Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

FAKTOR PENYEBAB KORUPSI KORUPSI DALAM ASPEK EKONOMI

Dosen Pengampu : Dr. Doris Rahmat, SH.MH

DISUSUN OLEH :
1. Amanda Maria Regina
2. Dhyas Intan Permatasari
3. Lorenanda Widyatamaka Kirana
4. Maylani Eka Pradani
5. Tazaka Azriel Fahrezi
6. Vaya Naras Fari

PRODI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Korupsi sebagai fenomena penyimpangan dalam kehidupan sosial,


budaya, kemasyarakatan, kenegaraan sudah dikaji dan ditelaah secara
kritis oleh banyak ilmuwan dan filosof. Aristoteles misalnya, yang diikuti
oleh Machiavelli, sejak awal telah merumuskan sesuatu yang
disebutnya sebagai korupsi moral (moral corruption). Korupsi moral
merujuk pada berbagai bentuk konstitusi
Kata korupsi sudah menjadi konsumsi umum. Asumsi besar yang
dapat dibangun bahwa praktik korupsi adalah masalah terumit yang
dihadapi oleh setiap pola kenegaraan di dunia. Kwik Kian Gie mungkin
hanyalah satu diantara sekian banyak tokoh yang meletakan kekesalannya
pada kata tersebut. Lebih lanjut, hal ini segera mengingatkan orang pada
ungkapan Lord Action, “Power tends to corrupt, absolute power corrupts
absolutely”. Artinya korupsi muncul bilamana terjadi penyalahgunaan
kekuasaan, terlebih apabila kekuasaan bersifat absolut atau mutlak, maka
korupsi semakin menjadi-jadi. Bukan hanya dalam bentuk uang pelicin
dan terjadi di kalangan birokrat kecil, tetapi sudah menjadi usaha
mengakumulasi modal antara pejabat tinggi dan pengusaha besar.
Dari pengertian diatas, terdapat beberapa kata kunci dalam
pengertian korupsi yaitu perbuatan melawan hokum,memperkaya diri
sendiri atau orang lain,merugikan keuangan/perekonomian negara,
menyalahgunakan wewenang, kesempatan atau sarana yang ada padanya,
dan menguntugkan diri sendiri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
1) Apa yang dimaksud korupsi?
2) Bagaimana latar belakang terjadinya korupsi?
3) Apa saja faktor yang menyebabkan adanya korupsi?
4) Apa yang faktor yang menghambat atau kendala dalam pemberantasan
korupsi?
5) Bagaimana korupsi dapat berbahaya bagi kehidupan bernegara?
6) Bagaimana upaya pemerintah dalam mengurangi atau mencegah korupsi?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan makalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui definisi korupsi
2) Untuk mengetahui latar belakang terjadinya korupsi
3) Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan korupsi
4) Untuk mengetahui faktor penghambat atau kendala pemberantasan korupsi
5) Untuk mengetahui bahaya korupsi dalam kehidupan bernegara
6) Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam mengurangi atau mencegah
korupsi

BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN KORUPSI

Pengertian korupsi secara umum adalah perbuatan yang buruk seperti


penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan lain sebagainya untuk
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi, yang
mengakibatkan kerugian keuangan pada negara.
Korupsi juga bisa diartikan sebagai sebuah tindakan penyelewengan
atau penggelapan uang baik itu uang negara atau uang lainnya yang
dilakukan untuk keuntungan pribadi, orang atau pihak-pihak tertentu.

PENGERTIAN KORUPSI MENURUT PARA AHLI

Menurut Alatas (1987)


Pengertian korupsi menurut Alatas (1987) adalah pencurian yang
melalui penipuan dalam situasi yang mengkhianati kepercayaan.
Korupsi merupakan wujud perbuatan immoral dari dorongan untuk
mendapatkan sesuatu menggunakan metode penipuan dan pencurian.

Menurut Nurdjana (1990)


Menurut Nurdjana (1990) korupsi berasal dari bahasa Yunani
yaitu corruptio yang berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama materiil, mental dan hukum.

Menurut Muhammad Ali (1998)


Arti korupsi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) pengertian, yakni korup,
korupsi, dan koruptor.
 Korup, diartikan sebagai sifat yang busuk, suka menerima uang
suap/sogok, memakai kekuasaan untuk kepentingan sendiri dan
sebagainya.
 Korupsi, artinya perbuatan busuk seperti penggelapan uang, penerimaan
uang sogok, dan sebagainya,
 Koruptor, artinya orang yang melakukan tindakan korupsi.
.
2. LATAR BELAKANG TERJADINYA TINDAK PIDANA
KORUPSI

