Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

PERENCANAAN PROGRAM PLS

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pemuda Karang


Taruna Prabumulih

Oleh :

Faridha Banneti Istopiah


06151281823027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020

1
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Analisis Situasi
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat
D. Tinjauan Pustaka
E. Kerangka Pemecahan Masalah
F. Sasaran
G. Bentuk dan Metode Kegiatan
H. Target Luaran/Output
I. Rancangan Evaluasi
J. Jadwal Kegiatan
K. Organisasi Pelaksana
L. Anggaran Biaya
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (Jika Ada)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Tidak
lupa sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW, sehingga penyusunan proposal Pelatihan Kewirausahaan ini dapat di
susun.
Penyusunan hasil proposal ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perencanaan Program PLS di Program Studi Pendidikan Masyarakat, Universitas
Sriwijaya. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penyelesaian proposal Pelatihan Pembuatan Kue
Disadari bahwa salah satu hambatan dalam penyusunan proposal Pelatihan
Kewirausahaan ini adalah keterbatasan informasi dan bahan sehingga hasil ini dirasakan
masih belum sempurna. Oleh karena itu diharapkan adanya kritik dan saran untuk
perbaikannya di masa yang akan datang.
Akhirnya penyusun berharap proposal Pelatihan Kewirausahaan ini dapat
bermanfaat bagi lingkungan belajar penulis aamiin.

Prabumulih , 28 September
2020

Penulis
A. Analisis data

Indonesia membutuhkan sedikitnya 4 juta wirausaha baru untuk turut mendorong


penguatan struktur ekonomi. Sebab, saat ini rasio wirausaha di dalam negeri masih
sekitar 3,1 persen dari total populasi penduduk. Meskipun rasio wirausaha di Indonesia
sudah melampaui standar internasional, yakni sebesar 2 persen, Indonesa perlu di
tingkatkan lagi untuk mengejar capaian negara tetangga. Misalnya, Singapura saat ini
sudah mencapai angka 7 persen, sedangkan Malaysia berada di level 5 persen. Apabila
dihitung dengan populasi penduduk Indonesia sekitar 260 juta jiwa, jumlah wirausaha
nasional mencapai 8,06 juta jiwa. (Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada
acara Pesta Retail Nasionaldi ICE BSD, Tangerang, Kamis (22/11) )

Dinas koperasi dan UKM mencatat, terdapat 4.861 UKM yang berada di
prabumulih. Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan Endang Tri
Wayuningsih di Palembang, Kamis, mengatakan, jumlah itu meningkat tipis jika
dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni naik 0,25 persen. “Rata-rata
penyumbang tersebar pengangguran di Sumsel ini dari lulusan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK),” kata dia. Pada periode Agustus 2018 diketahui tingkat pengangguran
terbuka di Sumsel yakni 4,23 persen, sedangkan pada Agustus 2019 mengalami kenaikan
0,25 menjadi 4,48 persen.

Meski naik namun masih di bawah pengangguran terbuka nasional yakni 5,28
persen. Ia menjelaskan, SMK penyumbang terbesar pengangguran di Sumsel. Bahkan,
pengangguran dari SMK meningkat 1,75 persen menjadi 11,69 persen dari tahun lalu
yang hanya 9,94 persen atau ada sekitar 37.000 lulusan SMK yang masih menganggur
saat ini. Sementara untuk lulusan SMA hanya 7,91 persen. "Kota Palembang
penyumbang terbesar pengangguran di Sumsel yang mencapai angka 7,94 persen.
Sedangkan Kota Pagaralam yang paling terendah hanya 2,45 persen," Ia mengatakan dua
kota di Sumsel yakni Palembang dan Prabumulih terbilang masih tinggi tingkat
pengganggurannya. Sedangkan Kota Pagaralam tercatat paling rendah karena daerah
tersebut merupakan sentra pertanian sehingga perekonomian warga cukup terbantu.
B. Identifikasi dan perumusan masalah

1. Kurangnya motivasi warga belajar untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan ini.

2. Kurangnya partisipasi belajar peserta dalam mengikuti, melaksanakan kegiatan


pelatihan kewirausahaan.

3. Peserta hanya menginginkan sertifikat sebagai pengakuan saja sehingga partisipasi


yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataannya.

4. Kurangnya motivasi belajar akan mempengaruhi partisipasi belajar peserta dalam


mengikuti pelatihan kewirausahaan.

5. Warga belajar belum memahami pentingnya kewirausahaan bagi kehidupan di masa


sekarang.

C. Tujuan dan manfaat

Tujuan dan manfaat pelatihan kewirausahaan bagi pemuda adalah :

1. Mengembangkan minat dan motivasi pemuda untuk terjun ke dunia wirausaha;

2. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan tata kelola


usaha, produksi, pemasaran serta jejaring kemitraan bisns;

3. Mengembangkan kemampuan wirausaha muda dalam upaya pengembangan


kewirausahaan di kalangan pemuda.

D. Tinjauan pustaka

a) Pengertian penelitian

Menurut Widodo (2015:82), pelatihan merupakan serangkaian aktivitas


individu dalam meningkatkan keahlian dan pengetahuan secara sistematis
sehingga mampu memiliki kinerja yang profesional di bidangnya.
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang memungkinkan pegawai
melaksanakan pekerjaan yang sekarang sesuai dengan standar.

Menurut Rachmawati (2008:110), pelatihan merupakan wadah lingkungan bagi


karyawan, di mana mereka memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan, keahlian,
pengetahuan, dan perilaku spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan.
Menurut Rivai dan Sagala (2011:212), pelatihan adalah proses secara
sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan
organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai
untuk melaksanakan pekerjaan saat ini.

