Disusun oleh:
Eva Elinda (202248470164)
Hendra Kurniawan (202248470169)
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………….………..ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………iii
A. PENDAHULUAN………………………………………………………….1
1. LATAR BELAKANG……………………………………………………1
2. RUMUSAN MASALAH………………………………………………...2
B. PEMBAHASAN…………………………………………………….……..2
1. PENGERTIAN KORUPSI………………………………………………2
2. KORUPSI DILIHAT DARI BERBAGAI MACAM PERSPEKTIF……4
3. DAMPAK-DAMPAK NEGATIF KORUPSI……………………….…..5
C. KESIMPULAN……………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….8
iii
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Korupsi bukanlah suatu bentuk kejahatan baru dan bukan pula suatu
kejahatan yang hanya berkembang di Indonesia, melainkan merupakan perbuatan
anti sosial yang dikenal di berbagai belahan dunia.
Korupsi melibatkan lebih dari satu orang dan pada umumnya melibatkan
keserbarahasiaan, serta melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya pemberantasan korupsi yang efektif
dan efisien, baik melalui penegakan hukum yang tegas, penerapan akuntabilitas
dan transparansi publik, maupun penguatan koordinasi dan supervisi oleh
lembaga yang berwenang.
2. RUMUSAN MASALAH
2. Apa dampak buruk adanya korupsi pada suatu negara, instansi, &
lembaga?
1
B. PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KORUPSI
Istilah "korupsi" berasal dari bahasa Latin, yaitu "corruptio" atau
"corruptus". "Corruptio" memiliki beragam makna, termasuk tindakan merusak,
menghancurkan, kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, kemampuan
untuk disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan
yang menghina atau memfitnah.
2
wewenang oleh pejabat publik dengan melakukan pelanggaran hukum terkait
tugas mereka, demi mencari keuntungan untuk diri dan pihak ketiga.
3
adalah kerugian keuangan negara, suap-menyuap, penggelapan dalam jabatan,
pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan,
dan gratifikasi.
Sementara Hong Kong Independent Commission Against Corruption (ICAC)
menyebutkan bahwa korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang
oleh pejabat publik dengan melakukan pelanggaran hukum terkait tugas mereka,
demi mencari keuntungan untuk diri dan pihak ketiga.
4
Agama; Korupsi dapat diartikan sebagai kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, dan penyimpangan dari kesucian.
Dalam perspektif agama, khususnya agama Islam, korupsi dilarang dan dianggap
sebagai perbuatan tercela yang merugikan masyarakat. Korupsi jelas dilarang dan
termasuk dalam salah satu perbuatan merugikan. Korupsi adalah perbuatan yang
dilakukan dengan tujuan mengambil keuntungan pribadi dari harta, waktu,
maupun wewenang yang bukan menjadi haknya. Islam mengajarkan bahwa
penindasan, kesewenang-wenangan, dan penyelewengan adalah sikap hidup yang
dapat menyakiti manusia lain.
5
Salah satu dampak paling terlihat dari korupsi adalah menghambat
pertumbuhan ekonomi. Korupsi mempengaruhi investasi, perdagangan, dan bisnis
secara negatif. Investor dan perusahaan cenderung menghindari negara-negara
dengan tingkat korupsi tinggi karena risiko bisnis yang tinggi dan biaya tambahan
yang terkait dengan suap dan pemerasan. Hal ini mengurangi aliran modal ke
negara tersebut dan menghambat perkembangan sektor ekonomi.
2. Meningkatkan Kemiskinan
Korupsi juga berdampak langsung pada kemiskinan. Dana publik yang
seharusnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur, layanan kesehatan, dan
pendidikan sering kali digunakan untuk kepentingan pribadi oleh pejabat yang
korup. Akibatnya, masyarakat yang lebih miskin menjadi korban utama, karena
mereka kehilangan akses terhadap layanan dasar dan peluang ekonomi yang
seharusnya mereka nikmati.
3. Memperburuk Ketidaksetaraan Sosial
Korupsi juga memperburuk ketidaksetaraan sosial. Ketika korupsi
merajalela, keuntungan dari sumber daya alam dan kebijakan pemerintah tidak
tersebar merata di masyarakat. Sejumlah kecil individu dan kelompok elit
mengambil sebagian besar keuntungan, sementara mayoritas penduduk
terpinggirkan. Ini menciptakan ketidaksetaraan yang mendalam dalam distribusi
kekayaan dan kesempatan.
4. Menghancurkan Kepercayaan Masyarakat
Dampak tak terlihat namun signifikan dari korupsi adalah penghancuran
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan institusi publik. Ketika warga
merasa bahwa pemerintah mereka korup, mereka cenderung kehilangan
kepercayaan pada lembaga-lembaga demokratis, yang dapat mengganggu
stabilitas politik dan sosial.
5. Mendorong Kejahatan Lainnya
Korupsi juga berkontribusi pada peningkatan tingkat kejahatan lainnya.
Korupsi yang melibatkan aparat penegak hukum dapat mengurangi efektivitas
penegakan hukum dan memperburuk masalah seperti kejahatan terorganisir,
perdagangan manusia, dan narkotika.
6
6. Menyebabkan Kerugian Lingkungan
Tidak hanya merusak masyarakat dan ekonomi, korupsi juga dapat
merugikan lingkungan. Ketika proyek-proyek lingkungan seperti pengelolaan
limbah atau perlindungan alam dirusak oleh korupsi, hal ini dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan yang serius dan berdampak pada kesejahteraan jangka
panjang.
C. KESIMPULAN
Korupsi adalah masalah yang memiliki akar yang sangat dalam dan
dampak yang merusak. Istilah "korupsi" berasal dari bahasa Latin, yang
mengandung makna tindakan merusak dan keburukan. Dalam berbagai perspektif,
korupsi diartikan sebagai penyalahgunaan kekuasaan atau posisi untuk
keuntungan pribadi, yang merugikan masyarakat dan negara secara keseluruhan.
Pemahaman yang lebih baik tentang korupsi, baik dari segi definisi
maupun dampaknya, penting dalam upaya pencegahan dan penanganan korupsi.
Korupsi adalah tantangan global yang memerlukan peran aktif dari masyarakat,
pemerintah, dan lembaga internasional untuk mengatasi dampak negatifnya dan
mempromosikan tata kelola yang baik serta keadilan sosial.
7
DAFTAR PUSTAKA