Anda di halaman 1dari 2

Penerapan Hukum Newton tentang Gerak

“Berenang”

Nisrina Nur Ramadhani (17030184007)

Berdasarkan ilustrasi diatas, dapat dijelaskan gejala fisika yang ada di sekitar kita terkait
gerak. Gejala fisika tersebut dapat dijelaskan dari dimensi faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif.
1. Dimensi Faktual
Berdasarkan ilustrasi diatas, dari segi dimensi faktual dapat diperoleh informasi
bahwa ilustrasi tersebut menggambarkan seorang wanita yang sedang berenang. Wanita
yang sedang berenang dalam ilustrasi tersebut dapat dikatakan bahwa ia adalah seorang
atlet, terlihat dari penampilannya yang melakukan teknik berenang dengan sangat baik.
Atlet wanita tersebut sedang berenang di sebuah kolam renang yang memiliki garis
pembatas atau disebut floating line sebagaimana standar kolam renang yang digunakan
dalam perlombaan atau olimpiade. Floating line pada kolam renang di ilustrasi diatas
adalah berwarna biru dan oranye. Jika diperhatikan lagi dengan seksama, atlet tersebut
sedang berenang dengan teknik gaya bebas. Hal ini terlihat dari gerakan tangannya dan
posisi tubuhnya yang sedikit miring yang bertujuan untuk mengambil nafas ketika
berenang dengan teknik gaya bebas.

2. Dimensi Konseptual
Informasi dimensi konseptual yang dapat diperoleh dari ilustrasi diatas yaitu gerakan
dalam berenang terkait dengan konsep fisika yaitu Hukum III Newton. Bunyi dari Hukum
II Newton yaitu “Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, jika suatu benda memberikan gaya
pada benda yang lain maka benda yang terkena gaya akan memberikan gaya yang
besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya
berlawanan”
Saat berenang, ketika tangan seorang perenang mendorong air ke belakang maka
menurut hukum III Newton air akan bereaksi mendorong perenang ke depan. Hal inilah
yang disebut dengan gaya aksi-reaksi. Selain gerakan tangan perenang terhadap air, konsep
fisika Hukum III Newton juga terdapat pada gerakan berenang dimana perenang
menendang dinding kolam sekeras mungkin sehingga mendorong perenang ke depan.
Semakin keras perenang menendang dinding kolam, maka semakin keras pula dorongan
dari dinding itu. Meskipun begitu, dinding tidak akan ikut bergerak ketika ditendang
karena massa dinding kolam renang jauh lebih besar dari massa perenang.

3. Dimensi Prosedural
Teknik atau prosedur untuk dapat berenang seperti pada ilustrasi diatas yaitu kaki
harus lurus dan lutut tidak boleh ditekuk. Karena jika lutut kita ditekuk maka hal tersebut
akan memperlambat kecepatan kita. Pada kaki yang bergerak adalah pangkal paha,
lakukan secepat mungkin seperti kita berjalan cepat namun harus tetap lurus dan
mencambuk air. Selain kaki, tangan juga mempunyai peran yang sangat penting dalam
renang gaya bebas. Dengan kekuatan tangan yang besar maka akan membuat kecepatan
renang kita juga bertambah. Gerakan tangan saat berenang gaya bebas seperti kita
mengayuh, namun jari jari harus menyerupai tangan atau kaki katak. Hal tersebut
dikarenakan dapat membuat kita berenang lebih cepat.

4. Dimensi Metakognitif
Berenang tidak hanya terkait dengan konsep fisika Hukum III Newton, namun juga
terkait dengan konsep lain yaitu gaya apung (buoyancy). Gaya apung ini ditemukan oleh
Archimedes, disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan air (tekanan hidrostatik) antara
bagian bawah dan bagian atas tubuh. Semakin besar volume tubuh yang berada dalam air
maka semakin besar pula gaya apungnya. Walaupun sebenarnya gaya apung tidak ada
hubungan langsung dengan kecepatan renang, namun gaya apung dapat menghemat energi
perenang karena dengan gaya apung yang besar maka perenang tidak perlu melakukan
gerak ekstra untuk mempertahankan diri agar tetap terapung.
Contoh lain dari penerapan Hukum Newton tentang gerak khususnya Hukum III
Newton yaitu seekor gurita yang berenang bebas didalam air laut karena ketika gurita
bergerak ke depan dengan menyemprotkan air ke belakang (gaya aksi), air yang
disemprotkan akan mendorong gurita tersebut ke depan (gaya reaksi). Contoh berikutnya
yaitu seekor burung terbang dengan menggunakan sayapnya, sayap burung mendorong ke
bawah udara sehingga ada kekuatan interaksi timbal balik dimana udara juga mendorong
ke atas burung sehingga burung dapat terbang

Anda mungkin juga menyukai