Di Susun Oleh:
Abdul Latif (6020220098)
Jelin Fadli (6020220114)
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah tentang Korupsi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Penulisan makalah dilakukan sebagai bagian dari tugas mata kuliah Pendidikan Anti
Korupsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) Univeraitas Surya Kencana (UNSUR)
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan berkat kerjasama kelompok
hingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah bisa memberikan manfaat maupun
inspirasi untuk pembaca.
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penuisan…………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan …………………………………………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Korupsi merupakan fenomena sosial yang hingga kini masih belum dapat diberantas oleh
manusia secara maksimal. Korupsi tumbuh seiring dengan berkembangnya peradaban
manusia. Tidak hanya di negeri kita tercinta, korupsi juga tumbuh subur di belahan dunia
yang lain, bahkan di Negara yang dikatakan paling maju sekalipun.
Di mata Internasional, bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia, citra
buruk akibat korupsi menimbulkan kerugian. Kesan buruk ini menyebabkan rasa rendah diri
saat berhadapan dengan negara lain dan kehilangan kepercayaan pihak lain.
Ketidakpercayaan pelaku bisnis dunia pada birokrasi mengakibatkan investor luar negeri
berpihak ke negara-negara tetangga yang dianggap memiliki iklim yang lebih baik. Kondisi
seperti ini merugikan perekonomian dengan segala aspeknya di negara ini. Pemerintah
Indonesia telah berusaha keras untuk memerangi korupsi dengan berbagai cara.
KPK sebagai lembaga independen yang secara khusus menangani tindak korupsi, menjadi
upaya pencegahan dan penindakan tindak pidana. Korupsi dipandang sebagai kejahatan luar
biasa (extra ordinary crime) yang oleh karena itu memerlukan upaya luar biasa pula untuk
memberantasnya. Upaya pemberantasan korupsi yang terdiri dari dua bagian besar, yaitu
penindakan dan pencegahan tidak akan pernah berhasil optimal jika hanya dilakukan oleh
pemerintah saja tanpa melibatkan peran serta masyarakat. Oleh karena itu tidaklah berlebihan
jika mahasiswa sebagai salah satu bagian penting dari masyarakat yang merupakan pewaris
masa depan diharapkan dapat terlibat aktif dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Keterlibatan mahasiswa dalam upaya pemberantasan korupsi tentu tidak pada upaya
penindakan yang merupakan kewenangan institusi penegak hukum. Peran aktif mahasiswa
diharapkan lebih difokuskan pada upaya pencegahan korupsi dengan ikut membangun
budaya antikorupsi di Masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat berperan sebagai agen
perubahan dan motor penggerak gerakan anti korupsi di Masyarakat. Untuk dapat berperan
aktif, mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi
dan pemberantasannya. Yang tidak kalah penting, untuk dapat berperan aktif mahasiswa
harus dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.
Upaya pembekalan mahasiswa dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain melalui
kegiatan sosialisasi, kampanye, seminar atau perkuliahan. Untuk keperluan perkuliahan
dipandang perlu membuat sebuah Buku Ajar yang berisikan materi dasar mata
kuliah Pendidikan Antikorupsi bagi mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
a) Penyuapan
Penyuapan merupakan sebuah perbuatan kriminal yang melibatkan sejumlah pemberian
kepada seorang dengan sedemikian rupa sehingga bertentangan dengan tugas dan
tanggungjawabnya. Sesuatu yang diberikan sebagai suap tidak harus berupa uang, tapi bisa
berupa barang berharga, rujukan hak-hak istimewa, keuntungan ataupun janji tindakan, suara
atau pengaruh seseorang dalam sebuah jabatan public.
Perilaku korupsi
a. Misalnya saja pemberian uang atau barang jaminan kepada keluarga atau rekan agar
seseorang diterima menjadi pegawai negeri atau swasta.
b. Contoh lain, memberi uang pelicin untuk mempercepat urusan administrasi seperti
pembuatan Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Keluarga dan lain sebagainya
3
g. Setiap bentuknya melibatkan fungsi ganda yang kontradiktif dari mereka yang
melakukan tindakan tersebut.
h. Dilandaskan dengan niat kesengajaan untuk menempatkan kepentingan umum
dibawah kepentingan pribadi.
i. Setiap bentuk korupsi adalah suatu pengkhianatan kepercayaan.
j. Perbuatan korupsi melanggar norma-norma tugas dan pertanggungjawaban dalam
masyarakat.
4
dalam hal rasa keadilan, maka usaha pengenalan dan pengendalian korupsi akan jauh lebih
mudah.
