Anda di halaman 1dari 19

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/333041431

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA


KEUANGAN PERUSAHAAN

Conference Paper · September 2015

CITATION READS

1 852

2 authors, including:

Robert Pius Pardede


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Bogor, Indonesia
18 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Accounting Research View project

All content following this page was uploaded by Robert Pius Pardede on 13 May 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Tahun 2012-2014 )

Yovan Erlanda
Robert Pius Pardede
Jurusan Akuntansi – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor

ABSTRAK

Bermula dari teori agensi dan good corporate governance yang mengembangkan
prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh mekanisme good corporate
governance terhadap kinerja keuangan. Dengan good corporate governance yang
diproksikan dengan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan
komisaris, kualitas audit, serta kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA, EPS,
dan PER.
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia, yang menerbitkan annual report dan telah diseleksi dengan
purposive sampling dari tahun 2012-2014, dan diperolehlah 30 perusahaan yang akan
diteliti. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan hipotesis diuji
menggunakan metode analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan
untuk menguji mekanisme good corporate terhadap kinerja keuangan.
Hasil penelitian secara simultan mekanisme GCG berpengaruh signifikan
terhadap ROA, namun secara parsial hanya struktur dewan komisaris saja yang
memiliki pengaruh terhadap ROA. Hasil penelitian secara simultan mekanisme GCG
berpengaruh signifikan terhadap EPS, namun secara parsial hanya kualitas audit saja
yang memiliki pengaruh signifikan terhadap EPS. Hasil penelitian secara simultan
mekanisme GCG berpengaruh signifikan terhadap PER, namun secara parsial hanya
kepemilikan saham institusional saja yang memiliki pengaruh signifikan terhadap PER.

Kata kunci : good corporate governance, kepemilikan manajerial, kepemilikan


institusional, dewan komisaris, kualitas audit, ROA, EPS, PER.

1
PENDAHULUAN

Peran penting penerapan Good Corporate Governance dapat dilihat dari


sisi salah satu tujuan penting didalam mendirikan sebuah perusahaan yang
selain untuk meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham,
juga untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui peningkatan
nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan tersebut dapat dicapai jika
perusahaan mampu beroperasi dengan mencapai laba yang ditargetkan.
Melalui laba yang diperoleh tersebut, perusahaan akan mampu memberikan
deviden kepada pemegang saham, meningkatkan pertumbuhan perusahaan
dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Namun dalam
mencapai tujuan tersebut, ada beberapa hambatan yang akan dihadapi
perusahaan, dimana hambatan tersebut pada umumnya bersifat fundamental.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, maka perusahaan
perlu memiliki suatu sistem tata kelola perusahaan (corporate governance)
yang baik (good corporate governance), yang mampu memberikan
perlindungan efektif kepada para pemegang saham dan pihak kreditur,
sehingga mereka yakin terhadap perolehan keuntungan dari investasinya
dengan wajar dan bernilai tinggi. Selain itu juga dapat menjamin
terpenuhinya kepentingan karyawan serta perusahaan itu sendiri. Dari sinilah,
nampak bahwa penerapan GCG sangatlah penting bagi perusahaan.
Mekanisme GCG adalah suatu keberadaan komisaris independen dalam
perusahaan, presentase saham yang dimiliki oleh institusional (kepemilikan
institusional), presentase saham yang dimiliki oleh manajemen (kepemilikan
manajerial), serta kualitas audit.
Investor ataupun calon investor senantiasa akan menganalisa laporan
keuangan perusahaan sebelum mengambil kuputusan untuk berinvestasi.
Tujuan berinvestasi pada suatu perusahaan adalah untuk memperoleh return,
jika yang diharapkan adalah retrun yang berasal dari aktifitas normal
perusahaan, maka investor menilai profitabilitas perusahaan. Profitabilitas
suatu perusahaan dapat diukur dengan beberapa rasio keuangan yaitu net
Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Price Earning Ratio
(PER).

2
Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan pendahuluan di atas, maka rumusan permasalahan dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah mekanisme GCG berpengaruh secara simultan maupun parsial
terhadap ROA?
2. Apakah mekanisme GCG berpengaruh secara simultan maupun parsial
terhadap EPS?
3. Apakah mekanisme GCG berpengaruh secara simultan maupun parsial
terhadap PER?

Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
untuk:
1. Untuk mengetahui pengaruh mekanisme GCG secara simultan maupun
parsial terhadap ROA.
2. Untuk mengetahui pengaruh mekanisme GCG secara simultan maupun
parsial terhadap EPS.
3. Untuk mengetahui pengaruh mekanisme GCG secara simultan maupun
parsial terhadap PER.

Tinjauan Pustaka

Pengertian Good Corporate Governance


Corporate Governance adalah istilah yang sering digunakan untuk
menjelaskan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan
mengelola kegiatan usaha perusahaan dalam rangka meningkatkan kekayaan
pemegang saham (Ehikioya, 2009).
Tentang GCG menurut Cadbury Committee dalam Forum Corporate
Governance Indonesia (FCGI) adalah seperangkat peraturan yang mengatur
hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaaan, pihak
kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan
ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau
dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan
perusahaaan.

3
Pengukuran Corporate Governance
Implementasi pengukuran GCG dalam penelitian ini akan diukur dari 4
aspek yaitu: kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan
komisaris, dan kualitas audit, yang secara lengkap akan dijelaskan pada
uraian berikut ini:
1. Kepemilikan Manajerial
Menurut Savitri (2010) Kepemilikan manajerial didefinisikan sebagai
persentase saham yang dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut
dalam pengambilan keputusan perusahaan yang meliputi komisaris dan
direksi. Dalam hal ini menyatakan bahwa kepemilikan perusahaan
merupakan mekanisme yang dapat digunakan agar pengelola
melakukan aktivitas sesuai dengan kepentingan pemilik perusahaan.
2. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan Institusional adalah proporsi kepemilikan saham oleh
institusi. Dengan adanya kepemilikan tersebut, maka institusi dapat
memantau secara profesional perkembangan investasinya, sehingga
potensi kecurangan dapat ditekan.
3. Dewan Komisaris
Siallagan dan Machfoez (dalam Ayu, 2011) mengatakan bahwa selain
konsentrasi kepemilikan, peranan dewan komisaris juga diharapkan
dapat meningkatkan laba dengan membatasi tingkat manajemen laba
melalui fungsi monitoring atas pelaporan keuangan. Fungsi monitoring
yang dilakukan oleh dewan komisaris dipengaruhi oleh jumlah atau
ukuran dewan komisaris. Dalam penelitiannya Siallagan dan Machfoez
(2006) mengunakan proksi dewan komisaris untuk mengukur GCG.
4. Kualitas Audit
Kualitas audit dapat diukur dengan menggunakan proksi ukuran di
Kantor Akuntan Publik (KAP), apakah perusahaan tersebut diaudit oleh
KAP big four atau non big four.

Pengukuran Kinerja Keuangan


1. Return On Assets
Return on Asset (ROA) dapat merefleksikan keuntungan bisnis dan
efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total aset yang ada dalam
perusahaan. Rasio ini mewakili rasio profitabilitas, yang mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan

4
menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi nilai
ROA, semakin efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya, maka
menunjukkan kinerja yang semakin baik karena akan menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan.
2. Earning Per Share
Earning Per Share (EPS) juga merupakan alat analisis tingkat
profitabiltas perusahaan untuk menunjukan pendapatan yang diperoleh
untuk tiap lembar saham. Menurut Elliot dan Elliot (2005) EPS menilai
pendapatan bersih yang diperoleh setiap lembar saham biasa, salah
satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan
deviden, jika nilai laba per saham kecil maka kecil pula kemungkinan
perusahaan untuk membagikan deviden. Maka dapat dikatakan investor
akan lebih meminati saham yang memiliki EPS tinggi dibandingkan
saham yang memiliki EPS rendah. EPS yang rendah cenderung
membuat harga saham turun.
3. Price Earning Ratio
Kegunaan PER adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai
kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh EPS. PER menunjukkan
hubungan antara pasar saham biasa dengan EPS. Makin besar PER
suatu saham maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap
pendapatan bersih per sahamnya. Angka rasio ini biasanya digunakan
investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dimasa yang akan datang.

