Anda di halaman 1dari 10

Pengantar Kewirausahaan

MENEMUKAN DAN MENGEMBANGKAN


IDE USAHA

Menciptakan Ide Berwirausaha


Kegiatan bisnis dimulai dengan ide. Ide usaha adalah segala konsep,
pikiran dan pengetahuan, sebuah mental, pandangan, keyakinan atau
rencana dari kegiatan-kegiatan usaha. Ide merupakan produk berfikir
kreatif karena wirausahawan berkeinginan untuk menemukan dan
mencari penyelesaian yang berbeda dari suatu masalah untuk mencapai
tujuannya.

Proses berfikir kreatif melibatkan penggunaan alat pendengaran,


penglihatan dan merasakan. Interaksi dari ketiga indera ini mendorong
daya pikir seorang wirausahawan untuk menghasilkan ide (lihat gambar).
Dalam hal ini sangat dibutuhkan kepekaan wirausahawan terhadap
perubahan dan informasi yang ada dan terjadi di lingkungannya.

Ide berwirusaha dapat dikelompokkan kedalam tiga tipe ide, yaitu tipe A
(pasar baru), yakni ide yang menawarkan kepada konsumen dengan
barang/jasa yang belum tersedia dalam pasar setempat, akan tetapi di
wilayah lain sudah ada. Tipe B (teknologi baru) merupakan ide
menerapkan teknologi baru untuk suatu proses produksi. Dan, tipe C
(manfaat baru) adalah ide menemukan cara baru atau yang
disempurnakan untuk suatu fungsi atau produk lama.

Dengan pengertian seperti diatas, maka ide tipe A sering merupakan


duplikasi atas ide yang telah ada di tempat lain, sedangkan tipe B adalah
menciptakan barang atau jasa atau proses yang benar-benar baru. Lain
lagi dengan ide tipe C, yakni memodifikasi sesuatu agar lebih bernilai
atau memperbaiki sesuatu yang sudah ada.

a. Ide tipe A : Duplikasi produk/jasa pada pasar yang berbeda.

V-1
Pengantar Kewirausahaan

Banyak bisnis merupakan duplikasi dengan penerapan usaha


(produk maupun jasa yang sama) pada pasar yang berbeda.
Contoh rumah makan, penjualan jasa HP, wartel, transportasi,
dan lain-lain. Pasar yang berbeda dapat berarti wilayah geografis
(daerah pemasaran) yang berbeda, atau dapat pula berarti target
pasar yang berbeda. Pada target pasar yang berbeda, produk
yang dijual dapat mengalami modifikasi misalnya dengan
peningkatan kualitas maupun penambahan atribut produk yang
lebih menarik bagi konsumen.

b. Ide tipe B : menerapkan teknologi/proses baru : barang dan jasa


baru

Teknologi yang diterapkan dalam kegiatan wirausaha tidak harus


merupakan teknologi canggih. Apalagi bagi pelaku usaha pemula,
sebaiknya memahami jenis dan perkembangan teknologi bahkan
selalu berusaha mencari informasi mengenai perkembangan
teknologi yang dapat diterapkan dalam dunia usaha. Di
lingkungan pendidikan tinggi, teknologi yang diterapkan dalam
berwirausaha dapat berasal dari laboratorium sesuai dengan
bidanG keilmuan masing-masing. Sebagai contoh : teknologi
terapan untuk pangan, peternakan maupun perikanan; baik dalam
kegiatan usaha on farm maupun dalam bentuk produk olahannya.
Ada baiknya juga para mahasiswa sebagai seorang calon wirausaha
dari sekarang mulai mengenal tentang pohon industri komoditas
pertanian penting yang terkait dengan dunia usaha. Sebagai
contoh : pohon industri padi, pohon industri ikan, pohon industri
sapi dsb.

c. Ide tipe C : cara baru untuk fungsi atau produk lama :


peningkatan nilai tambah

Dalam pemilihan ide tipe C ini, diperlukan pengetahuan tentang


konsep nilai tambah. Nilai tambah pada dasarnya merupakan
V-2
Pengantar Kewirausahaan

suatu cara untuk menambahkan manfaat nyata dan nilai pada


produk/jasa untuk mencapai:

a) Tambahan pendapatan
b) Mengurangi biaya
c) Meningkatkan kepuasan pelanggan
d) Menambah daya saing
e) Meningkatkan efisiensi operasional dan
f) Peningkatan laba atas investasi
Nilai tambah (value-added) juga merupakan cara bertahan dari
tekanan pasar yang semakin beragam dan menguat, karena pada
kenyataannya konsumen memiliki preferensi yang berbeda-beda,
terus berubah dan terus mencari manfaat baru atau hal-hal baru
lainnya sebagai cara memenuhi kebutuhan hidupnya; sepanjang
waktu dalam kehidupannya.

