Anda di halaman 1dari 6

Bidang/Jenis Usaha

PROPOSAL RENCANA USAHA


Mata Kuliah Kewirausahaan

Judul …….

Disusun Oleh:
Nama ………… ….. NIM …………….
Nama ………… ….. NIM …………….
Nama ………… ….. NIM …………….

FAKULTAS ...................................
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2020
A. Judul Kegiatan Usaha
Tuliskan judul usaha saudara dengan kalimat yang menarik, singkat, spesifik,
dan menggambarkan produk yang ditawarkan, dan menunjukkan keunggulan produk
dengan ketentuan judul tidak boleh lebih dari 10 kata. Contoh : Nata de Ipomea batatas

B. Struktur Organisasi
Berisi tentang nama ketua tim, nama anggota- anggota yang akan menjalankan
usaha tersebut, berisi uraian pembagian tugas, berisi jadwal kegiatan.

C. Deskripsi Usaha (maksimal 300 kata)


Uraikan gambaran tentang tujuan usaha, keunikan dan keunggulan kegiatan
usaha yang akan dilakukan, manfaat usaha bagi masyarakat, kondisi persaingan usaha
dan prospek usaha di masa yang akan datang.

D. Analisis Usaha
Sebutkan dengan jelas apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
(SWOT) dari usaha yang dilaksanakan.

E. Rencana Operasional Usaha


Ceritakan bagaimana pelaksanaan proses produksi, ketersediaan alat dan
bahan, serta metode/cara pengelolaan usaha (manajemen usaha). Beserta rincian modal
usaha yang dibutuhkan, alokasi penggunaan anggaran, serta prediksi perkembangan
usaha.

F. Target Usaha
a) Target Pemasaran
Pemasaran Siomay Bandeng Anti Galau ini dilakukan secara offline. Konsumen dapat
membeli secara langsung ke produsen. Pembelian secara langsung akan kami layani dari
pukul 08.00 pagi hingga pukul 17.00 sore di sekitar kampus UNESA Ketintang. Promosi
dilakukan secara online maupun offline, secara online melalui media sosial seperti
Instagram, Whatsapp, Facebook, dan media sosial lainnya, secara offline akan kami
tawarkan ke teman-teman, saudara, guru atau dosen secara langsung.

b) Sistem pemasaran dan distribusi


c) Penetapan harga produk

Modal/ Pemasukan
Modal yang dikeluarkan dalam sekali produksi ialah sebesar Rp. 145.000
Total Biaya = Bahan Baku + Biaya lain-lain

= Rp 131.500 + Rp 13.500

Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali produksi menghasilkan


200 biji Bakso produk dengan modal pengeluaran Rp. 145.000

Penentuan Harga Jual


Harga Pokok Produksi = Total Biaya/Hasil Produksi
= Rp. 145.000/200

= Rp.725 ,-

Harga Jual = Harga Pokok+Laba yang diinginkan


= Rp. 725,- + Rp.275,-
= Rp. 1000

Jadi harga jualnya yaitu (Rp. 1000,-/ Bakso)

Laba = (Hasil produksi x Harga jual)-Modal


= (200x Rp. 1000) - Rp. 145.000

= Rp. 200.000 – Rp. 145.000

= Rp. 55. 000,-

Persentase Laba = Laba/Modal x 100%

= 55.000 / 145.000 x 100%

= 37,93%

Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu
37.93%.
d) Promosi yang akan dilakukan

e) Konsumen sasaran

Target produsen adalah seluruh masyarakat di daerah Ketintang Surabaya


dan memiliki target utama yaitu pelajar untuk tempat dijajahkan
disekitaran perumahan padat penduduk, sekolah-sekolah, kampus dan
taman kota.