Kerangka Pemikiran Konseptual

METODE PENELITIAN

5
Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yakni data yang mengacu
pada sumber yang telah ada. Data yang digunakan bersumber dari laporan
tahunan perusahaan yang terdapat di Indonesia Capital Market Directory
(ICMD), Indonesia Stock Exchange, Annual Repot, dan juga melalui internet
(www.idx.co.id), serta situs resmi perusahaan dan berbagai sumber lainnya.
Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain:
a. Laporan keuangan selama tiga periode, yaitu tahun 2012-2014.
b. Data perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh institusi
selama tiga periode, yaitu tahun 2012-2014.
c. Memiliki kepemilikan saham manajerial.
d. Memiliki dewan komisaris independent diatas 30%.

Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Skala
Good Corporate 1. Kepemilikan Manajerial Rasio
Governance (X) 2. Kepemilikan Institusional Rasio
3. Dewan komisaris Rasio
4. Kualitas Audit Rasio

Kinerja keuangan (Y) 1. Return on Asset (ROA) Rasio


2. Earning Per Share (EPS) Rasio
3. Price Earning Ratio (PER) Rasio

Metode Analisis
Adapun jenis metode penelitian yang dipakai penulis adalah metode
statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Metode statistik deskriptif merupakan bagian dari penelitian deskriptif.
Sugiono (2008) dalam Larasti (2013) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif
adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri,
baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan,
atau menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya.

6
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini penulis mengambil 30 sampel perusahaan


manufaktur selama 3 tahun yaitu dari tahun 2012-2014 sehingga didapatkan
90 sampel yang akan diteliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder yang diambil di Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan
peneliti mengolah data dengan menggunakan program spss 22.

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji R2 atau uji determinasi merupakan suatu ukuran yang penting


dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model
regresi yang terestimasi. Nilai koefisien determinasi (R2) ini mencerminkan
seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel
bebas X. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (R 2 = 0), artinya
variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila R2 =
1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dengan
kata lain bila R2 = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis
regresi. Dengan demikian baik atau buruknya suatu persamaan regresi
ditentukan oleh R2 nya yang mempunyai nilai antara nol dan satu.

Hasil Uji Koefisien Determinasi Terhadap Y1 (ROA)


Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 .649a .421 .394 .09004 1.813

a. Predictors: (Constant), x4, x2, x3, x1

b. Dependent Variable: y1
Sumber : Data sekunder diolah (2015)

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai R Square yang


diperoleh adalah 0,421 atau 42,1%. Sedangkan nilai Adjusted R Square yang
diperoleh adalah sebesar 0,394 atau 39,4%. Untuk regresi dengan lebih dari
dua variabel bebas digunakan Adjusted R Square sebagai koefesien
determinasi. Karena dalam penelitian ini digunakan empat variabel bebas,
maka koefisien determinasi yang digunakan adalah angka dari nilai Adjusted
R Square sebesar 39,4%. Angka tersebut memberikan arti bahwa ROA

7
(Return On Assets) perusahaan dipengaruhi oleh kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, dewan komisaris, dan kualitas audit sebesar 39,4%
sedangkan sisanya sebesar 60,6% dipengaruhi faktor lain diluar pembahasan
ini.

Hasil Uji Koefisien Determinasi Terhadap Y2 (EPS)

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,341a ,116 ,075 1,75204 1,873

a.Predictors: (Constant), x4, x2, x3, x1


b.Dependent Variable: LnY2
Sumber : Data sekunder diolah (2015)

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai R Square yang


diperoleh adalah 0,116 atau 11,6%. Sedangkan nilai Adjusted R Square yang
diperoleh adalah sebesar 0,075 atau 7,5%. Untuk regresi dengan lebih dari
dua variabel bebas digunakan Adjusted R Square sebagai koefesien
determinasi. Karena dalam penelitian ini digunakan empat variabel bebas,
maka koefisien determinasi yang digunakan adalah angka dari nilai Adjusted
R Square sebesar 7,5%. Angka tersebut memberikan arti bahwa EPS (Earning
Per Share) perusahaan dipengaruhi oleh kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional, dewan komisaris, dan kualitas audit sebesar 7,5% sedangkan
sisanya sebesar 92,5% dipengaruhi faktor lain diluar pembahasan ini.

