“KORUPSI”
Disusun Oleh:
2002112539
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga tim penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas Pendidikan Pancasila dan
Kewaganegaraan dengan judul “KORUPSI” pada akhirnya dapat terselesaikan dengan baik.
Tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan
Pancasila dan Kewaganegaraan
Proposal ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai Korupsi melalui
factor-faktor penyebab korupsi dan upaya pencegahannya. Dalam rangka penulisan tugas ini,
tim penulis banyak mengalami kesulitan dan kendala. Namun berkat adanya arahan, dorongan
moril dan material serta bimbingan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan tugas ini.
Tidak lupa pula pada bagian ini, dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat yang
setinggi-tingginya tim penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini tidak terlepas dari segala
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati tim penulis
mengharapkan saran kritik dari pembaca sebagai bahan masukan sehingga dapat berguna baik
bagi penulis dikemudian hari.
Akhir kata, tim penulis mengucapkan terima kasih, semoga mendapatkan balasan
pahala dari Tuhan Yang Maha Esa, dan semoga penulisan tugas ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan dan keberhasilannya dalam
melaksanakan pembangunan. Pembangunan sebagaisuatu proses perubahan yang direncanakan
mencakup semua aspek kehidupan masyarakat. Efektifitas dan keberhasilan pembangunan
terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu sumber daya manusia, yakni (orang-orang yang
terlibatsejak dari perencanaan samapai pada pelaksanaan) dan pembiayaan. Diantaradua faktor
tersebut yang paling dominan adalah faktor manusianya.indonesia merupakan salah satu
negara terkaya di asia dilihat dari keanekaragaman kekayaan sumber daya alamnya. Tetapi
ironisnya, negaratercinta ini dibandingkan dengan negara lain di kawasan asia bukanlah
merupakan sebuah negara yang kaya malahan termasuk negara yang miskin.mengapa
demikian? Salah satu penyebabnya adalah rendahnya kualitas sumber daya manusianya.
Kualitas tersebut bukan hanya dari segi pengetahuan atau intelektualnya tetapi juga
menyangkut kualitas moral dan kepribadiannya. Rapuhnya moral dan rendahnya tingkat
kejujuran dari aparat penyelenggara negara menyebabkan terjadinya korupsi.korupsi di
indonesia dewasa ini sudah merupakan patologi social (penyakit social) yang sangat berbahaya
yang mengancam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Korupsi
telah mengakibatkan kerugian materiil keuangan negara yang sangat besar. Namun yang lebih
memprihatinkan lagi adalah terjadinya perampasan dan pengurasankeuangan negara yang
dilakukan secara kolektif oleh kalangan anggota legislatif dengan dalih studi banding, thr, uang
pesangon dan lainsebagainya di luar batas kewajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
3. Untuk mengetahui teori-teori apa saja yang menjadi penyebab terjadinya korupsi
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korupsi
B. Jenis-Jenis Korupsi
Menurut Pusat Edukasi Antikorupsi dari KPK, faktor penyebab korupsi dibagi menjadi
dua, faktor internal dan eksternal. Berikut penjelasan mengenai dua faktor penyebab korupsi:
a) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor penyebab korupsi yang datang dari diri
pribadi. Faktor ini terdiri dua aspek perilaku, yaitu individu dan sosial. Aspek perilaku
individu meliputi sifat tamak atau rakus manusia, moral yang kurang kuat, san gaya
hidup konsumtif.
Sementara aspek sosial dapat terjadi karena dorongan perilaku keluarga. Kaum
behavioris mengatakan bahwa lingkungan keluarga lah yang secara kuat memberi
dorongan bagi orang untuk korupsi dan mengalahkan sifat baik seseorang yang sudah
menjadi sifat pribadinya. Lingkungan dalam hal ini malah memberi dorongan dan
bukan memberi hukuman pada orang ketika ia menyalahgunakan kekuasaannya.
b) Faktor eksternal
Faktor internal merupakan faktor penyebab korupsi yang datang dari sebab-
sebab luar. Ini meliputi beberapa aspek, yaitu:
Aspek sikap masyarakat terhadap korupsi
Nilai-nilai di masyarakat kondusif untuk terjadinya korupsi di antaranya adalah:
Masyarakat kurang menyadari bahwa korban utama korupsi adalah
masyarakat sendiri.
Masyarakat kurang menyadari bila dirinya terlibat korupsi.
Masyarakat kurang menyadari bahwa korupsi akan bisa dicegah dan
diberantas bila mereka ikut aktif dalam agenda pencegahan dan
pemberantasan.
Aspek ekonomi
Aspek ekonomi yang menjadi faktor penyebab korupsi adalah pendapatan yang
tidak mencukupi.
Aspek politis
Aspek politis yang menjadi faktor penyebab korupsi seperti kepentingan politis,
meraih dan mempertahakan kekuasaan.
