Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KORUPS DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF POLITIK, HUKUM,


BUDAYA, AGAMA, SOSIAL

Sebagai Tugas kelompok

Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi

Dosen Pengampu : Jamaludin, S. H, M. H

Oleh kelompok 1

1. Ahmad Ruyani ( 2304060002 )


2. Hasyim Rahman ( 2304060011 )
3. Ahmad Zulhadi ( 2304060005 )

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS PENIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NTB
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan karunia dan
RahmatNya sehingga kami dapat menuntaskan tugas makalah yang berjudul
“Korupsi Dalam Perspektif Politik, Hukum, Budaya, Agama, dan Sosial” dan
bermanfaat untuk para pembaca.

Semoga dengan membaca makalah ini, para pembaca dapat memahami


secara mendalam teantang asas-asas kependidikan dan dapat menerapkanya dalam
kehidupan sehari-hari.

Kami ucapakan terimakasih kepada Bapak Jamaludin, S. H, M. H selaku


dosen mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi yang telah memberikan tugas ini
kepada kami sehingga hal tersebut dapat menunjang untuk mempelajari semua hal
tentang Korupsi Dalam Perspektif Politik, Hukum, Budaya, Agama, dan Sosial.

Terlepas dari semua itu kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahsanya. Oleh karna itu kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Korupsi Dalam Perspektif


Politik, Hukum, Budaya, Agama, dan Sosial dan bermanfaat untuk pendidikan ini,
dan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Mataram, 7 Oktober 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………....i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang…………………………………………………................ 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………... 2
C. Tujuan……………………………………………………………............. 2

BAB II PEMBAHAN…………………………………………………………… 3

A. Pengertian Korupsi……………………………………………………….. 3
B. Korupsi dalam perspektif politik, hukum, budaya, agama, dan
sosia………………………………………………………………............. 5
C. Pencegahan korupsi dalam perspektif politik, hukum, budaya, agama, dan
social……………………………………………………………………... 6

BAB III PENUTUP…………………………………………………………….. 8

Kesimpulan………………………………………………………………. 8
Saran……………………………………………………………………... 9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Korupsi adalah fenomena yang hingga kini masih belum dapat
diberantas oleh umat manusia secara maksimal. Korupsi tumbuh
seiring dengan berkembangnya peradaban manusia.
Di mata Internasional, bangsa Indonesia sebagai bagian masyarakat
dunia, citra buruk akibat dari korupsi menimbulkan kerugian. Kesan
buruk seperti ini menyebabkan rasa rendah diri saat berhadapan
dengan negara-negara lain dan kehilangan kepercayaan pihak lain.
Ketidakpercayaan pelaku bisnis dunia pada birokrasi mengakibatkan
banyak investor dari luar berpihak ke negara-negara tetangga yang
dianggapnya memiliki iklim yang lebih baik. Kondisi seperti ini dapat
merugikan perekonomian dengan segala aspek di negara ini.
Pemerintah Indonesia telah berusaha keras untuk memerangi korupsi
dengan berbagai cara.
KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sebagai lembaga
independen yang secara khusus menangani kasus tindakan korupsi,
menjadi sebuah upaya pencegahan dan penindakan tindak pidana
korupsi. Korupsi dipandang sebagai kejahatan luar biasa (extra
ordinary crime) yang oleh karena itu memerlukan upaya luar biasa
untuk memberantas korupsi. Upaya pemberantasan korupsi yang
terdiri dari dua bagian besar, yakni penindakan dan pencegahan tidak
pernah berhasil secara optimal jika hanya dilakukan oleh pemerintah
saja tanpa melibatkan masyarakat. Oleh karena itu tidaklah berlebihan
jika mahasiswa sebagai salah satu bagian penting dari masyarakat yang
merupakan pewaris masa depan yang dapat diharapkan terlibat aktif
dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Keterlibatan mahasiswa dalam upaya pemberantasan korupsi tentu
tidak pada upaya penindakan yang merupakan kewenangan institusi
penegak hukum. Peran aktif mahasiswa ini diharapkan lebih berfokus
pada upaya pencegahan korupsi dengan membangun budaya

