PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
Berencana?
2
1.4.2.2 Hasil penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi masukkan bagi
Penyuluh
Keluarga Berencana (PKB) dalam meningkatkan peserta KB-baru.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.2 Penduduk
Penduduk merupakan suatu kumpulan masyarakat yang melakukan
interaksinya dalam suatu daerah atau orang yang berhak tinggal daerah, dengan
syarat orang tersebut harus memiliki surat resmi untuk tinggal di wilayah
tersebut, sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga serta Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Pencatatan
Perkawinan dan Pelaporan Akta Yang Diterbitkan Oleh Negara Lain
mendefenisikan penduduk yaitu warga negara Indonesia atau orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia.
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27
Tahun1994 tentang Pengelolaan Perkembangan kependudukan mendefinisikan
penduduk yaitu Penduduk adalah orang dalam motranya sebagai diri pribadi,
anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara, dan himpunan kuantitas
yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu
tertentu.
Robert Thomas Malthus, (dalam Said Rusli), mengemukakan suatu
pendapat yang tercantum dalam bukunya yang berjudul “Essay On The Principle
4
of Population” yaitu penduduk akan selalu bertambah lebih cepat dibandingkan
dengan pertambahan bahan makanan, kecuali terhambat oleh karena apa yang ia
sebutkan sebagai moral restrains, seperti misalnya wabah penyakit atau
malapetaka. Dalam pernyatan ini secara tidak langsung menyatakan kepadatan
penduduk akan sulit dibendung apabila tidak ada kerjasama antara pihak yang
terkait dalam menyelesaikan permasalahan pertumbuhan kependudkan ini.
5
parah karena sudah banyak penduduk yang sangat merisaukan (Ida Bagoes
Mantra, 2000: 71).
2.3.1.3 Robert Thomas Malthus (1766-1834).
Menurut Malthus (1766-1834) yang terkenal sebagai pelopor ilmu
kependudukan yang lebih populer disebut dengan prinsip kependudukan (the
prinsiple of population) yang menyatakan bahwa apabila tidak ada pembatasan
akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa
bagian dari permukaan bumi ini dan ia juga menyatakan bahwa manusia untuk
hidup memerlukan bahan makanan sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan
jauh lebih lambat di banding dengan laju pertumbuhan penduduk dan apabila
tidak ada pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk maka manusia akan
mengalami kekurangan bahan makanan sehingga inilah yang menjadi sumber
kemelaratan dan kemiskinan manusia. (Ida Bagoes Mantra, 2000:62)
6
2.5 Natalitas
Dalam pengertian demografi, natalitas (fertilitas) adalah kemampuan wanita
untuk melahirkan, yang mencerminkan jumlah bayi yang dilahirkan.Angka
kelahiran atau sering disebut dengan Natalitas diartikan sebagai jumlah kelahiran
hidup untuk setiap 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun , juga disebut angka
kelahiran kasar, dengan kriteria diatas 30 berarti angka kelahirannya tinggi,
antara 20 – 30 berarti angka kelahirannya sedang, dan dibawah 20 berarti angka
kelahirannya rendah.
2.6 Mortalitas
Mortalitas adalah angka yang menunjukan banyaknya pendudukyang
meninggal per tahun di daerah tertentu. Kematian bersifat mengurangi jumlah
penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama
dengan perhitungan angka kelahiran. Jika dalam suatu masyarakat memiliki
tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayinya akan menjadi
tinggi. Angka kematian atau sering disebut Mortalitas adalah jumlah kematian
dalam setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun, juga disebut CDR (cruth
death rate), dengan kriteria diatas 20 berarti angka kematiannya tinggi, sepuluh
sampai 20 berarti angka kematiannya sedang, dan di bawah sepuluh berarti
angka kematiannya rendah.
2.7 Pengendalian
Pengendalian menurut Ussy dan Hammer, (dalamn Darwin, Muhajir
2000) mengemukakan bahwa “control is management’s systematic effort to
achieve objectives by comparing performance to plan and taking appropriate
action to correct important differences”, maksud dari Ussy and Hammer yaitu
pengendalian merupakan usaha sistematik perusahaan untuk mencapai tujuan
dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan membuat
tindakan yang tepat untuk mengkoreksi perbedaan yang penting. Glen A.