Hasil Uji Koefisien Determinasi Terhadap Y3 (PER)

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,351a ,123 ,082 14,06805 2,108

a. Predictors: (Constant), x4, x2, x3, x1


b. Dependent Variable: y3
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai R Square yang
diperoleh adalah 0,123 atau 12,3%. Sedangkan nilai Adjusted R Square yang
diperoleh adalah sebesar 0,082 atau 8,2%. Untuk regresi dengan lebih dari
dua variabel bebas digunakan Adjusted R Square sebagai koefesien
determinasi. Karena dalam penelitian ini digunakan empat variabel bebas,

8
maka koefisien determinasi yang digunakan adalah angka dari nilai Adjusted
R Square sebesar 8,2%. Angka tersebut memberikan arti bahwa PER (Price
Earning Ratio) perusahaan dipengaruhi oleh kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, dewan komisaris, dan kualitas audit sebesar 8,2%
sedangkan sisanya sebesar 91,8% dipengaruhi faktor lain diluar pembahasan
ini.

Uji Signifikansi (Uji F)


Dalam melakukan pengujian ini menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependent. Penelitian ini untuk
mengetahui kepemilikan manejerial, kepemilikan institusional, jumlah
anggota dewan komisaris, kualitas audit berpengaruh bersama-sama
terhadap kinerja keuangan perusahaan.
a. Jika signifikansi > 0,05 berarti bahwa secara bersama-sama variabel
independen tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.
b. Jika signifikansi < 0,05 berarti bahwa secara bersama-sama variabel
independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:


 Ho = hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungannya atau pengaruh secara

simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen.


 Ha = hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh secara
simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Hasil Uji Signifikansi Terhadap Y1 (ROA)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,501 4 ,125 15,464 ,000a

Residual ,689 85 ,008

Total 1,191 89

a. Predictors: (Constant), x4, x2, x3, x1


b. Dependent Variable: y1
Sumber : Data sekunder diolah (2015)

9
Dari hasil uji signifikansi (Uji F) diatas, dapat disimpulkan kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional, jumlah anggota dewan komisaris,
kualitas audit secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap ROA
dengan nilai F sebesar 15,464 dan nilai signifikannya 0,000 < 0,05.
Maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Hasil Uji Signifikansi Terhadap Y2 (EPS)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 34,399 4 8,600 2,802 ,031a

Residual 260,920 85 3,070

Total 295,319 89

a.Predictors: (Constant), x4, x2, x3, x1


b.Dependent Variable: LnY2
Sumber : Data sekunder diolah (2015)

Dari hasil uji signifikansi (Uji F) diatas, dapat disimpulkan kepemilikan


manajerial, kepemilikan institusional, jumlah anggota dewan komisaris,
kualitas audit secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap EPS
dengan nilai F sebesar 2,802 dan nilai signifikannya 0,031 < 0,05.
Maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Hasil Uji Signifikansi Terhadap Y3 (PER)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2365,978 4 591,494 2,989 ,023a

Residual 16822,345 85 197,910

Total 19188,322 89

a. Predictors: (Constant), x4, x2, x3, x1


b. Dependent Variable: y3
Sumber : Data sekunder diolah (2015)

Dari hasil uji signifikansi (Uji F) diatas, dapat disimpulkan kepemilikan


manajerial, kepemilikan institusional, jumlah anggota dewan komisaris,

10
kualitas audit secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap PER
dengan nilai F sebesar 2,989 dan nilai signifikannya 0,023 < 0,05.
Maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Uji Hipotesis (Uji t)


Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara parsial
untuk variabel bebas x1 (kepemilikan manajerial), x2 (kepemilikan
institusional), x3 (dewan komisaris), x4 (kualitas audit) terhadap variabel Y
terikat (kinerja keuangan) maka dilakukan uji t. Kriteria uji t adalah sebagai
berikut :
a. Jika signifikansi > 0,05 berarti bahwa secara parsial variabel
independen tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.
b. Jika signifikansi < 0,05 berarti bahwa secara parsial variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:


 Ho = hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungannya atau pengaruh secara

parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen.