Dalam perspektif teknologi korupsi dipandang sebagai sesuatu yang dapat menghambat
perkembangan teknologi yang ada, penyalahgunaan tindakan yang merugikan negara, dan
terorisme yang terus merajalela.
Dalam perspektif hukum korupsi menimbulkan pandangan ketidak konsistenan terhadap
hukum yang berlaku, timbul pandangan bahwa hukum bisa diperjual belikan, kepercayaan
masyarakat terhadap hukum menurun, timbul gambaran orang-orang yang berkuasa dan kaya
sebagai pemilik hukum, timbul pemikiran bahwa hukum terlalu bobrok, dan timbul rasa
ketidakadilan didalam diri masyarakat.
Dalam perspektif politik korupsi dapat mempersulit demokrasi dan tata cara pemerintahan
yang baik dengan cara menghancurkan proses formal, sistem politik akan terganggu
cenderung tidak dipercaya oleh masyarakat, akan timbul aklamasi-aklamasi untuk
menguatkan kekuatan politik (menjaga keberlangsungan korupsi) dan akan timbul
ketidakpercayaan rakyat terhadap lembaga-lembaga politik.
Dalam perspektif ekonomi korupsi berdampak pada pembangunan infrastruktur yang
tidak merata, tidak sesuai dengan yang dianggarkan sebelumnya. Pemerataan pendapatan
yang buruk, membuat pengusaha asing takut untuk berinvestasi di Indonesia, pendapatan
negara mengalami penurunan dan membuat beban lebih berat pada masyarakat.
5
c. Sila persatuan Indonesia
Tindak pidana dan tipikor bila dilihat dalam sila ini, pelakunya itu hanya
mementingkan pribadi, tidak ada rasa rela berkorban untuk bangsa dan Negara, bahkan bisa
dibilang tidak cinta tanah air karena perilakunya cenderung mementingkan nafsu,
kepentingan pribadi atau kasarnya kepentingan perutnya saja.
d. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyarawatan
perwakilan
Dalam sila ini perilaku yang mencerminkannya seperti, mengutamakan kepentingan
Negara dan masyarakat, tidak memaksakan kehendak, keputusan yang diambil harus
dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjunjung tinggi harkat
martabat manusia dan keadilannya. Sangat jelaslah bahwa tindak pidana korupsi tidak pernah
ada rasa dalam sila ini.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan diatas kami menarik kesimpulan bahwa korupsi adalah
kejahatan yang sangat merugikan publik. Korupsi adalah penghianatan, dalam hal ini adalah
penghianatan terhadap rakyat yang telah memberikan amanah dalam mengemban tugas
tertentu.
Allah membenci orang-orang yang berhianat, apalagi korupsi merupakan
penghianatan terhadap suatu amanah. Di jaman sekarang ini sudah banyak sekali kebobrokan
nilai-nilai kemanusiaan seeperti maraknya korupsi, oleh karena itu perlu sekali adanya nilai-
nilai agama dalam setiap sendi kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan. Pendidikan
agama harus memegang peran yang cukup besar dalam upaya menekan angka korupsi yang
terjadi saat ini, dan melalui pendididkan agama diharapkan dapat mencegah meluasnya
korupsi.
Korupsi merupakan perbuatan yang bertentangan dengan kaidah-kaidah umum yang
berlaku di masyarakat. Korupsi di Indonesia telah dianggap sebagai kejahatan luar biasa.
Melihat realita tersebut timbul publik judgement bahwa korupsi adalah manisfestasi budaya
bangsa. Telah banyak usaha yang dilakukan untuk memberantas korupsi. Namun walaupun
begitu dengan upaya apapun memang harus terus dilakukan untuk memberantas korupsi.
Seperti yang sekarang ini kita lakukan di lingkungan mahasiswa , memasukan
Pendidikan Anti korupsi guna mengoptimalkan intelektual, sifat kritis dan etika integritas
mahasiswa agar kedepannya bisa menghasilkan sosok-sosok pembangun bangsa yang berjiwa
anti korupsi tentunya.
http://sarfaraazyusuf.blogspot.co.id/2016/03/korupsi-pengertian-ciri-ciri-dan-jenis.html
DAFTAR PUSTAKA
http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-korupsi-menurut-para-ahli/
http://soloraya.net/korupsi-dan-pengertiannya.html
http://www.pengertianahli.com/2014/07/pengertian-nepotisme-apa-itu-nepotisme.html
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl3369/perbedaan-antara-suap-dengan-gratifikasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Gratifikasi (diambil pada 02 maret 2016)