Anda di halaman 1dari 2

Mekanisme penentuan jenis kelamin terdiri dari sistem kromosomal dan

lingkungan.
A. Penentuan Jenis Kelamin Sistem Kromosomal
 Sistem XX-XO
 Sistem XX-XY
 Sistem ZZ-ZW
 Sistem haplo-diplo

B. Penentuan jenis kelamin berdasarkan lingkungan


Beberapa organisme, penentuan jenis kelaminnya ditentukan berdasarkan faktor
lingkungan, baik secara keseluruhan atau sebagian. Pada kura-kura yang
diikubasikan di dalam lingkungan yang hangat akan menghasilkan lebih banyak
individu betina, sedangkan pada suhu yang dingin akan menghasilkan lebih
banyak individu jantan.

Pada sindrom Swyer atau gonadal disgenesis komplit ditemukan struktur Mullerian (uterus, tuba
Fallopii), streak gonad yang berlokasi di abdomen, dan pada pemeriksaan fisis tidak ditemukan
tanda seks sekunder untuk perempuan (payudara tidak tumbuh), serta dalam pemeriksaan
hormonal akan ditemukan hipergonadotropik dan hipogonadism. Sindrom swyer adalah kelainan
genetik dengan gejala pada pembentukan dan perkembangan alat kelamin. Orang dengan sindrom
swyer memiliki kromosom laki-laki, namun terjadi dominasi pertumbuhan organ seksual
perempuan. Orang dengan sindrom swyer memiliki alat kelamin eksternal dan internal perempuan,
seperti rahim dan tuba falopii. Namun, mereka tidak berovarium. Orang dengan sindrom swyer akan
bertumbuh kembang menjadi seorang perempuan. Saat mencapai usia remaja, mereka memerlukan
terapi hormon untuk menghentikan siklus menstruasi. Orang dengan sindrom swyer memerlukan
operasi pengangkatan jaringan ovarium yang tidak berkembang karena jaringan ini berisiko berubah
menjadi kanker.

Pada video tersebut memaparkan kasus sindrom swyer yang merupakan kelainan genetik dengan
gejala pada pembentukan dan perkembangan alat kelamin. Orang dengan sindrom swyer memiliki
kromosom laki-laki, namun terjadi dominasi pertumbuhan organ seksual perempuan. Orang dengan
sindrom swyer memiliki alat kelamin eksternal dan internal perempuan, seperti rahim dan tuba
falopii. Namun, mereka tidak berovarium. Orang dengan sindrom swyer akan bertumbuh kembang
menjadi seorang perempuan. Secara ilmiah, sindrom Swyer terjadi karena rusaknya gen SRY pada
kromosom Y manusia dengan kromosom XY. Dengan begitu, gen SRY tidak dapat menampilkan ciri
seks laki-laki. Maka manusia dengan kromosom XY menjadi perempuan. Perlu menjadi perhatian
bahwa kelainan genetis semacam ini tidak sama dengan penyakit homoseksualitas. Penentuan jenis
kelamin para penderita kelainan genetis ini dapat ditentukan dengan dominasi gen. Keputusan jenis
kelamin dapat ditentukan setelahnya. kelainan genetik yang disebabkan oleh adanya salinan
kromosom X tambahan. Akibatnya, laki-laki yang dilahirkan dengan kondisi ini akan memiliki
beberapa karakteristik perempuan.

Pada video tersebut memaparkan kasus sindrom swyer.. Orang dengan sindrom swyer memiliki
kromosom laki-laki tetapi pertumbuhannya didominansi organ seksual perempuan. Sindrom Swyer
terjadi karena kerusakan gen SRY pada kromosom Y manusia dengan kromosom XY. Gen SRY tidak
dapat muncul sebagai ciri seks laki-laki. Orang dengan sindrom swyer akan tumbuh menjadi seorang
perempuan. Penentuan jenis kelaminnya penderita dapat ditentukan dengan dominasi gen.
Keputusan jenis kelamin dapat ditentukan setelahnya. Kelainan genetik ini disebabkan oleh adanya
salinan kromosom X tambahan. Sehingga, laki-laki yang dilahirkan dengan kondisi ini akan memiliki
beberapa karakteristik perempuan.

Pada video tersebut memaparkan kasus sindrom swyer. Orang dengan sindrom swyer memiliki
kromosom laki-laki tetapi pertumbuhannya didominansi organ seksual perempuan. Sindrom Swyer
terjadi karena kerusakan gen SRY pada kromosom Y manusia dengan kromosom XY. Gen SRY tidak
dapat muncul sebagai ciri seks laki-laki. Orang dengan sindrom swyer akan tumbuh menjadi seorang
perempuan. Penentuan jenis kelaminnya penderita dapat ditentukan dengan dominasi gen.
Keputusan jenis kelamin dapat ditentukan setelahnya. Kelainan genetik ini disebabkan oleh adanya
salinan kromosom X tambahan. Sehingga, laki-laki yang dilahirkan dengan kondisi ini akan memiliki
beberapa karakteristik perempuan.

Sindrom Swire memiliki kromosom 46 XY sehingga laki-laki normal tetapi testis t idak pernah
berkembang sehingga tidak menjadi laki-laki.

kelainan genetik yang disebabkan oleh adanya salinan kromosom X tambahan. Akibatnya, laki-laki
yang dilahirkan dengan kondisi ini akan memiliki beberapa karakteristik perempuan.

Sindrom Swire memiliki kromosom 46 XY sehingga laki-laki normal tetapi testis t idak pernah
berkembang sehingga tidak menjadi laki-laki. kelainan genetik yang disebabkan oleh adanya salinan
kromosom X tambahan. Akibatnya, laki-laki yang dilahirkan dengan kondisi ini akan memiliki
beberapa karakteristik perempuan.

Anda mungkin juga menyukai