Anda di halaman 1dari 3

Baiklah, yang selanjutnya saya akan menjelaskan apa itu evaluator,

Evaluator program adalah seseorang yang melakukan evaluasi atau yang


memungkinkan terjadinya evaluasi (Feuerstein, 1990:204). Menurut Purwanto dan
Suparman (1999:67) evaluator adalah orang yang dipercaya oleh pemilik program dan
orang-orang yang berkepentingan dengan program (stakeholder) untuk melaksanakan
evaluasi. Penentuan siapa yang akan menjadi evaluator ini sangat bergantung kepada
pemilik program. Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa evaluator program
adalah individu ataupun tim yang melakukan pekerjaan dalam mengevaluasi suatu
program. Terkait dengan evaluator program ini akan dibahas lebih detail pada bab
dua.

Baik, disini saya akan menjawab pertanyaan dari saudari andini sarina,
Pada makalah sudah di jelaskan bahwa, Menurut Purwanto dan Suparman (1999:67)
evaluator adalah orang yang dipercaya oleh pemilik program dan orang-orang yang
berkepentingan dengan program (stakeholder) untuk melaksanakan evaluasi.
Di sini kita garis bawahi kalimat “evaluator adalah orang yang di percaya” berarti,
Penentuan siapa yang akan menjadi evaluator disini sangat bergantung kepada
pemilik program. Dengan demikian dapat kita dipahami bahwa evaluator program
adalah individu ataupun tim yang melakukan pekerjaan dalam mengevaluasi suatu
program. Terimakasih, semoga membantu.

Karakteristik evaluator

karakteristik evaluator dijelaskan oleh Arikunto dan Jabar (2009:22-23) sebagai


berikut:

1. Mampu melaksanakan, persyaratan pertama ini harus dipenuhi oleh evaluator


adalah individu yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan evaluasi yang
didukung oleh teori dan ketrampilan praktek.
2. Cermat, dalam hal ini individu yang menjadi evaluator dapat melihat celah-celah
dan detail dari program serta bagian program yang akan dievaluasi.
3. Objektif, tidak mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadi, agar dapat
mengumpulkan data sesuai dengan keadaannya, selanjutnya dapat mengambil
kesimpulan sebagaimana diatur oleh ketentuan yang harus diikuti.
4. Sabar dan tekun, agar di dalam melaksanakan tugas dimulai dari membuat
rancangan kegiatan dalam bentuk menyusun proposal, menyusun instrumen,
mengumpulkan data dan menyusun laporan, tidak gegabah dan tergesa-gesa.
5. Hati-hati dan bertanggung jawab yaitu melakukan pekerjaan evaluasi dengan penuh
pertimbangan, namun apabila masih ada kekeliruan yang diperbuat, berani
menanggung resiko atas segala kesalahannya.

Di dalam sumber lainnya, Arikunto (1988:14-15) menyatakan syarat untuk menjadi


seorang evaluator program yaitu:
1. Memahami materi.
Evaluator memahami tentang seluk-beluk program yang dievaluasi, antara lain:
a. Tujuan program yang sudah ditentukan sebelum mulai kegiatan.
b. Komponen-komponen program.
c. Variabel yang diujicobakan atau dilaksanakan.
d. Jangka waktu dan penjadwalan kegiatan.
e. Mekanisme pelaksanaan program.
f. Pelaksana program
g. Sistem memonitoring kegiatan program.

2. Menguasai teknik.
Evaluator harus menguasai cara-cara atau teknik yang digunakan di dalam
melaksanakan evaluasi program. Oleh karena evaluasi program tidak lain adalah
penelitian evaluasi maka evaluator program harus menguasai metodologi penelitian,
meliputi:
a. Cara membuat perencanaan penelitian.
b. Teknik menentukan populasi dan sampel.
c. Teknik menyusun instrumen penelitian.
d. Prosedur dan teknik pengumpulan data.
e. Penguasaan teknik pengolahan data.
f. Cara menyusun laporan penelitian.

3. Objektif dan cermat.


Evaluator adalah sekelompok orang yang mengemban tugas penting yang dalam
tugasnya ditopang oleh data yang dikumpulkan secara cermat dan objektif.
Berdasarkan atas data tersebut mereka diharapkan, mengklasifikasikan,
mentabulasikan, mengolah dan sebagainya secara cermat dan objektif pula.
Khususnya di dalam menentukan pengambilan strategi penyusunan laporan, evaluator
tidak boleh memandang satu atau dua aspek sebagai hal yang istimewa, dan tidak
boleh pula memihak. Baik pelaku evaluasi dari dalam (internal) maupun luar
(eksternal), tidak dibenarkan “mengambil muka” dari orang/lembaga yang meminta
bantuan atau menugaskannya untuk mengevaluasi.

4. Jujur dan dapat dipercaya.


Evaluator merupakan tempat pengambil keputusan menumpahkan seluruh
kepercayaannya. Mengapa pengambilan keputusan meminta bantuan untuk
mengevaluasi program yang dipandang penting untuk dievaluasi? Terdapat dua hal
yang menjadi alasannya yaitu:
a. Mereka menghindari adanya bias (kesalahan pengamatan atau kesalahan persepsi).
b. Dalam mempertanggungjawabkan tindakannya kepada masyarakat luas, tidak akan
ada rasa risih karena adanya kemungkinan tidak jujur. Atas dasar alasan penyerahan
tugas mengevaluasi tersebut kepada evaluator, maka menjadi suatu beban mental
yang berat pada tim evaluator untuk tidak menyalahgunakan kepercayaan yang
diberikan kepadanya. Sebagai timbal baliknya mereka harus dapat menunjukkan
tingkat keterpcayaan yang tinggi kepada pemberi tugas. Berdasarkan pemaparan di
atas maka dapatlah dimaknai bahwa evaluator program haruslah individu yang
memiliki syarat-syarat mumpuni, di antaranya mampu melaksanakan, cermat,
objektif, sabar dan tekun, serta hati-hati dan bertanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (1988). Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Arikunto, S. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Sudjana, D. (2008). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung:
Remaja Rosdkarya.
Menurut saya, profesional dalam melakukan sesuatu sangat penting. Untuk

meningkatan kinerja , hasil/ produk dari suatu pekerjaan itu sendiri.

Dalam profesi identifiktor, hal utama yang menjadi kunci profesionalis seorang

identifikator yaitu menguasai materi. Karena kembali lagi pada pengertian

identifikasi yaitu kegiatan mencari, menemukan, mengumpulkan , meneliti,

mendaftarkan, mencatat data dalam informasi dari “kebutuhan lapangan” . jadi

apabila orang tersebut sudah menguasai materi maka akan membantu kinerja

serta meningkatkan profesion

Ukuran profesionalitas seseorang bisa dilihat dari dua sisi (teknis keterampilan

atau keahlian yang dimilikinya, serta hal-hal yang berhubungan dengan sifat,

watak, dan kepribadiannya).b

Berikut hal yang harus dimiliki oleh seseorang jika ingin jadi seorang profesional

( secara umum), yaitu:

1. Menguasai pekerjaan

2. Mempunyai loyalitas

3. Mempunyai integritas

4. Mampu bekerja keras

5. Mempunyai Visi

6. Mempunyai komitmen

7. Mempunyai motivasi

Anda mungkin juga menyukai