Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KORUPSI


“ PENDIDIKAN ANTIKORUPSI SEJAK DINI DEMI MENCIPTAKAN
GENERASI PENERUS BANGSA YANG BEBAS DARI KORUPSI”

OLEH :
NAMA : MUHTARROM NAUFAL. SY
NPP : 30.0200
KELAS : B6
ABSEN : 14

STUDI KEBIJAKAN PUBLIK


FAKULTAS POLITIK PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya
sehingga saya dapat menyusun makalah yang berjudul “Pendidikan Antikorupsi Sejak
Dini Demi Menciptakan Generasi Penerus Bangsa yang Bebas Dari Korupsi”
semoga makalah yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri maupun
yang membaca makalah ini.
Saya berterimakasih kepada Ibu Dosen Pembimbing yang telah memberikan tugas
pembuatan makalah ini kepada saya sehingga dapat menambah pengetahuan
sekaligus membuat saya berpikir pentingnya Pendidikan anti korupsi sejak dini
sebagai upaya menciptakan Indonesia yang bersih dari korupsi kedepanya.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karen itu, saya mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para
pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.

Kampili, 18 Juni 2022

Muhtarrom Naufal. SY
NPP.30.0200

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4

1.1 Latar Belakang................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................5
BAB II PEMABAHASAN.............................................................................................6

2.1 Hakikat Korupsi..............................................................................................6


2.2 Upaya-Upaya Pencegahan Korupsi................................................................7
2.3 Pendidikan Antikorupsi Sejak Dini..............................................................10
BAB III PENUTUP......................................................................................................12

3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
3.2 Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Korupsi merupakan msalah yang perlu diselesaikan di Indonesia, mengingat


begitu banyaknya kasus korupsi yang ada di Indonesia setiap tahunya. pada tahun
2021 ada 553 kasus dengan 1.173 tersangka dengan potensi kerugian negara
sebesar Rp 29,438 triliun. Begitu mirisnya kondisi tersebut, mengingat masih
banyak masyarakat yang miskin tidak makan, bahkan sakit karena kelaparan tidak
mampu untuk membelinya. Sedangkan para korupto hidup mewah begelimangan
harta curian yang sebenarnya menjadi hak-hak masyarakat yang harus disalurkan.

Melihat banyaknya kasus korupsi tersebut seakan korupsi merupakan hal yang
biasa dilakukan, para pelaku tidak berfikir akan dampak yang ditimbulkan, karena
Hasrat yang diinginkan. Seperti korupsi menjadi kebiasaan yang dianggap
lumrah. Tentunya jika hal ini terus terjadi akan berakibat vatal terhadap
kelangsungan semua aspek kehidupan yang ada di Indonesia.terkadang hal ii
terjadi akibat pola pikir yang ada serta nafsu semata akan Hasrat kehidupan yang
menjadi prestise bagi masyarakat. .

Korupsi juga bisa terjadi karena pengaruh lingkungan yang ada, seperti
adanya desakan keluarga atau kepentingan gaya hidup mewah belaka. Tentunya
hal ini akan meningkatkan angka korupsi yang ada seperti adanya gaya hidup
yang tidak sesaui dengan pendapatan. Banyak terjadi kasus para koruptor karena
adanya hasutan dari istri dan lain sebagainya. Selain itu pengaruh lingkungan
sejak dini juga menjadi awal pemicunya tindak ataupun sikap koruptif. Seperti
sudah biasa mencuri sejak kecil, ataupun prilaku berbohong yang sudah mandarah
daging.

4
Dalam pemecahan banyaknya masalah korupsi yang terjadi maka
diperlukanya pencegahan korupsi melalui Pendidikan anti korupsi sejak dini.
Penanaman sikap anti korupsi haruslah ditekankan dan dibiasakan penyadaran
sejak dini, agar generasi penerus bangsa bisa mengetahui bahaya dan tidak
baiknya korupsi dilakukan bahkan kerugian yang dihasilkan tidak hanya
menyengsarakan diri sendiri akan tetapi membuat orang lain menderita akibat
kesenangan semata.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Korupsi?


