swasta tetapi ada penyesuaian sifat dan
karakteristik sektor publik yang mengakomodasi kebutuhan pemakai laporan
keuangan sektor publik. Selain itu, laporan keuangan sektor publik juga memiliki

5
batasan-batasan berupa pertimbangan non moneter seperti pertimbangan sosial
dan politik yang perlu diperhatikan.

Laporan keuangan yang harus dibuat oleh organisasi sektor publik meliputi
laporan keuangan formal, seperti Laporan Surplus/Defisit, Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Laba/Rugi, Laporan Arus Kas, Neraca serta Laporan Kinerja
yang dinyatakan dalam ukuran finansial dan non finansial.

2. Komponen-Komponen Laporan Keuangan Sektor Publik dan Swasta

a. Komponen-Komponen Laporan Keuangan Sektor Publik

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tentang Standar Akuntansi


Pemerintahan (SAP), Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set
laporan keuangan berbasis akrual terdiri dari laporan pelaksanaan
anggaran (budgetary reports) dan laporan finansial, yang jika diuraikan
adalah sebagai berikut:

1) Laporan Realisasi Anggaran

LRA merupakan laporan yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi


dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh
pemerintah pusat/daerah dalam satu periode pelaporan . Laporan
realisasi anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah
pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBN/APBD.

LRA menyajikan informasi realisasi pendapatan-LRA, belanja,


transfer, surplus/defisit-LRA, dan pembiayaan, yang masing-
masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.
Informasi tersebut berguna bagi para pengguna laporan dalam
mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber-sumber daya
ekonomi, akuntabilitas dan ketaatan entitas pelaporan terhadap
anggaran karena menyediakan informasi-informasi sebagai
berikut:

6
a) Informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan
sumber daya ekonomi;

b) Informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh


yang berguna dalam mengevaluasi kinerja pemerintah
dalam hal efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran.

LRA menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi


sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai
kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam periode mendatang
dengan cara menyajikan laporan secara komparatif.

Setiap komponen dalam LRA dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan


atas Laporan Keuangan. Penjelasan tersebut memuat hal-hal yang
mempengaruhi pelaksanaan anggaran seperti kebijakan fiskal dan
moneter, sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara
anggaran dan realisasinya, serta daftar-daftar yang merinci lebih
lanjut atas angka-angka yang dianggap perlu untuk dijelaskan.

2) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP-SAL) menyajikan


pos-pos berikut, yaitu: saldo anggaran lebih awal (saldo tahun
sebelumnya), penggunaan saldo anggaran lebih, Sisa Lebih/Kurang
Pembiayaan Anggaran (SILPA/SIKPA) tahun berjalan, koreksi
kesalahan pembukuan tahun sebelumnya, lain-lain dan Saldo
anggaran lebih akhir untuk periode berjalan. Pos-pos tersebut
disajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya.

LP-SAL dimaksudkan untuk memberikan ringkasan atas


pemanfaatan saldo anggaran dan pembiayaan pemerintah, sehingga
suatu entitas pelaporan harus menyajikan rincian lebih lanjut dari
unsur-unsur yang terdapat dalam LP-SAL dalam Catatan atas
Laporan Keuangan. Struktur LP-SAL baik pada Pemerintah Pusat,

7
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak
memiliki perbedaan.

3) Laporan Operasional

Laporan Operasional (LO) menyediakan informasi mengenai


seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang
tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit
operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya
disandingkan dengan periode sebelumnya. Pengguna laporan
membutuhkan Laporan Operasional dalam mengevaluasi
pendapatan-LO dan beban untuk menjalankan suatu unit atau
seluruh entitas pemerintahan.

4) Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan sekurang-kurangnya pos-


pos Ekuitas awal atau ekuitas tahun sebelumnya, Surplus/defisit-
LO pada periode bersangkutan dan koreksi-koreksi yang langsung
menambah/mengurangi ekuitas, yang antara lain berasal dari
dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan
akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar, misalnya:

a) Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi


pada periode-periode sebelumnya;

b) Perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.

Di samping itu, suatu entitas pelaporan juga perlu menyajikan


rincian lebih lanjut dari unsur-unsur yang terdapat dalam Laporan
Perubahan Ekuitas yang dijelaskan pada Catatan atas Laporan
Keuangan.

5) Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan


mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.
8
Dalam neraca, setiap entitas mengklasifikasikan asetnya dalam aset
lancar dan nonlancar serta mengklasifikasikan kewajibannya
menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.

