NAMA ANGGOTA :
1. Aldo Junianto
2. Alviana Ummu Salamah
3. Afifah Dwi Nawa Tri
4. Muhammad Agis
5. Muhammad Aziz Kuswanto
6. Wardah Fauziah
2018-2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat taufik
hidayah dan inayahnya kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini membahas te ntang Pendidikan Anti Korupsi.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat membantu bagi semua pih ak untuk mendalami
Pendidikan Anti Korupsi terutama di Indonesia dan dalam lingkungan mahasiswa.
Penyusun
ii
Daftar Isi
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
PENUTUP ............................................................................................................................... 12
LAMPIRAN............................................................................................................................ 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dan motor penggerak gerakan anti korupsi di masyarakat. Untuk dapat
berperan aktif, mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup
tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal
menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka
untuk mendapatkan keuntungan sepihak.Dari sudut pandang hukum, tindak
pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur -unsur sebagai berikut:
Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, di
antaranya:
3
Menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).
Penyuapan
Pemerasan (Extorion)
Nepotisme (nepotism)
4
Kata nepotisme berasal dari kata Latin “n epos” yang berarti
“nephew” (keponakan). Nepotisme berarti memilih keluarga atau teman
dekat berdasarkan pertimbagan hubunga, bukan karena kemamuannya.
Faktor Penyebab Korupsi dibagi menjadi 2 bagian yaitu Faktor Internal dan Faktor
Eksternal.
5
Aspek Sosial :
2. Faktor eksternal, pemicu perilaku korup yang disebabkan oleh fak tor
di luar diri pelaku.
6
disadari oleh masyarakat. Bahkan seringkali masyarakat sudah terbiasa
terlibat pada kegiatan korupsi sehari -hari dengan cara-cara terbuka
namun tidak disadari.
Aspek ekonomi :
Aspek Politis :
Menurut Rahardjo (1983) bahwa kontrol sosial adalah suatu proses yang
dilakukan untuk mempengaruhi orang-orang agar bertingkah laku sesuai
dengan harapan masyarakat. Kontrol sosial tersebut dijalankan dengan
menggerakkan berbagai aktivitas yang melibatkan penggunaan kekuasaan
negara sebagai suatu lembaga yang diorganisasikan secara politik, melalui
lembaga-lembaga yang dibentuknya. Dengan demikian instabilitas politik,
kepentingan politis, meraih dan mempertahankan kekuasaan sangat potensi
menyebabkan perilaku korupsi.
Aspek Organisasi :
7
hadapan bawahannya, misalnya berbuat korupsi, maka ke mungkinan besar
bawahnya akan mengambil kesempatan yang sama dengan atasannya.
Berikut akan dipaparkan berbagai upaya atau strategi yang dilakukan untuk
memberantas korupsi :
8
Salah satu cara untuk memberantas korupsi adalah dengan
membentuk lembaga yang independen yang khusus menangani korupsi.
Sebagai contoh di beberapa negara di -dirikan lembaga yang dinamakan
Ombudsman. Lembaga ini pertama kali didirikan oleh Parlemen Swedia
dengan nama Justitieombudsmannen pada tahun 1809. Peran lembaga
ombudsman yang kemudian berkembang pula di negara lain antara lain
menyediakan sarana bagi masyarakat yang hendak mengkomplain apa
yang dilakukan oleh Lembaga Pemerintah dan pegawainya.
9
2. Pencegahan Korupsi di Sektor Publik .
10
4. Pencegahan dengan memasukan pendidikan anti korupsi di sekolah
/ perguruan tinggi.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
https://andicvantastic.blogspot.com/2015/08.html
https://mankaney.wordpress.com/2015/04/27/
Kpk.go.id
13
LAMPIRAN
1. Sahrul Romadhon
Hal apa saja yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi korupsi?
Berikut beberapa macam cara upaya pemerintah dalam melanjutkan tingkat
jumlah pemberantasan korupsi di Indonesia :
A. Upaya Pencegahan
Tindakan pencegahan ini dimaksudkan agar masyarakat
memiliki benteng diri yang kuat guna terhindar dari perbuatan yang
mencerminkan tindakan korupsi di dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Upaya pencegahan tindakan korupsi dilakukan oleh permerintah
berdasarkan nilai-nilai dasar Pancasila agar dalam tindakan
pencegahannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai dari Pancasila itu
sendiri. Adapun tindakan pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah
diantaranya :
Penanaman semangat nasional
Melakukan penerimaan pegawai secara jujur dan terbuka
Memberikan himbauan kepada masyarakat
Pengusahaan kesejahteraan masyarakat
Pencatatan ulang aset
B. Upaya Penindakan
Upaya penindakan dilakukan oleh pemerintah Indonesia
terhadap pelaku tindak pidana korupsi. Dalam pelaksanaan upaya
penindakan korupsi, pemerintah dibantu oleh sebuah lembaga
independen pemberantasan korupsi yaitu KPK (Komisi Pemberantasan
Korupsi) Penindakan yang dilakukan oleh KPK semenjak KPK berdiri
pada tahun 2002 telah membuahkan hasil yang dapat disebut sebagai
hasil yang memaksimalkan.
C. Upaya Edukasi
Upaya edukasi yang dilakukan pemerintah dalam usahanya
untuk memberantas korupsi adalah upaya yang dilakukan melalui proses
pendidikan. Proses pendidikan di Indonesia dilakukan dalam tiga jenis
yaitu pendidikan formal, informal, dan non formal. Melalui proses
edukasi, masyarakat diberikan pendidikan anti korupsi sejak dini agar
masyarakat sadar betul akan bahaya korupsi bagi negara-negara
khususnya negara Indonesia.
14
2. Lailiyah Kodariyah
Bagaimana peran mahasiswa dalam pencegahan korupsi?
Adapun upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh mahasiswa adalah :
Menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di kampus
Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya melakukan
korupsi.
Mahasiswa sebagai agen perubahan juga bertindak sebagai agen
pengontrol dalam pemerintahan.
3. Sarah Fatmawati
Bagaimana agar masyarakat dapat percaya terhadap kebijakan pemerintah?
Menurut Kalla, ada tiga hal untuk membantu kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah
1) kehandalan dan daya tanggap.
Pemerintah harus menciptakan rasa aman bagi masyarakat dan
merespons kebutuhan warga secara efektif dan tepat waktu.
15
5. Risma Khairunnisa Lesmana
Di salah satu negara atau wilayah, terdapat kebijakan dimana koruptor akan
mendapatkan hukuman mati. Bagaimana pendapat kalian, dapatkah kebijakan
ini diberlakukan di Indonesia?
Hukuman mati bagi para koruptor, ditinjau dari sudut pandang Hak Asasi
Manusia, berdasarkan Konvensi Internasional Second Optional Protocol of
ICCPR (1990): Aiming of The Abolition of Death Penalty telah melarang
adanya hukuman mati. Serta bertentangan UUD 1945 Pasal 28a dan 28i bahwa
hak untuk hidup tidak bisa dikurangi dengan alasan apapun. Pancasila dan UUD
adalah dasar hukum. Sehingga peraturan-peraturan yang dibuat tidak boleh
melanggar keduanya.
Selain itu, hukuman mati membutuhkan dana yang tidak sedikit. Hukuman mati
yang terjadi di Indonesia terbatas hanya untuk kasus narkoba dan kasus
pembunuhan berencana. Menimbang banyaknya kasus korupsi di Indonesia,
bayangkan berapa milyar yang harus dikeluarkan untuk mengeksekusi para
koruptor
16