2. Bagaimana upaya-upaya pencegahan Korupsi?
3. Mengapa diperlukanya Pendidikan anti Korupsi sejak dini?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui dengan bai kapa itu Korupsi.


2. Memahami dan mengetahui bagaimana upaya-upaya pencegahan Korupsi.
3. Mengetahui bagaimana pentingnya Pendidikan Anti Korupsi sejak dini.

5
BAB II

PEMABAHASAN

2.1 Hakikat Korupsi

Korupsi adalah kejahatan luar biasa yang sangat membahayakan umat


manusia terutama warga negara. korupsi merupakan sesuatu yang busuk, jahat,
bahkan menyakitkan. Korupsi merupakan hasil dari Hasrat dan nafsu manusia
yang diberikan tanggung jawab akan tetapi tidak dilaksanakan dengan
sebagaimana mestinya sehingga menimbulkan kesengsaraan bagi dirinya sendiri
dan terutama orang lain.

Korupsi atau rasuah atau mencuri  merupakan bentuk kesalahan fatal yang


telah dilakukan oleh manusia. Dalam Bahasa latin Korupsi yaitu Corruptio dari
kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan,
memutarbalik, menyogok, mencuri, maling. Korupsi juga merupakan tindakan
pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat
dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan
kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan
keuntungan sepihak. Tak jarang kita sebagai masyarakat biasa secara sadar telah
melakukan korupsi, seperti tidak datang tepat waktu, mengambil jatah makanan
ornag lain, bahkan mengambil Sebagian keuntungan dari tanggung jawab yang
kita miliki.

Kata corruptio masuk dalam bahasa Inggris menjadi kata corruption atau
dalam bahasa Belanda menjadi corruptie. Kata corruptie dalam bahasa Belanda
masuk ke dalam perbendaharaan Indonesia menjadi korupsi. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korupsi adalah penyelewengan atau

6
penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya)
untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Definisi lainnya dari korupsi
disampaikan World Bank pada tahun 2000, yaitu “korupsi adalah penyalahgunaan
kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi". Definisi World Bank ini menjadi
standar internasional dalam merumuskan korupsi.

Pengertian korupsi juga disampaikan oleh Asian Development Bank


(ADB), yaitu kegiatan yang melibatkan perilaku tidak pantas dan melawan hukum
dari pegawai sektor publik dan swasta untuk memperkaya diri sendiri dan orang-
orang terdekat mereka. Orang-orang ini, lanjut pengertian ADB, juga membujuk
orang lain untuk melakukan hal-hal tersebut dengan menyalahgunakan jabatan.

Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar
memenuhi unsur-unsur sebagai berikut perbuatan melawan hukum,
penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana, memperkaya diri sendiri,
orang lain, atau korporasi, dan merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara. Melihat unur-unsur tersebut sudah dapat kita pastikan bahwa korupsi ini
memang merupakan kejahatan luar biasa yang dapat mengganggu berbagi aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara.

2.2 Upaya-Upaya Pencegahan Korupsi

Korupsi merupakan sesuatu yang sangat merugikan untuk itu dilakukan


beberapa upaya dalam pencegahan terjadinya korupsi ini yaitu :

A. Memasukan Pendidikan antikorupsi di sekolah

Pendidikan antikorupsi bagi siswa mengarah pada pendidikan nilai,


yaitu nilai-nilai kebaikan. Suseno (dalam Djabbar, 2009) berpendapat bahwa
pendidikan yang mendukung orientasi nilai adalah pendidikan yang membuat
orang merasa malu apabila tergoda untuk melakukan korupsi, dan marah bila
ia menyaksikannya. Menurut Suseno, ada tiga sikap moral fundamental yang

7
akan membuat orang menjadi kebal terhadap godaan korupsi. Ketiga sikap
moral fundamental tersebut adalah kejujuran, rasa keadilan, dan rasa tanggung
jawab.