 Ha = hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh secara
parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Hasil Uji Hipotesis Terhadap Y1 (ROA)

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -,277 ,061 -4,532 ,000

x1 ,161 ,105 ,132 1,534 ,129

x2 ,086 ,062 ,117 1,388 ,169

x3 ,711 ,106 ,575 6,697 ,000

x4 ,031 ,021 ,133 1,519 ,133

a. Dependent Variable: y1
Sumber : Data sekunder diolah (2015)

11
1) Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap ROA (X1)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan
kepemilikan manejerial sebesar 0,129. Nilai 0,129 > 0,05 yang berarti Ho
diterima dan Ha ditolak. Artinya kepemilikan manajerial tidak
berpengaruh terhadap ROA.

2) Pengaruh Kepemilkan Institusional terhadap ROA (X2).


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan
kepemilikan institusional sebesar 0,169. Karena 0,169 > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, yang berarti dapat disimpulkan bahwa
kepemilikan Institusional tidak berpengaruh terhadap ROA.

3) Pengaruh Jumlah Anggota Dewan Komisaris terhadap ROA (X3).


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan jumlah
anggota dewan komisaris sebesar 0,000. Karena 0,000 < 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima, yang berarti dapat disimpulkan jumlah anggota
dewan komisaris berpengaruh terhadap ROA.

4) Pengaruh Kualitas Audit terhadap ROA (X4).


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan kualitas
audit sebesar 0,133. Karena 0,133 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha
ditolak, yang berarti dapat disimpulkan bahwa kualitas audit tidak
berpengaruh terhadap ROA.
Hasil Uji Hipotesis Terhadap Y2 (EPS)

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 3,698 1,190 3,109 ,003

x1 1,170 2,046 ,061 ,572 ,569

x2 -,293 1,207 -,025 -,243 ,809

x3 1,387 2,065 ,071 ,672 ,504

x4 1,107 ,399 ,299 2,774 ,007

a. Dependent Variable: y2
Sumber : Data sekunder diolah (2015)

12
1) Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap EPS (X1)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan
kepemilikan manejerial sebesar 0,569. Nilai 0,569 > 0,05 yang berarti Ho
diterima dan Ha ditolak. Artinya kepemilikan manajerial tidak
berpengaruh terhadap EPS.

2) Pengaruh Kepemilkan Institusional terhadap EPS (X2).


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan
kepemilikan institusional sebesar 0,809. Karena 0,809 > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, yang berarti dapat disimpulkan bahwa
kepemilikan Institusional tidak berpengaruh terhadap EPS.

3) Pengaruh Jumlah Anggota Dewan Komisaris terhadap EPS (X3).


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan jumlah
anggota dewan komisaris sebesar 0,504. Karena 0,504 > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, yang berarti dapat disimpulkan jumlah anggota
dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap EPS.

4) Pengaruh Kualitas Audit terhadap EPS (X4).


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan kualitas
audit sebesar 0,007. Karena 0,007 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima, yang berarti dapat disimpulkan bahwa kualitas audit
berpengaruh terhadap EPS.
Hasil Uji Hipotesis Terhadap Y3 (PER)

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -11,770 9,553 -1,232 ,221

x1 10,408 16,430 ,067 ,633 ,528

x2 23,856 9,695 ,255 2,461 ,016

x3 22,534 16,583 ,144 1,359 ,178

x4 4,295 3,204 ,144 1,341 ,184

a. Dependent Variable: y3
Sumber : Data sekunder diolah (2015)

13
1) Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap PER (X1)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan
kepemilikan manejerial sebesar 0,528. Nilai 0,528 > 0,05 yang berarti Ho
diterima dan Ha ditolak. Artinya kepemilikan manajerial tidak
berpengaruh terhadap PER.

2) Pengaruh Kepemilkan Institusional terhadap PER (X2).


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan
kepemilikan institusional sebesar 0,016. Karena 0,016 < 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima, yang berarti dapat disimpulkan bahwa
kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap PER.

3) Pengaruh Jumlah Anggota Dewan Komisaris terhadap PER (X3).


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan jumlah
anggota dewan komisaris sebesar 0,178. Karena 0,178 > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, yang berarti dapat disimpulkan jumlah anggota
dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap PER.