7
Welsch, Hilton, dan Gordon yang telah di terjamahkan oleh Purwatiningsih dan
Maudy Warouw 2000:3 adalah “pengendalian adalah suatu proses untuk
menjamin terciptanya kinerja yang efisien yangmemungkinkan terciptanya
tujuan perusahaan.”
Berdasarkan dari pengertian-pengertian yang dikemukakan di atas dapat
kita simpulkan bahwa pengendalian adalah usaha untuk membandingkan prestasi
kerja dengan rencana dan untuk mengkoreksi perbedaan atau penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
8
KB adalah suatu program pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan
antara kebutuhan dan jumlah penduduk.
2.8.1.2 Pil KB
Ternyata, pil KB dibagi ke dalam dua golongan, yaitu jenis yang
mengandung hormon progesteron dan kombinasi progesteron-estrogen (seperti
Diane 35 dan Yasmin).
Kekurangan jenis ini harus rutin dikonsumsi setiap hari, dalam beberapa
kasus dapat memicu terganggunya pola menstruasi, kenaikan berat badan,
hingga darah tinggi, serta tidak melindungi penggunanya dari penularan Infeksi
Menular Seksual (IMS).
2.8.1.3 Suntik KB
9
Suntik KB merupakan langkah pencegahan kehamilan dengan
menyuntikkan hormon progestin pada lengan bagian atas setiap tiga bulan sekali.
Kekurangan menggunakan suntik KB dapat menimbulkan efek serupa
penggunaan pil KB, seperti mual dan kenaikan berat badan, tidak melindungi
penggunanya dari IMS, serta dapat menurunkan gairah seksual
2.8.1.6 Implan
Implan merupkan alat kontrasepsi berbentuk batang kecil yang dipasang
di lengan bagian atas dan berfungsi untuk mencegah kehamilan dengan perlahan
melepaskan hormon progestin.
10
Kekurangan jenis KB ini memicu iritasi serta rasa tidak nyaman di area
lengan yang dipasangi implan, meningkatkan risiko mentruasi yang tidak teratur
dengan jumlah darah yang berlebih di masa awal penggunaannya, serta tidak
dapat digunakan oleh mereka yang menderita diabetes, penyakit liver, serta
osteoporosis.
2.8.1.7 Spermisida
Umumnya, spermisida yang berbentuk krim atau jeli akan diaplikasikan
ke dalam vagina minimal 30 menit sebelum berhubungan seksual. Fungsinya
adalah untuk membunuh sperma agar tidak bergerak ke dalam rahim dan
membuahi sel telur.
Kekurangan kontrasepsi yang satu ini seringkali memicu timbulnya
iritasi serta tidak melindungi penggunanya dari IMS.
2.8.1.8 Diafragma
Diafragma adalah alat kontrasespsi berbentuk kubah yang terbuat dari
karet dan dipasang di mulut rahim, biasanya digunakan bersamaan dengan
spermisida. Perlu diperhatikan bahwa diafragma harus tetap dipakai setidaknya
sampai enam jam setelah berhubungan seksual.
Kekurangannya dapat memicu iritasi pada jaringan vagina serta tidak
melindungi penggunanya dari IMS.
11
2.8.2 Jenis Kontrasepsi Permanen
Jika sudah yakin dengan keputusan untuk tidak memiliki momongan
lagi, maka tidak ada salahnya untuk mencoba kontrasepsi permanen yang dibagi
ke dalam tiga jenis, yaitu:
2.8.2.1 Vasektomi
Vasektomi merupakan prosedur medis yang melibatkan penutupan
saluran vas deferens pada pria. Kekurangannya melibatkan prosedur operasi
serta bersifat irreversible, alias tidak dapat diubah lagi.
2.8.2.2 Tubektomi
Tubektomi merupakan proses sterilisasi pada wanita yang melibatkan
langkah pemotongan serta pengikatan saluran tuba falopi. Kekurangan jenis imi
melibatkan prosedur operasi, berisiko menimbulkan infeksi dan pendarahan di
dalam, serta bersifat irreversible.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
13
Tabel 3.1 Sumber Data Wawancara
No. Nama Jabatan
1 Bapak Iskalam Pegawai Kelurahan Gedongombo
2 Ny. Wati Heriyanto Bidan Puskesmas Wire
14
Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan
No. Pertanyaan
1 Berapa jumlah penduduk di Lingkungan Wire Kelurahan
Gedongombo yang mengikuti KB?
