TUJUAN
Untuk menghasilkan keluaran atau lulusan sekolah yang benar-benar berkualitas.
Persyaratan Akademik
4. Seleksi Calon
5. Mengumumkan hasil tes
B. Pembinaan Siswa
C. Tamat Belajar
Siswa akan mendapatkan surat tanda tamat belajar dari kepala sekolah
apabila sudah menamatkan semua mata pelajaran atau sudah menempuh
kurikulum sekolah dengan memuaskan.
KESIMPULAN
Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan hal yang berkaitan
dengan siswa di sekolah mulai dari perencanaan penerimaan siswa,
pembinaan siswa, sampai dengan siswa menamatkan pendidikannya
melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya
proses belajar-mengajar yang efektif. Di dalam administrasi pendidikan,
terbagi dalam tiga kegiatan yaitu penerimaan siswa, pembinaan siswa
dan tamat belajar. Dalam melaksanakan kegiatan administrasi pendidikan,
guru mempunyai peranan-peranan yaitu peran dalam masa orientasi,
dalam penerimaan siswa, pengaturan siswa di kelas, dalam memotivasi
siswa, dan dalam menciptakan disiplin sekolah. Dengan hal ini diharapkan
semua komponen yang terlibat di dalam administrasi pendidikan dapat
melaksanakan fungsinya sebaik mungkin agar tercapai tujuan pendidikan
nasional.
3. 3. 1. Penerimaan Siswa Baru Penerimaan siswa baru merupakan titik awal yang
menentukan kelancaran tugas sekolah, sukses atau tidaknya usaha pendidikan di
sekolah yang bersangkutan. Penerimaan siswa baru biasanya dilakukan menjelang
tahun ajaran baru dan melalui proses hitungan yang tepat, sehingga perlu ditentukan
dahulu daya tampung sekolah yang bersangkutan. Pemerintah dalam usahanya untuk
pemerataan, menetapkan tanggal penerimaan siswa baru, baik sekolah negeri, sekolah
swasta disamakan, sekolah swasta diakui, dan sekolah swasta terdaftar. ( Hartati
Sukirman, dkk, 2007, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: UNY
Press, hlm. 18. )
10. 10. Fungsi tata tertib bersifat ganda, (1) untuk anak-anak itu sendiri agar secara
individual sikapnya baik, (2) mengatur agar pergaulan di sekolah teratur, tidak ada
yang berkelakuan dan bersifat semaunya sendiri sehingga tidak ada kekacauan di
sekolah. Isi Tata Tertib yaitu: Berupa aturan-aturan lahiriah: kebersihan badan,
pakaian, dan alat-alat pelajaran Berupa aturan-aturan tingkah laku: sikap terhadap
kepala sekolah, guru, karyawan tata usaha, dan terhadap lawan. Berupa aturan-
aturan ketertiban: kehadiran, mengikuti upacara. 2). Catatan untuk masing-masing
kelas Buku kelas Buku presensi kelas Buku/catatan prestasi belajar dan
bimbingan dan penyuluhan.
11. 11. 3. Pencatatan Bimbingan dan Penyuluhan 1) Buku daftar nilai, yaitu buku tempat
mencatat nilai hasil belajar secara langsung dari kertas pekerjaan, ditangani oleh guru
yang mengasuh mata pelajaran yang bersangkutan, den memuat nilai semua siswa
yang diajar guru tersebut. 2) Buku legger, berisi kumpulan semua nilai untuk semua
bidang studi yang diajarkan di sekolah untuk satu periode. Buku legger terdiri dari
dua, yaitu legger kelas dan legger sekolah. 3) Buku rapor, merupakan buku yang
memuat laporan hasil belajar siswa selama mengikuti pelajaran di suatu sekolah.
Berfungsi sebagai laporan hasil kerja sekolah kepada orang tua/wali siswa, selain itu
juga dapat memberikan gambaran bagi siswa mengenai kemampuannya.
12. 12. 4. Mutasi Siswa Maksudnya adalah perpindahan siswa baik di dalam sekolah
(mutasi intern) sendiri maupun di luar sekolah (mutasi ekstern). Mutasi intern terjadi
apabila siswa mengalami perpindahan dari kelas yang satu ke kelas yang lain. Mutasi
ekstern terjadi karena siswa keluar dari sekolah disebabkan karena tamat belajar atau
sebab lain.
13. 13. 5. Penataan Siswa Di Dalam Kelas 1) Organisasi Murid fungsi sebagai berikut:
a) Melatih siswa dalam berorganisasi. Kegiatan ini sangat baik bagi siswa karena
dapat menanamkan sikap demokratis, rasa tanggung jawab, memupuk kerja sama, dan
sikap toleransi di antara para siswa. b) Menciptakan ketertiban kelas. Organisasi siswa
ini dikelola di bawah bimbingan guru dengan anggota yang meliputi ketua, wakil
ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi lain.
14. 14. 2) Penugasan Kelas Guru dapat memberikan berbagai tugas secara bervariasi
untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar siswa. Contoh kongkrit
penugasaan kelas yaitu: Pemberian Pekerjaan rumah (PR) Pembuataan makalah
buat diskusi kelas per kelompok atau tiap individu Pembuataan kliping kelas per
kelompok atau tiap individu Observasi lingkungan Menyalin/meringkas bahan
pelajaran Dll
16. 16. 3) Pembimbingan Siswa Dalam suatu kelas pastilah terdapat berbagai macam
siswa dengan latar belakang yang sangat berbeda. Perbedaan tersebut menuntut guru
untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam memberikan
bimbingan terhadap siswa. Guru harus mampu mengidentifikasi permasalahan yang
dihadapi siswa, serta dapat menemukan alternatif penanggulangannya. Bimbingan
yang diberikan tidak hanya kepada siswa yang mengalami permasalahan, tetapi juga
bagi siswa yang tidak mengalami kesulitan.
17. 17. 4) Kenaikan Kelas Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor : 22 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar Isi, Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006
tanggal 2 Juni 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No 22 dan 23 di atas dan ciri
khas sekolah kita, dengan ini kami sampaikan syarat-syarat kenaikan kelas.
18. 18. Ketentuan Kenaikan Kelas: 1) Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir
tahun ajaran. 2) Siswa kelas XI dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila: a) b) yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata
pelajaran yang bukan menjadi ciri khas program studinya pada semester II. Secara
kumulatif (Semester I + Semester II) jika lebih dari 6 (enam) mata pelajaran tidak
mencapai standar ketuntasan belajar minimal, siswa tidak naik kelas. 3) Bagi siswa
kelas XI, pada semester II: a) Program Studi Ilmu Alam, tidak boleh memiliki nilai
yang tidak tuntas pada mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. b)
Program Studi Ilmu Sosial, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata
pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi dan Sosiologi. Sumber :
http://kolesegonzaga.net/akademik/Kurikulum/curriculum.htm Diakses pada tanggal
31 Maret 2009 pukul 18.02 WIB