4) Pengaruh Kualitas Audit terhadap PER (X4).


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan kualitas
audit sebesar 0,184. Karena 0,184 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha
ditolak, yang berarti dapat disimpulkan bahwa kualitas audit tidak
berpengaruh terhadap PER.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh good corporate
governace terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penulis menggunakan 30
sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2012-2014 dengan purposive sampling, maka diperolehlah 90 sampel yang
dapat diteliti.
Berdasarkan hasil perhitungan, analisis dan pembahasan uji statistik
dengan menggunakan model regresi berganda mengenai pengaruh good
corporate governace terhadap kinerja keuangan perusahaan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :

14
1. Hasil analisis pengaruh mekanisme GCG secara simultan dan parsial
terhadap ROA.
Hasil pengujian regresi pada hipotesis pertama (H1) dapat disimpulkan
bahwa GCG secara simultan memiliki pengaruh terhadap ROA, hal ini
terlihat dari nilai signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 (0,000
<0,05), namun secara parsial hanya struktur dewan komisaris saja
yang memiliki pengaruh terhadap ROA, hal ini terlihat dari nilai
signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 <0,05) sementara
variabel independen lainnya memiliki nilai signifikansi diatas 0,05
sehingga disimpulkan tidak memiliki pengaruh.

2. Hasil analisis pengaruh mekanisme GCG secara simultan dan parsial


terhadap EPS.
Hasil pengujian regresi pada hipotesis kedua (H2) dapat disimpulkan
bahwa GCG secara simultan memiliki pengaruh terhadap EPS, hal ini
terlihat dari nilai signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 (0,031
<0,05), namun secara parsial hanya kualitas audit saja yang memiliki
pengaruh terhadap EPS, hal ini terlihat dari nilai signifikansinya yang
lebih kecil dari 0,05 (0,007 <0,05) sementara variabel independen
lainnya memiliki nilai signifikansi diatas 0,05 sehingga disimpulkan
tidak memiliki pengaruh.

3. Hasil analisis pengaruh mekanisme GCG secara simultan dan parsial


terhadap PER.
Hasil pengujian regresi pada hipotesis ketiga (H3) dapat disimpulkan
bahwa GCG secara simultan memiliki pengaruh terhadap PER, hal ini
terlihat dari nilai signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 (0,023
<0,05), namun secara parsial hanya kepemilikan saham institusional
saja yang memiliki pengaruh terhadap PER, hal ini terlihat dari nilai
signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 (0,016 <0,05) sementara
variabel independen lainnya memiliki nilai signifikansi diatas 0,05
sehingga disimpulkan tidak memiliki pengaruh.

Keterbatasan dan Saran


Penelitian yang penulis lakukan masih terdapat keterbatasan, antara
lain :
1. Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur.

15
2. Sampel perusahaan dan periode yang digunakan dalam penelitian ini
tergolong masih sedikit yakni 30 perusahaan selama 3 tahun sehingga
belum dapat mewakili kesimpulan secara umum, maka dari itu
pembaca diharapkan berhati hati dalam menyimpulkan simpulan dari
penelitian yang dibuat oleh penulis.
3. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini masih terlalu
sedikit dal am mengukur pengaruh GCG.

