Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN ADMINISTRASI KESISWAAN

Merupakan salah satu kegiatan dalam administrasi pendidikan.

MENGAPA ADA ADMINISTRASI SEKOLAH?


Karena siswa merupakan bagian terpenting dalam sistem pengelolaan
pendidikan di sekolah menengah.

TUJUAN
Untuk menghasilkan keluaran atau lulusan sekolah yang benar-benar berkualitas.

Administrasi Kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang


berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan penerimaan
siswa, pembinaan selama siswa berada di sekolah, sampai dengan siswa
menamatkan pendidikannya melalui suasa yang kondusif terhadap
berlangsungnya belajar- mengajar yang efektif (Soetjipto: 1999).

KEGIATAN DALAM ADMINISTRASI KESISWAAN


A. Penerimaan Siswa Baru(PSB)

Menurut Soetjipto (1999), penerimaan siswa adalah proses pencatatan


dan layanan kepada siswa yang baru masuk sekolah, setelah mereka
memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh sekolah itu.

Kegiatan yang harus dilakukan dalam penerimaan siswa baru, yaitu:

1. Membentuk panitia penerimaan siswa baru.


2. Penetapan daya tampung.
3. Persyaratan calon.
Persyaratan Administratif
a. STTB
b. Surat Keterangan Kelahiran
c. Surat Keterangan Kesehatan
d. Mengisi Formulir Pendaftaran
e. Pas photo
f. Biaya pendaftaran
g. Dan lain sebagainya, tergantung sekolah yang bersangkutan

Persyaratan Akademik

Persyaratan ini berkenaan dengan kualitas calon siswa.

4. Seleksi Calon
5. Mengumumkan hasil tes
B. Pembinaan Siswa

Pembinaan siswa adalah kegiatan pemberian layanan kepada siswa di


suatu lembaga pendidikan.

Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pembinaan siswa, yaitu:

1. Orientasi Siswa Baru


a. Perkenalan
b. Penjelasan tata tertib sekolah
c. Penjelasan tentang fasilitas sekolah

2. Pengaturan Kehadiran Siswa


a. Papan absensi harian siswa(per kelas dan per sekolah)
b. Buku absensi harian
c. Rekapitulasi absensi siswa

3. Pencatatan Siswa di Kelas


Pencatatan siswa di kelas perlu dilakukan dalam rangka pembinaan
siswa di kelas. Pencatatan yang dimaksud dapat berupa:
a. Daftar siswa di kelas
b. Grafik prestasi belajar
c. Daftar kegiatan siswa

4. Pembinaan Disiplin Siswa


Tehnik yang digunakan untuk mendisiplinkan siswa:
a. Tehnik yang bersifat otoriter
b. Tehnik yang bersifat permisif
c. Tehnik yang bersifat demokratis

5. Tata Tertib Sekolah


Tata tertib sekolah merupakan salah satu alat yang dapat digunakan
oleh kepala sekolah untuk melatih siswa agar dapat mempraktekkan
disiplin di sekolah (Soetjipto: 1999)
Disiplin siswa di sekolah dipraktekkan dengan cara pemberian
ganjaran atau hukuman:

6. Promosi dan Mutasi


Promosi adalah perpindahan siswa ke tingkatan kelas yang lebih
tinggi dari sebelumnya. Beberapa prinsip dasar yang harus
diperhatikan dalam pelaksanaan promosi adalah:
a. Promosi harus dilaksanakan atas dasar pertimbangan keadaan
siswa secara pribadi.
b. Promosi harus mempertimbangkan aspek kognitif, afektif dan
psikomotor yang dicapai siswa.
c. Promosi harus mempertimbangkan laju perkembangan
prestasi yang dicapai siswa.
d. Promosi harus mempertimbangkan mata pelajaran-mata
pelajaran yang akan ditempuh siswa di kelas yang lebih tinggi.

Mutasi adalah perpindahan siswa dari satu sekolah ke sekolah


lain dikarenakan alasan-alasan tertentu.