Neraca setidaknya menyajikan pos-pos berikut:

a) Kas dan setara kas;

b) Investasi jangka pendek;

c) Piutang pajak dan bukan pajak;

d) Persediaan;

e) Investasi jangka panjang;

f) Aset tetap;

g) Kewajiban jangka pendek;

h) Kewajiban jangka panjang; dan

i) Ekuitas.

6) Laporan Arus Kas

Pemerintah pusat dan daerah yang menyusun dan menyajikan


laporan keuangan dengan basis akuntansi akrual wajib menyusun
laporan arus kas untuk setiap periode penyajian laporan keuangan
sebagai salah satu komponen laporan keuangan pokok. Entitas
pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan laporan arus kas
adalah unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan
umum atau unit yang ditetapkan sebagai bendaharawan umum
negara/daerah dan/atau kuasa bendaharawan umum negara/daerah.

Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai


sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu
periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal
pelaporan.

9
a) Aktivitas operasi

Arus masuk kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh


dari: penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan
pajak (pnbp), penerimaan hibah, penerimaan bagian laba
perusahaan negara/daerah dan investasi lainnya penerimaan
lain-lain/penerimaan dari pendapatan luar biasa, dan
penerimaan transfer. sedangkan arus keluar kas untuk
aktivitas operasi terutama digunakan untuk : pembayaran
pegawai, pembayaran barang, pembayaran bunga,
pembayaran subsidi, pembayaran hibah, pembayaran
bantuan sosial, pembayaran lain-lain/kejadian luar biasa,
dan pembayaran transfer.

Jika suatu entitas pelaporan mempunyai surat berharga


yang sifatnya sama dengan persediaan, yang dibeli untuk
dijual, maka perolehan dan penjualan surat berharga
tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Jika
entitas pelaporan mengotorisasikan dana untuk kegiatan
suatu entitas lain, yang peruntukannya belum jelas apakah
sebagai modal kerja, penyertaan modal, atau untuk
membiayai aktivitas periode berjalan, maka pemberian
dana tersebut harus diklasifikasikan sebagai aktivitas
operasi. Kejadian ini dijelaskan dalam catatan atas laporan
keuangan.

b) Aktivitas investasi

Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan


pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan
pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak
termasuk dalam setara kas. Arus kas dari aktivitas investasi
mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto
dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya
10
ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di
masa yang akan datang.

Arus masuk kas dari aktivitas investasi terdiri dari :


penjualan aset tetap, penjualan aset lainnya; pencairan dana
cadangan; penerimaan dari divestasi; penjualan investasi
dalam bentuk sekuritas. sedangkan arus keluar kas dari
aktivitas investasi terdiri dari: perolehan aset tetap;
perolehan aset lainnya; pembentukan dana cadangan;
penyertaan modal pemerintah; pembelian investasi dalam
bentuk sekuritas.

c) Aktivitas pendanaan
Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan
pengeluaran kas yang yang berhubungan dengan pemberian
piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang jangka
panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan
komposisi piutang jangka panjang dan utang jangka
panjang. Arus kas dari aktivitas pendanaan mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan
perolehan atau pemberian pinjaman jangka panjang.
Arus masuk kas dari aktivitas pendanaan antara lain:
penerimaan utang luar negeri, penerimaan dari utang
obligasi, penerimaan kembali pinjaman kepada pemerintah
daerah, penerimaan kembali pinjaman kepada perusahaan
negara. sedangkan arus keluar kas dari aktivitas pendanaan
antara lain: pembayaran pokok utang luar negeri,
pembayaran pokok utang obligasi, pengeluaran kas untuk
dipinjamkan kepada pemerintah daerah, pengeluaran kas
untuk dipinjamkan kepada perusahaan negara.
d) Aktivitas transitoris

11
Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan dan
pengeluaran kas yang tidak termasuk dalam aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas
transitoris mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas
bruto yang tidak mempengaruhi pendapatan, beban, dan
pendanaan pemerintah. Arus kas dari aktivitas transitoris
antara lain transaksi Perhitungan Fihak Ketiga (PFK),
pemberian/penerimaan kembali uang persediaan
kepada/dari bendahara pengeluaran, serta kiriman uang.
PFK menggambarkan kas yang berasal dari jumlah dana
yang dipotong dari Surat Perintah Membayar atau diterima
secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspen
dan Askes. Kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar
rekening kas umum negara/daerah.
7) Catatan atas Laporan Keuangan.

