Di susun oleh :
Sem. II/S1 Pendidikan Guru Madrasa Ibtidaiyah
Pendahuluan
Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia sudah dilakukan melalui berbagai
cara, namun hingga saat ini masih saja terjadi korupsi dengan berbagai cara yang
dilakukan oleh berbagai lembaga. Terdapat beberapa bahaya sebagai akibat korupsi,
yaitu bahaya terhadap masyarakat dan individu, generasi muda, politik, ekonomi
bangsa dan birokrasi. Terdapat hambatan dalam melakukan pemberantasan korupsi
antara lain berupa hambatan structural, kultural, instrumental, dan manajemen. Oleh
karna itu perlu dilakukan langkah langkah untuk mengatasinya, antara lain,
mendesain dan menata ulang pelayanan public, memperkuat transparansi,
pengawasan dan sangsi, meningkatkan pemberdayaan perangkat penduduk dalam
pencegahan korupsi, dalam undang undang nomor 31 tahun 1999 korupsi di
klasifikasikan kedalam merugukan keuangan Negara, suap menyuap, penggelapan
dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan dalam pengadaan, gratifikasi.
Dalam rangka pemberantasan korupsi perlu dilakukan penegakan secara terintegrasi,
adanya kerja sama internasional dan regulasi yang harmonis.
A. Pengantar
Pada dasarnya, korupsi merupakan suatu tindakan penyimpangan yang
dapat terjadi kapanpun dan dimanapun, sepanjang insentif yang di hasilkan
cukup besar. Penyakit korupsi ini bisa terjadi di sector publik maupun swasta,
bahkan ditingkat masyarakat. Fenomena korupsi juga merupakan masalah besar
yang dihadapi Negara Negara dengan perkembangan ekonomi pesat.
B. Latar Belakang Penulisan Makalah
Rasanya semua orang tidak senang dan tidak setuju dengan korupsi,
dimana salahnya ? seperti biasa, ada banyak pendapat, ada banyak asumsi,
banyak silang sengketa. Ujungnya tidak jelas makna dan penyelesainya. Langka
pertama metodologi hukum rupanya telah melanggar. Orang hendak mengupas
permasalahan hukum pertama tama harus sepatas tentang makna dan pengertian
akan obyek sengketa yang bersangkutan terlebih dahulu. Paling tidak ada yang
menjadi reasoning ataupun penalarangnya tidak jelas. Segenap pengertian
ataupun konsep serta pernyataan ataupun proporsinya perlu di kupas tuntas
terlebih dahulu. Langkah awal ini perlu di ambil demi terbentuknya medan
pembahasaan dengan bahasa yang sama.
Berbicara tentang korupsi yang sedang gencar di cerca dan di upayah
untuk di prantas di sinilah letak kekeliruanya, kalau tidak boleh disebut
kegagalanya. Tidak jelas apa yang dimaksut dengan korupsi itu. Hukum pidana
menegaskan bahwa korupsi ini adalah suatu tindakan yang memperkaya diri atau
orang lain tanpa hak. Namun makna ini rupanya telah bergeser kemana-mana.
Titik berat pemberantasan korupsi tidak lagi bertumpu kepada penyalah gunaan
hak, melainkan bagaimana uang Negara dapat bertambah. Akibatnya, korban
berjatuhan, sementara mereka yang menyalanggunakan hak tetap bebas
berkeliaran.
C. Rumusan Masalah
1. Apasih sih korupsi itu menurut beberapa tokoh?
2. Apasaja ciri ciri korupsi?
3. Apasaja hambatan yang terjadi dalam pencegahan terjadinya korupsi?
4. Apasaja langka langka dalam pemberantasan korupsi?
5. Apasaja klasifikasi perbuatan korupsi dalam undang undang korupsi?
Pembahasan
A. Pengertian Korupsi
Menurut Prof. Dr. H. Andi Hamza, SH, menyatakan bahwa korupsi
berasal dari bahasa latin “Corruptio” atau “Corrptus”, yang kemudian muncul
dibanyak bahasa Eropah. Inggris, prancis “Corruption”, bahasa belanda
“Corruptie” yang kemudian muncul pula dalam bahasa Indonesia “Korupsi”,
jika kita merujuk kepada kamus kamus besar bahasa Indonesia-inggris maupun
yang inggris-indonesia, akan di dapati bahwa arti kata korupsi itu iyalah busuk,
buruk, bejat, dapat di sogok, suka di suap. Adapun menurut pendapat lain seperti,
world bank menyatakan bahwa definisi paling sederhana dari korupsi adalah
penyelanggunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi atau kelompok.
Berdasarkan pandangan hukum, dikatakan korupsi apa bila memenuhi unsur
unsur perbuatan yang melawan hukum, penyelangunaan kewenangan,
kesempatan atau sarana, memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi, dan
merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara. Nawatmi (2014),
menyatakan bahwa suatu perbuatan dikatakan sebagai tindakan korupsi
diantaranya apa bila memberi atau menerima hadiah atau janji dan penyuapan,
penggelapan dalam jabatan, pemerasan dalam jabatan, ikutserta dalam pengadaan
dan menerima gratifikasi bagi pegawai negeri atau penyelenggara Negara. Secara
umum korupsi adalah penyelanggunaan jabatan resmi untuk kepentingan pribadi.
Korupsi (corruptie) adalah perbuatan yang buruk yang dilakukan oleh orang
dengan cara menyogok, menyuap, menerima sesuatu yang bertentangan dengan
hukum dan merugikan keuangan Negara. Korupsi juga adalah perbuatan bejat yang
menguntungkan satu individu maupun suatu kelompok dengan cara melawan hukum.
Dampaknya sebagaimana yang telah dituangkan di dalam peraturan perundang
undangan tentang tindak pidana korupsi di Indonesia, dan telah meluas sampai
kepada berbagai aspek kehidupan masyarakat, sehingga korupsi sudah merupakan
kejahatan luar biasa (extra ordinary crime). Pemberantasan korupsi di perlukan suatu
pengawasan yang intensif dari berbagai unsur yaitu pengawasan melekat, legislative
dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Haryani, Happy Febrina, dkk. Analisis Faktor Faktor Yang Memengaruhi Korupsi Di
Kawasan Asia pasifik.Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan. Vol.
5(2), 2016.
Prof. Dr. Jur. Andi Hamzah. Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana
Nasional dan Internasional. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2005.
Setiadi, Wicipto. Korupsi Di Indonesia (Penyebab, Bahaya,Hambatan,Dan Upaya
Pemberantasan ,Serta Regulasi). Jakarta:Fakultas Hukum Universitas
Pembangunan Nasional, 2018.
Sina, La. Dampak dan Upaya Pemberantasan Serta Pengawasan Korupsi di
Indonesia. Jurnal Hukum Pro JUstitia.Vol.26 (1), 2018.