Anda di halaman 1dari 8

Kunci Sukses Bisnis Kuliner Waralaba Kebab Baba Rafi

Nisrina Nur Ramadhani


17030184007
Program Studi S1-Pendidikan Fisika

Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep dasar kewirausahaan, sifat dan strategi
yang dilakukan oleh pelaku usaha bisnis kuliner Kebab Turki Baba Rafi. Bisnis kuliner Kebab Turki
Baba Rafi berbentuk waralaba atau franchise ini didirikan oleh Hendy Setiono pada tahun 2003 dan
kini sudah ada hampir 1.300 outlet Kebab Turki Baba Rafi yang tersebar luas di seluruh Indonesia.
Bukan hanya di Indonesia, bahkan bisnis kuliner waralaba ini juga telah melakukan ekspansi ke
sejumlah negara mulai dari Malaysia, Filipina, Bangladesh, Singapura, Srilanka, Brunei
Darussalam, China, Belanda, dan di India. Pemilik bisnis kuliner Kebab Turki Baba Rafi telah
menerapkan konsep dasar kewirausahaan yaitu memulai bisnis kuliner yang sebelumnya belum
pernah ada dan terasa asing dalam masyarakat menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak
seperti saat ini. Sifat yang harus dimiliki oleh seorang pelaku usaha jika ingin sukses yaitu percaya
diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan resiko, keorisinilan dan kreativitas. Kunci
kesuksesan bisnis Kebab Baba Rafi sehingga dapat berkembang pesat seperti saat ini adalah selalu
mengedepankan sistem yang menguntungkan (profitable), terjangkau (affordable) dan inovatif
(innovative) serta senantiasa menjaga standar kualitas rasa kebab yang dijualnya dengan cara hanya
menggunakan bahan baku yang berkualitas.

Kata Kunci : kuliner, kebab, waralaba, wirausaha, sukses.

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis makanan atau kuliner merupakan salah satu bisnis yang saat ini
berkembang pesat dan memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat
dikembangkan. Sudah banyak pelaku usaha yang meraih keuntungan dari
usaha dalam bidang kuliner. Namun tidak sedikit pula pelaku usaha kuliner
yang bangkrut, karena banyaknya persaingan kuliner sejenis dan kualitas
pelayanan yang kurang optimal. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner
dalam memenangkan persaingan ditentukan oleh inovasi produk yang
ditawarkan, penerapan srategi pemasaran yang tepat serta hubungan baik
yang dijalani pelaku usaha dengan konsumen. Hubungan baik akan tercipta
apabila sebuah bisnis kuliner mampu memberikan kepuasan terhadap
kebutuhan, keinginan, dan selera konsumennya. Salah satu cara yang
dilakukan oleh sebuah bisnis kuliner untuk memberikan kepuasan bagi
pelanggannya adalah dengan menyediakan produk yang berkualitas dan
sesuai minat konsumen sehingga mereka tertarik untuk membelinya. Begitu
pula dengan Kebab Turki Baba Rafi, meskipun merek (brand) ini telah
terkenal dan mampu membuka cabang-cabang baru di berbagai kota bahkan
di negara lain yaitu Malaysia, Filipina, China, dan Sri Lanka, namun
semakin ketatnya persaingan bisnis kuliner berdampak pada semakin
dibutuhkannya inovasi terkait produk yang ditawarkan. Persaingan bisnis
kuliner ini dapat diantisipasi dengan terus menjaga dan mempertahankan
kualitas produk yang selama ini sudah melekat di masyarakat. Dengan
demikian, pelaku bisnis kuliner Kebab Turki Baba Rafi ini tentunya

1
memiliki kiat-kiat atau kunci dalam meraih kesuksesannya hingga dapat
memiliki usaha seperti saat ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, maka
dapat ditentukan rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Apakah pelaku usaha Kebab Turki Baba Rafi telah menerapkan konsep
dasar kewirausahaan dalam menjalankan bisnisnya ?
2. Bagaimana sifat yang harus dimiliki oleh seorang pelaku usaha jika
ingin sukses seperti pemilik Kebab Turki Baba Rafi ?
3. Bagaimana strategi atau kunci kesuksesan bisnis Kebab Baba Rafi
sehingga dapat berkembang pesat seperti saat ini ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penulisan artikel ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi konsep dasar kewirausahaan yang telah dilakukan
pelaku usaha Kebab Turki Baba Rafi.
2. Mengidentifikasi sifat yang harus dimiliki oleh seorang pelaku usaha
jika ingin sukses seperti pemilik Kebab Turki Baba Rafi.
3. Menganalisis strategi atau kunci kesuksesan bisnis Kebab Baba Rafi
sehingga dapat berkembang pesat seperti saat ini .