Melihat keterbatasan yang masih ada dalam penelitian ini, sehingga


penulis memberikan saran bagi penelitian selanjutnya untuk menambahkan
jumlah sampel penelitian dari industri lain serta memperpanjang periode
pengamatan penelitian. Dan baiknya untuk penelitian selanjutnya sebaiknya
menambahkan variabel independen dalam mengukur GCG selain yang
digunakan oleh penulis dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Danu,C.I., (2011).”Pengaruh Corporate Sosial Responsibility terhadap kinerja
Perusahaan”. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Damiri,A., (2005).”Konsep dan Penerapan Good Corporate Governance Dalam
konteks Indonesia”. Jakarta : Ray Indonesia.
Ehikioya,B.I., (2009).”Corporate Governance Structure and Performance in
Developing Economies : Evidence from Nigeria. Corporate Governance,
9(3), 231-243”.
Inggrid,C., (2012).”Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba :
Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar Di BEI”. ”. Jurnal Ilmiah
Universitas Kristen Satya Wacana, Volume 15, Nomor 3, Hlm. 59.
Salatiga.
Jensen, M.C and Meckling,W.H., (2007).”Theory of the firm :Managerial
Behavior, Agency Costs and Ownership Structure.” Journal of Financial
Economics, Oktober, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-306.
Kadir,A., (2011).”Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di
Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Manajemen Akuntansi Volume 12 Nomor 1.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia.
Laila.N., (2011).”Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai
Perusahaan ( Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang terdapat
di BEI periode 2005-2009)”. FE UNDIP Semarang. Semarang.
Mahendra,A., (2011).”Pengaruh Kinerja Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan ( Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating ) Pada
Perusahaan Manufaktur di BEI”. Tesis. Universitas Udayana. Denpasar.
Nuraina,E., (2012).”Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan : Studi
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. Jurnal Ilmiah IKIP
PGRI, Volume 19, Nomor 2, Hlm. 111. Madiun.
Nuswandari,C., (2009)” Good Corporate Governance Dalam Perspektif Teori
Agensi”, Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol. 1 No. 1, Februari
2009.

16
Pradita,R.A., (2010).”Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance
Terhadap Manajemen Laba dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftard Di BEI Tahun 2005”. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Diponegoro, Volume 2, Nomor 3, Hlm. 2. 1
Sefiana,E., (2008).” Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap
Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Telah Go Public di
BEI”. Universitas Gunadarma, Volume 1, Nomor 1, Hlm 68. Bogor.
Shleifer,A. dan Vishny,R.W., (2005).”A Survey of Corporate Governance.
Journal of Finance, vol 52. No.2 June 737-783”.
Siswantaya,I.G., (2007).”Mekanisme Corporate Governance Dan Manajemen
Laba : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
BEI”. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.
Suklimah,R., (2011).”Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai
Perusahaan dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening
Pada Perusahaan Peraih The Indonesia Most Trusted Company-CGPI”.
Jurnal Kewirausahaan, Vol 5, No. 2, Desember 2011.
Thomas,K., (2006). “Good Corporate Governance dan Penerapannya di
Indonesia”.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.Vol.8, No.1.1.Hal 1-9.
Windah,G.C., dan Fidelis,A.A., (2013),”Pengaruh Penerapan Corporate
Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Hasil Survei The
Indonesian Institute Perception Governance ( IICG) Periode 2008-2011”.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Volume 2, Nomor 1,
Hlm. 1. 1
Wulandari,N., (2005). ”Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap
Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia”.UNDIP Semarang
Wulandari,N., (2006),”Pengaruh Indikator Mekanisme Corporate Governance
Terhadap Kinerja Perusahaan Publik di indonesia” Jurnal Fokus Ekonomi,
Volume 1, Nomor 2, Hlm 120-136. Semarang : UNDIP Semarang.

Hastoni, R.P. and Astuti, Y., 2009. Pengaruh Rekonsiliasi Fiskal terhadap
perhitungan PPh Terutang pada PDAM Tirta Pakuan Bogor. Jurnal Ilmiah
Rangga Gading, 9(1), pp.34-37.
Pamungkas, B. and Kusumahdinata, A., 2011. Evaluasi Aplikasi Sistem
Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN)
Kaitannya Dalam Pencatatan Nilai Aset Tetap Pemerintah Studi Kasus
pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Bogor.
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen Ranggagading, 11(2), pp.082-
090.
Pamungkas, B. and Yusuf, E.S., 2007. Penerapan Sistem Akuntansi
Pemerintahan dalam Mendukung Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP): Penerapan pada Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian Bogor. Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR), 7 (1),
pp.8-13.
Iriyadi and Gurd, B., 1998. Cultural effects of budgetary participation:
Indonesian evidence. Asian Review of Accounting, 6(2), pp.71-100.
Pramiudi, U., 2013. Peranan InternalAudit Dalam Menuju Efektivitas
Pengendalian Intern Persediaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan, 1(2).
Novianti, F., Sutarti, S. and Efrianti, D., 2013. Perlakuan Akuntansi
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pada Job Pertamina Petrochina East
Java. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan, 1(3).
Sutarti, S., 2010. Analisis Biaya Relevan Dalam Menentukan Pengambilan
Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada UD. Sejati
Mulia. Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 12(2), pp.7-10.