Manfaat pelatihan Beberapa manfaat pelatihan yang diselenggarakan oleh


perusahaan yang dikemukakan oleh Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright, yaitu:

a. Meningkatkan pengetahuan para karyawan atas budaya dan para pesaing luar.

b. Membantu para karyawan yang mempunyai keahlian untuk bekerja dengan teknologi
baru.

c. Membantu para karyawan untuk memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam
tim untuk menghasilkan jasa dan produk yang berkualitas.

d. Memastikan bahwa budaya perusahaan menekankan pada inovasi, kreativitas dan


pembelajaran.

e. Menjamin keselamatan dengan memberikan cara-cara baru bagi para karyawan untuk
memberikan kontribusi bagi perusahaan pada saat pekerjaan dan kepentingan mereka
berubah atau pada saat keahlian mereka menjadi absolut.

f. Mempersiapkan para karyawan untuk dapat menerima dan bekerja secara lebih efektif
satu sama lainnya, terutama dengan kaum minoritas dan para wanita.

b) Pengertian kewirausahaan

Menurut John J. Kao (1993) Kewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai


melalui pengenalan kesempatan bisnis, manajemen pengambilan risiko yang tepat, dan
melalui keterampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, uang,
dan bahan bahan baku atau sumber daya lain yang diperlukan untuk menghasilkan
proyek supaya terlaksana dengan baik. 

Menurut Robert D. Hisrich et al (2005) Kewirausahaan adalah proses dinamis atas


penciptaan tambahan kekayaan-kekayaan diciptakan oleh individu yang berani
mengambil risiko utama dan syarat-syarat kewajaran, waktu, dan atau komitmen karir
atau penyediaan nilai untuk berbagai barang dan jasa. Produk dan jasa tersebut tidak atau
mungkin baru atau unik, tetapi nilai tersebut bagaimanapun juga harus dipompa oleh
usahawan dengan penerimaan dan penempatan kebutuhan keterampilan dan sumber-
sumber daya.
 

tujuan kewirausahaan adalah sebagai berikut:

1. Untuk membuka lapangan kerja yang baru dan dapat membantu orang yang lebih
membutuhkan.
2. Dapat menciptakan jaringan bisnis yang bagus sehingga dapat menyerap tenaga
kerja di lingkungan sekitar.
3. Dapat menularkan dan mengembangkan semangat untuk berwirausaha terhadap
orang lain, membantu para pengusaha muda untuk berkreasi dan berinovasi.
4. Membangun sebuah bisnis yang besar dengan awal bisnis yang kecil.
5. Dapat meningkatkan kesejahteraan bagi orang lain, keluarga dan juga dapat
membuka lapangan kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.

E. Kerangka pemecahan masalah


Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dan dirumuskan, maka kerangka
pemecahan masalah yang dilakukan melalui kegiatan pelatihan kewirausahaan ini adalah
pelatihan pelatihan kewirausahaan bagi organisasi pemuda karang taurna di Prabumulih .
Hal tersebut dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Melakukan pendekatan dengan tanya jawab tentang peran organisasi pemuda
karang taruna,
2. Memberikan pelatihan wirausaha
3. tanya jawab antara narasumber dan warga belajar tentang materi kewirausahaan.

F. Sasaran
Sesuai dengan permasalahan jumlah pengangguran yang di hasilkan adalah lulusan
Sekolah Menengah, maka Sasaran Program Pelatihan Kewirausahaan Kota Prabumulih
ini adalah pemuda khususnya anggota karang taruna kota Prabumulih.

G. Bentuk dan metode kegiatan


Metode demonstrasi
Suatu demonstrasi untuk menunjukkan dan merencanakan bagaimana suatu
pekerjaan atau bagaimana sesuatu itu harus dikerjakan. Metode ini lebih banyak
melibatkan penguraian dan cara memperagakan sesuatu melalui contoh-contoh. Metode
ini sangat memudahkan narasumber dalam mengajarkan warga belajar dalam
“Bagaimana dan apa sebabnya” warga belajar akan mengerjakan pekerjaan yang ia
kerjakan. Metode ini sangat efektif, karena lebih mudah dalam menunjukkan kepada para
peserta tentang bagaimana cara dalam mengerjakan suatu pekerjaan, karena telah
dikombinasikan dengan alat Bantu belajar seperti : gambar-gambar, teks materi, ceramah,
dan tanya jawab.

H. Target luaran / output

Target dari pelatihan kewirausahaan ini adalah memberikan pemahaman dan ilmu
tentang kewirausahaan yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam berwirausaha . Dengan
materi yang memberikan pemahaman dan ilmu kepada pemuda karang taruna kota
Prabumulih diharapkan dapat memberikan manfaat kepada mereka untuk mempermudah
memahami keadaan dalam berwirausaha.

I. Rancangan evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan mengamati kinerja para peserta. Indikator pencapaian


yang ditetapkan adalah, bahwa pelatihan dinyatakan berhasil apabila masing-masing
peserta sudah memiliki pemahaman dalam kewirausahaan.

a. Judul evaluasi :
b. Alasan di lakukannya evaluasi :
c. Tujuan :
d. Pertanyaan evaluasi :
e. Metode yang di gunakan :
f. Prosedur kerja dan langka-langka :
kegiatan

J. Jadwal kegiatan

No

K. Organisasi pelaksana

L. Anggaran biaya

Anda mungkin juga menyukai