Oleh:
Isyal Likhsandy
NIM. 1164030039
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya, shalawat serta salam kita curah limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga proses Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Sisdamas) Tahun 2019 ini dapat
terlaksana dengan baik.
Laporan KKN ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban tertulis
kami selama pelaksanaan KKN di Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey,
Kabupaten Bandung dari tanggal 31 Juli sampai dengan 31 Agustus 2019.
Kami menyadari bahwa keberhasilan dan terlaksananya program-
program yang telah kami laksanakan bukanlah keberhasilan individu namun
keberhasilan kelompok. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Mahmud, M. Si selaku Rektor UIN Sunan
Gunung Djati Bandung
2. Ibu Lia Kamelia, S.Si., MT. selaku Dosen Pembimbing Lapangan
3. Bapak/Ibu RW, kadus, Kepala Desa Ciwidey, bapak Sekertaris
Desa beserta jajarannya.
4. Bapak dan Ibu Guru SDN Sindangsari
5. Karang Taruna Desa Ciwidey
6. Tokoh-tokoh masyarakat dan warga masyarakat Desa Ciwidey
yang telah bersedia menerima dan membantu kami selama
melaksanakan program KKN.
7. Rekan-rekan KKN satu kelompok yang telah sama-sama
berjuang selama kegiatan berlangsung
8. Tidak lupa juga kepada semua pihak yang telah mendukung
dan membantu pelaksanaan KKN di Lokasi 250 yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu
Semoga itikad dan amal baik yang telah diberikan mendapatkan
balasan dari Allah SWT. Pada akhirnya, kami berharap kegiatan KKN
ini dapat berguna bagi masyarakat Desa Ciwidey.
Bandung, 10 September 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT., atas rahmat dan inayah – Nya kita dapat
melaksanakan KKN Sisdamas 2019. Shalawat dan salam semoga selalu
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW., keluarga dan sahabatnya serta
para pengikutnya.
Pemberdayaan merupakan bagian integral dari tri darma perguruan
tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian. Sintesis dari pendidikan
dan penelitian akan bermuara pada pengabdian dimana dalam prakteknya
dibutuhkan berbagai disiplin ilmu dalam menghadapi kompleksitas
permasalahan di masyarakat. Dalam pemberdayaan mahasiswa akan
menguji hasil dari pendidikan dan penelitian yang telah dilakukan selama
proses perkuliahan. Pemberdayaan dalam arti luas dapat meliputi pengajaran,
pelatihan, pendampingan dan advokasi, loka karya, ataupun pelatihan.
Pengabdian yang dilaksanakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan
Gunung Djati Bandung dinamakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN yang
diselenggarakan oleh Lembaga Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
pada tahun ini menggunakan sistem pemberdayaan masyarakat atau disingkat
sisdamas. KKN Sisdamas 2019 berfokus pada pemberdayaan masyarakat.
Dimana dalam prakteknya bersumber dari masyarakat, oleh masyarakat dan
untuk masyarakat. Mahasiswa dalam KKN Sisdamas ini berperan sebagai
fasilitator bagi masyarakat. Akhirnya, ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kegiatan KKN Sisdamas 2019.
A. Analisis Permasalahan
KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan proses pengabdian atau
pemberdayaan kepada masyarakat. Dari pengabdian pun, dapat membentuk
karakter mahasiswa itu sendiri agar menjadi sosok mandiri dan dapat hidup
bermasyarakat untuk kedepannya, seperti yang dilakukan di kampus UIN
Sunan Gunung Djati Bandung, dimana kampus tersebut mengadakan program
KKN dengan konsep KKN SISDAMAS artinya konsep pemberdayaan dan
pengabdian kepada masyarakat. KKN SISDAMAS merupakan kegiatan
pembelajaran yang memadukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
disuatu daerah tertentu yang dilakukan oleh mahasiswa untuk turut melakukan
pemberdayaan dengan prinsip pembangunan partisipatif, demokratis dan
berkelanjutan berlandaskan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Pada program kali
ini, penulis berksempatan untuk melakukan pengabdian serta pemberdayaan
pada masyarakat yang berada di Sindangsari Desa Ciwidey, Kecamatan
Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Program pengabdian oleh mahasiswa untuk memberikan solusi bagi
pemasalahan yang ada dimasyarakat sesuai keahlian yang dimiliki oleh
mahasiswa tersebut. Menyelesaikan dan menjelaskan permasalahan yang akan
diselesaikan baik secara menyeluruh atau hanya sebatas penyuluhan terkait
masalah yang ada di masyarakat Sindangsari Desa Ciwidey.