2 Apa saja jenis KB yang penduduk gunakan?
3 Bagaimana natalitas anak di Lingkungan Wire?
4 Bagaimana peranan KB dalam upaya menekan laju penduduk di
Lingkungan Wire?
5 Berapa luas wilayah Kelurahan Gedongombo?
6 Berapa luas wilayah Lingkungan Wire?
7 Berapa jumlah penduduk di Lingkungan Wire?
8 Berapa jumlah penduduk di Kelurahan Gedongombo?
9 Bagaimana laju pertumbuhan penduduk di Kelurahan
Gedongombo?
3.4.2 Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada
responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner dicatat
dalam kertas kuesioner.
Tabel 3.3 Daftar Kuesioner
No. Pertanyaan
1 Apakah Ibu mengikuti program Keluarga Berencana?
2 Jika iya, berapa lama Ibu mengikuti program Keluarga Berencana?
3 Jika tidak, mengapa Ibu tidak mengikuti program Keluarga
Berencana?
4 Apa jenis KB yang Ibu gunakan?
5 Mengapa memilih jenis KB tersebut?
6 Berapa jumlah anak yang Ibu miliki?
7 Apakah Ibu ingin menambah jumlah anak lagi? Mengapa?
8 Dimana tempat Ibu mengikuti program KB?
9 Apakah menurut Ibu KB di wilayah tersebut berjalan dengan lancar?
10 Bagaimana kesan Ibu terhadap adanya program KB?
3.4.3 Dokumentasi
15
Dokumentasi digunakan untuk mengambil data yang berupa kegiatan pada
saat melakukan wawancara dengan narasumber dan hasil wawancara. Dokumen
bisa berupa benda-benda misalnya berupa foto.
BAB IV
PEMBAHASAN
16
4.1 Pertumbuhan Penduduk di Lingkungan Wire
17
1 2014 757
2 2015 713
3 2016 786
4 2017 807
Sumber Data : Puskesmas Wire
Lingkungan ini merupakan lingkungan yang ramah, dimana masyarakat
tersebut masih sangat kental dengan adat istiadat yang turun temurun masih
melekat hingga saat sekarang ini. Hubungan kekerabatan yang sangat erat antara
penduduk yang satu dengan yang lain, menimbulkan adanya rasa solidaritas
antar penduduk yang cukup baik. Hal ini merupakan suatu aspek yang sangat
penting dalam menunjang kerja sama dan menjalin hubungan dalam proses
kehidupan bermasyarakat. Lingkungan Wire memiliki penduduk sejumlah
14.376 jiwa pada tahun 2008 dengan luas 213.150 ha, sehingga kepadatan
penduduk di lingkungan Wire 6,75 jiwa/km 2. Oleh karena itu, kepadatan
penduduk di lingkungan ini dikatakan sedang.
18
mengurangi angka kematian ibu hamil, meningkatkan kesehatan ibu dan anak,
dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Dengan mempertimbangkan banyaknya manfaat adanya program KB,
banyak masyarakat Lingkungan Wire yang mengikuti program tersebut. Dalam
kurun waktu satu tahun periode Februari 2017 – 2018 tercatat 2.926 penduduk
Lingkungan Wire yang mengikuti program KB. Berdasarkan hasil dari
kuesioner dan wawancara, penduduk sangat antusias dalam mengikuti
program KB. Beberapa dari mereka yang tidak mengikuti program KB
adalah ibu satu anak yang ingin menambah jumlah anak mereka.
Tabel 4.2 Jenis KB dan jumlah penduduk Lingkungan Wire yang mengikuti KB
No Jenis KB Jumlah
1 IUD 142
2 MOP 8
3 MOW 78
4 Implan 345
5 Suntik 1874
6 Pil KB 476
7 Kondom 3
Jumlah 2926
Sumber Data : Puskesmas Wire
19
mikro keluarga khususnya keluarga Prasejahtera dan Sejahtera I. Program KB
bukan hanya terpaku kepada tujuan untuk menekan angka kelahiran, program
KB tentunya memiliki tujuan dimana membuat para akseptornya menjadi lebih
sejahtera, dengan akseptor mengikuti program KB, akseptor diajarkan untuk
menjadi pribadi yang lebih mandiri, guna kemajuan taraf hidup yang lebih layak
agar menunjang perekonomian keluarga.