3. FAKTOR PENYEBAB TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM


ASPEK EKONOMI

4. KENDALA DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDADA


KORUPSI
Upaya pemberantasan korupsi sudah dilakukan sejak lama dengan
menggunakan berbagai cara. Sanksi terhadap pelaku korupsi sudah
diperberat, namun hampir setiap hari kita masih membaca atau mendengar
adanya berita mengenai korupsi. Berita mengenai operasi tangkap tangan
(OTT) terhadap pelaku korupsi masih sering terjadi.
Deputi Bidang Pemberantasan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK), Wirzal Yanuar, mengatakan ada enam kendala
pengungkapan tindak pidana korupsi, antara lain :
1. Kejahatan yang terorganisasi yang melibatkan pejabat / ASN dalam
beberapa kasus
2. Pelaku intelektual seringkali tidak terlibat langsung dalam aksi kejahatan
3. Rantai kejahatan panjang yang berakibat pada putusnya rantai alat bukti
4. Korupsi bersifat lintas batas negara
5. Sarana prasarana kejahatan semakin canggih
6. Hukum yang lemah sehingga kejahatan sulit diusut tuntas
Dalam kata sambutan Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)
pada pembukaan Seminar tentang Implikasi Konvensi Anti Korupsi 2003
terhadap Sistem Hukum Nasional, yang berlangsung di Hotel Sahid Jaya,
Denpasar – Bali, tanggal 14 – 15 Juni 2006, dikemukakan beberapa
prolematika pemberantasan tindak pidana korupsi antara lain sebagai
berikut :
a) Belum adanya mekanisme yang jelas mengenai perlindungan terhadap
pelapor dan saksi sebagaimana diamanatkan oleh Konvensi Anti Korupsi
(UNCAC) 2003;
b) Sulitnya memperoleh informasi perbankan terkait dengan seseorang yang
diduga melakukan ataupun terlibat dalam suatu tindak pidana korupsi;
c) Panjangnya birokrasi yang harus dilalui untuk melakukan pemeriksaan
terhadap pejabat-pejabat tertentu yang terindikasi melakukan tindak pidana
perbankan;
d) Belum adanya sanksi yang tegas bagi Penyelenggara
e) Negara yang tidak melaporkan harta kekayaannya
5. MENGAPA KORUPSI DIANGGAP BERBAHAYA DALAM
KEHIDUPAN BERNEGARA
Korupsi itu sendiri merupakan tindakan dan perbuatan yang bersifat
ilegal dan menyalahi peraturan serta amanah yang ada guna mendapatkan
keuntungan sepihak serta merugikan orang lain. Mengapa dikatakan
berbahaya dalam kehidupan bernegara? Karena banyak sekali dampak yang
menyebabkan tidak stabilnya kepemerintahan di negara ini.  Berbagai bahaya
dan dampak dari perbuatan korupsi bagi kehidupan bernegara antara lain :

1. Korupsi dapat menghambat dan merusak perkembangan ekonomi suatu


negara, sehingga menjadikan cita-cita yang dituju lebih lebih sulit.
2.  Korupsi dalam lingkup politik akan menjadikan ketidakstabilan sosial
politik dan integrasi sosial.
3. Korupsi dapat menyebabkan kesenjangan perekonomian semakin besar,
serta tingkat pengangguran semakin tinggi, tentu hal ini dapat mengancam
keamanan dan ketahanan suatu negara.
4. Korupsi dapat merusak kebudayaan baik suatu negara. Korupsi yang
terjadi secara terus menerus, lambat laun akan mengikis perilaku jujur
suatu negara.
5. Korupsi mampu menghilangkan kepercayaan suatu rakyat kepada
pemimpin yang dimandatkan untuk menjalankan tugas.
6. UPAYA-UPAYA PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Saran

DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Korupsi | Definisi, Jenis-Jenis, Penyebab, dan ...
https://www.zonareferensi.com › Sosial

https://brainly.co.id/tugas/4068783?
__cf_chl_captcha_tk__=pmd_PSYkLXY_rxv37yv5HdaY0onqezNV7gnfO98m6
Yj9Nwo-1633871744-0-gqNtZGzNAuWjcnBszQzR
https://www.merdeka.com/jatim/faktor-penyebab-korupsi-dan-hambatan-dalam-
upaya-pemberantasannya-kln.html, diakses pada Hari Minggu, 10 Oktober 2021 Pukul
19.30 WIB

https://nasional.tempo.co/read/468346/enam-kendala-pemberantasan-korupsi-versi-
ppatk/ diakses pada Hari Minggu, 10 Oktober 2021 Pukul 20.00 WIB

https://www.bphn.go.id/data/documents/
aspek_hukum_pemberantasan_korupsi_di_indonesia.pdf diakses pada Hari Minggu,
10 Oktober 2021 Pukul 20.15 WIB

Anda mungkin juga menyukai