Melihat kondisi lingkungan di Sindangsari Desa Ciwidey yang
merupakan dusun yang terbilang maju transisi, dekat denganpusat
pemerintahan Desa. Penduduk di Dusun Sindangsari terutama di RW 21
sebagian besar adalah penduduk asli atau pribumi dari desa Ciwidey sendiri,
hanya sebagian kecil adalah pendatang. Mata pencaharian warga di RW 21
adalah petani, pedagang, dan pekerja swasta. Akan tetapi, mayoritas mata
pencahariannya adalah petani.
Mayoritas penduduknya beragama muslim, serta sebagian besar
masyarakatnya menggunakan Bahasa sunda. Sebagian besar masyarakat di
Dusun Sindangsari ini adalah ibu-ibu, bapak-bapak, remaja, dan anak-anak.
Setiap hari bapak-bapak dan ibu-ibu di RW 21 bertani dan pulang siang atau
sore. Hal itulah yang membuat pengetahuan manajemen pengelola Kas RW
sedikit kebingungan dalam mengelola disamping telah terjadi permasalah di
kepengurusan RW sebelumnya. Pendistribusian kas RW tersebut tidak terbuka
kepada masyarakat. Padahal wujud keinginan warga, dari Kas RW bisa
menyejahterakan masyarakatnya. Hasil pendapatan Kas RW diambil dari
iuran warga yang ditentukan nominal uangnya, sehingga muncul
permasalahan terjadi yaitu kesulitan pengelolaan menarik uang dari warga
karena kesadaran warga yang sulit akan membayar.
Sebetulnya banyak sekali masalah-masalah yang disampaikan oleh
masyarakat, diantaranya permasalahan mengenai sampah, kepemudaaan, dan
lain sebagainya. Dengan banyaknya permasalahn yang ada sebagai salah satu
bentuk pengabdian, permasalahan yang diambil yaitu program mengenai kas
RW dengan memberdayakan masyarakat setempat. Karena pada pemerintahan
RW sebelumnya tidak adanya transparansi dana mengenai kas ke-RW-an di
Dusun 5 khususnya di RW 21.
Maka daripada itu program individu ini sebagai wujud kesejahteraan
melalui pengelolaan Kas RW dengan menggunakan prinsip Shodaqoh untuk
meningkatkan pendapatan kas RW lebih meningkat di Dusun Sindangsari
Desa Ciwidey tepatnya RW 21. Hal yang akan dilakukan dengan cara
penyuluhan, ataupun sosialisasi kepada pengelola kas RW. Diharapkan
program yang akan dilaksanakan ini dapat berjalan dengan baik dan
bermanfaat seperti yang dimaksud dan tujuannya.
B. Identifikasi Masalah
Setelah pemaparan mengenai analisis permasalahan masalah diatas,maka
munculah beberapa pertanyaan tentang :
1. Apa yang dimaksud Implementasi
2. Apa yang dimaksud Manajemen?
3. Apa yang dimaksud Shodaqoh?
4. Bagaiman implementasi manajemen pengelolaan Shodaqah terhadap
Kas RW ?
5. Bagaimana pengaruh implementasi manajemen pengelolaan
Shodaqoh terhadap Kas RW ?
D. Metode Pengabdian
Metode yang digunakan untuk memberdayakan masyarakat adalah
sebagai berikut:
1. Metode Observasi (Pengamatan)
Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengamati dan mencatat secara sistimatik gejala-gejala yang ada di Dusun
Sindangsari Desa Ciwidey tepatnya RW 04, Pada metode pegamatan ini,
penulis terjun langsung untuk mengamati secara langsung terhadap
pelaksanaan KKN Sisdamas, kegiatan-kegiatan dan fenomena-fenomena
sosial yang terjadi sebagai dampak dari pelaksanaan KKN yang diterapkan.