C. Tamat Belajar

Siswa akan mendapatkan surat tanda tamat belajar dari kepala sekolah
apabila sudah menamatkan semua mata pelajaran atau sudah menempuh
kurikulum sekolah dengan memuaskan.

D. Peranan Guru dalam Administrasi Kesiswaan

Soetjipto ( 1999: 165) membagi peranan guru menjadi lima, yaitu:

1. Dalam penerimaan siswa, para guru dilibatkan untuk ambil bagian.


2. Dalam masa orientasi, tugas guru membuat agar siswa cepat
beradaptasi.
3. Pengaturan siswa di kelas.
4. Dalam memotivasi siswa, guru harus mampu menciptakan suasana
yang mendukung.
5. Dalam menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik, peranan
guru sangat penting karena guru dapat menjadi model.

KESIMPULAN
Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan hal yang berkaitan
dengan siswa di sekolah mulai dari perencanaan penerimaan siswa,
pembinaan siswa, sampai dengan siswa menamatkan pendidikannya
melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya
proses belajar-mengajar yang efektif. Di dalam administrasi pendidikan,
terbagi dalam tiga kegiatan yaitu penerimaan siswa, pembinaan siswa
dan tamat belajar. Dalam melaksanakan kegiatan administrasi pendidikan,
guru mempunyai peranan-peranan yaitu peran dalam masa orientasi,
dalam penerimaan siswa, pengaturan siswa di kelas, dalam memotivasi
siswa, dan dalam menciptakan disiplin sekolah. Dengan hal ini diharapkan
semua komponen yang terlibat di dalam administrasi pendidikan dapat
melaksanakan fungsinya sebaik mungkin agar tercapai tujuan pendidikan
nasional.

Adm pendidikan ke 7 administrasi siswa

1. 1. Pertemuan Ke 7 ADMINISTRASI SISWA / PESERTA DIDIK PENGERTIAN


Manajemen / Administrasi siswa adalah suatu pencatatan siswa dari proses
penerimaan hingga siswa tersebut tamat dari sekolah atau keluar karena pindah
sekolah atau sebab lain. ( Drs. Wijono, 1989, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan,
Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti, hlm. 113. )

2. 2. RUANG LINGKUP ADMINISTRASI SISWA Kelompok manajemen siswa dapat


diidentifikasikan melalui proses masuknya siswa di sekolah sampai keluar atau tamat.
Manajemen siswa dapat digolongkan dalam lima kegiatan, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5.
Penerimaan Siswa Baru Ketatausahaan Siswa Pencatatan Bimbingan dan Penyuluhan
Penataan Siswa Di Dalam Kelas Mutasi Siswa

3. 3. 1. Penerimaan Siswa Baru Penerimaan siswa baru merupakan titik awal yang
menentukan kelancaran tugas sekolah, sukses atau tidaknya usaha pendidikan di
sekolah yang bersangkutan. Penerimaan siswa baru biasanya dilakukan menjelang
tahun ajaran baru dan melalui proses hitungan yang tepat, sehingga perlu ditentukan
dahulu daya tampung sekolah yang bersangkutan. Pemerintah dalam usahanya untuk
pemerataan, menetapkan tanggal penerimaan siswa baru, baik sekolah negeri, sekolah
swasta disamakan, sekolah swasta diakui, dan sekolah swasta terdaftar. ( Hartati
Sukirman, dkk, 2007, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: UNY
Press, hlm. 18. )

4. 4. Untuk keperluan kelancaran kegiatan, penerimaan siswa baru diserahkan kepada


panitia penerimaan siswa baru. Tugas-tugas panitia penerima siswa baru: ( Suharsimi
Arikunto dan Lia Yuliana, 2008, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media,
hlm 58-60. ) 1. Menentukan banyaknya murid yang diterima Penentuan banyaknya
siswa yang diterima tergantung dari daya tampung untuk tahun tersebut. Rumus daya
tampung adalah: DT = (BxM-TK) DT = Daya Tampung B = banyaknya bangku yang
ada M = muatan bangku TK = banyaknya siswa yang tinggal di kelas

5. 5. 2. Menentukan syarat-syarat penerimaan, baik yang bersifat umum maupun khusus.