Melaui pendidikan karakter antikorupsi inilah yang pertama, para


siswa sejak usia dini sudah mengetahui tentang seluk-beluk praktek korupsi
sekaligus konsekuensi yang akan diterima oleh para pelaku. Yang kedua, juga
memberikan proses pembelajaran tentang kepakaan terhadap praktek-praktek
korupsi yang ada disekitar kita. Ketiga, mendidik para siswa dari usia dini
tentang akhlak atau moral yang sesuai dengan ajaran-ajaran sosial keagamaan.
Keempat, menciptakan generasi penerus yang bersih dari perilaku
penyimpangan, dan Kelima, membantu seluruh cita-cita warga bangsa dalam
menciptakan clean and good-goverment demi masa depan yang lebih baik dan
beradab.

B. Membentuk lembaga anti orupsi

1. Salah satu cara untuk memberantas korupsi adalah dengan membentuk


lembaga yang independen yang khusus menangani korupsi. Sebagai contoh di
beberapa negara di-dirikan lembaga yang dinamakan Ombudsman. Lembaga
ini pertama kali didirikan oleh Parlemen Swedia dengan nama
Justitieombudsmannen pada tahun 1809. Peran lembaga ombudsman yang
kemudian berkembang pula di negara lain--antara lain menyediakan sarana
bagi masyarakat yang hendak mengkomplain apa yang dilakukan oleh
Lembaga Pemerintah dan pegawainya. Selain itu lembaga ini juga mem-
berikan edukasi pada pemerintah dan masyarakat serta mengembangkan
standar perilaku serta code of conduct bagi lembaga pemerintah maupun
lembaga hukum yang membutuhkan. Salah satu peran dari ombudsman adalah
mengembangkan kepedulian serta pengetahuan masyarakat mengenai hak
mereka untuk mendapat perlakuan yang baik, jujur dan efisien dari pegawai
pemerintah. Di Hongkong dibentuk lembaga anti korupsi yang bernama

8
Independent Commission against Corruption (ICAC); di Malaysia dibentuk
the Anti-Corruption Agency (ACA). Kita sudah memiliki Lembaga yang
secara khusus dibentuk untuk memberantas korupsi. Lembaga tersebut adalah
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

2. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah memperbaiki kinerja lembaga


peradilan baik dari tingkat kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan Lembaga
Pemasyarakatan. Pengadilan adalah jantungnya penegakan hukum yang harus
bersikap imparsial (tidak memihak), jujur dan adil. Banyak kasus korupsi
yang tidak terjerat oleh hukum karena kinerja lembaga peradilan yang sangat
buruk. Bila kinerjanya buruk karena tidak mampu. mungkin masih dapat
dimaklumi. Ini berarti pengetahuan serta ketrampilan aparat penegak hukum
harus ditingkatkan. Yang menjadi masalah adalah bila mereka tidak mau
(unwilling) atau tidak memiliki keinginan yang kuat (strong political will)
untuk memberantas korupsi, atau justru terlibat dalam berbagai perkara
korupsi.

C. Pencegahan Korupsi di Sektor Publik

1. Salah satu cara untuk mencegah korupsi adalah dengan mewajibkan pejabat
publik untuk melaporkan dan mengumumkan jumlah kekayaan yang dimiliki
baik sebelum maupun sesudah menjabat. Dengan demikian masyarakat dapat
memantau tingkat kewajaran peningkatan jumlah kekayaan yang dimiliki
khususnya apabila ada peningkatan jumlah kekayaan setelah selesai
menjabat. Kesulitan timbul ketika kekayaan yang didapatkan dengan
melakukan korupsi dialihkan kepemilikannya kepada orang lain misalnya
anggota keluarga. 