Data yang diperlukan dalam metode pengamatan ini adalah mengamati secara
langsung dilokasi, pelaksanaan proses, kegiatan-kegiatan masyarakat di
Dusun Sindangsari Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung,
serta kegiatan yang dilakukan oleh Pekerja dalam rangka menciptakan
pelaksanaan proses kegiatan yang baik dan kondusif di daerah tersebut.
2. Metode Interview
Metode ini disebut juga dengan metode wawancara, yaitu suatu metode
pengumpulan data yang dilakukan melalui Tanya jawab secara langsung
dengan sumber data. Interview merupakan alat pengumpulan informasi
dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan
juga, ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka
antara pencari informasi dengan sumber informasi. Dalam wawancara secara
mendalam ini dilakukan oleh peneliti terhadap informan yang menjadi obyek
dari penelitian ini yaitu tokoh masyarakat. Wawancara ini bertujuan untuk
memperoleh informasi yang ada relevansinya dengan pokok persoalan
penelitian.
3. Metode Dokumentasi
Dalam penelitian kualitatif terdapat sumber data yang berasal dari bukan
manusia seperti dokumen, foto-foto dan bahan statistik. Metode dokumentasi
ini merupakan salah satu bentuk pengumpulan data yang paling mudah, karena
peneliti hanya mengamati benda mati dan apabila mengalami kekeliruan
mudah untuk merevisinya karena sumber datanya tetap dan tidak berubah.
Dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi srtuktur organisasi
lembaga Kelurahan, data Kependudukan, data Monografi, dll.
1
W.J.S Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia ( Jakarta : Balai Pustaka, 1989 )
2
M. Munir dan Wahyu Illahi, Manajemen Dakwah, ( Jakarta : Kencana,2006 ) hlm. 94
3
Ibid. Hlm. 551
Bahkan senyum yang dilakukan dengan ikhlas untuk menyenangkan
orang lain termasuk kategori sedekah. Shadaqoh mempunyai cakupan yang
sangat luas dan digunakan Al-Qur’an untuk mencakup segala jenis
sumbangan. Shadaqah ialah segala bentuk nilai kebajikan yang tidak terikat
oleh jumlah, waktu dan juga yang tidak terbatas pada materi tetapi juga dapat
dalam bentuk non materi, misalnya menyingkirkan rintangan di jalan,
menuntun orang yang buta, memberikan senyuman dan wajah yang manis
kepada saudaranya, menyalurkan syahwatnya pada istri.Sedekah berarti
memberi derma, termasuk memberikan derma untuk mematuhi hukum dimana
kata zakat digunakan didalam Al-Qur’an dan Sunnah. Zakat telah disebut pula
sedekah karena zakat merupakan sejenis derma yang diwajibkan sedangkan
sedekah adalah sukarela, zakat dikumpulkan oleh pemerintah sebagai suatu
pengutan wajib, sedegkan sedekah lainnya dibayarkan secara sukarela. Jumlah
dan nisab zakat di tentukan, sedangkan jumlah sedekah yang lainya
sepenuhnya tergantung keinginan yang menyumbang.
Pengertian sedekah sama dengan pengertian infaq, termasuk juga hukum
dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja shadaqoh mempunyai makna yang
lebih luas lagi dibanding infaq. Jika infaq berkaitan dengan materi, sedekah
memiliki arti lebih luas, menyangkut juga hal yang bersifat nonmateriil.