1
antikorupsi di masyarakat. Mahasiswa dapat diharapkan berperan
sebagai agen perubahan dan motor penggerak dalam gerakan anti
korupsi di dalam masyarakat. Untuk dapat berperan aktif, mahasiswa
harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk
korupsi dan pemberantasannya. Yang tidak kalah penting, untuk
berperan aktif dalam meberantas korupsi mahasiswa harus dapat
memahami dan menerapkan nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan
sehari-hari.
Upaya pembekalan mahasiswa ditempuh dengan berbagai cara
antara lain melalui kegiatan sosialisasi, kampanye, seminar atau
perkuliahan. Untuk keperluan perkuliahan perlu membuat sebuah
Buku Ajar yang berisikan materi mata kuliah Pendidikan Antikorupsi
bagi mahasiswa.
Pendidikan Antikorupsi bagi mahasiswa, bertujuan memberikan
pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan
pemberantasannya serta menanamkan nilai-nilai antikorupsi pada
mahasiswa. Tujuan jangka panjangnya ialah menumbuhkan budaya
antikorupsi dikalangan mahasiswa dan mendorong mahasiswa
berperan serta aktif dalam upaya pemberantasan korupsi di lndonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari korupsi?
2. Bagaimana korupsi dalam perspektif politik, hukum, budaya,
agama, dan sosial?
3. Bagaimana pencegahan korupsi dalam perspektif politik, hukum,
budaya, agama, dan social?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari korupsi
2. Mengetahui korupsi dalam perspektif politik, hukum, budaya,
agama, dan social

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Korupsi
Kata “korupsi” berasal dari bahasa Latin yakni “corruptio”
atau “corruptus”. Selanjutnya dikatakan bahwa “corruptio”
berasal dari kata “corrumpere”. Dari bahasa Latin kemudian
dikenal dengan istilah “corruption, corrupt” (Inggris),
“corruption” (Perancis) dan “corruptie/korruptie” (Belanda).
Dari asal-usul bahasanya korupsi berarti busuk, rusak,
menggoyahkan, memutarbalik, menyogok, memfitnah,
menyimpang dari kesucian atau perkataan menghina).
Sedangkan pengertian korupsi dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia (W.J.S. Poerwadarminta) adalah sebagai perbuatan
curang, dapat disuap, dan tidak bermoral. Adapun menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, korupsi merupakan
penyelewengan dan penggelapan uang negara atau perusahaan
dan sebagainya untuk kepentingan pribadi maupun orang lain.
Sedangkan di dunia Internasional pengertian korupsi menurut
Black‟s Law Dictionary korupsi merupakan perbuatan atau
tindakan yang dilakukan dengan untuk memberikan suatu
keuntungan yang tidak resmi dengan hak-hak dari pihak lain
secara salah menggunakan jabatannya atau karakternya untuk
mendapatkan suatu keuntungan untuk dirinya sendiri atau
orang lain, berlawanan dengan kewajibannya dan hak-hak dari
pihak lain.
Korupsi menurut wikipedia dalam arti yang luas, korupsi
atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk
keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintahan rentan
korupsi dalam banyak prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-
beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan
pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima
pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan,
dan sebagainya.
Korupsi merupakan tindakan yang dilakukan oleh setiap
orang yang melawan hukum melakukan perbuatan

3
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
yang dapat merugikan negara atau perekonomian negara.1

1
http://sarfaraazyusuf.blogspot.co.id/2016/03/korupsi-pengertian-ciri-ciri-dan-jenis.htm

4
B. Korupsi dalam Perspektif Politik, Hukum, Budaya, Agama,
dan Sosial

 Politik
Dalam perspektif politik korupsi dapat mempersulit
demokrasi dan tata cara pemerintahan yang baik dengan
cara menghancurkan proses formal, system politik akan
terganggu cenderung tidak dipercaya oleh masyarakat, akan
timbul aklamasi-aklamasi untuk menguatkan kekuatan
politik (menjaga keberlangsungan korupsi) dan akan timbul
ketidakpercayaan rakyat terhadap lembaga-lembaga politik.