Untuk syarat umum, sebagai berikut: 1) Umur sesuai dengan tingkat sekolah - TK
TK tingkat A umur 3 4 tahun TK tingkat B umur 4 5 tahun TK tingkat C
umur 5 6 tahun - Sekolah Dasar prioritas umur 7 tahun Jika masih ada tempat,
urutan penerimaan sebagai berikut: 8 tahun, 9 tahun, 10 tahun, 11 tahun, 12 tahun, 16
tahun. SLTP umur 11 17 tahun SMU/SMK umur 14 17 tahun 2) Salinan Surat
Tanda Tamat Belajar (untuk SMP dan SMA) 3) Salinan Rapor kelas tertinggi 4)
Mengisi formulir yang disediakan 5) Surat Kelakuan Baik dari Pamong Praja 6) Surat
Kesehatan (kadang-kadang merupakan syarat khusus) 7) Membayar uang pendaftaran
Sedangkan syarat-syarat khusus adalah syarat yang hanya berlaku untuk sesuatu
sekolah, misalnya: 1) Untuk AKABRI harus laki-laki 2) Untuk Sekolah Seni Rupa
harus tidak buta warna. 3) Untuk Sekolah Pendidikan Guru harus tidak cacat tubuh 4)
Beberapa sekolah ada yang hanya menerima anak putri saja, dan sebaliknya beberapa
sekolah juga hanya menerima siswa putra saja.

6. 6. 3. Melaksanakan Penyaringan Untuk sekolah-sekolah yang merupakan


kelanjutan dari sekolah lain, kegiatan penyaringan bukanlah yang penting karena:
Peminat untuk sesuatu sekolah melebihi tempat yang disediakan Kadang-kadang
perlu dilakukan penelusuran bakat atau kemampuan tertentu Nilai pelajaran atau
ujian akhir di sekolah yang lebih rendah belum menjamin bahwa lulusannya mampu
mengikuti pelajaran di suatu sekolah lanjutan. Penyaringan siswa baru didasarkan
pada: Atas pertimbangan target Atas pertimbangan nilai atau tingkat kemampuan
yang telah diterapkan

7. 7. 4. Mengadakan Pengumuman Penerimaan Panitia penerimaan siswa baru


mengadakan pengumuman bagi calon siswa yang memenuhi syarat bahwa dirinya
mempunyai hak untuk mengikuti pelajaran di sekolahnya. Pengumuman dapat
dilakukan dengan menempel daftar nama dan nomor pendaftaran di papan
pengumuman atau mengirimkan surat pemberitahuan langsung ke alamat.

8. 8. 5. Mendaftar Kembali Calon yang Sudah di Terima Untuk memperoleh kepastian


apakah seseorang betulbetul akan mengikuti pelajaran di sekolahnya, maka panitia
penerimaan meminta kepada calon yang di terima untuk mendaftarkan kembali. Hal
ini diperlukan terutama bila ada kemungkinan bagi calon untuk mendaftarkan ke lebih
dari satu sekolah. Jika sampai pada batas waktu yang ditentukan calon belum
mendaftarkan kembali, panitia dapat memanggil calon lain agar pemanfaatan fasilitas
di sekolah dapat terpakai secara maksimal. 6. Melaporkan Hasil Pekerjaannya Kepada
Pimpinan Sekolah Panitia penerimaan siswa baru sifatnya sementara dan bekerja
atas dasar perintah/petunjuk, maka setelah selesai bekerja mempunyai kewajiban
melapor.