2. Untuk kontrak pekerjaan atau pengadaan barang baik di pemerintahan pusat,


daerah maupun militer, salah satu cara untuk memperkecil potensi korupsi
adalah dengan melakukan lelang atau penawaran secara terbuka. Masyarakat

9
harus diberi otoritas atau akses untuk dapat memantau dan memonitor hasil
dari pelelangan atau penawaran tersebut. Untuk itu harus dikembangkan
sistem yang dapat memberi kemudahan bagi masyarakat untuk ikut
memantau ataupun memonitor hal ini

D. Pencegahan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat

Salah satu upaya memberantas korupsi adalah memberi hak pada


masyarakat untuk mendapatkan akses terhadap informasi (access to
information). Sebuah sistem harus dibangun di mana kepada masyarakat
(termasuk media) diberikan hak meminta segala informasi yang berkaitan
dengan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak.
Hak ini dapat meningkatkan keinginan pemerintah untuk membuat kebijakan
dan menjalankannya secara transparan.Pemerintah memiliki kewajiban
melakukan sosialisasi atau diseminasi berbagai kebijakan yang dibuat dan
akan dijalankan.

2.3 Pendidikan Antikorupsi Sejak Dini

Pendidikan antikorupsi merupakan salah satu upaya penting dalam


melaksanakan penaggulangan korupsi. Dengan adanya Pendidikan memberikan
transfer ilmu pencegahan korupsi akan mencpatakan manusia yang berilmu
memiliki pengetahuan yang benar tentang bahaya korupsi dan pencegahan
korupsi yang ada. Pendidikan anti korupsi juga dapat kita artikan sebagai Gerakan
membudayakan sikap dan sifat enggan dan benci akan korupsi yang dpat
merugiakan warga negara. dalam Pendidikan anti korupsi ditanamkan nilai-nilai
bebas dari korupsi.

Pendidikan antikorupsi sejak dini merupakan salah satu upaya yang dapat
bermanfaat bagi bangsa kedepanya. Hal ini dikatakan bermanfaat apabila program
dan tujuan Pendidikan sejak dini berhasil sebagai sebuah upaya pemberantasan

10
korupsi sejak dini. Coba kita bayangkan jika semua anak sekarang bisa
memahami bagaimana nilai-nilai anti korupsi, dan juga penerapanya, tentunya
harapan kedepan anak-anak yang dibekali ilmu anti korupsi tadi bisa menjadi
pemimpin bangsa, pejabat negara bahkan abdi negara yang enggan melakukan
Tindakan anti korupsi, mereka akan bekerja adil, jujur, dan tidak pandang bulu
dalam memberikan berbagai pelayanan.

Dalam Pendidikan anti korupsi diawali pada tingkat sekolah dasar, seperti
menekankan anak-anaka tidak berotientasi pada nilai akan tetapi penerapan
karakter dasar. Seperti membiasakan untuk berbuat jujur Ketika ujian apapun
hasilnya, menmbiasakan diri antri Ketika melakukan sesuatu. Bahakn meberikan
sebauah Pendidikan yang menarik dengan bermain kejujuran dan diberikan
reward dan lain sebagainya. Dengan hal tersebut akan dapat membiasakan anak-
anak bersikap jujur sejak dini.

Menuju kejenjang selanjutnya bisa dengan menanamkan nilai anti korupsi


dengan memberikan berbagai teori dan materi mengenai antisipasi pencegahan
korupsi dan lain sebainya. Dengan pembekalan tersebut diharapkan anak-anak
tersebut memahami dampak dan bahaya korupsi tersebut. Serta cara-cara
menghindarinya. Setelahnya bisa dilaksanakan praktik dengan cara membuat
demonstarasi ataupun membeuat kantin kejujuran. Kantin kejujuran sebagai salah
satu contoh penerapan raktik disini akan dilihat apakah anak-anak tersebut
me,bayar sesuai harga yang telah ditentukan tanpa adanya penjaga ataupun kasir.
Nanyinya untuk mengetahui jujur atau tidaknya anak-anaka akan dilihat melalui
besaran patokan untung dengan jumlah keuntungan yang ada. keberhasilan kantin
kejujuran adalah abila nilai perkiraan keuntungan sama dengan jmlah hasil
keuntungan.