Untuk dapat menambah nilai terhadap produk/jasa, diperlukan


pula dukungan teknologi, baik teknologi proses maupun teknologi
informasi. Disamping itu diperlukan pula kemudahan dalam
sistem manajemen dan operasi.
Ide tipe C yang terkait dengan nilai tambah ini adalah hal penting
dalam menyikapi kondisi pasar saat ini, khususnya dalam upaya
memberikan manfaat kepada konsumen yang meliputi :
memberikan alternative, meningkatkan kepuasan dan memenuhi
kebutuhan, meningkatkan fleksibilitas serta menjaga keamanan.

Kegiatan menemukan dan mengembangkan ide bisnis tidak terbatas


waktu. Hal ini merupakan hal logis karena setiap saat selalu terjadi
perubahan pada pasar (perilaku konsumen), yang justeru merupakan
peluang bagi berlangsungnya penciptaan produk atau jasa baru setiap
saat. Oleh karena itu upaya memunculkan ide pun harus terus
berlangsung.

V-3
Pengantar Kewirausahaan

Munculnya ide berwirausaha dapat kapan saja, dimana saja, dari apa
saja, dari siapa saja. Oleh karena itu, janganlah mengevaluasi atau
menilai terlebih dahulu ide yang muncul, karena orang lain bisa
menganggap ide tersebut unik. Bisa berasal dari hobi, pengalaman
pribadi, penelitian, dan temuan kebetulan. Bahkan menurut Douglas,
sumber ide itu bisa berasal dari buku, buku telepon, koran, majalah,
jurnal, perpustakaan, bank, distributor, pialang, akuntan, teman, agen
real estate, pesaing, bepergian, kursus, seminar, produk, franchise,
peraturan pemerintah, dan lain-lain.

A. Teknik Mendapatkan Ide


Douglas (1996) mengelompokkan teknik mendapatkan ide yakni;
pertama dengan tukar pikiran melalui diskusi kelompok atau rapat.
Teknik ini dilakukan dengan membuat ide sebanyak mungkin, kemudian
mengembangkan ide satu dengan yang lain dari beragam latar belakang,
kepribadian, pengalaman, dan lainnya. Setelah dianalisa, baru dilakukan
pemilih ide terbaik.

Kedua, teknik berandai-andai, yaitu mengubah impian menjadi


kenyataan, misalnya impian mencapai income sebesar 500 juta per
bulan, menjadi bos dalam sebuah perusahaan, menjadi orang yang
dihormati, disegani, dan meningkatkan kepuasan hidup. Teknik ini
dimulai dari sengaja memikirkan cara bagaimana impiannya menjadi
nyata. Kemudian, dalam alam bawah sadar akan terus mengawasi dan
menyesuaikan cita-cita untuk mencapai impian tersebut. Dalam proses
berandai-andai sangat dimungkinkan ide di pertimbangkan untuk
diterima atau ditolak.

Ketiga, teknik kawin silang, yakni pencarian pribadi yg memiliki ilmu


pengetahuan, pekerjaan, pengalaman dan ide yang berbeda untuk
membuat peluang tukar pikiran.

V-4
Pengantar Kewirausahaan

Keempat, teknik keingintahuan yang dimulai dari mengembangkan rasa


ingin tahu, kemudian membuat sesuatu berdasarkan rasa keingintahuan
tersebut, dan akhirnya periksa apa yang sudah dikerjakan.

Kelima, teknik pendekatan tidak langsung melalui diskusi kelompok,


yaitu dengan membahas sebagian ide yang akan dikembangkan, karena
tidak memungkinkan membahas secara menyeluruh. Teknik ini berguna
pada saat menemui jalan buntu dan harus mempertimbangkan
pendekatan baru.