9. 9. 2. Ketatausahaan Siswa Tindak lanjut dari penerimaan siswa baru, yaitu


memproses siswa dalam catatan-catatan sekolah. Catatan sekolah dibedakan atas dua
jenis, yaitu: 1). Catatan-catatan siswa untuk seluruh sekolah, mencakup: Buku
Induk, yaitu buku yang digunakan untuk mencatat data semua anak yang pernah dan
sedang mengikuti pelajaran di suatu sekolah. Komponen-komponen dalam buku
induk meliputi keterangan tentang pribadi, tempat tinggal, kesehatan, latar belakang
pendidikan, orang tua kandung, wali, kegemaran, kehadiran, perkembangan di
sekolah, mutasi, akhir pendidikan, dan nilai rapor dan STTB Buku Klapper, yaitu
buku pelengkap buku induk yang dituliskan menurut abjad dan berfungsi untuk
membantu petugas dalam menemukan data dari buku induk. Catatan tata tertib
sekolah, mengatur sikap dan perilaku siswa di suatu sekolah.

10. 10. Fungsi tata tertib bersifat ganda, (1) untuk anak-anak itu sendiri agar secara
individual sikapnya baik, (2) mengatur agar pergaulan di sekolah teratur, tidak ada
yang berkelakuan dan bersifat semaunya sendiri sehingga tidak ada kekacauan di
sekolah. Isi Tata Tertib yaitu: Berupa aturan-aturan lahiriah: kebersihan badan,
pakaian, dan alat-alat pelajaran Berupa aturan-aturan tingkah laku: sikap terhadap
kepala sekolah, guru, karyawan tata usaha, dan terhadap lawan. Berupa aturan-
aturan ketertiban: kehadiran, mengikuti upacara. 2). Catatan untuk masing-masing
kelas Buku kelas Buku presensi kelas Buku/catatan prestasi belajar dan
bimbingan dan penyuluhan.

11. 11. 3. Pencatatan Bimbingan dan Penyuluhan 1) Buku daftar nilai, yaitu buku tempat
mencatat nilai hasil belajar secara langsung dari kertas pekerjaan, ditangani oleh guru
yang mengasuh mata pelajaran yang bersangkutan, den memuat nilai semua siswa
yang diajar guru tersebut. 2) Buku legger, berisi kumpulan semua nilai untuk semua
bidang studi yang diajarkan di sekolah untuk satu periode. Buku legger terdiri dari
dua, yaitu legger kelas dan legger sekolah. 3) Buku rapor, merupakan buku yang
memuat laporan hasil belajar siswa selama mengikuti pelajaran di suatu sekolah.
Berfungsi sebagai laporan hasil kerja sekolah kepada orang tua/wali siswa, selain itu
juga dapat memberikan gambaran bagi siswa mengenai kemampuannya.

12. 12. 4. Mutasi Siswa Maksudnya adalah perpindahan siswa baik di dalam sekolah
(mutasi intern) sendiri maupun di luar sekolah (mutasi ekstern). Mutasi intern terjadi
apabila siswa mengalami perpindahan dari kelas yang satu ke kelas yang lain. Mutasi
ekstern terjadi karena siswa keluar dari sekolah disebabkan karena tamat belajar atau
sebab lain.

13. 13. 5. Penataan Siswa Di Dalam Kelas 1) Organisasi Murid fungsi sebagai berikut:
a) Melatih siswa dalam berorganisasi. Kegiatan ini sangat baik bagi siswa karena
dapat menanamkan sikap demokratis, rasa tanggung jawab, memupuk kerja sama, dan
sikap toleransi di antara para siswa. b) Menciptakan ketertiban kelas. Organisasi siswa
ini dikelola di bawah bimbingan guru dengan anggota yang meliputi ketua, wakil
ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi lain.

14. 14. 2) Penugasan Kelas Guru dapat memberikan berbagai tugas secara bervariasi
untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar siswa. Contoh kongkrit
penugasaan kelas yaitu: Pemberian Pekerjaan rumah (PR) Pembuataan makalah
buat diskusi kelas per kelompok atau tiap individu Pembuataan kliping kelas per
kelompok atau tiap individu Observasi lingkungan Menyalin/meringkas bahan
pelajaran Dll