 Hukum
Dalam perspektif hukum korupsi menimbulkan
pandangan yang tidak konsistenan terhadap hukum yang
telah berlaku, timbul pandangan bahwa hukum bisa
diperjual belikan, kepercayaan masyarakat terhadap hukum
menurun, timbul gambaran orang-orang yang berkuasa dan
kaya sebagai pemilik hukum, timbul pemikiran bahwa
hukum terlalu bobrok, dan timbul rasa ketidakadilan
didalam diri masyarakat.

 Budaya
Dipandang suatu perbuatan yang akan membentuk
pandangan buruk terhadap reputasi negara, dan secara
perlahan akan memutus budaya luhur bangsa. Almarhum
Dr. Mohammad Hatta yang ahli ekonomi pernah
mengatakan bahwa korupsi merupakan masalah budaya.
Pernyataan bung Hatta tersebut dapat diartikan bahwa
korupsi di Indonesia ini tidak mungkin diberantas kalau
masyarakat secara keseluruhan tidak bertekad untuk
memberantas korupsi tersebut. Masalah hukum dapat
ditangani dengan hukum, sedangkan masalah budaya tentu
saja ditangani dengan tindakan-tindakan dibidang
kebudayaan juga. Ini hal yang tidak mudah, berbeda jika
masyarakat secara keseluruhan sudah menganut ukuran
yang sama dalam hal keadilan, maka usaha pengenalan dan
pengendalian korupsi akan jauh lebih mudah dilakukan.

5
 Agama2
Dalam perspektif agama korupsi dipandang sebagai
suatu perbuatan yang sangat tercela. Dalam perspektif
ajaran islam, korupsi termasuk perbuatan yang merusak
kemslahatan, kemanfaatan hidup, dan tatanan kehidupan.
Pelakunya dapat dikategorikan melakukan jinayah kubro
(dosa besar). Dalam konteks ajaran islam yang lebih luas,
korupsi merupakan tindakan yang bertentangan dengan
prinsip keadilan (al-„adl), akuntabilitas (al-amanah), serta
tanggung jawab.

 Sosial
Dalam bidang social korupsi dipandang dengan
suatu perbuatan yang dapat meningkatkan angka
kemiskinan, hilangnya rasa percaya terhadap pemerintah,
perusak moral bangsa, akan timbulnya kesenjangan
pelayanan umum dan menurunnya terhadap pemerintah
dalam pandangan masyarakat. Dalam system ini, menerima
sesuatu dari rakyat walaupun untuk rakyat itu sendiri harus
berkorban dan menderita, tanpa diketahui oleh rakyat itu
sendiri, mereka telah diperlakukan dengan tidak adil oleh
oknum-oknum korupsi yang tak bertanggung jawab, adalah
perbuatan yang tercela dan penerima itu sudah jelas
dimasukkan dalam perbuatan korupsi.

C. Pengaruh Politik, Hukum, Budaya, Agama, dan Sosial


dalam Pencegahan Korupsi

1. Politik
- Memperkuat Dewan Perwakilan Rakyat
- Memperkuat Mahkamah Agung dan jajaran peradilan di
bawahnya
- Membangun kode etik di sektor public
- Membangun kode etik di sektor Parpol, Organisasi
Profesi dan Asosiasi Bisnis
- Meneliti sebab-sebab perbuatan korupsi secara
berkelanjutan

2
http://sarfaraazyusuf.blogspot.co.id/2016/03/korupsi-pengertian-ciri-ciri-dan-jenis.htm

6
2. Hukum
- Menerapkan sanksi ayng baerat pada setiap orang
yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
korupsi
- Penegakan hukum harus kuat menjadikannya aspek
penting dalam mencegah korupsi

3. Budaya
- Memperbaiki sistem dan memantau pengaduan
masyarakat
- Pemberlakuan kewajiban pelaporan transaksi
keuangan tertentu
- Pelaporan harta pribadi pemegang kekuasaan dan
fungsi public
- Partisipasi Indonesia pada gerakan anti korupsi dan
anti pencucian uang di kancah internasional

4. Agama
Menanamkan nilai anti korupsi melalui pendidikan
agama dan penilaian agama pada generasi muda.
Selain itu, pemerintah juga harus dapat
meningkatkan kerja sama dengan kelompok agama
dalam melakukan pencegahan tindakan korupsi