17
de Poere, D.B. and Rosita, S.I., 2013. Tinjauan Perencanaan Pajak
Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan
Leasing. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan, 1(1).
Marpaung, A.M. and Rosita, S.I., 2012. Analisis Perlakuan Akuntansi
Pendanaan Mudharabah Dalam Kaitannya Dengan Psak 105 Pada PT.
Bank Jabar Banten Syariah. Jurnal Ilmiah Ranggagading, 12(12).
Yalmaf, Y. and Nurjanah, Y., 2014. ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LABA
AKUNTANSI DAN ARUS KAS OPERASI DENGAN DIVIDEN KAS. Jurnal
Ilmiah Akuntansi Kesatuan, 2(2).
De Poere, D.B. and Setiawan, H., 2008. Evaluasi Tax Planning Atas Pajak
Penghasilan Pasal 21 Dalam Pencapaian Tingkat Efisiensi Keuangan
Studi Kasus Pada PT Cahaya Boxindo Prasetya. Jurnal Ilmiah Kesatuan
(JIK), 10(2), pp.111-118.
Munawar, A. and Marpaung, B.S., 2008. Pengaruh Biaya Saluran Distribusi
Terhadap Tingkat Volume Penjualan Pada PT. Winner Garments. J.
Ilmiah Kesatuan, 1(10), pp.13-19.
Munawar, A., 2009. ANALISIS PENGARUH ASET TETAP, LIKUIDITAS,
UKURAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR KAPITAL
PERUSAHAAN. Jurnal Ilmiah Ranggagading, 9(1).
Setiawan, D.N. and Roestiono, H., 2014. Pengaruh Rasio CAMEL terhadap
Tingkat Kesehatan Di Bank Tabungan Negara Syariah.
Manurung, T.M.S. and Harni, B., 2008. Kajian Motivasi Kerja dan Produktivitas
Karyawan. Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR), 8(2), pp.103-114.
Cahyani, N. and Morita, M., 2009. Perbedaan Pengakuan Pendapatan Pada
Bank Syariah Dan Bank Konvensional. Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK),
11(1).
Nuruzzaman, M. and Arifin, M., 2008. EVALUASI ATAS AKUNTANSI PIUTANG
DAN KAITANNYA ATAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Studi kasus
pada PT. Sinar Sosro. Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor, 10(69), p.1.
Herawati, H., 2001. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Pengaruhnya
Terhadap Laba Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912. Jurnal
Ilmiah Ranggagading (JIR), 1(2), pp.87-99.
Hakim, L. and Ariffin, M., 2013. Analisis Besaran Dividen Terhadap Besaran
Laba Perusahaan. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 1(1), pp.61-70.
Muktiadji, N. and Sastra, H., 2013. Analisis Modal Kerja Dan Pengaruhnya
Terhadap Pertumbuhan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan,
1(3).
Achmad, A. and Setiawan, G., 2007. Pengaruh Rating dan Kupon Terhadap
Harga Obligasi (Studi Kasus Obligasi Kriterian Investasi Yang Terdaftar
di Bursa Efek Surabaya Tahun 2002-2006). Jurnal lmiah Rangga gading,
7(2).
Rosadi, R. and Suardy, W., 2005. Analisis Kelayakan Kredit Investasi Studi
Kusus Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Bogor. Jurnal Ilmiah
Kesatuan (JIK), 7(2), pp.27-37.
Gemilang, G.; Mulyana, M. and Mashadi, M., 2013. STRATEGI MEMASARKAN
MOTOR HONDA PADA PT SANPRIMA SENTOSA BOGOR. Jurnal Online
Mahasiswa-Manajemen, 1(1).
Haryanti, A., Muktiadji, N. and Setiana, A., 2013. Analisis Dividen Tunai dan
Earning Per Share Terhadap Tingkat Imbal Hasil Investor.
Jaya, P.I.N.T.O., Fadillah, A.D.I.L. and Bawono, S., 2012. ANALISIS
STRATEGI USAHA RITEL UKM DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN
BERSAING STUDI KASUS PADA UKM TOKO MOJANG FASHION. In 2012
Marketing Symposium, 1 (1).

18

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai