OLEH
NAMA : ANJELINUS OPAN
NIM : PO5303330210855
saya ucapkan puji syukur serta nikmat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-
Nya yang melimpah sehingga saya bisa menyelesaikan kegiatan praktek penyuluhan
pendidikan budaya anti korupsi dengan materi “ DAMPAK KORUPSI TERHADAP
SOSIAL DAN KEMISKINAN MASYARAKAT”.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah PENDIDIKAN
BUDAYA ANTI KORUPSI di Jurusan D-lll Sanitasi poltekkes kemenkes kupang.
Dalam penyusunan laporan praktek ini, tentu tak lepas dari pengarahan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Maka penulis ucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu.
Dalam penyusunan laporan ini, saya menyadari bahwa hasil laporan praktek ini masih
jauh dari kata sempurna.Sehingga saya selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga laporan praktikum ini dapat
memberikan manfaat untuk saya, para pembaca, dan masyarakat Indonesia umumnya.
Kata korupsiberasaldaribahasalatincorruptioataucorruptus.
Corruptiomemilikiartiberagamyaknitindakanmerusakataumenghancurkan.Corruptiojuga
diartikankebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapatdisuap, tidakbermoral,
penyimpangandarikesucian, kata-kata atauucapan yang menghina atau memfitnah.
Kata corruptiomasukdalambahasaInggrismenjadi kata corruption
ataudalambahasaBelandamenjadicorruptie.Kata
corruptiedalambahasaBelandamasukkedalamperbendaharaan Indonesia
menjadikorupsi.MenurutKamusBesarBahasa Indonesia (KBBI),
korupsiadalahpenyelewenganataupenyalahgunaanuangnegara (perusahaan, organisasi,
yayasan, dansebagainya) untukkeuntunganpribadiatau orang lain.
Definisilainnyadarikorupsidisampaikan World Bank padatahun 2000, yaitu
“korupsiadalahpenyalahgunaankekuasaanpublikuntukkeuntunganpribadi".Definisi World
Bank inimenjadistandarinternasionaldalammerumuskankorupsi. Pemberantasan korupsi
merupakan serangkaian tindakan untuk mencegah dan menanggulangi korupsi
(melaluiupayakoordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan, penyidikan,
penuntutandanpemeriksaansidangpengadilan) dengan peran serta masyarakat
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Hinggasaatini, dasarhukum
yang barudiperbaharuidansangat fundamental bagi KPK yaituUndang-UndangNomor 19
Tahun 2019
Saat ini korupsi sudah sampai pada tingkatan terendah sekalipun dan akan selalu ada
di suatu negara. Mengapa demikian? Hal ini tidak bisa dijawab secara sederhana
mengapa korupsi terus berkembang demikian masif. Korupsi terjadi pada semua aspek
kehidupan masyarakat sehingga sangat sulit untuk diberantas. Seperti benang kusut yang
sulit diurai. Banyak strategi dan upaya dilakukan untuk memberantas korupsi, tetapi
perlu diingat bahwa strategi tersebut harus disesuaikan dengan konteks masyarakat
maupun organisasi yang dituju. Dengan kata lain, setiap negara, masyarakat, maupun
organisasi harus mencari strategi yang tepat untuk mencari pemecahannya. Untuk
melakukan pemberantasan korupsi yang sangat penting sekali diingat adalah
karakteristik dari berbagai pihak yang terlibat serta lingkungan tempat mereka bekerja.
B. Dasar hukum kegiatan
Dasar Hukum kegiatan adalah :
1. Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang Nomor :
PP.04.03/1/8335/2023 Tentang Penetapan Dosen Dan Pembimbing Tetap Dan
Tidak Tetap Prodi D-III Sanitasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang Semester
Ganjil Tahun Akademik 2023/2024
2. Rencana pembelajaran Semester Ganjil Mata Kuliah PBAK TA 2023/2024
C. Maksud dan tujuan kegiatan
1. Untuk meningkatkan kesadaran anak SMA tentang apa itu korupsi
2. Untuk memberitahukan kepada anak SMA tentang apa itu dampak korupsi
terhadam Sosial dan Kemiskinan Masyarakat
3. Untuk membentuk sikap jujur dan bertanggung jawab pada anak SMA
D. Ruang lingkup
1. Lingkup sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini adalah Anak SMAK SINT CAROLUS PENFUI
Kelas XII IPS 1
2. Lingkup lokasi
Penyuluhan dilakukan di SINT CAROLUS PENFUI
3. Lingkup Materi
Materi dalam penyuluhan ini berhubungan dengan Dampak Korupsi Terhadap
Sosial dan Kemiskinan Masyarakat
4. Lingkup waktu
Penyuluhan Dilaksanakan di hari Selasa, 14 November 2023 di jam 08.00-09.00
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin corruptio (Fockema Andrea, 1951) atau
corruptus (Webster Student Dictionary, 1960). Selanjutnya, disebutkan pula
bahwa corruptio berasal dari kata corrumpere—satu kata dari bahasa Latin yang
lebih tua. Dari bahasa Latin tersebut, kemudian dikenal istilah corruption, corrupt
(Inggris), corruption (Prancis), dan “corruptic/korruptie” (Belanda). Indonesia
kemudian memungut kata ini menjadi korupsi. Arti kata korupsi secara harfiah
adalah “sesuatu yang busuk, jahat, dan merusakkan” (Dikti, 2011).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat, korupsi didefinisikan
lebih spesifik lagi yaitu penyelewengan atau Pendidikan dan Budaya Antikorupsi
penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dsb.) untuk
keuntungan pribadi atau orang lain. Korupsi diturunkan dari kata korup yang
bermakna buruk; rusak; busuk; suka memakai barang (uang) yang dipercayakan
kepadanya; dapat disogok (memakai kekuasaannya untuk kepentingan pribadi).
Selain itu, ada kata koruptif yang bermakna bersifat korupsi dan pelakunya
disebut koruptor. Menurut Black’s Law Dictionary, korupsi adalah perbuatan
yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan suatu keuntungan yang tidak
resmi dengan hak-hak dari pihak lain secara salah menggunakan jabatannya atau
karakternya untuk mendapatkan suatu keuntungan untuk dirinya sendiri atau
orang lain, berlawanan dengan kewajibannya dan hak-hak dari pihak lain.
Syed Hussein Alatas, pakar sosiologi dari negeri jiran, menyebutkan adanya
benang merah yang menjelujur dalam aktivitas korupsi, yaitu subordinasi
kepentingan umum di bawah kepentingan tujuan-tujuan pribadi yang mencakup
pelanggaran norma-norma, tugas, dan kesejahteraan umum, diikuti dengan
kerahasiaan, pengkhianatan, penipuan, dan kemasabodohan yang luar biasa akan
akibat yang diderita oleh masyarakat. Dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, korupsi
dikategorikan sebagai tindakan setiap orang dengan tujuan menguntungkan diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa korupsi adalah tindakan menguntungkan diri sendiri
dan orang lain yang bersifat busuk, jahat, dan merusakkan karena merugikan
negara dan masyarakat luas. Pelaku korupsi dianggap telah melakukan
penyelewengan dalam hal keuangan atau kekuasaan, pengkhianatan amanat
terkait pada tanggung jawab dan wewenang yang diberikan kepadanya, serta
pelanggaran hukum.
2. Saran
Disarankan kepada petugas penyuluhan agar mempersiapkan dan
memperhatikan semua alat yang diperlukan saat mau melakukan penyuluhan
agar tidak ada kendala saat memaparkan materi yang akan disampaikan
BAB IV
PENUTUP
Ucapan terima kasih kepada ibu Lidia Br. Tarigan, SKM., M.Si kerena sudah
memberi Ijin kepada Kami kelompok anak SMA yang sudah bekerja kelas 3B untuk
melakukan penyuluhan PBAK ini dan telah berlangsung dengan baik apa adan dan kami
juga berterimakasih ibu sudah meluangkan waktu hadir untuk langsung memberikan
penilaian kepada kami dan kami juga tidak lupa berterimakasih kepada audiens kami
yang berkena n menerima kami di SMA SCIN CAROLUS PENFUI untuk
mengsukseskan kegiatan penyuluhan kami.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
https://aclc.kpk.go.id/aksi-informasi/Eksplorasi/20220411-mengenal-pengertian-korupsi-
dan-antikorupsi
.https://aclc.kpk.go.id/materi-pembelajaran/hukum/infografis/dasar-hukum-tindak-
pidana-korupsi