PEMBAHASAN
1
Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan
laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas
publik.
2
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) merupakan prinsip- prinsip
akuntansi yang ditetapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan pemerintah.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan
saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.( Permendagri No.64 Tahun
2013 Pasal 1 ayat 10)
Perubahan akuntansi berbasis kas menjadi akrual bukan sekedar masalah teknis
pencatatan transaksi dan menyajikan laporan keuangan, tetapi membutuhkan
kebijakan akuntansi (accounting policy), perlakuan akuntansi untuk suatu
transaksi (accounting treatment), pilihan akuntansi (accounting choice), serta
mendesain atau menganalisis sistem akuntansi yang ada. Oleh karenanya,
proses pelaporan keuangan pemerintah harus dikerjakan oleh Sumber daya
Manusia yang memiliki kompetensi agar mampu menyusun dan menyajikan
Laporan Keuangan sektor Publik yang berkualitas.
C. Tujuan Dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik
1. Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik Sebagai berikut:
a. Kepatuhan dan Pengelolaan (Compliance and Stewardship)
Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada
pengguna laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa
pengelolaan sumber daya telah dilakukan sesuai dengan ketentutan
hukum dan peraturan lain yang telah ditetapkan.
3
b. Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif (Accountability and
Retrospective Reporting)
Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban
kepada publik. Laporan keuangan digunakan untuk memonitor kerja dan
mengevaluasi manajemen, memberikan dasar untuk mengamati tren
antarkurun waktu, pencapaian atas tujuan yang telah ditetapkan, dan
membandingkannya dengan kinerja organisasi lain yang sejenis jika ada.
c. Perencanaan dan Informasi Otorisasi (Planning and Authorization
Information)
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan
kebijakan dan aktivitas di masa yang akan datang dan memberikan
informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana.
d. Kelangsungan Organisasi (Viability)
Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pengguna dalam
menentukan apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan
menyediakan barang dan jasa (pelayanan) di masa yang akan datang.
e. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada
organisasi untuk mengemukakan pernyataan atas pretasi yang telah
dicapai kepada pengguna yang dipengaruhi karyawan dan masyarakat,
serta sebagai alat komunikasi dengan publik dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
4
c. Memberikan informasi yang bermanfaat dalam menilai kinerja manajer
organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta aspek
kinerja lainnya.
d. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, kekayaan
bersih, pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah
sumber daya dan kepentingan sumber daya.
e. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama 1 periode.
f. Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memperoleh
dan membelanjakan sumber daya kas, mengenai utang dan
pembayaran kembali utang, dan mengenai faktor-faktor yang dapat
memengaruhi likuiditas organisasi
g. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pengguna dalam
memahami informasi keuangan yang diberikan.
5
E. Persamaan Laporan Keuangan Sektor Publik & Swasta
1. Dokumen-dokumen sumber
2. Berperan sebagai hubungan masyarakat
3. Membutuhkan standar akuntansi sebagai pedoman
6
laporan posisi keuangan, laporan kinerja keuangan, laporan arus
kas, dan laporan perubahan aktiva/ekuitas neto; dan
Menyediakan informasi yang tidak disajikan pada laporan
keuangan, namun persyaratan penyajian wajar tetap diterapkan
Manajemen
Pemilih (voters)
Badan pengawas (oversight bodies)
Pengklasifikasian tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa pembayar
pajak, pemberi dana bantuan, investor, dan pembayar jasa pelayanan
merupakan sumber penyedia keuangan organisasi, karyawan dan pemasok
merupakan penyedia tenaga kerja dan sumber daya material, dewan
legislative, dan manajemen membuat keputusan alokasi sumber daya, dan
aktivitas mereka semua diawasi oleh pemilih dan badan pengawas, termasuk
level pemerintahan yang lebih tinggi.
2. Anthony mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sektor publik menjadi
lima kelompok, yaitu:
Lembaga pemerintah (governing bodies)
7
Investor dan kreditor
Pemberi sumber daya (resourceproviders)
Badan pengawas (oversight bodies)
Konstituen
Jadi Pemakian Laporan keuangan sektor publik Menurut Anthony adalah dengan
mempertimbangkan semut organisasi nonbisnis, bukan untuk organisasi
pemerintahan saja.
3. Drebin et al mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan untuk sektor
pemerintahan saja.