Aspek organisasi
Aspek organisasi yang menjadi faktor penyebab korupsi di antaranya adalah:
Kurang adanya sikap keteladanan pimpinan
Tidak adanya kultur organisasi yang benar
Kurang meadainya sistem akuntabilitas yang benar
Kelemahan sistem pengendalian manajemen
Lemahnya pengawasan.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah dan memberantas Tindakan korupsi,
yaitu:
Menurut Andi Hamzah (2005:249), strategi pemberantasan korupsi bisa disusun dalam
tigas tindakan terprogram, yaitu Prevention, Public Education dan Punishment. Prevention ialah
pencerahan untuk pencegahan. Publik Education yaitu pendidikan masyarakat untuk menjauhi
korupsi. Punishment adalah pemidanaan atas pelanggaran tindak pidana korupsi.
1. Strategi Preventif
Strategi Preventif diarahkan untuk mencegah terjadinya korupsi dengancara
menghilangkan atau meminimalkan faktor-faktor penyebab atau peluang terjadinya
korupsi. Konvensi PBB Anti Korupsi, Uneted NationsConvention Against Corruption
(UNCAC), menyepakati langkah-langkahuntuk mencegah terjadinya korupsi. Masing-
masing negara setuju untuk: “...mengembangkan dan menjalankan kebijaksanaan anti-
korupsi terkoordinasi dengan mempromosikan partisipasi masyarakat danmenunjukkan
prinsip-prinsip supremasi hukum, manajemen urusan publik dan properti publik dengan
baik, integritas, transparan, dan akuntable, ...saling bekerjasama untuk
mengembangkan langkah-langkah yang efektif untuk pemberantasan korupsi”.
2. Public Education
Public Education atau pendidikan anti korupsi untuk rakyat perludigalakkan untuk
membangun mental anti-korupsi. Pendidikan anti-korupsi ini bisa dilakukan melalui
berbagai pendekatan, seperti pendekatan agama, budaya, sosioal, ekonomi, etika,
dsb.Adapun sasaran pendidikan anti-korupsi secara garis besar bisadikelompokkan
menjadi dua:
a. Pendidikan anti korupsi bagi aparatur pemerintah dan calon
aparatur pemerintah.
b. Public education anti korupsi bagi masyarakat luas melalui lembaga-lembaga
keagamaan, dan tokoh-tokoh masyarakat. Semua itu dilakukanuntuk
meningkatkan moral anti korupsi. Publik perlu mendapatsosialisasi konsep-
konsep seperti kantor publik dan pelayanan publik berikut dengan
konsekuensi-konsekuensi tentang biaya-biaya sosial,ekonomi, politik, moral,
dan agama yang diakibatkan korupsi.
3. Strategi Punishment
Strategi Punishment adalah tindakan memberi hukuman terhadap pelakutindak
pidana korupsi. Dibandingkan negara-negara lain, Indonesiamemiliki dasar hukum
pemberantasan korupsi paling banyak, mulai dari peraturan perundang-undangan yang
lahir sebelum era eformasi sampaidengan produk hukum era reformasi, tetapi
pelaksanaannya kurangkonsisten sehingga korupsi tetap subur di negeri ini.Dari sekian
banyak peraturan perundang-undangan anti-korupsi yang ada,salah satu yang paling
populer barangkali UU Nomor 30/2002 tentangKPK. KPK adalah lembaga negara yang
bersifat independen yang dalam pelaksanaan tugas dan kewenangannya bebas dari
kekuasaan manapun.Tugas-tugas KPK adalah sebagai berikut:
c. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasantindak
pidana korupsi,
d. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasantindak
pidana korupsi,
e. Melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana
korupsi,
f. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi, dan
melakukan monitor terhadap penyelengaraan pemerintahan Negara
PENUTUP
A. Kesimpulan
Korupsi adalah suatu tindak perdana yang memperkaya diri yang secara langsung
merugikan negara atau perekonomian negara. Jadi, unsur dalam perbuatan korupsi meliputi
dua aspek. Aspek yang memperkaya diri dengan menggunakan kedudukannya dan aspek
penggunaan uang Negara untuk kepentingannya.Adapun penyebabnya antara lain, ketiadaan
dan kelemahan pemimpin,kelemahan pengajaran dan etika, kolonialisme, penjajahan
rendahnya pendidikan, kemiskinan, tidak adanya hukuman yang keras, kelangkaan lingkungan
yang subur untuk perilaku korupsi, rendahnya sumber daya manusia, serta struktur
ekonomi.Korupsi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu Adminstrative Coruption dan
Against The Rule Corruption. Serta ada hukum yang mengatur tindakan tersebut dan ada
lembaga tersendiri yang menangani kasus tersebut.
B. Saran
http://acch.kpk.go.id/statistik;jsessionid=7F20FD5BEB7FBE969BDB1233677BED8D
http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi
http://nabilazizarrohman.wordpress.com/2013/06/07/makalah-korupsi/
http://rezkirasyak.blogspot.com/2012/04/korupsi-dan-jenis-jenis-korupsi.html
http://www.seniberpikir.com/korupsi-dan-nilai-nilai-pancasila/
http://philiphermawan.wordpress.com/tag/hubungan-korupsi-dengan-nilai-pancasila/
http://politik.kompasiana.com/2010/04/27/fenomena-korupsi-di-indonesia-dan-
pemberantasannya-127991.html
https://www.academia.edu/3097181/STRATEGI_PEMBERANTASAN_KORUPSI_DI_IND
ONESIA
http://makalainet.blogspot.com/2013/10/korupsi.html