Agar informasi dalam laporan keuangan pemerintah dapat


dipahami dan digunakan oleh pengguna dalam melakukan evaluasi
dan menilai pertanggungjawaban keuangan negara diperlukan
Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). CaLK memberikan
informasi kualitatif dan mengungkapkan kebijakan serta
menjelaskan kinerja pemerintah dalam tahapan pengelolaan
keuangan negara. Selain itu, dalam CaLK memberikan penjelasan
atas segala informasi yang ada dalam laporan keuangan lainnya
dengan bahasa yang lebih mudah dicerna oleh lebih banyak
pengguna laporan keuangan pemerintah, sehingga masyarakat
dapat lebih berpartisipasi dalam menyikapi kondisi keunagan
neagra yang dilaporkan secara lebih pragmatis. Pemahaman yang
memadai terhadap komponen-komponen laporan keuangan
pemerintah sangat diperlukan dalam menilai laporan
pertanggungjawaban keuangan negara. Dengan memahami tujuan,
manfaat dan isi/pos-pos dari setiap komponen laporan keuangan,
12
rakyat sebagai pengguna laporan keuangan akan lebih mudah
menilai kinerja Pemerintah dalam mengelola keuangan negara.
Rakyat dapat mengetahui jumlah dan sumber dana yang
dipungut/dikumpulkan oleh pemerintah dalam setiap periodenya,
bagaimana pengelolaannya, termasuk dapat menelusuri lebih jauh
penggunaan dana masyarakat tersebut serta mengevaluasi
sejauhmana capaian dari setiap program/kegiatan pemerintah.

Secara umum, struktur CaLK mengungkapkan hal-hal sebagai


berikut:

a) Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas


Akuntansi;

b) Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi


makro;

b. Komponen-komponen laporan keuangan sektor swasta

Komponen-komponen laporan keuangan sektor swasta meliputi :

1) Neraca (Laporan Posisi Keuangan)

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan


mengenai aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu. Setiap
entitas pelaporan mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan
tidak lancar serta mengklasifikasikan kewajiban menjadi
kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Neraca
yang menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya
pos-pos berikut :

a) Kas dan setara kas

b) Investasi jangka pendek

c) Piutang pajak dan bukan pajak

13
d) Persediaan

e) Investasi jangka panjang

f) Aset tetap

g) Kewajiban jangka pendek

h) Kewajiban jangka panjang

i) Ekuitas

2) Laporan laba rugi

Laporan laba rugi merupakan sebuah laporan yang menyajikan


informasi tentang pendapatan, beban dan laba atau rugi yang
diperoleh sebuah organisasi selama periode waktu tertentu.
Misalnya periode satu bulanan, tiga bulanan, enam bulanan atau
satu tahun penuh.

Laporan laba rugi dapat disajikan dengan bentuk multiple step.


Dalam laporan laba rugi seperti ini pendapatan dikelompokkan atas
pendapatan utama dan pendapatan lain-lain. Demikian juga dengan
biaya disajikan dari biaya operasional dan biaya tidak berasal dari
kegiatan utama perusahaan atau non operasi.

Laporan laba rugi dapat juga disajikan dengan bentuk single step
(satu langkah). Laporan ini hanya melaporkan satu informasi laba
bersih yang berasal dari hasi penguran semua pendapatan dan
semua biaya melalui satu kali pengurangan.

3) Laporan perubahan ekuitas/modal

Laporan perubahan ekuitas/modal merupakan laporan keuangan


yang menyajikan pengaruh laba rugi tahun berjalan serta
penggunaannya dan penambahan atau pengurangan modal pemilik.
Saldo awal moda ditambah atau dikurangi dengan perubahan

14
modal tahun berjalan akan menghasilkan saldo modal akhir tahun.
Saldo modal ini akan sama dengan total ekuitas dalam neraca.

4) Laporan arus kas

Laporan arus kas dapat dibuat dengan menggunakan laba rugi


tahun berjalan dan neraca komparatif yang dibuat dua tahun
berturut-turut. Untuk menghitung kas bersih, unsur-unsur
pendapatan dan biaya yang tidak memerlukan penerimaan atau
pemgeluaran kas harus dikelurarkan dari unsur laba atau rugi dari
laporan laba rugi.