4. menurut Hanley el d. (1992) mengklasifikasikan pengguna laporan keuangan
sektor publik menjadi dua belas kelompok, yaitu:
Anggota terpilih (electedmembers)
Masyarakat sebagai pemilih dan/atau pembayar pajak
Pelanggan atau klien
Karyawan/pegawai
Pelanggan dan pemasok
Pemerintah
Pesaing (competitors)
Regulator
Pemberi pinjaman (leaders)
Donor dan sponsor
Investor atau patner bisnis
Kelompok penekan lainnya
5.Borgonovi dan Anessi-Pessina(l997) pemakai laporan keuangan
sektor publik menurut :
Masyarakat pengguna jasa publik
Masyarakat pembayar pajak
Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan
public sebagai input atas aktivitas organisasi
Bank dan masyarakat sebagai kreditor pemerintah
8
Badan-badan internasional, seperti Bank Dunia, IMF, ADB, PBB, dsb.
Investor using dan Country Analyst
Generasi yang akan datang
Lembaga Negara
Kelompok Politik (Partai Politik)
Manajer publik (Gubernur, Bupati, Direktur BUMN/BUMD)
Pegawai pemerintah
6. Sedang menurut Serikat dagang sektor publik Governmental Accounting
Standars Board (GASB) pemakai laporan keuangan pemerintah menjadi
tiga kelompok besar, yaitu:
Masyarakat yang kepadanya pemerintah bertanggungjawab,
Legislatif dan Badan Pengawasan yang secara langsung mewakili rakyat,
Investor dan kreditor yang memberi pinjaman dan/ atau berpartisipasi
dalam proses pemberian pinjaman.
9
Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin
mengetahui keberadaan dan penggunaan dana yang telah
diberikan. Publik ingin mengetahui apakah pemerintah telah
melakukan ketaatan fiskal dan ketaatan pada peraturan
perundangan atas pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan.
Parlemen dan kelompok politik memerlukan informasi
keuangan untuk melakukan fungsi pengawasan, mencegah
terjadinya laporan yang bias atas kondisi keuangan
pemerintah, dan penyelewengan keuangan negara.
Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai
komponen sistem informasi manajemen untuk membantu
perencanaan dan pengendalian organisasi, pengukuran
kinerja, dan membandingkan kinerja organisasi antar kurun
waktu dan dengan organisasi lain yang sejenis.
Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen
kompensasi.
10
Infrastruktur, pabrik dan peralatan xxx
Tanah dan bangunan xxx
Aktiva Tidak Berwujud
Aktiva Nonkeuangan Lainnya xxx
Total Aktiva Tidak Lancar xxx
Total Aktiva xxx
Kewajiban
Kewajiban lancar
Utang usaha Xxx
Pinjaman jangka pendek Xxx
Bagianlancar pinjaman jangka panjang Xxx
Penyisihan Xxx
Employee benefids Xxx
Pensiun Xxx
Total kewajiban lancar xxx
Kewajiban tidak lancar
Utang usaha Xxx
Pinjaman Xxx
Penyisihan Xxx
Employee benefids Xxx
Pensiun Xxx
Total kewajiban tidak lancar xxx
Total kewajiban xxx
Aktiva neto xxx
Aktivitas/ ekuitas neto Xxx
Modal sumbangan Xxx
Entitas pemerintah Xxx
Cadangan Xxx
Akuntansi suplus Xxx
xxx
Partisivasi minoritas xxx
Aktiva/ekuitas neto xxx
11
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20XX
(dalam ribuan rupiah)
Pendapatan Operasi
Pajak xxx
Batas jasa, denda, hukuman dan perizinan xxx
Pendapatan dari transaksi pertukaran xxx
Transfer dari entitas pemerintah lain xxx
Pendapatan operasi lainnya xxx
Total pendapatan operasi xxx
Biaya operasi
Jasa publik umum xxx
Pertahanan xxx
Keteraturan dan kemanan publik xxx
Pendidikan xxx
Kesehatan xxx
Proteksi/jaring pengaman sosial xxx
Fasilitas masyarakat dan perumahan xxx
Rekreasi, budaya dan agama xxx
Masalah ekonomi xxx
Proteksi lingkungan xxx
Biaya ekonomi xxx
Surplus (Defisit) dari aktiva operasi xxx
Biaya bunga (xxx)
Surplus penjualan properti, pabrik dan peralatan xxx
Pendapatan (biaya) total non-operasi xxx
Surplus (Defisit) dari aktiva operasi xxx
Surplus (defisit) saham partisipasi minoritas xxx
Surplus (defisit) neto Pos Luar Biasa xxx
Pos luar biasa xxx
Surpus (defisit) neto selama periode berjalan xxx
Pendapatan Operasi
Pajak xxx