Maka dari itu, pengelolaan Kas RW akan diterapkan dengan
menggunakan prinsip Shodaqah. Iuran atau pemberian kepada kas RW secara
sukarela tidak ditetapkan nominal uangnya. Kemudian, dari pengelolaan Kas
RW kurang efektif dalam mengelolanya. Maka penting bagi warga maupun
pengelola memahami prinsip manajemen dalam pengelolaan. Dalam
manajemen pengelolaan shodaqoh pengumpulan dan pendistribusian
merupakan dua hal yang sama pentingnya. Namun Al-Qur'an lebih
memperhatikan masalah pendistribusiannya. Hal ini mungkin disebabkan
pendistribusian mencakup pula pengumpulan. Apa yang didistribusiakn jika
tidak ada sesuatu yang harus lebih dahulu dikumpulkan atau diadakan.
Kegiatan pengelolaan dalam pengelolaan tersebut harus didasarkan atas
sekurangnya empat prinsip.
Pertama, independen. Dikelola secara independen, artinya tidak
mempunyai ketergantungan kepada orang-orang tertentu atau lembaga lain.
Kedua, netral. Karena dana dari masyarakat maka pengelola tersebut milik
masyarakat sehingga dalam menjalankan aktivitasnya tidak boleh
menguntungkan golongan tertetu.
Ketiga, tidak diskriminatif. Kekayaan dan kemiskinan bersifat universal.
Dimanapun, kapanpun, dan siapapun dapat menjadi kaya atau miskin. Karena
itu dalam menyalurkan dananya, tidak boleh mendasarkan pada perbedaan
suku atau golongan, tetapi dengan menggunakan parameter yang jelas dan
dapat dipertanggungjawabkan. Keempat,tidak berpolitik praktis. Pengelola
jangan sampai terjebak kedalam kegiatan politik praktis. Keempat prinsip itu,
nanti akan diterapkan dalam pengelolaan Kas RW di Dusun Sindangsasi Desa
Ciwidey.
Sedangkan, kinerja pengelolaan bershodeqoh selayaknya harus dapat
diukur. Keterukuran kinerja manajemen pengelolaan ini dapat diketahui dari
operasional tiga prinsip atau paradigm yang dianutnya.
Pertama,amanah. Sifat amanah merupakan syarat mutlak yang harus
dimiliki pengelola. Kedua, professional. Pengelola tersebut harus professional
pengelolaannya bukan sebagai lembaga yang dikelola sebagai sambilan saja.
Kegita, transparan. Dengan transparannya pengelolaannya, maka akan tercipta
suatu sistem kontrol yang baik.
Secara umum manajemen dalam pengelolaan shodaqoh hampir sama
dengan pengelolaan zakat hanya saja dalam manajemen shodaqoh lebih
sederhana, Karena dalam tidak memiliki ketentuan khusus yang
mengharuskan seseorang untuk dapat bershodaqoh dan dalam shodaqoh tidak
memiliki kekhususan dalam pendistribusiannya, seperti zakat yang memiliki
8 asnaf. Namun dalam pengelolaannya shodaqoh juga harus memiliki
perhatiannya yang banyak, karena dana yang berasal dari shoaqoh jumlahnya
cukup besar, tidak jauh berbeda dengan zakat. Maka tetap perlu memilki
manajemen yang tepat dalam pengelolaannya.
Implementasi manajemen dari mahasiswa KKN sangat diterima dengan
baik oleh pengelola pengelola Kas RW, karna selama ini pengelolaan kas RW
belum begitu baik, dan kesadaran masyarakat akan membayar iuran Kas RW
kurang. Mungkin faktornya karena penetapan nominal uang yang jadi
hambatanya dan pengelolaan kas RW yang tidak efektif dan efisien.