15. 15. Dalam memberikan tugas memperhatikan hal-hal berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)


guru harus Guru harus merumuskan dengan jelas tujuan apa yang ingin dicapai dari
pemberian tugas tersebut. Guru menetapkan target maksimal yang akan dicapai
dengan pemberian tugas. Guru harus memberi petunjuk tentang bagaimana cara atau
proses untuk menyelesaikan tugas tersebut. Guru menjelaskan kedudukan tugas yang
diberikan, apakah sebagai pengganti ulangan, pengganti pertemuan pengajaran yang
terlambat oleh suatu kegiatan dan sebagainya. Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apabila tugas itu masih belum dipahami. Apabila tugas telah
diberikan, guru perlu mengadakan kontrol sebelum sampai kepada waktu
pengumpulan tugas. Guru harus konsekuen terhadap peraturan yang telah ditentukan.

16. 16. 3) Pembimbingan Siswa Dalam suatu kelas pastilah terdapat berbagai macam
siswa dengan latar belakang yang sangat berbeda. Perbedaan tersebut menuntut guru
untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam memberikan
bimbingan terhadap siswa. Guru harus mampu mengidentifikasi permasalahan yang
dihadapi siswa, serta dapat menemukan alternatif penanggulangannya. Bimbingan
yang diberikan tidak hanya kepada siswa yang mengalami permasalahan, tetapi juga
bagi siswa yang tidak mengalami kesulitan.

17. 17. 4) Kenaikan Kelas Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor : 22 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar Isi, Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006
tanggal 2 Juni 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No 22 dan 23 di atas dan ciri
khas sekolah kita, dengan ini kami sampaikan syarat-syarat kenaikan kelas.

18. 18. Ketentuan Kenaikan Kelas: 1) Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir
tahun ajaran. 2) Siswa kelas XI dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila: a) b) yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata
pelajaran yang bukan menjadi ciri khas program studinya pada semester II. Secara
kumulatif (Semester I + Semester II) jika lebih dari 6 (enam) mata pelajaran tidak
mencapai standar ketuntasan belajar minimal, siswa tidak naik kelas. 3) Bagi siswa
kelas XI, pada semester II: a) Program Studi Ilmu Alam, tidak boleh memiliki nilai
yang tidak tuntas pada mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. b)
Program Studi Ilmu Sosial, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata
pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi dan Sosiologi. Sumber :
http://kolesegonzaga.net/akademik/Kurikulum/curriculum.htm Diakses pada tanggal
31 Maret 2009 pukul 18.02 WIB

Administrasi kesiswaan merupakan bagian dari kegiataan administrasi yang


dilaksa-nakan di sekolah, berupa usaha kerjasama yang dilakukan oleh para
pendidik agar terlaksananya proses belajar mengajar yang relevan, efektif,
efisien, guna tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan. Kegiatan-Kegiatan
Administrasi Kesiswaan 7 Administrasi Personal Sekolah Administrasi
Kurikulum Kegiatan Administrasi Kurikulum 10 Administrasi Material dan
Keuangan Strategi Pembiayaan Pendidikan Tujuan Administrasi Keuangan
Komponen Administrasi Keuangan Administrasi Pelayanan Khusus

4. BIDANG GARAPAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN MURID, PERSONAL,


KURIKULUM, MATERIAL, KEUANGAN DAN PELAYANAN KHUSUS Cakupan
administrasi kesiswaan pengelolaan penerimaan siswa baru pengelolaan bimbingan dan
penyuluhan pengelolaan kelas pengelolaan organisasi siswa intra sekolah (OSIS)
pengelolaan data tentang siswa
5. Administrasi Personal Sekolah Administrasi Personalia adalah proses yang paling
dasar dalam pengumpulan informasi yang berhubungan dengan sistem kepegawaian 1. Proses
perekaman data umum kepegawaian seperti : 2. Biodata Pegawai 3. Sejarah Kepangkatan 4.
Sejarah jabatan 5. Sejarah Pendidikan Formal 6. Sejarah Pendidikan Substantial 7. Keahlian
berbahasa asing 8. Penggunaan fasilitas perusahaan

Anda mungkin juga menyukai