Laporan arus kas memuat ikhtisar penerimaan dan pengeluaran kas


dari kelompok aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Hasil
dari penjumlahan arus kas bersih dari tiap kelompok aktivitas
merupakan surplus atau defisit kas periode berjalan. (Samryn,
2012: 40-44)

5) Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan ini berupa perincian dari suatu


perkiraan yang disajikan seperti perkiraan aktiva tetap. Catatan
atas laporan keuangan juga digunakan untuk memberi informasi
mengenai kebijakan akuntansi. (Pahala Ninggolan, 2007:69)

3. Perbedaan Laporan Keuangan Publik dengan Laporan Keuangan Swasta

Perbedaan Laporan Keuangan Publik dan


Laporan Keuangan Swasta

Laporan Keuangan
Aspek Perbedaan Laporan Keuangan Swasta
Publik

15
Fokus pada masalah finansial
Fokus Laporan Keuangan Fokus pada aspek finansial.
dan politik.
Organisasi secara
Lingkup Laporan Keuangan Pada bagian organisasi.
keseluruhan.
Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban ditujukan
ditujukan kepada para
Akuntabilitas pada pihak legislatif/parlemen
pemegang saham dan
dan masyarakat.
kreditur.
Orientasi pada jangka
Orientasi pada jangka panjang panjang tidak dapat
Orientasi Laporan Keuangan karena terkait dengan konsep dilakukan secara mendetail
politik dan kenegaraan. karena dibatasi oleh adanya
ketidakpastian pasar.
Ditentukan oleh Standar
Ditentukan oleh Standar
Akuntansi Keuangan (SAK),
Aturan Pelaporan Akuntansi Pemerintahan
pasar modal dan praktek
(SAP).
akuntansi.
Diperiksa oleh Badan
Pihak Pemeriksa Laporan Diperiksa oleh pihak auditor
Pengawas
Keuangan independen.
Keuangan (BPK).
Penggunaan Dasar Sebagian masih menggunakan Sepenuhnya menggunakan
Akuntansi dasar akuntansi kas. dasar akuntansi akrual.

4. Laporan keuangan Publik dan Laporan Keuangan Swasta juga terdapat beberapa
persamaan, antara lain:

1) Akuntansi sektor publik maupun akuntansi sektor komersial sama-sama


memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi

2) Akuntansi sektor publik maupun akuntansi sektor komersial mengikuti


prinsip-prinsip dan standar akuntansi yang diterima secara umum.

16
3) Keduanya merupakan bagian terpadu dari sistem ekonomi yang sama dan
juga menggunakan sumberdaya yang langka untuk mencapai tujuan.

4) Keduanya harus menggunakan dan mengkonversi sumber daya yang


langka yang akan diolah untuk menghasilkan barang dan jasa dalam
bentuk yang lebih berguna

5) Sama-sama menghasilkan laporan keuangan yang sangat diperlukan untuk


mengelola organisasi.

6) Laporan keuangan yang dihasilkan merupakan informasi yang sangat


berguna bagi proses pengambilan keputusan, khususnya keputusan di
bidang ekonomi.

7) Sama-sama memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya agar


kualitas keputusan yang dihasilkan dapat diterapkan secara efektif dan
efisien.

5. Pengguna Laporan Keuangan Sektor Publik dan Swasta

a) Pengguna Laporan Keuangan Sektor Publik

Dalam pelaporan keuangan, terdapat dua pihak yang dianggap sebagai


pihak utama pengguna laporan keuangan, yaitu pihak intern dan pihak
ekstern. Untuk pihak ekstern, lembaga nirlaba yang termasuk organisasi
publik harus melaporkan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Arus Kas
dan Catatan atas Laporan Keuangan. (Pahala Nainggolan, 2007:58)

Sedangkan dalam PP No. 24 tahun 2005 yang selanjutnya direvisi menjadi


PP. 71 Tahun 2010 tentang SAP (Standar Akuntansi Pemerintah)
pengguna laporan keuangan Pemerintah dibagi menjadi empat bagian
yaitu:

1) Masyarakat

2) Para wakil rakyat, lembaga pengawas dan lembaga pemeriksa

17
3) Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi
dan pinjaman

4) Pemerintah

Sedangkan menurut Serikat Dagang Sektor Publik GASB (1999, p. B184) 


pengguna laporan keuangan sektor publik digolongkan hanya pada tiga
kelompok yaitu :

1) Masyarakat yang kepadanya pemerintah bertanggung jawab

2) Legislatif dan badan pengawasan yang secara langsung mewakili


rakyat

3) Investor dan kreditor yang memberi pinjaman atau berpartisipasi


dalam proses pemberian pinjaman.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengguna laporan keuangan sektor publik


adalah masyarakat, para wakil rakyat, pengawas, pihak donasi, investasi,
pinjaman, pembayar pajak.