Berdasarkan hasil wawancara yang mengatakan bahwa peran penyuluh KB
dalam pemberdayaan masyarakat berjalan dengan baik, karena dalam
pemberdayaan masyarakat tersebut dapat menekan laju pertumbuhan penduduk
dengan pembatasan jumlah anak dalam keluarga. Pelayanan KB juga sangat
memuaskan. Jika penduduk berhalangan saat jam kerja di Puskesmas, mereka
dapat melakukan KB di rumah bidan Puskesmas Wire yang letaknya tidak jauh
dari Puskesmas. Penduduk Lingkungan Wire merasa puas dengan adanya
program KB yang digalakkan di seluruh Indonesia. Berdasarkan uraian di atas,
dapat dikatakan bahwa peran penyuluh KB dalam meningkatkan partisipasi
masyarakat program KB sangatlah bagus karena banyak masyarakat yang
berpartisipasi mengikutinya. Penyuluh KB di Lingkungan Wire mampu menjalin
komunikasi dan pendekatan yang baik dengan penduduk yang mengubah pola
pikir tentang program KB itu sendiri sehingga dapat membantu dalam
pengendalian pertumbuhan penduduk.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Lingkungan Wire merupakan salah satu lingkungan di Kelurahan
Gedongombo. Jumlah kelahiran di lingkungan ini meningkat setiap tahunnya
20
dengan kenaikan stabil. Oleh karena itu, kepadatan penduduk di lingkungan
ini dikatakan sedang.
Penduduk Lingkungan Wire menyadari akan pentingnya pengendalian
laju pertumbuhan penduduk, salah satunya dengan mengikuti program KB.
Banyak penduduk Wire yang mengikuti program KB dengan berbagai jenis
KB sesuai dengan kenyamanan mereka. Beberapa dari mereka yang tidak
mengikuti program KB adalah ibu satu anak yang ingin menambah jumlah
anak mereka.
Program KB berjalan dengan lancar di Lingkungan Wire. Kerja sama
yang baik antara penyuluh KB dan penduduk membuat suksesnya program
pemerintah tersebut. Penduduk merasa puas dengan adanya KB. Bagi
mereka, KB sangat bermanfaat untuk menekan laju pertumbuhan penduduk
dengan pembatasan jumlah anak dalam keluarga.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Peranan Keluarga Berencana
dalam Pengendalian Pertumbuhan Penduduk Lingkungan Wire
Kelurahan Gedongombo Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban” ini, maka
peneliti dapat memberikan saran.
21
tidak cocok dengan salah satu alat kontrasepsi tersebut dapat menimbulkan efek
samping yang dirasakan. Kemudian, untuk mencegah terjadinya masalah
kesehatan alat reproduksi seharusnya pihak yang terkait sering melakukan
sosialisasi terhadap masyarakat bahwa semakin banyak wanita melahirkan akan
terganggu dengan kesehatan reproduksinya sendiri.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
LAMPIRAN
Lampiran 1
Hasil Wawancara
Narasumber 1
Nama : Iskalam
Jabatan : Pegawai Kelurahan Gedongombo
24
Narasumber : “Pada tahun 2012 jumlah penduduk mencapai 20.109 jiwa,
sedangkan pada tahun 2015 meningkat 20.626 jiwa. Di
tahun 2017, jumlah penduduk sedikit meningkat mencapai
20.827 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk di Kelurahan
Gedongombo ini meningkat dengan konstan, tidak
membludak secara drastis.”
Narasumber 2
Nama : Ny. Wati Heriyanto
Jabatan : Bidan Puskesmas Wire
25
Narasumber : “Angka kelahiran di Wire dalam kurun waktu satu tahun ini
tinggi. Pada tahun 2014 tercatat 757 jumlah bayi lahir. Tahun
26
Lampiran 2 Dokumentasi
27
4. Membagikan kuesioner kepada Ibu Ipayatiningsih di Lingkungan Wire RT
03 RW 07 pada tanggal 21 Februari 2018
28
29