Tentunya dengn penerapan Pendidikan antikorupsi sejak dini ini akan


menimbulkan dampak perubahan besar bagi negara Indonesia Kedepanya melihat
kondisi sekarang banyaknya tindak korupsi yang terjadi diharapak kedepanya

11
melalui Pendidikan anti korupsi sejak dini, akan menciptakan kader penerus
estafet kepemimpinan bangsa yang bebas dari korupsi ini.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Korupsi yang merajalela di Indonesia merupakan masalah yang harus


cepat di atasi mengingat korupsi sebagai kejahatan luar bisas yang sangat
merugikan semua aspek berbangsa dan bernegara, dapat menghancurkan
bangsa. Dan dapat engganggu kesejahteraan semua masyarakat. meskipun
sedikipun yang di ambil satu orang akan tetapi yang sedikit tersebut dilakukan
semua orang maka hal tersbut snagatlah merugikan negara dan seluruh
warganya.

Dalam hal ini sangat pentinglah dilakukan berbagai upaya dalam


mencegah korupsi yang merajalela ini. Adapun upaya tersebut haitu dapat
membentuk suatu lembaga atau instansi yang dapat mencegah adanya korupsi,
menerapkan Pendidikan anti korupsi sejak dini, melakukan pencegahan sejak
dini, serta mungin bisa melakukan pencegahan sosial.

Pendidikan antikorupsi sajak dini merupakan upaya yang sangat strategis


mengantisipasi adanya korupsi di masa depan. Dengan adanya Pendidikan
antikorupsi sejak dini maka diharapkan akan terciptanya genrasi penerus
bangsa yang dapat mengendalikan diri dari nafsu serta akan menciptakan
Indonesia yang bebas dari korupsi kedepanya.

12
3.2 Saran

Dengan adanya Pendidikan antikorupsi sejak ini sudah searusnya


penerpanya dilakukan dengan maksimal mengngat ini akan mempertaruhkan
bagaiamana bangs aini kedepanya. Apabila berhasil tentunya dimasa depan
Indonesia akan menjadi negara Makmur yang bebas dari aparatur yang
korupsi. Untuk itu menurut saya hal yang harus dilakukan adalah penngkatan
keseriusan dan harus adanya dukungan dari berbagai kalangan dalam
mensukseskan tujuan utama dari endidikan anti korupsi yaitu menciptakan
generasi penerus estafet bangsa yang memiliki nilai-nilai Pancasila dengan
mengedepankan etika kejujuran, tanggung jawab, dan profesionalisme
menciptakan Indonesia di masa depan yang bebas dari yang namanya korupsi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Handoyo, Eko. 2013. Pendidikan Anti Korupsi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Admin. 2022. Pendidikan Antikorupsi Adalah Sebuah Gerakan Budaya Dalam


Menumbuhkan Nilai Antikorupsi Sejak Dini. Jakara: LSP-KPK.
https://lsp.kpk.go.id/artikel-lsp/73

Admin. 2022. Mengenal Pengetian Korupsi. Jakarta: Pusat Edukasi Antikorupsi.


https://aclc.kpk.go.id/action-information/lorem-ipsum/20220411-null

Dewi, Putri. 2014. Upaya Pemeberantasan Korupsi di Indonesia. Jakarta:


media.neliti.com https://media.neliti.com/media/publications/170011-ID-
upaya-pemberantasan-korupsi-di-indonesia.pdf

Fhalevi, Reza. 2014. Pendidikan Antikorupsi. Kudus: Academia.com


https://www.academia.edu/35798869/Makalah_Pendidikan_AntiKorupsi

14

Anda mungkin juga menyukai