b) Pengguna Laporan Keuangan Sektor Swasta

Menurut Ahmed Riahi (2006:250) pengguna laporan keuangan swasta ada


lima belas kategori yaitu:

1) Pemegang saham

2) Kreditor jangka panjang

3) Kreditor jangka pendek

4) Analis dan penasihat yang melayani pihak-pihak diatas

5) Para karyawan

6) Para direktur noneksekutif

7) Para pelanggan

8) Pemasok
18
9) Kelompok-kelompok industry

10) Serikat pekerja

11) Departemen dan kementerian pemerintahan

12) Publik

13) Badan-badan regulatoris

14) Perusahaan-perusahaan lain, baik domestik dan asing

15) Para penyusun standar dan riset-riset akademik

Pihak luar atau eksternal juga merupakan pihak yang berkepentingan


terhadap laporan keuangan. Yang termasuk dalam kelompok pengguna
laporan keuangan sektor swasta adalah sebagai berikut:

1) Pemegang saham atau pemilik, berkepentingan untuk mengetahui


perkembangan ekuitas mereka dalam perusahaan atau estimasi
perolehan bagian keuntungan yang akan diterima dalam bentuk
dividen atas tiap lembar saham yang dimiliki.

2) Pemerintah, untuk menentukan jumlah pajak terutang. Akumulasi


informasi dan laporan keuangan perusahaan oleh pemerintah dapat
digunakan sebagai salah satu alat untuk mengukur, meramal dan
merencanakan perekonomian nasional, serta potensi perolehan dan
untuk pelayanan publik.

3) Investor sebagai penyandang dana untuk membiayai proyek


tertentu. Investor mengharapkan keuntungan dari proyek
investasinya dalam bentuk pembagian laba.

4) Kreditor, untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk


membayar bunga dan melunasi pokok pinjaman.

5) Individu pegawai dan serikat pekerja, untuk menilai keberhasilan


mereka bekerja bersama-sama untuk membentuk kinerja
perusahaan secara keseluruhan.
19
6) Asosiasi usaha, untuk menilai kinerja rata-rata anggota asosiasi,
atau untuk menentukan standar kinerja dalam lingkungan bisnis
yang sejenis.

7) Masyarakat luas, untuk mengetahui hak-hak masyarakat terhadap


keberadaan perusahaan dimana perusahaan berdiri. (Samryn,
2012:12)

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengguna laporan keuangan sektor swasta


adalah pemegang saham atau pemilik, Pemerintah, Investor, Kreditor,
Individu pegawai dan serikat pekerja, Kelompok-kelompok industri, 
Asosiasi usaha, pemasok dan pelanggan, Pemerintah.

20
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Akuntansi Sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan
sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Dilihat dari sisi internal
organisasi laporan keuangan sektor publik merupakan alat pengendalian dan evaluasi
kinerja manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi eksternal, laporan keuangan
merupakan alat pertanggungjawaban terhadap publik dan sebagai dasar untuk mengambil
keputusan.
Akuntansi sektor publik bertujuan untuk memberi informasi yang bertujuan untuk
pengambilan keputusan ekonomi, sosial, politik, dan sebagai bukti pertanggungjawaban
dan pengelolaan, serta untuk memberi informasi yang digunakan untuk mengevaluasi
kinerja manajerial dan organisasional. Laporan keuangan pemerintahan dan laporan
keuangan komersial memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut meliputi jenis laporan yang
dihasilkan, elemen laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, dan teknik akuntansi
yang digunakan.

3.2. SARAN
RMK ini tentu jauh dari kata sempurna maka dari itu, kami ,mengharapkan kritik dan
saran demi tercapainya kesempurnaan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo. Akuntansi Sektor Publik. 2002. Yogyakarta: Andi

http://vivi521.blogspot.com/2011/10/tujuan-dan-fungsi-laporan-keuangan.html?m=1

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-laporan-keuangan-sektor-publik-dan-perbedaannya-
dengan-laporan-keuangan-sektor-swasta/

https://rida1795.blogspot.com/2017/03/perbedaan-laporan-keuangan-pemerintahan.html

http://harahapinhere.blogspot.com/2009/11/laporan-keuangan-sektor-publik_14.html

http://map.uma.ac.id/2020/10/apa-itu-laporan-keuangan-sektor-publik/

http://vivi521.blogspot.com/2011/10/tujuan-dan-fungsi-laporan-keuangan.html

http://widinurdiati22.blogspot.com/2017/03/perbedaan-format-laporan-keuangan.html

22

Anda mungkin juga menyukai