Keenam, teknik pendekatan ensiklopedia, yakni melibatkan riset


ekstensif, kemudian semua informasi diakumulasi dan digolongkan dalam
beberapa kategori, kemudian kategori tersebut dinilai untuk
memperoleh ide.

Ketujuh, teknik komponen yang dimodifikasi, tiada lain adalah ide baru
hasil dari modifikasi ide lama. Teknik ini dilakukan dengan memilih
produk/jasa yang akan disempurnakan, kemudian membuat daftar
tentang semua bagiannya dengan sistematis, yang akhirnya modifikasi
sesuai dengan tujuan.

Kedelapan, teknik analisis sistematis, yaitu menemukan kombinasi yang


memungkinkan untuk memecahkan masalah. Dimulai dari menemukan
masalah, kemudian menentukan dan buat semua variabelnya. Buat cara
melakukan pemecahan masalah di setiap variabel. Gunting setiap
variabel dan pemecahan masalahnya masing-masing, kemudian campur
dan pasangkan setiap variabel dan pemecahan masalah tersebut, maka
muncul ide baru.

Kesembilan, teknik meditasi, suatu teknis relaksasi mental untuk


meningkatkan keyakinan diri dengan memusatkan diri pada cita-cita.
Hal ini akan merangsang ide dan memfokuskan pada kesiapan mental
menciptakan daya inovatif.

V-5
Pengantar Kewirausahaan

Cara kreatif melihat ide merupakan cara untuk memunculkan,


mematangkan dan menyempurnakan ide. Dilakukan dengan cara
memberikan daftar pertanyaan yang lebih spesifik. Contoh pertanyaan
mempertajam ide adalah:

1. Bagaimana pelayanan agar lebih cepat?


2. Bagaimana membuat ongkos produksi menjadi lebih hemat?

3. Bagaimana cara membuatnya agar berkurang efek sampingnya?


4. Bagaimana agar lebih mudah untuk dikemas, disimpan dan
diangkut?
5. Bagaimana cara memperbaiki desainnya?
6. Bagaimana merubah penampilannya?

Berikut ini adalah beberapa sumber inovasi penciptaaan produk atau jasa
baru (Allen, 2007) :

1. Pelanggan
Perhatikan kebutuhan dan saran untuk perbaikan produk atau jasa
saat ini.
2. Surat kabar dan majalah
Dapat menjadi sumber penggalian informasi bagi potensi
kebutuhan baru di pasar.
3. Observasi
Melakukan pengamatan pada produk atau jasa bisnis yang sudah
ada untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi. Contohnya
duduk di rumah sakit untuk mengamati bagaimana tenaga medis
bekerja, siapa saja pasiennya.
4. Perubahan demografi
Misalnya berapa besar persentasi anak-anak dan dewasa, berapa
banyak peningkatan populasi suku tertentu di suatu daerah.
5. Bisnis kecil yang telah ada
Misalnya perhatikan kebutuhan mereka akan suport logistik.
V-6
Pengantar Kewirausahaan

6. Kejadian luar biasa di masyarakat


Misalnya berita serangan teroris di beberapa tempat memunculkan
kebutuhan akan alat untuk keamanan, seperti baju anti api.
7. Perubahan tren dan pola hidup
Misalnya kebutuhan akan program komputer khusus untuk
menjaga privasi pada pengguna internet.
8. Regulasi pemerintah terbaru
Misalnya regulasi tentang kemudahan membuka usaha di suatu
tempat.
9. Industri yang sedang tumbuh
Perhatikan industri apa yang sedang berkembang pesat di sekitar
kita.
10. Operasional bisnis
Proses baru yang dapat mengurangi biaya produksi, seperti alat
produksi baru yang dapat bekerja lebih cepat, kapasitas lebih
besar, dan limbah lebih sedikit.

B. Mengembangkan Ide Bisnis

Mengembangkan ide bisnis dapat dilakukan karena terkait dengan


pengalaman berbisnis (menjalankan bisnis) ataupun karena membaca
(mengamati/mempelajari) kondisi bisnis orang lain yang menjadi tempat
pengamatannya.

Dalam mengembangkan ide bisnis, harus ditahui apa yang mau


diperbaharui; apakah pada proses, produk atau layanannya.

Ide pengembangan bisnis dapat dihubungkan dengan penciptaan nilai


(value) kepada pembeli/konsumen. Dewasa ini nilai adalah sesuatu yang
dianggap penting berupa fungsionalitas produk atau manfaat emosional.
Kombinasi emosional dan fungsionalitas akan lebih baik.

V-7
Pengantar Kewirausahaan

Pengembangan ide juga bias dikaitkan dengan upaya bagaimana


mengkombinasikan kemampuan (kinerja) produk agar produk tersebut
bisa menghasilkan hal sesuai harapan/kebutuhan konsumen.

Pengembangan ide juga dapat dihubungkan dengan bagaimana


menciptakan keunikan dalam formula yang dipakai (diferensiasi)
sehingga produk benar-benar memiliki perbedaan dari produsen lain di
pasar.
Pengembangan ide juga dapat dimulai dengan memperhatikan :

1. Sistem nilai masyarakat atau pembeli. Apa nilai-nilai yang mereka


sukai? Apa apresiasi mereka dalam berbagai hal? Faktor-faktor sosial,
politik, kultural. Anda bisa mendapatkan infonya dari koran, jurnal,
dan riset.

2. Refleksi diri perorangan. Apa kompetensi diri tiap orang?

Bagaimana Melirik Peluang Usaha

Terdapat beberapa cara untuk melirik peluang usaha, yaitu :

Meniru Produk yang Berhasil

Hampir setiap produk memiliki produk tiruan yang berhasil


menyainginya. Anda pun dapat melakukan hal yang sama. Anda boleh
saja meniru sebuah produk laris, selama produk tersebut tidak
terlindungi (punya hak paten).

Contoh : Roti mungil meniru roti unyil,Tas tajur meniru Gucci, LV, Nina
Ricci, dsb, Freebok meniru Reebok

V-8
Pengantar Kewirausahaan

Kombinasikan Hal-hal Berbeda untuk Suatu Produk

Carilah cara-cara yang berbeda untuk memperbaiki kualitas


(kenyamanan, kegunaan atau kesederhanaan) dari produk-produk yang
sudah ada.

Contoh : Serabi imut, brownies amanda

Substitusi Material Baru pada Produk Yang Ada

Carilah jalan untuk memberi harga yang lebih murah, penggunaan bahan
baku atau teknik produksi yang lebih baik demi meraih angka penjualan
serta, tentu saja, keuntungan yang lebih tinggi.

Contoh : Donut kentang, sate pisang, keripik bekicot, dll

Produksi Ulang Barang yang Pernah Terkenal

Selalu ada anak-anak generasi baru setiap sepuluh tahun. Carilah dalam
majalah lama atau katalog pesanan pos (mail order) lama, kemudian
simaklah katalog dan majalah tua tersebut. Anda akan terkejut atas apa
yang anda temukan. Ingatlah, segala sesuatu di dunia ini berdaur ulang.
Beberapa produk “tua” sedang menunggu untuk diperkenalkan ulang.
Biarkan imajinasi anda berlari bebas.

Contoh : Mode back to 60’s

Produk-Produk yang Membutuhkan Pemasaran

Majalah konsumen, majalah dagang dan pameran dagang memuat


produk-produk dimana para produsennya menginginkan distributor atau
pihak lain yang bisa diajaknya bekerjasama untuk menjual produknya.
Jika anda punya kemampuan pemasaran yang handal, informasi ini
merupakan tambang emas yang tidak pernah kering.

V-9
Pengantar Kewirausahaan

Ambil Alih Produk Yang Gagal

Dalam praktek bisnis sehari-hari, kegagalan suatu produk biasanya


disebabkan oleh usaha-usaha pemasaran yang lemah, jadi bukan karena
kualitas produknya sendiri. Terkadang dengan sedikit sentuhan gaya yang
berbeda, atau dengan sedikit memolesnya sehingga tampak unik, anda
akan dapat mengubah keseluruhan penampilan produk tersebut sehingga
mengubahnya menjadi sebuah produk “baru” yang sukses di pasaran dan
menguntungkan.

Referensi

Allen, KR. 2007. New Venture Creation: An entrepreneurial approach. Fifth


edition, South-Western, Cengange Learning.

Gray, Douglas A. 1996. Anda siap sebagai wiraswasta?. Alih bahasa, Maria C.
Phan Ju Lan. Arcan. Jakarta.

Hendro and Chandra. 2006. Be A Smart and Good Entrepreneur. CLA Publishing.
Jakarta.

V - 10

Anda mungkin juga menyukai