f) Wilayah pemasaran

g) Pengembangan produk

1. Memperbaiki yang sudah ada. Dalam hal ini perusahaan menggunakan


teknologi dan fasilitas yang ada untuk membuat variasi dan memperbaiki
produk yang ada. Dalam menggunakan cara ini perusahaan tidak memiliki
resiko besar, karena hanya akan melakukan perubahan yang menyeluruh. 
2. Memperluas lini produk. Jenis pengembangan produk dilakukan
perusahaan dengan cara menambah item pada lini produk yang sudah ada
atau menambah lini produk baru.
3. Menambah produk yang ada. Perusahaan dalam hal ini menambah atau
memberikan variasi pada produk yang telah ada dan juga memperluas
segmen pasar dengan melayani berbagai macam konsumen atau pembeli
yang memiliki selera yang berbeda-beda. 
4. Meniru strategi pesaing. Pada cara ini perusahaan meniru kebijakan
pesaing yang dianggap menguntungkan, seperti halnya penetapan harga. 
5. Menambah lini produk. Biasanya perusahaan memerlukan dana besar
dalam penambahan produk baru yang tidak ada kaitannya sama sekali
dengan lini produk yang telah ada. Karena produk yang belum pernah
diproduksi sebelumnya, serta dalam hal penggunaan fasilitas-fasilitas untuk
mempromosikannya memerlukan proses yang baru pula.

Sedangkan menurut Tjiptono (2008), terdapat tiga strategi pengembangan produk,


yaitu:

1
1. Strategi peningkatan kualitas. Produsen dapat meningkatkan daya tahan
produk atau dengan meningkatkan kehandalan dan kecepatan pelayan
terhadap konsumen.
2. Strategi peningkatan keistimewaan. Produk Ada empat indikator yang
dapat meningkatkan keistimewaan suatu produk, seperti kualitas bahan yang
dipakai, keanekaragaman, kenyamanan dalam pemakaian suatu produk bagi
penggunaannya dan aksesoris tambahan. 
3. Strategi peningkatan gaya produk. Produsen bisa meningkatkan nilai
suatu produk dari segi pemilihan warna produk tersebut, rancangan atau
desain yang menarik dan yang terakhir adalah kemasan yang dapat memberi
nilai tambah bagi produk tersebut.

Tahapan Proses Pengembangan Produk 

1. Melakukan pencampuran rasa dari rasa primer yang sudah dimiliki produk
anda untuk menciptakan sensasi rasa baru. Contohnya seperti produk Fruit
Tea dari Sosro yang mulanya hanya memiliki rasa primer seperti teh apel,
teh lemon dan teh stroberi namun kemudian membuat variasi produk dengan
rasa campuran seperti teh apel-lemon dan teh stroberi-blackcurrant.

2. Melakukan penggabungan bahan yaitu menambahkan bahan baru ke


dalam bahan utama dimana kedua bahan ini merupakan struktur makanan
yang solid dan bisa berdiri sendiri-sendiri (bukan menambahkan bumbu ke
dalam bahan makanan). Contohnya adalah produk bubur gandum Quaker
Oatmeal yang memiliki produk oatmeal yang dicampur dengan potongan
pisang serta buah arbei, di luar oatmeal biasa.

3. Melakukan inovasi pada cara pengolahan atau konsumsi makanan dan


minuman tersebut. Misalnya produk keripik sayuran yang sekarang sedang
populer yang dibuat dari sayuran hijau, atau produk jus yang bisa dibekukan
menjadi es lilin.

4. Membuat kemasan yang unik dan menjadi ciri khas tersendiri bagi produk
tersebut. Misalnya, produk Gulaku yang kini mengeluarkan kemasan
bergambar buah dengan resep yang menggunakan buah tersebut di belakang
bungkusnya, kemasan stik dengan desain trendi serta kemasan khusus
bertema kebudayaan Indonesia.

5. Membuat produk dengan pengemasan spesial untuk hari-hari istimewa,


misalnya produk cokelat dalam kemasan cantik mirip parsel untuk penjualan
menjelang lebaran atau produk minuman soda yang dijual dalam paket

2
cantik lengkap dengan harga khusus untuk penjualan menjelang Natal.

6. Melakukan segmentasi produk dengan menambahkan formulasi khusus


atau cara pengolahan tertentu seperti memberi tambahan kalsium dan
vitamin atau menggunakan bahan-bahan yang lebih sehat; contohnya adalah
Indomilk yang mengeluarkan susu tinggi kalsium untuk orang dewasa
disamping produk susu untuk anak-anak serta produk mi hijau yang rendah
kalori dari mi instan lainnya.

h) Rata-rata penjualan serta menyantumkan hitungan nilai yang sama pada


pendapatan yang diperoleh dan modal yang digunakan dalam usaha atau
BEP pada usaha peserta.

Anda mungkin juga menyukai