5. Sosial
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pengawasan terhadap penggunaan anggaran public
dan kebijakan dalam politik
- Meningkatkan kesadaran masyarakat atas
pentingnya nilai moral dan integritas dalam
kehidupan berbangsan dan bernegara
- Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam
pengelolaan anggaran dan kebijakan public
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
mengawasi penggunaan anggaran public dan
kebijakan public3

3
http://sarfaraazyusuf.blogspot.co.id/2016/03/korupsi-pengertian-ciri-ciri-dan-jenis.htm

7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan tersebut kami menarik
kesimpulan bahwa korupsi adalah kejahatan yang sangat
merugikan publik. Korupsi merupakan penghianatan, dalam
hal ini adalah penghianatan terhadap rakyat yang telah
memberikannya amanah dalam mengemban tugas-tugas
tertentu.
Allah sangat membenci orang-orang yang berhianat,
apalagi korupsi adalah penghianatan terhadap suatu amanah.
Di jaman sekarang ini sudah banyak sekali kebobrokan nilai-
nilai kemanusiaan seeperti maraknya korupsi, oleh karena itu
perlu adanya nilai-nilai agama dalam setiap sendi kehidupan
termasuk dalam bidang pendidikan. Pendidikan agama harus
memegang peran cukup besar dalam upaya menekan angka
korupsi yang terjadi saat ini, dan melalui pendididkan agama
diharapkan dapat mencegah meluasnya terjadinya korupsi.
Korupsi adalah perbuatan yang bertentangan dengan
kaidah umum yang berada dan berlaku di masyarakat. Korupsi
di Indonesia telah dianggap sebagai kejahatan luar biasa.
Melihat realita tersebut timbul publik judgement bahwa
korupsi merupakan manisfestasi budaya bangsa. Telah banyak
usaha yang dilakukan untuk memberantas tindakan korupsi.
Namun walaupun begitu dengan upaya apapun memang harus
terus dilakukan untuk memberantas tindakan korupsi.
Seperti yang sekarang ini kita lakukan di lingkungan
mahasiswa, memasukan Pendidikan Anti korupsi guna
meningkatkan dan mengoptimalkan intelektual, sifat kritis dan
etik serta integritas mahasiswa agar kedepannya bisa
menghasilkan sosok-sosok pembangun bangsa yang berjiwa
anti korupsi.

8
Saran

Setelah melihat perkembangan pengertian dan perspektif


korupsi dalam berbagai bidang yang ada di Indonesia serta fakta
implementasi perundang-undangan tentang korupsi, maka
penyusun memunculkan saran sebagai beriku:

1. Pemberantasan korupsi harus tetap berpegang pada


undang-undang korupsi yang telah berlaku dengan
mengedepankan tanggung jawab pidana terlebih dahulu
kemudian pertanggung jawaban perdata.
2. Pemberantasan korupsi dan pencegahan korupsi harus
dilakukan dari atas secara konsisten dari para
penyelenggara Negara.
3. Peraturan perundang-undangan pemberantasan korupsi
yang telah jelas dengan sanksi yang dapat menimbulkan
kejeraan serta proses yang transparan dan cepat.

9
DAFTAR PUSTAKA
http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-
korupsi-menurut-para-ahli/ http://soloraya.net/korupsi-
danpengertiannya.html
http://www.pengertianahli.com/2014/07/pengertian-
nepotisme-apa-itu- nepotisme.html
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl3369/perbedan
-antara-suap-dengan- gratifikasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Gratifikasi (diambil pada 02
maret 2016)
https://www.slideshare.net/satrioarismunandar/berbagaijeni
s-korupsi-des-20 13
http://ajigoahead.blogspot.co.id/2013/01/korupsi-dalam-
perspektif-islam-dan.html (diambil pada 02 maret 2013)
http://sarfaraazyusuf.blogspot.co.id/2016/03/korupsi-
pengertian-ciri-ciri-dan-jenis.html
https://www.bpkp.go.id/public/upload/unit/investigasi/files/
uppk_apbn_apbd
https://www.gramedia.com/best-seller/strategi-cara-
pemberantasan-korupsi/

10

Anda mungkin juga menyukai