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
A. Monografi Desa
a. Data Statis
1) Keterangan Umum
Tabel 1 Keterangan Umum
3) Bentuk wilayah
Tabel 3 Bentuk Wilayah
5) Pemerintahan Desa
Tabel 5 Pemerintahan Desa
LPMD 1
Jumlah pengurus 12 orang
Karang Taruna 3
Jumlah pengurus 13 orang
Kelompok Gotong Royong 30
Jumlah pengurus 150 orang
Bumdes 1
Jumlah pengurus 14 orang
Organisasi Kecamatan 3
Jumlah pengurus 21 orang
PKK 1
Jumlah pengurus 16 orang
RT 82
Jumlah pengurus 82 orang
RW 30
Jumlah pengurus 390 orang
b. Agama
Tabel 9 Agama
Budha - orang
Hindu
Laki-laki 6 orang
Perempuan 5 orang
Islam
Laki-laki 7152 orang
Perempuan 7000 orang
Katholik - orang
Konghuchu - orang
Kristen
Laki-laki 185 orang
Perempuan 172 orang
c. Kewarganegaraan
Tabel 10 Kewarganegaraan
WNI
- Laki-laki 7312 orang
- Perempuan 7178 orang
WNA - orang
Dwi Kewarganegaraan - orang
d. Etnis
Tabel 11 Etnis
Sunda
- Laki-laki 6953 orang
- Perempuan 6868 orang
Batak
- Laki-laki 65 orang
- Perempuan 67 orang
Minang
- Laki-laki 40 orang
- Perempuan 35 orang
Jawa
- Laki-laki 106 orang
- Perempuan 85 orang
Madura
- Laki-laki : 23 orang
- Perempuan : 15 orang
China
- Laki-laki : 125 orang
- Perempuan : 105 orang
Jagung 10 ha/m2
Kacang kedelai - ha/m2
Kacang tanah 0,5 ha/m2
Kacang merah 2 ha/m2
Padi sawah 4,5 ha/m2
Ubi Jalar 2 ha/m2
Cabe 3 ha/m2
Bawang merah 2 ha/m2
Bawang putih - ha/m2
Tomat 19 ha/m2
Kentang 10 ha/m2
Kubis 18 ha/m2
Mentimun 0,2 ha/m2
Buncis 14 ha/m2
Brocoli 2,6 ha/m2
Umbi-umbian lain 14 ha/m2
Selada 18 ha/m2
Talas - ha/m2
Tumpang sari 0,5 ha/m2
b. Peternakan
Jenis populasi ternak:
Tabel 13 Peternakan
Sapi 8 ekor
Kerbau 12 ekor
Babi - ekor
Ayam kampong 5500 ekor
Jenis ayam broiler 200 ekor
Bebek 110 ekor
Kambing 17 ekor
Domba 120 ekor
Angsa 15 ekor
Kelinci 350 ekor
Anjing 30 ekor
Kucing 80ekor
B. Akses Media
Desa Ciwidey Kecamatan Ciwidey dapat diakses melalui website:
http://www.ciwidey.desa.id
BAB III
PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
2. Persiapan
Dalam tahap persiapan program, mahasiswa KKN membantu dan
memberikan pemahaman tentang manajemen pengelolaan Kas RW.
Dimulai dengan administrasi yang baik, pembukuan, serta penarikan iuran
yang berprinsip Shodaqoh. Merancang dan membuat program yang
prinsip shodaqoh itu dengan dimulai teknis penarikan, pengelolaan, dan
pendistribusian uang.
3. Pelaksanaan Program
Dalam pelaksanaan program, mencoba membuat program yaitu:
Program Sajadah (Sabaraha Wae Jadi Ibadah)
a. Pengumpulan
Dikumpulkan setiap satu bulan sekali pada minggu keempat.
Iuran yang dikeluarkan oleh warga tidak ditetapkan berdasarkan
nominal uang
Pengumpulan dilakukan oleh orgamas yang kami buat yaitu
BPPS (Badan Pengumpulan Program Sajadah)
b. Pengelolaaan
Dikelola oleh pemerintahan di RW Sindangsari
c. Pendistribusian
Pembangunan dan Infrastruktur
Tidak ada kesepakatan atau kriteria yang harus ditempuh. Diukur
dari urgensi pendistribusian.
Beasiswa dan Santunan
Berlaku untuk warga yang kurang mampu dengan catatan syarat
dan ketentuan berlaku. Adanya kesepakatan dari kedua belah pihak.
Khusus anak-anak (SD/Sederajat) persyaratan disertai dengan surat
rekomendasi dari guru sekolah masing-masing.) serta kriteria warga
yang wajib mendapatkan santunan. Nominal disamaratakan sesuai
keputusan RW.