Batas jasa, denda, hukuman dan perizinan xxx
12
Pendapatan dari transaksi pertukaran xxx
Transfer dari entitas pemerintah lain xxx
Pendapatan operasi lainnya xxx
Total pendapatan operasi xxx
Biaya operasi
Gaji, upah dan employee benefits xxx
Grants dan pembayaran transfer lain xxx
Perlengkapan dan barang konsumsi yang dipakai xxx
Biaya penyusutan dan amortisasi xxx
Biaya operasi lainnya xxx
TOTAL BIAYA ORASI xxx
Surplus/ (Defisit) dari Aktivitas Operasi xxx
Biaya keuangan (xxx)
Surplus penjualan properti, pabrik dan peralatan xxx
Pendapatan (biaya) total monoperasi xxx
Surplus/ (Defisit) dari Aktiva Biasa xxx
Surplus/ (Defisit) saham partisipasi minoritas xxx
Surplus/(Defisit) Neto Sebelumnya Pos Luar Biasa xxx
Pos luar biasa
Surplus/(Defisit) Neto selama Periode Berjalan xxx
3. Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber,
penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama TA 2015 serta saldo kasdan
setara kas pada tanggal 31 Desember 2015.
13
Laba/rugi penjualan investasi (xxx)
Peningkatan aktivitas lancar lainnya (xxx)
Peningkatan investasi karena evaluasi (xxx)
Peningkatan piutang (xxx)
Pos luar biasa
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian bangunan dan peralatan (xxx)
penjulanan bangunan dan peralatan xxx
Hasil penjualan investasi xxx
Pembelian sekuritas mata uang asing (xxx)
Arus kas neto dari aktivitas investasi xxx
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN xxx
Penerimaan dari pinjaman xxx
Pembayaran kembali pinjaman (xxx)
Distribusi/ dividen kepada pemerintah (xxx)
Arus kas neto dari aktivitas pembiayaan xxx
14
Pembelian sekuritas mata uang asing (xxx)
Arus kas neto dari aktivitas investasi xxx
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN xxx
Penerimaan dari pinjaman Xxx
Pembayaran kembali pinjaman (xxx)
Distribusi/deviden dari BUMD xxx
Arus kas neto dari aktivitas pembiayaan xxx
Kenaikan/ (penurunan) neto kas dan setara kas xxx
Kas dan setara kas awal periode xxx
Kas dan setara kas akhirperiode xxx
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan :
15
Akuntansi Sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan
laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas
publik. Dilihat dari sisi internal organisasi laporan keuangan sektor
publik merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan
organisasi. Sedangkan dari sisi eksternal, laporan keuangan merupakan
alat pertanggungjawaban terhadap publik dan sebagai dasar untuk
mengambil keputusan.
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2013 tentang
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dengan basis akrual pada
pemerintah daerah. Kondisi tersebut semakin memicu pemerintah agar
meningkatkan semua kemampuannya guna menghadapi perubahan
peraturan yang dinamis, agar pelaporan keuangan pemerintah
juga semakin berkualitas dan memenuhi karakteristik kualitatifnya.
Pada akhirnya pemerintah dapat mencapai akuntabilitas serta
melaksanakan transparansi, karena mampu menyajikan laporan keuangan
yang relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami
oleh para penggunanya.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra, 2010, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Nordiawan, Deddi, (2011), Akuntansi Sektor Publik, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
16
Annisa (2012). Pengaruh Fungsi Audit Intern Terhadap Pengendalian Intern Proses
Produksi (Sensus Pada Perusahaan Industri Manufaktur Skala Menengah Besar Di
Tasikmalaya). Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Badan Pemeriksa Keuangan RI. (2013). “Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester 2
Tahun 2012”. Melalui http://www.bpk.go.id [10/03/2013].
Halim, Abdul dan Muhammad S. Kusufi. 2012. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi
Keuangan Daerah Edisi Empat. Penerbit: Erlangga, Jakarta.
17