ETIK UMB
TINDAKAN KORUPSI DAN
PENYEBABNYA
14
U001700009 Dra. Winny Kresnowiati,
M.Si
Abstract Kompetensi
Saat ini musuh utama kita tidak lagi Setelah mempelajari modul ini
sekedar terorisme dan narkoba, tetapi juga diharapkan mahasiswa mampu
menemahami dan menjelaskan
korupsi. Korupsi terjadi di mana-mana. Dari mengenai:
mulai pejabat tinggi hingga ke tingkat RT 1. Pengertian korupsi
dan RW. Bahkan katanya (faktanya), 2. Penyebab korupsi
korupsi di Indonesia terjadi sejak manusia 3. Jenis-jenis korupsi
lahir hingga meninggal dunia.
MODUL 14
TINDAKAN KORUPSI DAN
PENYEBABNYA
Pengantar
‘1 Etik
3 2 Dra. Winny Kresnowiati, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dilancarkan. Hasilnya, puluhan orang masuk penjara, termasuk warga negara
asing (WNA). Meskipun kerapkali terjadi kontroversi atas perlakukan terhadap
bandar narkoba (hukuman ringan sampai kepada pemberian remisi), tetapi
setidaknya bangsa ini dipandang berhasil dalam memberantas narkoba.
Saat ini musuh utama kita tidak lagi sekedar terorisme dan narkoba,
tetapi juga korupsi. Korupsi terjadi di mana-mana. Dari mulai pejabat tinggi
hingga ke tingkat RT dan RW. Bahkan katanya (faktanya), korupsi di Indonesia
terjadi sejak manusia lahir hingga meninggal dunia. Coba lihat, ketika Anda
mengurus akta kelahiran, saat tali pusar belum lepas dari si buah hati, hingga
ketika Anda mengusrus surat kematian, dan tanah pemakaman, di saat air mata
masih basah di pelupuk mata. Terlalu banyak fakta korupsi di negeri ini, hingga
sebagian orang menjuluki sebagai republik korup, republik di mana termapt
bersemayamnya berbagai gembong koruptor dengan leluasa menghabisi asset
negara.
Sampai kapan korupsi ini akan berakhir? Kita tidak bisa menjawabnya.
Belum ada kitab mana pun yang mampu meramal kapan korupsi di Indonesia
akan berakhir. Para intelektual, agamawan, budayawan, pakar pendidikan, dan
lain-lain seakan “angkat tangan” untuk memberikan wejangan agar korupsi tamat
riwayatnya di bumi ini.
Pengertian
Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere1 yang bermakna
busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) atau rasuah adalah
tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain
yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal
menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak.
1
http://soloraya.net/korupsi-dan-pengertiannya.html
‘1 Etik
3 3 Dra. Winny Kresnowiati, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam Webster Dictionary, korupsi: “immoral conduct or practices harmful
or offensive to society, atau a sinking to a state of low moral standars an
behavior (the corruoption of the upper class eventually led to the fall of the roman
empire).
Inti ketiga bentuk korupsi menurut kategori Alatas ini adalah subordinasi
kepentingan umum dibawah tujuan-tujuan pribadi yang mencakup pelanggaran-
pelanggaran norma-norma, tugas, dan kesejahteraan umum, yang dibarengi
dengan kerahasiaan, pengkhianatan, penipuan, dan sikap masa bodoh terhadap
akibat yang ditimbulkannya terhadap masyarakat.
‘1 Etik
3 4 Dra. Winny Kresnowiati, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sumber pemerintah, kedudukan, martabat, status, atau kewenangannnya yang
resmi, untuk keuntungan pribadi dapat pula dikategorikan melakukan tindak
korupsi.
Mengutip Robert Redfield, korupsi dilihat dari pusat budaya, pusat budaya
dibagi menjadi dua, yakni budaya kraton (great culture) dan budaya wong cilik
(little culture). Dikotomi budaya selalu ada, dan dikotomi tersebut lebih banyak
dengan subyektifitas pada budaya besar yang berpusat di kraton. Kraton
dianggap sebagai pusat budaya. Bila terdapat pusat budaya lain di luar kraton,
tentu dianggap lebih rendah dari pada budaya kraton. Meski pada hakikatnya
dua budaya tersebut berdiri sendiri-sendiri namun tetap ada bocoran budaya.
‘1 Etik
3 5 Dra. Winny Kresnowiati, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Penyebab Korupsi
Penyebab adanya tindakan korupsi sebenarnya bervariasi dan beraneka ragam.
Akan tetapi, secara umum dapatlah dirumuskan, sesuai dengan pengertian
korupsi diatas yaitu bertujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi/ kelompok/
keluarga/ golongannya sendiri. Faktor-faktor secara umum yang menyebabkan
seseorang melakukan tindakan korupsi antara lain yaitu :
Dalam teori yang dikemukakan oleh Jack Bologne atau sering disebut
GONE Theory, bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi
meliputi :
‘1 Etik
3 6 Dra. Winny Kresnowiati, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Exposures(pengungkapan) : berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi
yang dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku diketemukan
melakukan kecurangan.
‘1 Etik
3 7 Dra. Winny Kresnowiati, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
9. Mereka yang terlibat korupsi adalah mereka yang menginginkan
keputusan-keputusan yang tegas dan mereka yang mampu untuk
mempengaruhi keputusan-keputusan itu.
10. Setiap tindakan korupsi mengandung penipuan, biasanya pada badan
publik atau masyarakat umum.
11. Setiap bentuk korupsi adalah suatu pengkhianatan kepercayaan.
12. Setiap bentuk korupsi melibatkan fungsi ganda yang kontradiktif.
13. Perbuatan korupsi melanggar norma-norma tugas dan
pertanggungjawaban dalam masyarakat.
a. Kemampuan.
b. Kemauan.