Dana Usaha
Adanya kesepakatan. Perjanijian bagi hasil, rasionalisasi harus
jelas, serta ada perencanaan yang harus disepakati.
Biaya Kematian
4. Evaluasi Program
Evaluasi program dilakukan dengan membahas semua program dan
kegiatan yang dilaksanakan.
2. Faktor Penghambat
- Kurangnya perhatian dari masyarakat secara umum dan apatis
- Adanya perbedaan lokasi antara posko dan lokasi garapan sehingga
kurang terjalin komunikasi
- Kurun waktu yang terlalu singkat mengakibatkan persiapan dan
berjalannya program kurang matang.
- Akses jalan yang cukup jauh ke kantor Desa jika ada acara yang
berlangsung di kantor Desa Ciwidey.
- Kurangnya komunikasi yang sejalan antara kepala dusun dengan
warganya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan, kegiatan KKN berlangsung dengan baik. Program-
program yang direncanakan dapat terealisasi dengan optimal dan tepat waktu
meskipun ada beberapa faktor penghambat baik eksternal maupun internal
yang membuat beberapa program kurang maksimal. Dari semua pemaparan di
atas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi di Dusun
Sindangsari Desa Ciwidey Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung adalah
masih kurangnya pengetahuan tentang manfaat shodaqoh serta kesadaran
masyarakat akan pentingnya bershodaqoh. Pengelolaan Kas RW yang kurang
efektif karena dari segi ilmu pengetahuan dalam manajemen pengelolaan yang
kurang.
B. Rekomendasi
1. Bagi Pelaksana KKN
a. Dari pelaksana KKN alangkah lebih baiknya jika dalam pendaftaran
KKN dilakukan lebih mudah, namun dalam hal ini pun sudah ada
kemajuan dengan diberlakukannya pendaftaran online. Namun
seperti diketahui untuk beberapa saat pendaftaran online ini
terganggu masalah teknis, sehingga tidak dapat berjalan dengan baik
untuk beberapa saat. Selain itu pula pendataan yang baik, jelas dan
satu jalur lebih ditingkatkan lagi.
b. Selain itu untuk konsep dalam pelaksanaan KKN pun alangkah lebih
baiknya jika diperjelas dan dipermudah, dan juga ada forum dalam
penjelasan konsep pelaksanaan KKN. Sehingga dalam
pelaksanaannya peserta KKN tidak terlalu bingung. Dan juga untuk
pemilihan tempat kegiatan KKN ini sudah cukup baik. Desa
Nengkelan pun menjadi salah satu tempat yang bagus dan sangat
terbuka pada pelaksanaan KKN ini. Sehingga Desa Nengkelan
direkomendasikan kembali oleh penulis untuk dipilih sebagai tempat
pelaksanaan KKN.
2. Bagi Pengabdian Masyarakat
a. Peserta KKN harus lebih aktif dan mengerti kegiatan-kegiatan apa
saja yang termasuk dalam garapan, khususnya yang berkenaan
dengan latar belakang universitas, sehingga dapat sesuai dengan
kegiatan yang dilakukan.
b. Sebelum pelaksanaan KKN, hendaknya mahasiswa mempersiapkan
diri semaksimal mungkin baik pengetahuan dan keterampilan serta
mental.
c. Menjalin komunikasi dan silaturahmi yang baik dan harmonis.
Pelibatan elemen desa baik tokoh masyarakat, tokoh agama,
perangkat desa, serta tokoh pemuda hendaknya harus diperhatikan
sehingga akan tercipta suasana yang harmonis. Berbaur dengan
masyarakat dalam setiap kegiatan dan acara serta memposisikan diri
sebagai manusia yang sedang belajar dan menempatkan masyarakat
sebagai guru justru akan menjadikan KKN lebih diterima dan
disayangi oleh masyarakat.
d. Senantiasa mentaati norma-norma yang ada di masyarakat baik yang
tertulis maupun tidak tertulis.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 1 Sesi Foto Bersama dalam Kegiatan Sosialisasi Awal, Rembug Warga dan Refleksi
Sosial di RW 21 Sindangsari