2. PEMBAHASAN
2.1 Kebab
Kebab (kebap, kabab, kebob, kabob, kibob, kehav, atau kephav) adalah
sebutan untuk berbagai hidangan daging panggang/bakar yang ditusuk
memkai tusukan atau batang besi. Hidangan ini umum dijumpai dalam
masakan Laut Tengah dan umumnya memakai daging domba dan daging
sapi serta terkadang menggunakan daging kambing, daging ayam, ikan, atau
kerang. Menurut sejarah yang ada, kebab berasal dari Turki. Namun ada
juga yang mengatakan dari Arab dan dikenal dengan Kabbeh. Kebab mulai
meluas ketika para pedagang Turki mengadakan kontak dengan masyarakat
kota Berlin, Jerman sekitar abad 18. Awalnya daging kebab dipanggang lalu
disajkan dengan roti pita, paprika, dan saus. Dalam perkembangannya
mengalami penyesuaian dan pencampuran dengan kebiasaan masyarakat
Jerman. Di mana Kebab disajikan juga dengan aneka roti dan sald. Pola
pemangganggan daging Kebab pun mulai berkembang dari tradisional ke
pola modern menggunakan pemanggangan elektrik maupun gas (Muhtar,
2014).

2.2 Waralaba atau Franchise


Istilah franchise (seterusnya waralaba) memang beraroma Perancis.
Namun Amerika Serikat-lah yang memopulerkan istilah itu. Kata Franchise
sendiri bermakna “kebebasan” (Freedom). Dalam bahasa Indonesia,
franchise diterjemahkan waralaba atau terjemahan bebasnya lebih untung.

2
Wara berarti lebih, sedangkan laba artinya untung. Istilah waralaba berakar
dan sejarah masa silam prakter bisnis di Eropa. Pada masa lalu, bangsawan
diberikan wewenang oleh raja untuk menjadi tuan tanah pada daerah daerah
tertentu. Pada daerah tersebut, sang bangsawan dapat memanfaatkan tanah
yang dikuasainya dengan imbalan pajak/upeti yang dikembalikan kepada
kerajaan. Sistem tersebut menyerupai royalti, seperti layaknya bentuk
waralaba saat ini. Di Amerika Serikat sendiri, waralaba mengalami booming
pada tahun 60-70an setelah berakhirnya Perang Dunia ke-2. Pada saat itu,
banyak terjadi praktik penipuan bisnis yang mengaku sebagai pewaralaba,
salah satunya dengan cara menjual sistem bisnis waralaba yang ternyata
belum teruji keberhasilannya di lapangan.

2.3 Kebab Turki Baba Rafi


2.3.1 Profil Perusahaan
Selama ini orang Indonesia mengenal roti yang berisi daging
dan sayuran dengan bumbu mayonnaise, saos pedas, dan saos tomat
sebagai hamburger/burger. Makanan ini berasal dan negeri Paman
Sam. Namun, saat ini konsumen Indonesia ada baiknya mencoba
hamburger ala Timur Tengah yang dikenal dengan kebab. Salah satu
kelebihan makanan ini dibandingkan dengan hamburger adalah
bumbunya. Kebab memiliki rasa yang lebih gunih dan kaya, spicy
dan berempah. Daging isinya pun diolah secara berbeda yaitu
dipanggang. Pemilik bisnis kuliner Kebab Turki Baba Rafi yaitu
Hendy Setiono mencoba membawa makanan khas Timur Tengah ini
ke Indonesia pada 2003. Wirausahawan asal Surabaya ini mencoba
menawarkan keunikan kebab dengan mendirikan Kebab Turki Baba
Rafi. Hendy sendiri menjabat sebagai President Director PT Baba
Rafi Indonesia. la mendirikan usahanya tidak di ibukota negara,
Jakarta. Pasar yang digarap pertama kali adalah Surabaya dan sukses
mendirikan enam gerai. Untuk melebarkan sayapnya, ja
memanfaatkan keunggulan sistem franchise. Sayap bisnis Kebab
Turki Baba Rafi kemudian membentang di berbagai kota, seperti
Sidoarjo, Malang, Yogyakarta, Pekanbaru, dan Medan.
Menyesuaikan diri dengan era digital, Kebab Turki Baba Rafi
membuat website yang memberikan informasi di seputar bisnisnya:
www.babarafi.com.