‘1 Etik
3 8 Dra. Winny Kresnowiati, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c. Kesempatan.
Karena tanpa hal tersebut sangat sukar dan mustahil pencegahan korupsi
dapat dilakukan , mengingat sifat dari korupsi sendiri yang senantiasa
melibatkan banyak orang dengan melakukan kolusi baik secara vertical,
horizontal maupun diagonal dan merusak sistem yang ada dan dari beberapa
kejadian senantiasa ada keterlibatan legislatif dalam penyusunan program
dan ketika kasusnya terkuak mulai terlihat ada pelibatkan aparat penegak
hukum dengan melakukan gratifikasi untuk membungkam dan mempeti-es
kan kasus-kasus tertentu bahkan dengan kekuatan yang mereka miliki,
mereka mampu meredam berita dari media massa. Hal ini adalah realita yang
terjadi negara kita, khususnya di daerah yang jauh dari pantauan berita
stasiun televisi nasional, karena saat ini rupanya kontrol media massa yang
paling efektif ternyata yang dilakukan oleh stasiun televisi nasional walaupun
independensinya masih belum terjamin.
Dari uraian tsb di atas faktor kemampuan dan kemauan lebih diharapkan pada
integritas orang itu sendiri ( SDM ) sedangkan kesempatan lebih ditekankan
pada sistem management pemerintahan dan pengawasan yang efektif.
‘1 Etik
3 9 Dra. Winny Kresnowiati, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Corruption by Need/ Korupsi karena kebutuhan.
‘1 Etik
3 10 Dra. Winny Kresnowiati, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Corruption by design / Korupsi yang direncanakan.
Korupsi yang direncanakan dan ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang
memegang jabatan dan kekuasaan cukup tinggi serta memiliki kewenangan
dalam mengambil kebijakan, sehingga mampu mendesign secara
terintegrasi termasuk menyuap orang yang akan menghalangi atau
menghambat kegiatan pencurian ini. Korupsi jenis ini sangat sulit dibongkar
karena melibatkan orang dan dana yang cukup besar, dan seluruh kegiatan
pencurian uang negara ini sudah direncanakan jauh sebelum proyek itu
dilaksanakan, siapa yang melaksanakan dan bagaimana melaksanakan
serta bagamana menutupi persoalan ini jika muncul gugatan atau
pemeriksaan dari pihak yang berwenang.
Pada akhirnya korupsi hanya dapat diberantas apabila ada keinginan kuat
dari seluruh masyarakat yang ada di negara kita yakni para koruptor yang
terungkap dan di proses secara hukum, haruslah mendapat hukuman yang
membuat efek jera, harus ada keberanian dan kejujuran dari aparat penegak
hukum termasuk hakim untuk mentuntaskan kasus korupsi yang
menyangkut penguasa agar bagi SDM yang memiliki kemampuan untuk
melakukan korupsi akan berfikir beribu kali untuk mau melakukan tindak
pidana korupsi, sehingga secara perlahan kasus korupsi yang sangat
melukai hati masyarakat dapat dikikis habis dari negari kita.
‘1 Etik
3 11 Dra. Winny Kresnowiati, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a. Sistem penyelenggaraan negara yang keliru : Sebagai negara yang baru
berkembang, seharusnya prioritas pembangunan di bidang pendidikan.
Tetapi selama puluhan tahun, mulai orde lama, orde baru, hingga
reformasi, pembangunan hanya difokuskan di bidang ekonomi. padahal
setiap negara yang baru merdeka, masih terbatas dalam memiliki SDM,
uang, manajemen, dan teknologi. Sehingga konsekuensinya semua
didatangkan dari luar negeri yang pada gilirannya menghasilkan penyebab
korupsi.
b. Kompensasi PNS yang rendah : Negara yang baru merdeka tidak memiliki
uang yang cukup untuk membayar kompensasi yang tinggi kepada
pegawainya. Apalagi Indonesia yang lebih memprioritaskan bidang
ekonomi membuat secara fisik dan kultural menmbulkan pola
konsumerisme, sehingga 90% PNS melakukan KKN.
d. Law Enforcement tidak berjalan : Para pejabat yang serakah dan PNS
yang KKN karena gaji yang tidak cukup, maka boleh dibilang penegakan
hukum tidak berjalan hampir diseluruh lini kehidupan, baik di instansi
pemerintahan maupun lembaga kemasyarakatan karena segalanya diukur
dengan uang. Hal ini juga menimbulkan kata-kata plesetan seperti, KUHP
(Kasih Uang Habis Perkara) atau Ketuhanan Yang Maha Esa (Keuangan
Yang Maha Kuasa).
‘1 Etik
3 12 Dra. Winny Kresnowiati, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
f. Pengawasan yang tidak efektif : Dalam sistem manajemen yang modern
selalu ada instrumen yang disebut internal kontrol yang bersifat in build
dalam setiap unit kerja. Sehingga sekecil apapun penyimpangan akan
terdeteksi sejak dini dan secara otomatis pula dilakukan perbaikan. Tetapi
internal kontrol yang ada disetiap unit sudah tidak lagi berjalan dengan
semestinya karena pejabat atau pegawai terkait bisa melakukan tindakan
korupsi.
‘1 Etik
3 13 Dra. Winny Kresnowiati, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kehidupan nyata kita. Lebih dari itu, kita perlu banyak hal, banyak sumber, dan
banyak gagasan untuk memberantas korupsi hingga ke akar-akarnya.
Semoga!
Sumber:
‘1 Etik
3 14 Dra. Winny Kresnowiati, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id