Atas keberhasilannya mengembangkan Kebab Turki Baba


Rafi, Hendy mendapatkan sejumlah penghargaan. Sejajar dengan 20
pengusaha lain, seperti Purdie E. Chandra, Bob Sadino, Helmi
Yahya, Safir Senduk, dan lain-lain. la meraih penghargaan The

3
Indonesian Small & Medium Business Entrepreneur Award
(ISMBEA) 2006. Penghargaan lain yang
ia terima adalah Asia Best Entrepreneur Under 25 yang diberikan
oleh Business Week International dan Citra Pengusaha Berprestasi
Indonesia Abad 21 oleh Profesi Indonesia (Rachmadi, 2007).

2.3.2 Tawaran Franchise


Berdasarkan informasi di www babarafi.com, start up cost
bisnis Kebab Turki Baba Rafi relatif rendah. Investasi franchise-nya
cukup terjangkau, mulai dan Rp 40 juta hingga Rp 80 Juta. Dengan
investasi tersebut, Kebab Turki Baba Rafi memberikan sejumlah
fasilitas kepada franchisee: satu unit konter, alat burner kebab, paket
perlengkapan konter,freezer box, paket promosi usaba (neon box,
banner, dan lain-lain), bahan baku produksi rutin, sistem operasional
yang sudah terbukti, pelatihan karyawan, kontrol kualitas dan
perawatan, asistensi survei lokasi, buku manual (Standart
Operational Procedure), dan software keuangan. Selain ¡tu, Kebab
Turki Baba Rafi sebagai franchisor juga memberikan dukungan
untuk melakukan kontrol kualitas :
1. Memberikan pelatihan untuk karyawan.
2. Menjamin bahwa karyawan siap untuk bekerja dan memenuhi
standar keahlian yang ditentukan.
3. Menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan.
4. Menyediakan kelengkapan bisnis.
5. Menyediakan stok bahan baku utama.
6. Melaksanakan pelatihan secara berkala, baik di pusat pelatihan
maupun di cabang.
7. Melakukan audit finansial terhadap seluruh cabang.
8. Melakukan perubahan harga jual ke konsumen.
9. Melakukan kegiatan promosi nasional.

Franchisee memiliki sejumlah tanggung jawab agar bisnis


yang dimilikinya tetap berjalan
1. Mengusulkan lokasi.
2. Melakukan pengawasan secara menyeluruh terhadap peralatan,
disiplin karyawan, dan kebersihan outlet.
3. Melakukan pembelian bahan baku sesuai standar yang telah
ditentukan.
4. Bertanggungjawab atas hasil penjualan.
5. Secara terus menerus memberikan dukungan kepada karyawan
dalam tugas sehari-hari.
6. Bertanggung jawab atas biaya sewa tempat.
7. Melakukan promosi dalam radius satu kilometer dari outlet.

2.4 Konsep Dasar Kewirausahaan

4
Konsep dasar kewirausahaan jika ditinjau dari definisi kewirausahaan
menurut Zimmerer (1986) menyatakan kewirausahaan sebagai suatu proses
penerapan kretivitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha). Berdasarkan
hal ini, kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi
oeluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar
berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif.
Seorang wirausahawan selalu diharuskan untuk siap menghadapi resiko atau
peluang yang muncul serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif
dan inovatif.
Kewirausahaan merupakan sikap mental yang selalu aktif dalam usaha
untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan
pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahaan adalah
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya
untuk mencari peluang menuju sukses (Tim Kewirausahaan Unesa, 2016).
Menurut Peggy A. Lambing dan Charles R. Kuchl dalam buku
Entrepreneurship (1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif
yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa
dinikmati oleh orang banyak. Berdasarkan konsep dasar kewirausahaan
inilah, dapat dikatakan bahwa pelaku bisnis kuliner Kebab Baba Rafi yaitu
Hendy Setiono telah melakukan apa yang dimaksud dengan konsep dasar
kewirausahaan. Hal ini terbukti dari idenya memulai bisnis kuliner kebab
yang sebelumnya belum pernah ada dan terasa asing dalam masyarakat
menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak seperti saat ini.

2.5 Sifat-Sifat Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Usahawan


1. Percaya Diri
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang
jasmani dan rokhaninya. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia
tidak tergantung pada orang lain, memiliki rasa tanggung jawab yang
tinggi, obyektif, dan kritis, emosionalnya stabil, tidak gampang
tersinggung dan naik pitam.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha
menyingkirkan prestise. Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa
malu dilihat teman, asal yang kita kerjakan adalah halal.
3. Pengambilan Resiko
Wirausaha penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun
naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini
harus dihadapi dengan penuh perhitungan.
4. Kepemimpinan
Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus
bersifat responsive.
5. Keorisinilan
Yang dimaksud orisinal di sini ialah tidak hanya mengekor pada orang
lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada

5
kemampuan untuk melaksanakan sesuatu. Orisinil tidak berarti baru
sama sekali, tetapi produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru
atau reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada, sehingga
melahirkan sesuatu yang baru.

6. Berorientasi ke masa depan


Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan, seorang wirausaha akan
menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-
langkah yang kan dilaksanakan.

7. Kreativitas
Menurut Conny Setiawan (1984:8), kreativitas diartikan sebaga
kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Produk baru artinya
tidak perlu seluruhnya baru, tapi dapat merupakan bagian-bagian produk
saja.

Berdasarkan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang usahawan


sebagaimana yang telah dijelaskan, dapat dikatakan bahwa pemilik bisnis
kuliner Kebab Turki Baba Rafi memiliki beberapa sifat diatas. Di mana sifat
yang dimiliki oleh beliau adalah memang sifat yang seharusnya dimiliki oleh
seorang pelaku usaha atau usahawan. Sifat yang dimiliki oleh pemilik Kebab
Turki Baba Rafi ini antara lain yaitu percaya diri, berorientasi pada tugas dan
hasil, pengambilan resiko, keorisinilan dan kreativitas.
Sifat percaya diri yaitu Pak Hendy Setiono yakin untuk merintis bisnis
kuliner yang belum pernah ada sebelumnya dan beliau yakin serta percaya
kepada kemampuannya bahwa bisnis kuliner ini mampu bersaing. Sifat kedua
yaitu berorientasi pada tugas dan hasil, memperhatikan rincian demi rincian
tugas yang harus dijalani dalam merintis usahanya dan berorientasi kepada
hasil yang akan diperoleh. Sifat ketiga yaitu pengambilan resiko, yaitu
melihat fakta bahwa pada saat itu masih belum ada bisnis kuliner kebab
satupun Pak Hendy tetap yakin untuk merintis usahanya dengan berani
mengambil resiko yang mungkin akan dialaminya. Selanjutnya yaitu
keorisinilan dan kretaivitas juga telah dilakukan oleh pemilik bisnis kuliner
Kebab Baba Rafi ini. Dengan ide orisinil dan kreativitasnya, Pak Hendy
Setiono memulai untuk merintis bisnis kuliner kebab yang belum pernah ada
di Indonesia dimana pada saat itu terbilang masih asing untuk masyarakat
Indonesia.

2.6 Kunci Sukses Bisnis Kuliner Kebab Turki Baba Rafi


Berita dari VIVA.co.id

Kuliner Kebab Turki Baba Rafi bukan nama yang asing untuk sebuah
bisnis kuliner waralaba di Indonesia. Dimulai sejak tahun 2003, kini sudah
ada hampir 1.300 outlet atau gerai Kebab Turki Baba Rafi yang tersebar
luas di seluruh Indonesia. Bukan hanya di Indonesia, bahkan bisnis kuliner
waralaba ini juga telah melakukan ekspansi ke sejumlah negara mulai dari

6
Malaysia, Filipina, Bangladesh, Singapura, Srilanka, Brunei Darussalam,
China, Belanda, dan di India yang akan mulai beroperasi pada Juni 2019
mendatang. Sebagai sebuah bisnis kuliner waralaba, Kebab Turki Baba
Rafi bisa dibilang memiliki pertumbuhan yang sangat cepat. Bahkan,
menurut Franchise Development Kebab Turki Baba Rafi, Syamsir, bisnis
waralaba ini juga akan terus mengembangkan brand kuliner Tanah Air ini
hingga mendunia.

Lantas, apa kunci kesuksesan dari bisnis franchise atau waralaba ini?

"Menjaga kualitas menjadi hal yang mendasar. Banyak persaingan di sana


yang menawarkan berbagai varian rasa, size, tapi kita tetap jaga standar
kualitas rasa makanya kita bisa establish sampai sekarang," kata Syamsir
saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Syamsir menambahkan
bahwa pihaknya selalu menggunakan bahan baku berkualitas. Hal inilah
yang juga membuat banyak pelanggan tertarik.

Dalam keterangan tertulisnya, CEO Kebab Turki Baba Rafi, Hendy Setiono
juga mengatakan bahwa kunci suksesnya dalam melakukan ekspansi bisnis
adalah dengan selalu mengedepankan sistem yang menguntungkan
(profitable), terjangkau (affordable) dan inovatif (innovative.). "Hal ini
yang membawa kami tumbuh menjadi modal untuk memasuki pasar baru di
negara lain, seperti kali ini di India," kata dia. (ldp)

Berdasarkan berita diatas, dapat disimpulkan bahwa kunci kesuksesan


Kebab Turki Baba Rafi hingga dapat berkembang sebagaimana saat ini yaitu
selalu mengedepankan sistem yang menguntungkan (profitable), terjangkau
(affordable) dan inovatif (innovative). Hal ini bukan lelucon belaka, karena
memang sejauh yang penulis ketahui harga jual produk Kebab Turki Baba
Rafi ini relative terjangkau. Selanjutnya yaitu macam-macam produk yang
ditawarkan juga inovatif, salah satunya adalah Shawarma Baba Rafi.
Shawarma adalah makanan yang isi dan cara pengolahannya sama persis
seperti kebab hanya saja berbeda dalam penyajiannya dimana kebab
disajikan dengan tortilla dan shawarma disajikan dengan roti. Selain itu
ditengah ketatnya persaingan, Kebab Turki Baba Rafi memiliki strategi
yaitu untuk senantiasa menjaga standar kualitas rasa kebab yang dijualnya
dan bahan baku yang digunakan adalah bahan yang berkualitas.
3. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan maka dapat diperoleh
kesimpulan yaitu :
1. Pelaku usaha Kebab Turki Baba Rafi telah menerapkan konsep dasar
kewirausahaan dalam menjalankan bisnisnya, hal ini terbukti dari idenya
memulai bisnis kuliner kebab yang sebelumnya belum pernah ada dan

7
terasa asing dalam masyarakat menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang
banyak seperti saat ini.
2. Sifat yang harus dimiliki oleh seorang pelaku usaha jika ingin sukses
seperti pemilik Kebab Turki Baba Rafi antara lain yaitu percaya diri,
berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan resiko, keorisinilan dan
kreativitas.
3. Strategi atau kunci kesuksesan bisnis Kebab Baba Rafi sehingga dapat
berkembang pesat seperti saat ini adalah selalu mengedepankan sistem
yang menguntungkan (profitable), terjangkau (affordable) dan inovatif
(innovative) serta senantiasa menjaga standar kualitas rasa kebab yang
dijualnya dengan cara hanya menggunakan bahan baku yang berkualitas.

3.2 Saran
Berdasarkan keterbatasan dalam penulisan artikel, terdapat beberapa
saran untuk penulisan artikel berikutnya antara lain :
1. Mencari dan mengutip lebih banyak lagi referensi yang relevan dengan
pokok bahasan.
2. Melakukan wawancara dengan pelaku usaha yang dibahas dalam artikel
agar data yang diperoleh lebih konkrit dan lebih dapat
dipertanggungjawabkan.

DAFTAR PUSTAKA
Adikara, Ryan. (2014, 20 Agustus). Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh wirausaha.
Dikutip 8 Oktober 2019 dari Kumpulan Artikel Mantab:
https://ryanrichmaster.wordpress.com/2014/08/20/sifat-sifat-yang-harus-
dimiliki-oleh-wirausaha/
Marimbo, R. C. 2007. Rasakan Dahsyatnya Usaha Franchise!. Jakarta : Elex
Media Komputindo.
Muhtar, B. C. 2014. Sukses Wirausaha Gerobak Terlaris dan Tercepat Balik
Modal. Jakarta : Kunci Aksara.
Rachmadi, B. N. 2007. Membedah Tawaran Franchise Lokal Indonesia. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Tim Kewirausahaan Unesa. 2016. Kewirausahaan. Surabaya : UNESA University
Press.
Tim Viva. (2019, 7 Februari). Kunci Sukses Kebab Turki Baba Rafi hingga Punya
1.300 Gerai. Diakses 8 Oktober 2019 dari VIVA.co.id :
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/inspirasi-unik/1118986-kunci-sukses-
kebab-turki-baba-rafi-hingga-punya-1-300-gerai

Anda mungkin juga menyukai